(Mazmur 133 : 1) Sub Thema : Dengan Semangat Natal mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan Hamba-hamba Tuhan di Tengah-tengah Pelayanana Humbang Hasundutan I. Kata Sambutan dari Panitia Natal II. Acara Natal : Acara Ibadah a. WL : Ibu Gembala Siborboron b. Doa Pembuka : Pdt. J. Nainggolan c. Persembahan : d. DAA FT : Pdt. R. Manullang e. Renungan Natal : Pdt. E. Purba III. Penyalaan Lilin 1. Pemandu Penyalaan lilin : Pdt. U. Sihite a. Ketua Panitia natal b. Pengkotbah c. Pengurus Wilayah d. Gembala setempat e. Utusan Gembala f. Mewakili Komisi Wilayah : - Pelwap - Pelprip - Pelprap 2. Doa Penyalaan Lilin : Ibu Gembala Pandumaan IV. Acara Liturgi 1) Liturgi I (Keindahan Ciptaan dan Keagungan Sang Pencipta) Prolog : Siapakah Allah? Ia adalah pencipta alam semesta dan segala isinya. Semua tercipta sedemikian baik, sehingga diharapkan sesuatu yang baik muncul dari keberadaan semua ciptaan. Hal baik tersebut dikehendaki, tidak hanya untuk kebaikan masing-masing ciptaan, tetapi juga dalam hal kebaikan hubungan antar ciptaan 1.1. GPdI Aek Nauli Pada mulanya Allah menciptakan Alam semesta yang dikenak dengan gugusan, galaksi dan planet, pada awal penciptaan alam semesta, planet bumi belum berbentuk dan masih kacau balau, yang ada hanya samudera luas, kegelapan dan kuasa Allah. Kemudian Allah menjadikan terang, yang menyebabkan terjadinya fenomena di alam semesta, gelap berganti terang atau malam berganti siang. Dari terang ke gelap dan kembali terang, demikianlah perjalanan waktu 1.2. GPdI Elim Doloksanggul Kemudian Allah menciptakan langit atau cakrawala untuk membagi Samudra luas yang ada di bumi menjadi dua bagian, yakni air yang ada di atas dan air yang ada di bawah 1.3. GPdI El Rapha Lumban Raja Posisi langit atau cakrawala berada diantara kedua air di atas dan air di bawah, seolah-olah menjadi penahan agar air yang diatas tidak tumpah seluruhnya, melainkan jatuh dalam bentuk yang lebih kecil melewati tingkap-tingkap langit hingga sampai di bumi, itulah air hujan 1.4. GPdI Adian padang Lalu Allah mengalirkan air yang ada di bawah langit ke suatu tempat sehingga tampak dua perbedaan antara kering dan berair. Kondisi yang berair disebut Sungai dan Kumpulan air dari Sungai mengalir disebut laut. Sedangkan kondisi kering disebut tanah atau darat yang oleh perintah Allah mengeluarkan segala macam tumbuhan jenis biji-bijian dan buah-buahan. 1.5. GPdI Kasih Saitnihuta Setelah itu, Allah menciptakan benda-benda yang terang dilangit untuk menerangi bumi, yakni matahari, bulan dan Bintang. Selain fenomena terang atau siang pada awal penciptaan, Allah juga menambahkan benda-benda penerang, untuk menerangi bumi. Kedua terang ini menjadikan bumi terang benderang pada siang, dan tiak kelam pada malam. Tujuan khusus benda penerang dilangit adalah untuk menunjukkan saat mulainya hari, tahun dan hari-hari raya. 1.6. GPdI Bethesda Siborboron Selanjutnya Allah menciptakan berbagai macam makhluk hidup di dalam air dan diatas udara saja Allah menciptakan Binatang, melainkan juga di darat. Allah menjadikan Binatang darat, yang jinak dan liar, yang besar dan kecil. Tak lumput juga Allah menjadikan manusia, laki-laki dan Perempuan dengan ketentuan bahwa makanan manusia adalah tumbuhan/sayuran, biji-bijian dan buah-buahan, dan makanan Binatang adalah rumput-rumput dan tanaman berdaun. 