Anda di halaman 1dari 26

HUKUM-HUKUM

TERMODINAMIKA

SRI HANDANI FISIKA DASAR II


TERMODINAMIKA
 Studi proses di mana energi ditransfer sebagai kalor dan sebagai
kerja.
 Kerja dilakukan ketika energi ditransfer dari satu benda ke benda
yang lain melalui cara-cara mekanis.
 Kalor merupakan transfer energi dari satu benda ke benda lainnya
yang temperaturnya lebih rendah.
 Berarti, kalor sangat mirip dengan kerja.
 Bedanya: kalor adalah transfer energi disebabkan perbedaan
temperatur, kerja tidak disebabkan oleh perbedaan temperatur.
SISTEM
Sistem: benda atau sekumpulan benda apa saja yang akan kita teliti.
Benda lainnya di alam semesta, disebut lingkungan.
Sistem tertutup: tidak ada massa yang masuk maupun keluar (tapi
energi dapat dipertukarkan dengan lingkungan).
Sistem terbuka: massa bisa masuk atau keluar (demikian pula dengan
energi).
Sistem yang dipelajari di fisika, sistem yang dianggap ideal (sistem
tertutup).
Sistem tertutup dikatakan terisolasi jika tidak ada energi dalam
bentuk apa pun yang melintasi batasnya.
KALOR
Energi yang mengalir dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya.
Salah satu penyebabnya adalah karena adanya perubahan temperatur sistem.

Q = C T

Q =kalor satuannya Joule (J) atau kalori (kal)


1 kal = 4,186 J
C =kapasitas kalor satuannya J/K atau kal/ºC
T =perubahan temperatur sistem satuannya K atau ºC
T = Tf – Ti
Tf >Ti → Q > 0 (+) sistem menyerap energi
Tf < Ti → Q < 0 (-) sistem melepas energi
KAPASITAS KALOR JENIS/MOLAR
Kapasitas kalor jenis (c) suatu zat adalah perbandingan kapasitas
kalornya (C) terhadap massanya (m).
Satuannya J/kg.K atau kal/gr.C
C Q = m c T
c
m
Kapasitas kalor molar (c) suatu zat adalah perbandingan kapasitas
kalornya (C) terhadap jumlah zatnya (n).
Satuannya J/mol.K atau kal/mol.C C
c Q = n c T
n
KERJA PADA GAS IDEAL

dW  Fdx W adalah kerja yang dilakukan


pada gas ideal
  pAdx
  p  Adx 
  pdV

Vf
W    PdV
Vi
KERJA GAS IDEAL PADA VOLUME
KONSTAN (ISOKHORIK = ISOVOLUME)
Persamaan gas ideal: PV  nRT
P nR
  konst
T V
Pi Pf

Ti T f

Kerja yang dilakukan pada gas ideal pada volume konstan adalah
nol (W = 0) karena V = konstan (dV = 0).
KERJA GAS IDEAL PADA TEKANAN KONSTAN
(ISOBARIK)
PV  nRT
V nR
Persamaan gas ideal:   konst
T P
Vi V f

Ti T f
l Kerja yang dilakukan pada gas ideal pada tekanan konstan adalah
Vf
W    PdV Vf >Vi → W < 0 (-) kerja
Vi dilakukan oleh sistem (gas).
Vf
  P  dV Vf <Vi → W > 0 (+) kerja
Vi dilakukan pada sistem (gas).
  P V f  Vi 
KERJA GAS IDEAL PADA TEMPERATUR
KONSTAN (ISOTERMAL)
l Kerja yang dilakukan pada gas ideal
pada temperatur konstan adalah
Persamaan gas ideal:
Vf
W    PdV
PV  nRT  konst Vi
Vf
nRT

PiVi  Pf V f Vi V
dV
Vf
dV
 nRT 
Vi V

Vf 
 nRT ln  
 Vi 
KERJA GAS IDEAL PADA KONDISI
ADIABATIK
Kondisi adiabatik: sistem terisolasi dari pengaruh lingkungan (Q = 0).
Persamaan gas ideal:

PV  konst
 
PiVi  Pf V f
Kerja yang dilakukan pada gas ideal pada kondisi adiabatik adalah

Vf
W    PdV
W 
PiVi
 1
Vf 
1
 Vi
1

Vi
1

 
PiVi  V f  
Vf
PiVi     1
    dV   1  Vi  
Vi V 

Vf
dV 1  PiVi  V f 
  
  PiVi     1  PiVi 
Vi V   1  Vi  V f 


Vf

  PiVi  V  dV 1  PiVi
 
Vi   
V f   PiVi 

  1  V f 

PiVi
V 1  
Vf

1 
Vi

1
 1

Pf V f  PiVi 
HUKUM I TERMODINAMIKA
Dalam beberapa proses termodinamika (isokhorik, isobarik, isotermal
dan adiabatik) antara keadaan kesetimbangan i dan f kuantitas Q +W
mempunyai nilai yang sama untuk berbagai lintasan antara i dan f.
Kuantitas tersebut sama dengan perubahan energi internal (U).

U = Q + W atau dU = dQ + dW
KAPASITAS KALOR MOLAR
PADA VOLUME KONSTAN (CV)
Menurut Hk. I Termodinamika, jika suatu gas berada pada volume
konstan maka jika terjadi perubahan temperatur sistem maka energi
yang dilepas atau diserap sistem sama dengan perubahan energi
dalam.
Q = U
maka kapasitas kalor molar pada volume konstan

Q U
cv  
nT nT
Energi dalam gas ideal monoatomik adalah
3
U  nRT
2

karena energi dalam hanya fungsi temperatur, maka perubahan energi dalam
pada gas ideal monoatomik adalah
3
U  nRT
2

Sehingga kapasitas kalor molar pada volume konstan untuk gas ideal
monoatomik adalah
Q U
cv  
nT nT
3
nRT
3
 2  R
nT 2
KAPASITAS KALOR MOLAR
PADA TEKANAN KONSTAN (CP)
Perubahan temperatur dari a ke b (isokhorik) sama dengan dari a
ke c (isobarik) yaitu T maka Uab = Uac.

U ab  Q  ncv T U ac  Q  W
 nc p T  pV
 nc p T  nRT
U ab  U ac
ncv T  nc p T  nRT
cv  c p  R
c p  cv  R
HUKUM KE-2
Perumusan Kelvin-Planck: Tidak ada suatu proses
yang hasil akhirnya berupa pengambilan sejumlah
kalor dari suatu reservoar kalor dan mengkonversi
seluruh kalor menjadi usaha

Perumusan Clausius: Tidak ada proses yang hasil


akhirnya berupa pengambilan kalor dari suatu
reservoar kalor bersuhu rendah dan pembuangan kalor
dalam jumlah yang sama kepada suatu reservoar yang
bersuhu lebih tinggi.

W QC
Efisiensi:  
QH
 1
QH
Perumusan Carnot: Bekerja antara dua temperatur berbeda, tidak ada
mesin yang efisiensinya melebih mesin Carnot

MESIN CARNOT

𝑊 𝑄𝐻 − 𝑄𝐶
𝜂𝐶 = =
𝑄𝐻 𝑄𝐻

𝑄𝐶 𝑇𝐶
=1− =1−
𝑄𝐻 𝑇𝐻
CONTOH
Mesin sebuah mobil mempunyai 𝑄𝐶
= 1 − e = 0,80
efisiensi 20% dan menghasilkan 𝑄𝐻
rata-rata 23.000 J kerja mekanik 𝑊
𝑒= sehingga dalam 1 detik
per detik selama operasinya. 𝑄𝐻
Berapa besar kalor yang dibuang 𝑊 23.000 J
dari medan ini per detik?
𝑄𝐻 = = = 1,15 × 105 J
𝑒 0,20
Dengan demikian
Penyelesaian: 𝑄𝐶 = 0,80 𝑄𝐻
Kalor keluaran: QC = 0,80 1,15 × 105 J
e = 0,20 = 9,2 × 104 J
CONTOH
543
Sebuah mesin uap bekerja antara 𝑒 ideal = 1 − = 0,30
773
500 °C dan 270 °C. Berapa efisiensi
maksimum yang mungkin dari Atau dalam persen = 0,30 × 100 =
mesin ini? 30 persen

Penyelesaian Dengan demikian efisiensi maksimum (atau


Ubah temperatur menjadi Kelvin Carnot) adalah 30 persen.

𝑇𝐻 = 500 + 273 = 773 K


𝑇𝐶 = 270 + 273 = 543 K
PROSES SATU ARAH
•Gas dalam keadaan (b)
tidak dapat kembali ke
keadaan (a) secara spontan
 proses irreversibel
•Keadaan gas hanya dapat
ditentukan oleh keadaan
awal (i) dan keadaan akhir
(f)
ENTROPI
Pada paruh kedua abad ke 19, hukum termodinamika kedua akhirnya dinyatakan
secara umum dalam besaran yang disebut entropi (diperkenalkan oleh Clausius
pada tahun 1860-an).
Entropi, tidak seperti kalor, merupakan fungsi keadaan sistem.
Ketika kita menangani entropi-seperti dengan energi potensial-yang penting adalah
perubahan entropi selama proses, bukan besar mutlaknya.
Clausius: perubahan entropi S dari sistem, ketika kalor sejumlah Q ditambahkan
kepadanya dengan proses yang reversibel pada temperatur konstan, dinyatakan
sebagai:
𝑄
∆𝑆 =
𝑇
Dengan T adalah temperatur Kelvin
CONTOH
Penyelesaian
Kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan 30
Perubahan entropi dalam peleburan g es (setengah es batu) dihitung dari kalor
Sebuah es batu dengan massa 60 g laten peleburan
diambil dari tempat penyimpanan 𝑄 = 𝑚𝐿 = 30 g 79,9
kal
= 2400 kal
pada 0 °C dan diletakkan di g

mangkuk kertas. Setelah beberapa Karena temperatur tetap kosntan pada


menit, tepat setengah dari massa es proses ini, perubahan entropi dapat dihitung
batu telah lebur, menjad air pada 0 dari persamaan:
°C. Hitung perubahan entropi es/air. 𝑄 2400 kal
∆𝑆 = = = +8,8 kal/K
𝑇 273 K

Anda mungkin juga menyukai