Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK

MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BATAKO NASIONAL BIMOKU

PROPOSAL SKRIPSI
Di ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Akuntansi

OLEH
WAWAN ZANDO ZAGE
NIM. 1933111082

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan perekonomian di indonesia saat ini secara tidak


langsung telah mendorong persaingan bisnis antar entitas diberbagai
biadang. Semua industri ataupun perusahaan berlomba-lomba dalam
meningkatkan mutu produksinya hal ini dilakukan untuk mendapatkan
pangsa pasar yang lebih banyak. Tujuan utama perusahaan yaitu untuk
mendapatkan laba semaksimal mungkin. Hal ini dilakukan agar
kelangsungan hidup perusahaan terjamin (Dian Purnama Saiful Muchlis
Andi Wawo, 2019)
Harga pokok produksi sangat berperan dalam menentukan harga
jual produk, sehingga harga jual yang ditawarkan oleh perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan lain. Dimana menurut Setiadi, David dan
Treesje (2014) bahwa informasi harga pokok produksi dapat dijadikan titik
tolak dalam menentukan harga jual yang tepat kepada konsumen dalam
arti yang menguntungkan perusahaan dan menjamin kelangsungan hidup
perusahaan. Harga pokok produksi terdiri atas biaya bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (Hansen dan Mowen
2013; 292).
Dalam menjalankan bisnis tentunya sebuah perusahaan memiliki
tujuan yakni untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga
dapat bersaing diantara kompetitor lainnya. Hal tersebut bisa dilakukan
oleh sebuah perusahaan dengan memperkecil biaya produksi serta biaya-
biaya lainnya sehingga biaya yang dikeluarkan sangat rendah, kemudian
perusahaan juga menaikan harga jual dipasar sehingga keuntungan akan
lebih maksimal. Kemudian setiap perusahaan yang proses produksnya dari
mengolah bahan baku menjadi suatu produk jadi yang dipasarkan, maka
diperlukan sebuah perhitungan untuk menentukan harga pokok produksi
sebagai landasan menentukan harga jual suau produk (Mohamad Basuni
dan Khalid Iskandar, 2021).
Dalam pengembangan sumber daya manusia bagi produsen kecil
Pemerintah membuat kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi yang terkait langsung dengan UKM. Melalui peraturan
pemerintah No. 17 tahun 2013 tentang pelaksanaan undang-undang No 24
tahun 2008 usaha mikro, kecil dan menengah Pasal 54. Salah satu
kebijakan pokok meningkatkan kemampuan dan penguasaan aspek-aspek
teknis dan manajemen usaha, pengembangan produk dan penjualan,
administrasi keuangan, dan kewirausahaan secara menyeluruh. Maka dari
itu sistem ini nantinya dapat membatu produsen untuk mengolah sistem
keuangan dalam menentukan harga jual suatu produk yang lebih baik dan
terukur. Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar
perhitungan harga pokok produksi (Gunawan, Selamat Kurnia dan
Muhammad Siddik Hasibuan, 2016).
Batako Nasional Bimoku merupakan salah perusahaan dalam bidang
industri yang memproduksi batako. produk yang diproduksi tersebut
sangat diperlukan dalam pembagunan suatu rumah atau Gedung. Batako
Nasional Bimoku tersebut terletak di Lasiana, Kec. Kelapa Lima, Kota
Kupang, Nusa Tenggara Timur. Karena produknya adalah batako maka
perusahaan ini sangat bergantung pada persedian bahan baku seperti
semen dan lain-lain.

