Anda di halaman 1dari 75

PENERAPAN TUGAS DAN

FUNGSI APARATUR SIPIL


NEGARA DI TEMPAT KERJA

Disampaikan pada
Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perpanjian Kerja (PPPK)
Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah.
Kementerian Agama Tahun 2023
TUJUAN

Mata pelatihan ini diberikan agar


peserta mampu menerapkan tugas
dan fungsi ASN sesuai dengan:

Core Values ASN yaitu BerAKHLAK yang meliputi Berorientasi Pelayanan,


01 Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

PMA No. 12 Tahun 2019 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai
02 Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama.

03 Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


NILAI DASAR (CORE VALUE)
APARATUR SIPIL NEGARA
Berorientasi

Pelayanan
LOYAL ADAPTIF KOLABORATIF

• Memegang teguh • Cepat menyesuaikan • Memberi kesempatan


ideologi PD, UUD RI diri menghadapi kepada berbagai pihak
Tahun 1945, NKRI perubahan untuk berkontribusi
serta pemerintahan • Terus berinovasi dan • Terbuka dalam bekerja
yang sah mengembangkan sama utuk
• Menjaga nama baik kreativitas menghasilkan nilai
sesama ASN, • Bertindak proaktif tambah
Pimpinan, Instansi, • Menggerakkan
dan Negara pemanfaatan berbgai
• Menjaga rahasia sumberdaya untuk
jabatan dan negara tujuan bersama
10
WINDOWS SHOPING
AKUNTABEL
Responsibilitas dan Akuntabilitas

Responsibilitas adalah Akuntabilitas adalah


kewajiban untuk kewajiban
bertanggung jawab pertanggungjawaban
yang harus dicapai

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


• Kemampuan melaksanaan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
Panduan dan berintegritas tinggi;
Perilaku (Kode
• Kemampuan menggunakan kekayaan dan
Etik) Akuntabel barang milik negara secara bertanggung
dalam Core jawab, efektif, dan efisien; dan
Values ASN
• Kemampuan menggunakan Kewenangan
jabatannya dengan berintegritas
Perilaku
akuntabel
dalam
transparansi
dan akses
informasi
Menghindari perilaku yang
curang dan koruptif
• Penyalahgunaan wewenang akan
berdampak pada praktik kecurangan ;
• Faktor Penyebab Fraud : Peluang, Insentif
atau tekanan dan Sikap atau rasionalisasi
untuk membenarkan tindakan;

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


Menghidari perilaku
yang curang dan koruptif
Upaya-upaya untuk membangun etika perilaku dan kultur
organisasi yang anti kecurangan :

a) Komitmen dari Top Manajemen dalam organisasi;

b) Membangun lingkungan organisasi yang kondusif;

c) Perekrutan dan Promosi Pegawai;

d) Pelatihan nilai-nilai organisasi atau entitas dan standar-


standar pelaksanaan

e) Menciptakan saluran Komunikasi yang efektif; dan

f) Penegakan kedisiplinan.
• ASN bertanggung jawab untuk pengeluaran yang resmi;

• ASN menggunakan sumber daya yang didanai publik


secara teliti dan efisien. Hal ini termasuk fasilitas kantor
dan peralatan, kendaraan, voucher biaya taksi, kredit Perilaku akuntabel
korporasi kartu dan pembelian barang dan jasa;
dalam penggunaan
• ASN hanya menggunakan pengeluaran yang berhubungan
dengan pekerjaan;
sumber daya negara
• ASN tidak menggunakan waktu kantor atau sumber daya
untuk pekerjaan partai politik atau keuntungan pribadi
atau keuangan;

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


KOMPETEN
KOMPETEN
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas

Kalimat
Kata Kunci Afirmasi Kode Etik
• Kinerja Terbaik • Meningkatkan
kompetensi diri untuk
• Sukses Kami terus belajar menjawab tantangan
• Keberhasilan dan yang selalu berubah
• Learning Agility mengembangkan • Membantu orang lain
• Ahli di kapabilitas belajar
• Melaksanakan tugas
bidangnya dengan kualitas terbaik
INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN
HARMONIS
• Perubahan Mindset
• Pertama, berubah dari penguasa menjadi
pelayan;
• Kedua, merubah dari ’wewenang’ menjadi
’peranan’;
• Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah
Etika ASN sebagai Individu, amanah, yang harus dipertanggung jawabkan
dalam Organisasi, dan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.
• Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
Masyarakat • Toleransi
• Empati
• Keterbukaan terhadap perbedaan.
ASN Harmonis

Dalam Undang-UndangNo. 5 Tahun2014-tugas pegawai ASN


- Melaksanakan kebijakan publik
- Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
- Mempererat persatuan dan kesatuanNegaraKesatuanRepublik
Indonesia
Peran ASN Harmonis

• Posisi ASN bersikap netral dan adil.


