Anda di halaman 1dari 6

PERILAKU ORGANISASI

UTS

MUHAMMAD RIDWAN
200510293
23F
1. Menurut Saudara bagaimanakah mengimplementasikan Strategi Manajemen
Keragaman dalam organisasi.

Jawaban :

Implementasi Strategi Manajemen Keragaman dalam organisasi melibatkan langkah-


langkah konkret untuk memastikan bahwa keragaman dihargai, diakui, dan dikelola
dengan baik, yang melibatkan mengenali variasi dalam keragaman, memastikan
bahwa setiap individu dalam organisasi memiliki peluang yang seimbang untuk
memberikan kontribusi, menciptakan lingkungan inklusif di mana setiap orang merasa
dihormati dan diakui, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang
untuk menyuarakan pendapat dan berdiskusi tentang ide-ide mereka. Langkah-
langkah sebagai berikut:

(1) Sadarilah Nilai Keragaman: Pemimpin dan anggota organisasi harus


memahami nilai dari keragaman dalam menciptakan lingkungan inklusif dan
kaya dengan perspektif.
(2) Komitmen Pemimpin: Pemimpin harus mendukung dan mendorong
keragaman, menjadi teladan dalam memperlakukan semua anggota organisasi
dengan adil dan setara.
(3) Kebijakan dan Prosedur yang Adil: Implementasikan kebijakan rekrutmen,
promosi, dan penggajian yang adil bagi semua karyawan, tanpa diskriminasi.
(4) Pelatihan dan Kesadaran: Lakukan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran
terkait keragaman dan bias, membantu anggota organisasi memahami dan
menghargai perbedaan.
(5) Partisipasi Aktif: Dorong partisipasi dari semua anggota organisasi dalam
kegiatan dan proyek, pastikan semua suara didengar dan dihargai.
(6) Akses yang Setara: Pastikan semua anggota organisasi memiliki akses yang
setara terhadap peluang pengembangan dan pendidikan.
(7) Evaluasi dan Pemantauan: Evaluasi teratur untuk melihat sejauh mana
implementasi strategi keragaman efektif, identifikasi area yang memerlukan
perbaikan.
(8) Pengakuan dan Penghargaan: Akui kontribusi berbagai kelompok dalam
organisasi melalui penghargaan, promosi, atau pengakuan publik.
(9) Budaya Organisasi yang Inklusif: Ciptakan budaya yang merayakan
keberagaman dan mendorong inklusi melalui komunikasi terbuka dan
hubungan yang menghargai perbedaan.
(10) Kolaborasi Eksternal: Berkolaborasi dengan organisasi atau lembaga
eksternal yang fokus pada keragaman dan inklusi untuk mendapatkan
wawasan dan dukungan tambahan.

2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan organisasi dan apa hubungannya dengan
perilaku ?
Jawaban:
Dalam konteks ini, organisasi mengacu pada entitas formal yang terstruktur,
seperti perusahaan atau institusi, di mana individu bekerja dan berkontribusi.
Hubungan antara individu dan organisasi melibatkan interaksi kompleks antara
kontribusi yang diberikan oleh individu (kontribusi) dan imbalan yang diberikan oleh
organisasi (kompensasi). Dalam konteks ini, perilaku individu dalam organisasi
dipengaruhi oleh nilai-nilai personal dan organisasional, yang mencakup keyakinan
tentang tujuan hidup (nilai terminal) dan keyakinan tentang cara berperilaku atau
berinteraksi.

Perilaku individu dalam organisasi, termasuk sikap, motivasi, dan tindakan,


dipengaruhi oleh nilai-nilai ini. Nilai-nilai tersebut membimbing keputusan dan
tindakan, memengaruhi persepsi, dan memberikan dasar untuk memahami bagaimana
individu dan organisasi berinteraksi. Selain itu, keselarasan nilai-nilai antara individu
dan organisasi, serta nilai-nilai organisasi dengan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat, memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan dinamika
organisasi dalam konteks bisnis.

Dengan demikian, organisasi tidak hanya mencakup struktur formal dan proses
bisnis, tetapi juga melibatkan hubungan kompleks antara individu yang bekerja di
dalamnya, nilai-nilai yang mereka anut, dan nilai-nilai yang dianut oleh organisasi.
Hubungan ini mempengaruhi bagaimana individu berperilaku, berinteraksi, dan
berkontribusi dalam lingkungan kerja.
3. Ada beberapa bidang ilmu yang ikut memberikan konstribusinya dalam
perkembangan dari ilmu perilaku keorganisasian ! Jelaskan ?
Jawaban:
Perkembangan ilmu perilaku keorganisasian melibatkan kontribusi dari beberapa
bidang ilmu yang berbeda. Berikut adalah beberapa bidang ilmu yang memberikan
kontribusi penting dalam perkembangan ilmu perilaku keorganisasian:

(1) Psikologi : Bidang ini mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam konteks
organisasi. Psikologi industri dan organisasi menggali aspek-aspek seperti
motivasi, kepemimpinan, kepribadian, dan dinamika kelompok dalam lingkungan
kerja.
(2) Sosiologi : Sosiologi organisasi mengkaji struktur organisasi, budaya, dan
dinamika sosial di tempat kerja. Sosiologi organisasi membantu memahami peran
faktor-faktor sosial dalam membentuk perilaku individu dan kelompok di
organisasi.
(3) Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM): HRM memfokuskan pada manajemen
karyawan, termasuk perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan evaluasi kinerja.
Bidang ini berkontribusi dalam memahami bagaimana praktik manajemen sumber
daya manusia mempengaruhi motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan.
(4) Ekonomi : Ekonomi organisasi mempelajari perilaku perusahaan dan organisasi
dalam konteks pasar. Bidang ini menggali strategi perusahaan, pengambilan
keputusan, dan teori insentif. Penelitian dalam ekonomi organisasi membantu
memahami cara organisasi mengoptimalkan sumber daya dan menjawab tekanan
pasar.
(5) Ilmu Komunikasi (Ilmu Politik) : Ilmu yang memeriksa pola komunikasi dan
politik di dalam organisasi.
(6) Antropologi : Antropologi organisasi memahami organisasi sebagai budaya. Studi
ini membantu memahami bagaimana budaya organisasi mempengaruhi interaksi
dan dinamika kerja.
(7) Sejarah : Sejarah membantu memahami perkembangan organisasi dari waktu ke
waktu.
4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Kepribadian, Sikap (Attitude), Motivasi dan
Persepsi ?
Jawaban:
 Kepribadian
Karakteristik individu yang konsisten dan mempengaruhi perilaku mereka
dalam berbagai situasi. Seperti pola-pola perilaku, emosi, dan cara individu
merespons dan berinteraksi dengan lingkungan mereka.
 Sikap (Attitude)
Merupakan evaluasi afektif, kognitif, dan perilaku terhadap objek tertentu,
seperti orang, gagasan, atau situasi. Sikap mencerminkan bagaimana individu
merespon elemen-elemen seperti pekerjaan, atasan, rekan kerja, atau
perubahan organisasi.
 Motivasi
Kekuatan internal yang mendorong individu untuk bertindak atau melakukan
tindakan tertentu. Dalam sebuah organisasi ini merupakan faktor kunci dalam
memahami mengapa karyawan melakukan pekerjaan mereka dengan baik atau
kurang baik.
 Persepsi
Sebuah proses di mana individu memilih, mengorganisir, dan
menginterpretasikan informasi dari lingkungan mereka untuk membentuk
pemahaman mereka tentang dunia. Persepsi memengaruhi cara individu
melihat atasan, rekan kerja, pekerjaan, dan situasi kerja lainnya.

5. Apakah yang dimaksud dengan persepsi ? Pada prakteknya kadang-kadang terjadi


kesalahan dalam mempersepsikan orang lain, sebutkan dan jelaskan kesalahan
dimaksud.
Jawaban:
Persepsi dalam konteks ilmu perilaku organisasi merujuk pada proses di mana
individu memilih, mengorganisir, dan menginterpretasikan informasi dari lingkungan
mereka untuk membentuk pemahaman mereka tentang dunia. Dalam prakteknya,
terkadang terjadi kesalahan dalam mempersepsikan orang lain. Beberapa kesalahan
persepsi yang umum terjadi adalah:
 Fundamental Attribution Error: Kesalahan ini terjadi ketika seseorang
cenderung menghubungkan tindakan orang lain dengan karakter atau sifat
mereka sendiri, tanpa mempertimbangkan faktor eksternal yang mungkin
mempengaruhi perilaku tersebut. Contohnya, mengasumsi bahwa seseorang
yang terlambat datang ke tempat kerja adalah malas, tanpa
mempertimbangkan kemungkinan kemacetan lalu lintas.
 Halo Effect: Kesalahan ini terjadi ketika kesan umum seseorang tentang orang
lain didasarkan pada satu karakteristik tertentu, yang kemudian mempengaruhi
penilaian mereka terhadap karakteristik lain dari orang tersebut. Contohnya,
jika seseorang memiliki kesan positif tentang penampilan fisik seseorang,
mereka mungkin cenderung menganggap bahwa orang tersebut juga cerdas
atau ramah.
 Similar-to-me Effect: Ini adalah kecenderungan untuk lebih menyukai atau
merasa lebih dekat dengan orang yang dianggap mirip dengan diri sendiri
dalam berbagai cara. Contohnya, atasan mungkin lebih cenderung
memberikan penilaian yang baik kepada bawahan yang memiliki nilai kerja
atau keyakinan serupa dengan mereka.

Anda mungkin juga menyukai