Di era yang sudah maju seperti sekarang ini, masih ditemukan


beberapa pengusaha kecil yang tidak menerapkan kaidah-kaidah akuntansi
dalam melakukan usahanya. Terdapat biaya-biaya yang berpengaruh
terhadap harga pokok produk, namun tidak dicatat dan tidak dihitung oleh
pengusaha. Perhitungan harga pokok produksi sering kali dilakukan hanya
dengan menambahkan seluruh biaya yang keluar dengan disesuaikan pada
harga pokok produksi di pasaran. (Padida, Atmadja & Herawati, 2018)

Penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting


mengigat manfaat informasi harga pokok produksi adalah untuk
menentukan harga jual produksi, perhitungan laba rugi produksi serta
penentuan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
yang akan disajiakan dalam neraca. Dalam memperhitungkan unsur-unsur
biaya kedalam harga produksi. Terdapat dua pendekatan yaitu full costing
dan variabel costing. (Hartatik Sri, 2019)

Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat


menggunakan dua metode yaitu full costing dan variabel costing. Pada
metode full costing semua biaya-biaya produksi diperhitungkan baik yang
bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut
yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada
metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang
bersifat variabel saja. Dengan menentukan harga pokok produksi maka
perusahaan dapat mengetahui biaya produksi yang akan dikeluarkan, dan
perusahaan dalam menentukan harga jual dari suatu pesanan akan sesuai
dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan
tersebut. Dan laba yang diperoleh perusahaan dapat optimal karena harga
jual yang dibebankan kepada pemesan ditentukan oleh besarnya biaya
produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut (Gunawan,
Selamat Kurnia dan Muhammad Siddik Hasibuan, 2016)
Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok
produksi, terdapat dua pendekatan yaitu Full Costing dan variable costing.
Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok
produksi yankerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang
berperilaku variabel maupun tetap. g terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga, sedangkan variable costing merupakan metode penentuan harga
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik variable (Anis Khaerunnisa dan Robert Pius
Pardede, 2019).
(Supriyono, 2015 dalam Ahmad & Irama, 2021) “Menyatakan bahwa
harga jual adalah jumlah beban yang dibebankan suatu unit usaha kepada
pembeli atau konsumen atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”.
Penentuan harga jual merupakan hal penting dalam perusahaan karena
sebagai dasar dalam menentukan keuntungan yang diharapkan. Penentuan
harga jual yang terlalu tinggi akan menyebabkan konsumen beralih pada
perusahaan pesaing yang menawarkan harga lebih murah dengan kualitas
barang atau jasa yang relatif sama. Sedangkan penentuan harga jual yang
terlalu rendah menyebabkan perusahaan mengalami kerugian karena harga
jual barang atau jasa tidak bisa menutupi seluruh biaya produksi. Salah satu
metode dalam menentukan harga jual yaitu metode cost plus pricing Metode
ini merupakan penentuan harga jual dengan cara menambahkan biaya total
produksi dengan nilai marginnya (Ahmad Jibrail, 2020)
Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi rujukan proposal
penelitian penulis antara lain penelitian yang dilakukan Rina Hasyim (2017)
yang berjudul Analisis penentuan harga pokok produksi dan harga jual
dengan menggunakan metode full Costing pada Home Industri Khoiriyah di
Taman Sari Singaraja. Hasil penelitiannya menunjukan ada perbeda dalam
perhitungan harga pokok produksi tempe dan tahu menurut taksiran
perusahaan adalah Rp. 9.223 dan Rp. 27.503,571, sedangkan menurut
metode full costing adalah Rp. 9.610,473 dan Rp. 28.618,228. Harga jual
tempe dan tahu menurut perusahaan Rp. 10. 000dan Rp. 40.000, sedangkan
menurut cost plus pricing adalah Rp. 11.724,733 untuk teme dan Rp.34.
914, 235 untuk tahu.
Bahri dan Rahmawaty (2019) menganalisis tentang penentuan harga
pokok produksi dalam menentukan harga jual pada UMKM Dendeng Sapi
di Banda Aceh. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa UMKM Dendeng
Sapi selama ini belum menentukan harga pokok produksi. Peneliti
menganalisis harga pokok produksi denan menggunakan metode variable
costing dan full costing. Hasil menunjukan bahwa perolehan dengan metode
full costing maupun variable costing lebih tepat digunakan pada UMKM
Dendeng Sapi.
Mekar Melisa, Ratna Dina Marviana dan Aried Sumekar (2020)
dengan judul Analisi Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing
Dan Penentuan Harga Jual Dengan Pendekatan Cost-Plus Plicing (Studi
Kasus Pada Rumah Produksi Wan Tempeh). Hasil penelitian menyatakan
terdapat perbedaan harga pokok barang yang di produksi oleh Pabrik Wan
Tempeh dengan metode Full Costing.
Karena terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada usaha
batako yang salah satu permasalahannya yaitu : Seiring dengan semakin
berkembangnya usaha batako khusunya Batako Nasional Bimoku, di
Lasiana, Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang, maka setiap pengusaha tidak
hanya memperhatikan keuntungannya, namun juga harus memperhatikan
bagaimana proses untuk menentukan harga pokok produksi dari produk
yang dihasilakan secara matang, sehingga pengusaha dapat mengetahui
seberapa besar laba yang diperoleh setelah batako tersebut diperjual belikan.
Maka dari itu perbaikan mengenai penentuan harga pokok produksi batako
yang sesuai dengan kaidah akuntansi di Batako Nasional Bimoku di
Lasiana, Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur sangat
penting dilakukan agar dapat terhindar dari kerugian.

Berasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk


mengangkat masalah ini kedalam suatu penulisan proposal dengan
memilih judul: “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk
Menentukan Harga Jual Pada Batako Nasional Bimoku di Lasiana,
Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalaha:
1. Bagaimana penentuan harga pokok produksi menggunakan metode full
costing pada Batako Nasional Bimoku di Lasiana, Kec. Kelapa Lima,
Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.?
2. Bagaimana perhitungan harga jual dengan metode harga pokok
penjualan pada Batako Nasional Bimoku di Lasiana, Kec. Kelapa
Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahu harga pokok produksi menggunakan metode full
costing harga jual pada Batako Nasional Bimoku di Lasiana, Kec.
Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
2. Untuk mengetahui harga jual dengan metode harga pokok penjualan
pada Batako Nasional Bimoku di Lasiana, Kec. Kelapa Lima, Kota
Kupang, Nusa Tenggara Timur.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi atau
pengetahuan tentang informasi yang berhubungan dengan harga pokok
produksi dan harga jual, serta sebagai bahan pembandingan khususnya
bagi yang berminat mendalami masalah ini.
2. Hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam menetapkan harga pokok produksi dan harga jual.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Biaya

1. Pengertian Biaya
Menurut Mulyadi (2015) Biaya dapat diartiakan dalam arti luas dan
sempit. Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi,
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan
akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya adalah
sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Biaya adalah suatu nilai yang dimanfaatkan atau dikorbankan guna
mendapatkan barang dan jasa. Baiya yang dikorbankan bisa berupa
biaya sekarang yang akan terjadi di masa yang akan datang (Utami et
all, 2016). Sedangkan Menurut Satriani et all (2015) Biaya adalah
pengeluaran yang diukur dalam moneter yang telah dikeluarkan atau
potensial akan dikeluarkan untuk memperoleh dan mencapai tujuan
tertentu, sebaliknya beban adalah pengeluaran yang telah digunakan
untuk menghasilkan prestasi.
Simamora (2012:40) menyatakan biaya (cost) adalah kas atau
setara kas yang dikorbankan (dibayarkan) untuk barang atau jasa yang
diharapkan memberikan manfaat (pendapatan) pada saat ini atau dimasa
depan bagi perusahaan.
Sri Hartatik (2019) Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan
dengan berbagai kriteria. Umumnya pergolongan biaya ditentukan atas
dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, ada
lima cara penggolongan biaya yaitu:
1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran
2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang
dibiayainya
4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan
5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya.
Menurut Darsono (2013) Biaya adalah suatu kas atau setara kas
yang dikorbankan untuk menghasilkan atau mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan dapat bermanfaat atau memberikan
keuntungan di masa depan.
a. Penggolongan biaya
Menurut Mulyadi (2015) terdapat lima cara penggolongan
biaya yaitu diantaranya sebagai berikut:
1) Penggolongan biaya Objek pengeluaran:
Merupakan dasar penggolongn biaya yang terdiri dari:
a. Biaya bahan baku
b. Biaya tenaga kerja langsung
2) Penggolongn biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan:
a. Biaya pokok
b. Biaya pemasaran
c. Biaya aadministrasi dan umum
3) Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu
yang dibiayainya:
a. Biaya langsung
b. Biaya tidak langsung
4) Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume aktivitas:
a. Biaya variabel
b. Biaya semivariabel
c. Biaya semifixed
d. Biaya tetap
5) Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya:
a. Pengeluaran modal
b. Pengeluaran pendapatan.
2.2 Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2014) dalam Gendis Hardiyanti Aprilia dan
Hayuningtyas Pramesti Dewi (“Harga Pokok Produksi merupakan
pengorbanan sumber ekonomi yang dimulai dalam satuan uang yang
telah terjadi dan kemungkinan akan terjadi untuk mendaoatkan
penghasilan” Terhadap beberapa unsur biaya yang dikelurkan oleh
oleh perusahaan dalam memproduksi suatu produk yang nantinya akan
dilakukan kegiatan pengelohan mulai dari bahan mentah menjadi
produk jadi, yang biasanya disebut sebagai Biaya Produksi. Menurut
Salman (2013:26) “Biaya Produksi meliputi Biaya Bahan Baku, Biaya
Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik”.
Menurut Sofia (2014:46). “Tarif Biaya Overhead Pabrik dinyatakan
dengan presentase atau jumlah rupiah untuk setiap jam kerja langsung,
