Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGARUH ANGIN MUSON TERHADAP CUACA DI INDONESIA

Disusun oleh:

Kelompok 4

1. Ghesa Nova Ardiantoro (221017002)


2. Arief Rahman (221017006)
3. Muhammad Larangga Arafat (221017016)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI LINGKUNGAN DAN MINERAL

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa atas berkat dan rahmat-
nyalah sehingga penulis dapat menyelsaikan makalah yang berjudul “PENGARUH ANGIN
MUSON TERHADAP CUACA DI INDONESIA” tepat pada waktunya.

Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih
baik. Apabila terdapat kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten,
penulis memohon maaf.

Sekian yang dapat penulis dapat sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

Sumbawa, 22 Mei 2023

Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
1.3 Maksud dan Tujuan........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
2.1 Angin..............................................................................................................................................5
2.2 Angin Muson.................................................................................................................................5
2.3 Jenis-jenis Angin Muson................................................................................................................6
2.4 Dampak Angin Muson Terhadap Cuaca di Indonesia....................................................................6
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………............................................
.....................7

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………
………………………………8
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam tata surya , usianya sudah mencapai
4,6 milyar tahun. Setiap bulan november, matahari sudah bergeser ke belahan bumi bagian
selatan. Sebenarnya bukan matahari yang bergerak, tapi karena rutinitas tahunannya bumi
untuk mengalami kemiringan. Bumi mempunyai garis khayal (Garis yang tidak nyata),
Dalam garis khayal bumi terdapat garis yaitu garis bujur (Vertikal) dan garis lintang
(Horizontal). Garis lintang Bumi dari nol derajat menuju utara ke Belahan Bumi utara (BBU)
sampai 90 derajat Lintang Utara (LU) di Kutub Utara, dan nol derajat ke Belahan Bumi
Selatan (BBS) juga sampai 90 derajat Lintang Selatan (LS) di Kutub Selatan. Karena
kemiringan bumi , Maka sinar datang secara maksimum dari matahari bisa tegak lurus di 23
½ derajat LU atau LS Di Utara Garis Balik Utara, Di Selatan Garis Balik Selatan).

Setiap tanggal 21 Maret, Matahari pasti tepat di lintang nol derajat. Kemudian bergerak ke utara dan
tanggal 21 Juni matahari berada tepat di 23 ½ derajat. Setelah itu, matahari bergeser ke selatan dan
tanggal 23 September matahari tepat lagi di garis Khatulistiwa. Selanjutnya, Matahari bergerak ke
selatan dan tanggal 22 Desember matahari tepat di Garis Balik Selatan (23 ½ derajat LS) sehingga
Belahan Bumi Selatan mengalami musim panas , Sedangkan di Belahan Bumi Utara Mengalami
Musim Dingin.

Menurut Hukum Buys Ballot , Angin bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi
(Maksimum) Ke daerah yang bertekanan rendah (Minimum) di Belahan Bumi Utara Angin
berbelok ke kanan sedangkan di Belahan Bumi Selatan Angin berbelok ke kiri , Sehingga
Angin Bertiup atau Bergerak atau Berpindah dari Benua Asia Menuju Ke Benua
Australia.Angin tersebut Merupakan Angin Muson. Angin Muson ini adalah angin yang
berhembus dengan arah berlawanan tiap setengah tahun. Angin ini terjadi di daerah yang
berdekatan dengan benua dan lautan yang luas. Sesuai dengan yang telah dijabarkan
sebelumnya pada saat musim panas di atas benua akan bertekanan rendah sedangkan diatas
lautan bertekanan tinggi. Akibatnya pada musim itu berembus Angin dari lautan ke
pedalaman benua.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasakan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka permasalahan yang muncul
adalah :
1. Apa itu angin Muson?
2. Apa saja jenis-jenis angin Muson?
3. Bagaimanakah dampak angin Muson terhadap cuaca di Indonesia?
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui Apa itu Angin Muson.
2. Mengetahui Seperti Apa Jenis – Jenis Angin Muson
3. Mengetahui Apa Saja Dampak Yang Ditimbulkan Angin Muson Terhadap Cuaca di Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Angin

