Anda di halaman 1dari 34

MANAJEMEN PENERIMAAN TANDAN BUAH SEGAR

KELAPA SAWIT DI PT. SAWIT ARUM MADANI KABUPATEN


BLITAR

LAPORAN MAGANG

Oleh

Farah Dinafa Agustien

NIM D41202296

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
MANAJEMEN PENERIMAAN TANDAN BUAH SEGAR
KELAPA SAWIT DI PT. SAWIT ARUM MADANI KABUPATEN
BLITAR

LAPORAN MAGANG

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian
(S.Tr.P)
di Program Studi Manajemen Agroindustri
Jurusan Manajemen Agribisnis

Oleh

Farah Dinafa Agustien

NIM D41202296

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER

LEMBAR PENGESAHAN
MANAJEMEN PENERIMAAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT DI PT.
SAWIT ARUM MADANI KABUPATEN BLITAR

Farah Dinafa
Agustien NIM
D41202296

Telah Melaksanakan Magang dan Dinyatakan


Lulus Pada Tanggal:

Tim Penilai

Dosen Pembimbing Magang


(Ketua Penguji)

Ariesia Ayuning G, S.Pi., MP


NIP. 198204102010122002

Dosen Penguji 1 Dosen Penguji 2

Andi M. Ismail, S.ST., MSi Naning Retnowati, S.TP., MP


NIP. NIP. 198301242010122003

Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis

Taufik Hidayat, SE., M.Si


NIP. 197409022005011001
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : Farah Dinafa Agustien
NIM : D41202296

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam


Laporan Magang saya yang berjudul “Manajemen Penerimaan Tandan Buah
Segar di PT. Sawit Arum Madani Kabupaten Blitar” merupakan gagasan dan hasil
karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan
dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas
dan dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan dalam daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Magang ini.

Jember,

Farah Dinafa
Agustien NIM
D41202296
PRAKATA

Puji Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan Kesehatan serta kelancaran, sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Magang yang berjudul “Manajemen Penerimaan Tandan Buah Segar Kelapa
Sawit di PT. Sawit Arum Madani Kabupaten Blitar” guna untuk memenuhi
syarat memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.P) di Politeknik Negeri
Jember.
Dengan terselesaikannya Laporan Magang ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan orang-orang yang dengan sepenuh hati memberikan doa dan
bimbingannya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Saiful Anwar, S.ST, MP selaku Direktur Politeknik Negeri Jember
2. Bapak Taufik Hidayat, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis
3. Ibu Naning Retnowati, S.TP, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen
Agroindustri
4. Bapak Fredy Eka Ardhi P, S.ST, M.ST selaku coordinator Magang Program
Studi Manajemen Agroindustri
5. Ibu Ariesia Ayuning G, S.Pi., MP selaku Dosen Pembimbing Magang
Program Studi Manajemen Agroindustri Politeknik Negeri Jember
6. Bapak Andi M Ismail, S.ST., M.Si dan Ibu Naning Retnowati, S.TP, MP
selaku Dosen Penguji
7. Seluruh staff serat karyawan di PT. Sawit Arum Madani

Penulis menyadari bahwa laporan magang ini masih mempunyai banyak


kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai semua saran dan kritik
yang membangun dari pembaca guna perbaikan di masa mendatang dan semoga
tulisan ini dapat bermanfaat.

Jember,

Farah Dinafa Agustien


RINGKASAN

“Manajemen Penerimaan Tandan Buah Segar Kelapa Sawit di PT.


Sawit Arum Madani Kabupaten Blitar” oleh Farah Dinafa Agustien,
D41202296, 2023, Program Studi Manajemen Agroindustri, Jurusan Manajemen
Agribisnis, Politeknik Negeri Jember, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing
Ariesia Ayuning G, S.Pi, MP

Kegiatan magang merupakan salah satu program yang tercantum dalam


kurikulum Politeknik Negeri Jember sebagai salah satu persyaratan kelulusan bagi
mahasiswa. Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Sawit Arum Madani yang
bertempat di Jl. Irian RT 01/RW 01, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan
Sutojayan, Kabupaten Blitar, dan dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2023
sampai dengan 10 Januari 2024.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan maang adalah untuk dapat meningkatkan


wawasan dan pengetahuan serta pengalaman kerja serta melatih lebih kritis dalam
berfikir sekaligus melakukan serangkaian keterampilan dalam kegiatan proses
produksi minyak kelapa sawit (CPO). Adapun kegiatan yang dilakukan selama
magang yaitu melakukan pengamatan pada proses produksi CPO, mengoperasikan
handle hidrolik, melakukan penimbangan muatan mulai dari Tandan Buah Segar
(TBS), CPO, kayu, dan produk lainnya.