jam mesin, kilogram, satuan produk dan sebagainya”. Pembebanan
Biaya Overhead Pabrik dibebankan kepada produk berdasarkan atas
satuan produk, Biaya Bahan Baku (apabila biaya overhead pabrik yang
dominan bervariasi dengan nilai bahan baku), Biaya Tenaga Kerja
Langsung (jika sebagian besar elemen biaya overhead pabrik
berhubungan erat dengan jumlah tenaga kerja langsung), Jam Tenaga
Kerja Langsung (jika biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu),
Jam Mesin (apabila overhead pabrik bervariasi dengan waktu
penggunaan mesin), Dihitung setelah tingkat kapasitas yang akan
dicapai dalam periode anggaran yang telah ditentukan dan anggaran
biaya overhead pabrik terlah disusun.
2.3 Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2015) Dalam Sentra Ikm informasi harga pokok
produksi dihitumg untuk jangka waktu yang ditentukan maka harga
pokok produksi bermanfaat bagi manajemen yaitu : Menentukan harga
jual produk, Memantau realisasi biaya produksi, Menghitung Laba
atau Rugi Bruto periode tertentu, Menentukan Harga Pokok Persediaan
Produksi jadi dan produk dalam Proses yang di sajikan dalam neraca.
Menurut Mulyadi (2015) penentuan harga pokok produksi
memiliki manfaat berikut: menentukan harga jual produk, memantau
realisasi biaya produksi, menghitung laba rugi periodik, dan
menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan neraca.
2.4 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Sebelum menentukan harga pokok produksi terhadap suatu barang
atau produk, perlu dilakukan perhitungan harga pokok produksi yang
tepat. Menurut Mulyadi (2010} dalam memperhitungkan unsur-unsur
biaya kedalam produksi terdapat pendekatan Metode Full Costing
yaitu : Metode Full Costing merupakan metode penentuan harga
pokok produksi yang mempertimbangkan semua unsur-unsur biaya
produksi yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik yang tetap maupun variabel. Harga pokok
produksi menurut metode full costing terdiri dari usur biaya produksi
berikut ini.
Biaya bahan baku Xxx
Biaya tenaga kerja langsung Xxx
Biaya Overhead Pabrik xxx +
Harga pokok produksi xxx
Dengan demikian total harga pokok produksi yang dihitung dengan
pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok (biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik ditambah dengan biaya
non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi, dan umum). (Ikhwana
& Saepul, 2017)
2.4 Unsur-unsur Harga Pokok Produksi
Sari (2017) menyatakan unsur-unsur yang membantu harga pokok
produksi ada tiga yakni bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik.
Menurut Supriyono (2011) unsur-unsur biaya produksi yaitu: biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, biaya administrasi
dan umum. Adapun unsur-unsur biaya produksi yaitu biaya bahan
langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral
dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan
biaya produksi (Carter dan Usry, 2014). Tenaga kerja langsung adalah
tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi
produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu
(Carter dan Usry, 2014). Biaya overhead pabrik juga disebut overhead
manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik terdiri atas semua
biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output
tertentu, overhead pabrik biasanya memasukkan semua biaya
manufaktur kecuali bahan baku langsung dan ternaga kerja langsung
(Carter dan Usry, 2014).
2.5 Harga Jual
Menurut Supriyono (2016) “Harga jual adalah jumlah beban yang
dibebankan suatu unit usaha kepada pembeli atau konsumen atas
barang atau jasa yang di jaul atau diserahkan”. Sedangkan menurut
Suparyono & Rosad (2015) “Harga adalah jumlah sesuatu yang
memiliki nilai pada umumnya uang di korbankan untuk mendapatkan
suatu produk.”
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Murti dan
Soeorihanto, 2007). Menurut Tjiptono (2010) Harga adalah suatu niali
untuk mendapatkan suatu produk kepada konsumen manfaat dari
memiliki atau menggunakan pada satuwaktu tertentu. Setiap
perusahaan harus menetapkan harga jual produk secara tepat agar
daoat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa.
2.6 Penentuan Harga Jual
Kotler dan keller (2009) menyatakan harga jual adalah sejumlah uang
yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, dan jumlah dari nilai
yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat, karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut. Kotler dan keller (2009)
menyatakan bahwa tujuan penetapan harga, yaitu:
a. Kelangsungan hidup
b. Laba sekarang maksimun
c. Pendapatan sekarang maksimun
d. Pertumbuhan penjualan maksimun
e. Skimming pasar maksimun
f. Kepemimpinan mutu produk