• ASNjuga harus bisa mengayomi kepentingan
kelompok kelompokminoritas,
• ASNjuga harus memiliki sikap toleran atas
perbedaan
• Suka menolong/membantu kolega

• ASNmenjadi figurdan teladan di lingkungan


masyarakatnya.
LOYAL
Makna Loyal
• Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis
yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah
loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.

• Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai


“giving or showing firm and constant support or allegiance to a
person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan
dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada
seseorang atau institusi)”.
Dengan panduan perilaku:
• Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
LOYAL DALAM Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia
CORE VALUE kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
ASN • Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi
dan negara; serta

• Menjaga rahasia jabatan dan negara.


Kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku:

a) Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu atau hubungan
keterikatan dan rasa tanggung jawab akan sesuatu.

b) Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha
yang mempunyai tujuan yang mulia.

c) Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih yang diberikan dalam berbagai
bentuk, baik berupa pemikiran, kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial atau, tenaga yang
diberikan kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.
Kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku:

d) Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang mengembangkan keyakinan bahwa
kesetiaan terbesar mesti diberikan untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara
sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya
sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

e) Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


A. Dalam Konteks Umum
• Membangun Rasa Kecintaan dan Memiliki
MEMBANGUN
PERILAKU • Meningkatkan Kesejahteraan

LOYAL • Memenuhi Kebutuhan Rohani

• Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir

• Melakukan Evaluasi secara Berkala


B. Memantapkan Wawasan Kebangsaan

MEMBANGUN Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam

PERILAKU rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi


oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem
LOYAL nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun
1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat

yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.


B. Memantapkan Wawasan Kebangsaan

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa


MEMBANGUN cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain.
PERILAKU
LOYAL Sedangkan Nasionalisme Pancasila adalah pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku:

menempatkan persatuan dan


kesatuan, kepentingan serta menunjukkan sikap rela berkorban bangga sebagai bangsa Indonesia
keselamatan bangsa dan negara di demi kepentingan bangsa dan dan bertanah air Indonesia serta
atas kepentingan pribadi atau negara; tidak merasa rendah diri;
kepentingan golongan;

mengembangkan sikap tenggang


rasa. Oleh karena itu seorang ASN
mengakui persamaan derajat,
harus selalu mengamalkan nilai-nilai
persamaan hak dan kewajiban menumbuhkan sikap saling Luhur Pancasila dalam melaksanakan
antara sesama manusia dan sesama mencintai sesama manusia; dan tugasnya sebagai wujud nasionalime
bangsa; dan juga loyalitasnya terhadap
bangsa dan negara.
ADAPTIF
Apa itu Adaptif?

Adaptasi adalah suatu proses yang


menempatkan manusia yang berupaya
mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan
untuk menghadapi lingkungan dan
kondisi sosial yang berubah-ubah agar
tetap bertahan (Robbins, 2003)

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


Batasan Pengertian Adaptif

Proses mengatasi halangan-


halangan dari lingkungan. Mengubah agar sesuai
dengan kondisi yang
diciptakan.

Memanfaatkan sumber-
Penyesuaian terhadap
sumber yang terbatas
norma-norma untuk
untuk kepentingan
menyalurkan.
lingkungan dan sistem.

Proses perubahan Penyesuaian budaya dan aspek


untuk menyesuaikan lainnya sebagai hasil seleksi
dengan situasi alamiah.
yang berubah.
Penerapan Budaya Adaptif

Dapat mengantisipasi dan Memanfaatkan peluang-


beradaptasi dengan peluang yangberubah-ubah
perubahan lingkungan

Mendorong jiwa Terkait dengankinerja


kewirausahaan instansi

Memperhatikan kepentingan-kepentingan yang


diperlukan antara instansi mitra, masyarakat
dansebagainya
Ciri-Ciri Individu Adaptif

• Eksperimen orang yang • Tidak mencari popularitas


beradaptasi • Memiliki rasa ingin tahu
• Melihat peluang dimana orang
• Memperhatikan sistem
lain melihat kegagalan
• Membuka pikiran
• Memiliki sumber daya
• Memahami apa yang sedang
• Selalu berfikir ke depan diperjuangkan
• Tidak mudah mengeluh
• Tidak menyalahkan

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


KOLABORATIF
Panduan Perilaku Kolaboratif
Organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai berikut:

1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi;
2) Organisasi menganggap individu (staf ) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya yang
diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka;
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil
risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan);
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukun g dalam organisasi
(universitas) S etiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai;

5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;


6) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong; dan
7) S ecara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan yang diberikan.

Pérez López et al (2004 dalam Nugroho, 2018),


Aktivitas Kolaborasi Antar Organisasi

(1)Kerjasama Informal; (1)Menyediakan Peralatan;

(2)Perjanjian Bantuan Bersama; (2)Menerima Peralatan;

(3)Memberikan Pelatihan; (3)Memberikan Bantuan Teknis;

(4)Menerima Pelatihan; (4)Menerima Bantuan Teknis;

(5)Perencanaan Bersama; (5) Memberikan Pengelolaan Hibah; dan

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


Proses yang Harus Dilalui Dalam Menjalin Kolaborasi

1) Trust building : membangun kepercayaan 4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan


dengan stakeholder mitra kolaborasi kejelasan misi, definisi bersama terkait
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi permasalahan serta mengidentifikasi nilai
dan baik dan bersungguh-sungguh; bersama
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling
ketergantungan; sharing ownership dalam 5) Menetapkan outcome antara

proses; serta keterbukaan terkait keuntungan


bersama;
Kolaboratif dalam Konteks Organisasi Pemerintah

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DALAM


KOLABORASI ANTAR LEMBAGA PEMERINTAH

1. Kepercayaan,
2. Pembagian kekuasaan,
3. Gaya kepemimpinan,
4. Strategi manajemen dan
5. Formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang
efisien efektif antara entitas publik

Custumato (2021)

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


Kode Etik dan Kode Perilaku
Salah satu panduan perilaku dalam nilai Loyal adalah menjaga nama
baik ASN, pimpinan, instansi, dan negara

Kode Etik dan Kode Perilaku khusus untuk Aparatur Sipil Negara
Kementerian Agama diatur dalam PMA No. 12 Tahun 2019
tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Aparatur Sipil
Negara Kementerian Agama.

https://gorontalo.kemenag.go.id/files/gorontalo/file/file/Regulasi2019
/PMA-12-Tahun-2019_Kode-Etik-dan-Kode-Perilaku-ASN-
Kemenag.pdf
KEIMANAN DAN KETAQWAAN KEPADA
TUHAN YANG MAHA ESA
NILAI DASAR YANG INTEGRITAS
MELANDASI KODE
ETIK DAN KODE PROFESIONALITAS
PERILAKU ASN
KEMENTERIAN TANGGUNG JAWAB
AGAMA
KETELADANAN

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


a. tidak melakukan tindakan yang melanggar atau
bertentangan dengan sumpah/janji pegawai dan/atau
sumpah/janji jabatan;
KODE ETIK DAN b. melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing;
KODE PERILAKU c. menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat;
d. melaksanakan tugas kemanusiaan;
NILAI KEIMANAN
e. menumbuhkembangkan sikap saling menghormati dan
DAN KETAQWAAN bekerja sama antarpemeluk agama yang berbeda-beda;
f. membina kerukunan hidup beragama;
KEPADA TUHAN g. tidak bertindak diskriminatif;
h. tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain; dan
YANG MAHA ESA
i. bersifat moderat dalam konteks moderasi beragama
BAGI PEGAWAI ASN sebagai bentuk pemahaman dan pengamalan untuk
kebersamaan umat.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


a. bertekad dan berkemauan untuk berbuat baik dan benar, serta berpikir
positif, arif, dan bijaksana;
b. tidak melakukan tindakan yang merekayasa atau memanipulasi suatu
keterangan, perintah, surat, dokumen, atau keadaan sehingga tidak sesuai
dengan kebenaran yang seharusnya;
KODE ETIK DAN c. tidak menggunakan kewenangan yang dimiliki untuk mendapatkan
keuntungan atau keistimewaan, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun
KODE PERILAKU orang lain;

NILAI INTEGRITAS d. tidak memerintahkan atau mengizinkan sesama Pegawai ASN atau pihak
lain, baik secara horisontal maupun vertikal yang berada di bawah
BAGI PEGAWAI ASN pengaruh, petunjuk, atau kewenangannya untuk meminta atau menerima
hadiah, hibah, pinjaman atau imbalan apapun sehubungan dengan segala
hal yang dilakukan, akan dilakukan, atau tidak dilakukan oleh Pegawai ASN
berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya; dan
e. tidak menerima segala bentuk pembayaran melebihi dari yang seharusnya
diperoleh sesuai dengan kapasitasnya.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


a. memiliki komitmen kuat terhadap tugasnya serta berupaya menyelesaikan pekerjaan
dengan baik dan tepat waktu;
b. bersikap berani mengakui kesalahan dan bersedia menerima konsekuensi serta
melakukan langkah- langkah perbaikan dengan segera;
c. bersikap netral dan tidak memandang suku, agama, ras, dan/atau golongan;
d. tidak menyampaikan informasi atau pendapat kepada pihak di luar Kementerian
KODE ETIK DAN Agama atas sesuatu hal yang menjadi kewenangannya tanpa adanya perintah dari
pejabat yang berwenang;

KODE PERILAKU e. tidak menggunakan kewenangan jabatan dan fasilitas kantor, baik langsung maupun
tidak langsung untuk membantu anggota keluarga dekatnya mendapatkan kontrak
kerja sama dengan Kementerian Agama;
NILAI f. tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dari pihak yang melakukan transaksi
atau pihak lain yang berhubungan dengan Kementerian Agama
PROFESIONALITAS g. tidak mempekerjakan atau merekomendasikan keluarga dekatnya untuk bekerja di
Kementerian Agama;
BAGI PEGAWAI ASN h. tidak memberi atau menerima hadiah, pinjaman, imbalan, keringanan biaya, bantuan
atau pelayanan dalam bentuk dan kondisi apapun yang diketahui atau patut diduga
dapat mempengaruhi Pegawai ASN dalam melaksanakan tugasnya; dan
i. mengembangkan sikap patuh pada norma hukum dan norma sosial serta memacu
etos kerja, disiplin, produktifitas, inovasi, dan rasa kesetiakawanan sosial.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


a. mengutamakan tugas dan fungsi;
b. meningkatkan pengetahuan, keahlian, serta kemampuan pribadi
lainnya melalui berbagai sarana dan media yang tersedia yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugas;
KODE ETIK DAN c. melaksanakan tugas secara patut, tekun, dan perhatian tertuju kepada
pekerjaan sepenuhnya;
KODE PERILAKU d. memelihara setiap aset/barang milik negara di Kementerian Agama;
e. melaksanakan pekerjaan sesuai jam kerja;
NILAI
f. tidak memberikan informasi yang dikategorikan sebagai rahasia
TANGGUNGJAWAB negara atau rahasia jabatan; dan
g. pelaksanaan tugas tidak dilakukan bersama orang atau lembaga yang
BAGI PEGAWAI ASN dapat menimbulkan konflik kepentingan atau mempengaruhi
keputusan yang diambil.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


a. memiliki akhlak terpuji, memberikan pelayanan
dengan sikap yang baik, ramah dan adil;
b. tidak melakukan perbuatan tercela, baik menurut
ajaran agama maupun norma sosial di masyarakat;
KODE ETIK DAN
c. tidak berprasangka atau bias, baik dalam
KODE PERILAKU perkataan maupun perbuatan, terhadap orang lain
tanpa alasan yang dapat dibenarkan;
NILAI d. bersikap ramah dan berperilaku sederhana serta
menghindarkan diri dari kesan yang berlebihan;
KETELADANAN
dan
BAGI PEGAWAI ASN e. bersahaja dan menjauhkan diri dari sifat terlalu
membanggakan diri atau menyombongkan diri.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


5 NILAI BUDAYA KERJA
LIMA NILAI BUDAYA KERJA

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 39


Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian
Agama Tahun 2015-2019, dalam proses pembinaan
PNS, Kementerian Agama berupaya menggali secara
mendasar potensi SDM yang dimiliki melalui
penanaman lima (5) budaya kerja, yakni Integritas,
Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan
Keteladanan

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Ministry of Religious Affairs of The Republic of Indonesia

MVVM NILAI
Mission-Vision-Values-Meaning merupakan adalah mencerminkan apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan oleh anggota organisasi dalam
istilah yang terdiri dari rangkaian kata Mission - melaksanakan Misi untuk mencapai Visi
Vision - Values - Meaning
INDIKASI POSITIF
MISI adalah perilaku yang diharapkan dari setiap insan
adalah tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi
organisasi
INDIKASI NEGATIF
VISI adalah perilaku yang tidak diharapkan dari setiap
adalah suatu pandangan jauh ke depan insan organisasi
tentang organisasi atau impian yang ingin
dicapai
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Ministry of Religious Affairs of The Republic of Indonesia

MISI NILAI
1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama. 1. Integritas
2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. 2. Profesionalitas
3. Inovasi
3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, 4. Tanggung Jawab
madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama 5. Keteladanan
dan pendidikan keagamaan.
4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah
haji.
5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan
berwibawa.

