Alfiah Fitk Unlocked
Alfiah Fitk Unlocked
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk MemenuhiSyarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh
Alfiah
NIM: 1810011000092
Drs. A. Basuni, MA
NIP. 194911261979011001
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Bismilahirrahmannirrahim
Tiada kata yang lebih terpuji selain menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Karena dengan ridho-Nya penulis dapat
rampungkan skripsi ini. Sholawat dan salam yang ditetapkan Alllah SWT atas
junjungan alam Nabi Muhammad SAW sebagai penghulu Arab yang telah
membawa kedamaian dan rahmat bagi semesta alam, para sahabat, keluarga, dan
pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulisan skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan yang harus
ditempuh dalam menyelesaikan program studi sarjana pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu untuk terwujudnya skripsi ini,
ucapan terimakasih penulis tak lupa tujukan kepada :
1. Nurlena Rifai Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh jajarannya, baik
bapak/ibu dosen yang telah membekali penulis dengan ilmu
pengetahuan, maupun para staf yang telah membantu kelancaran
administrasi;
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag, Ketua Jurusan PAI yang telah
memberikan nasehat, arahan dan kemudahan dalam penyusunan
skripsi ini serta rekomendasinya unuk melakukan penelitian;
3. A. Basuni, MA. dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya,
pikiran dan kesabaran yang teramat tulus disela-sela kesibukannya
yang luar biasa untuk memberikan bimbingan kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi. Terima kasih Bapak.
4. Para dosen yang telah memberikan pengalaman dan ilmunya kepada
penulis dengan ikhlas dan sabar selama masa kuliah.
5. Direktur Pendidikan Agama Islam (DITPAIS), Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia yang telah
vi
memberikan bantuan dan beasiswa sampai penulis menyelesaikan
studi;
6. Seluruh pengurus Yayasan Fatahillah telah membantu penulis dalam
mengumpulkan data.
7. Bapak Abd. Mukti, BA selaku kepala MTs. Fatahillah Buncit Raya
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
8. Seluruh guru, staf, dan siswa/i MTs.Fatahillah Buncit Raya.
9. Kepada kedua orangtua saya Alm. Bapak H. Zulkarnaen danAlmh. Hj.
Ibu Khodijah, Suami Zikrul Yudi, Anak-anak yang sangat saya cintai.
Terlalu banyak pengorbanan yang diberikan dari sejak lahir sampai
sekarang, rasanya ananda tidak bisa membalasnya. Ananda hanya
berdo’a kepada Allah SWT, sebab hanya Allah lah yang mampu
membalasnya.
10. Seluruh teman yang seperjuangan dan sepenanggungan, yaitu anak
PAI Dual Mode System. Terima kasih banyak dan sukses selalu.
Hanya kepada Allah jua lah penulis mengucapkan syukur atas semua
karunia-Nya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikannya, sehingga skripsi ini bermanfaat bagikita semua, Amin.
Alfiah
NIM: 1810011000092
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................... 3
C. Pembahasan Masalah .................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
BAB II KAJIAN DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Tentang Prestasi Belajar ................................................................... 6
1. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................................... 6
2. Macam-Macam Prestasi Belajar ................................................................ 7
B. Kajian Fiqh ................................................................................................... 9
1. Pengertian Fiqh ......................................................................................... 9
2. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqh .................................................................. 11
3. Tujuan Ilmu Fiqh ..................................................................................... 12
4. Implementasi pembelajaran Fiqh............................................................... 13
5. Kegunaan Mempelajari Kaidah
Fiqh…………………………………… 14
C. Keterampilan Ibadah..................................................................................... 14
1. Pengertian Ibadah Sholat 5 Waktu............................................................ 14
2. Tujuan Ibadah 5 Waktus .......................................................................... 15
3. Konsep Ibadah Shalat .............................................................................. 16
D. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 30
E. Rumusan Hipotesis ...................................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
viii
A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 33
B. Metode dan Desain penelitian ...................................................................... 33
C. Variabel Penelitian ....................................................................................... 33
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel ....................................... 33
E. Tekhnik Pengumpulan Data ......................................................................... 34
F. Tekhnik Analisis Data ................................................................................... 36
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MTs. Fatahillah Buncit Raya ........................................... 40
1. Sejarah Berdirinya MTs. Fatahillah Buncit Raya ...................................... 40
2. Visi dan Misi Sekolah ............................................................................... 42
3. Keadaan Guru Dan Siswa ......................................................................... 41
4. Sarana dan Prasarana ................................................................................ 42
5. Kurikulum MTs. Fatahillah Buncit Raya...................................................... 42
B. Deskriptif Data ............................................................................................ 43
C. Analisis Dan Interprestasi Data ..................................................................... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................. 58
B. Saran ............................................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 59
LAMPIRAN
ix
ABSTRAK
Nama: Alfiah, Nim: 1810011000092, Hubungan Hasil Belajar
Fiqh Terhadap Pelaksanaan Shalat Lima Waktu Siswa Mts. Fatahillah
Buncit Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Prestasi
Belajar Fiqh dengan Keterampilan Ibadah Shalat Siswa Madrasah Tsanawiyah
Fatahillah Buncit Raya.
Adapun dalam penulisan ini, menggunakan penelitian kuantitatif,
dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang ditunjang oleh data-data
yang diperoleh melalui penelitian lapangan (field research), yaitu
menghimpun data dan fakta dari objek yang diteliti. Dengan menyebarkan
angket kepada rseponden ditempat penelitian yang telah ditentukan.
Yang dimaksud dengan pengumpulan data dalam hal ini adalah suatu
usaha untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan hasil belajar fiqh
dengan konsistensi pelaksanaan shalat lima waktu siswa. Untuk memperoleh
data, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyakl
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan.1
2. Wawancara
Wawancara sebagi alat penilaian, wawancara dapt digunakan
untuk menilai hasil dan proses belajar.2wawancara tersebut dilakukan pada
kepala sekolah dan guru mata pelajaran fiqh.
3. Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal lain yang diketahuinya.
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
penulis menyebarkan angket kepada responden yaitu siswa kelas VII-VIII
x
MTs. Fatahillah. Angket ini berupa 18 butir daftar pernyataan pelaksanaan
shalat lma waktu siswa MTs. Fatahilla.Buncit Raya. Untuk lebih jelasnya
dari beberapa butir pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Ternyata”rxy” atau “ro” pada taraf signifikan 5% lebih besar dari “r” tabel
atau “rt” (0,686> 0,374), maka pada taraf signifikan 5% hipotesis nol ditolak,
sedangkan hipotesa alternative diterima. Ini berarti ada hubungan atau korelasi
yang signifikan antara hasil belajar fiqh dengan konsistensi pelaksanaan shalat
waktu siswa MTs. Fatahillah.
Di sini dapat diinterprestasikan bahwa hasil belajar fiqh terhadap
konsistensi pelaksanaan shalat lima waktu siswa MTs. Fatahillah terdapat
hubungan yang sedang/cukup.
Setelah uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan
variabel x terhadap variabel y yang dinyatakan dalam bentuk persen (%),
maka digunakan rumusan “Coefficient of Determination” atau koefisien
penentu yang dalam hal ini digunakan untuk lebih memudahkan pemberian
interprestasi angka indeks korelasi “r” product moment di atas, sebagai
berikut:
KD= r² x 100%
= 0,696 x 100%
= 0,484416 x 100%
= 48,4416%
= 48,44%
Menghitung koefisien detrminan dimaksdukan untuk mengetahui besarnya
pengaruh yang diberikan oleh hasil belajar fiqh terhadap konsistensi pelaksanaan
sholat lima waktu siswa. Dari perhitungan diatas diperoleh hasil koefisien
determinan sebesar 48,44% hal ini menunjukan bahwasanya variabel X (hasil
belajar fiqh) telah memberikan pengaruh terhadap variabel Y (konsistensi
pelaksanaan sholat lima waktu siswa) yaitu sebesar 48,44% dan menunjukan
bahwanya 51,56% dari konsistensi pelaksanaan sholat lima waktu siswa
xi
dipengaruhi oleh factor lain.Faktor tersebut disebabkan oleh factor eksternal siswa
diantaranya adalah teman, keluarga, lingkungan, dan sebagainya.
Terdapat hubungan yang positif antara hasil belajar fiqh dengan
konsistensi pelaksanaan sholat lima waktu siswa MTs. Fathillah Buncit Raya. Hal
ini berdasarkan perhitungan besarnya “rxy” pada taraf signifikansi 1% yaitu “rxy”
atau “ro” lebih besar dari “r” tabel atau “rt” (0,696 > 0,478), maka pada taraf
siqnifikansi 1% hipotesa nol ditolak sedangkan hipotesa alternative diterima.
Begitupun taraf 5% yaitu “rxy” atau “ro” lebih besar dari “r” tabel atau “rt” (0,686
> 0,374), maka pada taraf signifikansi 5% hipotesa nol ditolak, sedangkan
hipotesa alternative diterima.
xii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
E. Kegunaan Penelitian...................................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Tentang Hasil Belajar ....................................................................... 5
1. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................................... 5
2. Macam-Macam Prestasi Belajar ................................................................ 6
B. Kajian Fiqh1q ............................................................................................... 8
1
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1892), hlm. 1
2
Prof.Dr.H.Abuddin Nata,MA, Pendidikan dalam perspektif Al-qur’an,(Jakarta: Uin
Jakarta Pres 2005),cet 1, hlm. 24
1
2
dan sejahtera antara manusia dengan sesama makhluk,3 ada juga pendapat lain
yang mengatakan bahwa pada hakekatnya tujuan manusia itu ingin menjadi
manusia yang sempurna terutama dalam masalah pelaksanaan ibadah, baik itu
ibadah mahdhoh maupun ibadah ghoeru mahdhoh. Konsep ibadah disini
mempunyai arti bahwa untuk menyembah Allah SWT dan melakukan perbuatan –
perbuatan yang sesuai dengan hukum syariat-Nya, maka diperlukan sejak dini
dalam memahami dan melaksanakannya sesuai dengan kebiasaanya. Dan untuk
memahaminya itu diperlukan pendidikan yang berhubungan dengan tata cara
ibadah tersebut.
Mata pelajaran fiqih merupakan mata pelajaran yang sangat penting, karna
didalamnya membahas tentang praktek-praktek ibadah yang sesuai dengan apa
yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Di dalam kurikulum pelajaran fiqih
Madrasah tsanawiyah mempunyai tujuan dan fungsi yang harus dicapai.
Tujuannya agar siswa dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum
secara terperinci dan menyeluruh. Kemudian siswa diharapkan dapat
menumbuhkan ketaatan dalam menjalankan hukum agama.
Sedangkan fungsinya adalah:
1. Untuk mencari kebiasaan faham dan pengertian dari agama islam
2. Untuk mempelajari hukum-hukum islam yang berhubungan dengan
kehidupan manusia.
3. Untuk memperdalam pengetahuan dalam hukum-hukum agama baik
dalam bidang aqidah, akhlak maupun dalam bidang ibadat dan muamalat.4
Sehingga seseorang yang dapat mencapai kesempurnaan dalam beribadah
harus melalui pembelajaran baik di sekolah maupun luar sekolah, karena dalam
pelaksanaan shalat dan amalan-amalan ibadah lainnya mempunyai tata cara,
aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang dijelaskan dalam pembelajaran
sumber hukum Islam. Untuk itulah pengetahuan agama sangat diperlukan. Dilihat
dari beberapa tujuan dan fungsi di atas, guru diharapkan memberikan pemahaman
3
Dirjen Bimas Islam Departemen Agama RI, dalam sambutannya yang ditulis oleh Moh.
