Anda di halaman 1dari 14

1.

Alan Budikusuma

Atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama Indonesia pertama adalah Alan
Budikusuma. Alan Budikusuma adalah atlet yang bergabung dengan PB Djarum pada
tahun 1986.

Alan Budikusuma telah sukses meraih gelar juara di ajang Indonesia Open 1993,
Thomas Cup 1996, dan mendapatkan medali emas di Olimpiade 1992 yang diadakan di
Barcelona.

Selain itu, ia juga mendapatkan banyak penghargaan dari kompetisi lain seperti Dutch
Open, Thailand Open, dan German Open.

2. Antonius Budi Ariantho

Atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama Indonesia selanjutnya adalah Antonius
Budi Ariantho. Antonius Budi Ariantho mendapatkan gelar juara Indonesia Open 1996
untuk sektor ganda putra, bersama dengan atlet Denny Kantono.
Ia juga meraih medali perunggu di Olimpiade 1996 yang digelar di Atlanta, dan
mendapatkan juara untuk Thomas Cup 1996 dan 2000.

Kini, Antonius Budi Ariantho menjadi pelatih ganda bulu tangkis di Jakarta.

3. Rudy Hartono

Atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama Indonesia selanjutnya adalah Rudy
Hartono. Rudy Hartono merupakan atlet pelopor yang legendaris dan membuat bulu
tangkis Indonesia disegani di dunia.

Rudi Hartono mendominasi di tahun 1968 sebagai juara All England. Bahkan, ia
menjadi satu-satunya atlet yang berhasil juara sebanyak 7 kali di kejuaraan ini, dari
tahun 1968-1974.

Tak hanya itu saja, Rudi juga menjadi salah satu dari tim Indonesia yang
memenangkan kejuaraan Thomas Cup 6 kali secara berturut-turut dari tahun 1970-
1982.

Dengan prestasi gemilangnya ini, tidak heran bila atlet Rudy Hartono dinobatkan di
Badminton Hall of Fame pada tahun 1997.

4. Susi Susanti
. id)

Atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama Indonesia selanjutnya adalah Susi
Susanti. Susi Susanti membuktikan bahwa tidak hanya atlet bulu tangkis pria yang bisa
mengharumkan nama Indonesia. Ia termasuk dalam deretan atlet perempuan paling
sukses sepanjang sejarah bulutangkis.

Susi Susanti menjadi juara Sudirman Cup, 2 kali menjuarai Uber Cup, 6 kali
mendapatkan Juara Dunia, dan peraih medali emas Olimpiade 1992 yang diadakan di
Barcelona.

Ia menikah dengan Alan Budikusuma, dan dijuluki sebagai "Gold Bride" atau Pasangan
Emas Indonesia, karena keduanya adalah atlet bulu tangkis Indonesia yang memiliki
banyak kemenangan.

5. Liem Swie King

Atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama Indonesia selanjutnya adalah Liem Swie
King. Bergabung dengan PB Djarum pada 1979, Liem Swie King sukses mencetak
banyak prestasi selama kariernya sebagai atlet bulu tangkis.

Ia meraih gelar juara Thomas Cup pada 1976, 1979, dan 1984, dan menjadi juara All
England pada 1978, 1979, dan 1981.
Hal ini yang membuat Liem dijuluki sebagai "King” yang berarti "Raja", karena ia tak
mengalami kekalahan selama 33 bulan.

Liem Swie King juga dikenal akan pukulan smash yang sangat kuat dan lompatan
tinggi, ia pun mendapatkan julukan "King Smash".

6. Taufik Hidayat

Foto: taufik hidayat.jpg (blogspot)

Atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama Indonesia selanjutnya adalah Taufik
Hidayat. Taufik Hidayat menjadi atlet bulu tangkis legendaris yang namanya tentu
dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Taufik Hidayat berhasil menjadi Juara Dunia, meraih medali emas Olimpiade 2004 di
Athena, 3 kali menang di Juara Asia, 3 kali juara di Asian Games, serta 2 kali
membawa nama Indonesia meraih juara Thomas Cup.

7. Luluk Hadianto
Foto: atlet bulu tangkis

Foto: pbdjarum.orgm

Moms dan Dads pasti ingat nama Luluk Hadianto yang Bersama pasangannya sewaktu
aktif sebagai pemain yaiut Alvent Yulianto. Mereka berhasil meraih gelar juara ganda
putra Indonesia Terbuka 2004 di bulan Desember 2004.

Di partai final, mereka mengalahkan andalan negeri Tiongkok Fu Haifeng/Cai Yun, 15-
8, 15-11.Kemenangan penghujung tahun tersebut melengkapi kecemerlangan mereka
di tahun tersebut setelah menjuarai Thailand, Singapura dan Korea
Terbuka.Kemenangan ini juga mengantarkan Luluk/Alvent sebagai pemegang peringkat
satu dunia.

