Lap. PKL - Maryatul Kiftiyah. - 20180106012 - Matematika
Lap. PKL - Maryatul Kiftiyah. - 20180106012 - Matematika
Oleh:
Maryatul Kiftiyah
20180106012
Oleh:
Maryatul Kiftiyah
20180106012
2. Billy Arifa Tengger, S.Si., M.Sc., selaku pembimbing I, yang telah banyak
memberikan saran dan bimbingan dalam penulisan laporan.
3. Afifah Hayati, S.Si., M.Sc., selaku pembimbing II, yang telah banyak
memberikan saran dan bimbingan dalam penulisan laporan.
Penulis
Maryatul Kiftiyah
iv
DAFTAR ISI
v
B. Masalah Yang Dikaji dalam Praktik Kerja Lapangan ...............................18
C. Evaluasi .....................................................................................................24
BAB V PENUTUP.....................................................................................................25
A. Kesimpulan................................................................................................25
B. Saran ..........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................26
LAMPIRAN ...............................................................................................................28
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Contoh a) graf sederhana, b) graf ganda, dan c) graf semu .....................4
Gambar 2. Contoh a) graf berarah dan b) graf ganda berarah ...................................5
Gambar 3. Contoh simpul bertetangga ......................................................................5
Gambar 4. Contoh simpul bersisian ..........................................................................6
Gambar 5. Graf tak terhubung ...................................................................................7
Gambar 6. Subgraph dan komplemen subgraph ........................................................8
Gambar 7. Contoh graf bagian merentang.................................................................8
Gambar 8. Contoh Cut – Set......................................................................................9
Gambar 9. Contoh graf berbobot ...............................................................................9
Gambar 10. (a) Graf G, (b) Pewarnaan Graf G dengan bilangan kromatik. .........10
Gambar 11. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Kebumen ...........17
Gambar 12. Sistem arus lalu lintas simpang polres .................................................19
Gambar 13. Ilustrasi arus simpang polres ...............................................................19
Gambar 14. Graf arus simpang polres .....................................................................21
Gambar 15. Kegiatan Administrasi Lalu Lintas ......................................................32
Gambar 16. Pengamatan arus lalu lintas melalui ATCS .........................................32
Gambar 17. Survey Lapangan pengamatan arus dan durasi lampu .........................33
Gambar 18. Persiapan pemberangkatan penyortiran LPJU .....................................33
Gambar 19. Perpisahan dan Penyerahan kenang-kenangan ....................................33
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
1
Dinas Perhubungan Kabupaten Kebumen sebagai wadah serta tempat untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
B. Tujuan PKL
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini
adalah sebagai berikut :
1. Mendayagunakan kemampuan di segala bidang khususnya di bidang
matematika untuk mengoptimalkan lampu lalu lintas dalam dunia kerja yang
sebenarnya;
2. Memberikan solusi untuk mengatasi masalah kemacetan di Simpang Polres
Kabupaten Kebumen;
3. Mengembangkan sikap mental mahasiswa yang berorientasi pada dunia kerja
(menumbuhkan rasa percaya diri, tangguh, disiplin, bertanggung jawab, dan
mampu bermasyarakat); dan
4. Mengkaji dan menerapkan ilmu Matematika tentang penerapan pewarnaan
graf menggunakan algoritma welch – powell untuk keefektifan pengaturan
traffic light di simpang polres kabupaten kebumen.
C. Manfaat PKL
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Traffic light atau lampu lalu lintas menurut Oglesby dan Hicks (1982) adalah
semua peralatan pengatur lalu lintas yang menggunakan tenaga listrik kecuali
lampu kedip, rambu, dan marka jalan untuk mengarahkan atau memperingatkan
pengemudi kendaraan bermotor, pengendara sepeda atau pejalan kaki. Traffic
light adalah fenomena fisik yang bertujuan yang bertujuan memahami dan
meningkatkan lalu lintas mobil, masalah yang terkait dengan itu seperti
kemacetan lalu lintas (Baruah & Baruah, 2012: 1473). Oleh karena itu, untuk
mengatasi masalah kemacetan dibutuhkan sebuah pengoptimalisasian pengaturan
traffic light dengan menggunakan algoritma yaitu algoritma Welch – Powell
dalam teori graf.
Teori graf adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang diagram yang
berisi titik – titik yang melambangkan simpul dan garis – garis yang
melambangkan sisi , dengan setiap garis menghubungkan tepat dua titik. Dalam
kehidupan sehari – hari, banyak sekali masalah yang dapat diselesaikan dengan
bentuk graf, misalnya penentuan rute perjalanan, jaringan listrik, jaringan
telekomunikasi, kimia isomer dan lain – lain. Jaringan – jaringan ini dapat
dimodelkan dalam kesatuan matematika yang disebut Graf. Suatu graf adalah
himpunan benda – benda yang disebut simpul (vertek) yang terhubung oleh sisi
(edge).
A. Definisi Graf
Sebuah graf 𝐺 terdiri dari suatu himpunan 𝑉 yang merupakan simpul – simpul
(vertek) dan suatu himpunan 𝐸 dari sisi – sisi (edge) sedemikian rupa sehingga
setiap sisi 𝑒 ∈ 𝐸 dikaitkan dengan pasangan simpul tak terurut. Jika terdapat
sebuah rusuk 𝑒 yang menghubungkan simpul 𝑣 dan 𝑤, dapat dinyatakan dengan
𝑒 = (𝑣, 𝑤) atau 𝑒 = (𝑤, 𝑣). Dalam konteks ini, (𝑣, 𝑤) menyatakan sebuah sisi
antara simpul 𝑣 dan simpul 𝑤 dalam sebuah graf dan bukan sebuah pasangan
terurut. Misal 𝐺 adalah graf dengan himpunan simpul 𝑉(𝐺) = {𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑒} dan
𝐸(𝐺) = {(𝑎, 𝑏), (𝑏, 𝑐), (𝑐, 𝑑), (𝑑, 𝑒), (𝑒, 𝑎), (𝑒, 𝑏), (𝑒, 𝑐), (𝑑, 𝑏)}.
3
B. Jenis –jenis Graf
Berdasarkan ada atau tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf maka
secara umum graf dapat digolongkan menjadi graf sederhana dan tidak sederhana
(Munir, 2010).
Graf sederhana adalah graf yang tidak mengandung gelang (loop) dan / atau
sisi ganda. Gelang adalah sisi yang awal dan akhirnya adalah simpul yang sama,
sedangkan sisi ganda adalah dua buah sisi yang menghubungkan dua simpul yang
sama. Pada graf 𝐺, sisi (𝑣, 𝑤) sama saja dengan sisi (𝑤, 𝑣).
Graf tidak sederhana adalah graf yang mengandung gelang (loop) dan / atau
sisi ganda. Graf ini terbagi menjadi dua jenis graf yaitu graf ganda (multigraph)
dan graf semu (pseudograph). Graf ganda adalah graf yang memiliki sisi ganda,
sedangkan graf semu adalah graf yang memiliki gelang.
Sedangkan, berdasarkan orientasi arah pada sisi maka secara umum graf dapat
dibedakan menjadi graf berarah dan graf tidak berarah.
Graf berarah adalah graf yang setiap sisinya memiliki orientasi arah. Sisi yang
berarah disebut busur. Pada graf G, sisi (𝑣, 𝑤) berbeda dengan sisi (𝑤, 𝑣) sebab
suatu busur terdiri dari dua komponen yaitu simpul asal dan simpul terminal. Graf
berarah dibagi menjadi dua jenis yaitu, graf berarah biasa yang tidak memiliki sisi
ganda, dan graf ganda berarah yang memiliki gelang atau sisi ganda.