VISI
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun,
cerdas, mandiri, dan sejahtera lahir batin.
INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN

INTERGITAS
INTEGRITAS
Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benar

INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF


• Bertekad dan bekemauan untuk • Melanggar sumpah dan janji
berbuat yang baik dan benar; pegawai/jabatan;
• Berpikiran positif, arif, dan bijaksana • Melakukan perbuatan rekayasa
dalam melaksanakan tugas dan atau manipulasi;
fungsi; • Menerima pemberian dalam bentuk
• Mematuhi peraturan perundang- apapun di luar ketentuan.
undangan yang berlaku;
• Menolak korupsi, suap, atau gratifikasi.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN

PROFESIONALITAS
PROFESIONALITAS
Bekerja secara disiplin, kompeten, dan tepat waktu dengan hasil terbaik

INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF


• Melakukan pekerjaan sesuai kompetensi • Melakukan pekerjaan tanpa perencanaan
jabatan; yang matang;
• Disiplin dan bersungguh-sungguh dalam • Melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan
bekerja; tugas dan fungsi;
• Melakukan pekerjaan secara terukur; • Malas dalam bekerja;
• Melaksanakan dan menyelesaikan tugas tepat • Melakukan pekerjaan dengan hasil yang tidak
waktu; sesuai dengan standar.
• Menerima reward and punishment sesuai
dengan ketentuan.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN

INOVASI
INOVASI
Menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik

INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF


• Selalu melakukan penyempurnaan dan • Merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai;
perbaikan berkala dan berkelanjutan; • Bersikap apatis dalam merespons kebutuhan
• Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide stakeholder dan user;
baru yang konstruktif; • Malas belajar, bertanya, dan berdiskusi;
• Meningkatkan kompetensi dan kapasitas • Bersikap tertutup terhadap ide-ide
pribadi; pengembangan.
• Berani mengambil terobosan dan solusi dalam
memecahkan masalah;
• Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam bekerja secara efektif dan
efisien.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN

TANGGUNGJAWAB
TANGGUNG JAWAB
Bekerja secara tuntas dan konsekuen

INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF


• Menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan • Lalai dalam melaksanakan tugas;
tepat waktu; • Menunda-nunda dan/atau menghindar dalam
• Berani mengakui kesalahan, bersedia melaksanakan tugas;
menerima konsekuensi, dan melakukan • Selalu merasa benar dan suka menyalahkan
langkah-langkah perbaikan; orang lain;
• Mengatasi masalah dengan segera; • Menolak resiko atas hasil pekerjaan;
• Komitmen dengan tugas yang diberikan. • Memilih-milih pekerjaan sesuai dengan
keinginan pribadi;
• Menyalahgunakan wewenang dan tanggung
jawab.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN

KETELADANAN
KETELADANAN
Menjadi contoh yang baik bagi orang lain

INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF


• Berakhlak terpuji;
• Berakhlak tercela;
• Memberikan pelayanan dengan sikap yang • Melayani dengan seadanya dan sikap setengah hati;
baik, penuh keramahan, dan adil;
• Memperlakukan orang berbeda-beda secara subjektif;
• Membimbing dan memberikan arahan kepada
• Melanggar peraturan perundang-undangan;
bawahan dan teman sejawat;
• Melakukan pembiaran terhadap bentuk pelanggaran.
• Melakukan pekerjaan yang baik dimulai dari
diri sendiri.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


TUGAS KELOMPOK
STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN AKTUALISASI NILAI-
NILAI BERAKHLAK
❑ Diskusikan dengan anggota kelompok tentang nilai-nilai BERAKHLAK (1 kelompok membahas 1 nilai).
❑ Deskripsikan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan terkait Aktualisasi Nilai-Nilai Berakhlak oleh ASN
pada umumnya. Kaitkan dengan tugas fungsi peserta.
❑ Tentukan (Rekomendasikan) langkah-langkah strategis dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan
Aktualisasi Nilai-Nilai Berakhlak oleh ASN dengan memanfaatkan konsep, teori dan/atau regulasi yang
difahami.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai