Anda di halaman 1dari 13

JURNAL HUKUM SASANA, Volume 9, No. 2 (2023), pp.

291-303
ISSN 2461-0453 (print) | ISSN 2722-3779 (online)
Available online at: http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/SASANA

Politik hukum kepolisian


Pengertian dan sejarah kepolisian dunia

Afrida Yanti
Universitas Bhayangkara Jakarta
Raya Email: afridayanti@gmail.com

DOI: dx.doi/sasana.10.59999/v9i2.2493

Received: Abstract: This research describes the meaning and history of world policing. With a
21-09-2023 deeper understanding of this institution, it is hoped that we can appreciate the vital role
played by the police in maintaining public order and security and inspire thinking about
Revised: how the police can continue to adapt and develop in facing future challenges. The method
09-11-2023 used is a qualitative method using secondary data with the aim of explaining phenomena
in depth and is done by collecting data in as much depth as possible. After the data is
Accepted: collected, the data is grouped according to the aspects studied without using. . The
07-12-2023 identity of the police as servants of the law who have a clear conscience and are
responsible in carrying out their duties is very important. The police have a variety of
functions, including maintaining order, enforcing the law, preventing crime, providing
community services, and collaborating internationally. The police developed from a small
group of officers into an organized institution and have a central role in maintaining
public order and security.
Keywords: Understanding and History of World Police

Abstrak: Penelitian ini menguraikan tentang pengertian dan sejarah


kepolisian dunia. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang lembaga
License: ini, diharapkan kita dapat mengapresiasi peran vital yang dimainkan oleh
Copyright (c) kepolisian dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat serta
2023 Author(s) menginspirasi pemikiran tentang bagaimana kepolisian dapat terus
beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi tantangan masa depan.
This work is Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif menggunakan data
licensed under a sekunder dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena dengan mendalam
Creative dan dilakukan dengan mengumpulkan data sedalam-dalamnya. Setelah
Commons data-data terkumpul kemudian data dikelompokkan menurut aspek yang
Attribution- diteliti tanpa menggunakan. . Identitas polisi sebagai abdi hukum yang
NonCommercial memiliki hati nurani bersih dan bertanggung jawab dalam menjalankan
4.0 International tugasnya sangatlah penting. Polisi memiliki berbagai fungsi, termasuk
License. menjaga ketertiban, menegakkan hukum, mencegah kejahatan,
memberikan pelayanan masyarakat, dan bekerja sama secara
internasional. Kepolisian berkembang dari kelompok petugas kecil
menjadi institusi yang terorganisir dan memiliki peran sentral dalam
menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.
Kata kunci: Pengertian dan Sejarah Kepolisian Dunia
PENDAHULUAN
Kepolisian adalah salah satu unsur kunci dalam sistem keamanan dan penegakan
hukum di seluruh dunia. Kepolisian berperan penting dalam menjaga ketertiban
masyarakat, mencegah kejahatan, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan
kepada warga negara. Peran lembaga kepolisian menjadi semakin penting di tengah
kompleksitas dan perkembangan masyarakat modern yang global. Pengertian dan
sejarah kepolisian dunia merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan untuk
memahami peran serta evolusi lembaga kepolisian di berbagai negara. Pengertian yang
mendalam tentang kepolisian akan membantu kita memahami fungsi dan tanggung
jawab lembaga ini dalam menjaga keamanan dan keadilan. Sementara itu, melalui
pemahaman sejarah kepolisian, kita dapat melihat bagaimana lembaga ini berkembang
dari masa ke masa, terkait dengan perubahan sosial, politik, dan budaya yang terjadi di
berbagai belahan dunia.
Sejarah kepolisian dunia menggambarkan perjalanan panjang lembaga ini, mulai dari
sistem primitif di zaman kuno hingga menjadi lembaga modern yang kompleks dengan
teknologi konsep kepolisian telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di
berbagai negara, dari tindakan penegakan hukum sederhana hingga menjadi elemen
penting dalam perlindungan hak asasi manusia dan peradilan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, perubahan struktur sosial, dan evolusi
tuntutan masyarakat, lembaga kepolisian telah mengalami perubahan signifikan dalam
perannya. Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, kepolisian tidak
hanya dihadapkan pada tantangan penegakan hukum konvensional, tetapi juga harus
mengatasi ancaman-ancaman baru, seperti kejahatan siber, terorisme internasional, dan
perubahan iklim yang berdampak pada ketertiban sosial.
Selain itu, sejarah kepolisian juga mengungkapkan aspek-aspek budaya yang beragam
dalam penegakan hukum di berbagai negara. Konsep tentang keadilan, hak asasi
manusia, dan kewenangan kepolisian dapat bervariasi secara signifikan dari satu
budaya ke budaya lainnya. Ini memunculkan pertanyaan etis dan filosofis tentang
bagaimana lembaga kepolisian harus beroperasi dalam masyarakat yang semakin
beragam.
Peran kepolisian dalam perlindungan hak asasi manusia dan penegakan hukum yang
adil menjadi semakin kritis seiring dengan kesadaran global tentang pentingnya hak-
hak individu. Kepolisian dihadapkan pada tugas penting untuk menjalankan tugas
mereka dengan penuh integritas, menjauh dari penyalahgunaan kekuasaan, serta
memastikan bahwa tindakan mereka sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia
yang diakui secara internasional. Selain itu, perubahan dalam dinamika sosial dan
politik di berbagai negara juga memiliki dampak signifikan pada peran kepolisian.
Demonstrasi, pergerakan sosial, dan ketegangan politik dapat menantang kemampuan
kepolisian dalam menjaga ketertiban tanpa melanggar hak-hak demonstran atau
kelompok-kelompok yang berpartisipasi.
Sejalan dengan pemahaman lebih mendalam tentang pengertian dan sejarah kepolisian
dunia, juga penting untuk mempertimbangkan perubahan-perubahan sosial, politik, dan
teknologi yang terus berkembang di abad ke-21. Era digital telah membawa tantangan
baru dalam upaya penegakan hukum, termasuk kejahatan siber, penyebaran
disinformasi, dan perubahan dinamika kejahatan.
Saat negara-negara terus berusaha untuk mengembangkan kepolisian yang responsif
dan efisien, berbagai program pelatihan dan reformasi telah diterapkan untuk
meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas dalam lembaga kepolisian.
Penggunaan teknologi seperti pemantauan kamera, analisis data, dan kecerdasan
292 Politik hukum kepolisian Pengertian…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
buatan juga semakin diterapkan untuk membantu kepolisian dalam tugas-tugas mereka.
Namun, reformasi kepolisian juga menghadapi tantangan dan hambatan, termasuk
resistensi dari dalam lembaga, perubahan politik, dan perubahan sosial yang
mendalam. Dalam banyak negara, munculnya gerakan sosial yang menyerukan
reformasi kepolisian dan mendesak untuk merenovasi sistem penegakan hukum.
Melalui makalah ini, akan diuraikan lebih lanjut tentang pengertian dan sejarah
kepolisian dunia. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang lembaga ini,
diharapkan kita dapat mengapresiasi peran vital yang dimainkan oleh kepolisian dalam
menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat serta menginspirasi pemikiran tentang
bagaimana kepolisian dapat terus beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi
tantangan masa depan.
Rumusan masalah yang dapat diambil berdasarkan pendahuluan yaitu pertama,
bagaimana pengertian lembaga kepolisian?. Kedua, bagaimana sejarah kepolisian
dunia dari masa ke masa?. Sedangkan untuk tujuan penulisan yaitu yang pertama,
untuk menjelaskan bagaimana pengertian lembaga kepolisian. Kedua, yaitu untuk
menjelaskan sejarah kepolisian dunia dari masa ke masa.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan sifat deskriptif-analitis yaitu jenis penelitian yang
menggabungkan aspek deskriptif dan analitis. Jenis penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan fenomena atau kejadian secara detail, kemudian menganalisis
hubungan atau pengaruh antara variabel yang diamati. Metode yang digunakan yaitu
metode kualitatif menggunakan data sekunder dengan tujuan untuk menjelaskan
fenomena dengan mendalam dan dilakukan dengan mengumpulkan data sedalam-
dalamnya. Setelah data-data terkumpul kemudian data dikelompokkan menurut aspek
yang diteliti tanpa menggunakan angka atau dengan kata lain data muncul berwujud
kata-kata, dengan berpacu pada norma dan hukum yang berlaku.

