Anda di halaman 1dari 19

1.

Tentukan nilai maksimum dari 2x + 3y, x , y ϵ C yang memenuhi sistem


pertidaksamaan x + y ≤ 3 ; x + 2y ≤ 4, x ≥ 0; y ≥ 0!

Jawaban:
Langkah awal adalah menggambar impunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan di atas. Kemudian dihitung nilai 2x+3y pada setiap titik dalam
daerah himpunan penyelesaian, maka:

Berdasarkan gambar di atas, maka nilai maksimum dari 2x + 3y adalah 7


untuk x = 2 dan y = 1.

2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Jarak antara


titik B dan EG adalah ⋯⋅
A. 36 cm D. 66 cm
B. 46 cm E. 76 cm
C. 56 cm

Pembahasan:
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Pada segitiga BEG, diketahui BE,EG, dan BG semuanya merupakan


diagonal bidang kubus, sehingga segitiga BEG merupakan segitiga sama sisi
dengan panjang BE=EG=BG=62 cm. Untuk itu, jarak B ke EG adalah
jarak B ke O di mana O titik tengah EG.
Sekarang tinjau segitiga siku-siku BOG.
Diketahui : OG=12EG=12(62)=32 cm dan BG=62 cm
Panjang BO dapat ditentukan dengan Teorema Pythagoras.
BO=BG2−OG2=(62)2−(32)2=72−18=54=36 cm
Jadi, jarak B ke EG adalah 36 cm
(Jawaban A)

3. Diketahui T.ABCD limas segi empat beraturan yang memiliki panjang


rusuk alas 12 cm dan panjang rusuk tegak 122 cm. Jarak
titik A ke TC adalah ⋯⋅
A. 36 cm D. 66 cm
B. 46 cm E. 76 cm
C. 56 cm

Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Panjang diagonal alasnya adalah


AC=AB2+BC2=122+122=122 cm
Segitiga ATC merupakan segitiga sama sisi karena AC=AT=TC=122 cm
Dengan demikian, jarak titik A ke TC adalah jarak titik A ke titik O di
mana O titik tengah TC seperti gambar.
Perhatikan segitiga siku-siku AOC
Diketahui: AC=122 cm dan OC=12TC=12(122)=62 cm
Panjang AO dapat ditentukan dengan Teorema Pythagoras, yaitu
AO=AC2−OC2=(122)2−(62)2=288−72=216=66 cm
Jadi, jarak titik A ke TC adalah 66 cm
(Jawaban D)

4. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm. Jarak titik E ke


bidang diagonal BDHF adalah ⋯⋅
A. 12a3 cm D. 12a cm
B. 12a2 cm E. 14a cm
C. 14a2 cm

Pembahasan:
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Jarak titik E ke bidang diagonal BDHF sama dengan jarak titik E ke titik
tengah diagonal HF. Misalkan O titik tengah diagonal HF. EG merupakan
diagonal bidang dengan panjang a2 cm.
Perhatikan bahwa panjang EO merupakan setengah dari panjang diagonal EG,
sehingga EO=12(a2)=12a2 cm
Jadi, jarak titik E ke bidang diagonal BDHF adalah 12a2 cm
(Jawaban B)
5. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm. Jarak ruas
garis HD dan EG adalah ⋯⋅
A. 6 cm D. 8 cm
B. 62 cm E. 82 cm
C. 63 cm

Pembahasan:
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Jarak HD ke EG sama dengan jarak H ke titik tengah EG. Misalkan O titik


tengah EG, sehingga kita peroleh sebuah segitiga siku-siku HEO (siku-siku di O).
Diketahui panjang EH=12 cm. Panjang diagonal bidang EG=s2=122 cm,
sehingga EO=12EG=12(122)=62 cm
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, didapat
HO=EH2−EO2=122−(62)2=144−72=72=62 cm
Jadi, jarak ruas garis HD dan EG adalah 62 cm
(Jawaban B)

6. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Jarak titik B ke


garis HC adalah ⋯⋅
A. 122 cm D. 8 cm
B. 85 cm E. 46 cm
C. 83 cm

Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Jarak titik B ke HC sama dengan jarak titik B ke C. Perhatikan


bahwa BC merupakan rusuk kubus, sehingga panjang BC=8 cm.
Jadi, jarak titik B ke garis HC adalah 8 cm
(Jawaban D)
7. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 2a cm. Panjang ruas
garis HB adalah ⋯⋅
A. (2a3−a2) cm D. 2a2 cm
B. a2 cm E. 2a3 cm
C. a3 cm

Pembahasan:
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Pertama, perhatikan segitiga ABD (siku-siku di A). Panjang BD dapat ditentukan


dengan rumus Pythagoras, yaitu
BD=AB2+AD2=(2a)2+(2a)2=8a2=2a2 cm
Sekarang, perhatikan segitiga BDH (siku-siku di D). Panjang HB juga dapat
ditentukan dengan rumus Pythagoras, yaitu
HB=BD2+DH2=(2a2)2+(2a)2=8a2+4a2=12a2=2a3 cm
Jadi, panjang ruas garis HB adalah 2a3 cm
(Jawaban E)

8. Diketahui sebuah balok PQRS.TUVW dengan panjang 15 cm, lebar 7 cm,


dan tinggi 5 cm. Jarak antara bidang alas PQRS dan bidang
atas TUVW adalah ⋯⋅
A. 5 cm D. 7 cm
B. 52 cm E. 72 cm
C. 53 cm

Pembahasan:
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Jarak antara bidang alas PQRS dan bidang atas TUVW sama dengan tinggi balok
tersebut. Dengan demikian, jarak kedua bidang itu adalah 5 cm
(Jawaban A)

9. Diketahui sebuah limas T.ABCD dengan sisi alas berbentuk persegi dan
panjang rusuk alas 6 cm serta panjang rusuk tegaknya 5 cm. Tinggi limas
tersebut adalah…
A. 7 cm D. 4 cm
B. 3 cm E. 32 cm
C. 13 cm

Pembahasan:
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Misalkan proyeksi titik T ke bidang alas ABCD adalah titik O yang


terletak di tengah-tengah bidang itu. Sekarang, perhatikan segitiga AOT (siku-siku
di O). Karena AC merupakan diagonal bidang alas (persegi), maka AC=62 cm,
sehingga AO=12(AC)=12(62)=32 cm
AT merupakan rusuk tegak limas, sehingga AT=5 cm. Dalam bentuk
ini, OT merupakan tinggi limas yang akan dicari panjangnya dengan
menggunakan Teorema Pythagoras.
OT=AT2−AO2=52−(32)2=25−18=7 cm
Jadi, tinggi limas tersebut adalah 7 cm
(Jawaban A)

10. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Panjang


proyeksi DE pada BDHF adalah ⋯⋅
A. 22 cm D. 46 cm
B. 26 cm E. 82 cm
C. 42 cm

Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Proyeksi DE pada BDHF adalah OD, di mana O titik tengah HF.


Pada segitiga HOD (siku-siku di H), diketahui panjang DH=8 cm. Karena
panjang HF (diagonal bidang) 82 cm, maka HO=12(HF)=12(82)=42 cm. Dengan
menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh
OD=DH2+HO2=82+(42)2=64+32=96=46 cm
Dengan demikian, panjang proyeksinya adalah panjang OD, yaitu 46 cm
(Jawaban D)

11. Berikut ini yang bukan termasuk pernyataan adalah ⋯⋅


A. Semua bilangan prima merupakan bilangan ganjil
B. Ada bilangan prima yang genap
C. Ada segitiga yang jumlah seluruh sudutnya tidak 180∘
D. Harga beras naik membuat semua orang pusing
E. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia

Pembahasan:
Dalam matematika, suatu kalimat disebut pernyataan apabila nilai kebenarannya
dapat ditentukan.
Pilihan A: “Semua bilangan prima merupakan bilangan ganjil” (bernilai salah)
Pilihan B: “Ada bilangan prima yang genap” (bernilai benar)
Pilihan C: “Ada segitiga yang jumlah seluruh sudutnya tidak 180∘” (bernilai
salah)
Pilihan D: “Harga beras naik membuat semua orang pusing” (tidak dapat
ditentukan nilai kebenarannya karena bersifat relatif)
Pilihan E: “Jakarta merupakan ibu kota Indonesia” (bernilai benar)
(Jawaban D)

12. Nilai x agar pernyataan “x bilangan prima dan 3x2−1=26” bernilai benar
adalah ⋯⋅
A. 2 C. 5 E. 9
B. 3 D. 7

Pembahasan:
Pernyataan majemuk yang diberikan di atas merupakan konjungsi (dihubungkan
oleh kata “dan”).
Agar konjungsi bernilai benar, maka kedua pernyataan harus bernilai benar.
Pernyataan pertama: x bilangan prima.
Pernyataan kedua: 3x2−1=26
Karena 3x2−1=26 masih berbentuk kalimat terbuka, maka kita harus menentukan
nilai x agar persamaan tersebut bernilai benar.
3x2−1=263x2=27x2=9x=±9=±3
Kita peroleh 2 nilai x yaitu x=3 atau x=−3. Karena x=−3 bukan bilangan prima,
maka satu-satunya nilai x yang memenuhi untuk membuat pernyataan pertama
bernilai benar adalah x=3
(Jawaban B)

13. Negasi dari “Ada siswa yang pergi ke sekolah dengan menggunakan bus”
adalah ⋯⋅
A. Setiap siswa pergi ke sekolah dengan menggunakan bus
B. Beberapa siswa pergi ke sekolah dengan menggunakan bus
C. Semua siswa pergi ke sekolah dengan menggunakan bus
D. Beberapa siswa tidak pergi ke sekolah dengan menggunakan bus
E. Setiap siswa tidak pergi ke sekolah dengan menggunakan bus

Pembahasan
Negasi (ingkaran) adalah operasi logika yang membalikkan kebenaran suatu
pernyataan. Negasi dari kata “ada” adalah “setiap” atau “semua“.
Negasi dari “Ada siswa yang pergi ke sekolah dengan menggunakan bus”
adalah “Setiap siswa tidak pergi ke sekolah dengan menggunakan bus“.
(Jawaban E)

14. Negasi dari pernyataan “Rizki merupakan anak yang rajin dan
pandai melukis” adalah ⋯⋅
A. Rizki merupakan anak yang tidak rajin dan tidak pandai melukis
B. Rizki merupakan anak yang rajin atau pandai melukis
C. Rizki merupakan anak yang tidak rajin atau tidak pandai melukis
D. Rizki merupakan anak yang rajin atau tidak pandai melukis
E. Rizki merupakan anak yang tidak rajin atau pandai melukis

Pembahasan:
Negasi (ingkaran) adalah operasi logika yang membalikkan kebenaran
suatu pernyataan. Negasi dari kata “dan” adalah “atau” (konjungtif menjadi
disjungtif). Secara simbolik, kita tulis
∼(p∧q)=∼p ∨∼q
Dalam kasus ini,
p: Rizki merupakan anak yang rajin.
q: Rizki pandai melukis.
Untuk itu, negasi dari pernyataan “Rizki merupakan anak yang rajin dan
pandai melukis” adalah “Rizki merupakan anak yang tidak rajin atau tidak
pandai melukis“.
(Jawaban C)

15. Ingkaran dari pernyataan “Jika Wati pandai mengoperasikan komputer,


maka ia diterima sebagai karyawan” adalah ⋯⋅
A. Wati pandai mengoperasikan komputer dan diterima sebagai karyawan
B. Wati pandai mengoperasikan komputer atau diterima sebagai karyawan
C. Wati tidak pandai mengoperasikan komputer dan diterima sebagai karyawan
D. Wati tidak pandai mengoperasikan komputer atau tidak diterima sebagai
karyawan
E. Wati pandai mengoperasikan komputer dan tidak diterima sebagai karyawan

