Anda di halaman 1dari 32

BAB IV

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada Ruas Jalan Trikora Palembang dengan


panjang kurang lebih 700 m yaitu dimulai pada ruas Jalan Trikora Arah SMP Negeri
3 dan ruas Jalan Trikora Arah Rumah Sakit Bunda. Ruas jalan yang disurvei dibagi
dalam unit-unit sampel dimana 1 unit sampel memiliki ukuran 5 m x 100 m
sehingga terdapat 7 unit sampel yang disurvei.

4.1 Hasil Survei


Pengukuran untuk setiap jenis kerusakan dilakukan pada sisi kiri dan kanan
badan jalan dengan panjang 700 meter dibagi 100 meter per segmen sehingga
terdapat 7 segmen yang telah di survei. Data yang diperoleh dimasukan kedalam
formulir yang tersedia.

Data Lapangan

Kerusakan Jalan Trikora 2 jalur per 100 meter dengan,


panjang = 100 m
lebar jalan = 5 m
lebar bahu jalan = 30 cm (dengan kondisi tanpa perkerasan)
Tabel 4.1 Rekapitulasi Kerusakan Jalan

Arah RS Bunda Arah SMP N 3


Ukuran masing-masing Ukuran masing-masing
Panjang Jenis Kerusakan Jenis Kerusakan
STA Seksi
Jalan No. Kerusakan No. Kerusakan
Jalan A Jalan h A
h (cm) P (m) L (m) P (m) L (m)
(m2) (cm) (m2)

1. Tambalan 0.87 0.92 0.80 1. Retak Buaya 9.54 2 19.08


2 Tambalan 4.04 0.68 2.75 2 Lubang 1.5 0.64 0.42 0.269
3 Tambalan 2.10 0.9 1.89 3 Lubang 2 0.5 0.38 0.19
4 Tambalan 5.00 1.28 6.40 4 Weathering 0.8 1.2 0.96
0+000 - 0+100 100 1
Retak
5 Tambalan 2.75 1.2 3.30 5 2.12 2.83 6.00
Memanjang
6 Tambalan 2.45 1.02 2.50 6 Lubang 4 0.34 0.36 0.122
Retak
7 1.26 0.13 0.16
Samping
Retak
1. Weathering 1.00 0.35 0.35 1. 3.2 0.56 1.792
Memanjang

2. Weathering 0.58 0.25 0.145 2. Retak Pinggir 0.69 0.35 0.242

Retak
3 2.50 0.1 0.25 3 Weathering 0.3 0.2 0.06
Memanjang
0+100 - 0+200 100 2
4 Weathering 1.25 0.25 0.313
5 Ambles 1.5 2.00 0.34 0.68
Retak
6 1.30 0.15 0.2
Samping
7 Ambles 1.5 1.64 0.67 1.099
1. Weathering 1.80 0.7 1.26 1. Retak Buaya 3.2 1.5 4.8

2. Retak Kotak 1.50 0.7 1.05 2. Sungkur 0.16 2.9 1 2.9


0+200 - 0+300 100 3
3. Cekungan 0.13 4.20 1.7 7.14 3. Lubang 6 1.5 0.4 0.6
4. Tambalan 23.8 0.7 16.66
1. Cekungan 2 5 1.25 6.25
0+300 - 0+400 100 4
2. Cekungan 2 9 1.5 13.5
1. Lubang 3.5 1.20 0.51 0.612
0+400 - 0+500 100 5 2. Lubang 3 0.81 0.68 0.551
3. Lubang 5 0.76 0.6 0.456
0+500 - 0+600 100 6
0+600 - 0+700 100 7
Berdasarkan Metode PCI, didapatkan rekapitulasi kerusakan jalan sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Kerusakan Jalan Metode PCI

Ukuran masing-masing
Kerusakan Kelas
STA Kode Jenis Kerusakan Jalan
Kerusakan
P (m) L (m) A (m2)
Patching & Util. Cut
11 0.87 0.92 0.80 M
Patching
Patching & Util. Cut
11 4.04 0.68 2.75 M
Patching
Patching & Util. Cut
11 2.1 0.9 1.89 M
Patching
Patching & Util. Cut
11 5 1.28 6.40 H
Patching
0+000 - 0+100

Patching & Util. Cut


11 2.75 0.2 0.55 M
Patching
Patching & Util. Cut
11 2.45 1.02 2.50 H
Patching
7 Edge Cracking 1.26 0.13 0.16 M
Long & Trans
10 2.83 2.12 6.00 H
Cracking
1 Alligator Cracking 9.54 2 19.08 L
13 Potholes 0.34 0.36 0.12 L
13 Potholes 0.64 0.42 0.27 M
13 Potholes 0.5 0.38 0.19 H
19 Weathering 0.8 1.2 0.96 L
19 Weathering 1 0.35 0.35 L
19 Weathering 0.58 0.25 0.15 L
19 Weathering 1.25 0.25 0.31 L
19 Weathering 0.3 0.2 0.06 L
0+100 - 0+200

Long & Trans


10 2.5 0.1 0.25 L
Cracking
Long & Trans
10 3.2 0.56 1.79 M
Cracking
7 Edge Cracking 1.3 0.15 0.20 L
7 Edge Cracking 0.69 0.35 0.24 L
6 Depression 2 0.34 0.68 L
6 Depression 1.64 0.67 1.10 L
0+200 - 0+300

19 Weathering 1.8 0.7 1.26 L


3 Block Cracking 1.5 0.7 1.05 L
4 Bumps and Sags 4.2 1.7 7.14 L
Patching & Util. Cut
11 23.8 0.7 16.66 L
Patching
Ukuran masing-masing
Kerusakan Kelas
STA Kode Jenis Kerusakan Jalan
Kerusakan
P (m) L (m) A (m2)
1 Alligator Cracking 3.2 1.5 4.8 M
16 Shoving 2.9 1 2.9 L
13 Potholes 1.5 0.4 0.6 H
0+300 4 Bumps and Sags 5 1.25 6.25 L
-
0+400 4 Bumps and Sags 9 1.5 13.5 L
0+400 13 Potholes 1.2 0.51 0.612 L
- 13 Potholes 0.81 0.68 0.5508 L
0+500 13 Potholes 0.76 0.6 0.456 L
0+600
-
0+700
0+500
-
0+601

 Jenis kerusakan yang terjadi pada 100 meter pada segmen 1 adalah :
1. Tambalan dengan tingkat kerusakan, dengan total luas:
Medium = 5,99 m2
High = 8,90 m2
2. Retak Pinggir, dengan total luas:
Medium = 0,16 m2
3. Retak Memanjang, dengan total luas:
High = 6 m2
4. Retak Kulit Buaya, dengan total luas:
Low = 19,08 m2
5. Lubang dengan tingkat kerusakan, dengan total luas:
Low = 0,12 m2
Medium = 0,27 m2
High = 0,19 m2
6. Weathering, dengan total luas:
Low = 0,96 m2
 Jenis kerusakan yang terjadi pada 100 meter segmen 2 adalah:
1. Weathering, dengan total luas:
Low = 0,87 m2
2. Retak Memanjang dengan tingkat kerusakan, dengan total luas:
Low = 0,25 m2
Medium = 1,79 m2
3. Retak Pinggir, dengan total luas:
Low = 0,44 m2
4. Amblas, dengan total luas:
Low = 1,78 m2

 Jenis kerusakan yang terjadi pada 100 meter segmen 3 adalah :


1. Weathering, dengan total luas:
Low = 1.26 m2
2. Retak Kotak, dengan total luas:
Low = 1.05 m2
3. Cekungan, dengan total luas:
Low = 7,14 m2
4. Tambalan, dengan total luas:
Low = 16,66 m2
5. Retak Kulit Buaya, dengan total luas:
Medium = 4,8 m2
6. Sungkur, dengan total lua:
Low = 2,9 m2
7. Lubang, dengan total luas:
High = 0.6 m2