Ardani dalam bukunya yang berjudul Fikih Ibadah Praktis, (Ciputat: Bumbu Dapur
Communication-PT Mitra Cahaya Utama, 2008), hlm. iii
4
A. Syafi’I Karim, Fiqih- Ushul Fiqih, ( Bandung; Pustaka setia, tth), hlm, 53
3
kepada siswa akan pentingnya pengetahuan fiqih tentang ibadah shalat. Tanpa
adanya pengetahuan khususnya pengetahuan fiqih maka seseorang tidak dapat
mencapai kebenaran dalam beribadah.
Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum menunjukan bahwa
pendidikan agama Islam mempunyai peran yang sangat penting yakni
menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa. Sedanngkan mata pelajaran
fiqih di dalamnya mengatur tata cara beribadah atau hukum-hukum syariat yang
merupakan bagian dari pendidikan agama Islam. Prestasi belajar siswa dapat
diraih dengan baik apabila siswa mempunyai kesungguhan dalam belajar yang
kemudian akan berdampak pada kegiatan ibadahnya. Sekarang yang menjadi
pertanyaan apakah setiap siswa yang mempunyai prestasi belajar fiqih, kegiatan
atau keterampilan ibadahnya sudah pasti baik atau benar? Berdasarkan latar
belakang di atas penulis tertarik untuk menulis skripsi akan meneliti dengan judul
“Hubungan Antara Prestasi Belajar Fiqih dengan Keterampilan Ibadah Shalat
Siswa Madrasah”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalahnya adalah:
1. Kemampuan belajar fiqh siswa belum maksimal.
2. Siswa belum mengerti tata cara beribadah dengan benar.
3. Siswa belum mengetahui hukum-hukum syariatnya.
4. Siswa belum mampu melaksanakan ibadah shalat lima waktu dengan
tertib.
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian ini ada tiga bagian:
1. Bagaimana hasil belajar fiqh siswa?
2. Bagaimana pelaksanaan shalat lima waktu siswa?
3. Bagaimana hubungan hasil belajar fiqh dengan pelaksanaan ibadah shalat
5 waktu?
4
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar fiqh siswa.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan ibadah shalat lima waktu siswa.
3. Untuk mengetahui hubungan hasil belajar fiqh siswa dengan pelaksaan
ibadah shalat lima waktu.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian tentang hubungan hasil belajar fiqh terhadap pelaksanaan
shalat lima waktu MTs. Fatahillah Buncit Raya diharapkan dapat memberi
sumbangan kepada:
1. Guru
a. Agar dapat lebih baik mendidik anak dalam mengajarkan ilmu fiqh
yang baik dan benar.
b. Agar dapat meningkatkan rasa percaya diri, karena mampu
melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan prakarsa sendiri.
2. Peserta Didik
a. Dapat mengatasi pembelajaran fiqh.
b. Dapat memahami seberapa pentingnya shalat lima waktu.
c. Dapat mengerti rukun, tata cara, dan hukum syariatnya.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
1
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gita Media Press, hlm. 626
2
Sumadi Suryabrata, “Psikologi Pendidikan”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998),
hlm.32
3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2009), cet ke-14, hlm. 3
5
6
belajar, hasil belajar nampak dalam tingkah laku siswa, misalnya menyebutkan
huruf-huruf dalam abjad secara berurutan. Dari hasil yang diberikan oleh siswa,
sesuai dengan tujuan instruksional khusus, menjadi nyata apakah hasil belajar
yang dituju sudah diperoleh atau belum. Istilah hasil belajar bisa disebut juga
profil hasil belajar yaitu: Suatu bentuk grafik yang biasa dipergunakan untuk
melukiskan hasil belajar peserta didik baik secara individu maupun kelompok.4
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran.... “6(Al-Ashr:3)
Adapun hasil belajar dari aspek kognitif akan diketahui jika tujuan
belajarnya dirumuskan secara optimal seperti mengidentifikasi, menyebutkan,
membedakan, menyimpan dan lain sebagainya. Sedangkan aspek afektif sulit
untuk diketahui hasil belajarnya, karena menyangkut keyakinan, perasaan, emosi
sikap yang sifatnya interhasil terhadap prilaku yang tampak dan di indikasikan
sebagai gejala afeksi.
Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah salah
satu bagian mata pelajaran Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan
peserta didik untuk mengenal/memahami, menghayati dan mengamalkan hukum
Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (Way Of Life) melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman.
5
Nana Sujadna,Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarta,
2008), cet. 14,hlm.23
6
Dept. Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang, CV. Adi Grafika, 1994),
hlm.1099.
8
Untuk mengetahui hasil belajar fiqih peserta didik sesuai dengan tujuan
atau tidak, maka dilakukan penilaian baik melalui tes maupun non tes yang
meliputi tiga aspek diatas yakni; kognitif, afektif, psikomotorik.
B. Kajian Fiqih
1. Implementasi Pembelajaran Fiqih di MTS Fatahillah
a. Pengertian Fiqih
Fiqih menurut bahasa berarti paham, atau pengertianyang mendalam
tentang maksud dan tujuan suatu perkataan dan perbuatan dan perbuatan, bukan
hanya mengetahui lahiriyah perkataan, atau perbuatan itu. Pengertian ini di
pahami dari kata “FIQIH” yang tercantum di dalam beberapa ayat al-qur’an, dan
dalam hadis Nabawi, diantaranya adalah firman Allah:7
Artinya:” Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama”(at-taubah:122)
Sejalan dengan hal tersebut Ibnu Khaldun dalam muqoddimah al-mubtada
al khabar berkata dikutip oleh; H.M. Abdullah Al-Manar “ fiqih itu ialah ilmu
yang denganya diketahui segla hukum Allah yang berhubungan dengan segala
pekerjaan mukallaf, baik yang wajib, yang haram , yang makruh dan yang mubah
yang disimpukan(diistimbatkan) dari al-Quran dan as sunnah dan dalil-dalil yang
telah ditegaskan syara’ seperti qiyas. 11
Dalam terminologi Al-Quran dan Sunnah, Fiqih adalah pengetahuan yang
luas dan mendalam mengenai perintah-perintah dan realitas Islam dan tidak
memiliki relevansi khusus dengan bagian ilmu tertentu. Tetapi dalam terminologi
ulama, lambat laun secara khusus diterapkan pada pemahaman yang mendalam
atas hukum-hukum Islam.12
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat fiqih adalah
Ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ dan setiap pekerjaan mukallaf yang
berkaitan dengan hal-hal yang bersifat amaliah yakni menyangkut tindak tanduk
manusia seperti hal yang wajib, haram, makruh, mandub dan yang mubah.
