Anda di halaman 1dari 3

Universitas Pancasila

Program S1 Ilmu Komunikasi

ULANGAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah : Desain Grafis NIM : 7022210243

Dosen : Dian Nurdiansyah


Nama : Salsa Zalvia Mustofa
Waktu : -

1. Persamaan desain dan grafis :


a. Kreativitas : baik desain maupun grafis melibatkan aspek yang kreatif dan kuat.
Keduanya memerlukan pemikiran kreatif untuk menciptakan visual yang menarik dan
efektif.
b. Penggunaan perangkat lunak : keduanya sering menggunakan perangkat lunak khusus
untuk membuat karya. Contohnya adobe photoshop dan adobe illustrator.
c. Komunikasi visual : keduanya bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi
melalui komunikasi viusal. Ini dapat berpa pesan, informasi, atau bahkan karya seni.

Perbedaan design dan grafis :


a. Desain
• Menurut Aaris Sherin, seorang profesor desain, desain adalah "proses menciptakan
solusi visual untuk suatu masalah atau kebutuhan tertentu." Ini mencakup pemahaman
mendalam tentang konteks, pemecahan masalah, dan komunikasi efektif.
• Dalam pandangan Philip B. Meggs, seorang sejarawan desain, desain adalah "proses
merencanakan dan menciptakan objek, sistem, komunikasi, atau lingkungan dalam
berbagai media yang akan membantu tujuan spesifik atau mengekspresikan ide, pesan,
atau estetika."
b. Grafis
- Menurut Dr. Karin von Ompteda, seorang profesor seni dan desain, grafis adalah
"proses komunikasi visual yang memungkinkan manusia untuk mengirimkan pesan
yang akan mengkomunikasikan ide atau konsep menggunakan elemen visual seperti
tulisan, ilustrasi, simbol, dan gambar."
- Menurut Alan Pipes, seorang penulis buku desain, grafis adalah "seni atau praktik
menggabungkan teks dan gambar dalam komunikasi visuak yang merinci pesan."

Dari sudut pandang para ahli tersebut, desain adalah bidang yang lebih luas yang mencakup
penciptaan solusi visual untuk berbagai masalah, mulai dari desain produk hingga desain
lingkungan, sementara grafis lebih fokus pada komunikasi visual, khususnya melalui elemen-
elemen seperti tipografi, ilustrasi, dan gambar, untuk menyampaikan pesan atau informasi
kepada audiens. Jadi, desain dapat melibatkan elemen-elemen grafis, tetapi juga lebih luas
dalam ruang lingkupnya.

Desain grafis adalah penggunaan elem-elemen seperti tipografi, warna, dan layout untuk
merancang pesan komunikasi visual yang efektif. Ini digunakan dalam berbagai media dan
aplikasi, dari desain cetakan hingga desain web, iklan merek, dan masih banyak lagi. Desain
grafis memiliki peran penting dalam membantu audiens memahami, mengenali, dan merespons
pesan yang disampaikan dalam berbagai konteks komunikasi.

2. Elemen-elemen desain grafis yang mencakup line, shape, color, texture, value, space, dan size
adalah komponen kunci dalam menciptakan komunikasi visual yang efektif. Berikut adalah
penjelasan dan contoh dari masing-masing elemen:
• Line (garis) : Line adalah garis yang digunakan dalam desain untuk menghubungkan,
memisahkan, atau membentuk batasan. Garis dapat memiliki berbagai bentuk dan
ketebalan, serta dapat digunakan untuk memandu mata atau menyampaikan perasaan
atau pesan tertentu.
Contoh : Garis horizontal dalam desain web yang memisahkan bagian-bagian berbeda.
Garis-garis vertikal yang menghubungkan elemen-elemen dalam poster.
• Shape (bentuk) : Shape adalah elemen dasar dalam desain yang mencakup bentuk-
bentuk dasar seperti lingkaran, segitiga, dan persegi panjang. Bentuk-bentuk ini
digunakan untuk membuat objek, ikon, dan struktur dasar dalam desain.
Contoh : Penggunaan bentuk lingkaran untuk mengilustrasikan logo perusahaan.
Penggunaan segitiga untuk membuat ikon tombol dalam antarmuka pengguna aplikasi.
• Color (Warna) : Color adalah elemen yang kuat dalam desain yang digunakan untuk
menciptakan suasana, menarik perhatian, dan menyampaikan makna. Pemilihan warna
yang tepat dapat memengaruhi perasaan dan persepsi audiens.
Contoh : Penggunaan warna merah dalam iklan untuk menarik perhatian dan
mengekspresikan semangat. Pemilihan warna biru dan hijau dalam desain untuk
menciptakan kesan ketenangan dan lingkungan yang sehat.
• Texture (Tekstur) : Texture mengacu pada tampilan fisik atau tampilan permukaan
dalam desain. Ini dapat mencakup tekstur fisik seperti tekstur kain atau tekstur visual
yang dibuat dengan pola.
Contoh : Penggunaan tekstur serat kayu pada latar belakang desain web untuk
menciptakan tampilan alami. Penggunaan tekstur garis-garis diagonal dalam desain
brosur untuk memberikan kesan dinamis.
• Value (Nilai) : Value mengacu pada tingkat kegelapan atau kecerahan dalam desain.
Ini menciptakan kontras dan dimensi visual, yang membantu elemen-elemen terlihat
tiga dimensi.
Contoh : Penggunaan value yang berbeda dalam lukisan untuk memberikan kesan
bayangan dan penekanan. Pemilihan value yang tepat dalam desain logo untuk
memberikan dimensi visual.
• Space (Ruang) : Space mencakup ruang positif (ditempati oleh elemen-elemen) dan
ruang negatif (ruang kosong antara elemen-elemen). Penempatan elemen dan
pengaturan ruang memengaruhi tata letak dan keterbacaan desain.
Contoh : Penyusunan elemen-elemen teks dan gambar dalam buku untuk memastikan
tata letak yang jelas dan efisien. Penggunaan ruang negatif di sekitar elemen-elemen
dalam iklan untuk memberikan fokus.
• Size (Ukuran) : Size adalah elemen yang mengacu pada dimensi fisik elemen-elemen
dalam desain. Ukuran elemen-elemen dapat digunakan untuk menekankan pentingnya
elemen tersebut atau mengatur hierarki informasi.
Contoh : Penggunaan huruf kapital yang besar untuk judul dalam buku atau poster.
Pemilihan ukuran yang lebih kecil untuk elemen-elemen sekunder dalam brosur.
Menggabungkan elemen-elemen ini dengan cerdas dalam desain grafis
membantu menciptakan komunikasi visual yang efektif dan menarik. Kombinasi yang
tepat dari line, shape, color, texture, value, space, dan size akan memengaruhi
bagaimana audiens berinteraksi dengan desain dan apa pesan yang ingin disampaikan
oleh desain tersebut.

3. Typografi adalah seni dan teknik mengatur huruf, karakter, dan spasi dalam desain grafis dan tata
letak. Ini mencakup pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, spasi antar huruf, spasi antar baris, warna
huruf, dan tata letak teks secara keseluruhan. Tujuan utama dari typografi adalah menciptakan teks
yang mudah dibaca, menarik, dan efektif dalam berkomunikasi pesan.
Beberapa komponen utama typografi termasuk:
a. Jenis Huruf (Font): Jenis huruf merujuk pada gaya huruf tertentu yang digunakan dalam
desain. Contoh jenis huruf termasuk Arial, Times New Roman, Helvetica, dan banyak lagi.
Pemilihan jenis huruf yang tepat adalah langkah awal dalam proses typografi.
b. Ukuran Huruf (Font Size): Ukuran huruf menentukan seberapa besar atau kecil teks tersebut.
Ini penting untuk memastikan teks mudah dibaca dan sesuai dengan konteks desain.
c. Gaya (Font Style): Gaya huruf mencakup berbagai varian jenis huruf, seperti bold (tebal),
italic (miring), underline (garis bawah), atau kapitalisasi (huruf besar). Gaya huruf digunakan
untuk memberikan penekanan dan mempengaruhi tampilan teks.
d. Konsistensi: Konsistensi dalam penggunaan jenis huruf, ukuran, dan tata letak teks sangat
penting dalam desain grafis agar pesan terlihat profesional dan teratur.

Typografi yang baik dapat memiliki dampak signifikan pada tampilan dan daya tarik visual suatu
desain. Itu memastikan bahwa teks mudah dibaca, mendukung komunikasi pesan, dan menciptakan
estetika yang menyatu dalam desain keseluruhan. Dalam desain grafis, typografi adalah salah satu
elemen kunci yang harus diperhatikan dengan cermat.

LINK YOUTUBE UTS :

https://youtu.be/gNvETA-u0MY

Anda mungkin juga menyukai