 Jenis kerusakan yang terjadi pada 100 meter segmen 4 adalah:


1. Cekungan, dengan total luas:
Low = 19,75 m2
 Jenis kerusakan yang terjadi pada 100 meter segmen 5 adalah:
1. Lubang, dengan total luas:
Low = 1,62 m2

 Tidak ada kerusakan yang terjadi pada 100 meter segmen 6 dan segmen 7

Keterangan:
1. Alligator Cracking = Retak Kulit Buaya
2. Bleeding = Kegemukan
3. Block Cracking = Retak Blok
4. Bumps and Sags = Benjolan dan Turun
5. Corrugation = Bergelombang
6. Depression = Ambles
7. Edge Cracking = Retak Pinggir
8. Jt. Reflection Cracking = Retak Reflektif Sambungan
9. Lane/Shoulder Drop off = Jalur/ Bahu Turun
10. Long & Trans Cracking = Retak Memanjang
11. Long & Util. Cut Patching = Tambalan dan Tambalan Galian Utilitas
12. Polished Aggregate = Agregat Licin
13. Potholes = Lubang
14. Railroad Crossing = Persilangan Jalan Rel
15. Rutting = Alur
16. Shoving = Sungkur
17. Slippage Cracking = Retak Slip
18. Swell = Mengembang
19. Weathering = Pelapukan dan Butiran Lepas
Tabel 4.3 Presentase Perbandingan Jenis-jenis Kerusakan yang Terjadi

No Jenis Kerusakan Luas (m2) % Kerusakan


1. Tambalan 31,55 30,76
2. Retak Pinggir 0,6 0,58
3. Retak Buaya 23,88 23,28
4. Lubang 2,8 2,78
5. Weathering 3,09 3,01
6. Retak Memanjang 8,04 7,84
7. Amblas 1,78 1,74
8. Cekungan 26,89 26,21
9. Retak Kotak 1,05 1.02
10. Sungkur 2,9 2,83
Total 102,58 100

4.2 Menghitung Nilai PCI


Adapun langkah – langkah pengukuran setiap jenis kerusakannya adalah
sebagai berikut:

1. Menghitung density (kadar kerusakan).


2. Menentukan nilai deduct value tiap jenis kerusakan.
3. Menghitung alowable maximum deduct value (m).
4. Menghitung nilai total deduct value (TDV).
5. Menentukan nilai corrected deduct value (CDV).
6. Menghitung nilai PCI (Pavement Condition Index)

0+000 – 0+100 (Segmen 1)

a. Pengukuran density (kadar kerusakan) setiap kerusakan


Mencari persentase kerusakan (density)
Density adalah persentase luas kerusakan terhadap luas sampel unit
Density = l / Lu × 100%
Dimana:
Lu : Luas sampel unit yang disurvei
l : Luas kerusakan
100 meter segmen 1:
 Lu = P × L = 100 x 5 = 500 m2
 D = l/Lu
o D = 5,99/500 × 100% = 1,198
o D = 8,90/500 × 100% = 1,78
o D = 0,16/500 × 100% = 0,033
o D = 6/500 × 100% = 1,2
o D = 19,08/500 × 100% = 3,816
o D = 0,12/500 × 100% = 0,024
o D = 0,27/500 × 100% = 0,054
o D = 0,19/500 × 100% = 0,038
o D = 0,96/500 × 100% = 0,192