11
M.Abdullah al Manar,Ibadah dan Syariah,h.6
12
Murtadha Murthahari dan M.Baqir ash-Shadh, Pengetahuan Ushul Fiqh
Perbandingan,(Jakarta:Pustaka Hidayah,1993),cet.1,h.176
10
Orang sering bertanya, bagaimana hukumanya ini atau itu? Pertanyaan ini
sudah tentu didorong oleh keinginan agar segala sikap dan tingkah lakunya sesuai
dengan syariah yang pada akhirnya mengharapkan keridhoan allah SWT.
Agar hidup ini sesuai dengan syariah, maka dalam kehidupan harus
terlaksana nilai-nilai keadilan, kemaslahatan, mengandung rahmat dan hikmah.
Untuk itu Imam al-Syatibi telah melakukan istiqro (penelitian) yang digali
dari Al-quran maupun sunnah, yang menyimpulkan bahwa tujuan hukum islam
(maqashid al-syariah) di dunia yaitu:
13
Departemen RI ,Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah ibtidaiyah,op.cit h.49
11
17
Depag.RI,Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah.h.47
18
Prof.H.A.Djazuli, Ibid, hal,. 31
13
4 Syarat-Syarat Shalat
Syarat menurut arti bahasa adalah tanda, sedangkan menurut
terminology syara’, syarat adalah sesuatu yang keabsahannya tergantung
pada sesuatu yang lain namun ia tidak menjadi bagian di dalam sesuatu
tersebut, syarat terbagi menjadi dua macam; syarat wajib dan syah.
19
Faridhal Attros Al Khindy Asy’ari, Ibadah Shalat,
http://www.Facebook.comtopic.php?uid=116768876128&topic=8727, diakses 22/02/2014
20
Dr. A. Ritonga, MA, Dr. Zainuddin, MA, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama,
hlm. 94-95
15
21
Ibid., hlm 563-566
22
.Dr. A. Ritonga, MA, Dr. Zainuddin, MA, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama,
hlm. 95
16
23
.Dept.Agama, Op.Cit.hlm. 37
17
5 Rukun Shalat
Rukun-Rukun Shalat adalah hal-hal yang sebagian darinya ditinggalkan,
baik sengaja maupun lupa, maka shalatnya tidak sah.Atau rakaat yang
didalamnya ada rukun yang ditinggalkan menjadi batal, sehingga rakaat
setelahnya menggantikannya. Rukun Shalat ada tiga belas yaitu:
a. Niat
b. Berdiri
c. Takbiratul ihram
d. Membaca surat al-Fatihah
e. Rukuk serta tuma’ninah
f. I’tidal serta tuma’ninah
g. Sujud dua kali serta tuma’ninah
h. Duduk diantara dua sujud
i. Duduk tawarruk atau duduk akhir
j. Membaca tasyahud akhir
k. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw.
l. Memberi salam yang pertama kekanan
m. Menertibkan rukun.24
6 Sunnah Shalat
Sunnah dalam shalat ada dua macam yaitu yang berupa bacaan (bacaan)
dan yang berupa perbuatan.
a. Pertama: sunnah-sunnah yang berupa ucapan (bacaan):
1) Membaca do’a istiftah
2) Membaca ta’awudz
3) Membaca basmalah
24
Zurinal Z., Aminuddin, Op.Cit, hlm. 73-79
18
4) Membaca amin
5) Membaca salah satu surah dalam al-Qur’an
Membaca salah satu surah al-Qur’an dilakukan pada shalat subuh, shalat
jum’at, shalat Id, shalat gerhana, dua rakaat pertama shalat maghrib, dua
rakaat pertama shalat isya’ dan dua rakaat pertama shalat dzuhur.
b. Kedua: sunnah-sunnah yang berupa perbuatan:
1) Mengangkat kedua tangan ketika takbirotul ihram, ketika akan
ruku’dan ketika bangkit dari ruku’.
2) Meletakkan kedua tangan didada atau dibawah pusar ketika berdiri,
dengan tangan kanan berada diatas tangan kiri.
3) Mengarahkan pandangan kearah sujud.
4) Meletakkan kedua tangan diatas lutut ketika ruku’.
5) Menjauhkan perut dari paha dan menjauhkan paha dari betis ketika
sujud.
6) Meluruskan punggung dan mensejajarkan kepala ketika ruku’ serta
tidak merendahkan atau mengangkatnya.
7) Menempelkan kening, hidung dan beberapa anggota tubuh lainnya
pada tempat sujud.
Dan masih banyak lagi sunnah-sunnah lainnya yang berupa perbuatan
dan bacaan yang disebutkan secara rinci dalam kitab-kitab fiqih.
