Proposal Ke Empat Wawan
Proposal Ke Empat Wawan
PROPOSAL SKRIPSI
Di ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Akuntansi
OLEH
WAWAN ZANDO ZAGE
NIM. 1933111082
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Biaya
Menurut Mulyadi (2015) Biaya dapat diartiakan dalam arti luas dan
sempit. Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi,
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan
akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya adalah
sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Biaya adalah suatu nilai yang dimanfaatkan atau dikorbankan guna
mendapatkan barang dan jasa. Baiya yang dikorbankan bisa berupa
biaya sekarang yang akan terjadi di masa yang akan datang (Utami et
all, 2016). Sedangkan Menurut Satriani et all (2015) Biaya adalah
pengeluaran yang diukur dalam moneter yang telah dikeluarkan atau
potensial akan dikeluarkan untuk memperoleh dan mencapai tujuan
tertentu, sebaliknya beban adalah pengeluaran yang telah digunakan
untuk menghasilkan prestasi.
Simamora (2012:40) menyatakan biaya (cost) adalah kas atau
setara kas yang dikorbankan (dibayarkan) untuk barang atau jasa yang
diharapkan memberikan manfaat (pendapatan) pada saat ini atau dimasa
depan bagi perusahaan.
Sri Hartatik (2019) Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan
dengan berbagai kriteria. Umumnya pergolongan biaya ditentukan atas
dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, ada
lima cara penggolongan biaya yaitu:
1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran
2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang
dibiayainya
4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan
5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya.
Menurut Darsono (2013) Biaya adalah suatu kas atau setara kas
yang dikorbankan untuk menghasilkan atau mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan dapat bermanfaat atau memberikan
keuntungan di masa depan.
a. Penggolongan biaya
Menurut Mulyadi (2015) terdapat lima cara penggolongan
biaya yaitu diantaranya sebagai berikut:
1) Penggolongan biaya Objek pengeluaran:
Merupakan dasar penggolongn biaya yang terdiri dari:
a. Biaya bahan baku
b. Biaya tenaga kerja langsung
2) Penggolongn biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan:
a. Biaya pokok
b. Biaya pemasaran
c. Biaya aadministrasi dan umum
3) Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu
yang dibiayainya:
a. Biaya langsung
b. Biaya tidak langsung
4) Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume aktivitas:
a. Biaya variabel
b. Biaya semivariabel
c. Biaya semifixed
d. Biaya tetap
5) Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya:
a. Pengeluaran modal
b. Pengeluaran pendapatan.
2.2 Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2014) dalam Gendis Hardiyanti Aprilia dan
Hayuningtyas Pramesti Dewi (“Harga Pokok Produksi merupakan
pengorbanan sumber ekonomi yang dimulai dalam satuan uang yang
telah terjadi dan kemungkinan akan terjadi untuk mendaoatkan
penghasilan” Terhadap beberapa unsur biaya yang dikelurkan oleh
oleh perusahaan dalam memproduksi suatu produk yang nantinya akan
dilakukan kegiatan pengelohan mulai dari bahan mentah menjadi
produk jadi, yang biasanya disebut sebagai Biaya Produksi. Menurut
Salman (2013:26) “Biaya Produksi meliputi Biaya Bahan Baku, Biaya
Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik”.
Menurut Sofia (2014:46). “Tarif Biaya Overhead Pabrik dinyatakan
dengan presentase atau jumlah rupiah untuk setiap jam kerja langsung,
jam mesin, kilogram, satuan produk dan sebagainya”. Pembebanan
Biaya Overhead Pabrik dibebankan kepada produk berdasarkan atas
satuan produk, Biaya Bahan Baku (apabila biaya overhead pabrik yang
dominan bervariasi dengan nilai bahan baku), Biaya Tenaga Kerja
Langsung (jika sebagian besar elemen biaya overhead pabrik
berhubungan erat dengan jumlah tenaga kerja langsung), Jam Tenaga
Kerja Langsung (jika biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu),
Jam Mesin (apabila overhead pabrik bervariasi dengan waktu
penggunaan mesin), Dihitung setelah tingkat kapasitas yang akan
dicapai dalam periode anggaran yang telah ditentukan dan anggaran
biaya overhead pabrik terlah disusun.
2.3 Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2015) Dalam Sentra Ikm informasi harga pokok
produksi dihitumg untuk jangka waktu yang ditentukan maka harga
pokok produksi bermanfaat bagi manajemen yaitu : Menentukan harga
jual produk, Memantau realisasi biaya produksi, Menghitung Laba
atau Rugi Bruto periode tertentu, Menentukan Harga Pokok Persediaan
Produksi jadi dan produk dalam Proses yang di sajikan dalam neraca.
Menurut Mulyadi (2015) penentuan harga pokok produksi
memiliki manfaat berikut: menentukan harga jual produk, memantau
realisasi biaya produksi, menghitung laba rugi periodik, dan
menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan neraca.
