Anda di halaman 1dari 5

Mainan atau Edukasi? Atau Keduanya?

By: dr. Wahyu Sulistya Affarah, MPH

Penelitian menunjukkan bahwa belajar melalui permainan adalah bagian penting dari perkembangan
anak. Meskipun memastikan anak Anda memiliki waktu bermain yang cukup adalah manfaat besar bagi
keluarga, dimana bermain memungkinkan anak-anak dapat melepaskan energi ekstra mereka, namun
ternyata lebih dari itu, seorang anak mulai mencari tahu siapa mereka melalui permainan, bahkan sejak
masa bayi!

Di awal perkembangannya, pikiran seorang anak berkembang meski hanya dengan melihat lingkungan
mereka dan melihat sekelilingnya. Maka stimulus dengan memanfaatkan mainan sekaligus edukasi,
selanjutnya kita sebut “permainan edukatif”, tentu akan mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan buah hati.

Sebelum mengidentifikasi permainan edukatif yang sesuai dengan tahapan usia, terlebih dahulu kita
akan mempelajari tahapan ciri permainan sesuai perkembangan anak dalam table berikut:

Stage I Imitasi/Meniru
o-2 tahun 1. Penggunaan reflex saat bayi (reflex menggenggam, meraih, menoleh)
2. Pengulangan suara dan gerakan
3. Permulaan gerakan meniru
Latihan dan Menguasai
1. Permainan sensori—merasa, membau, membuat suara
2. Permainan ritual
3. Makin sederhana, anak makin percaya
Stage II Permainan Simbolik
2-5 tahun 1. Permainan berpura-pura/ distorsi realita, misal: menjadi peran ibu,
menjadi penjual, koki, dsb
2. Mengetahui objek yang hilang (seharusnya ada)
3. Permainan parallel---beberapa permainan dalam satu waktu
4. Permainan Kompensasi—aturan atau tema tambahan/alternatif
Stage III Permainan dengan peraturan
Lebih dari 7 tahun 1. Petak umpet
2. Board games: Monopoli, Scrabble
Sumber: Toys, Play, and Child Development by Jeffrey H. Goldstein

Penggunaan mainan edukasi dapat membantu anak-anak mempelajari berbagai keterampilan yang akan
mereka butuhkan dalam hidup mereka. Mainan edukasi dapat membantu mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah, mengajarkan anak-anak tentang penyelesaian konflik dan
mempelajari mekanisme sebab dan akibat. Hal ini juga mengajarkan anak-anak tentang berbagi,
membantu mengembangkan keterampilan motorik mereka yang halus dan kasar serta memelihara
kreativitas dan imajinasi mereka.
Mainan penting dalam perkembangan anak usia dini dalam kaitannya dengan fasilitasi perkembangan
kognitif, interaksi bahasa, permainan simbolik dan pura-pura, pemecahan masalah, interaksi sosial, dan
aktivitas fisik, dengan semakin pentingnya eprubahan dari bayi menjadi balita hingga anak-anak dengan
usia yang lebih tua. Berpura-pura melalui mainan karakter (mis. boneka, binatang, dan gambar) dan
benda mainan yang terkait (mis. makanan, peralatan, mobil, pesawat, dan bangunan) dapat merangsang
penggunaan kata-kata dan narasi untuk meniru, menggambarkan, dan mengatasi keadaan serta
perasaan yang actual (saat itu juga). Permainan imajinatif seperti itu pada akhirnya memfasilitasi
perkembangan bahasa, pengaturan diri, pemikiran simbolis, dan perkembangan sosial-emosional.
Pemecahan masalah melalui bermain dengan "permainan tradisional favorit," seperti balok dan puzzle,
dapat mendukung keterampilan motorik halus dan perkembangan bahasa dan kognitif dan memprediksi
keterampilan matematika spasial sedari awal. Penggunaan mainan dalam aktivitas fisik (seperti bermain
dengan bola) berpotensi untuk memfasilitasi pengembangan motorik kasar bersama dengan regulasi diri
dan interaksi teman sebaya karena negosiasi mengenai aturan yang biasanya terjadi.

Yang disebutkan di atas hanyalah beberapa contoh pengembangan keterampilan yang terkait dengan
permainan. Bermain dengan pengasuh (ayah, bunda, nenek, dan pengasuh lainnya) kemungkinan besar
diperlukan untuk mendukung pengembangan keterampilan. Namun, bermain sendirian juga dapat
memiliki peran (terutama untuk anak-anak yang lebih besar, yangmana bagi mereka, eksplorasi dan
bermain dengan mainan pada waktu dan kecepatan mereka sendiri dapat menumbuhkan kreativitas,
investigasi, dan keterampilan asimilasi mandiri mereka.

Secara umum, mainan terbaik adalah mainan yang cocok dengan keterampilan dan kemampuan
perkembangan anak dan lebih lanjut mendorong pengembangan keterampilan baru. Mainan yang
didesain untuk level perkembangan di tahap lanjut ternyata dapat juga dapat juga sesuai untuk anak
dengan tahap level di bawahnya, terutama ketika pengasuh kreatif melibatkan (misalnya, menyiapkan
alur cerita untuk berpura-pura berperan bersama-sama atau untuk mempersiapkan pembelajaran
keterampilan baru anak) anak-anak dalam permainan mereka. Beberapa mainan memiliki kemampuan
untuk "tumbuh" bersama anak, karena dapat digunakan secara dalam tiap level perkembangan anak
Misalnya, seorang anak berusia 18 bulan mungkin mencoba menggunakan balok secara fungsional
(misalnya, menumpuknya), sedangkan anak berusia 2 tahun mungkin menggunakan balok yang sama
untuk terlibat dalam permainan simbolik yang lebih kompleks (misalnya, dengan memberi makan
boneka dengan boneka). Ada balok yang diibaratkan menjadi botol atau menggunakan balok yang sama
untuk membangun jembata. Hal ini menunjukkan pengembangan kesadaran spasial.

Secara spesifik, dari data beberapa penelitian, mainan yang paling mungkin memfasilitasi perkembangan
adalah mainan yang paling menyenangkan dan dapat digunakan secara produktif untuk dimaninkan
bersama dengan pengasuh.

Sudahkah mainan anak-anak Anda di rumah termasuk dalam mainan edukatif? Seperti apa mainan
edukatif tersebut? Kapan orang tua dapat mulai menyediakan mainan edukasi? Mainan seperti apa yang
cocok dengan usia sang buah hati? Yuk, belajar lagi, Ayah Bunda!
Anak-anak dapat mulai mendapat manfaat dari mainan pendidikan bahkan sejak usia satu bulan, di saat
fungsi panca inderanya mulai benar-benar matang. Berikut adalah beberapa ide bagus untuk mainan
edukatif berdasarkan rentang usia dan penjelasan tentang manfaatnya.

Usia 1-12 bulan

Pada usia dini, permainan sensorik membantu merangsang indera anak. Ketika anak terus tumbuh dan
mengembangkan koordinasi tangan-mata, keluarga (ayah, bunda, nenek, pengasuh) dapat mulai
memperkenalkan mainan yang mendorong lebih banyak interaksi. Saat anak Anda menjadi lebih aktif,
disarankan untuk memperkenalkan mainan “pemecahan masalah”. Mainan seperti ini akan membantu
anak-anak mengatasi konflik dan menjadi akrab dengan mekanisme “sebab-akibat” seperti "jika saya
melakukan ini maka hal itu akan terjadi". Mereka juga akan membangun kepercayaan diri begitu mereka
bisa mengetahui bagaimana mainan tersebut bekerja setelah melalui beberapa kali percobaan,
kesalahan, dan bimbingan. Mainan lainnya yang dapat diperkenalkan adalah mainan yang dapat
merangsang gerakan.

Beberapa contoh mainan yang baik untuk tahun pertama anak Anda meliputi:

 Soothers dan teethers (mainan gigitan bayi)


 Mobil-mobiilan berukuran besar dan kaya warna
 Mainan bayi portabel dengan lampu dan suara
 Balok susun kaya warna
 Dance mats dengan suara

Usia 12-24 bulan

Ketika anak Anda mencapai usia satu tahun atau lebih (catatan: perkembangan setara milestone),
mereka akan segera menjadi sangat aktif bergerak. Memperkenalkan mainan yang tepat kepada mereka
akan membantu mengajarkan keseimbangan dan koordinasi serta akan meningkatkan rasa ingin tahu
anak dengan mobilitas yang baru mereka temukan. Ketika anak mulai belajar berjalan, keluarga juga
dapat memasukkan belajar angka dengan menghitung langkah-langkah mereka. Hal ini akan membantu
mereka menjadi lebih akrab dengan istilah dan makna meskipun jika mereka tidak begitu mengerti pada
tahap usia ini.

Set permainan bertema merupakan mainan edukatif yang bagus untuk diperkenalkan antara usia 12-18
bulan. Permainan ini membantu mengembangkan keterampilan rekognisi anak. Misalnya, jika Anda
memiliki set tema permainan yang melibatkan hewan, latihlah suara apa yang dihasilkan oleh setiap
hewan. Ini juga akan membantu pengembangan bahasa sekaligus memperkuat nama warna dan bentuk.

Contoh mainan yang akan membantu anak mencapai milestone baru antara usia 1 dan 2 tahun
termasuk:

 Menggunakan Walkers
 Permainan mendorong mobil
 Bermain langkah serta naik tangga
 Mainan bertema
 Buku bertema

Usia 2 tahun

Ketika anak-anak menjadi sedikit bertambah usianya dan lebih aktif, keluarga juga dapat
memperkenalkan mainan yang merangsang lebih banyak permainan fisik. Saat menunjukkan kepada
mereka cara menggunakan mainan tertentu, seperti sepeda roda tiga, selalu pastikan mereka
mengetahui masalah keamanan seperti mengenakan helm dan orang tua harus ikut bergabung dalam
proses bermain, sehingga mereka tahu bahwa jika mereka mengendarai roda tiga, mereka harus pakai
helm.

Tahapan ini merupakan usia yang tepat untuk memperkenalkan mainan yang menggabungkan
pengembangan keterampilan kognitif. Ada banyak mainan yang dapat membantu anak-anak berlatih
menulis - entah mereka menggambar atau menulis nama mereka – serta keterampilan motoric halus
mereka. Permainan dan buku juga dapat membantu anak mengembangkan pengenalan nama dan
keterampilan literasi. Jenis mainan ini akan menunjukkan kepada anak versi visual dari apa yang mereka
dengar dan sebaliknya. Misalnya, pengulangan membaca buku tentang seekor anjing dan melihat
gambar seekor anjing akan memungkinkan anak untuk mulai mengasosiasikan gambar seekor anjing
dengan suara yang dihasilkan anjing. Membaca buku-buku yang memiliki gambar berwarna dan
beberapa kata pada setiap halaman bersama anak akan mulai membiasakan mereka dengan bagaimana
kata-kata yang mereka dengar terlihat di halaman buku.

Contoh mainan yang akan membantu merangsang fisik dan pengembangan keterampilan kognitif
meliputi:

 Sepeda roda tiga


 Bola basket dan ringnya
 Set bowling
 Pasir kinetik
 Menggambar pola
 Game atau buku "Lihat dan Katakan"
 Magnetic building blocks
 Mainan berhitung

Untuk tahapan usia selanjutnya, Ayah Bunda dapat memanfaatkan link berikut

https://www.unitypoint.org/livewell/article.aspx?id=22dbbb5f-22d8-4dc5-8bc2-f6a47ab5cca2
https://educate.bankstreet.edu › cgi › viewcontent

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj3i8K_qfDlAhU0zTgGHQQ5
BJcQFjAJegQIARAC&url=https%3A%2F%2Fpdfs.semanticscholar.org
%2F8f76%2F8fe75307c6be759faea5ce408531987d32c0.pdf&usg=AOvVaw08g0Obv0isvnn_Re2m3CWl

Bagaimana dengan permainan modern yang terdapat dalam gadget? Tentunya Ayah Bunda sudah
familiar dengan hal ini. Sayangnya, laporan dalam beberapa penelitian menunjukkan subtitusi
permainan konvensional dengan permainan modern yang divisualkan dalam bentuk digital (gadget)
ternyata tidak dapat menggantikan perannya dalam mendukung perkembangan anak.

Bagaimana Ayah Bunda? Sudahkah tersedia permainan edukatif di rumah Ayah Bunda? Sudahkah Ayah
Bunda dan Keluarga terlibat langsung dalam permainan bersama anak-anak?

Selamat Bermain!

Anda mungkin juga menyukai