Angin merupakan udara yang bergerak akibat dari rotasi bumi dan perbedaan tekanan
udara yang ada di sekitarnya. Angin hergerak dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke
tepat yang bertekanan udara rendah. Jika dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah
memuai akan menjadi lebih ringan sehingga naik. Jika hal ini terjadi, tekanan udara akan
turun karena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya akan mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara yang menyusut menjadi lebih berat dan akan turun ke tanah.
Di atas tanah udara akan menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas
dan turunnya udara dingin ini disebut konveksi.
Adapun alat untuk mengukur angin ada dua yaitu anemometer dan wind vane.
Anemometer adalah alat yang mengukur kecepatan angin. Sedangkan Wind Vane adalah alat
untuk mengetahui arah angin.

2.2 Angin Muson

Angin muson atau biasa juga disebut sengan angin musim ialah angin yang berhembus secara
periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang 1 (satu) dengan periode yang lain, polanya akan
berlawan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun.

Angin ini terjadi di daerah yang berdekatan dengan benua dan lautan yang luas. Dalam musim
panas di atas Benua bertekanan rendah dan diatas lautan bertekanan tinggi. Akibatnya pada musim itu
berhembus angin dari lautan kepedalaman benua. Sebaliknya , pada musim dingin berembus angin
dari pedalaman benua ke lautan, Karena Angin dari lautan dan dari pedalaman benua mempunyai
kelembaban yang berbeda ,Maka arah gerakan angin musim bersesuaian dengan timbulnya musim
penghujan dan musim kemarau.

Daerah angin muson yang sangat luas adalah Asia Selatan, Asia Tenggara , dan Asia Timur. Pada
musim panas tekanan rendah berkembang di bagian barat laut India. Tekanan rendah di daerah ini
sangat kuat , Bahkan lebih rendah dari tekanan rendah Equator sehingga terjadilah gradient tekanan
yang tidak terputus-putus sub tropical high di belahan bumi selatan melewati equator sampai bagian
barat laut India. Depresi yang sangat sangat kuat itu mengisap udara dari sekitarnya,bahkan sampai
melewati Equator.

2.3 Jenis – jenis Angin Muson


Angin Muson sendiri terbagi atas dua macam, yaitu sebagai berikut:

1. Angin Muson Barat


Angin Musim Muson Barat ialah angin yang mengalir dari benua Asia (musim dingin) ke
Benua Australia (musim panas) & mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia
bagian barat, hal ini dikarenakan angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan
samudra. Contoh perairan serta samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan
Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
Angin ini terjadi pada bulan Desember, Januari dan Februari, dan maksimal pada bulan
januari dengan kecepatan Minimum 3 m/s.

Angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekenan minimum,
sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju
Selatan Khatulistiwa Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada periode ini,
Indonesia akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh
angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Cina
Selatan) , Tidak hanya itu saja , curah hujan di wilayah pulau Jawa juga dipengaruhi oleh
adanya siklon tropis, atau sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di
daerah tropis. Dampak ini bisa berupa angin kencang, hujan deras yang berjam-jam.

2. Angin Muson Timur


Angin Musim/Muson Timur ialah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim
dingin) ke Benua Asia (Musim panas) sedikit curah hujan (kemarau), biasanya terdapat di
Indonesia bagian timur karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun
(Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang mengakibatkan Indonesia mengalami
musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli & Agustus, dan maksimal pada bulan
September.

Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin tersebut
melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan yang
sempit. Angin Muson yang kita ketahui pada musim panas massa sumber udara berasal
dari tiga yaitu pertama massa udara Samudera Hindia yang bersifat lembab, hangat, dan
mengalami konvergensi setelah mendekati ekuator. Yang kedua bersumber dari tekanan
tinggi Benua Australia, massa sumber udara ini memiliki sifat lembab dan tidak stabil.
Yang ketiga bersumber dari Samudera Pasifik, massa udaranya bersifat lembab, hangat
dan lebih stabil namun ketika melewati samudera massa udaranya menjadi tidak stabil.
Asia pada bagian timur dan bagian selatan mempunyai sirkulasi Monsun yang sangat
besar. Sedangkan Asia pada bagian timur dan tenggara mempunyai sirkulasi yang sangat
berkembang. Indonesia sendiri terkena efek Monsun dari Asia Timur dan Tenggara
karena disebabkan oleh besarnya Benua Asia dan efek dari daratan tinggi Tibet terhadap
aliran udara (Prawirowardoyo,1996).
2.4 Dampak Angin Muson Terhadap Cuaca di Indonesia

Curah hujan di Indonesia dipengaruhi oleh Muson yang digerakkan oleh adanya sel
tekanan tinggi dan sel tekanan rendah di Benua Asia dan Australia secara bergantian. Dalam
bulan Desember-Januari-Februari di Belahan Bumi Utara terjadi Musim dingin akibatnya ada
sel tekanan tinggi di Benua Asia , Sedangkan di Belahan Bumi Selatan pada waktu yang
sama mengalami musim Panas, Akibatnya terjadi Sel tekanan rendah di Benua
Australia.Karena ada perbedaan di kedua Benua tersebut maka pada periode Desember-
Januari-Februari bertiup Angin dari tekanan tinggi di Asia ke Tekanan Rendah di Benua
Australia , Angin ini disebut Angin Muson Barat atau Monsun Barat Laut. Dalam bulan Juni-
Juli-Agustus, Terjadi sebaliknya , Terdapat sel tekanan rendah di Asia dan Sel tekanan tinggi
di Benua Australia yang disebut Angin Muson Timur atau Munson Timur. Monsun barat/
Muson barat biasanya lebih lembab daripada Muson timur .Perbedaan Curah Hujan di dalam
kedua Muson tersebut disebabkan oleh dua faktor.

Pertama udara turun di atas Australia pada waktu terjadi Muson timur , Sebaliknya Udara
naik di atas Australia pada waktu Muson barat. Kedua , Pada Muson Timur arus udara
bergerak di atas laut yang jaraknya pendek , sedangkan pada muson barat arus udara bergerak
diatas laut dengan jarak yang cukup jauh sehingga dalam muson barat arus udara lebih
banyak mengandung uap air.

Selain itu, ada beberapa dampak positif dan negatif dari angin Muson, diantaranya
sebagai berikut.

1. Dampak Positif dan Negatif Angin Muson Barat


Adapun dampak positif angin Muson Barat yaitu:
a. Membuat tanaman lebih hijau dan subur
Angin muson barat akan memberikan efek yang baik untuk tanaman. Ketika angin
muson barat, maka Indonesia mengalami musim penghujan. Akibatnya adalah
curah hujan yang tinggi. Melalui hal tersebut, tanaman akan semakin banyak
menyerap air. Hal itu yang membuat tanaman menjadi lebih hijau dan lebih subur.
b. Mengurangi polusi udara
Berkurangnya polusi udara juga termasuk dampak positif dari angin muson barat
ini. Ketika hujan turun, maka polusi udara seperti debu-debu yang berterbangan di
dalam udara akan ikut larut. Debu-debu tersebut akan ikut hanyut dengan air
hujan.
c. Mengurangi risiko kebakaran hutan
Saat angin muson barat, maka hujan akan turun. Ini membuat tanaman tersiram
dengan air hujan dan membuatnya menjadi subur. Tanaman menjadi tidak layu
dan tidak kering. Melalui hal ini, akan mengurangi risiko dari kebakaran hutan.
Salah satu penyebab kebakaran hutan adalah keringnya bagian tumbuhan. Bekat
angin muson barat, maka kekeringan tersebut dapat diatasi.