Tabel 4.4 Perhitungan Density Kerusakan


ASPHALT SURFACED ROADS AND PARKING LOTS SKETCH :
CONDITION SURVEY DATA SHEET
FOR SAMPLE UNIT
BRANCH SECTION 1 SAMPLE UNIT
SURVEYED BY Team 4 DATE 19 Desember 2023 SAMPLE AREA
1. Alligator Cracking 6. Depression 11. Patching & Util. Cut Patching 16. Shoving
2. Bleeding 7. Edge Cracking 12. Polished Aggregate 17. Slippage Cracking
3. Block Cracking 8. Jt. Reflection Cracking 13. Potholes 18. Swell
4. Bumps and Sags 9. Lane/Shoulder Drop Off 14. Railroad Crossing 19. Weathering
5. Corrugation 10. Long & Trans Cracking 15. Rutting
DISTRESS
QUANTITY TOTAL DENSITY DEDUCT
SEVERITY (%) VALUE
11M 0.80 2.75 1.89 0.55 5.99 1.19752 10
11H 6.40 2.50 8.90 1.77980 22
7M 0.16 0.16 0.03276 5
10H 6.00 6.00 1.19992 21
1L 19.08 19.08 3.81600 39
13L 0.12 0.12 0.02448 7
13M 0.27 0.27 0.05376 22
13H 0.19 0.19 0.03800 34
19L 0.96 0.96 0.19200 2

b. Menentukan deduct value


Setiap jenis kerusakan diplotkan ke grafik sesuai dengan tingkat kerusakannya
untuk menentukan nilai deduct value.
1. Tambalan

Gambar 4.1 Grafik Deduct Value Patching/Utility Cut (Tambalan)

2. Retak pinggir

Gambar 4.2 Grafik Deduct Value Edge Cracking (Retak Pinggir)


3. Retak memanjang

Gambar 4.3 Grafik Deduct Value Longitudinal Cracking (Retak Memanjang)

4. Retak kulit buaya

Gambar 4.4 Grafik Deduct Value Alligator Cracking (Retak Kulit Buaya)
5. Lubang

Gambar 4.5 Grafik Deduct Value Potholes (Lubang)

6. Weathering

Gambar 4.6 Grafik Deduct Value Weathering


c. Menghitung allowable maximum deduct value (m)

Tabel 4. 5 Perhitungan Deduct Value

Jenis Kerusakan Jalan Kelas Deduct Value


Patching & Util. Cut Patching M 10
Patching & Util. Cut Patching H 22
Edge Cracking M 4
Long & Trans Cracking H 21
Alligator Cracking L 39
Potholes L 7
Potholes M 22
Potholes H 34
Weathering L 2

Dv1 = 10 Dv4 = 21 Dv7 = 22


Dv2 = 22 Dv5 = 39 Dv8 = 34
Dv3 =4 Dv6 =7 Dv9 =2

Mi = 1 +(9/98)*(100 – HDVi)
Mi : nilai koreksi deduct value
HDVi : nilai terbesar deduct value dalam satu sampel unit
Mi = 1 +(9/98)*(100 – HDVi)
= 1 +(9/98)*(100 – 39)
= 6,6020
Maka, HDVi = 39
Mi = 6,6020

Nilai Q
Q1 = 6 Q4 =3
Q2 = 5 Q5 =2
Q3 = 4 Q6 =1
d. Menghitung nilai total deduct value (TDV)
Total deduct value adalah nilai total dari individual deduct value untuk tiap
jenis kerusakan dan tingkat kerusakan yang ada pada suatu unit penelitian.

Tabel 4. 6 Perhitungan TDV dan CDV

# Deduct Value Total q CDV


1 39 34 22 21 10 7 4 3 140 6 67
2 39 34 22 21 10 7 4 2 139 5 68
3 39 34 22 21 10 7 2 2 137 4 69
4 39 34 22 21 10 2 2 2 132 3 88
5 39 34 22 21 2 2 2 2 124 2 82
6 39 34 22 2 2 2 2 2 105 1 100
CDV MAKS 100

e. Menentukan nilai corrected deduct value (CDV)

Gambar 4.7 Grafik hubungan TDV dan CDV


f. Menghitung nilai PCI (Pavement Condition Index)
PCI = 100 – CDV
= 100 – 100
= 0% (Failed)