Sunnah-sunnah ini tidak wajib dilakukan dalam shalat, namun orang
yang melakukannya atau sebagian darinya, maka ia mendapat tambahan
pahala. Sedangkan orang yang meninggalkannya atau meninggalkan sebagian
darinya, maka ia tidak berdosa sebagaimana sunnah-sunnah lainnya.25
7 Waktu Shalat
Dengan berkembangnya peradaban manusia, berbagai kemudahan-
kemudahan diciptakan untuk membuat manusia lebih praktis dalam segala hal
termasuk dalam beribadah khususnya shalt fardu. Saat ini kita mengetahui
banyak sekali diterbitkan jadwal waktu shalat dari berbagai instansi maupun
25
Ibid, hlm. 92,93
19
b. Waktu Zuhur Disebut juga waktu istiwa’ (zawaal) terjadi ketika matahari
berada di titik tertinggi.Istiwa’ juga dikenal dengan sebutan “tengah hari”
(midday/noon). Pada saat istiwa’, mengerjakan ibadah shalat (baik wajib
maupun sunnah) adalah haram. Waktu zhuhur tiba sesaat setelah istiwa’,
yakni ketika matahari telah condong ke arah barat.Waktu “tengah hari”
dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan
algoritma tertentu. Secara astronomis, waktu Zhuhur dimulai ketika tepi
“piringan” matahari telah keluar dari garis zenith, yakni garis yang
menghubungkan antara pengamat dengan pusat letak matahari ketika
berada di titik tertinggi (istiwa’). Secara teoretis, antara istiwa’ dengan
20
8. Hikmah Shalat
Shalat adalah kewajiban islam yang paling utama sesudah
mengucapkan dua kalimat syahadat. Shalat merupakan pembeda antara
orang muslim dan non-muslim. Disyari’atkan dalam rangka mensyukuri
nikmat Allah SWT yang sangat banyak dan mempunyai manfaat yang
bersifat religius (keagamaan) serta mengandung unsur pendidikan
terhadap individu dan masyarakat.
Dari sudut religius shalat merupakan hubungan langsung antara
hamba dengan Khaliq-nya yang di dalamnya terkandung kenikmatan
munajat, pernyataan ‘ubudiyah, penyerahan segala urusan kepada Allah,
21
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku” (QS 51:56).
Shalat mengajar seseorang untuk berdisiplin dan menta’ati
berbagai peraturan dan etika dalam kehidupan dunia. Hal ini terlihat dari
penetapan waktu shalat yang mesti dipelihara oleh setiap muslim dan tata
tertib yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian orang yang
melakukan shalat akan memahami peraturan, nilai-nilai sopan santun,
ketentraman dan mengkonsentrasikan pikiran kepada hal-hal yang
bermanfaat, karena shalat penuh dengan pengertian ayat-ayat Al-Qur’an
yang mengandung nilai-nilai tersebut.
Dari segi sosial kemasyarakatan adalah shalat merupakan
pengakuan aqidah setiap anggota masyarakat dan kekuatan jiwa mereka
yang berimplikasi terhadap persatuan dan kesatuan umat. Persatuan dan
kesatuan ini menumbuhkan hubungan sosial yang harmonis dan
22
“...Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji
dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih
besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”(Al-Ankabut: 45)27
26
Dr. A. Ritonga, MA, Dr. Zainuddin, MA, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama,
hlm. 88-91
27
Al-Qur’an dan Terjemahannya, al-ankabut ayat 45, Mujamma’ Khadim al Haramain
asy Syarifain al Malik fadh li thiba’at al Mush-haf asy-Syarif Medinah Munawwarah P.O.Box.
3561, hal.638
23
28
Rifat Syauqi Nawawi, Prof. DR. H. Shalat Ilmiah dan Amaliah, cp.cit. hal. 13-15
24
D. Rumusan Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto “Hipotesis adalah sebuah teori ang
masihperlu diuji kebenarannya 29, maka dari itu teori yang ada nanti akan
dibuktikan dengan analisis data.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah:
Terdapat HubunganHasil Belajar Fiqih terhadap Pelaksanaan Ibadah Shalat
Siswa Madrasah Tsanawiyah Fattahilah Buncit Raya Jakarta.
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 1993), hlm. 117
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Adapun dalam penulisan ini, menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif, dengan menggunakan metode korelasional (Metode yang
mencari hubungan atau korelasi diantara variabel-variabel yang dicari). yang
ditunjang oleh data yang diperoleh melalui penelitian lapangan (field
research), yaitu menghimpun data dan fakta dari objek yang diteliti. Dengan
menyebarkan angket kepada rseponden ditempat penelitian yang telah
ditentukan
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mencari hubungan hasil belajar fiqh
terhadap konsistensi pelaksanaan shalat lima waktu siswa MTs.Fatahillah
Buncit Raya.
1. Variable bebas (independent variable) adalah hasil beljar siswa pada
bidang studi fiqh.
2. Variable terikat (dependent variabel) adalah pelaksanaan ibadah shalat
siswa MTs. Fatahillah Buncit Raya
26
27
adalah seluruh siswa kelas VIII MTs. Fatahillah Buncit Raya Tahun pelajaran
2013/2014 berjumlah 122 orang yang terbagi kedalam lima (3) kelas.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Untuk memepermudah
proses penetapan sampel ini, penulis berpedoman pada pendapat suharsimi
Arikunto yang menyatakan bahwa “apabila subyeknya lebih dari 100 orang
maka dapat diampbil antara 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% tetapi
apabila subyeknya kurang dari 100 orang maka diambil semuanya, maka
penelitian ini merupakan penelitian populasi. 1
Table 1
Populasi dan Sampel
No Kelas Populasi Sampel
1 VIII 42 10
2 VIII 41 10
3 VIII 39 10
Jumlah 122 30
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), Cet. Ke-11, h. 120.
28
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan.2
2. Wawancara
Wawancara sebagi alat penilaian, wawancara dapt digunakan
untuk menilai hasil dan proses belajar.3wawancara tersebut dilakukan pada
kepala sekolah dan guru mata pelajaran fiqh.
3. Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal lain yang diketahuinya.