Kamaruddin (2013) dalam bukunya akuntansi manajemen menyatakan


bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga jual:

a. Faktor laba yang diinginkan


b. Faktor produk atau penjualan produk tersebut
c. Faktor biaya dan produk tersebut
d. Faktor dari luar Sentra Ikm (konsumen)
2.7 Tujuan Penentuan Harga Jual
Tujuan Sentra Ikm dalam menetapkan harga jual ada bermacam-
macam, semakin jelas tujuan suatu usaha maka akan semakin mudah
menetapkan harga jual produk. Menurut Kotler (2007) tujuan
penetapan harga jual yang dilakukan pengusaha adalah sebagai
berikut:
a. Kelangsungan hidup usaha.
b. Memaksimalkan laba.
c. Kepemimpinan mutu produk.
d. Meningkatkan penjualan.
e. Mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.
2.8 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian terdahulu

No Penulis Judul Variabel Metode Hasil


(Tahun)

1. Muhamad B Analisis Perhitungan Harga Pokok Penelitian ini Dalam penelitian ini
asani dan K Harga Produksi, menggunakan memberikan hasil

halid Pokok Produksi Dal Harga Jual, metode bahwa ada


am Menentukan Full Costing selisih pada
Iskandar deskriptif
Harga Jual Pada perhitungan menurut
(2021) kualitatif
Rajaswa Coffee perusahaan yang
berpengaruh pada
pendapatan harga
jual.