0+100 – 0+200 (Segmen 2)

a. Pengukuran density (kadar kerusakan) setiap kerusakan


Mencari persentase kerusakan (density)
Density adalah persentase luas kerusakan terhadap luas sampel unit
Density = l / Lu × 100%
Dimana:
Lu : Luas sampel unit yang disurvei
l : Luas kerusakan

100 meter segmen 2:


 Lu = P × L = 100 x 5 = 500 m2
 D = l/Lu× 100%
o D = 0,87/500 × 100% = 0,174
o D = 0,25/500 × 100% = 0,05
o D = 1,79/500 × 100% = 0,358
o D = 0,44/500 × 100% = 0,087
o D = 1,78/500 × 100% = 0,356
Tabel 4.7 Perhitungan Density Kerusakan
ASPHALT SURFACED ROADS AND PARKING LOTS SKETCH :
CONDITION SURVEY DATA SHEET
FOR SAMPLE UNIT
BRANCH SECTION 2 SAMPLE UNIT
SURVEYED BY Team 4 DATE 19 Desember 2023 SAMPLE AREA
1. Alligator Cracking 6. Depression 11. Patching & Util. Cut Patching 16. Shoving
2. Bleeding 7. Edge Cracking 12. Polished Aggregate 17. Slippage Cracking
3. Block Cracking 8. Jt. Reflection Cracking 13. Potholes 18. Swell
4. Bumps and Sags 9. Lane/Shoulder Drop Off 14. Railroad Crossing 19. Weathering
5. Corrugation 10. Long & Trans Cracking 15. Rutting
DISTRESS DENSITY DEDUCT
QUANTITY TOTAL
SEVERITY % VALUE
19L 0.35 0.15 0.31 0.06 0.8675 0.174 1
10L 0.25 0.25 0.05 2
10M 1.79 1.792 0.358 6
7L 0.20 0.24 0.4365 0.087 0
6L 0.68 1.10 1.7788 0.356 2

b. Menentukan deduct value


Setiap jenis kerusakan diplotkan ke grafik sesuai dengan tingkat kerusakannya
untuk menentukan nilai deduct value.
1. Weathering

Gambar 4. 8 Grafik Deduct Value Weathering


2. Retak Memanjang

Gambar 4. 9 Grafik Deduct Value Retak Memanjang

3. Retak Pinggir

Gambar 4. 10 Gradik Deduct Value Retak Pinggir


4. Amblas

Gambar 4. 11 Grafik Deduct Value Amblas

c. Menghitung allowable maximum deduct value (m)

Tabel 4. 8 Perhitungan Deduct Value

Jenis Kerusakan Jalan Kelas Deduct Value


Weathering L 1
Long & Trans Cracking L 2
Long & Trans Cracking M 6
Edge Cracking L 0
Depression L 2

Dv1 =1 Dv4 =0
Dv2 =2 Dv5 =2
Dv3 =6

Mi = 1 +(9/98)*(100 – HDVi)
Mi : nilai koreksi deduct value
HDVi : nilai terbesar deduct value dalam satu sampel unit
Mi = 1 +(9/98)*(100 – HDVi)
= 1 +(9/98)*(100 – 6)
= 9,6327
Maka, HDVi =6

Mi = 9,6327

Nilai Q
Q1 = 4
Q2 = 3
Q3 = 2
Q4 = 1

d. Menghitung nilai total deduct value (TDV)


Total deduct value adalah nilai total dari individual deduct value untuk tiap
jenis kerusakan dan tingkat kerusakan yang ada pada suatu unit penelitian.