Proses penimbangan Tandan Buah Segar (TBS) merupakan suatu tahap


yang dilakukan dalam penerimaan TBS. Penimbangan dilakukan sebelum kelapa
sawit tersebut memasuki area proses grading atau stasiun loading ramp. Selain itu,
penimbangan dilakukan untuk mengetahui berat bersih yang akan didapatkan
guna mempermudah perhitungan dalam pembayaran buah kelapa sawit kepada
para petani.
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN
PRAKATA
RINGKASAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan Umum Magang
1.2.2 Tujuan Khusus Magang
1.2.3 Manfaat Magang
1.3 Lokasi dan Jadwal Kerja
1.4 Metode Pelaksanaan

BAB 2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN


2. 1 Sejarah Perusahaan
2. 2 Struktur Organisasi Perusahaan
2. 3 Kondisi Lingkungan

BAB 3. KEGIATAN UMUM

MAGANG
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan magang merupakan salah satu program yang tercantum dalam
kurikulum Politeknik Negeri Jember sebagai salah satu persyaratan kelulusan bagi
mahasiswa. Pelaksanaan magang dilakukan pada awal semester VII dengan
jangka waktu 900 jam atau setara dengan 5 bulan. Kegiatan magang dimaksudkan
agar mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman praktis di dunia kerja untuk
mendukung penguasaan teoritis yang telah diperoleh di bangku kuliah. Program
kerja praktek ini mengharapkan mahasiswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan
disuatu Perusahaan yang sesuai dengan lingkup lingkungan.
PT. Sawit Arum Madani adalah salah satu Perusahaan yang bergerak
dibidang pertanian sub-sektor perkebunan yang bergerak dalam pengolahan
minyak kelapa sawit (PMKS) yang mempunyai kesungguhan dan komitmen untuk
ikut dalam mewujudkan program Pembangunan yang berwawasan lingkungan.
PT. Sawit Arum Madani berlokasi di Jl. Irian RT 01/RW 01, Kelurahan
Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Dengan luas tanah Luas
Lahan 40.599 m2 dan Luas Bangunan 946,84 m2 dengan kapasitas produksi
mencapai 35 ton TBS/ jam.
Kelapa sawit merupakan tanaman komoditas perkebunan yang cukup
penting di Indonesia dan masih memiliki prospek pengembangan yang lebih luas
di berbagai daerah. Bagi Indonesia kelapa sawit memiliki arti penting terhadap
pembangunan perkebunan nasional, karena mampu menciptakan kesempatan
kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai devisa negara.
Indonesia merupakan salah satu produsen utama minyak sawit, bahkan saat ini
telah menempati posisi kedua di dunia dan muncul sebagai negara terluas akan
perkebunan kelapa sawitnya.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan magang di PT. Sawit Arum Madani adalah:
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta memahami mengenai
kegiatan perusahaan yang layak dijadikan tempat magang.
Melatih berfikir kritis terhadap perbedaan atau kesenjangan di
perusahaan atau lingkungan kerja.
2. Melatih para mahasiswa mengerjakan pekerjaan dan sekaligus
melakukan serangkaian keterampilan yang sesuai dengan bidang
keahliannya.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus kegiatan magang ini adalah:
1. Memahami manajemen penerimaan tandan buah segar di PT. Sawit
Arum Madani Blitar.
2. Mengidentifikasi permasalahan serta solusi mengenai manajemen
penerimaan tandan buah segar di PT. Sawit Arum Madani Blitar.

1.2.3 Manfaat Magang


Adapun manfaat dari magang yang dilaksanakan di PT. Sawit Arum
Madani adalah sebagai berikut:
a. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa terlatih untuk mengerjakan pekerjaan lapangan, dan
sekaligus melakukan serangkaian keterampilan yang sesuai dengan
bidang keahliannya.
2. Mahasiswa memperoleh kesempatan untuk memantapkan
keterampilan dan pengetahuan sehingga kepercayaan dan
kematangan dirinya akan semakin meningkat.
b. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
1. Mendapatkan informasi atau gambaran perkembangan ipteks yang
diterapkan di industri/instansi untuk menjaga mutu dan relavansi
kurikulum.
2. Membuka peluang kerjasama yang lebih intensif pada kegiatan
tridharma.
c. Bagi Tempat Magang
1. Mendapat profil calon pekerja yang siap kerja
2. Mendapatkan alternatif Solusi-solusi dari beberapa permasalahan
lapangan.

1.3 Lokasi dan Waktu Magang


Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Sawit Arum Madani yang bertempat
di Jl. Irian RT 01/RW 01, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan,
Kabupaten Blitar. Dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus 2023 sampai dengan 10
Januari 2024 dengan total waktu yang ditempuh adalah 900 jam kerja.

1.4 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan magang di PT. Sawit Arum Madani dilakukan dengan
mengikuti aktivitas sesuai dengan kondisi lapang. Bentuk kegiatan dan
pengumpulan data yang dilakukan selama kegiatan magang adalah sebagai
berikut:
1. Pengamatan lapang
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati dan meninjau secara langsung
terhadap alat mesin yang bersangkutan di lapangan, serta survey ke lahan
perkebunan.
2. Praktek secara langsung
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan praktek secara langsung
berdasarkan teori yang sudah didapat dari pembimbing lapang ataupun buku
pedoman dari perusahaan sehingga didapat data secara langsung.
3. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara pengambilan gambar langsung, namun atas
ijin dari perusahaan. Apabila tidak diperbolehkan, maka dilakukan dengan
cara pengumpulan dan pencarian dokumen yang berkaitan dengan objek
pembahasan, yang nantinya akan diintepretasikan dalam penulisan laporan.
4. Wawancara
Mahasiswa mengajukan pertanyaan dan evaluasi suatu pekerjaan kepada
pekerja atau pembimbing lapang, sehingga mahasiswa menyerap ilmu dan
mendapatkan tambahan pengetahuan dari suatu pekerjaan tersebut.
5. Pengumpulan data sekunder
Metode ini dilakukan dengan cara pengambilan data yang tersedia dan dibuat
oleh perusahaan secara langsung dalam bentuk file atau dokumen print yang
tidak dipublikasikan. Pengambilan data ini atas izin perusahaan.
6. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara pencarian data tambahan dari buku, jurnal,
dan referensi laporan sebelumnya yang digunakan untuk mendukung data
yang diperoleh.
BAB 2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
2.2.1 Deskripsi Jabatan
2.2.2 Ketenagakerjaan
2.2.3 Fasilitas Karyawan
2.2.4 Jumlah Karyawan
2.3 Kondisi Lingkungan
BAB 3. KEGIATAN UMUM MAGANG

3.1 Pelaksanaan Kegiatan Magang


Kegiatan magang di PT. Sawit Arum Madani memiliki beberapa tahapan
kegiatan sebagai berikut:
1. Pengenalan Perusahaan
Pengenalan perusahaan merupakan rangkaian-rangkaian kegiatan magang
berupapengenalan lokasi PT. Sawit Arum Madani yang dipandu oleh Bapak
Lutfi Kuncoro selaku Kasie Maintenance dan pembimbing lapang dalam
kegiatan magang di PT. Sawit Arum Madani.
2. Pelaksanaan Kegiatan Magang
Kegiatan magang dimulai pada tanggal 10 Agustus 2023 sampai dengan
tanggal 10 Januari 2023 dengan jumlah jam kerja 900 jam, hari kerja Senin-
Sabtu, hari libur pada Minggu serta hari besar nasional. Pelaksanaan magang
dilaksanakan di ruang penimbangan muatan dan di tempat produksi secara
bergantian.
3.2 Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan magang dapat dilihat pada diagram alur berikut ini:

Gambar 3.1 Alur Proses Kegiatan Magang

Berdasarkan alur proses kegiatan magang di atas, dapat dijelaskan sebagai


berikut.

