Anda di halaman 1dari 13

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Industri hijau merupakan suatu konsep pembangunan industri yang berwawasan lingkungan,
yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif industri terhadap lingkungan, dan
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam dan energi. Pabrik roti "Sisifus"
merupakan salah satu pabrik roti yang ada di Bandung, Jawa Barat. Pabrik ini memproduksi
berbagai macam roti, mulai dari roti tawar, roti manis, hingga roti isi. Dalam menjalankan
operasionalnya, pabrik roti "Sisifus" tentunya menghasilkan limbah dan emisi yang dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, penerapan industri hijau menjadi
penting untuk dilakukan di pabrik ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari laporan ini adalah sebagai
berikut:
 Bagaimana penerapan industri hijau di pabrik roti "Sisifus"?
 Apa saja dampak positif dari penerapan industri hijau di pabrik roti "Sisifus"?

1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui penerapan industri hijau di pabrik roti
"Sisifus", serta dampak positif yang dihasilkan dari penerapan tersebut.

1.4 Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Metode ini digunakan untuk menggambarkan penerapan industri hijau di pabrik roti
"Sisifus", serta dampak positif yang dihasilkan dari penerapan tersebut.

1.5 Sasaran
Sasaran dari laporan ini adalah sebagai berikut:
 Pemilik dan manajemen pabrik roti "Sisifus"
 Pemerintah
 Masyarakat umum
 Manfaat
Manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut:
 Meningkatkan kesadaran pemilik dan manajemen pabrik roti "Sisifus" akan
pentingnya penerapan industri hijau.
 Menjadi referensi bagi pemerintah dalam mengembangkan kebijakan industri hijau.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat umum akan pentingnya penerapan industri
hijau.

BAB 2 Landasan Teori

Industri hijau mengacu pada prinsip-prinsip dan praktik industri yang bertujuan untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk
memproduksi barang dan jasa dengan cara yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Berikut beberapa karakteristik dan aspek penting dari industri hijau:

2.1 Karakteristik Industri Hijau:


 Efisiensi Sumber Daya: Industri hijau bertujuan untuk menggunakan sumber daya
alam dengan cara yang paling efisien mungkin, mengurangi pemborosan dan optimasi
proses produksi.
 Pengurangan Emisi: Industri hijau berusaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
dan polutan lainnya ke atmosfer. Ini termasuk pengurangan penggunaan bahan bakar
fosil dan penerapan teknologi bersih.
 Manajemen Limbah: Dalam industri hijau, pengelolaan limbah menjadi fokus
utama. Ini melibatkan daur ulang, pengurangan limbah, dan pemanfaatan sisa
produksi.
 Inovasi Teknologi: Penerapan teknologi terbaru dan inovasi dalam proses produksi
untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.
 Pendekatan Siklus Hidup: Memperhatikan seluruh siklus hidup produk, mulai dari
produksi, distribusi, penggunaan, hingga daur ulang.

2
2.2 Aspek Penting dari Industri Hijau:
 Energi Terbarukan: Menggunakan sumber energi terbarukan seperti matahari, angin,
dan air untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
 Bahan Baku Berkelanjutan: Menggunakan bahan baku yang dapat diperbaharui dan
ramah lingkungan, serta meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya.
 Desain Produk Berkelanjutan: Mengembangkan produk dengan desain yang
mempertimbangkan aspek keberlanjutan, termasuk penggunaan material daur ulang
dan biodegradable.
 Keterlibatan Pihak Berkepentingan: Melibatkan semua pihak, termasuk
pemerintah, industri, masyarakat, dan konsumen, dalam upaya mendorong praktik
industri hijau.
 Pendidikan dan Pelatihan: Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang
prinsip-prinsip industri hijau melalui pendidikan dan pelatihan bagi para profesional
industri.

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip industri hijau, perusahaan dan industri dapat


berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, mengurangi jejak karbon, dan melindungi
lingkungan untuk generasi mendatang. Selain itu, industri hijau juga dapat memberikan
manfaat ekonomi jangka panjang dengan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi
biaya jangka panjang.
Industri hijau merupakan suatu konsep pembangunan industri yang berwawasan
lingkungan, yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif industri terhadap
lingkungan, dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam dan energi. Industri
hijau dapat diterapkan dalam berbagai aspek, mulai dari desain produk, proses produksi,
hingga pengelolaan limbah.

