Anda di halaman 1dari 11

Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Melakukan Akuisisi

(Studi Kasus pada PT. XL Axiata Tbk Tahun 2011-2017)

Luckman Alhakim
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
luckmanalhakim80@yahoo.com

Dosen Pembimbing :
Dr. Himmiyatul Amanah JJ,SE.,MM

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kinerja
keuangan PT. XL Axiata Tbk sebelum dan sesudah akuisisi. Selain itu juga untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada variabel sebelum dan
sesudah akuisisi. Variabel yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan
tersebut terdiri dari rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio
profitabilitas. Obyek penelitian yaitu PT XL Axiata Tbk periode tahun 2011-2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan terhadap data-data
kuantitatif yang berupa laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut merupakan
data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011-
2017, dan dianalisis dengan menggunakan statistik uji t-berpasangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan
sesudah aktivitas akuisisi mengalami penurunan yang cukup signifikan namun
juga mengalami peningkatan dibandingkan sebelum akuisisi. Hal ini terlihat pada
rasio CR, QR, DAR, dan DER menunjukkan peningkatan sesudah akuisisi.
Sedangkan rasio TATO, FATO, NPM, ROA, dan ROE menunjukkan penurunan
sesudah akuisisi dibanding sebelum akuisisi. Hasil uji signifikan menunjukkan
hanya rasio FATO dan TATO yang menunjukkan perbedaan yang signifikan
sebelum dan sesudah akuisisi.

Kata kunci : Akuisisi, Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan

i
Analysis Of Financial Performance Before And After Acquisition
(Case Study At PT. XL Axiata Tbk 2011-2017)

Luckman Alhakim
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya
Luckmanalhakim80@yahoo.com

Dosen pembimbing
Dr. Himmiyatul Amanah JJ,SE.,MM

ABSTRACT
This research aims to determine the differences in financial performance
PT. XL Axiata Tbk before and after the acquisition. It is also to determine
significant differences in the variables before and after the acquisition. Variables
used to measure the financial performance of liquidity ratios,the leverage ratio,
activity ratio, and profitability ratios. Object of research is PT. XL Axiata Tbk
period 2011-2017.
The research is including intoquantitative research which is used
descriptive approach by accounting the quantitative data and financial ratio. The
financial ratio is as the secondary data which is gotten from Indonesia Stock
Exchange (IDX) in the period 2011-2017, and analyzed using statistic paired
samples t-test.
The research showed that the financial performance of the company after the
acquisition activity has decreased significantly, but also increased compared to
prior acquisitions. This looks at the ratio of CR, QR, DAR, and DER showed an
increase after the acquisition. While the ratio of TATO, FATO, NPM, ROA, and
ROE show a decreased compared to the prior acquisition before acquisition.
Significant test results show only the FATO and TATO ratios which show
significant differences before and after the acquisition.