PEMBAHASAN
Pengertian Lembaga Kepolisian
Polisi adalah organisasi yang memiliki fungsi sangat luas sekali. Polisi dan Kepolisian
sudah sangat dikenal pada abad ke-6 sebagai aparat negara dengan kewenangannya
yang mencerminkan suatu kekuasaan yang luas menjadi penjaga tiranianisme,
sehingga mempunyai citra simbol penguasa tirani. Sedemikian rupa citra polisi dan
kepolisian pada masa itu maka negara yang bersangkutan dinamakan “negara polisi”
dan dalam sejarah ketatanegaraan pernah dikenal suatu negara “Politeia”. Pada masa
kejayaan ekspansionisme dan imprealisme dimana kekuasaan pemerintah meminjam
tangan polisi dan kepolisian untuk menjalankan tugas tangan besi melakukan
penindasan terhadap rakyat pribumi untuk kepentingan pemerasan tenaga manusia,
keadaan ini menimbulkan citra buruk bagi kepolisian itu sendiri (Djamin, 2014).1
Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata polisi adalah suatu
badan yang bertugas memelihara keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum
(menangkap orang yang melanggar hukum), merupakan suatu anggota badan
pemerintah (pegawai negara yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban). Istilah
“Polisi” sepanjang sejarah ternyata mempunyai arti yang berbeda-beda, juga istilah
yang diberikan oleh masing-masing negara terhadap pengertian “Polisi” adalah
berbeda, oleh karena tiap-tiap negara cenderung untuk memberikan istilah dan bahasa-
1
Djamin, A. (2014). Kenyataan dan Harapan POLRI. Bandung: Administasi Kepolisian Republik
Indonesia.
293 Politik hukum kepolisian Pengertian…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
nya sendiri atau menurut kebiasaan-kebiasaannya sendiri, misalnya istilah “constable”
di Inggris mengandung arti tertentu bagi pengertian “Polisi”, yaitu bahwa constable
mengandung atau mempunyai 2 (dua) arti, pertama sebagai sebutan untuk pangkat
terendah dikalangan kepolisian (police constable) dan kedua berarti kantor polisi
(office constable) (Yuwono, 2011).2
Identitas polisi sebagai abdi hukum itu memang seharusnya demikian, Polisi yang
memberikan pengabdian, perlindungan, penerang masyarakat serta berjuang
mengamakan dan mempertahankan kemerdekaan dan mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur dengan semangat tri brata serta jiwa yang besar, Polisi yang memiliki
hati nurani yang bersih, bersikap tenang, mantap dan tidak tergoyahkan dalam situasi
dan kondisi apapun serta selalu tepat dalam mengambil keputusan.
Polisi sebagai aparat Pemerintah, maka organisasinya berada dalam lingkup
Pemerintah. Dengan kata lain organisasi Polisi adalah bagian dari Organisasi
Pemerintah. Dari segi bahasa organ kepolisian adalah suatu alat atau badan yang
melaksanakan tugas-tugas Kepolisian. Agar alat tersebut dapat terkoodinir, dan
mencapai sasaran yang diinginkan maka diberikan pembagian pekerjaan dan
ditampung dalam suatu wadah yang biasa disebut organisasi. Dengan demikian maka
keberadaannya, tumbuh dan berkembangnya, bentuk dan strukturnya ditentukan oleh
visi Pemerintah yang bersangkutan terhadap pelaksanaan tugas Polisinya. Diseluruh
dunia Organisasi Polisi itu berbeda-beda. Ada yang membawah pada Departemen
Dalam Negeri, ada yang membawah pada Departemen Kehakiman ada yang dibawah
kendali Perdana Menteri, Wakil Presiden, dikendalikan oleh Presiden sendiri, bahkan
ada yang merupakan Departemen yang berdiri sendiri.
Lembaga Kepolisian merupakan sebuah entitas yang memiliki peran krusial dalam
menjaga ketertiban, keamanan, dan penegakan hukum dalam suatu negara. Lembaga
ini memiliki struktur dan tugas yang ditetapkan oleh hukum dan berfungsi sebagai alat
negara untuk menjaga stabilitas sosial, melindungi hak asasi warga negara, serta
mengatasi dan mencegah tindak kejahatan. Berikut ini pembahasan secara detail dan
rinci tentang pengertian lembaga kepolisian (Tolan, 2017):3
1) Definisi Lembaga Kepolisian
Lembaga Kepolisian adalah organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk
menjaga ketertiban, keamanan, dan penegakan hukum dalam suatu negara.
Lembaga ini seringkali disebut juga sebagai aparat kepolisian atau polisi, dan
merupakan bagian integral dari sistem peradilan pidana dan penegakan hukum
suatu negara.
2) Tujuan dan Fungsi Lembaga Kepolisian
a) Menjaga Ketertiban dan Keamanan: Salah satu fungsi utama lembaga
kepolisian adalah menjaga ketertiban dan keamanan di dalam masyarakat.
Mereka bertindak sebagai penjaga keamanan publik dan merespons situasi-
situasi darurat atau kejahatan.
b) Penegakan Hukum: Lembaga kepolisian bertanggung jawab untuk
menyelidiki tindak kejahatan, mengumpulkan bukti, menangkap tersangka,