2.3 Dampak Positif Industri Hijau


Penerapan industri hijau dapat memberikan berbagai dampak positif, baik bagi lingkungan,
ekonomi, maupun sosial.
Dampak positif bagi lingkungan antara lain:
 Mengurangi pencemaran udara, air, dan tanah
 Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam

3
 Meningkatkan konservasi sumber daya alam
 Dampak positif bagi ekonomi antara lain:
 Meningkatkan daya saing industri
 Menciptakan lapangan kerja baru
 Meningkatkan efisiensi biaya produksi
 Dampak positif bagi sosial antara lain:
 Meningkatkan kesehatan masyarakat
 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat

4
BAB 3 Gambaran Umum

3.1 Gambaran Umum Studi Kasus


Pabrik roti "Sisifus" merupakan salah satu produsen roti terkemuka di daerah Bandung,
dikenal dengan variasi produknya yang beragam dan kualitasnya yang konsisten. Pabrik ini
telah beroperasi selama lebih dari dua dekade dan menjadi bagian integral dari ekonomi
lokal.

3.2 Lokasi dan Infrastruktur


Terletak strategis di pinggiran kota, pabrik ini memiliki fasilitas produksi modern dengan
kapasitas besar untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan regional. Fasilitas ini mencakup
area produksi, gudang penyimpanan, serta fasilitas pengepakan dan distribusi.

3.3 Proses Produksi


Proses produksi di pabrik "Sisifus" mencakup beberapa tahap, mulai dari pengolahan bahan
baku seperti tepung, air, dan ragi hingga proses fermentasi, pemanggangan, dan pengepakan.
Pabrik ini menggunakan mesin-mesin canggih yang dikontrol secara otomatis untuk
memastikan kualitas dan efisiensi produksi.

3.4 Praktik Industri Hijau


 Energi Terbarukan: Pabrik ini telah menginstal panel surya di atapnya untuk
memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya energi utama, mengurangi
ketergantungan pada energi fosil.
 Pengelolaan Limbah: Dengan sistem daur ulang yang efektif, pabrik "Sisifus" berhasil
mengurangi limbah produksi dan memanfaatkannya kembali dalam proses produksi
atau menjualnya ke pihak ketiga untuk daur ulang.
 Optimalisasi Sumber Daya: Menggunakan teknologi terbaru dalam mesin dan
peralatan produksi untuk memastikan penggunaan bahan baku dan energi yang
efisien, serta meminimalkan pemborosan.

5
3.5 Dampak Sosial dan Lingkungan
 Penciptaan Lapangan Kerja: Pabrik ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam
penciptaan lapangan kerja bagi penduduk lokal.
 Komitmen Lingkungan: Selain praktik industri hijau, pabrik "Sisifus" juga aktif
dalam inisiatif lingkungan seperti penanaman pohon, program daur ulang komunitas,
dan edukasi lingkungan bagi karyawan dan masyarakat sekitar.

3.6 Kesimpulan
Sebagai salah satu pionir dalam industri roti, pabrik "Sisifus" tidak hanya fokus pada kualitas
produk tetapi juga pada praktik berkelanjutan. Melalui penerapan prinsip-prinsip industri
hijau, pabrik ini berhasil menciptakan model bisnis yang berkelanjutan, memberikan nilai
tambah bagi konsumen, karyawan, dan masyarakat secara keseluruhan.

6
BAB 4 ANALISIS

4.1 Penerapan Energi Terbarukan


Pabrik Roti "Sisifus" telah berhasil mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam
operasional harian mereka. Panel surya yang terpasang di atap pabrik telah memberikan
kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi. Selain itu, pabrik ini juga telah
mengadopsi teknologi turbin angin di lokasi yang strategis. Dengan demikian,
ketergantungan pabrik terhadap sumber energi fosil berhasil dikurangi, sekaligus mengurangi
jejak karbon produksinya.
Langkah ini merupakan inisiatif positif dalam mengurangi dampak lingkungan pabrik
"Sisifus". Dengan memanfaatkan energi terbarukan, pabrik dapat berkontribusi pada
pengurangan emisi gas rumah kaca serta menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan
energi.