Keyword: Acquisition, Financial Ratios, Financial Performance

ii
3

1. PENDAHULUAN munculnya perusahaan jasa telekomunikasi.


Perusahaan telekomunikasi yang melakukan
Memasuki era pasar bebas dan globalisasi, strategi akuisisi untuk mengembangkan usaha dan
persaingan usaha perusahaan menjadi semakin mempertahankan eksistensinya yaitu PT. XL
ketat. Perusahaan dituntut untuk untuk selalu Axiata dengan PT. Axis Telecom Indonesia. Pada
mengembangkan strategi perusahaan agar tanggal 19 Maret 2014 PT. XL Axiata, Tbk
memiliki daya saing, agar dapat mempertahankan menyelesaikan kesepakatan akuisisi terhadap PT.
eksistensi dan memperbaiki kinerjanya. Salah Axis Telecom Indonesia dengan nilai akuisisi
satu strategi dalam meningkatkan nilai mencapai US$ 865 juta atau lebih dari Rp 9
perusahaan dan meraih keberhasilan adalah triliun. Tanggal 8 April 2014 PT. XL Axiata, Tbk
meningkatkan ekspansi baik dibidang eksternal secara resmi melakukan akuisisi dangan PT. Axis
maupun internal. Ekspansi Internal lebih berfokus Telecom Indonesia yang ditandai dengan
pada pertumbuhan dari dalam perusahaan, penandatanganan akta akuisisi oleh kedua belah
misalnya menambah jenis produksi, membuka pihak. Alasan mengapa XL perlu untuk
daerah pemasaran baru, dan mengembangkan menambah spektrum seperti yang disampaikan
proses produksi. Sebaliknya Ekspansi Eksternal salah satu General Manager XL yaitu Bapak
lebih berfokus pada pertumbuhan di luar Rahmadi adalah tanpa penambahan spektrum
perusahaan, misalnya penggabungan dua usaha tidak dapat mengakomodasi penambahan jumlah
atau pengambil alihan perusahaan yang sudah pelanggan yang membuat traffic naik dua kali
ada. lipat per tahunnya, dan perubahan kebutuhan
Penggabungan Usaha atau dikenal dengan pasar, yaitu perpindahan permintaan pelanggan
istilah Merger adalah penggabungan dua atau dari layanan suara ke layanan data, yang
lebih badan (perusahaan) yang kemudian akan memerlukan pita frekuensi yang lebih lebar.
hanya ada satu badan usaha yang masih tetap Perubahan-perubahan yang terjadi setelah
berdiri sebagai satu kesatuan hukum, sementara perusahaan melakukan akuisisi biasanya akan
perusahaan lainnya menghentikan aktivitasnya tampak pada kinerja perusahaan. Kinerja
atau bubar (Fahlevi, 2011:22). Sedangkan merupakan prestasi yang dicapai oleh manajemen
pengambil alihan perusahaan yang sudah ada atau keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan
dikenal dengan istilah akuisisi adalah pengambil untuk menghasilkan keuntungan dan
alihan kepemilikan atau pengendalian berupa meningkatkan nilai perusahaan. Kinerja keuangan
asset suatu perusahaan lain, namun perusahaan merupakan gambaran kondisi keuangan yang
tersebut masih tetap ada sebagai badan hukum dialami oleh perusahaan dalam menggunakan aset
yang terpisah (Fahlevi, 2011:25) yang dimilikinya untuk menghasilkan laba.
Indikator dan evaluasi kinerja perusahaan akan
Alasan mengapa perusahaan melakukan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan
merger dan akuisisi adalah sinergi dihasilkan pengakuisisi maupun perusahaan yang diakuisisi.
melalui kombinasi aktivitas secara simultan dari Namun pada penelitian ini lebih memfokuskan
kekuatan atau lebih elemen elemen perusahaan pada penilaian kinerja keuangan perusahaan
yang bergabung sedemikian rupa sehingga pengakuisisi yaitu PT. XL Axiata Tbk. Untuk
gabungan aktivitas tersebut menghasilkan efek menilai kinerja keuangan perusahaan setelah
yang lebih besar dibandingkan dengan melakukan akuisisi dapat dilihat dari laporan
penjumlahan aktivitas aktivitas perusahaan jika keuangan suatu perusahaan yang disajikan kepada
mereka bekerja sendiri (Brigham & Houston, para pemegang saham, yaitu Neraca, Laporan
2004 : 468). Menurut Global Business Guide Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Indonesia (2013), sektor industri telekomunikasi Laporan Arus Kas. Dalam penelitian ini
Indonesia merupakan industri yang sangat menggunakan analisis rasio, antara lain rasio
kompetitif, cepat berubah dan dinamis yang likuiditas (CR/QR), rasio leverage (DAR, DER),
mencerminkan pergeseran signifikan pada rasio aktivitas (FATO dan TATO), dan rasio
perilaku sosial dan interaksi masyarakat. Seiring profitabilitas (NPM, ROA, dan ROE). Melalui
dengan perkembangan dunia usaha analisa rasio keuangan tersebut dapat
telekomunikasi di tanah air, telah menyebabkan memberikan gambaran mengenai kemampuan
4