Pembahasan:
Bentuk yang ekuivalen dengan p⟹q adalah ∼p∨q.
Dengan demikian, negasi (ingkaran) dari p⟹q ekuivalen dengan p ∧∼q. Secara
simbolik, kita tulis
∼(p⟹q)≡p ∧∼q
(Simbol ≡ dibaca: ekuivalen)
Misalkan
p: Wati pandai mengoperasikan komputer;
q: Wati diterima sebagai karyawan.

Dengan demikian, ingkaran dari pernyataan “Jika Wati pandai mengoperasikan


komputer, maka ia diterima sebagai karyawan” adalah “Wati pandai
mengoperasikan komputer dan ia tidak diterima sebagai karyawan“.
(Jawaban E)
16. Invers pernyataan “Jika rakyat membayar pajak, maka pembangunan
berjalan lancar” adalah ⋯⋅
A. Jika rakyat membayar pajak, maka pembangunan tidak berjalan lancar
B. Jika rakyat tidak membayar pajak, maka pembangunan berjalan lancar
C. Jika pembangunan berjalan lancar, maka rakyat membayar pajak
D. Jika pembangunan berjalan lancar, maka rakyat tidak membayar pajak
E. Jika rakyat tidak membayar pajak, maka pembangunan tidak berjalan lancar

Pembahasan
Pernyataan implikasi (jika maka) di atas berbentuk p⟹q, sehingga inversnya
berbentuk ∼p⟹∼q. Dengan demikian, invers pernyataan “Jika rakyat
membayar pajak, maka pembangunan berjalan lancar” adalah “Jika rakyat
tidak membayar pajak, maka pembangunan tidak berjalan lancar“.
(Jawaban E)

17. Kontraposisi dari pernyataan “Jika Anda jujur, maka Anda dipercaya”
adalah ⋯⋅
A. Jika Anda tidak dipercaya, maka Anda tidak jujur
B. Jika Anda tidak jujur, maka Anda tidak dipercaya
C. Jika Anda tidak jujur, maka Anda dipercaya
D. Jika Anda tidak dipercaya, maka Anda jujur
E. Jika Anda dipercaya, maka Anda jujur

Pembahasan
Pernyataan implikasi (jika maka) di atas berbentuk p⟹q, sehingga
kontraposisinya berbentuk ∼q⟹∼p. Dengan demikian, kontraposisi dari
pernyataan “Jika Anda jujur, maka Anda dipercaya” adalah “Jika Anda tidak
dipercaya, maka Anda tidak jujur“.
(Jawaban A)

18. Dari pernyataan majemuk p⟹q, konversnya adalah ⋯⋅


A. q⟹p
B. ∼p⟹∼q
C. ∼q⟹∼p
D. p⟹∼q
E. ∼p⟹q

Pembahasan
Implikasi berbentuk: p⟹q
Konversnya berbentuk: q⟹p
Inversnya berbentuk: ∼p⟹∼q
Kontraposisinya berbentuk: ∼q⟹∼p
(Jawaban A)

19. Diketahui premis


P: Jika Toni memenangkan olimpiade matematika, maka Toni memperoleh
medali emas.
Q: Toni tidak memperoleh medali emas.
Kesimpulan yang sah dari kedua premis di atas adalah ⋯⋅
A. Toni memenangkan olimpiade matematika
B. Toni tidak memperoleh medali emas
C. Toni tidak memenangkan olimpiade matematika
D. Toni memperoleh medali emas
E. Toni tidak memenangkan olimpiade matematika dan Toni tidak mendapat
medali emas