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
penulis menyebarkan angket kepada responden yaitu siswa kelas VII-VIII
MTs. Fatahillah. Angket ini berupa 18 butir daftar pernyataan pelaksanaan
shalat lma waktu siswa MTs. Fatahilla.Buncit Raya. Untuk lebih jelasnya
dari beberapa butir pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2
Kisi-kisi Angket Ibadah Shalat Siswa
DIMENSI INDIKATOR NOMOR ITEM JUMLAH
+ - ITEM
1.Sikap 1.a.Siswa 1,2,3,4,7,8,9,11 5,6,10 11
siswa merespon
dalam dengan
pelaksanaan melaksanakan
shalat shalat tepat
waktu
2.Minat 2.a.Siswa 13,14,15 12,16,17,18 7
siswa selalu taat
2
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), cet ke-14, hlm. 84
3
Ibid, hlm. 68
29
dalam dalam
pelaksanaan melaksanakan
shalat shalat karena
kesadaran
JUMLAH 18
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pencatatan data yang relevan dengan masalah
yang sedang diteliti kemudian data tersebut di dokumentasikan. Adapun
tekhnik pengumpulan ini penulis pergunakan untuk memperoleh data
tentang belajar fiqh secara langsung dari buku raport.
P= x100%
Keterangan:
P= Presentase
F= frekuensi
N= Jumlah responden
Kemudian teknik analisa selanjutnya adalah dengan scoring, untuk
menentukan scoring semua pernyataan setiap itemnya dengan bobot nilai
untuk semua jawaban sebagai berikut:
Tabel 3
Skor Item Alternatif Jawaban Responden
Positi(+) Negatif(-)
Jawaban Skor Jawaban Skor
Selalu 4 Selalu 1
30
Sering 3 Sering 2
Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3
Tidak pernah 1 Tidak pernah 4
4
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008),
Cet.X, h.205-206
31
5
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan…..,h.192-194
BAB IV
HASIL PENELITIAN
No NAMA TAHUN
1 H. M. Alakfi, SH 1987 – 2007
2 Abd. Mukti, BA 2007 – sekarang
32
33
1. Nama Sekolah
Nama Sekolah : MTs FATAHILLAH
Alamat Sekolah : Jl. Raya Buncit No.67 Kel. Kalibata Kec. Pancoran
Jakarta Selatan
No. Telp/Fax : (021) 7940492
Web-Site : www.sma-fatahillah.sch.id
e-mail : sma_fatahillah@ymail.com
Kotamadya : Kota Administrasi Jakarta Selatan
Provinsi : DKI Jakarta
2. Status Sekolah : SWASTA
3. Data Struktur Organisasi SMA Fatahillah
Abd, Mukti,BA Kepala Sekolah
Utsman Komite Sekolah
H. Asrul Effendi,Spd Waka Bid. Kurikulum
Moh. Amin, AMA Waka Bid. Kesiswaan
Hayana Itriya Bendahara dan Sie Sarana
Ahmad Zaki Tata Usaha
A. Baihaki Badawi Tata Usaha
Taufik Abdsullah, Spd Pembina Osis
Yeni Ruzaina,Spd Pembina Osis
Rojali Yusuf Ka. PPATQ
4. Data Siswa
a). Data jumlah siswa dan rombongan belajar.
KELAS JUMLAH SISWA
X – MIPA 26
X – IPS 27
XI – IPA 15
XI – IPS 24
XII – IPA 18
34
XII – IPS 32
6 Rombongan Belajar 142
2. Visi dan Misi MTs Fatahillah
Visi:“ mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan Pendidikan
kejenjangan yang lebih tinggi serta didalam masyarakat dengan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dilandasi nilai-nilai
agama”.
Misi:
a. Mempersiapkan anak didik untuk mengikuti pendidikan menengah
disekolah yang berkulaitas tinggi.
b. Mempersiapkan anak didik untuk mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi muslim, sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga
Negara yang baik.
c. Memperluas dan meningkatkan pengetahuan yang bermanfaat sebagai
bekal kemampuan dasar yang diberikan sekolah sebelumnya.
d. Memperluas dan meningkatkan keberagaman yang bermanfaat sebagai
bekal kemampuan dasar yang diberikan sebelumnya.
e. Memperluas dan meningkatkan ketrampilan yang bermanfaat sebagai
bekal kemampuan dasar yang diberikan sebelumnya.
3. Sarana dan Prasarana Sekolah
NO Keterangan Jumlah Kondisi
1 Ruang Kepala Sekolah/Wakasek 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha/Guru 1 Baik
3 Ruang Belajar Mengajar 10 Baik
4 Ruang Perpustakaan 1 Baik
5 Ruang Laboratorium 2 Baik
6 Lapangan Olahraga 1 Baik
7 Ruang BP/BK 1 Baik
8 Aula 1 Baik
9 Mushola 1 Baik
35
10 Kantin 1 Baik
11 Toilet 5 Baik
d. Kurikulum MTs. Fatahillah Buncit Raya
MTs. Fatahillah Buncit Raya menggunakan Kurikulum KTSP.
B. Deskriptif Data
Data-data penelitian tentang Hubungan Hasil Belajar Fiqh terhadap
pelaksanaan sholat Siswa Fatahillah, peneliti memperoleh data melalui
observasi, wawancara, dan angket.
1. Observasi, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat data-data
meliputi:
a. Proses belajar mengajar fiqh di MTs. Fatahillah Buncit Raya
b. Hasil belajar fiqh siswa
c. Pelaksanaan ibadah shalat siswa di MTs. Fatahillah Buncit Raya
2.Wawancara, peneliti melakukan interview kepada kepala MTs. Fathillah
dan guru bidang studi fiqh
3. Angket, peneliti menyebarkan pernyataan tertulis kepada seluruh siswa
kelas VII MTs. Fatahillah tentang ibadah shalat lima waktu siswa pada
bidang studi fiqh meliputi:
a. Keinginan siswa untuk melaksanakan shalat tepat waktu
b. Sikap siswa dalam melaksanakan shalat lima waktu.
c. Minat siswa dalam melaksanakan shalat dengan penuh kesadaran
d. Sikap siswa dalam meningkatkan pengetahuan.
