Makalah Pengantar Filsafat - Salin
Makalah Pengantar Filsafat - Salin
Disusun Oleh:
Addipa Dinul Akbar (23.12.1.111.015)
Dosen Pengampu:
Mufti Makarim M.A
PROGRAM ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SADRA
JAKARTA
2023/2024
KATA PEGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan atas nikmat dan karunia yang
telah Allah Swt. berikan kepada kita semua berupa kesehatan dan ilmu yang
bermanfaat, sehingga penulis dapat menyelasaikan tugas makalah yang
berjudul Hak Asasi Manusia ( Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya ). Shalawat
serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw.
beserta keluarganya.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh pihak yang
telah berpatisipasi dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya bagi dosen
pengampu mata kuliah ini,yakni , Bapak Mufti Makarim M.A. Penulis juga
sangat berharap semoga dari makalah sederhana ini dapat bermanfaat dan
menginspirasi para pembaca untuk mengetahui tentang HAM Ekonomi,
Sosial dan Budaya ini. Kami selaku penulis tentu menyadari bahwa makalah
ini masih banyak memiliki kesalahan dan kekurangan di dalamnya serta
masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini. Kami memohon maaf jika
terdapat kesalahan pada makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Teori Dan Kebaruan ..............................................................................2
1.2 Metodologi…………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….3
KESIMPULAN...............................................................................................5
Daftar Pustaka....................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dogma tentang Hak Asasi Manusia (HAM) sekarang ini merupakan hal
yang tidak bisa bantah oleh siapapun dan sudah diterima secara universal
sebagai a moral , political, and legal framework and as a guideline dalam
membangun suatu peradaban manusia yang lebih damai dan bebas dari
penindasan dan ketakutan serta perlakuan yang tidak adil.Seiring
perkembangan ajaran Negara Hukum, Dimana manusia atau warga negara
masing-masing mempunyai hak-hak utama dan secara mendasar yang mesti
dilindungi oleh ketetapan Pemerintah , maka munculah istilah ”Basic
Rigths” atau “Fundamental Rights”. Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia merupakan hak-hak dasar manusia atau secara umum dikenal
dengan istilah “Hak Asasi Manusia”1.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melindungi semua individu,
apapun kondisi fisik atau mentalnya, dan tidak terbatas pada pemerintah atau
lembaga lain, melainkan merupakan hak yang melekat pada individu yang
dikenal dengan Golden Rule. Untuk menjamin perlindungan hak asasi
manusia bagi semua individu di seluruh dunia, harus ada kerja sama antar
negara, baik di dalam negara masing-masing maupun secara internasional,
untuk menjamin dan melindungi hak asasi manusia. Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) membentuk Komisi Hak Asasi Manusia pada tahun 1946
untuk merumuskan deklarasi internasional tentang hak asasi manusia.
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dikeluarkan pada tanggal 10
Desember 1948 di Paris, menandai dimulainya Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia (DUHAM).
Meskipun DUHAM telah di terima secara internasional tetapi karena ini
merupakan sebagai bentuk deklarasi yaitu berupa pernyataan, maka tidak
memiliki kekuatan secara hukum, sehingga tujuan deklarasi sebagai
pengakuan martbat manusia sulit diwujudkan. Untuk itu supaya tujuan
DUHAM dapat menjadi kenyataan diperlukan alat/instrumen HAM
internasional.
1
Ramdlon Naning; 1982 : 97
1
asasi manusia antar negara yakni Undang-Undang Internasional HAM
dengan terbentuknya konvenan dan protokol2 berdasarkan Bill of Rights
Internasional. terdiri dari perjanjian (provisions) dan prinsip (protokol),
yaitu kesepakatan antar negara yang bertujuan untuk mencapai tujuan
bersama. Kovenan digunakan bersama dengan perjanjian (provisions) dan
konvensi (convention/provisions), sedangkan prinsip adalah kesepakatan
antar negara yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama.
2
Cholisin, Cholisin (2005). . "INSTRUMEN INTERNASIONAL HAM" Diakses tanggal 14/12/2023.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perdebatan tentang Hak Asasi Manusia (HAM) bukan hal yang baru dalam
konstitusi di Indonesia. Sejak perumusan UUD 1945 ,banyak sekali revisi
tentang kebijakan jaminan HAM dalam aspek kehidupan.Sebagai hak
universal yang terintegrasi dalam konstitusi Hak Asasi Manusia
Internasional(International Bills of Right) yaitu mengenai deklarasi Umum
Hak Asasi Manusia,kovenan Internasional Hak sipil dan politik, dan
konvenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya(EKOSOB).