Pembahasan
Penyajian kedua premis di atas berbentuk modus tollens.
Premis 1: P⟹Q
Premis 2: ∼Q
Kesimpulan: ∼P
Berdasarkan bentuk model tollens, kesimpulan yang sah (valid) adalah “Toni
tidak memenangkan olimpiade matematika”.
(Jawaban C)

20. Sebuah kartu diambil dari seperangkat kartu remi. Peluang terambilnya
kartu Queen adalah…
A. 913 C. 513 E. 113
B. 713 D. 313
Pembahasan:
Satu set kartu remi terdiri dari 52 kartu (+2 kartu Joker), tetapi umumnya
kartu Joker tak dipakai.
Kartu Queen ada empat, yaitu Queen Diamond (♦), Queen
Spade (♠), Queen Hearts (♥), dan Queen Club (♣).
Dengan demikian, peluang terambilnya sebuah kartu Queen dari 52 kartu
adalah P(Queen)=452=113
(Jawaban E)

21. Sepasang suami istri berencana memiliki 3 anak. Peluang anak yang lahir
ketiganya laki-laki adalah…
A. 12 C. 14 E. 18
B. 13 D. 15
Pembahasan:
Banyaknya anggota ruang sampel ada 2, yaitu laki-laki dan perempuan.
Peluang kelahiran anak pertama laki-laki adalah 12
Peluang kelahiran anak kedua laki-laki adalah 12
Peluang kelahiran anak ketiga laki-laki adalah 12
Jadi, peluang anak yang lahir ketiganya laki-laki adalah 12×12×12=18
(Jawaban E)

22. Tiga mata uang logam dilempar bersama-sama sebanyak 320 kali. Frekuensi
harapan muncul dua angka dan satu gambar adalah ⋯⋅ kali.
A. 60 D. 240
B. 80 E. 280
C. 120
Pembahasan:
Misalkan M adalah kejadian munculnya 2 angka (A) dan 1 gambar (G), sehingga
M={(A,A,G),(A,G,A),(G,A,A)}
sehingga n(M)=3
Banyaknya anggota ruang sampel untuk 3 koin yang masing-masingnya
memiliki 2 sisi adalah n(S)=2×2×2=8
Jadi, peluangnya adalah p(M)=n(M)n(S)=38
Frekuensi harapan munculnya dua angka dan satu gambar adalah
p(M)×n=38×320=120 kali
(Jawaban C)

23. Temukan nilai dari limit berikut

Soal yang kedua, kita akan menentukan nilai suatu limit. Kali ini kita
harus memfaktorkan dan mengalikan akar sekawan. Mengapa demikian? karena
jika kita langsung subtitusikan nilai x hasilnya adalah 0/0. Pada gambar di atas,
akhirnya kita dapatkan hasil yaitu nilai limitnya adalah -8 dan 1/4.

24. Dua buah dadu dilempar sekali. Peluang muncul jumlah mata dadu lebih
dari 7 adalah..
A. 12 C. 512 E. 1336
B. 49 D. 718
Pembahasan:
Berjumlah lebih dari 7, berarti boleh 8,9,10,11, atau 12.
Misalkan A adalah kejadian munculnya jumlah mata dadu 8, sehingga
A={(2,6),(6,2),(3,5),(5,3),(4,4)}
dengan n(A)=5
Misalkan B adalah kejadian munculnya jumlah mata dadu 9, sehingga
B={(3,6),(6,3),(4,5),(5,4)}
dengan n(B)=4
Misalkan C adalah kejadian munculnya jumlah mata dadu 10, sehingga
C={(4,6),(6,4),(5,5)}
dengan n(C)=3
Misalkan D adalah kejadian munculnya jumlah mata dadu 11, sehingga
D={(5,6),(6,5)}
dengan n(D)=2
Misalkan E adalah kejadian munculnya jumlah mata dadu 12, sehingga
E={(6,6)}
dengan n(E)=1
Banyaknya anggota ruang sampel untuk 2 dadu yang masing-masingnya
memiliki 6 sisi adalah n(S)=6×6=36
Jadi, peluangnya adalah
p(A∪B∪C∪D∪E)=n(A)+n(B)+n(C)+n(D)
+n(E)n(S)=5+4+3+2+136=1536=512
(Jawaban C)

25. Diberikan pernyataan: “Jika Yana seorang pelajar, maka ia memakai


seragam sekolah.”
Tentukan:
A. Konvers dari pernyataan tersebut!
B. Invers dari pernyataan tersebut!
C. Kontraposisi dari pernyataan tersebut!

Pembahasan
Pernyataan berbentuk implikasi (jika maka):
Jika Yana seorang pelajar, maka ia memakai seragam sekolah.
Jawaban a)
Jika Yana memakai seragam sekolah, maka Yana seorang pelajar.
Jawaban b)
Jika Yana bukan seorang pelajar, maka ia tidak memakai seragam sekolah.
Jawaban c)
Jika Yana tidak memakai seragam sekolah, maka Yana bukan seorang pelajar.

26. Dari kota A ke kota B terdapat 4 jalur berbeda. Dari kota B ke kota C
terdapat 2 jalur. Dari kota C ke kota D terdapat 3 jalur. Tentukan
banyaknya jalur yang dapat ditempuh dari kota A ke kota D melalui kota B
dan C!

Pembahasan
Dengan menggunakan Aturan Perkalian, banyaknya jalur yang dapat ditempuh
dari kota A ke kota D melalui kota B dan C adalah 4×2×3=24

27. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10 cm. Tentukan


panjang diagonal ruang kubus tersebut!

Pembahasan
Misalkan diberikan kubus ABCD.EFGH seperti gambar di bawah.
Salah satu diagonal ruang kubus tersebut adalah AG.
Perhatikan segitiga ACG (siku-siku di G). AC merupakan diagonal bidang,
sehingga panjangnya adalah AC=102 cm
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh
AG=AC2+CG2=(102)2+102=200+100=300=103
Jadi, panjang diagonal ruang kubus itu adalah 103 cm

28. Terdapat kata “KALENDER” yang tersusun atas beberapa huruf, berapa
banyak huruf yang dapat tersusun?
a. 240
b. 25
c. 50
d. 720
e. 60
Jawaban: (d). 24

Pembahasan: Dalam contoh soal matematika kelas 11 semester 2 beserta


jawabannya, kata “KALENDER” terdiri dari 8 huruf, dengan huruf E diulang
sebanyak dua kali.
Maka jumlah susunan kata dapat terbentuk yaitu:

Sehingga ada 6720 susunan kata yang dapat dibentuk.

29. Ady sedang menjumlahkan nomor-nomor pada halaman buku yang terdiri
dari 20 halaman. Jumlah yang ia dapatkan adalah 224. Ternyata terjadi
kekeliruan, yaitu ada satu halaman yang dihitung dua kali.
Jika buku dimulai dari halaman 1 sampai 20, maka halaman yang dihitung
dua kali adalah ….
A. 8
B. 10
C. 14
D. 15
Jawaban: C

Pembahasan:
Menghitung 20 halaman buku, karena yang dihitung adalah halaman 1-20,
maka sama artinya menghitung jumlah 20 suku pertama ,

Jumlah 20 halaman pertama adalah 210. Sedangkan perhitungan yang


didapat ayah adalah 224. Untuk mengecek halaman yang dihitung dua kali, maka
kita cari selisih keduanya, yaitu 224-210 = 14. Dengan demikian, halaman yang
dihitung dua kali adalah halaman 14 (C)
30. Bu Siti membeli tiga paket alat tulis yang berisi lebih dari dua macam alat
tulis (alat tulis tersebut boleh berupa buku, bolpoin, atau penghapus) baik
itu di toko Rejeki maupun di toko Makmur. Matriks yang sesuai untuk
ketiga paket tersebut adalah ….

A.

B.

C.

D.

E.

Jawaban: D

Pembahasan:
Dari teks, disebutkan bahwa Ibu harus membeli hadiah yang berisi lebih
dari dua alat tulis, dengan kata lain, harus membeli paket alat tulis yang berisi tiga
komponen.
Sehingga di toko Rejeki hanya bisa membeli paket hemat yang berisi 8
buku, 4 bolpen, dan 3 penghapus dengan harga 62.000. Sedangkan di toko
Makmur ada dua paket yang bisa dibeli, pertama paket sedang yang berisi 5 buku,
4 bolpen, dan 2 penghapus dengan harga 48.000. Kedua paket lengkap yang berisi
5 buku, 8 bolpen, dan 3 penghapus dengan harga 64.000.
Sehingga dapat kita tulis dalam bentuk matriks,

Atau boleh ditulis seperti ini,

Karena untuk setiap pembelian dikenakan pajak 10%, maka Ibu Siti harus
membayar harga tersebut (100%) + 10% atau bisa ditulis 110%, sehingga
diperolah persamaan matriks yang baru,
Berdasarkan pemaparan di atas, maka matriks yang memenuhi adalah (D)
31. Sebuah pesawat tempur melihat dua buah kapal layar di bawahnya. Pada
layar pemantau yang dilihat copilot, pesawat tempur tersebut
menunjukkan posisi kedua kapal layar dengan sudut depresi yang berbeda
seperti terlihat pada gambar. Jika copilot melihat kedua kapal layar dengan
posisi pesawat yang tegak lurus permukaan air laut dengan ketinggian 1.800
meter, maka jarak kedua kapal tersebut adalah ….
A. 2.400 meter
B. (1.800 + 600 √2) meter
C. (1.800 + 600 √3) meter
D. 3.600 meter
E. (1.800 + 1.800 √3) meter
Jawaban: C. (1.800 + 600 √3) meter

Pembahasan:
Dari ilustrasi dan keterangan di soal, diperoleh keterangan seperti ini

Karena BDC sama kaki, sehingga CD = BC, maka diperoleh panjang BD adalah
1.800 m.
Selanjutnya kita akan mencari panjang AD, panjang AD dapat kita peroleh dari
segitiga ACD dengan menggunakan aturan sinus,

Dengan demikian, panjang AB = AD + DB


AB = AD + DB
AB = 600√3 + 1800
AB = 1800 + 600√3
Sehingga jarak kedua kapal adalah 1800 + 600 √3. Jawaban yang memenuhi
adalah 1800 + 600√3 (C).

32. Dari angka 1,2,3,7, dan 8 akan disusun bilangan ganjil yang terdiri
atas 3 angka. Jika tidak ada angka yang boleh diulang, maka banyaknya
bilangan yang diperoleh adalah…
A. 28 C. 32 E. 40
B. 30 D. 36
Pembahasan:
Pada bilangan 3-angka, terdapat digit ratusan, puluhan, dan satuan.
Karena bilangannya ganjil, maka untuk mengisi angka satuan hanya dipilih
angka 1,3, dan 7 (ada 3 cara).
Untuk mengisi angka puluhan, tersisa 4 bilangan (termasuk 2 dan 8), di
mana satu bilangan telah dipilih untuk mengisi angka satuan tadi.
Untuk mengisi angka ratusan, tersisa 3 bilangan, di mana dua bilangan
masing-masing telah dipilih untuk mengisi angka satuan dan puluhan.
Jadi, ada 3×4×3=36 bilangan yang dapat dibentuk.
(Jawaban D)

1. Sebuah satu set kartu remi diambil secara acak, peluang terambilnya kartu
33.
Queen adalah:
a
.

d.
b.

e.
c.

Jawaban: (a).
Pembahasan: Pada contoh soal, satu set kartu remi terdiri dari 52 buah (+2 kartu
joker), namun biasanya kartu Joker tidak digunakan. Kartu Queen terdiri dari Queen
Heart, Queen Diamond, Queen Club dan Queen Spade.
Dengan demikian, peluang terambilnya sebuah kartu Queen dari 52 kartu adalah:

34. Seorang peneliti mengamati perkembangan koloni bakteri yang terbentuk


setiap jam. Apabila jumlah koloni bakteri mula-mula 100 dan setiap bakteri
membelah menjadi dua setiap jam.
Peneliti ingin mengetahui jumlah koloni bakteri yang terbentuk dalam waktu
50 jam dan buatlah grafik dari model persamaan yang ditemukan!
Jawaban:
Rumus suku ke-n barisan geometri:
Un = ar^(n-1)
Bakteri membelah diri membentuk suatu barisan geometri 100, 200, 400,
800, 1600,.... 3 hari = 72 jam.
Untik mencari jumlah suku ke-72 dari barisan tersebut adalah:
Un = ar^(n-1)
U72 = (100)2^(72-1)
U72 = 200^(72-1)
U72 = 200^(71)
U72 ≈ 2.361183e+163
Jadi, jumlah bakteri setelah 3 hari adalah ≈ 2.361183e+163

35. Jika diketahui barisan ke-5 adalah 48 dan suku ke-8 adalah 384, maka suku
ke-4 pada barisan bilangan tersebut adalah?
Jawaban:
Temukan suku dari barisan ke-5
U5 = a.r^(5-1) = 48
U4 = a.r^4 = 48
Selanjutnya, temukan suku dari barisan ke- 8
U8 = a.r^(8-1) = 384
U8 = a.r^7 = 384
Lalu cari nilai r menggunakan perbandingan U8/U5, maka:
(a.r^7) / (a.r^4) = 384 / 48
r^3 = 8
r=2
Untuk mencari suku ke-4, maka:
U4 = U5/r
U4 = 48/2
U4 = 24
Jadi, suku ke-4 pada barisan bilangan geometri di atas adalah 24.

36. Diketahui vektor a = 4i − 2j + 2k dan vektor b = 2 i − 6 j + 4k. Proyeksi


orthogonal vektor a pada vektor b adalah....
A. i − j + k
B. i − 3j + 2k
C. i − 4j + 4k
D. 2i − j + k
E. 6i − 8j + 6k

jawaban
Proyeksi vektor a pada vektor b namakan c, hasil akhirnya dalam bentuk vektor
(proyeksi vektor ortogonal).
37. Dua buah vektor masing-masing:
p = 3i + 2j + k
q = 2i – 4 j + 5k
Tentukan nilai cosinus sudut antara kedua vektor tersebut!

jawaban :
Jumlahkan dua buah vektor dalam i, j, k

Dengan rumus penjumlahan

38. Diketahui vektor a = 2i – 6j – 3k


dan b = 4i + 2j – 4k . Panjang proyeksi vektor a pada b adalah…
A. 4/3
B. 8/9
C. ¾
D. 3/8
E. 8/36

jawaban :
Panjang masing-masing vektor, jika nanti diperlukan datanya:

Proyeksi vektor a pada vektor b, namakan c:


39. Besar sudut antara vektor a = 2i − j + 3k dan b = i + 3j − k adalah....
A. 1/8 π
B. 1/4 π
C. 1/3 π
D. 1/2 π
E. 2/3 π

jawaban :
Sudut antara dua buah vektor:

40. Latihan Soal

Soal yang keempat, kita akan menentukan nilai turunan dalam bentuk
pembagian. Untuk mengerjakannya, pertama-tama kita sebut pembilang
sebagai u(x) dan penyebut sebagai v(x). Kemudian, kita cari turunannya.
Setelahnya kita gunakan rumus sesuai dengan gambar di atas. Akhirnya, kita
dapatkan hasil yaitu 24.
TUGAS MATEMATIKA

Nama : MAYA SOFA AROFIANA


Kelas : XI TPSB
No Absen : 21

SMK TECMACO SEMARANG


TAHUN AJARAN 2022 / 2023

Anda mungkin juga menyukai