2
Yuwono, I. D. (2011). Memahami Berbagai Etika Profesi & Pekerjaan. Yogyakarta: Pustaka
Yustisia.
3
Tolan, A. C. (2017). Peranan Komunikasi Dalam Membangun Citra Polisi Republik
Indonesia(POLRI) Pada Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kleak, Kecamatan Malalayang,
Kota Manado). Jurnal elektronik (e-journal) Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sam
Ratulangi (Unsrat), 7(1).
294 Politik hukum kepolisian Pengertian…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
dan membawa mereka ke pengadilan. Mereka juga bertugas mengawasi
pelaksanaan hukuman pidana.
c) Pencegahan Kejahatan: Selain menangani kejahatan yang sudah terjadi, polisi
juga berperan dalam mencegah kejahatan. Ini termasuk patroli di wilayah-
wilayah tertentu, mengambil tindakan pencegahan seperti penjagaan di
tempat-tempat keramaian, dan memberikan nasihat kepada masyarakat
tentang tindakan pencegahan kejahatan.
d) Pelayanan Masyarakat: Polisi juga memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Mereka dapat membantu dalam situasi-situasi darurat,
memberikan informasi tentang hukum dan aturan, serta memberikan bantuan
dalam kasus-kasus non-kejahatan seperti kehilangan barang berharga.
3) Struktur Lembaga Kepolisian
Struktur lembaga kepolisian bervariasi dari satu negara ke negara lain. Namun,
beberapa komponen umum dalam struktur lembaga kepolisian meliputi:
a) Kepala Kepolisian (Chief of Police atau Commissioner): Mereka adalah
pemimpin tertinggi lembaga kepolisian dan bertanggung jawab atas kebijakan
dan operasi keseluruhan.
b) Petugas dan Detektif: Mereka adalah anggota polisi yang melakukan patroli,
menyelidiki tindak kejahatan, dan menangkap tersangka.
c) Unit Khusus: Unit-unit ini diberdayakan untuk menangani jenis kejahatan
tertentu seperti narkotika, kejahatan siber, dan terorisme.
d) Polisi Lalu Lintas: Unit khusus yang bertanggung jawab atas pengaturan lalu
lintas dan penegakan hukum di jalan raya.
4) Kendali dan Pengawasan
Lembaga kepolisian harus tunduk pada kendali dan pengawasan pemerintah atau
lembaga yang berwenang, seperti komisi kepolisian atau kementerian dalam
pemerintahan. Ini penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan
melindungi hak asasi manusia.
5) Hak Asasi Manusia dan Etika
Lembaga kepolisian harus beroperasi dengan menghormati hak asasi manusia dan
menjalankan tugasnya secara adil dan etis. Pelanggaran hak asasi manusia atau
penyalahgunaan kekuasaan oleh polisi harus ditangani secara serius dan adil.
6) Pengembangan Profesionalisme
Profesionalisme dalam lembaga kepolisian melibatkan pelatihan yang baik,
standar etika yang tinggi, dan rekruitmen yang selektif. Pengembangan
keterampilan dan pengetahuan polisi merupakan aspek penting dalam
menjalankan tugas mereka secara efektif.
7) Kerja Sama Internasional
Dalam era globalisasi, lembaga kepolisian sering kali perlu bekerja sama dengan
lembaga kepolisian dari negara lain untuk mengatasi kejahatan lintas batas seperti
perdagangan narkotika, kejahatan siber, dan terorisme.
8) Hambatan dan Tantang
Lembaga kepolisian sering kali menghadapi sejumlah hambatan dan tantangan
dalam menjalankan tugas mereka. Beberapa di antaranya mencakup:
a) Tingkat Kejahatan yang Tinggi: Meningkatnya tingkat kejahatan dapat
menempatkan tekanan ekstra pada lembaga kepolisian. Mereka harus
menghadapi berbagai jenis kejahatan, mulai dari kejahatan jalanan hingga

