Smart Grid
Smart Grid
SMART GRID
PRATIKUM APLIKASI TEKNIK ELEKTRO 3
Disusun Oleh :
Mochamad Fazri Abdul Latif
11-2020-051
Selain itu pada sel surya terdapat lapisan antirefleksi, dan substrat
logam sebagain tempat mengalirnya arus dari lapisan tipe-n (elektron)
dan tipe-p (hole). Skema sederhana struktur sel surya diilutsrasikan
pada gambar 2.1.
Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada
saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan terjadi pada malam
hari, maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah
proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu
akan naik bila tegangan aki itu mencapai 12 volt, maka kontroler akan
menghentikan proses pengisian aki itu. Rangkaian kontroler pengisian
aki, sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi, biasanya rangkaian
kontroler ini sudah tersedia dipasaran. Memang harga kontroler itu
cukup mahal kalau dibeli sebagai unit sendiri. Kebanyakan sistem sel
surya itu hanya dijual dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah
dibandingkan dengan bila merakit sendiri. Biasanya panel surya itu
diletakkan dengan posisi lurus menghadap matahari. Padahal bumi itu
bergerak mengelilingi matahari, agardapat terserap secara maksimum
sinar matahari itu harus diusahakan selalu jatuh tegakl urus pada
permukaan panel surya.
Bahan sel surya sendiri terdiri dari kaca pelindung dan material
adhensive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan
lingkungan kemudian material anti-refleksi untuk menyerap lebih
banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan,
semikonduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran silikon) untuk
menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (terbat dari
logam tipis) untuk mengirim elektron keperabot listrik. Cara kerja sel
surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor dioda.
Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan
semi-konduktor, terjadi pelepasan eektron. Apabila elektron tersebut
bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan
yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya gaya pada bahan. Gaya
tolak antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan maknet
listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan
akhir untuk digunakan pada perabot listrik
b. Ground-Mounted
PLTS On Grid adalah suatu model instalasi yang terdiri dari dua
sumber energi listrik yaitu jaringan listrik PLN dan panel surya
yang dijadikan satu. Penggunaan panel surya / PLTS yang
terhubung pada jaringan listrik untuk mensuplai energi listrik di
rumah tangga atau industri. Sistem tersebut mengunakan panel
surya sebagai pembangkit yang bebas gas emisi buang atau ramah
lingkungan. Sistem Grid Connection juga tetap terkoneksi dengan
jaringan PLN dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan energi
panel surya yang menghasilkan energi secara maksimal dan juga
mengurangi tagihan listrik. Teknologi PLTS On Grid ditunjukan
pada gambar 2.6.
Gambar 2. 6 Skema Konfigurasi PLTS On-Grid Connected
a. Monocrystalline (Si)
b. Polycrystalline
2.3.2 Inverter
Gambar 2. 11 Inverter
Gambar 2. 12 Topologi Inverter
Penggunaan inverter pada saat ini pada PLTS memiliki dua jenis
yaitu inverter yang bekerja secara mandiri (Off-Grid) dan inverter yang
bekerja dengan tersambung jala-jala listrik PLN (On-Grid). Pada PLTS
Off-Grid digunakan jenis inverter biasa, sedangkan pada PLTS On-Grid
menggunakan jenis Grid Tied Inverter (GTI). GTI merupakan salah
satu inverter yang secara otomatis dapat mensinkronkan tegangan DC
yang bersumber dari panel PV dengan tegangan jala- jala PLN (Grid).
GTI mampu menghasilkan tegangan yang sama persis dengan tegangan
jala-jala pada waktu yang sama dan mengoptimalkan keluaran energi
yang dibangkitkan oleh panel surya.
2.3.3 Kabel
Manajemen kabel pada instalasi PLTS Terapung membutuhkan
perencanaan yang baik, baik selama masa perencanaan ataupun proses
instalasi. Panjang kabel dan rute kabel perlu direncanakan dan dihitung
dengan hati-hati. Elastisitas kabel harus dapat mengakomodasi gerakan
platform terapung dan perubahan ketinggian permukaan air yang
mungkin terjadi. Jika tidak, gaya tegang dapat menyebabkannya kabel
menjadi putus dan pecah.
Selain itu, kabel juga harus diikat secara tepat dengan pengikat kabel
yang tahan sinar ultraviolet atau baja tahan karat. Kabel juga perlu
diarahkan dan dilindungi sehingga tetap ada rongga sisa untuk menjaga
kabel agar tidak terkena air. Pada tahap perencanaan, harus
dipertimbangkan rute kabel (cable routing) dan desain platform. Rute
kabel yang baik dapat dilakukan dengan membentuk huruf S.
Instalasi kabel di permukaan air lebih berpotensi menimbulkan
permasalahan dan kerusakan dibandingkan dengan instalasi pada
daratan. Beberapa permasalahan yang seringkali ditemukan antara lain:
3. Surge Arrester
NRP : 11-2020-051
NRP : 11-2020-057
Gambar 4. 1 Grafik Arus & Daya Charging terhadap Waktu SCC PWM
Grafik Arus & Daya Beban
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Daya Beban
14.30 14.33 14.36 14.39 Arus Beban
14.42 14.45
Chart Title
35
30
25
20
15
10
5
0 Tegangan Baterai
14.30 Akumulasi Daya
14.33 14.36 Suhu
14.39 14.42 14.45
Gambar 4. 3 Grafik Suhu, Akumulasi Daya & Tegangan Baterai terhadap Waktu SCC
PWM
1.1 0.7
0.5 0.4 0.2 0.1
14.30 14.33 14.36 14.39 14.42 14.45
Gambar 4. 4 Grafik Arus dan Tegangan Panel terhadap Waktu SCC MPPT
14
12
10
8
6
4
2
0
Tegangan Baterai
14.30 14.33 14.36 14.39 Arus Baterai
14.42 14.45
Gambar 4. 5 Grafik Arus dan Tegangan Baterai terhadap Waktu SCC MPPT
Grafik Arus, Tegangan Beban, Akumulasi Daya & Suhu
120
100
80
60
40
20 Suhu
0 Akumulasi Daya
14.30 Tegangan Beban
14.33 14.36 14.39 Arus Beban
14.42 14.45
Gambar 4. 6 Grafik Arus, Tegangan Beban, Akumulasi Daya dan Suhu terhadap Waktu
SCC MPPT
4.3 Analisis
Pengujian PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) off-grid dengan
menggunakan dua jenis pengendali muatan surya, yaitu SCC (Solar Charge
Controller) PWM (Pulse Width Modulation) dan SCC MPPT (Maximum
Power Point Tracking), dapat memberikan hasil perbedaan secara
signifikan dalam akurasi pengumpulan data dan kinerja keseluruhan sistem.
SCC PWM, yang menggunakan metode modulasi lebar pulsa untuk
mengontrol pengisian baterai, menunjukkan bahwa data yang dihasilkan
tidak terlalu akurat. Ini dapat diartikan bahwa kemampuan SCC PWM
dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi lingkungan atau
intensitas cahaya matahari tidak seoptimal yang diinginkan.
Berapa daya puncak, tegangan, dan arus yang dikeluarkan dari array
panel tersebut jika disusun secara seri dan parallel? Gambarkan
masing-masing rangkaiannya.
Jawab
Arus : 8,36 A
Tegangan : 29,9 V
Arus : 33,44 A
SCC MPPT
5.2 Saran
Saran dari penulis adalah Ketika melakukan pengujian sebaiknya dalam
keadaan cuaca yang cerah serta peralatan yang memumpuni, agar data yang
dihasilkan lebih akurat ketika pengumpulan data.