Dampak negatif dari angin Muson Barat diantaranya sebagai berikut.

a. Risiko tanah longsor tinggi


Ketika angin muson barat datang, maka curah hujan menjadi tinggi. Hal itu
membuat risiko tanah longsor menjadi tinggi. Hujan yang lebat dan terjadi secara
terus menerus akan memicu tanah menjadi longsor. Terutama tanah-tanah yang
berada di daerah perbukitan. Hal tersebut tentu saja dapat membahayakan
masyarakat sekitar perbukitan tersebut. Terlebih, jika pepohonan pada area
tersebut sangat sedikit. Risiko tanah longsor akan semakin lebih tinggi.
b. Menimbulkan penyakit demam berdarah
Ketika musim hujan datang, maka akan banyak genangan-genangan air.
Genangan air tersebut sering ditemui di sekitar lingkungan kita. Genangan air
tersebut jika biarkan akan memicu banyak nyamuk yang keluar. Nyamuk akan
keluar dari sarangnya. Kemudian mencari tempat untuk bertelur. Genangan
tersebutlah yang akan dijadikan tempat nyamuk bertelur.
c. Petani gagal panen
Musim hujan tidak hanya memberi dampak yang positif bagi para petani.
Melainkan juga memberi dampak negatif bagi para petani. Salah satu contohnya
seperti petani-petani yang gagal karena musim hujan. Petani yang gagal panen
ketika musim hujan umumnya karena curah hujan yang terlalu besar. Hal tersebut
mengakibatkan area persawahan tergenang oleh banyak air. Bukannya membuat
subur tanaman, justru akan membuat tanaman di dalamnya menjadi mati. Tidak
hanya itu, proses penjemuran hasil panen juga akan mengalami kendala. Sulitnya
cahaya matahari ketika musim hujan menjadi penghambat para petani dalam
mengeringkan hasil panen. Hal-hal seperti itulah yang membuat petani gagal
panen ketika musim hujan atau angin muson barat tiba.

2. Dampak Positif dan Negatif Angin Muson Timur

Berikut dampak positif angin Muson Timur.

a. Petani dapat melakukan panen dengan tenang


Dampak positif dari angin muson timur dapat dirasakan oleh para petani. Pada
saat angin muson timur, maka curah hujan akan rendah. Ini membuat
kekhawatiran para petani akan hujan lebat menjadi lebih dapat dikendalikan.
Ketika angin muson timur terjadi, maka penjemuran tanaman-tanaman dapat
dilakukan dengan tenang. Hasil dari penjemuran tanaman tersebut juga akan lebih
bagus. Hal itu karena mendapatkan sinar matahari yang cukup baik.
b. Pakaian akan cepat kering
Dampak selanjutnya dari angin muson timur adalah pakaian menjadi cepat kering.
Salah satu dampak positif angin muson timur ini dapat dirasakan oleh banyak
orang. Masyarakat yang sering mencuci pakaian dapat lebih cepat selesai dalam
proses pengeringannya. Hal itu karena adanya bantuan dari sinar matahari ketika
angin muson timur terjadi.
Dampak negatif dari angin Muson Timur yaitu :
a. Sulit mendapat air bersih
Saat angin muson timur datang atau musim kemarau datang, ada beberapa daerah
yang kehabisan stok air bersih. Khususnya pada masyarakat yang tinggal di
daerah terpencil. Mengingat bahwa daerah terpencil memiliki risiko lebih tinggi
dalam kesulitan air bersih. Ini adalah salah satu dampak negatif dari angin muson
timur. Masyarakat menjadi sulit untuk mendapatkan air bersih. Hal itu membuat
pemenuhan kehidupan menjadi terhambat.
b. Banyak tanaman mati
Dampak negatif dari angin muson timur selanjutnya adalah banyak tanaman atau
tumbuhan yang mati. Hal tersebut karena tanaman-tanaman tersebut kekurangan
air. Mengingat bahwa musim kemarau akan menyebabkan kekeringan, terutama
pada beberapa daerah.
c. Meningkatkan risiko kebakaran hutan
Di dalam penjelasan sebelumnya sudah dikatakan, salah satu penyebab dari
kebakaran hutan adalah keringnya tumbuh-tumbuhan tersebut. Selain itu, karena
cuaca panas yang terjadi pada saat angin muson timur datang. Risiko kebakaran
hutan menjadi lebih tinggi ketika musim kemarau, hal ini sudah jelas karena tidak
adanya air yang mengaliri lahan-lahan tersebut.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Angin Muson yang terjadi di Indonesia memiliki pengaruh terhadap cuaca di
Indonesia. Mulai dari perubahan musim kemarau ke musim hujan, dan lainnya. Angin
Muson sendiri dapat memicu terjadinya bencana alam seperti tanah longsor.