Tabel 4. 9 Perhitungan TDV dan CDV

# Deduct Value Total q CDV


6 2 2 0
1 6 2 2 0 10 4 0
2 6 2 2 0 10 3 0
3 2 2 2 0 6 2 0
4 2 2 2 0 6 1 6
e. Menentukan nilai corrected deduct value (CDV)

Gambar 4. 12 Grafik Hubungan TDV dan CDV

f. Menghitung nilai PCI (Pavement Condition Index)


PCI = 100 – CDV
= 100 – 6
= 94% (execellent)

0+200 – 0+300 (Segmen 3)

a. Pengukuran density (kadar kerusakan) setiap kerusakan


Mencari persentase kerusakan (density)
Density adalah persentase luas kerusakan terhadap luas sampel unit
Density = l / Lu × 100%
Dimana:
Lu : Luas sampel unit yang disurvei
l : Luas kerusakan
100 meter segmen 3:
 Lu = P × L = 100 x 5 = 500 m2
 D = l/Lu × 100%
o D = 1,26/500 × 100% = 0,252
o D = 1,05/500 × 100% = 0,21
o D = 7,14/500 × 100% = 1,428
o D = 16,66/500 × 100% = 3,332
o D = 4,8/500 × 100% = 0,96
o D = 2,9/500 × 100% = 0,58
o D = 0,6/500 × 100% = 0,12

Tabel 4.10 Perhitungan Density Kerusakan


ASPHALT SURFACED ROADS AND PARKING LOTS SKETCH :
CONDITION SURVEY DATA SHEET
FOR SAMPLE UNIT
BRANCH SECTION 3 SAMPLE UNIT
SURVEYED BY DATE SAMPLE AREA
1. Alligator Cracking 6. Depression 11. Patching & Util. Cut Patching 16. Shoving
2. Bleeding 7. Edge Cracking 12. Polished Aggregate 17. Slippage Cracking
3. Block Cracking 8. Jt. Reflection Cracking 13. Potholes 18. Swell
4. Bumps and Sags 9. Lane/Shoulder Drop Off 14. Railroad Crossing 19. Weathering
5. Corrugation 10. Long & Trans Cracking 15. Rutting
DISTRESS DENSITY DEDUCT
QUANTITY TOTAL
SEVERITY % VALUE
19L 1.26 1.26 0.252 2
3L 1.05 1.05 0.21 5
4L 7.14 7.14 1.428 10
11L 16.66 16.66 3.332 8
1M 4.8 4.8 0.96 30
16L 2.9 2.9 0.58 5
13H 0.6 0.6 0.12 59
b. Menentukan deduct value
Setiap jenis kerusakan diplotkan ke grafik sesuai dengan tingkat kerusakannya
untuk menentukan nilai deduct value.
1. Weathering

Gambar 4. 13 Grafik Deduct Value Weathering


2. Retak Kotak

Gambar 4. 14 Grafik Deduct Value Retak Kotak


3. Cekungan

Gambar 4. 15 Grafik Deduct Value Cekungan

4. Tambalan

Gambar 4. 16 Grafik Deduct Value Tambalan


5. Retak Kulit Buaya

Gambar 4. 17 Grafik Deduct Value Retak Kulit Buaya

6. Sungkur

Gambar 4. 18 Grafik Deduct Value Sungkur


7. Lubang

Gambar 4. 19 Grafik Deduct Value Lubang

c. Menghitung allowable maximum deduct value (m)

Tabel 4. 11 Perhitungan Deduct Value

Jenis Kerusakan Jalan Kelas Deduct Value


Weathering L 2
Block Cracking L 5
Bumps and Sags L 10
Patching & Util. Cut Patching L 8
Alligator Cracking M 30
Shoving L 5
Potholes H 59

Dv1 =2 Dv4 =8 Dv7 = 59


Dv2 =5 Dv5 = 30
Dv3 = 10 Dv6 =5

Mi = 1 +(9/98)*(100 – HDVi)
Mi : nilai koreksi deduct value
HDVi : nilai terbesar deduct value dalam satu sampel unit
Mi = 1 +(9/98)*(100 – HDVi)
= 1 +(9/98)*(100 – 59)
= 4,7653
Maka, HDVi = 59

Mi = 4,7653

Nilai Q
Q1 = 7 Q4 =4 Q7 =1
Q2 = 6 Q5 =3
Q3 = 5 Q6 =2
d. Menghitung nilai total deduct value (TDV)
Total deduct value adalah nilai total dari individual deduct value untuk tiap
jenis kerusakan dan tingkat kerusakan yang ada pada suatu unit penelitian.