4.2 Pengelolaan Limbah yang Efisien


Pabrik "Sisifus" telah melaksanakan sistem pengelolaan limbah yang efisien. Melalui
pengelompokan dan pemrosesan limbah produksi, pabrik berhasil mengurangi jumlah limbah
yang dikirim ke tempat pembuangan akhir. Pabrik juga menjalankan program daur ulang
secara internal dan eksternal, dimana limbah yang dapat didaur ulang diolah kembali atau
dijual ke perusahaan daur ulang.
Pengelolaan limbah yang efisien tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan
tetapi juga dapat menghasilkan pendapatan tambahan melalui penjualan limbah yang dapat
didaur ulang.

4.3 Optimalisasi Proses Produksi


Pabrik "Sisifus" telah mengadopsi teknologi terbaru dalam proses produksinya. Mesin
dan peralatan yang digunakan dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan
energi. Penerapan kontrol otomatis dalam beberapa tahap produksi juga membantu
mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi keseluruhan.
Pembahasan: Optimalisasi proses produksi tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional
tetapi juga dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing pabrik di pasar.

7
4.3 Peran Teknologi Bersih
Pabrik "Sisifus" aktif dalam mengadopsi teknologi bersih, termasuk pemantauan dan
kontrol otomatis yang terintegrasi. Sistem pemantauan ini memungkinkan pemantauan real-
time terhadap konsumsi energi dan efisiensi operasional, memungkinkan pengambilan
keputusan yang cepat untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Integrasi teknologi bersih membuktikan bahwa inovasi dapat menjadi kunci
keberhasilan dalam menerapkan praktik industri hijau. Pabrik "Sisifus" telah menunjukkan
kesadaran akan pentingnya teknologi bersih untuk mencapai keberlanjutan.

4.4 Tantangan dan Peluang


Meskipun pabrik "Sisifus" telah mengambil langkah besar dalam penerapan industri
hijau, beberapa tantangan masih dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah investasi awal
yang mungkin diperlukan untuk mengadopsi teknologi hijau lebih lanjut. Namun, ini juga
membuka peluang untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah atau lembaga keuangan
yang mendukung keberlanjutan.
Dengan mengidentifikasi tantangan ini, pabrik "Sisifus" dapat merencanakan strategi
untuk mengatasi hambatan dan memanfaatkan peluang yang ada.

4.5 Evaluasi Kinerja Keberlanjutan


Sebuah evaluasi kinerja keberlanjutan secara berkala dapat menjadi langkah berikutnya
bagi pabrik "Sisifus". Ini melibatkan pengukuran dan pemantauan kinerja berkelanjutan,
termasuk konsumsi energi, produksi limbah, dan dampak lingkungan secara menyeluruh.
Evaluasi kinerja keberlanjutan akan memberikan pandangan lebih jauh tentang
dampak nyata dari praktik industri hijau yang telah diimplementasikan dan membantu
mengidentifikasi area untuk peningkatan lebih lanjut.
Dengan menganalisis penerapan industri hijau di Pabrik Roti "Sisifus" secara
mendalam, kita dapat menyimpulkan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pabrik ini
mencerminkan komitmen serius terhadap keberlanjutan. Meskipun ada tantangan, potensi
manfaat jangka panjang dalam hal efisiensi, keberlanjutan, dan reputasi perusahaan dapat
membuat langkah-langkah ini layak untuk diambil. Evaluasi kinerja dan kesinambungan
perbaikan akan menjadi kunci dalam memastikan bahwa pabrik "Sisifus" terus menjadi
pelaku utama dalam industri hijau.