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka perusahaan sebelum dan sesudah melakukan akuisisi
pendek (likuiditas), menentukan sampai berapa pada PT. Gudang Garam, Tbk Dari hasil penelitian
jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang tersebut dapat dilihat bahwa kinerja keuangan PT.
(leverage), mengukur seberapa cepat unsur-unsur Gudang Garam Tbk, selama periode sebelum
aktiva itu dikonversikan menjadi penjualan melakukan akuisisi menunjukkan kinerja yang baik.
ataupun kas (aktivitas), dan menentukan Nina (2011) yamg berjudul “Analisis Dampak
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
(profitabilitas). Pengakuisisi Pada Perusahaan Go Public Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2005-2006”. Variable yang
Berdasarkan latar belakang masalah yang digunakan adalah Current Ratio (CR), Quick Ratio
ada, penelitian ini mengambil judul “ Analisis (QR), Fixed Asset Turn Over (FATO), Total Asset
Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Turn Over (TATO), Debt to Total Asset Ratio
Melakukan Akuisisi (Studi Kasus Pada PT. XL (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on
Axiata Tbk Tahun 2011-2017). Mengacu pada Invesment (ROI), Return on Equity (ROE). Hasil
latar belakang yang telah dikemukakan diatas, dari penelitian yang dilakukan oleh Nina (2011)
maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan tidak ada perbedaan Current Ratio, Quick Ratio,
permasalahan sebagai berikut: “ Bagaimana Fixed Asset Turn Over, Total Asset Turn Over,
kondisi kinerja keuangan PT. XL Axiata sebelum Return on Investment, dan Return on Equity pada
dan sesudah melakukan akuisisi apabila ditinjau periode tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah
dari rasio likuiditas, rasio leverage, rasio pengumuman akuisisi. Sedangkan pada variable
aktivitas, dan rasio profitabilitas? dan “ apakah Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio
terdapat perbedaan yang signifikan kinerja menunjukan adanya perbedaan pada periode satu
keuangan PT. XL Axiata sebelum dan sesudah tahun sebelum dengan satu tahun sampai tiga tahun
melakukan akuisisi apabila ditinjau dari rasio sesudah pengumuman akuisisi.
likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio Kuncoro (2014) penelitian dengan judul
profitabilitas? Tujuan Penelitian yang ingin “Analisis Pengaruh Merger Dan Akuisisi Terhadap
dicapai dalam penelitian ini adalah “Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada
kondisi kinerja keuangan PT XL Axiata Tbk Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
sebelum dan sesudah melakukan akuisisi apabila Periode 2004-2013)”. Kinerja yang melakukan
ditinjau dari rasio likuiditas, rasio leverage, rasio merger dan akuisisi diukur dengan menggunakan
aktivitas, dan rasio profitabilitas?” dan rasio keuangan: Price to Book Value (PBV),
“Mengetahui adanya perbedaan tingkat kinerja Operating Profit Margin (OPM), Return On Equity
keuangan yang signifikan pada PT XL Axiata (ROE), Return On Asset (ROA), Debt to Equity
Tbk sebelum dan sesudah melakukan akuisisi Rasio (DER). Hasil dari penelitian ini menunjukkan
apabila ditinjau dari rasio likuiditas, rasio bahwa pada pengujian secara parsial terhadap 5
leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas?” rasio keuangan, yaitu PBV, OPM, ROE, ROA dan
2. TINJAUAN PUSTAKA DER menunjukan hasil yang signifikan di beberapa
Nuke tentang Analisis Kinerja Keuangan tahun pengamatan, bahkan variabel DER
Perusahaan Public Yang Terdaftar Di BEI Sebelum menunjukan perbedaan yang signifikan dalam
Dan Sesudah Melakukan Merger Dan Akuisisi perbandingan keseluruhan sebelum dan sesudah
Variabel yang digunakan yaitu rasio profitabilitas, merger dan akuisisi.
rasio likuiditas, rasio solvabilitas. Hasilnya Mei liana (2014), meneliti tentang analisis
menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur
signifikan pada tingkat kinerja perusahaan publik Tbk mengakuisisi PT. Lonsum Tbk, periode
yang terdaftar di BEI yang di ukur dengan ROA, tahun 2005-2009 dengan menggunakan rasio
ROE, margin laba, rasio hutang terhadap total likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio
aktiva, rasio hutang terhadap ekuitas, rasio lancar, profitabilitas, rasio pasar, dan rasio pertumbuhan.
rasio cepat untuk 2 tahun sesudah dan sebelum Hasil penelitian ini menunjukkan motif
dilakukannya merger dan akuisisi. perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Lestari Wijayanti (2010) yang melakukan (pengakuisisi) tidak tercapai karena secara
penelitian tentang analisis kinerja keuangan keseluruhan rasio keuangan yang digunakan
5

menunjukkan lebih banyak mengalami penurunan Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek
dari pada peningkatan. Indonesia dan pengambilan data berupa laporan
keuangan dilakukan di Galeri Investasi BEI Fakultas
Azizah (2015) yang melakukan penelitian Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang
tentang analisis kinerja keuangan PT. Elang beralamat di Jl. MT Haryono No. 165 Kecamatan
Mahkota Teknologi, Tbk sebelum dan sesudah Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
akuisisi. Penelitia ini menggunakan rasio likuiditas,
Metode Pengumpulan Data
rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio Metode pengumpulan data yang dilakukan
pertumbuhan dan rasio nilai pasar. Dari hasil adalah dengan teknik dokumentasi. Menurut
penelitian tersebut dapat dilihat bahwa berdasarkan Indrianto dan Supomo (2009:147), metode
hasil perhitungan rasio-rasio tersebut menunjukan dokumentasi adalah etode pengumpulan data dengan
peningkatan sesudah akuisisi dibanding sebelum cara mengamati, mencatat, dan memfotokopi
akuisisi. dokumen-dokumen yang relevan dengan musibah
Akuisisi berasal dari kata acquisition atau take yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan
over yang berasal dari bahasa yang artinya data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan
pengambilan kontrol modal atas perusahaan lain PT. XL Axiata, Tbk periode 2011-2017 serta data-
(Aprilita et al., 2013). Selain itu, Akuisisi ialah data relevan yang terkait dengan penelitian.
pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh Metode Analisis Data
perusahaan lain dan pada perusahaan yang diambil Metode analisis data yang digunakan dalam
alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi penelitian ini adalah time series analysis. Time
sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan. series analysis merupakan metode analisis yang
Kinerja keuangan merupakan salah satu dilakukan dengan jalan membendingkan rasio-rasio
aspek terpenting yang harus diketahui oleh suatu finansial perusahaan dari satu periode ke periode
perusahaan. Dengan mengetahui kinerja lainnya (Syamsudin, 2009:39). Dengan
keuangannya perusahaan dapat mengetahui membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan
komdisi keuangan pada periode waktu tertentu. dari suatu periode ke periode lainnya.
Selain itu, kinerja keuangan juga sangat penting 1. HASIL DAN PEMBAHASAN
bagi investor dan pihak-pihak yang Berikut ini hasil kinerja keuangan PT. XL Axiata
berkepentingan lainnya dalam pengambilan Tbk sebelum dan sesudah akuisisi:
keputusahn ekonomi. Menurut Munawir Hasil perhitungan rasio RBC dan EWS adalah
(2010:30), kinerja keuangan perusahaan sebagai berikut:
merupakan satu diantara dasar penilaian
Tabel 4.19 Rasio Keuangan PT XL Axiata Tbk
mengenai kondisi keuangan perusahaan yang
dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio Rasio Rata- akuisisi Rata- Naik/turun
keuangan perusahaan. (%) rata rata
3. METODE PENELITIAN sebelum sesudah
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian
CR 51,45 86,44 52,88 Naik
deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk QR 50,80 85,94 52,03 Naik
membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis,
aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta DAR 58,24 78,09 66,34 Naik
hubungan antar fenomena yang diteliti. Penelitian
studi kasus merupakan penelitian tentang sebuah DER 140,52 356,33 212,26 Naik
kasus subjek penelitian yang berkaitan dengan suatu
fase spesifik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan TATO 0,57 0,37 0,40 Turun
menggambarkan keadaan keuangan perusahaan FATO 0,64 0,47 0,46 Turun
sebagai cerminan kinerja atau performa perusahaan
yang ditujukan melalui laporan keuangan dalam NPM 11,18 -3,80 1,10 Turun
bentuk neraca dan laporan laba rugi.
Lokasi Penelitian ROA 6,48 -1,40 0,43 Turun
6