2. Ninik Analisis Perhitungan Harga Pokok Penelitian ini Hasil penelitian


Aprianti dan Harga Pokok Produksi, menggunakan menunjukkan bahwa

Ahmad Produksi Harga Jual, metode harga pokok


Menggunakan Full Costing, produksi CV.
Jibrail deskriptif
Metode Full Costing Cost Plus Sumber Mas Paving
kualitatif
Dalam Menentukan Pricing tahun 2018
Harga Jual Pada menggunakan
Cv. metode
Sumber Mas Paving full costing. harga
jual untuk produk
paving
dan paving diagonal
bintang dengan
menggunakan
metode cost plus
pricing
memperoleh harga
lebih tinggi dari
harga jual yang
ditentukan oleh
perusahaan.
Sedangkan paving
bata
dengan
menggunakan
metode cost plus
pricing memperoleh
harga yang lebih
rendah dari harga
yang ditentukan oleh
perusahaan.

3. Andri Analisis Harga Harga poko Penelitian ini Dari hasil


Ikwana dan Pokok Produksi produksi, menggunakan pengamatan dan

Saepul Untuk Menentukan metode full metode penelitian yang


Harga Jual Produk dilakukan terhadap
(2017) costing, dan deskriptif
Peci metode penentuan
metode kualitatif
harga pokok
variabel
produk yang
costing.
dilakukan oleh
perusahaan, ada
beberapa biaya
produksi yang tidak
dihitung secara
terperinci oleh
perusahaan dalam
kalkulasi
perhitungan harga
pokok produksi yaitu
biaya overhead
pabrik. Sehingga
dalam
perhitungannya
biaya overhead
menurun dan harga
pokok produksi
menjadi
lebih rendah dari
harga yang
sebenarnya.
4. Christian V. Analisis Biaya Biaya Tetap, Jenis Pada dasarnya
Datu (2019) Dalam Penentuan Biaya penelitian ini permasalahan yang
Harga Pokok Variabel, adalah nampak pada
Harga Jual penelitian
Produksi Pada perusahaan roti
deskriptif yaitu
Perusahan Roti Happy Bakery
penelitian
Happy Bakery adalah yang
yang
Manado menyangkut
dilakukan
untuk
perhitungan harga

mengetahui pokok dan


nilai penentuan unsur-
variabel unsur biaya yang
mandiri, perlu dikalkulasikan
baik satu sebagai biaya tetapi
variabel tidak
atau lebih dicatat atau
(independen) dimasukkan sebagai
tanpa mem unsur biaya. Jadi
buat perhitungan yang
perbandingan, dibuat oleh
atau perusahaan menjadi
menghubungk tidak akurat
an sehingga
dengan mempengaruhi
variabel yang penetuan harga jual
lain. dipasaran.

2.9 Persamaan dan perbedaan penelitian

Tabel 2. 2
N0 Nama Persamaan Perbedaan

1 Muhamad Basani dan Khalid 1. Harga pokok 1. Tahun penelitian


Iskandar (2021) produksi, Harga 2. Tempat atau lokasi
jual penelitian
2. Metode analisis
data

2 Ninik Aprianti dan Ahmad 1. Harga pokok 1. Tahun penelitian


Jibrail produksi, Harga 2. Tempat atau lokasi
jual penelitian
2. Metode analisis
data

3 Andri Ikwana dan Saepul 1. Harga pokok 1. Tahun penelitian


(2017) produksi, Harga 2. Tempat atau lokasi
jual penelitian
2. Metode analisis
data

4 Christian V. Datu (2019) 1. harga pokok 1. Penelitian


produksi menggunakan
2. Metode analisis analisis biaya
data 2. Tahun penelitian
3. Tempat atau lokasi
penelitian