8
BAB 5 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, fokus utama adalah pada penerapan industri hijau di Pabrik Roti
"Sisifus" di Bandung, Jawa Barat. Dengan mempertimbangkan latar belakang dan rumusan
masalah, laporan ini mengevaluasi prinsip-prinsip industri hijau yang telah diterapkan oleh
pabrik tersebut. Berdasarkan analisis mendalam, beberapa kesimpulan kunci dapat ditarik:

5.1 Penerapan Prinsip Industri Hijau


Pabrik "Sisifus" telah berhasil menerapkan berbagai aspek industri hijau, seperti
penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang efisien, optimalisasi proses
produksi, dan penerapan teknologi bersih. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen
pabrik dalam mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Dampak Positif: Melalui penerapan industri hijau, Pabrik "Sisifus" telah menciptakan
dampak positif, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca, peningkatan efisiensi sumber
daya, penciptaan lapangan kerja, dan komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat.

Tantangan dan Peluang: Meskipun pabrik telah membuat kemajuan signifikan dalam
praktik berkelanjutan, beberapa tantangan tetap ada, seperti investasi awal dalam teknologi
hijau. Namun, tantangan ini juga menawarkan peluang untuk mendapatkan dukungan dan
insentif dari pemerintah atau lembaga keuangan yang mendukung keberlanjutan.

Evaluasi dan Kesinambungan: Langkah berikutnya bagi Pabrik "Sisifus" adalah


melaksanakan evaluasi kinerja keberlanjutan secara berkala untuk memastikan bahwa praktik
industri hijau terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan
industri.

Secara keseluruhan, Pabrik Roti "Sisifus" merupakan contoh yang baik dari
bagaimana industri dapat mengadopsi praktik berkelanjutan dan berkontribusi pada
pembangunan berkelanjutan. Dengan penerapan industri hijau yang tepat, perusahaan tidak
hanya memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan tetapi juga menciptakan nilai tambah
dalam aspek ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, kesimpulan utama adalah bahwa penerapan
industri hijau di Pabrik "Sisifus" telah menghasilkan dampak positif yang signifikan dan

9
memberikan inspirasi bagi industri lain untuk mengikuti jejak yang sama menuju masa depan
yang lebih berkelanjutan.

Daftar Pusaka
1. Handoko, F. (2020). Green Industrial System. Penerbit MK Press. ISBN: 978-623-
7669-17-3 1
2. Kumpulan Pemikiran Pengembangan Green Economy di Indonesia 2
3. Bakrie. (n.d.). Daftar Pustaka3
4. Sari, R. P. (2016). Kebijakan Indonesia Dalam Mewujudkan Industri Hijau (Green
Industry). Eksos LPPM, 10(2), 1-104

10
LAPORAN PENERAPAN GREEN INDUSTRI
TUGAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Disusun oleh :
Bagea Praceka Sugema (223010002)
Adji Facthur Rohman(223010029
Supriyatna (223010025)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSTAS PASUNDAN
BANDUNG
2023

11
DAFTAR ISI

BAB 1 Pendahuluan.................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................................................1

1.4 Metode.............................................................................................................................1

1.5 Sasaran............................................................................................................................1

BAB 2 Landasan Teori.............................................................................................................2

2.1 Karakteristik Industri Hijau:.......................................................................................2

2.2 Aspek Penting dari Industri Hijau:..............................................................................3

2.3 Dampak Positif Industri Hijau.....................................................................................3

BAB 3 Gambaran Umum........................................................................................................5

3.1 Gambaran Umum Studi Kasus.....................................................................................5

3.2 Lokasi dan Infrastruktur..............................................................................................5

3.3 Proses Produksi..............................................................................................................5

3.4 Praktik Industri Hijau...................................................................................................5

3.5 Dampak Sosial dan Lingkungan...................................................................................5

3.6 Kesimpulan.....................................................................................................................6

BAB 4 ANALISIS.....................................................................................................................7

4.1 Penerapan Energi Terbarukan.....................................................................................7

4.2 Pengelolaan Limbah yang Efisien.................................................................................7

4.3 Optimalisasi Proses Produksi........................................................................................7

4.3 Peran Teknologi Bersih..................................................................................................8

4.4 Tantangan dan Peluang.................................................................................................8

4.5 Evaluasi Kinerja Keberlanjutan...................................................................................8

12
BAB 5 Kesimpulan...................................................................................................................9

5.1 Penerapan Prinsip Industri Hijau................................................................................9

Daftar Pusaka.....................................................................................................................10

13

Anda mungkin juga menyukai