Makalah Pengaruh Angin Muson Terhadap Cuaca Di Indonesia Kelompok 4 Fisika Lingkungan
Makalah Pengaruh Angin Muson Terhadap Cuaca Di Indonesia Kelompok 4 Fisika Lingkungan
Disusun oleh:
Kelompok 4
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa atas berkat dan rahmat-
nyalah sehingga penulis dapat menyelsaikan makalah yang berjudul “PENGARUH ANGIN
MUSON TERHADAP CUACA DI INDONESIA” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih
baik. Apabila terdapat kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten,
penulis memohon maaf.
Sekian yang dapat penulis dapat sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
1.3 Maksud dan Tujuan........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
2.1 Angin..............................................................................................................................................5
2.2 Angin Muson.................................................................................................................................5
2.3 Jenis-jenis Angin Muson................................................................................................................6
2.4 Dampak Angin Muson Terhadap Cuaca di Indonesia....................................................................6
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………............................................
.....................7
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………
………………………………8
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam tata surya , usianya sudah mencapai
4,6 milyar tahun. Setiap bulan november, matahari sudah bergeser ke belahan bumi bagian
selatan. Sebenarnya bukan matahari yang bergerak, tapi karena rutinitas tahunannya bumi
untuk mengalami kemiringan. Bumi mempunyai garis khayal (Garis yang tidak nyata),
Dalam garis khayal bumi terdapat garis yaitu garis bujur (Vertikal) dan garis lintang
(Horizontal). Garis lintang Bumi dari nol derajat menuju utara ke Belahan Bumi utara (BBU)
sampai 90 derajat Lintang Utara (LU) di Kutub Utara, dan nol derajat ke Belahan Bumi
Selatan (BBS) juga sampai 90 derajat Lintang Selatan (LS) di Kutub Selatan. Karena
kemiringan bumi , Maka sinar datang secara maksimum dari matahari bisa tegak lurus di 23
½ derajat LU atau LS Di Utara Garis Balik Utara, Di Selatan Garis Balik Selatan).
Setiap tanggal 21 Maret, Matahari pasti tepat di lintang nol derajat. Kemudian bergerak ke utara dan
tanggal 21 Juni matahari berada tepat di 23 ½ derajat. Setelah itu, matahari bergeser ke selatan dan
tanggal 23 September matahari tepat lagi di garis Khatulistiwa. Selanjutnya, Matahari bergerak ke
selatan dan tanggal 22 Desember matahari tepat di Garis Balik Selatan (23 ½ derajat LS) sehingga
Belahan Bumi Selatan mengalami musim panas , Sedangkan di Belahan Bumi Utara Mengalami
Musim Dingin.
Menurut Hukum Buys Ballot , Angin bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi
(Maksimum) Ke daerah yang bertekanan rendah (Minimum) di Belahan Bumi Utara Angin
berbelok ke kanan sedangkan di Belahan Bumi Selatan Angin berbelok ke kiri , Sehingga
Angin Bertiup atau Bergerak atau Berpindah dari Benua Asia Menuju Ke Benua
Australia.Angin tersebut Merupakan Angin Muson. Angin Muson ini adalah angin yang
berhembus dengan arah berlawanan tiap setengah tahun. Angin ini terjadi di daerah yang
berdekatan dengan benua dan lautan yang luas. Sesuai dengan yang telah dijabarkan
sebelumnya pada saat musim panas di atas benua akan bertekanan rendah sedangkan diatas
lautan bertekanan tinggi. Akibatnya pada musim itu berembus Angin dari lautan ke
pedalaman benua.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Angin
Angin merupakan udara yang bergerak akibat dari rotasi bumi dan perbedaan tekanan
udara yang ada di sekitarnya. Angin hergerak dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke
tepat yang bertekanan udara rendah. Jika dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah
memuai akan menjadi lebih ringan sehingga naik. Jika hal ini terjadi, tekanan udara akan
turun karena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya akan mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara yang menyusut menjadi lebih berat dan akan turun ke tanah.
Di atas tanah udara akan menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas
dan turunnya udara dingin ini disebut konveksi.
Adapun alat untuk mengukur angin ada dua yaitu anemometer dan wind vane.
Anemometer adalah alat yang mengukur kecepatan angin. Sedangkan Wind Vane adalah alat
untuk mengetahui arah angin.
Angin muson atau biasa juga disebut sengan angin musim ialah angin yang berhembus secara
periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang 1 (satu) dengan periode yang lain, polanya akan
berlawan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun.
Angin ini terjadi di daerah yang berdekatan dengan benua dan lautan yang luas. Dalam musim
panas di atas Benua bertekanan rendah dan diatas lautan bertekanan tinggi. Akibatnya pada musim itu
berhembus angin dari lautan kepedalaman benua. Sebaliknya , pada musim dingin berembus angin
dari pedalaman benua ke lautan, Karena Angin dari lautan dan dari pedalaman benua mempunyai
kelembaban yang berbeda ,Maka arah gerakan angin musim bersesuaian dengan timbulnya musim
penghujan dan musim kemarau.
Daerah angin muson yang sangat luas adalah Asia Selatan, Asia Tenggara , dan Asia Timur. Pada
musim panas tekanan rendah berkembang di bagian barat laut India. Tekanan rendah di daerah ini
sangat kuat , Bahkan lebih rendah dari tekanan rendah Equator sehingga terjadilah gradient tekanan
yang tidak terputus-putus sub tropical high di belahan bumi selatan melewati equator sampai bagian
barat laut India. Depresi yang sangat sangat kuat itu mengisap udara dari sekitarnya,bahkan sampai
melewati Equator.
Angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekenan minimum,
sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju
Selatan Khatulistiwa Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada periode ini,
Indonesia akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh
angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Cina
Selatan) , Tidak hanya itu saja , curah hujan di wilayah pulau Jawa juga dipengaruhi oleh
adanya siklon tropis, atau sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di
daerah tropis. Dampak ini bisa berupa angin kencang, hujan deras yang berjam-jam.
Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin tersebut
melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan yang
sempit. Angin Muson yang kita ketahui pada musim panas massa sumber udara berasal
dari tiga yaitu pertama massa udara Samudera Hindia yang bersifat lembab, hangat, dan
mengalami konvergensi setelah mendekati ekuator. Yang kedua bersumber dari tekanan
tinggi Benua Australia, massa sumber udara ini memiliki sifat lembab dan tidak stabil.
Yang ketiga bersumber dari Samudera Pasifik, massa udaranya bersifat lembab, hangat
dan lebih stabil namun ketika melewati samudera massa udaranya menjadi tidak stabil.
Asia pada bagian timur dan bagian selatan mempunyai sirkulasi Monsun yang sangat
besar. Sedangkan Asia pada bagian timur dan tenggara mempunyai sirkulasi yang sangat
berkembang. Indonesia sendiri terkena efek Monsun dari Asia Timur dan Tenggara
karena disebabkan oleh besarnya Benua Asia dan efek dari daratan tinggi Tibet terhadap
aliran udara (Prawirowardoyo,1996).
2.4 Dampak Angin Muson Terhadap Cuaca di Indonesia
Curah hujan di Indonesia dipengaruhi oleh Muson yang digerakkan oleh adanya sel
tekanan tinggi dan sel tekanan rendah di Benua Asia dan Australia secara bergantian. Dalam
bulan Desember-Januari-Februari di Belahan Bumi Utara terjadi Musim dingin akibatnya ada
sel tekanan tinggi di Benua Asia , Sedangkan di Belahan Bumi Selatan pada waktu yang
sama mengalami musim Panas, Akibatnya terjadi Sel tekanan rendah di Benua
Australia.Karena ada perbedaan di kedua Benua tersebut maka pada periode Desember-
Januari-Februari bertiup Angin dari tekanan tinggi di Asia ke Tekanan Rendah di Benua
Australia , Angin ini disebut Angin Muson Barat atau Monsun Barat Laut. Dalam bulan Juni-
Juli-Agustus, Terjadi sebaliknya , Terdapat sel tekanan rendah di Asia dan Sel tekanan tinggi
di Benua Australia yang disebut Angin Muson Timur atau Munson Timur. Monsun barat/
Muson barat biasanya lebih lembab daripada Muson timur .Perbedaan Curah Hujan di dalam
kedua Muson tersebut disebabkan oleh dua faktor.
Pertama udara turun di atas Australia pada waktu terjadi Muson timur , Sebaliknya Udara
naik di atas Australia pada waktu Muson barat. Kedua , Pada Muson Timur arus udara
bergerak di atas laut yang jaraknya pendek , sedangkan pada muson barat arus udara bergerak
diatas laut dengan jarak yang cukup jauh sehingga dalam muson barat arus udara lebih
banyak mengandung uap air.
Selain itu, ada beberapa dampak positif dan negatif dari angin Muson, diantaranya
sebagai berikut.
Curahh hujan di Indonesia dipengaruhi oleh Muson yang digerakkan oleh adanya sel
tekanan tinggi dan sel tekanan rendah di Benua Asia dan Australia secara bergantian.
Dalam bulan Desember-Januari-Februari di Belahan Bumi Utara terjadi Musim dingin
akibatnya ada sel tekanan tinggi di Benua Asia , Sedangkan di Belahan Bumi Selatan
pada waktu yang sama mengalami musim Panas, Akibatnya terjadi Sel tekanan rendah di
Benua Australia.Karena ada perbedaan di kedua Benua tersebut maka pada periode
Desember-Januari-Februari bertiup Angin dari tekanan tinggi di Asia ke Tekanan Rendah
di Benua Australia, Angin ini disebut Angin Muson Barat atau Monsun Barat Laut.
Dalam bulan Juni-Juli-Agustus, Terjadi sebaliknya, Terdapat sel tekanan rendah di Asia
dan Sel tekanan tinggi di Benua Australia yang disebut Angin Muson Timur atau Munson
Timur.
Monsun barat/ Muson barat biasanya lebih lembab daripada Muson timur .Perbedaan
Curah Hujan di dalam kedua Muson tersebut disebabkan oleh dua faktor. Pertama udara
turun di atas Australia pada waktu terjadi Muson timur , Sebaliknya Udara naik di atas
Australia pada waktu Muson barat. Kedua , Pada Muson Timur arus udara bergerak di
atas laut yang jaraknya pendek , sedangkan pada muson barat arus udara bergerak diatas
laut dengan jarak yang cukup jauh sehingga dalam muson barat arus udara lebih banyak
mengandung uap air.
3.2 Saran
Sebaiknya bagi pembaca harus berhati-hati dan berwaspada apabila sudah datang munson
barat karena pada saat itu akan terjadi hujan yang sangat lebat/deras selama berjam-jam
sedangkan Pada Munson Timur harus juga berwaspada karena dengan Adanya musim kemarau
juga bisa memicu kebakaran hutan,dll.
Penulisan Makalah ini jauh dari kesempurnaan , Jadi sebaiknya bagi pembaca harap
memaklumi kekurangan yang terdapat dalam semua pembahasan dari awal sampai akhir atau
penulis membutuhkan masukan / kritik tentang makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca Umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/angin-muson/#:~:text=Ketika%20angin%20muson%20barat%2C
%20maka,lebih%20hijau%20dan%20lebih%20subur.
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/sekolah/d-6224461/angin-muson-pengertian-jenis-
dan-proses-terjadinya/amp