P= x 100%
Keterangan:
P= Presentase
F= Frekuensi
N= Jumlah responden
Hasil angket yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel berikut sebagai berikut:
Tabel 8
Siswa merasa berdosa jika meninggalkan shalat lima waktu
N: 30
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Selalu 8 26,7%
Sering 9 30%
Kadang-kadang 11 36,7%
Tidak pernah 2 6,7%
Jumlah 30 100%
Tabel 11
Siswa pernah sholat pada saat bepergian
N: 30
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
4 Selalu 3 10%
Sering 3 10%
Kadang-kadang 12 40%
Tidak pernah 12 40%
Jumlah 30 100%
yang selalu dan sering, berarti mayoritasa responden tidak pernah sholat saat
bepergian.
Tabel 12
Siswa pernah mengulur-ulur waktu dalam melaksanakan sholat
N: 30
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
5 Selalu 5 16,7%
Sering 9 30%
Kadang-kadang 13 43,3%
Tidak pernah 3 10%
Jumlah 30 100%
Data diatas menunjukan bahwa 56% siswa tidak pernah sholat pada
saat waktu subuh sudah habis, meskipun terdapat siswa kadang-kadang
pernah, mungkin karena dikarenakan tidurnya sudah larut malam.
39
Tabel 14
Sepulang sekolah siswa langsung melaksanakan ibadah sholat
N: 30
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
7 Selalu 9 30%
Sering 4 13,3%
Kadang-kadang 13 43,4%
Tidak pernah 4 13,3%
Jumlah 30 100%
Tabel 16
Siswa tetap melaksanakan sholat dalam keadaan sakit
N: 30
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
9 Selalu 4 13,3%
Sering 4 13,3%
Kadang-kadang 16 53,4%
Tidak pernah 6 20%
Jumlah 30 100%
Tabel 18
Siswa melaksanakan sholat ketika sedang sibuk
N: 30
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
11 Selalu 4 13,3%
Sering 5 16,7%
Kadang-kadang 16 53,3%
Tidak pernah 5 16,7%
Jumlah 30 100%
Tabel 20
Siswa bersemangat apabila guru menjelaskan pelajaran ( khusunya masalah
sholat)
N: 30
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
13 Selalu 14 46,7%
Sering 6 20%
Kadang-kadang 9 30%
Tidak pernah 1 3,3%
Jumlah 30 100%
Tabel 21
Siswa membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah sholat
N: 30
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
14 Selalu 5 16,7%
Sering 9 30%
Kadang-kadang 14 46,7%
Tidak pernah 2 6,7%
Jumlah 30 100%
sering, 16,7% selalu dan 6,7% tidak pernah. Berarti dapat disimpulkan
bahwa mayoritas siswa membaca buku-buku yang berhubungan dengan
masalah sholat.
Tabel 22
Siswa mengerjakan shoalat lima waktu atas kemauan sendiri
N: 30
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
15 Selalu 14 46,7%
Sering 5 16,7%
Kadang-kadang 8 26,7%
Tidak pernah 3 10%
Jumlah 30 100%
6,7% sering dan 3,3% selalu. Berarti dapat disimpulkan mayoritas siswa
mengerjkan sholat atas keinginan sendiri.
Tabel 24
Siswa mengerjakan shalat karena dimarahi orang tua
N: 30
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
17 Selalu 1 3,3%
Sering 7 23,4%
Kadang-kadang 16 53,3%
Tidak pernah 6 20%
Jumlah 30 100%
selalu sering dan tidak pernah. Berarti dapat disimpulkan bahwa mayoritas
siswa melaksanakan shalat karena perintah guru.
Tabel 26
Klasifikasi rata-rata jawaban ibadah shalat
Klasifikasi Jumlah jawaban Keterangan jawaban
25-50 2 siswa Rendah
51-75 28 siswa Sedang
76-100 - Tinggi
Jadi rata-rata skor ibadah shalat siswa pada pelajaran Fiqh di MTs.
Fatahillah dianggap sedang, yakni antara 51-75 sebanyak 33 siswa.Untuk
menegetahui hasil belajar siswa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 27
Daftar Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Fiqh Semester 2 (Dua)
NO Nama Kelas Nilai
1 Achmad Maulana VIII 7
2 Ade Nurmansah VIII 8
3 Adenda Nurcholiz VIII 7
4 Adjie Santoso VIII 7
5 Afrizal VIII 8
6 Agung Harjuno VIII 8
7 Ahmad Luthfi VIII 7
8 Ahmad Rifai VIII 7
9 Andriansyah VIII 7
10 Arif Rahman Hakim VIII 8
11 Binta Tamama VIII 7
12 Bondan Prakoso VIII 7
46
Jadi hasil belajar siswa dalam bidang studi Fiqh termasuk dalam
kualisifikasi sedang hal ini antara 60-80 sebanyak 21 siswa.
Tabel 28
Analisis Korelasi Variabel X (Hasil Belajar Fiqh) dan Variabel Y (Nilai
Ibadah Shalat Lima Waktu) N: 30
47
Subyek X Y X² Y²s XY
1 70 58 49 3364 406
2 80 60 64 3600 480
3 70 65 49 4225 455
4 70 57 49 3249 399
5 80 60 64 3600 480
6 80 63 64 3969 504
7 70 53 49 2809 371
8 70 54 49 2916 378
9 70 60 49 3600 420
10 80 55 64 3029 440
11 70 60 49 3600 448
12 70 64 49 4096 448
13 80 54 64 2916 424
14 70 57 49 3249 399
15 70 60 49 3600 420
16 80 57 64 3249 456
17 70 61 49 3721 427
18 70 56 49 3136 392
19 70 55 49 3025 385
20 70 60 49 3600 420
21 70 55 49 3025 385
22 70 56 49 3136 392
23 70 64 49 4096 448
24 70 56 49 3136 392
25 70 60 49 3600 420
26 90 50 81 2500 450
27 70 54 49 2916 378
28 80 50 64 2500 400
29 70 57 49 3249 399
48
30 80 55 64 3025 440
30 220 1720 1622 99736 12656
Selanjutnya hasil perhitungan di atas akan diuji keabsahanya
dengan menggunakan rumusproduct moment untuk mengetahui tingkat
korelasi variabel yaitu:
( )( )
rxy =
[ ( ) ][( ) ( ) ]
. ( )( )
rxy =
[ . ][ . ]
rxy =
[ ][ ]
rxy = .
√
rxy =
√
rxy = ,
√
rxy = = 29,850
,
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar yang diraih oleh Siswa MTs. Fatahillah Buncit Raya
menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar yang dievaluasikan oleh guru
mata pelajaran fiqh dapat dikualifikasikan pada tingkat sedang.
2. Pelaksanaan sholat lima waktu siswa di MTs. Fatahillah Buncit Raya
cukup baik.
3. Terdapat hubungan yang positif antara hasil belajar fiqh dengan
konsistensi pelaksanaan sholat lima waktu siswa MTs. Fathillah Buncit
Raya. Hal ini berdasarkan perhitungan besarnya “rxy” pada taraf
signifikansi 1% yaitu “rxy” atau “ro” lebih besar dari “r” tabel atau “rt”
(0,696 > 0,478), maka pada taraf siqnifikansi 1% hipotesa nol ditolak
sedangkan hipotesa alternative diterima. Begitupun taraf 5% yaitu “rxy”
atau “ro” lebih besar dari “r” tabel atau “rt” (0,686 > 0,374), maka pada
taraf signifikansi 5% hipotesa nol ditolak, sedangkan hipotesa alternative
diterima.
B. Saran
1. Hendaklah guru bidang studi fiqh dapat merespon dan berinteraksi dengan
siswa tentang keinginan-keinginan siswa dalam belajar yang lebih
kondusif.
2. Hendaknya pimpinan yayasan, kepala dan dewan guru MTs. Fatahillah
Buncit Raya, selalu mendukung terhadap kegiatan-kegiatan siswa yang
positif, karena dengan adanya dukungan dari semua pihak, siswa akan
termotifasi untuk belajar, giat melaksanakan sholat dan selalu
melaksanakan hal-hal yang positif sesuai dengan ajaran Islam.
51
52
DAFTAR PUSTAKA
Team Prema Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gita Media Press
Abdul rahman Aljaziri, Fikh Empat Mazhab (Bagian Ibadah) yang diterjamahkan
oleh Chatibul Umam dan Abu Hurairah, Farul Ulum Press
Team Prema pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gita Media Press
Dept. Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang, CV. Adi Grafika, 1994
M. Habsy Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2000
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Petunjuk Pengisian:
Bacalah Pernyataan-Pernyataan dibawah ini dan berilah tanda cek list (√) pada kolom
jawaban sesuai dengan pendapat kamu.
Keterangan: SL (selalu), SR (sering), KD (kadang-kadang), TP (tidak pernah)
Ibadah Shalat Lima Waktu
No Pernyataan SL SR KD TP
Saya merasa berdosa jika meninggalkan
1
shalat lima waktu
2 Saya shalat berjama’ah
3 Saya shalat tepat awal waktu
4 Saya pernah shalat pada saat bepergian
Saya pernah mengulur-ulur waktu dalam
5
melaksanakan shalat
Saya pernah shalat pada saat waktu
6
shalat sudah habis
Sepulang sekolah saya langsung
7
melaksanakan ibadah shalat
Saya merasa tenag jika shalat diawal
8 waktu
Saya tetap melaksanakan shalat dalam
9
keadaan sakit
10 Saya pernah meninggalkan shalat
Saya tetap melaksanakan shalat ketika
11
sedang sibuk
Saya tetap mengqhodho shalat ketika
12
saya lupa
Saya bersemangat apabila guru
13 menjelaskan pelajaran (khususnya
masalah shalat)
Saya membaca buku-buku yang
14
berhubungan dengan masalah shalat
Saya mengerjakan shalat lima waktu atas
15
kemauan sendiri
Saya pernah mengerjakan shalat karena
16
lain
Saya mengerjakan shalat karena
17
dimarahin orang tua
Saya melaksanakan shalat karena
18
perintah guru
BERITA WAWANCARA
Waktu :
Tempat :
Tanggal/Bulan/Tahun :
Nara Sumber :
PERTANYAAN
1. Selama kegiatan belajar mengajar fiqih apakah bapak mengalami
hambatan?
2. Hambatan-hambatan apa saja yang bapak temui selama kegiatan belajar
mengajar?
3. Faktor apa saja yang menjadi penyebab kesulitan siswa/i dalam
pelaksanaan shalat?
4. Dalam pengamatan bapak apakah pembelajaran fiqih cocok digunakan
untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan shalat siswa/i?
5. Dalam hal ini apa saran bapak untuk siswa/i khususnya dalam
meningkatkan kemampuan pelaksanaan shalat?
Waktu : 10.00 – 10.30
Tempat : Ruang Guru
Tanggal/Bulan/Tahun : Senin, 24 februari 2014
Nara Sumber : Bapak Mushonif. M, BA
JAWABAN
1. Ya, tentunya pasti ada hambatan. Terutama dari siswanya itu sendiri.
4. Ya, menurut saya cocok sekali. Karena dengan pembelajaran fiqih siswa/i
jadi tahu apa hukum yang terkandung dalam shalat tersebut dan tahu
bagaimana tata cara pelaksanaan shalat.
Pewawancara
Alfiah
SURAT KETERANGAN
Nomor : YFT/234/078/SK/III/016
Abd. Mukti. BA