295 Politik hukum kepolisian Pengertian…


JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
kejahatan korporasi dan kejahatan siber.
b) Terorisme: Ancaman terorisme adalah tantangan global yang memerlukan
respon cepat dan efektif dari lembaga kepolisian. Mereka harus memiliki
kemampuan untuk mencegah serangan teroris dan menangani situasi
serangan teroris jika terjadi.
c) Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan: Korupsi di dalam lembaga
kepolisian dapat merusak integritas dan kredibilitas mereka. Oleh karena itu,
perlu ada upaya untuk mencegah dan mengatasi korupsi serta
penyalahgunaan kekuasaan di antara anggota polisi.
d) Teknologi dan Keamanan Siber: Kejahatan siber semakin berkembang, dan
polisi harus terus mengikuti perkembangan teknologi untuk melacak dan
mengatasi kejahatan ini.
9) Reformasi Kepolisian
Dalam beberapa kasus, reformasi lembaga kepolisian mungkin diperlukan untuk
memperbaiki masalah-masalah yang ada. Reformasi ini bisa mencakup:
a) Pembaruan Hukum dan Peraturan: Pemerintah dapat melakukan pembaruan
hukum dan peraturan yang mengatur operasi lembaga kepolisian agar lebih
sesuai dengan standar internasional dan hak asasi manusia.
b) Pelatihan dan Pengembangan Anggota Polisi: Pelatihan yang baik dan
program pengembangan profesional dapat membantu anggota polisi dalam
menjalankan tugas mereka dengan lebih baik.
c) Pengawasan dan Transparansi: Meningkatkan pengawasan internal dan
eksternal terhadap lembaga kepolisian dapat membantu mencegah
penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.
10) Pentingnya Kepemimpinan yang Baik
Kepemimpinan yang baik dalam lembaga kepolisian sangat penting. Kepala
kepolisian dan pemimpin tingkat tinggi lainnya harus memberikan contoh
integritas, etika, dan komitmen pada penegakan hukum yang adil. Mereka juga
harus memastikan bahwa seluruh anggota polisi mendapatkan pelatihan yang
diperlukan dan mengikuti etika dan standar profesional yang tinggi.

Sejarah Kepolisian Dunia dari Masa ke Masa


Sejarah kepolisian dunia memiliki evolusi yang panjang dan kompleks, yang
dipengaruhi oleh perkembangan sosial, politik, dan budaya di berbagai negara. Berikut
adalah penjelasan tentang sejarah kepolisian dunia dari masa ke masa secara detail dan
lengkap4:
1) Mesir Kuno (sekitar 3000 SM)
Sejarah kepolisian dapat ditemukan sejauh Mesir Kuno. Pemerintah Mesir Kuno
memiliki petugas keamanan yang bertugas menjaga ketertiban di kota-kota besar
seperti Memphis dan Thebes. Mereka juga bertanggung jawab mengawasi
perbatasan negara dan melindungi raja.
Pada zaman Mesir Kuno, yang berkisar sekitar 3000 SM, telah terdapat tanda-tanda
awal organisasi kepolisian. Dalam peradaban ini, pemerintahan Mesir memiliki
petugas keamanan yang dikenal sebagai "medjay" atau "medew," yang menjalankan
peran penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah-wilayah mereka.