Saat ini, Luluk bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kemenpora. Ia juga
didaulat sebagai salah seorang pelatih bulutangkis di Sekolah Khusus Olahraga (SKO )
Ragunan.

8. Hendra Setiawan

Foto: Hendra Setiawan

Hendra Setiawan kelahiran 25 Agustus 1984 ini adalah salah satu pemain bulu tangkis
Indonesia. Hendra Setiawan mengawali karir berpasangan dengan Markis Kido dan
pernah menduduki peringkat ke-2 dunia IBF untuk ganda putra.

Gelar yang pernah didapat adalah juara dunia 2007 di Malaysia, juara China Super
Series 2007 dan Hongkong Super Series 2007. Pada tahun 2008 juga menjadi
pasangan Kido/Setiawan juara di Malaysia Super Series.

Semenjak penghujung tahun 2012, Hendra Setiawan berpasangan dengan Mohammad


Ahsan yang sebelumnya berpasangan dengan Bona Septano sedangkan Markis Kido
bermain tandem di ganda putra dengan Alvent Yulianto dan di ganda campuran dengan
sang adik, Pia Zebadiah.

Prestasi pertama yang diraih oleh Hendra Setiawan dengan Mohammad Ahsan adalah
pada tahun 2012 sebagai semi finalis di YONEX Denmark Open 2012 sedangkan pada
tahun 2013 berhasil menyabet dua gelar superseries yakni sebagai juara di Maybank
Malaysia Open Superseries dan Djarum Indonesia Superseries Premier
Pada tahun 2014, Hendra dan Ahsan kembali membuat harum nama bangsa
Indonesia. Ganda putra peringkat satu dunia ini sukses merebut gelar juara All England
2014 nomor Ganda Putra. Di final pasangan ini sukses menekuk ganda Jepang,
Hiroyuki Endo dan Kenichi Hayakawa, dua set langsung 21-19 21-19.

Saat ini dirinya berada di posisi kedua dunia kelas ganda dalam ranking BWF.

9. Anthony Sinisuka Ginting

Foto: Anthony Sinisuka Ginting

Foto: bwfbadminton.com

Pemain badminton Indonesia, Profil Anthony Sinisuka Ginting mengawali ketertarikan


di dunia tepok bulu ini sudah dari kecil.

Ia lantas bergabung dengan klub SGS PLN Bandung, klub yang sama dengan peraih
medali emas Olimpiade Taufik Hidayat. Sejak resmi menjadi atlet pelatnas, Anthony
Ginting sudah menorehkan berbagai prestasi di tingkat internasional. Prestasi yang ia
torehkan antara lain, Juara Badminton Asia Team Championship 2016 dan Juara Korea
Open 2017.

Salah satu yang paling membanggakan dari seorang Anthony Ginting adalah saat ia
mampu menembus babak semi final dalam Olimpiade Tokyo 2020.

Hal itu pun menjadi sejarah bagi bulutangkis Indonesia. Pasalnya, Ginting menjadi atlet
pertama untuk cabang bulu tangkis nomor tunggal putra setelah Taufik Hidayat dan
Sony Dwi Kuncoro yang meraih prestasi dalam Olimpiade Athena 2004. Saat ini posisi
Anthony Sinisuka Ginting berada di ranking kelima dunia kategori single dalam BWF
Badminton.

10. Jonathan Cristie


Foto: Jonathan Christie

Foto: Orami Photo Stock

Jonathan Cristie ini memang sudah telrihat sejak kecil ketertarikannya di bidang bulu
tangkis. Berlatih sejak usia 6 tahun, ia mencetak sejarah dengan menyabet 7 piala
pada kejuaraan tingkat provinsi, nasional, dan internasional di usia 11 tahun. Di
dalamnya termasuk Olimpiade Pelajar SD se-ASEAN pada tahun 2008.

Debutnya di turnamen internasional mulai saat ia berusia 15 tahun. Saat itu, ia bahkan
langsung menjuarai Indonesia International Challenge 2013.

Pada kejuaraan yang sama di tahun depannya, ia pun masuk final. Tapi sayang, ia
terpaksa harus mengakui keunggulan lawannya Lee Hyun Il yang sudah veteran. Itu
pun setelah melalui pertandingan ketat 5 set.

Tahun 2015-2016 menjadi tahun-tahun sulit Jojo. Ia gagal menjuarai turnamen apa
pun, bahkan sering tumbang di babak pertama. Hampir saja ia gantung sepatu jika
bukan karena motivasi dan dukungan dari ayahnya yang tanpa henti.

