Laporan Deni Alhamdulillah FINAL!!!
Laporan Deni Alhamdulillah FINAL!!!
Laporan Deni Alhamdulillah FINAL!!!
Oleh :
DENI HERMANTO
NISN 0001113268
Jalan Raya Bandung-Sumedang KM. 29 Tanjungsari 45362 Telepon (022) 7911050 Fax (022) 7911050
E-Mail : spp.tanjungsari@yahoo.com Blog:http:/smkppntanjungsari.blogspot.com
Website : http://www.smkppntanjungsari.sch.id
2023
Judul : Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH) Jamur
Paecilomyces sp. pada Media Perbanyakan Massal
dan Metabolit Sekunder
Nama : Deni Hermanto
NISN : 0001113268
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANG
Kepala Kepala
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................6
DAFTAR TABEL....................................................................................................8
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................9
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................4
PERENCANAAN KEGIATAN..............................................................................4
BAB III....................................................................................................................9
PELAKSANAAN KEGIATAN..............................................................................9
BAB IV..................................................................................................................41
4.1 Kesimpulan..............................................................................................41
4.2 Saran........................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................43
LAMPIRAN...........................................................................................................44
Titik Ordinat.......................................................................................................44
Dokumentasi/Foto Kegiatan..............................................................................45
LAMPIRAN
Titik Ordinat
Dokumentasi/Foto Kegiatan
Produk layanan unggulan yang disediakan BPP Provinsi Jawa Barat adalah
Agensia Pengendali Hayati Media Padat, Bang Ali (Pengembangan Agensia
Pengendali Hayati Media Cair), Papa Tina (Pengolahan Pestisida Nabati Biji
Nimba), dan Mang Becak Pintar (Pengembangan Bakteri Antagonis Cair
Berkualitas untuk Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan).
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Identifikasi APH
Identifikasi OPT
Aplikasi APH
Makan Bersama
Kajian IPMA
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Waktu dan Tempat
Kerja Pengalaman (KP) dilaksanakan di Balai Perlindungan Perkebunan,
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, pada tanggal 12 September hingga 30
November 2023.
Alat Bahan
Setelah semua alat dan bahan telah disiapkan kemudian masuk ke tahap
pembuatan media PDA. PDA instan ditimbang menggunakan timbangan
digital sebanyak 22 gram (Gambar 1). PDA instan kemudian dimasukkan
ke dalam gelas kimia yang telah disediakan dan dilarutkan menggunakan
aquadest 500 mL.
Gambar 3 Penimbangan PDA
Gelas kimia yang berisi larutan PDA disimpan ke dalam panci yang
diisi dengan air secukupnya kemudian dipanaskan di atas kompor. Metode
pemanasan larutan PDA ini dinamakan double boiling. Larutan PDA
diaduk menggunakan batang pengaduk hingga homogen. Larutan PDA
dipanaskan selama 30 menit.
Gambar 6 Tabung reaksi yang berisi PDA setelah ditutup dengan kapas dan
alumunium foil
Tabung reaksi disusun ke dalam gelas kimia untuk mempermudah
proses sterilisasi. Gelas kimia yang berisi tabung reaksi disimpan ke dalam
keranjang autoclave. Larutan PDA disterilisasi menggunakan autoclave
pada suhu 121°C dengan tekanan 1 atmosfer selama 45 menit.
Gambar 7
Isolat mulai tumbuh pada hari keempat dan bisa dipanen ketika sudah
memenuhi syaratnya, Ciri isolat yang berhasil yaitu tumbuh memenuhi
semua permukaan agar pada tabung media isolatnya biasanya pada hari ke
14. Warna isolat Paecilomyces sp. Ini dominannya ada yang putih ke
abuabuan, ada yang putih keunguan ada juga putih ke merah mudaan.
Faktor Keberhasilannya yaitu bagaimana cara kita inokulasi dengan tetap
steril dan teliti dan Faktor kontaminasinya adalah terletak pada bahan atau
alat dan bagaimana cara kita menginokulasikan nya.)
b a
Alat Bahan
1) Baskom 1) Beras menir/jagung pecah
2) Bakul Plastik 2) Plastik tahan panas
3) Dandang
4) Nampan
5) Piring plastik
6) Centong
7) Timbangan
8) Keranjang autoclave
9) Autoclave
10) Kipas angin
Langkah kerja pembuatan media perbanyakan massal yaitu pertama beras
menir/jagung pecah dimasukan kedalam baskom untuk dicuci sampai bersih.
Alat Bahan
Langkah kerja:
Alat dan bahan disiapkan. Larutan stok dibuat dengan cara akuades
sebanyak 10 ml dimasukan ke dalam. tabung berisi isolat jamur B. bassiana.
Spora jamur dilepaskan menggunakan jarum ose kemudian ditambahkan Tween
80 sebanyak 1 tetes. Larutan spora di vortex selama kurang lebih 15 menit.
Larutan pengenceran dibuat dengan cara menyiapkan tabung reaksi berisi akuades
sebanyak 9 ml kemudian ditambahkan 1 ml suspensi dari larutan stok.
(pengenceran 10-1). Larutan pada pengenceran 10-1 di vortex selama 3 menit.
Pengenceran dilakukan sampai pada pengenceran 10 -2 dengan tahapan sama
seperti diatas. Kerapatan spora dihitung dengan menggunakan haemocytometer.
Haemocytometer yang telah ditutup cover glass ditempatkan di meja benda
mikroskop kemudian sebanyak 0,2 ml suspensi spora pada pengenceran 10 -2
dimasukan melalui lubang pada haemocytometer menggunakan jarum syringe.
Pengamatan dilakukan pada mikroskop dengan perbesaran 400 x. Hitung
kerapatan konidium jamur yang terdapat pada kotak hitung (a+b+c+d+e) (Gambar
9 dan 10) dengan perbesaran 400x menggunakan hand counter. lakukan
pengecekan penghitungan untuk tiap bidang hitung.
Gambar 19. bidang hitung Heamacytometer
x 3
S= ×10
L ×t × d
Keterangan :
S : Kerapatan Spora Jamur/ml
D :Faktor pengenceran
Kotak
Bidang hitung Bidang hitung
hitun Perhitungan
atas bawah
g
A 25 24
𝑆= 195 𝑥 103
B 60 66
2 𝑥 10−2 𝑥 10−1 x 10-2
C 2 23
D 10 29
E 12 30
S = 97,5 x 108
Total 109 172
3.2.5.2 Uji Viabilitas Spora
Pengujian viabilitas spora dilakukan dengan mengamati sampel agens
hayati di bawah mikroskop, hal ini untuk mengetahui apakah Sampel agens hayati
yang diamati terlalu banyak atau tidak, karena apabila terlalu banyak akan
memperumit proses pengamatan. Maka dari itu perlu dilakukan pengenceran
Alat Bahan
1. Mikroskop 1. Water agar (WA)
2. Syringe 2. Pengenceran spora Paecilomyces sp.
3. Object glass 10-1
4. Cover glass
5. Cawan petri
6. Vortex
7. Kapas
8. Tusuk gigi
9. Cork borrer
Langkah kerja:
Hasil :
Rata-rata
Berkecambah Total
Pengamat perkecambahan
1 2 3 1 2 3 (%)
Deni 35 36 30 40 46 35 83,82
Rehan 42 39 36 50 51 43 81,39
Nurul 94 86 100 106 94 110 90,35
Rata-rata 57 53,67 55,33 65,33 63,67 62,67 85,19
Gambar 24. Hasil viabilitas jamur Paecilomyces sp., a. Spora yang belum
berkecambah dan b. Spora yang sudah berkecambah.
3.2.6 Pembuatan Media Metabolit Skunder
Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi
pertumbuhan pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik
atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan yang lainnya. Adapun alat dan
bahan yang digunakan sebagai berikut:
Alat Bahan
1. Jerigen 1. Air cucian beras
2. Dandang 2. Air kelapa
3. Saringan 3. Air biasa
4. Kompor 4. APH Paecilomyces sp.
5. Panci
6. Corong
7. Saringan
8. Gelas ukur 100 ml
9. Sendok makan
Langkah kerja:
Bagian dalam jerigen ukuran 5 liter disterilisasi dengan cara
dibilasmenggunakan air mendidih. Air cucian beras sebanyak 4 liter
dimasukkan ke dalam dandang dan ditambahkan 1 liter air kelapa.
Larutan tersebut kemudian ditambahkan 5 sdm gula pasir, diaduk dan
dipanaskan sampai mendidih. Larutan media dalam kondisi panas
dimasukkan ke dalam jerigen yang telah steril sebanyak 2,5 liter.
Jerigen berisi media direndam di dalam ember sampai larutan media
dingin.
Gambar a Gambar b
Gambar 25. (a.) menuangkan larutam metsek (b.) mengaduk larutan metsek yang
sedang dipanaskan
3.2.7 Inokulasi Jamur Paecilomyces sp. pada Media Metabolit Skunder
Alat dan bahan yang digunakan untuk inokulasi jamur Paecilomyces sp.
pada media metabolit skunder yaitu:
Alat Bahan
1. Corong 1. Larutan metabolit skunder
2. Jerigen 2. Akuades
3. APH padat Paecilomyces sp.
Langkah kerja :
APH padat Paecilomyces sp. diisi dengan akuades kemudian dikocok
sehingga spora yang menempel pada media perbanyakan massal dapat
terlepas.
Kemudian airnya dimasukan kedalam jerigen yang berisi larutan metabolit
skunder dengan bantuan corong.
Dikocok selama 15 menit, kemudian di simpan di alat sheker hingga metabolit
skunder siap untuk di packing dan digunakan.
Gambar 26. inokulasi jamur Paecilomyces sp. pada media metabolit sekunder
Alat dan bahan yang di gunakan untuk identifikasi OPT perkebunan yaitu:
Alat,Mikroskop compound, Mikroskop stareo,cover glass cawan petri pisau bedah
kecil perekat Bahan Buah kopi yang terserang, Daun kopi yang terserang, Buah
kopi yang terserang, Daun cengkeh yang terserang. Adapun Langkah kerja cara
identifikasi OPT adalah sebagai berikut: Sampel bagian tanaman yang terserang
di ambil Untuk sampel penyakit spora yang di ambil menggunakan perekat
dan di tempelkan object glass. Kemudian object glass berisi sampel diletakan pada
meja preparate mikroskop .Struktur spora di amati. Untuk sampel hama, yang
ditentukan diambil dan di letak object glass.Morfologi hama di amati di bawah
mikroskop.
a. b.
Gambar 27 (a.) pengamatan OPT mikroskopis (b.) pengamatan OPT
makroskopis
Tabel 8. Identifikasi OPT
No Komoditas Gejala hama dan Keterangan
penyakit
1 Kopi Serangan hama penggerek buah
kopi (PBKo)
Penyebab:
adanya bekas lubang gerekan
pada diskus oleh hama …
2 Kutu Serangan hama kutu putih pada
kopi
Domain : Eukariota
Kerajaan : Jamur
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Memesan : Eurotiales
Keluarga : Termoascaceae
a b
Gambar 28 (a). pengamatan struktur jamur Paecilomyces sp. (b.) Struktur jamur
Paecilomyces sp.
a b
Gambar 31. (a.) pemotongan buah buahan busuk (b.) MOL yang sudah jadi
1.3 Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (IPM)
1. Strength
Balai Perlindungan Perkebunan memiliki sarana dan prasarana yang
baik dapat menunjang kinerja pegawai. Salah satu sarana yang
menunjang pekerjaan di balai adalah laboratarium yang sangat
lengkap. Tidak hanya itu, tempat ini dilengkapi dengan kebun edukasi
sehingga mendukung praktik lapang. Balai Perlindungan Perkebunan
memiliki satuan pelayanan di setiap kabupaten, hal ini menjadi
kekuatan balai dalam memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat di setiap kabupaten.
2. Weakness
Kelemahan di Balai Perlindungan Perkebunan kurangnya fasilitas
dalam memperbanyak musuh alami dalam hal ini adalah
predator/parasitoid. Banyaknya musuh alami yang dikembangbiakan
dapat mendukung proses pembelajaran dan wawasan petani.
3. Opportunity
Balai Perlindungan Perkebunan sudah memiliki banyak fasilitas
diantaranya laboratorium, sementara biakan jenis jamur untuk
pengembangan Agens Pengendali Hayati hanya terdapat empat jenis
jamur saja. Sehingga memiliki banyak peluang untuk
mengembangkan jenis jamur atau bakteri lainnya dalam
mengendalikan berbagai hama dan penyakit tanaman perkebunan.
4. Threat
Ancaman yang dimiliki Balai Perlindungan Perkebunan adalah jika
kurangnya kesadaran pegawai dan kurang nya alat untuk
mengembangkan suatu produk ataupun inovasi dalam mengendalikan
hama dan penyakit tanaman perkebunan, makateknologi pengendalian
hama dan penyakit akan tertingga
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Selama mengikuti kegiatan magang ini diperoleh banyak manfaat untuk peserta
magang. Manfaat yang diperoleh tersebut meliputi pengalaman, pengetahuan dan
merupakan pembelajaran bagi peserta magang dalam menghadapi dunia kerja.
Wawasan dan skills peserta magang terutama dalam bidang mikrobiologi menjadi
bertambah.
4.2 Saran
Untuk Balai :
Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan balai lebih ditingkatkan dengan
banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK untuk Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
Hubungan karyawan dengan siswa/i PKL diharapkan selalu terjaga
keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang baik.
Untuk Sekolah :
Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) lebih ditingkatkan lagi untuk meyakinkan perusahaan/instansi terhadap
program PKL ini.
Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan lagi
terutama untuk pembinaan mental siswa/i.
DAFTAR PUSTAKA
Octasari, A., P. 2017 Patogenitas Jamur Entomopatogen Paecilomyces sp.
Terhadap Kumbang Predator Menochilus sexmaculatus [skripsi]. Malang
(ID): Universitas Brawijaya
Winarto, D., & Liswarni, Y. (2017). Potensi jamur Paecilomyces isolat lokal
Sumatera Barat untuk pengendalian nematoda bengkak akar (Meloidogyne
spp.) pada tanaman sayuran [skripsi]. Padang (ID): Universitas Andalas.
LAMPIRAN
Titik Ordinat
6°54'21.6"S 107°41'43.3"E
NISN : 0001113268
Agama : ISLAM
Anak Ke : Pertama
No HP : 085603560166
Riwayat Pendidikan
Riwayat Organisasi :
SOP hanya satu kegiatan dari KD yang dilaksanakan dan yang dipilih sesuai
dengan topik judul lapora
Berbasis