Tabel 4. 12 Perhitungan TDV dan CDV

# Deduct Value Total q CDV


1 59 30 10 8 5 2 114 7 55
2 59 30 10 8 2 2 111 6 53
3 59 30 10 2 2 2 105 5 54
4 59 30 2 2 2 2 97 4 56
5 59 2 2 2 2 2 69 3 44
6 2 2 2 2 2 2 12 2 8
7 2 2 2 2 2 2 12 1 13

e. Menentukan nilai corrected deduct value (CDV)

Gambar 4. 20 Grafik Hubungan TDV dan CDV


f. Menghitung nilai PCI (Pavement Condition Index)
PCI = 100 – CDV
= 100 – 56
= 44% (Fair)

0+300 – 0+400 (Segmen 4)

a. Pengukuran density (kadar kerusakan) setiap kerusakan


Mencari persentase kerusakan (density)
Density adalah persentase luas kerusakan terhadap luas sampel unit
Density = l / Lu × 100%
Dimana:
Lu : Luas sampel unit yang disurvei
l : Luas kerusakan

100 meter segmen 2:


 Lu = P × L = 100 x 5 = 500 m2
 D = l/Lu × 100%
o D = 19,75/500 × 100% = 3,95

Tabel 4.13 Perhitungan Density Kerusakan


ASPHALT SURFACED ROADS AND PARKING LOTS
CONDITION SURVEY DATA SHEET SKETCH :
FOR SAMPLE UNIT
BRANCH SECTION 4 SAMPLE UNIT
SURVEYED BY DATE SAMPLE AREA
1. Alligator Cracking 6. Depression 11. Patching & Util. Cut Patching 16. Shoving
2. Bleeding 7. Edge Cracking 12. Polished Aggregate 17. Slippage Cracking
3. Block Cracking 8. Jt. Reflection Cracking 13. Potholes 18. Swell
4. Bumps and Sags 9. Lane/Shoulder Drop Off 14. Railroad Crossing 19. Weathering
5. Corrugation 10. Long & Trans Cracking 15. Rutting
DISTRESS DENSITY DEDUCT
QUANTITY TOTAL
SEVERITY % VALUE
4L 6.25 13.5 19.75 3.95 20
b. Menentukan deduct value
Setiap jenis kerusakan diplotkan ke grafik sesuai dengan tingkat kerusakannya
untuk menentukan nilai deduct value.
1. Cekungan

Gambar 4. 21 Grafik Deduct Value Cekungan

c. Menghitung allowable maximum deduct value (m)

Tabel 4. 14 Perhitungan Deduct Value

Jenis Kerusakan Jalan Kelas Deduct Value


Bumps and sags L 20

Dv1 = 20

Mi = 1 +(9/98)*(100 – HDVi)
Mi : nilai koreksi deduct value
HDVi : nilai terbesar deduct value dalam satu sampel unit
Mi = 1 +(9/98)*(100 – HDVi)
= 1 +(9/98)*(100 – 20)
= 8,3469
Maka, HDVi = 10

Mi = 8,3469
Nilai Q
Q1 = 1

d. Menghitung nilai total deduct value (TDV)


Total deduct value adalah nilai total dari individual deduct value untuk tiap
jenis kerusakan dan tingkat kerusakan yang ada pada suatu unit penelitian.