Curahh hujan di Indonesia dipengaruhi oleh Muson yang digerakkan oleh adanya sel
tekanan tinggi dan sel tekanan rendah di Benua Asia dan Australia secara bergantian.
Dalam bulan Desember-Januari-Februari di Belahan Bumi Utara terjadi Musim dingin
akibatnya ada sel tekanan tinggi di Benua Asia , Sedangkan di Belahan Bumi Selatan
pada waktu yang sama mengalami musim Panas, Akibatnya terjadi Sel tekanan rendah di
Benua Australia.Karena ada perbedaan di kedua Benua tersebut maka pada periode
Desember-Januari-Februari bertiup Angin dari tekanan tinggi di Asia ke Tekanan Rendah
di Benua Australia, Angin ini disebut Angin Muson Barat atau Monsun Barat Laut.
Dalam bulan Juni-Juli-Agustus, Terjadi sebaliknya, Terdapat sel tekanan rendah di Asia
dan Sel tekanan tinggi di Benua Australia yang disebut Angin Muson Timur atau Munson
Timur.

Monsun barat/ Muson barat biasanya lebih lembab daripada Muson timur .Perbedaan
Curah Hujan di dalam kedua Muson tersebut disebabkan oleh dua faktor. Pertama udara
turun di atas Australia pada waktu terjadi Muson timur , Sebaliknya Udara naik di atas
Australia pada waktu Muson barat. Kedua , Pada Muson Timur arus udara bergerak di
atas laut yang jaraknya pendek , sedangkan pada muson barat arus udara bergerak diatas
laut dengan jarak yang cukup jauh sehingga dalam muson barat arus udara lebih banyak
mengandung uap air.

3.2 Saran
Sebaiknya bagi pembaca harus berhati-hati dan berwaspada apabila sudah datang munson
barat karena pada saat itu akan terjadi hujan yang sangat lebat/deras selama berjam-jam
sedangkan Pada Munson Timur harus juga berwaspada karena dengan Adanya musim kemarau
juga bisa memicu kebakaran hutan,dll.
Penulisan Makalah ini jauh dari kesempurnaan , Jadi sebaiknya bagi pembaca harap
memaklumi kekurangan yang terdapat dalam semua pembahasan dari awal sampai akhir atau
penulis membutuhkan masukan / kritik tentang makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca Umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Boby, S. P. 2019. PERANAN BMKG KELAS II SEMARANG DALAM MEMPRAKIRAKAN DAN


MENENTUKAN TINGKAT KELEMBABAN UDARA DAN ANGIN DI WILAYAH TANJUNG EMAS
SEMARANG DALAM UPAYA MEMBANTU KESELAMATAN BERNAVIGASI KAPAL. Karya
Tulis . Vol 1 (1)

https://www.gramedia.com/literasi/angin-muson/#:~:text=Ketika%20angin%20muson%20barat%2C
%20maka,lebih%20hijau%20dan%20lebih%20subur.

https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/sekolah/d-6224461/angin-muson-pengertian-jenis-
dan-proses-terjadinya/amp

Anda mungkin juga menyukai