3.2.1 Penerimaan Buah (Loading Ramp)


Loading ramp merupakan rangkaian proses awal dari pengolahan kelapa
sawit sebelum memasuki proses selanjutnya. Fungsi dari loading ramp yaitu
sebagai tempat penampungan sementara tandan buah segar dan juga mengurangi
kadar kotoran yang terbawa dari kebun sebelum dimasukkan kedalam lori buah.
Kelapa sawit di Loading Ramp ditahan atau ditampung terlalu lama karena
buah sawit yang luka atau terlalu masak dari kebun akan mengalami proses
kenaikan asam lemak bebas. Untuk itu perlu diterapkan prinsip buah masuk
pertama diproses terlebih dahulu dalam pendistribusian buah sawit ke Conveyor.

Gambar 3.2 Loading Ramp

3.2.2 Stasiun Rebusan (Sterilizer Station)


Sterilizer adalah alat yang digunakan dalam proses pemasakan TBS yang
menggunakan panas dari steam bertekanan secara konveksi. Keberhasilan rebusan
merupakan faktor utama yang menentukan baik buruknya kualitas dan ukuran
hasil di PKS. Steam yang digunakan adalah steam jenuh pada tekanan 2,8 – 3,0
kg/cm² pada temperature 120℃ – 140℃ disuntikkan dari kapal refluks (BPV).
Proses ini. Hal ini sangat penting karena akan mempengaruhi proses selanjutnya.
Yang digunakan di PT. Sawit Arum Madani adalah alat sterilisasi vertikal.
Gambar 3.3 Sterilizer
Tujuan Proses Perebusan
Adapun tujuan dari perebusan adalah sebagai berikut:
1) Menonaktifkan enzim-enzim lipase yang dapat mempercepat laju kenaikan
Asam Lemak Bebas (ALB).
2) Melunakkan brondolan untuk memudahkan pelepasan daging buah dari nut
pada proses digester.
3) Memudahkan proses pemisahan molekul minyak dari daging buah (proses
pressing).
4) Mengurangi kadar air dari dalam buah.
5) Mengurangi kadar air dari dalam nut sehingga memudahkan proses
pemisahan cangkang dan kernel (proses pemecahan nut).
6) Untuk suplai bagi ketersediaan buah terrebus (cooking fruit bunch) CFB. CFB
(Cooking Fruit Bunch) atau ketersediaan buah terebus yang menjadi kapasitas
stasiun rebusan (ton/jam) yang dapat mempengaruhi kapasitas stasiun
berikutnya.

Grafik Proses Perebusan Tripel Peak


Sistem perebusan menggunakan proses triple pick dengan sistem
penginjeksian dan pembuangan steam diatur secara otomatis, proses perebusan
dilakukan dengan menggunakan uap kering (saturated steam) dengan tekanan ±
3,0 kg/cm² yang diinjeksikan dari BPV (Back pressure vessel) untuk mencapai
suatu kondisi kematangan buah yang baik.

