Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Karakteristik SatuanPendidikan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) merupakan bentuk
penyempurnaan kurikulum sebelumnya dengan mengimplementasikan Profil
Pelajar Pancasila sebagai capian akhir. Penyusunan Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP) di Sekolah Dasar Negeri 2 Prigi disesuaikan
karakteristik atau kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan
kondisi satuan pendidikan dan kebutuhan peserta didik di satuan pendidikan. Pada
pengembangan dan pelaksanaannya, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
(KOSP) akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh
pemerintah pusat dan diterjemahkan dalam tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP) di Sekolah Dasar Tahfidzul Qur’an Al Mustofa berfokus
kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan kompetensi
dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal
sekolah. Sekolah Dasar Tahfidzul Qur’an Al Mustofa terletak di sebelah barat
Kota Kebumen yang merupakan daerah pegunungan yang tertinggi di Kecamatan
Pejagoan. Sebagian wilayahnya terdiri dari pegunungan dan lembah. Bentang
alam tersebut menguntungkan karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
bagi peserta didik. Selain itu, Sekolah Dasar Tahfidzul Qur’an Al Mustofa juga
dikelilingi pegunungan. Keberadaan lembah dan pegunungan tersebut bisa
menjadi potensi alam yang dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar sekaligus bisa
dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Di sisi lain, dengan
adanya pegunungan dan lembah tersebut, jika terjadi hujan dengan intensitas
tinggi, sangat berpotensi terjadi bencana longsor yang bisa merugikan warga
penduduk. Berdasarkan potensi alam tersebut, kami selaku warga sekolah perlu
mengedukasi peserta didik dalam mengantisipasi kemungkinan tersebut.
Latar belakang ekonomi orang tua peserta didik berada pada tingkat
ekonomi menengah kebawah. Meskipun belum lengkap Sekolah Dasar Tahfidzul
Qur’an Al Mustofa memiliki sarana prasarana yang cukup memadai dalam
mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Latar belakang keagamaan secara mayoritas peserta didik beragama Islam. Secara
sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang sama
budayanya. Hal ini disebabkan dari sebagian besar orang tua merupakan orang asli
Desa Prigi. Namun mata pencaharian oarngtua peserta didik sangat beragam yang
terdiri dari buruh, petani, wirausaha, pedagang, dan buruh. Selain itu, minat bakat
peserta didik juga yang sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang
tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila dapat diimplemetasikan
secara utuh di Sekolah Dasar Tahfidzul Qur’an Al Mustofa dengan motto
“Bersama Kita Bisa”, sehingga dalam penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP), karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya
menjadi satu pertimbangan utama agar pelayanan pendidikan secara berkeadilan
dalam kebersamaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik dalam
menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong, dan kreatif
dengan mengakomodir keragaman tersebut.

B. Landasan PengembanganKurikulum
Landasan yuridis dalam penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan di Sekolah Dasar Tahfidzul Qur’an Al Mustofa mengacu pada
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan pendidikan
sekolah. Dan juga mengacu pada (Landasan hukum penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan)

Landasan filosofis sebagai dasar Kurikulum Operasional Satuan


Pendidikan Sekolah Dasar Tahfidzul Qur’an Al Mustofa adalah dengan
mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang akan
tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi
generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman.
Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi. Peserta
didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri, dan inovatif.
Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan
hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual,
intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, Sekolah Dasar Tahfidzul Qur’an Al
Mustofa dengan kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin
berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi
suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk
membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu
dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang
memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
(experimentalism and

Anda mungkin juga menyukai