2.4 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Sebelum menentukan harga pokok produksi terhadap suatu barang
atau produk, perlu dilakukan perhitungan harga pokok produksi yang
tepat. Menurut Mulyadi (2010} dalam memperhitungkan unsur-unsur
biaya kedalam produksi terdapat pendekatan Metode Full Costing
yaitu : Metode Full Costing merupakan metode penentuan harga
pokok produksi yang mempertimbangkan semua unsur-unsur biaya
produksi yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik yang tetap maupun variabel. Harga pokok
produksi menurut metode full costing terdiri dari usur biaya produksi
berikut ini.
Biaya bahan baku Xxx
Biaya tenaga kerja langsung Xxx
Biaya Overhead Pabrik xxx +
Harga pokok produksi xxx
Dengan demikian total harga pokok produksi yang dihitung dengan
pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok (biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik ditambah dengan biaya
non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi, dan umum). (Ikhwana
& Saepul, 2017)
2.4 Unsur-unsur Harga Pokok Produksi
Sari (2017) menyatakan unsur-unsur yang membantu harga pokok
produksi ada tiga yakni bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik.
Menurut Supriyono (2011) unsur-unsur biaya produksi yaitu: biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, biaya administrasi
dan umum. Adapun unsur-unsur biaya produksi yaitu biaya bahan
langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral
dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan
biaya produksi (Carter dan Usry, 2014). Tenaga kerja langsung adalah
tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi
produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu
(Carter dan Usry, 2014). Biaya overhead pabrik juga disebut overhead
manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik terdiri atas semua
biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output
tertentu, overhead pabrik biasanya memasukkan semua biaya
manufaktur kecuali bahan baku langsung dan ternaga kerja langsung
(Carter dan Usry, 2014).
2.5 Harga Jual
Menurut Supriyono (2016) “Harga jual adalah jumlah beban yang
dibebankan suatu unit usaha kepada pembeli atau konsumen atas
barang atau jasa yang di jaul atau diserahkan”. Sedangkan menurut
Suparyono & Rosad (2015) “Harga adalah jumlah sesuatu yang
memiliki nilai pada umumnya uang di korbankan untuk mendapatkan
suatu produk.”
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Murti dan
Soeorihanto, 2007). Menurut Tjiptono (2010) Harga adalah suatu niali
untuk mendapatkan suatu produk kepada konsumen manfaat dari
memiliki atau menggunakan pada satuwaktu tertentu. Setiap
perusahaan harus menetapkan harga jual produk secara tepat agar
daoat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa.
2.6 Penentuan Harga Jual
Kotler dan keller (2009) menyatakan harga jual adalah sejumlah uang
yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, dan jumlah dari nilai
yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat, karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut. Kotler dan keller (2009)
menyatakan bahwa tujuan penetapan harga, yaitu:
a. Kelangsungan hidup
b. Laba sekarang maksimun
c. Pendapatan sekarang maksimun
d. Pertumbuhan penjualan maksimun
e. Skimming pasar maksimun
f. Kepemimpinan mutu produk
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
1. Muhamad B Analisis Perhitungan Harga Pokok Penelitian ini Dalam penelitian ini
asani dan K Harga Produksi, menggunakan memberikan hasil
Tabel 2. 2
N0 Nama Persamaan Perbedaan
Gambar 2.3
Kerangka berpikir
Batako Nasional
Bimoku
HargaIII
BAB Jual
BAB III
METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., & Irama, O. N. (2021). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi
Dalam Menentukan Harga Jual Roti Pada Ukm Roti Cirasa
Bakery. Jurnal Multidisiplin Madani, 1(3), 151-162.
Caroline, Tertius Clara, and Heince RN Wokas. "Analisis Penerapan Target
Costing dan Activity-Based Costing Sebagai Alat Bantu
Manajemen Dalam Pengendalian Biaya Produksi Pada UD. Bogor
Bakery." Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
dan Akuntansi 4.1 (2016).
Damayanti, Dyah Ayu. ANALISIS PERBANDINGAN HARGA POKOK
PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN
VARIABLE COSTING (Study Pada Usaha Coffee & Roastery
Kenakopi Jombang). Diss. STIE PGRI Dewantara Jombang, 2023.
Lestari, Alviani, Siti Ita Rosita, and Tri Marlina. "Analisis Penerapan Metode Full
Costing Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk
Penetapan Harga Jual." Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan 7.1
(2019): 173-178.
Sari, Yunita, and Lily Karlina Nasution. "Analisis penentuan harga jual dengan
metode cost plus pricing dan pengaruhnya terhadap laba yang
dihasilkan pada UD Maju." Jurnal Akuntansi dan Bisnis 4.1
(2018): 85-96.