1.7. GPdI Matiti Allah menciptakan manusia laki-laki dan Perempuan atas dasar pemikiran bahwa, tidak baik manusia hidup sendiri, kebersamaan dan kesepadanan menjadi manusia itu dapat saling membantu meskipun dijadikan dari sumber yang berbeda. Allah menjadikan manusia laki-laki dari sedikit tanah yang dibentuk, lalu diberikan nafas kehidupan. Sedangkan Perempuan dijadikan Allah dari salah satu tulang rusuk laki-laki, sehingga keduanya sedaging adanya. 1.8. GPdI Marturia Doloksanggul Keluarga lahir, sejak Allah menjadikan manusia laki- laki dan Perempuan untuk Bersama-sama menguasai segala ciptaaan. Perjumpaan Allah dan keluarga bertujuan untuk keutuhan seluruh ciptaan, dengan adanya ketetapan dan langgaran. Keluarga bekerja untuk menjaga dan mengelola. Pertambahan kuantitas keluarga terjadi atas berkat Allah, bukan karena tugas yang diharuskan. 1.9. GPdI Sosor Tolong Akhir dari semua penciptaan adalah pengudusan, yang menjadikan sempurna sebuah pekerjaan. Tanpa pengudusan, pekerjaan hanya sebuah kesiasiaan, sebaliknya memelihara pengudusan mendatangkan berkat dalam kebaikan. Berkan dan kebaikan merupakan wujud kehadiran Allah dalam keluarga yang mematuhi ketetapan dan langgaran. 2) Koor : a. Koor GPdI Elim b. Koor GPdI Adian Padang c. Koor GPdI Aek Nauli d. Koor GPdI Parmonangan e. Koor GPdI Bakara 3) Liturgi II (Narasi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa) Pengantar : Tugas dalam tanggung jawab yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia sirna seketika, sejak Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa. Pembunuhan, perampokan, kebejatan, hawa nafsu, itulah yang kini menguasai hidup manusia, ketidak adilan, pelanggaran hak azasi manusia, kekerasan dalam rumah tangga dan perbuatan-perbuatan daging lainnya telah merusak ahklak manusia. Bahkan Persekutuan dengan alam ciptaan telah pudar, oleh karena ulah manusia. Mari kita gumili sejenak akar dari perilaku dosa itu. 2.1. GPdI Doloksanggul Kota (Rumah Sakit) Tuhan melihat betapa jahatnya orang-orang di bumi, semua pikiran mereka selalu jahat. Ia pun menyesal telah menjadikan mereka dan menetapkan mereka di bumi. Ia begitu kecewa 2.2. GPdI Pakkat Dolok Dari surga Allah menunjukkan murkaNya terhadap semua dosa dan kejahatan manusia, sebab kejahatan menghalangi manusia untuk mengenal ajaran benar tentang Allah. Apa yang dapat diketahui manusia tentang Allah sudah jelas didalam hati Nurani manusia, sebab Allah sendiri sudah menyatakan itu kepada manusia. 2.3. GPdI Pandumaan Semenjak Allah menciptakan dunia, sifat-sifat Allah yang tidak kelihatan, yaitu keadaanNya sebagai Allah dan kuasaNya yang abadi, sudah dapat dipahami oleh manusia melalui semua yang telah diciptakan. Jadi manusia sama sekali tidak punya alasan untuk membenarkan diri. 2.4. GPdI Nagaraja Manusia mengenal Allah, tetapi manusia tidak menghormati Dia sebagai Allah dan tidak juga berterima kasih kepadaNya. Sebaliknya, manusia memikirkan yang bukan-bukan, hati mereka sudah menjadi gelap. 2.5. GPdI Hutagalung Mereka merasa diri bijaksana, padahal mereka bodoh. Bukannya Allah yang abadi yang mereka sembah, melainkan patung-patung yang menyerupai makhluk yang bisa mati. 2.6. GPdI Pancur Batu Oleh sebab itu Allah membiarkan mereka dikuasai oleh keinginan hati mereka untuk berbuat yang bejat, sehingga mereka melakukan hal-hal yang kotor terhadap sama sendiri. 