4
Alif, M. (2017), Kisah Pahlawan Polisi: Dari Abad Pertengahan Hingga Era Modern. Jakarta:
BukuKita.
296 Politik hukum kepolisian Pengertian…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
Tugas-tugas utama petugas kepolisian Mesir Kuno termasuk melindungi kekayaan
dan properti dari pencurian, mengawasi perbatasan, menengahi sengketa, serta
menjaga ketertiban di tempat-tempat keramaian seperti pasar dan perayaan.
Prinsip-prinsip hukum seperti yang tercantum dalam "Kode Hammurabi" dari
peradaban Mesopotamia juga kemungkinan diterapkan dalam menyelesaikan
sengketa (Irianto, 2014).5
Organisasi kepolisian Mesir Kuno mungkin terdiri dari kelompok petugas yang
beroperasi di bawah pengawasan pemerintah pusat atau lokal, dengan peralatan
sederhana seperti tongkat atau gada sebagai senjata. Meskipun berbeda dengan
lembaga kepolisian modern, peran mereka dalam menjaga stabilitas sosial dan
politik serta melindungi warga dari tindak kejahatan adalah elemen penting dalam
perkembangan peradaban Mesir Kuno.
Sejarah kepolisian pada masa itu mencerminkan pentingnya penegakan hukum
dalam memelihara ketertiban dalam masyarakat tersebut (Hartanto, 2013).6
2) Romawi Kuno (abad ke-5 SM - abad ke-5 M)
Pada zaman Romawi Kuno, yang mencakup periode dari abad ke-5 SM hingga
abad ke-5 M, terdapat perkembangan dalam hal pengaturan keamanan dan
penegakan hukum. Romawi Kuno memiliki kelompok petugas keamanan yang
dikenal dengan sebutan "lictors". Mereka adalah pengawal yang bertugas menjaga
ketertiban dan melindungi pejabat tinggi dan magistrat. Kelompok ini dikenal
memiliki otoritas untuk mengambil tindakan keamanan dan penegakan hukum
dalam masyarakat Romawi. Selain "lictors", ada juga "Vigiles", kelompok
pemadam kebakaran yang memiliki peran ganda sebagai penjaga ketertiban di kota
(Suwondo, 2015).7
Konsep "praetorian guard" yang kuat juga merupakan bagian dari sistem
penegakan hukum Romawi Kuno dan bertanggung jawab atas keamanan kaisar dan
pusat pemerintahan. Meskipun berbeda dengan lembaga kepolisian modern, peran
petugas keamanan dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat Romawi
Kuno mencerminkan kepentingan yang sama dengan lembaga penegakan hukum
pada masa modern, yaitu menjaga stabilitas sosial dan melindungi pejabat dan
rakyat Romawi Kuno dari berbagai ancaman (Saputra, 2018).8
3) Abad Pertengahan (abad ke-5 M - abad ke-15 M)
Pada periode Abad Pertengahan, yang berkisar dari abad ke-5 M hingga abad ke-15
M, sejarah kepolisian di dunia mengalami berbagai perubahan dan perkembangan
yang mencerminkan peran penting dalam menjaga ketertiban dan penegakan
hukum. Namun, peran dan organisasi penegakan hukum dalam berbagai negara dan
wilayah sangat beragam.
Pada umumnya, pada Abad Pertengahan, sistem kepolisian sering kali tidak ada
atau lemah, terutama di luar kota-kota besar. Tanggung jawab keamanan sering
jatuh pada penguasa lokal, seperti raja atau bangsawan, yang memiliki hak untuk
memelihara perdamaian di wilayah mereka. Mereka biasanya memiliki prajurit atau
penjaga pribadi yang bertanggung jawab menjaga ketertiban di sekitar istana
5
Irianto, S. (2014). Polisi dalam Sejarah Pemikiran Politik Mesir Kuno. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, 18(1), 61-75.
6
Hartanto, H. B. (2013). Sejarah Peradilan dan Kepolisian di Mesir Kuno. Jakarta: Rajawali Pers.
7
Suwondo, I. (2015). Pergumulan Antara Hukum Kriminalitas dan Polisi di Roma Kuno.
Bandung: CV Pustaka Setia.
8
Saputra, B. (2018). Roma Kuno dan Kekuasaan: Analisis Hukum, Kriminalitas, dan Kepolisian.
Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
297 Politik hukum kepolisian Pengertian…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
mereka. Selain itu, dalam beberapa wilayah Eropa, terdapat sistem peradilan yang
dikenal sebagai "pengadilan rakyat" atau "pengadilan tradisional" di mana
masyarakat setempat mengambil peran aktif dalam menegakkan hukum dan
menyelesaikan sengketa. Hukuman-hukuman yang diterapkan dalam pengadilan
rakyat ini sering kali sangat kejam, dan ada elemen pembalasan dalam penegakan
hukum (Alif, 2017).
Pada abad ke-13, Raja Louis IX dari Prancis menciptakan polisi kerajaan pertama
yang dikenal sebagai "sergeants of the watch" untuk menjaga ketertiban di Paris.
Ini merupakan salah satu perkembangan awal dalam pembentukan lembaga
penegakan hukum di Eropa. Selama periode Abad Pertengahan, banyak kota besar
di Eropa memiliki "knight watch" atau "night watchmen" yang bertugas menjaga
ketertiban malam hari dan melaporkan aktivitas mencurigakan. Mereka biasanya
adalah warga lokal yang dibayar oleh kota atau komunitas setempat (Suryo, 2014).9
Perkembangan yang signifikan dalam sejarah kepolisian terjadi di Inggris pada
abad ke-18 dengan pendirian "Justice of the Peace" (J.P.), yang memiliki
kewenangan menjaga ketertiban di wilayah-wilayah mereka. J.P. adalah salah satu
langkah awal dalam pendirian lembaga penegakan hukum yang lebih terorganisir.
Secara keseluruhan, pada Abad Pertengahan, sistem penegakan hukum di dunia
sangat bervariasi dan belum terorganisir dengan baik seperti lembaga kepolisian
modern. Tanggung jawab penegakan hukum sering kali jatuh pada otoritas lokal
dan prajurit yang bekerja untuk penguasa setempat. Perkembangan lembaga
penegakan hukum yang lebih terorganisir dan modern baru terjadi di masa
selanjutnya, mengikuti perkembangan sosial dan politik yang lebih kompleks.
4) Zaman Modern Awal (Abad ke-17 - Abad ke-18)
Zaman Modern Awal, yang berkisar dari abad ke-17 hingga abad ke-18,
merupakan periode penting dalam sejarah kepolisian dunia. Di Inggris,
perkembangan sistem kepolisian modern dimulai dengan pendirian sistem "Justice
of the Peace" (J.P.) pada abad ke-17. J.P. adalah individu yang ditunjuk oleh
pemerintah pusat dan memiliki kewenangan menjalankan fungsi penegakan hukum
di tingkat lokal. Mereka berperan sebagai hakim, penasihat hukum, dan pengambil
keputusan dalam berbagai masalah hukum (Wiraputra, 2010).10
Pada tahun 1749, Henry Fielding mendirikan Bow Street Runners di London, yang
merupakan salah satu lembaga penegakan hukum awal di kota tersebut. Lembaga
ini bertugas menangani berbagai tindak kejahatan, membantu penyelidikan, dan
menjaga ketertiban di jalanan. Perkembangan serupa terjadi di berbagai negara
Eropa, seperti pendirian "marechaussee" di Prancis dan "carabinieri" di Italia,
yang merupakan korps militer dengan tugas penegakan hukum. Zaman Modern
Awal juga menyaksikan perkembangan lembaga penegakan hukum yang lebih
terorganisir dan profesional, menandai langkah awal dalam evolusi sistem
kepolisian modern yang kita kenal saat ini (Hariadi, 2015).11
5) Revolusi Amerika (Abad ke-18)
Selama Revolusi Amerika, yang berlangsung pada akhir abad ke-18, memiliki
pengaruh besar terhadap perkembangan lembaga kepolisian di Amerika Serikat dan
9
Suryo, R. (2014). Kepolisian pada Zaman Kekaisaran Romawi: Dari Abad Pertengahan Hingga
Abad Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
10
Wiraputra, W. (2010). Kepolisian Modern: Tinjauan Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta:
Erlangga.
11
Hariadi, B. (2015). Kepolisian dan Penegakan Hukum di Indonesia: Sejarah dan Prospeknya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
298 Politik hukum kepolisian Pengertian…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
mungkin juga mempengaruhi sejarah kepolisian dunia. Selama periode ini,
perlawanan terhadap penindasan Inggris menjadi latar belakang bagi
perkembangan sistem penegakan hukum yang baru (Riyanto, 2022).12
Pada tahun 1789, dengan pembentukan Konstitusi Amerika Serikat, prinsip-prinsip