Tabel 4. 15 Perhitungan TDV dan CDV

# Deduct Value Total q CDV


1 20 20 1 20

e. Menentukan nilai corrected deduct value (CDV)

Gambar 4. 22 Grafik Hubungan TDV dan CDV

f. Menghitung nilai PCI (Pavement Condition Index)


PCI = 100 – CDV
= 100 – 20
= 80% (Very Good
0+400 – 0+500 (Segmen 5)

a. Pengukuran density (kadar kerusakan) setiap kerusakan


Mencari persentase kerusakan (density)
Density adalah persentase luas kerusakan terhadap luas sampel unit
Density = l / Lu × 100%
Dimana:
Lu : Luas sampel unit yang disurvei
l : Luas kerusakan

100 meter segmen 2:


 Lu = P × L = 100 x 5 = 500 m2
 D = l/Lu× 100%
o D = 1,62/500 × 100% = 0,324

Tabel 4.16 Perhitungan Density Kerusakan


ASPHALT SURFACED ROADS AND PARKING LOTS
CONDITION SURVEY DATA SHEET SKETCH :
FOR SAMPLE UNIT
BRANCH SECTION 5 SAMPLE UNIT
SURVEYED BY DATE SAMPLE AREA
1. Alligator Cracking 6. Depression 11. Patching & Util. Cut Patching 16. Shoving
2. Bleeding 7. Edge Cracking 12. Polished Aggregate 17. Slippage Cracking
3. Block Cracking 8. Jt. Reflection Cracking 13. Potholes 18. Swell
4. Bumps and Sags 9. Lane/Shoulder Drop Off 14. Railroad Crossing 19. Weathering
5. Corrugation 10. Long & Trans Cracking 15. Rutting
DISTRESS DENSITY DEDUCT
QUANTITY TOTAL
SEVERITY % VALUE
13L 0.612 0.55 0.46 1.62 0.324 40
b. Menentukan deduct value
Setiap jenis kerusakan diplotkan ke grafik sesuai dengan tingkat kerusakannya
untuk menentukan nilai deduct value.
1. Lubang

Gambar 4. 23 Grafik Deduct Value Lubang

c. Menghitung allowable maximum deduct value (m)

Tabel 4. 17 Perhitunga Deduct Value

Jenis Kerusakan Jalan Kelas Deduct Value


Potholes L 40

Dv1 = 40

Mi = 1 +(9/98)*(100 – HDVi)
Mi : nilai koreksi deduct value
HDVi : nilai terbesar deduct value dalam satu sampel unit
Mi = 1 +(9/98)*(100 – HDVi)
= 1 +(9/98)*(100 – 40)
= 6,5102
Maka, HDVi = 40

Mi = 6,5102
Nilai Q
Q1 = 1

d. Menghitung nilai total deduct value (TDV)


Total deduct value adalah nilai total dari individual deduct value untuk tiap jenis
kerusakan dan tingkat kerusakan yang ada pada suatu unit penelitian.

Tabel 4. 18 Perhitungan TDV dan CDV

# Deduct Value Total q CDV


1 40 40 1 40

e. Menentukan nilai corrected deduct value (CDV)

Gambar 4. 24 Grafik Hubungan TDV dan CDV

f. Menghitung nilai PCI (Pavement Condition Index)


PCI = 100 – CDV
= 100 – 40
= 60% (good)
0+500 – 0+600 (Segmen 6)

Pada segmen 6 tidak terdapat kerusakan jalan sehingga nilai PCI = 100%
(excellent).

0+600 – 0+700 (Segmen 7)

Pada segmen 7 tidak terdapat kerusakan jalan sehingga nilai PCI = 100%
(excellent).

Tabel 4. 19 Rekapitulasi Nilai PCI

Segmen PCI Rating


1 0% Failed
2 94% Excellent
3 44% Fair
4 80% Very Good
5 60% Good
6 100% Excellent
7 100% Excellent

Dari ketujuh segmen diatas dapat diketahui nilai keseluruhan rata-rata lapis
perkerasan ruas jalan Trikora Palembang adalah:

Seg. 1+Seg. 2+Seg. 3+Seg. 4 + Seg. 5 + Seg. 6 + Seg. 7


PCI =
7

0% + 94% + 44% + 80% + 60% + 100% + 100%


PCI =
7

PCI = 68,29%

Sehingga didapatkan nilai PCI pada ruas Jalan Trikora Palembang adalah
68,29% dengan kondisi good

Anda mungkin juga menyukai