ROE 15,14 -6,38 1,11 Turun mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan
bahwa tingkat risiko yang dihadapi perusahaan
Pembahasan Hasil Penelitian kemungkinan semakin tinggi, karena komposisi
1. Rasio Likuiditas utang dalam struktur modal lebih besar
Rasio likuiditas yang terdiri dari CR dan QR dibandingkan dengan modal sendiri serta jumlah
menunjukan perubahan yang berfluktuasi selama aktiva yang didanai oleh kreditur relatif lebih
periode pengamatan. Jika dilihat dari rata-rata besar dibandingkan dengan aktiva yang didanai
sebelum dan sesudah akusisi, rata-rata CR setelah oleh para investor. Di sisi lain, dengan komposisi
akuisisi mengalami peningkatan dibandingkan utang yang besar di dalam struktur modal
rata-rata sebelum akuisisi, yaitu sebesar 51,45% perusahaan, dapat memberikan dampak positif
sebelum akuisisi menjadi 52,88 setelah akuisisi. bagi investor dan perusahaan, yaitu meningkatkan
Menurut Riyanto (2010), untuk memenuhi profitabilitas perusahaan dari deviasi pajak. Jadi
kewajiban-kewajibannya, pedoman 2:1 atau dapat disimpulkan bahwa, kemampuan leverage
200% merupakan minimum yang akan PT XL Axiata Tbk jika dilihat dari rasio DAR
dipertahankan oleh suatu perusahaan. Dari teori dan DER mengalami peningkatan setelah
tersebut dapat dilihat bahwa sebelum maupun perusahaan melakukan akuisisi. Sehingga dapat
sesudah akuisisi kewajiban lancar perusahaan dikatakan bahwa, motif akuisisi yaitu motif
belum dijamin oleh aktiva lancar perusahaan ekonomi dan motif sinergi yang dilakukan oleh
dengan baik atau dengan kata lain kinerja PT XL Axiata Tbk terhadap PT Axis tercapai.
keuangan perusahaan sesudah akuisisi belum bisa Jika dilihat dari hasil uji signifikan paired
memenuhi atau menutupi kewajiban-kewajiban samples t-test terhadap variabel DAR dan DER
perusahaannya meskipun sudah ada kenaikan dari dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
rata-rata sebelum melakukan akuisisi. Dan rata- yang signifikan pada kedua variabel rasio
rata QR perusahaan sesudah akuisisi mengalami leverage tersebut antara sebelum dan sesudah
peningkatan dibandingkan rata-rata sebelum melakukan akuisisi. Jadi, meskipun DAR dan
akuisisi. Jadi berdasarkan perhitungan QR DER mengalami peningkatan sesudah perusahaan
sebelum dan sesudah akuisisi meskipun nilai QR melakukan akuisisi, namun tidak berpengaruh
selama periode pengamatan cenderung rendah, positif terhadap perusahaan.
dapat dikatakan kemampuan perusahaan dalam
menjaga likuiditasnya lebih baik pada saat 3. Rasio Aktivitas
sesudah melakukan akuisisi dari pada sebelum Rasio aktivitas merupakan rasio yang
akuisisi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, menggambarkan aktivitas yang dilakukan
kemampuan likuiditas PT XL Axiata Tbk jika perusahaan dalam menjalankan operasinya. Rasio
dilihat dari rasio CR dan QR mengalami ini mengukur seberapa efektifnya perusahaan
peningkatan setelah perusahaan melakukan dalam memanfaatkan aset yang ada pada
akuisisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, perusahaan. Dalam penelitian ini, rasio aktivitas
motif akuisisi yaitu motif ekonomi dan motif terdiri dari FATO dan TATO. FATO merupakan
sinergi yang dilakukan PT XL Axiata Tbk rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan
terhadap PT Axis tercapai. Dan apabila dilihat dalam penggunaan aktiva tepatnya untuk
dari hasil uji signifikan paired samples t-test menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio ini
terhadap variabel CR dan QR dapat disimpulkan maka semakin efektif penggunaan aktiva tetap
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada tersebut. Nilai FATO perusahaan selama periode
kedua variabel rasio likuiditas antara sebelum dan pengamatan cenderung mangalami penurunan dan
sesudah melakukan akuisisi. menunjukan nilai yang rendah. Nilai FATO
2. Rasio Leverage sebelum akuisisi lebih besar dibandingkan
Rasio leverage menggambarkan sejauh sesudah akuisisi. . Selain itu, perhitungan nilai
mana perusahaan menggunakan pendanaan FATO selama periode pengamatan menunjukan
melalui utang. Dalam penelitian ini, rasio nilai FATO sebelum dan sesudah akuisisi masih
leverage diukur dengan menggunakan DAR dan tergolong rendah. Hal ini menunjukan bahwa,
DER. Jika dilihat dari rata-rata rasio sebelum dan penggunaan aktiva tetap perusahaan untuk
sesudah akuisisi, nilai DAR dan DER memang menghasilkan penjualan belum efektif. Di mana
7