federalisme yang diterapkan juga memengaruhi lembaga penegakan hukum. Salah
satu perkembangan penting adalah pendirian U.S. Marshals Service, agen federal
pertama yang dibentuk pada tahun yang sama dengan pembentukan Konstitusi.
U.S. Marshals bertanggung jawab untuk menangkap buronan dan menjaga
perdamaian di wilayah barat yang berkembang pesat (Ibrahim, 2018).13
Seiring berjalannya waktu, sistem penegakan hukum federal dan negara bagian
terus berkembang, mengikuti perkembangan sosial dan politik Amerika Serikat
yang semakin kompleks. Sejarah penegakan hukum di Amerika Serikat selama
Zaman Revolusi Amerika membentuk landasan bagi evolusi lembaga kepolisian
modern di negara itu dan memberikan inspirasi bagi perkembangan sistem
penegakan hukum di seluruh dunia (Arifianto, 2015).14
6) Abad ke-19
Pada abad ke-19, sejarah kepolisian dunia mencerminkan perkembangan signifikan
dalam organisasi dan peran lembaga penegakan hukum di berbagai negara. Abad
ini menyaksikan pendirian lembaga kepolisian modern yang lebih terstruktur. Di
Inggris, Metropolitan Police Service, yang dikenal sebagai "bobbies" atau "bobbies
bobby," didirikan pada tahun 1829 di bawah kepemimpinan Sir Robert Peel.
Metropolitan Police Service mengikuti sembilan prinsip dasar, dikenal sebagai
"Prinsip-prinsip Peel," yang menetapkan standar etika dan profesionalisme tinggi
untuk petugas kepolisian (Sambas, 20112).15
Di Amerika Serikat, penyebaran sistem penegakan hukum modern terjadi secara
bertahap, dengan kota-kota besar seperti New York dan Boston mendirikan
departemen kepolisian pada pertengahan abad ke-19. Selain itu, abad ini juga
menyaksikan perkembangan teknologi forensik, seperti penggunaan sidik jari
dalam penyelidikan kejahatan, yang membantu meningkatkan kemampuan lembaga
penegakan hukum dalam mengungkap tindak kejahatan (Azis, 2018).16
Pada saat yang sama, abad ke-19 juga mencerminkan tantangan sosial seperti
industrialisasi yang memunculkan kejahatan baru. Oleh karena itu, lembaga
kepolisian di seluruh dunia terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan
mengembangkan metode dan strategi baru untuk menjaga ketertiban dan keamanan
masyarakat. Sejarah kepolisian pada abad ke-19 adalah tonggak penting dalam
pembentukan lembaga penegakan hukum modern yang kita kenal saat ini
(Simatupang, 2015).17
7) Abad ke-20
12
Riyanto, R. (2022). Kepolisian Amerika Serikat: Tinjauan Sistem dan Pengembangan. Jakarta: PT
Pustaka Alvabet.
13
Ibrahim, I. (2018). Polisi dan Masyarakat di Amerika Serikat: Perspektif Komparatif. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
14
Arifianto, R. (2015). Kepolisian Amerika Serikat dan Kebijakan Penegakan Hukum: Tinjauan
Sosiologis. Jakarta: Pustaka Larasan.
15
Sambas, H. (2012). Kepolisian Hindia Belanda pada Abad ke-19: Aspek Sejarah dan Kriminalistik.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
16
Azis, M. (2018). Transformasi Kepolisian pada Masa Transisi Politik di Indonesia (1930- 1950).
Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
17
Simatupang, T. R. (2015). Polisi dalam Sejarah Indonesia: Dari Zaman Hindia Belanda hingga
Masa Kemerdekaan. Jakarta: Rajawali Pers.
299 Politik hukum kepolisian Pengertian…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
Abad ke-20 adalah periode yang penuh tantangan dan perubahan besar dalam
sejarah kepolisian dunia. Selama abad ini, lembaga kepolisian di seluruh dunia
mengalami transformasi signifikan dalam hal struktur, peran, dan teknologi yang
digunakan. Seiring dengan perkembangan sosial, politik, dan teknologi yang pesat,
penegakan hukum menjadi semakin kompleks. Zaman ini menyaksikan
pertumbuhan pesat kepolisian di banyak negara, terutama setelah Perang Dunia II.
Polisi semakin diarahkan untuk menjadi lebih profesional, terlatih dengan baik, dan
akuntabel. Di AS, gerakan hak sipil memainkan peran penting dalam menyoroti
isu-isu penegakan hukum yang melibatkan diskriminasi rasial dan kebrutalan
polisi. Perkembangan teknologi seperti radio komunikasi, sidik jari, dan
pemantauan kamera memperkuat kemampuan lembaga penegakan hukum dalam
mengatasi kejahatan (Lutfi, 2010).18
Di tengah tantangan baru seperti terorisme global dan kejahatan siber, lembaga
kepolisian di seluruh dunia terus beradaptasi dan berkolaborasi dalam tingkat
internasional untuk mengatasi ancaman-ancaman modern ini. Sejarah kepolisian
abad ke-20 mencerminkan evolusi yang signifikan dalam penegakan hukum,
dengan upaya terus menerus untuk menjaga keseimbangan antara menjaga
keamanan masyarakat dan menghormati hak asasi manusia serta nilai-nilai
demokratis (Pratomo, 2019).19
8) Abad ke-21
Abad ke-21 membawa berbagai tantangan baru dan dinamika kompleks dalam
sejarah kepolisian dunia. Dalam era globalisasi dan teknologi informasi, lembaga
kepolisian di seluruh dunia menghadapi perubahan dramatis dalam cara mereka
beroperasi. Terorisme global, kejahatan siber, dan ancaman lintas batas lainnya
menjadi fokus utama bagi lembaga penegakan hukum. Upaya untuk mencegah dan
menanggulangi ancaman-ancaman ini mengharuskan kerja sama internasional yang
lebih erat antara berbagai lembaga kepolisian negara-negara (Waluyo, 2019).20
Selain itu, perhatian terhadap hak asasi manusia dan etika dalam penegakan hukum
semakin meningkat, dengan tuntutan untuk menjalankan tugas penegakan hukum
secara adil dan transparan. Teknologi yang terus berkembang, seperti pemantauan
kamera, analisis data, dan kecerdasan buatan, memberikan alat tambahan kepada
lembaga kepolisian untuk mencegah dan menangani kejahatan. Meskipun ada
kemajuan dalam banyak aspek, sejarah kepolisian abad ke-21 juga mencerminkan
ketegangan dan perdebatan tentang sejauh mana kepolisian boleh menggunakan
kekuasaan dan teknologi untuk menjalankan tugas mereka. Ini adalah era di mana
lembaga kepolisian di seluruh dunia terus berupaya untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan dinamis dalam masyarakat global yang semakin kompleks
(Kusuma, 2021).21
Perkembangan sejarah kepolisian sangat dipengaruhi oleh konteks sejarah, sosial,
dan politik di setiap negara. Fungsi dan tanggung jawab kepolisian juga dapat
berbeda secara signifikan di berbagai negara, dan reformasi kepolisian terus
18
Lutfi, H. (2010). Kepolisian Indonesia pada Abad ke-20: Kajian Perubahan dan Perkembangan.
Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
19
Pratomo, Y. (2019). Sejarah Kepolisian Indonesia: Dari Kolonialisme hingga Kemandirian.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
20
Waluyo, U. (2019). Kepolisian Abad 21: Transformasi Polisi dalam Masyarakat Digital.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
21
Kusuma, T. D. (2021). Kepolisian Era Milenial: Tantangan dan Adaptasi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
300 Politik hukum kepolisian Pengertian…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
berlangsung untuk mengatasi masalah seperti penyalahgunaan kekuasaan,
ketidaksetaraan rasial, dan korupsi. Sejarah kepolisian dunia adalah cerminan dari
perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat global selama berabad-abad,
dan sebagian besar kepolisian di seluruh dunia berusaha untuk melindungi dan
melayani masyarakat sambil menghormati hak asasi manusia. Selama sejarahnya,
kepolisian telah berkembang dari kelompok petugas kecil menjadi institusi yang
terorganisir dan memiliki peran sentral dalam menjaga ketertiban dan keamanan
masyarakat. Perkembangan ini terus berlanjut, dan lembaga kepolisian di berbagai
negara terus beradaptasi dengan perubahan zaman untuk menjalankan tugas mereka
dengan lebih efektif.

