Anda di halaman 1dari 3

ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai kiprah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong
Kabupaten Jember tahun 1961-1971. Adapun rumusan masalah pada penelitian yaitu (1)
Apakah ada perbedaan mengenai kondisi politik di Kabupaten Jember sebelum terbentuknya
DPRD GR, (2) Bagaimana latar belakang terbentuknya DPRD GR di Kabupaten Jember, (3)
Mengapa DPRD GR Kabupaten Jember terbentuk. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan ilmu politik dan teori sistem politik, oleh David Easton.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Hasil penelitian ini
menunjukkan bagaimana proses terbentuk suatu lembaga perwakilan pusat maupun daerah
terbentuk. Aktivitas politik yang khususnya yang terjadi di wilayah Kabupaten Jember
ternyata memiliki sejarah yang panjang dalam preoses terbentuknya DPRD GR, setelah
terbentuk tentunya DPRD GR Kabupaten Jember juga memiliki peran yang sangat penting
dalam membangun daerahnya. Hal tersebut dapat dilihat dari bebebrapa SK yang menunjang
beberapa pembangunan daerah seperti kantor bupati, pembangunan gedung olahraga dan lain
sebagainya.
Kata kunci: dprd gr, kabupaten, kondisi, politik
RINGKASAN

Kiprah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRDGR) Di Kabupaten


Jember Tahun 1961-1971
Dwiki Ahmad Dhani, 180110301022; 2023; Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Jember.

Skripsi ini membahas mengenai kiprah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong
(DPRD GR) di Kabupaten Jember tahun 1961-1971. Adapun rumusan masalah pada
penelitian ini yaitu (1) Bagaimana kondisi politik di Kabupaten Jember sebelum
terbentuknya DPRD GR?, (2) Bagaimana latar belakang terbentuknya DPRD GR di
Kabupaten Jember?, (3) Apa saja dampak dari terbentuknya DPRD GR Kabupaten Jember?.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjabarkan bagaimana kondisi politik di
Kabupaten Jember sebelum tahun 1961. (2) Mendiskripsikan bahaimana latar belakang
terbentuknya DPRD GR di Kabupaten Jember (3) Mengkaji dampak terbentuknya DPRD GR
Kabupaten Jember terhadap masyarakat dan pemerintah.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ilmu politik dan
teori sistem politik, oleh David Easton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian ini membahas mengenai bagaimana sejarah Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) terbentuk, dari pusat hingga daerah khususnya di Kabupaten Jember.
Ketelibatan pemerintah Hindia Belanda dalam membangun sistem politik di Indonesia
tentunya sangat berpengaruh hingga sekarang. Volksraad merupakan salah satu bukti
bagaimana awal mula terbentuknya DPR di Indonesia.
Komite Nasional Indonesi Pusat (KNIP) merpakan awal dari lahirnya lembaga
legislatif pertama di Indonesia yang dipimpin oleh Mr. Singodimedjo, yang berdiri pada
tanggal 29 Agutus 1945. Seiring berjalannya waktu lembaga legislatif mengalami banyak
perubahan seperti DPR dan Senat RIS yang dibentuk berdasarkan atas dasar Konferensi Meja
Bundar (KMB). Perbahan berlanjut dengan terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat
Sementara (DPRS) dibentuk berdasarkan Undang-undang Sementara (UUDS). Indonesia
kemudian kali pertama mengadakan pemilu yang secara serentak dilakukan diberbagai
daerah, hal ini tentunya membuat DPR sebelumnya yang sudah terbentuk harus dibubarkan
dan digantikan oleh DPR yang terpilih melalui pemilu. Memasuki masa Demokrasi
Terpimpin DPR hasil Pemilu 1955 memiliki hubungan yang tidak baik dengan Sukarno,
hubungan yang tidak baik ini membuat DPR hasil Pemilu ini diberhentikan pelaksanaan tugas
dan pekerjaannya. Kejadian tersebut berdampak pada dibentuknya DPR Gotong Royong
(DPR GR), yang anggotanya ditunjuk langsung oleh Sukarno dan tidak melalui proses
pemilu.
Di tingkat daerah khusunya di Kabupaten Jember juga membahas bagiaman
perkembangan poltik sebelum 1961. Dimulai dari awal kedatangan pemerintahan Hindia
Belanda dan juga membahas mengenai masalah ekonomi dan politik. Memasuki masa transisi
kemerdekaan masalah mulai muncul, dan permasalahan tersebut datang dari orang-orang
yang memiliki haknya untuk mengelola lahannya secara mandiri. Keterlibatan partai politik
juga sangat berpengaruh besar terhadap masalah yang dihadapi mmasyarakat.
Berdirinya lembaga legislatif khususnya di Kabupaten Jember juga terdapat sejarah
yang panjang. Perkembangan lembaga legislatif ini tentunya juga mengikuti perkembangan
politik yang ada di Indonesia hingga terbentuknya DPRD GR Kabupaten Jember. Dalam
bidang stuktur organisasi DPRD GR juga mengalami tiga kali pergantian pimpinan
diantaranya Soedjarwo yang menjabat sebagai ketua ditahun 1961-1965, R. Oetomo 1965-
1969 dan Mochamud Nachrawi 1969-1971.
DPRD GR Jember juga memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai lembaga daerah
dalam mengatur wilayahnya. Dengan terbentuknya lembaga daerah, DPRD GR Jember juga
memiliki hak dalam mengatur wilayahnya yang tentunya memiliki dampak secara langsung
baik bagi pemerintah dan masyarakat, dalam bentuk hasil keputusan yang dibuat oleh wakil-
wakil daerah Kabupaten Jember.

Anda mungkin juga menyukai