2.10 Kerangka Berpikir


Batako Nasional Bimoku merupakan salah perusahaan dalam
bidang industri yang memproduksi batako. produk yang diproduksi
tersebut sangat diperlukan dalam pembagunan suatu rumah atau Gedung.
Batako Nasional Bimoku tersebut terletak di Lasiana, Kec. Kelapa Lima,
Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Untuk mengetahui sejauh mana
Batako Nasional Bimoku dalam perhitungan untuk menentukan harga
pokok produksi dari produk yang dihasilkan, Sehingga dapat mengetahui
seberapa besar laba yang diperoleh setelah Batako tersebut diperjual
belikan.
Dengan mengunakan metode full costing penulis dapat menghitung
semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dengan menentukan
suatu harga harus menggunakan pendekatan yang tepat seperti
menggunakan pendekatan full costing tersebut, dimana seluruh biaya
produksi dihitung hingga hasil yang diperoleh akan sesuai dan tepat.
(Basuni Mohamad & Iskandar Khalid, 2021)

Gambar 2.3

Kerangka berpikir

Batako Nasional
Bimoku

Harga Pokok Produksi


Metode Full Costing

HargaIII
BAB Jual

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada Batako Nasional Bimoku di Lasiana, Kec.
Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Waktu penelitian
dilakukan kurang dari dua bulan.
3.2 Jenis penelitian
Jenis penelitian ini mengunakan penelitian deskriptif dimana peneliti
bertujan mengetahui perhitungan harga pokok produksi mengunakan
metode full costing di Batako Nasional Bimoku yang diteliti,
membandingkan hasil perhitungan menurut teori pada penelitian yang
didapat dan perhitungan yang diterapkan pada industri itu sendiri. Dari
perbandingan tersebut dapat diketahui apakah terdapat selisi harga yang
signifikan antara masing-masing metode yang digunakan dalam proses
penetapan harga jual produk
3.3 Sumber Data
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui
pengamatan dan mengadakan wawancara langsung.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari dokumen, pembukuan secara tertulis
tentang keadaan perusahaan yang berkaitan dengan judul penelitian
yaitu penentuan harga pokok produksi dan harga jual.
3.4 Definisi Operasional
a. Harga pokok produksi
Harga pokok produksi adalah seluruh biaya secara langsung maupun
tidak langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa
yang merupakan operasi utama perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
b. Metode full costing
Metode full costing adalah harga pokok produksi yang membebankan
seluruh biaya produksi, baik yang berperilaku tetap atau variabel
kepada produk.
c. Harga jual
adalah harga yang diebankan kepada konsumen dimana harga
tersebut diperoleh dari perhitungan biaya produksi dan biaya non
produksi serta di tambah dengan laba yang diinginkan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam
penelitian ini, digunakan beberapa metode pengambilan data yaitu:
a. Wawancara, Proses yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu
melakukan wawancara pada pemilik atau pimpinan dari Batako
Nasional Bimoku untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini.
b. Dokumentasi: Dalam penelitian ini dokumen yang berbentuk tulisan
seperti melakukan pencatatan terhadap data-data mengenai harga
pokok produksi untuk menentukan harga jual.
c. Study Pustaka: Pada teknik pengumpulan data melalui studi pustaka,
maka dapat dilakukakan beberapa cara seperti membaca dan
mempelajari buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan
anlisis harga pokok produksi untuk menentukan harga jual.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis comparative method, yaitu mengetahui dan
membandingkan perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan
industri dengan harga pokok produksi menggunakan metode full
costing dalam menentukan harga jual pada Batako Nasional Bimoku.