jumlah aktiva tetap cenderung meningkat selama dengan membandingkan laba bersih perusahaan
periode pengamatan, namun tidak diimbangi dengan penjualan. NPM selama periode
dengan total penjualan yang tinggi atau dengan pengamatan menunjukan perubahan yang
kata lain jumlah aktiva tetap selalu lebih tinggi menurun. Jika dilihat dari rata-rata rasio sebelum
dibandingkan dengan total penjualan. Dan jika dan sesudah akuisisi, NPM sebelum akuisisi lebih
dilihat dari hasil uji signifikan paired samples t- baik dari pada sesudah akuisisi. Hal ini berarti
test terhadap variabel FATO dapat disimpulkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dari
bahwa ada perbedaan yang signifikan pada penjualan sesudah akuisisi menurun atau dengan
variabel tersebut antara sebelum dan sesudah kata lain kinerja perusahaan sesudah akuisisi
melakukan akuisisi. Nilai TATO perusahaan tidak lebih baik dibandingkan dengan sebelum
selama periode pengamatan cenderung turun dan akuisisi. Dan jika dilihat dari hasil uji signifikan
menunjukan nilai yang rendah. Nilai TATO paired samples t-test terhadap variabel NPM
sebelum akuisisi lebih besar dibandingkan dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
sesudah akuisisi. Jika dilihat dari rata-rata yang signifikan pada variabel tersebut antara
sebelum dan sesudah akuisisi, TATO sebelum sebelum dan sesudah akuisisi. Sedangkan ROE
akuisisi sedikit lebih baik dari pada sesudah yang megukur penghasilan yang tersedia bagi
akuisisi, TATO sebelum akuisisi sedikit lebih para pemilik perusahaan atas modal yang mereka
baik dari pada sesudah akuisisi meskipun sama- investasika di dalam perusahaan, selama periode
sama menunjukan nilai rasio yang rendah. Hal ini pengamatan mengalami perubahan menurun. Jika
berarti tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan dilihat dari rata-rata rasio sebelum dan sesudah
aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume akuisisi, nilai ROE sesudah akuisisi mengalami
penjualan tertentu belum tercapai meskipun sudah penurunan yang drastis dibandingkan sebelum
melakukan akuisisi. . Jika dilihat dari hasil uji melakukan akuisisi. Hal ini berarti bahwa
signifikan paired samples t-test terhadap variabel kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan
TATO dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan laba yang tersedia bagi pemegang saham serta
yang signifikan pada variabel tersebut antara tingkat profitabilitas sesudah akuisisi belum lebih
sebelum dan sesudah akuisisi. Jadi secara baik atau mengalami penurunan yang jauh
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa, jika dilihat sebelum perusahaan melakukan akuisisi. . Namun
dari nilai FATO dan TATO, kinerja keuangan jika dilihat dari hasil uji signifikan paired samples
perusahaan sesudah akuisisi tidak lebih baik dari t-test terhadap variabel ROE dapat disimpulkan
pada sebelum akuisisi atau dengan kata lain motif bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada
akuisisi tidak lebih baik dari pada sebelum variabel tersebut antara sebelum dan sesudah
akuisisi atau dengan kata lain motif akuisisi yang akuisisi.
dilakukan PT XL Axiata dengan PT Axis belum
tercapai. Dan apabila dilihat dari hasil uji Kemudian rasio profitabilitas lainnya, yaitu
signifikan paired samples t-test, dapat ROA yang digunakan untuk mengukur
disimpulkan bahwa ada perubahan yang keuntungan yang dihasilkan dari seluruh aktiva
signifikan pada FATO dan TATO antara sebelum yang dimiliki perusahaan. Selama periode
dan sesudah melakukan akuisisi. pengamatan nilai ROA mengalami penurunan.
Jika dilihat dari rata-rata rasio sebelum dan
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang sesudah akuisisi, nilai ROA sebelum akuisisi
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam lebih baik dari pada sesudah akuisisi. Hal ini
mendapatkan laba melalui semua kemampuan berarti bahwa kinerja atas penggunaan aktiva
dan sumber yang ada, seperti kegiatan penjualan, sesudah akuisisi mengalami penurunan. Dan
kas, modal, dan lain sebagainya. Semakin tinggi dilihat dari hasil uji signifikan paired samples t-
rasio profitabilitas, maka semakin baik kinerja test terhadap variabel ROA dapat disimpulkan
perusahaan untuk menghasilkan laba. Dalam bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada
penelitian ini, rasio profitabilitas terdiri dari variabel tersebut antara sebelum dan sesudah
NPM, ROA, dan ROE. NPM merupakan rasio akuisisi. Jadi secara keseluruhan dapat
yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar disimpulkan bahwa, jika dilihat dari nilai NPM,
keuntungan bersih dari penjualan produk, yaitu ROE, dan ROA, kinerja keuangan perusahaan
8