4
2. Graf tidak Berarah (Undirected Graph)
Graf tidak berarah adalah graf yang sisinya tidak memiliki orientasi arah. Pada
graf ini, urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan
sehinggga sisi (𝑣, 𝑤) sama saja dengan sisi (𝑤, 𝑣).
C. Terminologi Graf
Terdapat beberapa istilah yang sering digunakan dalam teori graf antara lain
ketetanggaan, simpul, bersisian, derajat, maupun lintasan (Munir, 2010).
1. Bertetangga (Adacent)
Dua buah simpul dikatakan bertetangga jika kedua simpul tersebut terhubung
langsung oleh suatu sisi.
Pada graf di atas : Simpul P bertetangga dengan simpul Q dan S, tetapi simpul
P tidak bertetangga dengan simpul R.
5
2. Bersisian (Incidency)
Jika suatu simpul tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya, maka
simpul tersebut disebut simpul terpencil.
Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong yang ditulis dengan
𝑁𝑛 yang dalam hal ini 𝑛 adalah jumlah simpul.
5. Derajat (Degree)
Derajat suatu simpul merupakan jumlah sisi yang bersisian dengan simpul
tersebut. Simpul yang berderajat satu disebut anting – anting (pendant vertex).
Simpul yang mempunyai gelang dihitung mempunyai dua buah sisi.
6
6. Lintasan (Path)
Lintasan dengan semua simpul yang dilalui hanya muncul satu kali,
kecuali mungkin simpul pertama dan simpul terakhir.
7. Sirkuit (Circuit)
Sirkuit adalah lintasan elementer dengan simpul pertama sama dengan simpul
terakhir.
8. Terhubung (Connected)
Dua buah simpul 𝑉1 dan simpul 𝑉2 dikatakan terhubung jika terdapat lintasan
dari 𝑉1 ke 𝑉2 . Graf tak berarah G disebut graf terhubung (Connected Graph) jika
untuk setiap pasangan simpul 𝑉1 ke 𝑉2 dalam himpunan 𝑉 terdapat lintasan dari 𝑉1
ke 𝑉2 dan dari 𝑉2 ke 𝑉1. Jika keadaan diatas tidak terpenuhi, maka G disebut graf
tak terhubung (Disconnected Graph).
7
9. Graf bagian (Subgraph) dan Komplemen Subgraph
Komponen graf adalah jumlah maksimum graf bagian terhubung dalam graf G.
Cut – Set dari graf terhubung G adalah himpunan sisi yang jika dibuang dari G
menyebabkan G tidak terhubung. Jadi, cut – set selalu menghasilkan dua buah
komponen.
8
Gambar 8. Contoh Cut – Set
Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga.
D. Pewarnaan Simpul
Misalkan 𝐺 adalah graf dan 𝑘 adalah bilangan bulat positif. Suatu pewarnaan-
𝑘 untuk graf 𝐺 adalah cara mewarnai simpul pada graf 𝐺 dengan paling banyak 𝑘
warna sehingga simpul yang adjacent (bertetangga) diwarnai dengan warna yang
berbeda. Contoh pewarnaan simpul disajikan pada gambar 10 (a).
Misalkan 𝐺 adalah suatu graf. Bilangan kromatik (chromatic number) dari graf
𝐺 dinyatakan dengan 𝑥(𝐺) adalah jumlah warna minimum yang digunakan untuk
mewarnai simpul pada graf 𝐺 sedemikian sehingga simpul yang adjacent
(bertetangga) diwarnai dengan warna yang berbeda. Graf 𝐺 pada gambar 10 (b)
mempunyai bilangan kromatik 𝑥(𝐺) = 4.
9
Gambar 10. (a) Graf G, (b) Pewarnaan simpul Graf G dengan kaidah bilangan
kromatik.
3. Semua simpul yang tidak bertetangga dengan simpul yang telah diambil
diberikan warna yang sama.
10
Pemberian warna pada simpul dapat dipresentasikan dengan angka atau dapat
juga dipresentasikan langsung menggunakan warna misalnya merah, kuning, biru,
hijau, dan lain - lain. Masalah utama dalam pewarnaan simpul adalah pencarian
solusi penggunaan jumlah warna yang seminimal mungkin. Jumlah warna yag
paling minimal yang digunakan untuk mewarnai graf disebut dengan bilangan
kromatik (chromatic number).
1. Menggambarkan struktur graf jalan dan pemetaan arus yang akan terjadi
pada persimpangan. Simpul merepresentasikan jalur yang dapat dilewati
dalam persimpangan dan sisi merepresentasikan hubungan dua simpul yang
saling melintas atau bersebrangan atau akan terjadi tabrakan jika lampu hijau
menyala secara bersamaan.
Selanjutnya, menentukan alternatif durasi lampu hijau dan lampu merah. Tingkat
efektifitas durasi lampu hijau dan lampu merah baru dapat diukur dengan rasio,
yaitu rasio antara selisih durasi lampu hijau atau lampu merah lama dengan durasi
11
lampu hijau atau lampu merah baru hasil penyelesaian pewarnaan simpul dengan
Algoritma Welch-Powell dan durasi lampu hijau atau lampu merah baru tersebut
dikalikan dengan 100%.
Durasi lampu merah efektif jika mengalami penurunan hasil persentase dan
durasi pada lampu hijau efektif jika mengalami kenaikan hasil persentase.
12
BAB III METODE PKL
B. Materi PKL
Bidang yang diambil dan obyek untuk Praktik Kerja Lapangan di Dinas
Perhubungan Kabupaten Kebumen meliputi :
C. Pelaksanaan PKL
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan mulai pukul 08.00 sampai 16.00 untuk
hari senin sampai kamis, sedangkan untuk hari jumat dilaksanakan pukul 08.00
sampai 11.00 dengan waktu istirahat selama kurang lebih 1 jam, yaitu dari pukul
13
12.00 hingga 13.00. Adapun kegiatan praktik kerja lapangan yang dilakukan
penulis, antara lain :
4. Mengamati pergerakan arus atau aktivitas lalu lintas melalui Area Traffic
Control System (ATCS)
5. Mengamati pergerakan arus atau aktivitas lalu lintas dengan turun kejalan.
1. Turun Langsung
2. Observasi
3. Studi Pustaka
Mengumpulkan buku – buku dan referensi tentang teori graf dan Algoritma
Welch – Powell, serta referensi yang berkaitan dengan pengaturan traffic
light.
D. Pengumpulan Data
14
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui referensi dan dari sumber – sumber yang
sudah ada di Dinas Perhubungan Kabupaten Kebumen, meliputi data – data
yang berhubungan dengan kegiatan di Dinas Perhubungan Kabupaten
Kebumen.
15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
16
Gambar 11. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Kebumen
17
2) Meningkatkan instruktur, fasilitas lalu lintas dan angkutan jalan
dalam rangka peningkatan kelancaran, ketertiban, keamanan, dan
keselamatan arus lalu lintas.
3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
transportasi.
4) Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam
meningkatkan pelayanan transportasi.
18
3. Menentukan alternatif penyelesaian durasi lampu merah menyala. Hal ini dapat
dilakukan dengan membagi jumlah durasi lampu menyala dengan bilangan
kromatik, hasil pembagiannya menunjukkan durasi baru lampu menyala.
19
Keterangan :
6. Arus 𝑣7 tidak boleh berjalan bersamaan dengan arus 𝑣1, 𝑣2 , 𝑣3, 𝑣4 dan 𝑣5
20
Data traffic light Simpang Polres Kabupaten Kebumen
21
Transformasi graf diatas terlihat simpul 𝑣6 tidak saling terhubung dengan
simpul lain, yang berarti dapat langsung beriringan dengan arus lain. Selanjutnya
untuk simpul yang lain diberi warna dengan Algoritma Welch - Powell. Dari
pewarnaan graf diatas diperoleh 3 warna yang berarti diperoleh bilangan
kromatiknya = 3.
Selanjutnya melakukan pembagian setiap total durasi lampu pada interval
waktu dengan bilangan kromatik, diperoleh durasi lampu lalu lintas yang baru di
Simpang Polres Kabupaten Kebumen.
Berikut diberikan contoh perhitungan untuk mendapatkan data baru durasi
lampu pada interval waktu 05.00-09.00 dengan total durasi lampu merah pada data
primer adalah 312, total durasi lampu kuning pada data primer adalah 4, dan durasi
lampu hijau dengan total durasi lampu hijau pada data primer adalah 78, serta nilai
kromatik adalah 3.
312 12 78
Merah = = 104, Kuning = = 4, Hijau = = 26
3 3 3
Dengan perhitungan yang sama untuk setiap total durasi lampu maka akan
diperoleh data baru seperti pada tabel berikut.
22
13.00 – 17.00 Joko Sangkrip 103,33 5 28,67 137
Tentara Pelajar 103,33 5 28,67 137
Indrakila 103,33 5 28,67 137
Total 309,99 15 86,01 411
17.00 – 21.00 Joko Sangkrip 104 4 26 134
Tentara Pelajar 104 4 26 134
Indrakila 104 4 26 134
Total 312 12 78 402
Selanjutnya akan dihitung tingkat keefektifan durasi traffic light pada simpang
Polres Kabupaten Kebumen dengan membandingkan data primer dengan data
baru.
Rumus yang digunakan :
Contoh perhitungan :
Dipehatikan Tabel 1 dan Tabel 2 untuk data total durasi lampu hijau pada interval
waktu 05.00 – 09.00 diperoleh tingkat keefektifan sebagai berikut :
Dipehatikan Tabel 1 dan Tabel 2 untuk data total durasi lampu hijau pada interval
waktu 13.00 – 17.00 diperoleh tingkat keefektifan sebagai berikut :
23
Tabel 3. Tingkat Keefektifan durasi traffic light Simpang Polres
Tingkat
Interval Waktu Lampu
Keefektifan
05.00-09.00 Hijau 0
Merah 0
09.00-13.00 Hijau 0
Merah 0
13.00-17.00 Hijau 0,0116%
Merah -0,0032%
17.00-21.00 Hijau 0
Merah 0
C. Evaluasi
24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Dessy, H. S., Ely Rosely dan RA. Paramita Mayadewi (2016). Penerapan
Algoritma Welch Powell dengan Pewarnaan Graph pada Penjadwalan
Mata Pelajaran SMA. SESINDO (Seminar Nasional Informatika
Indonesia), 1 November 2016.
26
https://perhubungan.kebumenkab.go.id/index.php/web. Diakses pada tanggal 24
Februari 2021.
Mardiatus, Ana S., dan Noor, S. M (2013). Jurnal Fourier 2(2): 73-79, Oktober
2013 https://media.neliti.com/media/publications/80589-IDpewarnaan-
simpul-dengan-algoritma-welch.pdf. Diakses pada tanggal 30 Januari
2021.
Utami, Dianita. Dkk. (2020). Optimasi Waktu Tunggu Lampu Lalu Lintas pada
Simpang Lima Krian-Sidoarjo Menggunakan Algoritma Welch -
Powell. Jurnal Unirow, Vol. 02, N0. 01.
27
LAMPIRAN
28
29
30
Lampiran 2. Lembar Penilaian Praktik Kerja Lapangan
31
Lampiran 3. Foto kegiatan Praktik Kerja Lapangan
32
Gambar 17. Survey Lapangan pengamatan arus dan durasi lampu
33