3.7 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan adalah menganalisis data-data
yang telah diperoleh dari Batako Nasional Bimoku di Lasiana, Kec.
Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yaitu : serta
mengalokasikan biaya-biaya secara tepat yaitu dengan penggolongan biaya
produksi ataupun biaya non produksi.
a. menganalisis data-data yang telah diperoleh dari Batako Nasional
Bimoku di Lasiana, Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa
Tenggara Timur serta mengalokasikan biaya-biaya secara tepat
yaitu dengan penggolongan biaya produksi ataupun biaya non
produksi.

b. Melakukan perhitungan harga pokok dengan menghitung bahan


baku yang digunakan, biaya tenaga kerja yang berhubungan
dengan produksi kemudian semua biaya baik itu bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dijumlahkan.
c. Menghitung selisih harga pokok produksi. Penentuan harga pokok
produksi dilakukan dengan menggunakan metode full costing,
dimana biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
variabel di jumlahkan.
d. Menganalisis perhitungan harga jual yang ditetapkan
Penetapan harga jual yaitu biaya produksi + laba
e. Verifikasi atau kesimpulan
Menurut Sugiyono (2018) kesimpulan dalam penelitian kualitatif
dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,
tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan
bahwa masalah dan perumusan masalah dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian
berada dilapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti objek yang
sebelumnya masih belum jelas menjadi jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A., & Irama, O. N. (2021). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi
Dalam Menentukan Harga Jual Roti Pada Ukm Roti Cirasa
Bakery. Jurnal Multidisiplin Madani, 1(3), 151-162.
Caroline, Tertius Clara, and Heince RN Wokas. "Analisis Penerapan Target
Costing dan Activity-Based Costing Sebagai Alat Bantu
Manajemen Dalam Pengendalian Biaya Produksi Pada UD. Bogor
Bakery." Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
dan Akuntansi 4.1 (2016).
Damayanti, Dyah Ayu. ANALISIS PERBANDINGAN HARGA POKOK
PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN
VARIABLE COSTING (Study Pada Usaha Coffee & Roastery
Kenakopi Jombang). Diss. STIE PGRI Dewantara Jombang, 2023.

Gunawan, Gunawan, Selamat Kurnia, and Muhammad Siddik Hasibuan. "Analisis


perhitungan HPP menentukan harga penjualan yang terbaik untuk
UKM." Teknovasi 3.2 (2016): 10-16.

Hartatik, Sri. "Analisis Penentuan Harga pokok Produksi Menggunakan Metode


Full Costing Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual Pada UD. Mutia
Meubel." Soscied 2.2 (2019): 56-63.

Jibrail, Ahmad. "Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan


Metode Full Costing Dalam Menentukan Harga Jual Pada CV.
Sumber Mas Paving." Journal of Accounting, Finance, and
Auditing 2.02 (2020): 125-133.

Kapojos, Rebecca, Jullie J. Sondakh, and Stanley Waladouw. "Penerapan Metode


Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi
Pada Perusahaan Roti Lidya Manado." Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 2.2 (2014).

Lestari, Alviani, Siti Ita Rosita, and Tri Marlina. "Analisis Penerapan Metode Full
Costing Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk
Penetapan Harga Jual." Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan 7.1
(2019): 173-178.

Pelealu, Axel JH, Wilfried S. Manoppo, and Joanne V. Mangindaan. "Analisis


Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Full Costing
Sebagai Dasar Perhitungan Harga Jual (Studi Kasus Pada Kertina’s Home
Industry)." Jurnal Administrasi Bisnis (Jab) 6.002 (2018).
Pidada, I. A. T. P., Atmadja, A. T., & Herawati, N. T. (2020). Analisis penentuan
harga pokok produksi dengan metode full costing sebagai acuan
dalam menentukan harga jual kain sekordi/sukawerdi (Studi pada
usaha tenun sekordi di Geria Batan Cempaka, Desa Sinduwati,
Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem). JIMAT (Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 9(1).

Purwanto, Eko. "Analisis Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full


Costing Dalam Penetapan Harga Jual." Journal of Applied
Managerial Accounting 4.2 (2020): 248-253.

Sari, Yunita, and Lily Karlina Nasution. "Analisis penentuan harga jual dengan
metode cost plus pricing dan pengaruhnya terhadap laba yang
dihasilkan pada UD Maju." Jurnal Akuntansi dan Bisnis 4.1
(2018): 85-96.

Anda mungkin juga menyukai