sesudah akuisisi tidak lebih baik dari pada akuisisi, sehingga tidak adanya perencanaan
sebelum akuisisi atau dengan kata lain motif terintegrasi yang tepat sesudah melakukan
dilakukannya akuisisi belum tercapai. Dan akuisisi. Selain itu penyebab lainnya adalah
apabila dilihat dari hasil uji signifikan paired kurangnya pengetahuan mengenai perusahaan
samples t-test, dapat disimpulkan bahwa tidak ada target akuisisi, sehingga perusahaan kurang
perbedaan yang signifikan pada NPM, ROA, dan akurat dalam menentukan nilai perusahaan yang
ROE antara sbelum dan sesudah akuisisi. akan diakuisisi. Adanya perbedaan budaya antara
perusahaan pengakuisisi dengan perusahaan yang
IMPLIKASI PENELITIAN diakuisisi, dapat menurunkan kinerja keuangan
Penelitian ini diadakan untuk mengetahui perusahaan. Hal ini disebebkan karena budaya
apakah terdapat perbaikan kinerja keuangan yang berbeda menyebabkan sulitnya
perusahaan antara sebelum dan sesudah akuisisi, memunculkan sinergi antara kedua perusahaan
dengan menganalisis rasio dari laporan keuangan tersebut. Faktor lainnya adalah adanya kesalahan
selama 7 tahun periode pengamatan, yaitu 3 tahun perkiraan perusahaan yang mungkin disebabkan
sebelum akuisisi (2011-2013), tahun akuisisi oleh kurangnya pengalaman perusahaan dalam
(2014), dan 3 tahun sesudah akuisisi (2015-2017) mengintegrasikan kegiatan akuisisi, sehingga
pada PT. XL Axiata Tbk yang mengakuisisi PT terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan
Axis Telekom Indonesia. Analisis kinerja dan kebijakan. Berbagai faktor eksternal yang
keuangan dilakukan dengan mengukur mampu mempengaruhi kinerja keuangan dapat
kemampuan perusahaan dalam mengelola berupa keadaan ekonomi negara yang tidak stabil,
keuangan yang diwakili oleh rasio likuiditas (CR yang dapat mempengaruhi naik turunnya suku
dan QR), rasio leverage (DER dan DAR), rasio bunga. Selain itu, adanya masalah yang
aktivitas (FATO dan TATO), dan rasio berhubungan dengan stakeholder, seperti
profitabilitas ( NPM, ROE, dan ROA). Hasil misalnya kegiatan penjualan dan aktivitas media
analisisi yang didapat dari analisis deskriptif yang dilakukan perusahaan yang ikut
dengan rasio keuangan menunjukan bahwa berpengaruh pada nilai perusahaan, yang pada
kinerja keuangan perusahaan sesudah akuisisi dasarnya tidak berhubungan langsung dengan
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, aktivitas akuisisi.
namun ada beberapa dari hasil perhitungan rasio Harapan dari akusisi yang dilakukan oleh PT
sesudah akuisisi yang menunjukan penurunan XL Axiata Tbk terhadap PT Axis Telekom
dibandingkan dengan sebelum akuisisi. Indonesia adalah dapat meningkatkan nilai
Peningkatan kinerja keuangan sesudah akuisisi perusahaan melalui pendapatan, pemekaran skala
terjadi pada rasio likuiditas (CR dan QR), rasio bisnis, dan akses yang lebih baik. Berdasarkan
leverage (DAR dan DER). Sedangkan penurunan hasil analisis rasio keuangan PT XL Axiata Tbk
kinerja keuangan sesudah akuisisi terjadi pada yang menunjukan bahwa kinerja keuangan
rasio aktivitas (FATO dan TATO), dan rasio perusahaan sesudah akuisisi menalami
profitabilitas (NPM, ROA, dan ROE). peningkatan yang cukup signifikan, namun ada
Sedangkan hasil analisis dengan menggunakan uji beberapa dari hasil perhitungan rasio sesudah
signifikan paired samples t-test, menunjukkan akuisisi yang menunjukan penurunan. Hal ini
bahwa pada variabel CR, QR, DAR, DER, NPM, dapat menggambarkan bahwa, untuk kedepannya
ROA, dan ROE tidak terdapat perbedaan yang PT XL Axiata Tbk mampu mencapai harapan
signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi. atau tujuan jangka panjang dilakukannya akuisisi
Sedangkan variabel FATO dan TATO memiliki terhadap PT Axis Telekom Indonesia.
perbedaaan yang signifikan antara sebelim dan 1. PENUTUP
sesudah melakukan akuisisi. Tidak adanya Kesimpulan
perbaikan kinerja keuangan perusahaan sesudah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
akuisisi dapat disebabkan oleh banyak faktor. kinerja keuangan pada PT XL Axiata Tbk
Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari sebelum dan sesudah melakukan akuisis. Selain
lingkungan internal maupun lingkungan eksternal itu penelitian ini juga bertujuan untuk
perusahaan. Faktor internal dapat disebabkan oleh mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang
kurangnya kesiapan perusahaan dalam melakukan signifikan pada variabel rasio keuangan sebelum
9

dan sesudah akuisisi. Berdasarkan hasil analisisi Para investor harus lebih berhati-hati dengan
dan rasio yang telah dijelaskan pada bab menyikapi kegiatan akuisisi yang dilakukan
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perusahaan, karena tidak selalu strategi
sebagai berikut: akuisisi berpengaruh positif bagi parusahaan.
1. Berdasarkan analisisi deskriptif, 3. Bagi Kreditur :
menunjukan bahwa rasio likuiditas (CR dan Sebaiknya sebelum memberikan pinjaman
QR), dan rasio leverage (DAR dan DER) kepada perusahaan, pihak kreditur harus
menunjukan peningkatan sesudah akuisisi selalu mempertimbangkan rasio likuiditas
dibandingkan sebelum perusahaan dan rasio leverage perusahaan, karena
melakukan akuisisi. Sehingga dapat rasio tersebut berhubungan dengan
dikatakan bahwa, akuisisi memberikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
pengaruh yang positif terhadap rasio-rasio kewajibannya, baik kewajiban jangka
tersebut atau dengan kata lain kinerja pendek maupun kewajiban jangka
keuangan perusahaan sesudah akuisisi lebih panjang.
baik dibandingkan sebelum akuisisi. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
2. Berdasarkan analisisi deskriptif, Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
menunjukan bahwa rasio aktivitas (FATO untk meneliti mengenai kinerja keuangan
dan TATO), dan rasio profitabilitas (NPM, perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi,
ROA, dan ROE) menunjukan penurunan disarankan menggunakan rasio keuangan
sesudah akuisisi dibandingkan sebelum yang lain atau metode analisisi lainnya
perusahaan melakukan akuisisi. Sehingga sebagai variabel penelitian, serta
dapat dikatakan bahwa, akuisisi tidak menambah periode pengamatan.
memberikan pengaruh yang positif terhadap
rasio-rasio tersebut atau dengan kata lain DAFTAR PUSTAKA
kinerja keuangan perusahaan sesudah akuisisi Anis Aprilianti. 2015. Kinerja Keuangan
lebih baik dibandingkan sebelum akuisisi. Perusahaan Sebelum Dan SesudahAkuisisi
Perbedaan kinerja keuangan PT. XL Axiata Pada PT Indofood Sukses Makmur. Skripsi
Tbk sebelum dan sesudah akuisisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
berdasarkan analisis paired samples t-test Brawijaya, Malang
menunjukan hanya rasio Fixed Asset Aprilita, I., Tjandrakirana, R., & Aspahani. 2013.
Turnover (FATO) dan Total Asset Turnover Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
(TATO) yang mempunyai perbedaan yang Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Akuisisi
signifikan sebelum dan sesudah akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Pengakuisisi Yang
SARAN Terdaftar Di BEI Periode 2000-2011). Jurnal
Berdasarkan hasil analisis terhadap kinerja Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol 11 No 2.
keuangan PT XL Axiata Tbk sebelum dan
sesudah akuisisi, maka dapat dikemukakan Arifin. 2007. Teori Keuangan dan Pasar Modal.
beberapa saran, antara lain: Yogyakarta : Ekonisia.

1. Bagi pemilik perusahaan dan Manajemen: Astria, N. 2013. Analisis Dampak Pengumuman
Menganalisis kembali mengenai Merger dan Akuisisi Terhadap Abnormal
penambahan jumlah aktiva yang dimiliki, Return Saham Perusahaan Akuisitor Yang
dengan melihat seberapa besar kontribusi Terdaftar di BEI Tahun 2006-2008. Jurnal
yang diberikan terhadap tingkat Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 1 No 2.
profitabilitas perusahaan. Dan apanila Azizah. 2015. Analisis Kinerja Keuangan
terdapat aktiva tetap yang tidak Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Akuisisi
memberikan kontribusi atau menganggur, (Studi Kasus Perusahaan Media PT Elang
sebaiknya perusahaan segera Mahkota Teknologi Tbk). Skripsi Fakultas
memberdayakan atau menjual dengan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya,
aktiva tetap tersebut Malang.
2. Bagi Investor :
10