Karena pentingnya hak ekosob ini maka dunia internasional pun
membuat konvensi yang mengatur tentang hak-hak ini yaitu
ICESCR( International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights )
yang dibarengi juga dengankonvensi yang mengatur hak-hak sipil dan politik
yaitu ICCPR ( International Covenant on Civiland Political Rights ) pada
Tahun 1966.
Hak-hak Ekonomi , Sosial dan Budaya dalam konstitusi UUD 1945 Pasal 33
Ayat(3) amandemen keempat tentang menyatakan”Bumi, air dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
2
2.1 Hak atas Standar hidup yang layak
Hak-hak yang mencakup hal ini merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia.
Dalam rangka melindungi hak tersebut, terdapat pengaturan atas hak atas
pekerjaan dalam pasal 6 ICESCR yang menjelaskan bahwa“Negara pihak
dari kovenan ini mengakui hak atas pekerjaan, termasuk hak semuaorang
atas kesempatan untuk mencari nafkah melalui pekerjaan yang dipilih
atau diterimanya secara bebas, dan akan mengambil langkah-langkah
yang memadai guna melindungi hak ini; (2) Langkah-langkah yang akan
diambil oleh Negara Pihak padakovenan ini untuk mencapai
perwujudan hak ini sepenuhnya, harus meliputi jugabimbingan teknis
3
dan kejuruan serta program-program pelatihan, kebijakan dan teknik-teknik
untuk mencapai perkembangan ekonomi, sosial dan budaya serta lapangan
kerjayang produktif, dengan kondisi-kondisi yang menjamin kebebasan
politik dan ekonomiyang mendasar bagi perorangan.”
Aspek sosial HAM yang melibatkan hak-hak secara dasar yang mencakupi
dalam hak atas Pendidikan, Kesehatan, dan perumahan. Semua individu
berhak untuk mendapatkan Pendidikan tanpa adanya diskriminasi , banyak
memiliki akses layanan Kesehatan yang lebih memadai , dan setiap orang
dapat tinggal di lingkungan yang aman serta layak.
4
dari ilmu pengetahuan
Dalam konteks ini penegakan HAM dalam bidang budaya merupakan hal
yang sangat penting untuk memastikan eksistensi hak-hak individu dalam
budaya.Dan menjadi salah satu aspek kunci dalam memastikan
keberlangsungan keadilan sosial dan Hak Asasi Manusia secara
Internasional.
KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia tidak dapat dipisahkan dalam diri manusia dan juga
menjadi pondasi penting dalam keberlangsungan damai yang indah,saling
menghormati,saling toleransi antar suku. Dan Hak Asasi Manusia ini tidak
dapat berdiri dengan sendirinya perlu adanya kolaborasi dengan pemerintah,
Masyarakat sipil, dan sektor swasta agar dapat memastikan bahwa setiap
individu memiliki kesempatan dan perlindungan yang sama. Dengan adanya
tiga elemen dimensi tersebut , kita dapat membangun Masyarakat yang lebih
adil, inklusif, dan keberlanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya.Pasal 8 Ayat 1.
Aswandi,Bobi. Negara Hukum Dan Demokrasi Pancasila Dalam Kaitannya Dengan Hak
Asasi Manusia.Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, vol 1, no 1, Tahun 2019.
Subawa I, Made. Hak Asasi Manusia Bidang Ekonomi Sosial Dan Budaya Menurut
Perubahan UUD 1945, Januari 2008.
5
Darajati R, Muhammad. Politik Hukum Pembentukan Dua Kovenan HAM Internasional
Tentang Hak Sipil Politik Dan Hak Ekonomi Sosial Budaya.(Tanjungpura )2020.
Syakin , HAM dalam Dimensi Ekonomi, Sosial, dan Budaya, 10 Desember 2019.
Mudjarab,Karina.(Januari 2019). Hak asasi manusia: Hak ekonomi, sosial dan budaya (Hak
atas kehidupan yang layak),Yogyakarta.