KESIMPULAN
Lembaga Kepolisian adalah entitas penting dalam menjaga ketertiban,
keamanan, dan penegakan hukum dalam suatu negara. Identitas polisi sebagai
abdi hukum yang memiliki hati nurani bersih dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugasnya sangatlah penting. Polisi memiliki berbagai fungsi,
termasuk menjaga ketertiban, menegakkan hukum, mencegah kejahatan,
memberikan pelayanan masyarakat, dan bekerja sama secara internasional.
Struktur lembaga kepolisian beragam tetapi harus tunduk pada kendali dan
pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Hambatan
dan tantangan yang dihadapi oleh lembaga kepolisian meliputi meningkatnya
tingkat kejahatan, terorisme, korupsi, dan kejahatan siber. Reformasi kepolisian
dapat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah ini, termasuk pembaruan
hukum, pelatihan, pengawasan, dan transparansi. Pentingnya kepemimpinan
yang baik dalam lembaga kepolisian tidak bisa diabaikan, karena pemimpin
tingkat tinggi harus memberikan contoh integritas, etika, dan komitmen pada
penegakan hukum yang adil.
Sejarah kepolisian dunia telah mengalami evolusi yang panjang dan kompleks,
dipengaruhi oleh perkembangan sosial, politik, dan budaya di berbagai negara.
Dalam perjalanannya, kepolisian telah berkembang dari kelompok petugas
kecil menjadi institusi yang terorganisir dan memiliki peran sentral dalam
menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Setiap periode sejarah memiliki
ciri khasnya sendiri dalam pengaturan dan peran penegakan hukum,
mencerminkan perubahan dalam masyarakat global selama berabad-abad.

301 Politik hukum kepolisian Pengertian…


JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alif, M. (2017). Kisah Pahlawan Polisi: Dari Abad Pertengahan Hingga Era
Modern. Jakarta: BukuKita.

Arifianto, R. (2015). Kepolisian Amerika Serikat dan Kebijakan Penegakan Hukum:


Tinjauan Sosiologis. Jakarta: Pustaka Larasan.

Azis, M. (2018). Transformasi Kepolisian pada Masa Transisi Politik di


Indonesia (1930- 1950). Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Djamin, A. (2014). Kenyataan dan Harapan POLRI. Bandung: Administasi


Kepolisian Republik Indonesia.

Hariadi, B. (2015). Kepolisian dan Penegakan Hukum di Indonesia: Sejarah dan


Prospeknya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hartanto, H. B. (2013). Sejarah Peradilan dan Kepolisian di Mesir Kuno. Jakarta:


Rajawali Pers.

Ibrahim, I. (2018). Polisi dan Masyarakat di Amerika Serikat: Perspektif Komparatif.


Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Kusuma, T. D. (2021). Kepolisian Era Milenial: Tantangan dan Adaptasi. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Lutfi, H. (2010). Kepolisian Indonesia pada Abad ke-20: Kajian


Perubahan dan Perkembangan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Pratomo, Y. (2019). Sejarah Kepolisian Indonesia: Dari Kolonialisme hingga


Kemandirian. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Riyanto, R. (2022). Kepolisian Amerika Serikat: Tinjauan Sistem dan


Pengembangan. Jakarta: PT Pustaka Alvabet.

Sambas, H. (2012). Kepolisian Hindia Belanda pada Abad ke-19: Aspek


Sejarah dan Kriminalistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Saputra, B. (2018). Roma Kuno dan Kekuasaan: Analisis Hukum,


Kriminalitas, dan Kepolisian. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Simatupang, T. R. (2015). Polisi dalam Sejarah Indonesia: Dari Zaman Hindia


Belanda hingga Masa Kemerdekaan. Jakarta: Rajawali Pers.

Suryo, R. (2014). Kepolisian pada Zaman Kekaisaran Romawi: Dari Abad


Pertengahan Hingga Abad Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suwondo, I. (2015). Pergumulan Antara Hukum Kriminalitas dan Polisi di


Roma Kuno. Bandung: CV Pustaka Setia.
302 Politik hukum kepolisian Pengertian…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023

Waluyo, U. (2019). Kepolisian Abad 21: Transformasi Polisi dalam Masyarakat


Digital. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Wiraputra, W. (2010). Kepolisian Modern: Tinjauan Sejarah dan Perkembangannya.


Jakarta: Erlangga.

Yuwono, I. D. (2011). Memahami Berbagai Etika Profesi & Pekerjaan. Yogyakarta:


Pustaka Yustisia.

Jurnal Karya Ilmiah

Irianto, S. (2014). Polisi dalam Sejarah Pemikiran Politik Mesir Kuno. Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, 18(1), 61-75.

Tolan, A. C. (2017). Peranan Komunikasi Dalam Membangun Citra Polisi Republik


Indonesia (POLRI) Pada Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kleak,
Kecamatan Malalayang, Kota Manado). Jurnal elektronik (e-journal) Bagian
Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), 7(1).

303 Politik hukum kepolisian Pengertian…

Anda mungkin juga menyukai