2.7. GPdI Hutajulu Hati mereka penuh dengan semua yang jahat, yang tidak benar, penuh dengan keserakahan, kebusukan dan perasaan dengki, penuh dengan keinginan untuk membunuh, berkelahi, menipu dan mendendam 2.8. GPdI Pandumaan Mereka tahu, bahwa menurut hukum Allah, orang yang melakukan semuanya itu patut dihukum mati. Walaupun begitu mereka melakukan juga hal-hal itu, dan malah menyetujui pula orang lain melakukannya. 4) Koor : a. Koor GPdI Anugrah Silabans b. Koor GPdI Nagaraja c. Koor GPdI Pancur Batu d. Koor GPdI Pandumaan e. Koor GPdI Sion Tipang 5) Liturgi III – Narasi Kasih Kelahiran Tuhan Yesus Yesus telah lahir di Tengah-tengah dunia ini. Saat ini, kita akan mengenang sekaligus merenungkan Kelahiran Yesus di tengah-tengah dunia. Kita penting mengetahui siapa yang lahir itu, hakekat apa yang ada pada dirinya, kewibawaan apa yang hendak akan dinyatakan bagi manusia. 3.1. GPdI Parmonangan Yesus dilahirkan di Kota Betlehem di Negeri Yehuda pada masa pemerintahan Raja Herodes. Pada waktu itu beberapa ahli ilmu Bintang dari Timur datang ke Yerusalem. 3.2. GPdI Bonan doloks Pada mulanya sebelum dunia dijadikan. Sabda sudah tidak ada. Sabda Bersama Allah dan sabda sama dengan Allah. Sabda sudah menjadi manusia, ia tinggal diantara kita dan kita sudah melihat kegunaanNya. Keagungan itu diterimaNya sebagai anak tunggal Bapa. Melalui Dia kita melihat Allah dan kasihNya kepada kita. 3.3. GPdI Bakara Ketika mereka di Betlehem tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin. Ia melahirkan seorang anak laki- laki yang sulung. Anak itu dibungkusnya dengan kain, lalu diletakkan didalam palung berisi Jerami sebab mereka tidak mendapatkan tempat untuk menginap. 3.4. GPdI Simarigung Tiba-tiba malaikan Tuhan menampakkan diri kepada mereka, dan Cahaya terang dari Tuhan bersinar menerangi mereka, dan mereka sangat ketekunan 3.5. GPdI Sion Tipang Tiba-tiba malaikat itu disertai banyak malaikat lain, yang memuji Allah mereka berkata, “Terpujilah Allah dilangit yang tertinggi ! Dan diatas bumi, sejahteralah manusia yang menyenangkan hati Tuhan !” 3.6. GPdI Parsnomba Hukum Tuhan kita terima dari Musa. Tetapi kisah dan kesetiaan Allah dinyatakan melalui Yesus Kristus. Tak ada yang pernah melihat Allah, selain anak tunggal Bapa yang sama dengan Bapa dan erat sekali kepadaNya. Dialah yang menyatakan Bapa kepada kita. 3.7. GPdI Pakkat Toruan (Pdp G. Siahaan) Ia akan menjadi utusan Tuhan yang kuat dan berkuasa seperti Elia. Ia akan mendamaikan bapak dengan anak, dan orang yang tidak taat akan dimpimpinNya kembali pada jalan pikiran yang benar. Dengan demikian Ia menyediakan suatu umat yang sudah siap untuk Tuhan 3.8. GPdI Hutaraja Mari kita memuji Tuhan, Allah bangsa Israel ! Ia telah datang menolong umatNya dan membebaskan mereka. Untuk mewartakan kepada umatNya bahwa mereka akan diselamatkan. Kalau Allah sudah mempunyai dosa-dosa mereka. 6) Koor : a. GPdI El Rapha b. GPdI Maranatha c. GPdI Doloksanggul d. GPdI Immanuel e. GPdI Hutajulu 7) Liturgi IV – Komitmen Hidup Baru Prolog : Didalam sukacita kita layaknya menyambut kelahiran Yesus ditengah-tengah dunia ini. Ia lahir membaharui. Ia lahir untuk menerangi. Ia lahir untuk mengubah. Ia lahir untuk menyelamatkan. 4.1. GPdI Immanuel Mari kita merenungkan kembali natal pertama, saat Kristus dilahirkan. Dimana peristiwa ini bukan terjadi di Yerusalem, melainkan di kota kecil Betlehem, bukan di istana mewah melainkan di kendang domba yang berbau. Bukan singgasana melainkan di palungan tempat makan Binatang. Apakah memakai jubah kebesaran? Tidak! Melainkan dibungkus dengan lampin yang tidak tahan dengan suhu malam yang dingin. Kristus lahir dalam kesederhanaan. Kami akan berikan keluarga kami menjadi palungan kelahiran Yesus…. 4.2. GPdI Eben Haezer Kristus lahir dari keluarga tidak berada dan sederhana. Masih ada lagi para gembala buka siapa-siapa, tidak dikenak, yang dianggp tidak bertuhan dipilih Allah untuk merayakan kelahiran bayi Natal bahkan diutus untuk memberikan kabar sukacita yang telah mereka saksikan. Kristus lahir ditengah-tengah Masyarakat. Karena itu, marilah kita merayakan natal dengan kesederhanaan tetapi bermakna dan berguna bagi sesama. Dan, seperti para gembala, marilah kita mengabarkan berita dan makna natal kepada semua manusia segala tempat dan waktu.. didalam kesederhanaan hati dan baik kami akan memancarkan kasih Tuhan didalam kehidupan keluarga kami.. 4.3. GPdI El-Rapha Berita Natal ini kembali menyapa kita dengan situasi yang berbeda dengan situasi 2000 tahun yang lalu. Sekarang, natal berada dalam situasi dunia modern, Dimana ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peranan yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Walaupun berada dalam situasi yang berbeda, namun berita dan makna natal masih tetap sama, yaitu kedatangan sang penyelamat dunia. Meski dunia telah berubah, tetapi pancaran kasih kelahiran Yesus senantiasa tidak berubah dalam hidup kita. Meski dunia berubah, namun keluarga kami akan senantiasa bersandar pada Tuhan Yesus yang menyelamatkan itu. 4.4. GPdI Maranatha. Natal kembali menyapa, natal kembali bergema. Natal yang sama dengan situasi yang berbeda. Tentu saja setiap orang memaknai natal secara berbeda- beda. Berharaplah pada Tuhan untuk dapat lepas dari dosa. Untuk memperbaharui dunia berharaplah hanya pada dita. Jangan berharap pada kebaikan manusia untuk membangun relasi yang harmonis. Karena Tuhan sudah merendahkan diri agar tercipta relasi yang benar antara manusia dengan diriNya dan antara manusia Natal ini akan mengigatkan kami untuk selalu membangun keluarga yang berharap pada Tuhan. 4.5. GpdI Simangaronsang. Marilah kita merayakan natal dengan kesederhanaan namun memiliki kesan yang dalam. Natal yang dapat memberikan kebahagiaan kepada saudara-saudara kita yang berkekurangan dan tidak seberuntung kita. Natal yang bermakna dan berdampak kepada semua orang disekeliling kita. Apakah Dia yang telah datang dengan kesederhanaan, mengharapkan agar ulang tahunnya dirayakan dengan penuh kemewahan dan kemegahan? Yang diinginkanNya, walaupun hari jadiNya dihayati secara sederhana, tapi pusat perayaan semata-mata hanya untukNya, bukan untuk kebahagiaan kita semua. Melalui Natal ini, kami hendak membangun rumah tangga yang berpusat pada Tuhan Yesus. 4.6. GPdI Bonan dolok Kasih karunia Tuhan kita yesus Kristus yang telah menjadi manusia karena kehendak Allah Bapa dan dalam persatuan Roh Kudus, menyertai saudara-saudara sekarang sampai selama- lamanya. Kemuliaan bagi Allah yang menjadi manusia, kelas hingga selama-lamanya. 8) Koor : a. GPdI Kasih Saitnihuta b. GPdI Siborboron c. GPdI Sosor Tolong d. GPdI matiti e. GPdI Marturia f. Koor Gabungan Hamba-Hamba Tuhan V. a. Perjamuan Kudus : Pdt. J. Purba b. Doa Perjamuan Kudus VI. Pengumuman : Gembala Setempat VII. a. Renungan Natal b. Persembahan c. Doa Berkat Selamat Hari Natal 25 Desember 2023 &