Gambar 3.4 Grafik proses triple peak

Proses pengoperasian stasiun Sterilizer


1. Untuk step 1, lamanya durasi waktu 1 menit pada katup in terbuka,
extertutup, dan condensat terbuka.
2. Untuk step 2, 5, 8, 9 lamanya waktu tergantung pada tekanan uap (steam) dari
back pressure vessel (BPV). Semakin tinggi tekanan uap (steam) yang
tersedia maka waktu yang diperlukan untuk mencapai tekanan puncak (peak)
juga akan semakin cepat.
3. Step 9 adalah masa penahanan (holding time) dan lamanya waktu tergantung
pada kondisi buah sawit, biasanya sekitar 32 menit untuk kondisi buah sawit
normal (buah sawit matang).
4. Untuk step 4, 7, 11 lamanya waktu tergantung pada tekanan uap (steam) yang
masih tertinggal dalam rebusan sawit (sterilizer) pada saat exhaust/buangan
uap.
5. Di step 11 ini, juga akan ada proses membuka valve continuous blowdown
secara otomatis.
3.2.3 Stasiun Penebah (Thresher Stasion)
TBS yang telah berada di theresher akan diputar dengan kisi-kisi sebagai
pemisah antara janjangan dan berondolan dengan sudut-sudut yang ada dalam
drum, tandan diputar dan dibanting sehingga tandan menjadi kosong dan keluar
menuju empety fruit bunch conveyor.
Untuk mendapatkan pemipilan yang maksimum pada drum theresher,
maka putaran drum harus di perhitungkan biasanya 19–20 rpm. Bila rpm tidak
seimbang dengan jumlah pengumpanan misalnya rpm terlalu lambat/cepat maka
hal ini mengakibatkan losses seperti berikut:
1. Rpm terlalu cepat mengakibatkan kapasitas/through put lebih tercapai tetapi
losses brondolan akan tinggi meskipun perlakuan di perebusan sudah baik,
karena waktu pemipilan tidak optimal.
2. Rpm terlalu lambat berakibat waktu pemipilan terlalu panjang sehingga
cenderung mengakibatkan oil losses tinggi pada empty bunch, bahkan dapat
mengakibatkan kemacetan dan keausan pada peralatan lebih cepat.

Gambar 3.5 Drum Thresher

Thresher berfungsi untuk memisahkan brondolan dari janjangannya


dengan cara mengangkat dan membanting serta mendorong janjang kosong ke
Empty Bunch Conveyor dan brondolan akan jatuh melalui kisi-kisi ke Fruit
Conveyor. Brondolan yang terpisah akan masuk ke lubang-lubang yang pada
threses dan akan
masuk ke conveyor buah dan menuju ke elevator untuk diolah. Proses pelepasan /
perontokan berlangsung akibat terbantingnya tandan buah secara berulang - ulang
di dalam alat penebah yang berputar dengan kecepatan 19 – 20 rpm.

3.2.4 Stasiun Kempa (Pressing Station)


A. Proses Pengadukan Menggunakan Digester
Proses kerja pada digester yaitu awalnya buah hasil penebahan di isi ¾
penuh, kemudian diputar dan line press dibuka. Digester terdiri dari tabung
silinder yang berdiri tegak yang didalamnya dipasang pisau-pisau pengaduk
(stirring arms) sebanyak 6 tingkat yang di ikatkan pada proses dan di
gerakkan oleh motor listrik. 5 tingkat pisau bagian atas di pakai untuk
mengaduk/melumat, dan pisau bagian bawah (sterringarms bottom)
disamping pengaduk juga di pakai untuk pendorong massa keluar dari
digester, untuk memudahkan proses pelumatan diperlukan panas, yang
diberikan dengan cara menginjeksi uap langsung ataupun pemanasan mantel
(jacked).

Gambar 3.6 Digester


Bagian-Bagian Digester dan Fungsinya:
1. Electromotor
Electromotor berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik
yang berguna memutar poros ( shaft ) untuk proses pengadukan.
2. Gear box
Gear box berfungsi untuk mereduksi putaran tinggi yang dihasilkan oleh
electromotor menjadi putaran rendah pada poros utama agar sesuai dengan
rpm poros digester yang di inginkan.
3. Coupling System
Coupling system berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros
penggerak keporos yang digerakkan secara pasti, dimana sumbu kedua poros
tersebut terletak pada suatu garis lurus.
4. Square shaft
Poros atau shaft merupakan suatu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir setiap mesin meneruskan tenaga melalui putaran. Poros berfungsi
untuk meneruskan putaran (daya) dari suatu motor penggerak (electromotor).
Square Shaft ( poros persegi ) pada digester digunakan sebagai tempat pisau
digister. Pemasangan pisau dilakukan dengan cara diklem atau dijepit antara
Short Arm dengan Long Arm dan menggunakan baut ( bolt nut ) sebagai
pengikatnya.
5. Pisau pengaduk
Pisau pengaduk berfungsi untuk mengaduk daging buah didalam degister
agar terlepas dari biji. Di dalam digester ada 2 ( dua ) jenis pisau pengaduk
yang dipakai, yaitu:
a. Sittiring arm berfungsi untuk mengaduk atau melumatkan
b. Sittiring arm buttom berfungsi sebagai pendorong massa keluar dari
digester
6. Distributing conveyor
Distributing conveyor berfungsi untuk membawa dan mendistribusikan
brondolan-brondolan yang berasal dari Fruit elevator menuju ke digester.
Pada ujung Distributing conveyor terdapat talang over flow conveyor yang
berfungsi untuk mengembalikan brondolan kedalam Bottom cross conveyor
apabila volume di digester sudah penuh.
7. Silinder atau tabung digester
Silinder atau tabung digister berfungsi sebagai wadah atau tempat di dalam
proses pengadukan berjalan, tubuh silinder/tabung terbuat dari plat besi baja
yang tahan terhadap aus.
8. Steam jacket
Steam Jacket berupa jaket atau pipa berisi steam yang mengelilingi tabung
digester, berfungsi untuk memanaskan atau menaikkan suhu didalam digester.
9. Steam inlet pipe
Berfungsi untuk memasukkan uap panas kedalam digester dengan 2 tekanan
3 kg/cm . Untuk pengontrolan jumlah yang masuk pada mesin digester
digunakan katup pengontrol yang di pasang pada pipa. Tujuan pemanasan ini
adalah
a. Mempermudah pengeluaran partikel-partikel minyak.
b. Mempermudah pengeluaran minyak.
c. Mempermudah pelepasan daging buah kelapa sawit.
d. Mempermudah proses pengepressan.
10. Plat pembungkus atau isolasi
Plat isolasi ini menggunakan aluminium dan stainless steel karna bahannya
yang tahan terhadap karat, biaya lebih murah, juga mengurangi berat dari
konstruksi itu sendiri. Pabrik Kelapa Sawit PT. Sawit Arum Madani
menggunakan plat alumunium dengan tebal 0,8 mm yang digunakan sebagai
isolasi.
11. Chute ( corong pintu saluran ke Screw press )
Chute berfungsi sebagai saluran untuk memasukkan hasil pelumatan kedalam
screw press.

B. Proses Pengempaan/Pressing
a. Proses Pengempaan Menggunakan Screw Press
Alat ini terdiri dari sebuah silinder (press cylunder) yang
berlubang- lubang dan di dalamnya terdapat 2 buah ulir (screw) yang
berputar berlawan arah, tekanan kempa di atur oleh kones (cones) yang
berada pada bagian ujung pengempaan, yang dapat digerakkan maju
mundur secara
hidrolis. Masa keluar dari ketel adukan melalui feed screw (sebagian
minyak keluar) masuk dalam main screw untuk dikempa lebih lanjut.
b. Tujuan Proses Pengempaan
Untuk mengekstraksi minyak dan menghasilkan nut dan fiber dari
berondolan sawit yang sudah direbus secara maksimal melalui
pengepresan dengan losses yang minimal dan menyeimbangkan kapasitas
pabrik sesuai dengan design yang ditetapkan manajemen, serta
memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (pericarp).

Gambar 3.7 Screw Press

Bagian-Bagian Screw Press dan fungsinya:


1. Electromotor, berfungsi sebagai penggerak gearbox untuk menggerakkan
screw press.
2. Gearbox, berfungsi untuk memperkecil putaran dari electromotor ke
worm/ulir sesuai dengan putaran rpm yang telah ditentukan.
3. Cek press, berfungsi menyaring minyak yang sudah di press dari screw
press.
4. Cone, berfungsi untuk menekan brondolan hasil lumatan dari screw press
agar ampas yang keluar tidak basah dengan tekanan 50-60 bar, sistem
kerja dari cone ini yaitu maju dan mundur.
5. Screw press, berfungsi untuk mengepres brondolan hasil lumatan dari
digester. 6. Saluran minyak hasil dari pengepresan yang akan di teruskan
ke sandtrap tank. 7. Saluran minyak hasil dari digester.
Angka-Angka Pengawasan/Kinerja Stasiun Kempa
1. Tekanan hidrolik pada akumulator 50-60 kg/cm². Temp. digester 90-95 ℃
2. Isi digester minimal ¾ volume
3. Oil losses in fibre press = max 8% 0/Dm
4. Nut pecah terhadap total nut = max 15%/sampel
5. Secara visual fibre press tidak basah dan berminyak
Problematika Yang Ada Pada Stasiun Kempa Dan Cara
Mengatasinya
1. Penggantian worm screw (memakai batas waktu jam), jika waktu kerjanya
habis maka harus segera diganti.
2. Penggantian cek press (memakai batas waktu jam), jika waktu kerjanya
habis maka harus segera diganti.
3. Penggantian cone (memakai batas waktu jam), jika waktu kerjanya habis
maka harus segera diganti.
4. Bearing gear box pecah, mengatasinya dengan cara mengganti barang
yang baru.

3.2.5 Stasiun Pemurnian (Clarification Station)


Tujuan Proses Stasiun Pemurnian
1. Untuk memaksimalkan pengutipan minyak dengan kualitas yang
sesuai standar dan meminimalkan Oil losses.
2. Proses pemisahan minyak, air, dan kotoran dilakukan dengan cara
sistem pengendapan sentripusi, dan penguapan.
Berikut merupakan tahap dari Stasiun Pemurnian (Clarification Station)
a. 3 in 1 tank
Tanki 3 in 1 merupakan tanki yang sebenarnya hanya digunakan
sementara sebagai tanki timbun storage tank belum digunakan.
1) Recovery Tank
Merupakan tanki yang berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran
yang masih terdapat dalam minyak.
2) Oil Pure Tank
Merupakan tanki yang berfungsi untuk mengendapkan minyak secara
gravitasi keluaran dari Decanter.
3) CPO Storage Tank
Merupakan tanki yang berfungsi untuk menampung sementara Minyak
(CPO) sebagai produksi akhir sebuah proses Pengolahan TBS.

Gambar 3.8 Tanki 3 in 1


b. Decanter Feed Tank
Merupakan tempat sementara Oil sebelum diolah oleh Decanter cara
kerja:
1. Minyak dari COT di pompa Sand Cyclone lalu masuk ke Decanter
Feed Tank.
2. Setelah penuh volumenya maka minyak siap dikirim masuk ke
mesin Decanter.
c. Hot Water Tank
Merupakan tanki penampung air dari Water Tower, dipanaskan
dengan Coil.

Gambar 3.9 Hot Water Tank


Cara kerja:
1. Air yang masuk kedalam Hot Water Tank dipanaskan sampai
temperature 95℃
2. Air yang sudah panas tersebut dialirkan ke peralatan yang
membutuhkan seperti mesin press, decanter, oil gutter.
3. Level air selalu terjaga penuh karena diatur oleh kran pelampung
yang dipasang dipipa inlet.
d. Light Phase Tank
Merupakan tanki yang berfungsi untuk menampung minyak bersih
light phase yang keluar dari bawah Decanter.
Cara kerja:
1. Minyak yang masuk ke light phase tank di panaskan dengan steam
coil sampai temperature 90℃
2. Setelah panas cukup maka minyak terebut dipompa menuju ke oil
pure tank dari 3 in 1 tank.
e. Heavy Phase Tank
Merupakan tanki yang berfungsi untuk menampung minyak kotor
heavy phase yang keluar dari bawah decanter.
Cara kerja:
1. Minyak yang masuk ke light phase tank di panaskan dengan steam coil
sampai temperature 90℃.
2. Setelah panas cukup maka minyak tersebut dipompa menuju ke oil
recovery tank dari 3 in 1 tank.
f. Decanter
Merupakan alat untuk memisahkan minyak kotor menjadi 3 fraksi, yaitu
Light Phase Oil, Heavy Phase Oil dan Solid Material.

Gambar 3.10 Decanter


Cara kerja:
1. Decanter berguna untuk memisahkan minyak yang berasal dari
Decanter Feed Tank menjadi tiga fraksi yaitu fraksi minyak ( Light
Phase Oil ) yang langsung diolah ke Vacuum Dryer.
2. Fraksi cairan ( Heavy Phase Oil ) yang umurnya masih
mengandung Sludge (lumpur) sehingga perlu diendapkan di dalam
Oil Recovery Tank di 3 in 1 Tank.
3. Material padatan ( Solid ) yang langsung dibuang keluar melalui
Solid Screw Conveyor.
g. Sand Cyclone
Merupakan alat untuk menangkap pasir yang terkandung dalam
sludge dan untuk memudahkan proses selanjutnya.
Cara kerja:
1. Cairan minyak kotor dar Crude Oil Tank ( COT ) dialirkan masuk
ke Sand Cyclone melalui Pompa COT.
2. Alat yang ini terbuat dari logam atau porselin memisahkan
lumpur/pasir dengan bantuan pompa.
3. Lumpur dan pasir akan berputar turun ke panampung lumpur
dibagian bawah Sand Cyclone.
4. Minyak yang sudah bersih berputar dan naik melalui pipa menuju ke
Decanter Feed Tank.
h. Vacuum Dryer
Merupakan alat yang digunakan untuk mengurai kadar air dalam
minyak produksi yang keluar dari Skimmed Tank.

Gambar 3.12 Vacuum Dryer


Cara kerja:
1. Minyak masuk ke Vacuum Dryer melalui Floating Tank
2. Minyak disimpan kedalam bejana melalui Nozel.
3. Suatu jalur resirkulasi dihubungkan dengan suatu pengapung
didalam bejana, sehingga bilamana ketinggian permukaan minyak
menurun pengapung akan membuka dan mensirkulasi minyak
kedalam bejana.
4. Untuk mengurangi kandungan air dalam minyak maka udara di
range Vacuum dihisap oleh Pompa Vacuum.
5. Agar Pompa Vacuum bisa bekerja optimal make pompa Vacuum
didinginkan dengan air melalui pipa yang masuk ke jalur pendingin
pompa.
6. Minyak yang sudah berkurang kandungan airya dihisap oleh
Pompa menuju ke Storage Tank, yang ada di dalam 3 in 1 Tank.
i. Storage Tank
Merupakan tempat untuk menyimpan sementara minyak produksi
yang dihasilkan sebelum dikirim.

Gambar 3.13 Storage Tank


Cara kerja:
1. Storage Tank diisi CPO dari Vacuum Dryer minimal sampai
melampaui Steam Coil.
2. CPO dipanasikan dengan Steam Coil pada temperatur 55 °C untuk
mempertahankan ALB.
3. Storage Tank harus dibersihkan secara terjadwal dan pemeriksaan
kondisi Steam Oil harus dilakukan secara rutin, karena apabila terjadi
kebocoran pada pipa Steam Oil dapat mengakibatkan naiknya kadar air
pada CPO.
4. Pada bagian bawah tank berbentuk kerucut sebagai tempat
pengendapan kotoran.
5. Tinggi ujung pipa untuk peruatan minyak adalah 20% dari bagian atas
tanki, Sedangkan untuk pipa pembongkaran minyak, ujungnya tidak
lebih rendah dari 10% tinggi tanki.
6. Pemanasan dapat dilakukan dengan uap pada tekanan 1,5 - 3 kg/cm²
(25- 40 Psig) yang dialirkan ke dalam pipa panas yang terbuat dari baja
½
lunak berdiameter 2* dengan ketinggian feet dari dasar tangka.
Rancangan pipa pemanas harus dibuat sedemikian rupa sehingga
menghasilkan laju pemanasan tidak lebih dari 5oC/hari.
7. Untuk menjaga suhu, tanki memiliki sistem pengatur suhu (thermostat)
yang dapat menjaga fluktuasi suhu sebesar 1°C serta pencatatan suhu
(recorder). (Candra Hutasoit, 2021)

3.2.6 CPO (Crude Palm Oil)


Crude Palm Oil atau minyak kelapa sawit adalah salah satu minyak yang
paling banyak dikosumsi dan di produksi di dunia. Minyak yang murah, mudah
diproduksi, dan sangat stabil ini digunakan untuk berbagai variasi makanan,
kosmetik, produk kebersihan, dan juga bisa digunakan sebagai pakan yang dapat
membantu peternak bisa mengurangi biaya pakan dan efisiensi laba atau
keuntungan.
BAB 4. KEGIATAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Sistem Penanganan Penerimaan TBS (Tandan Buah Segar)


4.2 Proses Penimbangan TBS (Tandan Buah Segar)
4.3 Proses Grading

Anda mungkin juga menyukai