Brigham Eugene, F. dan J. Houston. 2004. Harahap, Soyfan Syafri. 2011. Analisis Kritis
Fundamentals of Financial Management Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10. Persada: Jakarta
Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bumi
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011. Aksara. Jakarta.
Dasar-dasar Manajemen Keungan. terjemahan
Hitt, M. A. 2002. Merger dan Akuisisi: Panduan
: Ali Akbar Yulianto, Jilid 2, Edisi kedua. Bagi Para Pemegang Saham Untuk Meraih
Salemba. Jakarta Laba. Terjemahan, Cetakan Pertama,
Florenz C. Tugas, CISA, CPA. A Comparative Erlangga. Jakarta.
Analysis of Financial Ratio of Listed Firms Husnan, Suad & Pudjiastuti, Enny. 2004. Dasar
Belonging to the Education Subsector in the Dasar Teori Portofolio Dan Analisis
Phlippines for the Years 2009-2011. 2012. Sekuritas. Edisi keempat. Yogyakarta : BPFE
International Journal Of Business And Social
Science Vol. 3 No. 21
Gitman, Lawrence. 2009. Principles Of Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar
Managerial Finance. United States:Pearson Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009. Salemba
Addison Wesley. Empat. Jakarta

Global business guide indonesia .(2013). An Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002.
overview of indonesia’s telecomunicationsector. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua,
Tersedia di Yogyakara; Penerbit BFEE UGM.
http://www.gbgindonesia.com/en/services/article/ Indriantoro, Nur dan Bambang, Supomo. 2009.
2012/an overview of indonesia s Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
telecomunication sector.php diakses pada 9 dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta :
Oktober 2018.
BPFE Yogyakarta
Halim, Abdul. 2015. Manajemen Keuangan
Jumingan. 2011. Analisa Laporan Keuangan
Bisnis Konsep dan Aplikasinya. Mitra Wacana
Cetakan Keempat. Salemba Empat : Bandung
Media. Jakarta
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.
Hamidah, & Noviani, M. 2013. Perbandingan
Cetakan Kelima. Jakarta: PT Rajagrafindo
Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan
Persada.
Sesudah Merfer dan Akuisisi (Pada
Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan.
Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006). Cetakan Kelima. Jakarta: PT Rajagrafindo
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia Persada.
(JRMSI) Vol 4 No 1.
Kementrian Komunikasi dan Informatika
Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Republik Indonesia. (2017). Soal Merger
Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Operator Seluler, XL Axiata: Kami Sepakat
Persada. Konsolidasi. Tersedia di
https://www.kominfo.go.id/content/detail/1024
Harahap, Soyfan Syafri. 2008. Analisis Kritis 9/soal-merger-operator-seluler-xl-axiata-kami-
Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo sepakat-konsolidasi/0/sorotan_media diakses
Persada. Jakarta. pada 1 Agustus 2017.
Harahap, Soyfan Syafri. 2009. Analisis Kritis Kieso, Weygandt and Warfield. 2005.
Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Intermediate Accounting, 11th edition, Willey,
Persada. Jakarta. USA.
Kuncoro, Wahyu Hadi. 2014. Analisis Pengaruh
Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja
11

Keuangan Perusahaan (Studi Kasus pada Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Perusahaan Teori & Praktik. Erlangga.
Indonesia Periode 2004-2013). Jurusan Jakarta
Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Alfabeta : bandung
Maheka, A. 2008. Bagaimana Mendirikan &
Mengelola Bisnis Secara Baik dan Aman. Syamsudin, Lukman. 2009. Manajemen
Yogyakarta: Kanisius. Keuangan Perusahaan. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Moin, Abdul. 2007. Merger, Akusisi Dan
Tampubolon, Manahan. 2013. Manajemen
Divestasi. Jilid 2. Yogyakarta. Ekonisia.
Keuangan (Finance Management).Mitra
Munawir, S. 2010. Analisa laporan keuangan. Wacana Media. Jakarta.
Edisi 4. Liberty: Yogyakarta
Munawir, S. 2012. Analisis Informasi Utari, Dewi, Purwanti, Ari dan Prawironegoro,
Keuangan, Liberty, Yogyakarta Darsono. 2014. Manajemen Keuangan. Mitra
Wacana Media. Jakarta.
Nina. 2011. Analisis Dampak Akuisisi Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Vanhorne, James C. and John M. Wachowicz Jr.
Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek 2005. Prinsip-Prinsip Majemen Keuangan.
Indonesia Periode 2005-2006. Edisi 12. Buku 1. Penerjemah : Dewi Fitriasari
dan Deny Amos Kwary.Salemba Empat:
Nugroho, Muhammad Aji. 2010. Analisis Jakarta.
Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan
Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akusisi
(Pada Perusahaan Pengakusisi, Periode 2002-
2003). Universitas diponegoro
Nuke. 2009. Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan Public Yang Terdaftar Di Bei
Sebelum Dan Sesudah Melakukan Merger Dan
Akuisis.
Pangaribuan dan Yahya. 2009. Analisis Laporan
Keuangan Sebagai Dasar Dalam Penilaian
Kinerja Keuangan Pada PT. Pelabuhan
Indonesia I Medan. Jurnal Akuntansi 23
Prastowo, Dwi dan Julianty, Rifka. 2008. Analisis
Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Prawironegoro, Darsono. 2005. Akuntansi
Manajemen. Jakarta: Diadit Media.
Riza, Ali Fahlevi. 2011. Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Merger Dan Akusisi (Studi
Perusahaan Publik Pada Bei Tahun 2000 -
2009).Universitas Diponegoro Skripsi.
Subramanyam ,K.R, dan John .J.
Wild.2014.Analisis Laporan Keuangan.
Salemba Empat: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai