Pengertian Hipotesis
Pengertian Hipotesis
Pengertian Hipotesis
Bab ini akan membahas mengenai pengertian dari hipotesis, ciri-ciri, fungsi, dan
manfaatnya.
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu Hypo dan Thesis. Hypo berarti lemah, kurang,
atau di bawah, sedangkan Thesis berarti teori atau pernyataan yang disajikan dengan bukti.
Dapat dikatakan bahwa hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya
dan masih diperlukan pembuktian, atau dugaan sementara mengenai suatu hal.
Pengujian hipotesis merupakan suatu proses untuk menguji suatu hipotesis tersebut diterima
atau ditolak untuk menjadi parameter dari sebuah populasi dalam penelitian. Tujuan
dilakukan pengujian hipotesis adalah guna mendapatkan hasil yang berupa penentuan
parameter dari sebuah penelitian kuantitatif yang membutuhkan pembuktian.
Ada beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa hipotesis tersebut baik. Ciri-cirinya seperti
di bawah ini.
3. Fungsi Hipotesis
Hipotesis merupakan syarat utama dalam penelitian kuantitatif. Hipotesis memiliki beberapa
fungsi dalam melancarkan suatu penelitian. Fungsinya dapat dirinci sebagai berikut.
Ada beberapa manfaat yang didapatkan oleh peneliti ketika menggunakan atau menetapkan
hipotesis dalam penelitiannya. Beberapa manfaatnya sebagai berikut.
Hipotesis bisa sebagai panduan dalam pengujian dan penyesuaian antarfakta dan
dengan fakta
Hipotesis bisa menjadi alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta dalam
penelitian yang acak tanpa perlu koordinasi dalam suatu satu kesatuan yang
menyeluruh dan penting
Hipotesis dapat memperkecil jangkauan dan memberikan batasan kerja suatu
penelitian
Hipotesis dapat menyiagakan peneliti pada hubungan antarfakta dan kondisi fakta
yang kadangkala luput dari perhatian para peneliti.
Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan tentang sifat suatu populasi yang sering
dinyatakan dalam parameter populasi.
Hipotesis statistik adalah sebuah pernyataan tentang parameter atau distribusi dari
probabilitas untuk suatu populasi yang telah ditentukan, atau dapat dikatakan sebagai
mekanisme probabilistik yang diharapkan untuk menghasilkan pengamatan.
Hipotesis statistik yaitu suatu klaim atau pernyataan formal tentang keadaan alam yang
terstruktur dalam kerangka model statistik.
Hipotesis menjadi sebagai prediksi ketika hipotesis tersebut memberikan gambaran tentang
suatu fenomena sosial ke depan. Sedangkan hipotesis tersebut menjadi sebagai penjelasan
sementara ketika hipotesis tersebut memuat adanya hubungan atau tidak antarvariabel, atau
memberikan gambaran mengenai sebab akibat pada variabel-variabel tersebut.
Hipotesis yang digunakan dalam hipotesis statistika adalah statistika inferensial. Statistika
inferensial adalah metode statistik yang digunakan dalam menganalisis data sampel yang
hasilnya akan digeneralisasikan pada populasi dari sampel tersebut berasal. Bentuk dari
hipotesis statistik bisa berupa satu variabel, seperti, normal, binomial, dan poison, atau nilai
dari suatu parameter, yaitu, varians, mean, standar deviasi, dan proporsi.
Jenis-jenis Hipotesis
Jenis-jenis hipotesis statistika dibagi menjadi 2, yaitu seperti di bawah ini.
Hipotesis nol yaitu berupa pernyataan yang tidak ada perbedaan parameter atau karakteristik
dalam populasi. Pada hipotesis nol selalu mengandung data yang ada di tingkat populasi, dan
biasanya ditandai dengan tanda sama dengan “=”.
Hipotesis Alternatif (H1), yaitu berupa pernyataan yang bertentangan dengan H0. Hipotesis
alternatif bisa menunjukkan perbedaan dua kelompok, dan juga dapat menjelaskan hubungan
antarvariabel. Contohnya seperti di bawah ini.
1. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yaitu suatu pernyataan atau dugaan yang belum terbukti mengenai suatu
populasi dalam penelitian yang dinyatakan dengan angka-angka statistik. Contohnya
mengenai penelitian Hubungan antara usia dan kepuasan kerja perusahaan X. Hipotesis
statistiknya seperti di bawah ini.
H0: p = 0
H1: p ≠ 0
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara atau jawaban sementara dari sebuah
permasalahan yang berbentuk pernyataan. Hipotesis penelitian merupakan pernyataan yang
dibuat oleh peneliti ketika berspekulasi atau menduga suatu hal secara realistis dan dapat
diuji pada suatu penelitian.
H1: Ada hubungan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif mengatur dan menjadi
administrator organisasi
H2: Ada hubungan signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi untuk mencapai
tingkat IPK minimum
H3: Ada hubungan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif mengatur dan memimpikan
pekerjaan yang diinginkan setelah lulus
H4: Ada hubungan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan lama
kuliah 4 tahun
Macam-macam Hipotesis
Hipotesis dibagi dalam 4 macam berdasarkan bentuknya. Di bawah ini adalah penjelasan 4
macam-macam hipotesis tersebut.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah suatu jawaban atau pernyataan sementara pada sampel dalam
suatu kelompok yang memiliki beberapa perbedaan di dalamnya. Pada hipotesis deskriptif ini
dapat menunjukkan hubungan antara variabel secara implisit. Selain itu, hipotesis deskriptif
dapat disebut juga dengan dugaan sementara terhadap nilai suatu variabel tunggal dalam satu
sampel, walaupun di dalamnya bisa jadi terdapat beberapa kategori.
Hipotesis komparatif adalah suatu jawaban atau pernyataan sementara pada suatu rumusan
masalah pada dua sampel atau lebih dalam satu komparasi atau perbandingan. Pada hipotesis
komparatif ini dapat dilakukan dengan 2 atau lebih sampel yang dapat berupa dua hal, yaitu;
4. Hipotesis Kausal
Hipotesis kausal adalah suatu jawaban sementara atau dugaan pada rumusan masalah yang
mempertanyakan bagaimana pengaruh faktor terhadap variabel respon. Selain itu, hipotesis
kausal dapat dikatakan sebagai hipotesis yang menyatakan hubungan sebab akibat antara dua
variabel atau lebih. Pada hipotesis kausalitas terdapat hubungan yang menunjukkan adanya
sebab akibat.
Pengujian hipotesis adalah suatu proses yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan bukti
dari sampel dan memberikan kerangka kerja untuk membuat penentuan terkait dengan
populasi penelitian, yaitu memberikan metode untuk memahami seberapa andal seseorang
dalam mengeksplorasi temuan yang diamati dalam sampel yang diteliti ke populasi dari mana
sampel tersebut diambil (Davis & Mukamal, 2006).
Pada dasarnya, penelitian kuantitatif itu menguji teori, sehingga hipotesis sangat dibutuhkan
dalam untuk pengujian teori tersebut. Pengujian hipotesis statistik haruslah diuji, karena
dapat menentukan suatu teori tersebut diterima atau ditolak. Jika hipotesis tersebut diterima,
pengujian tersebut membenarkan pernyataan tersebut, sedangkan apabila ditolak, maka ada
penyangkalan dari pernyataan tersebut.
Pengujian hipotesis adalah tindakan dalam statistik yang mengharuskan seorang analis atau
peneliti untuk menguji mengenai parameter populasi pada suatu penelitian. Pengujian
hipotesis digunakan untuk menilai apakah hipotesis tersebut masuk akal atau tidak
berdasarkan sampel data yang dipilih. Data sampel tersebut mungkin berasal dari populasi
yang lebih besar, atau dari proses yang menghasilkan data.
Pertama, menyatakan dua hipotesis sehingga hanya ada salah satu yang benar
Kedua, merumuskan rencana analisis, yaitu menguraikan bagaimana data tersebut
akan dievaluasi
Ketiga, melaksanakan rencana dan menganalisis data sampel secara fisik
Keempat, menganalisis hasil dan menolak hipotesis nol (H0) atau menyatakan
hipotesis nol (H0) tersebut masuk akal berdasarkan datanya.
Ada hubungan antara tingkat disiplin mahasiswa dan nilai yang diperoleh.
H0: p ≤ 0
H1: p > 0
Ada hubungan antara tingkat disiplin mahasiswa dan nilai yang diperoleh; yaitu
makin tinggi disiplin mahasiswa, maka nilai yang akan didapatkan akan semakin
tinggi pula.
H0: p ≤ 0
H1: p > 0
2. Contoh Hipotesis Statistik Kausalitas (Sebab akibat)
Contoh hipotesis kausalitas atau sebab akibat penjelasannya seperti di bawah ini.
H0: β = 0
H1: β ≠ 0
Pada hipotesis di atas angkat yang bukan nol nilainya bisa jadi negatif, bisa juga positif.
Digunakan pada hipotesis tak terarah, dengan menolak H0, pengaruhnya bisa jadi positif,
mungkin negatif.
H0: β = 0
H1: β ≠ 0
H0: μ1 = μ2 (tidak terdapat perbedaan produktivitas karyawan sebelum dilatih dengan setelah
dilatih)
H1: μ1 < μ2 (produktivitas karyawan sebelum dilatih lebih kecil dibandingkan dengan
sesudah dilatih)
H0: μ1 = μ2 (tidak terdapat perbedaan produktivitas karyawan sebelum dilatih dengan setelah
dilatih)
H0: μ1 > μ2 (produktivitas karyawan sebelum dilatih lebih besar dibandingkan dengan
setelah dilatih)
H0: μ1 = μ2 (tidak terdapat perbedaan produktivitas karyawan sebelum dilatih dengan setelah
dilatih)
1. Kesalahan Tipe I
Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (H0) yang benar, yang
seharusnya diterima. Pada hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan “a”.
2. Kesalahan Tipe II
Kesalahan tipe II adalah suatu kesalahan bila menerima hipotesis yang salah, yang
seharusnya ditolak. Pada hal ini, tingkat kesalahan dinyatakan dengan “b”.