FITOPTION

Menurunkan Berat Badan dengan Mudah dengan Mengkonsumsi Ini!


PELAJARI LEBIH

Akan tetapi, setelah itu prestasi demi prestasi justru mengalir tanpa henti. Ia menyabet
emas di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Ia bahkan menciptakan All
Indonesian Final (setelah 9 tahun) pada Korea Open 2017 bersama Anthony Ginting.

Di 2019 juga ia sukses merengkuh gelar bergengsi New Zealand Open dan Australian
Open. Di Australia Open, ia sukses membalas kekalahannya atas Ginting 2017 lalu di
final.

Puncaknya, saat ia berhasil mengantar Indonesia membawa pulang Piala Thomas


2021, setelah 19 tahun penantian. Sementara dalam ranking dunia, nama Jonathan
Christie menempati urutan nomor 8.

11. Greysia Polii


Foto: Greysia Polii

Foto: Orami Photo Stock

Greysia Polii merupakan salah satu atlet ganda putri olahraga cabang bulu tangkis
Indonesia. Kemenangannya di Olimpiade Tokyo 2020 lalu bersama pasangannya
Apriyani Rahayu menjadi sejarah baru bagi Indonesia khususnya cabang olahraga bulu
tangkis. Momentum keberhasilannya di ajang Olimpiade menjadi hadiah yang pas
untuk ulang tahun Indonesia ke-76.

Ia memulai kariernya sebagai atlet tim nasional bulu tangkis sejak tahun 2003. Ia
sudah gemar bermain bulu tangkis sejak berusia enam tahun. Kemudian ia yang
pindah ke Jakarta pada tahun 1995 akhirnya bergabung dengan klub Jaya Raya
Jakarta.

Saat menjadi anggota klub, sang pelatih yang bernama Retno Koestijah menyadari
bahwa ia lebih cocok menjadi atlet ganda. Akhirnya saat memasuki Pelatnas Cipayung
sebagai atlet pun ia diposisikan sebagai pemain ganda.

Ia memulai debutnya sebagai tim nasional Indonesia dalam ajang Piala Uber tahun
2004. Namun, saat itu ia hanya berhasil mencapai babak perempat final.

Permainannya mulai terlihat menunjukkan banyak peningkatan saat di turnamen


Singapore Open, ia dan Nitya Krishinda Maheswari yang saat itu menjadi pasangannya
mampu mengalahkan ganda putri nomor 1 dunia, Wong Pei Tty dan Chin Eei Hui dari
Malaysia.

Kemudian pada 2014. ia dan Nitya berhasil meraih medali emas di cabang bulu tangkis
nomor ganda putri Asian Games 2014 yang digelar di Incheon, Korea Selatan.

Tahun 2017, ia dipasangkan dengan Apriyani Rahayu yang kemudian menjadi


rekannya dalam merebut medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 pada tanggal 2
Agustus 2021.

12. Bilqis Prasista


Foto: Bilqis Prasista

Foto: Instagram.com/badminton.ina

Moms dan Dads, atlet bulu tangkis yang tengah naik daun saat ini adalah Bilqis
Prasista. Dirinya berhasil menyabet kemenangan di laga Uber Cup 2022 atas peringkat
satu dunia, Akane Yamaguchi. Atlet peringkat 333 dunia itu mampu mengalahkan
peringkat satu dunia benar-benar menyorot perhatian.

Ternyata darah bulu tangkisnya sudah mengalir dari orangtua yaitu dari sang ayah
Joko Supriyanto yang merupakan juara dunia 1993 di tunggal putra dan ibunya Zelin
Resiana yang pernah menjuarai Uber Cup 1994 dan 1996.

Gadis kelahiran 24 Mei 2003 ini juga memiliki saudara bernama Bilqis Pratista yang
sama-sama juga bermain bulu tangkis dan masuk PB Djarum pada 2018.

Bilqis juga sudah menorehkan berbagai gelar bergengsi seperti Juara di Jakarta Junior
International Series 2019 (U17), Juara tunggal remaja Djarum Sinar Sumatera Selatan
Open 2019, Juara di Bangladesh Junior International Series 2021, Runner up Denmark
Junior dan menjadi bagian tim Indonesia menjuarai ajang BATC di Malaysia Februari
2022.

Hingga saat ini, dunia pun menyorot kekalahan mengejutkan Akane Yamaguchi dari
Bilqis Prasista pun menjadi sorotan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Melalui unggahan di akun Instagram resminya, BWF mengungkapkan rasa terkejutnya


setelah pemain badminton putri nomor satu dunia itu berhasil ditaklukan Bilqis
Prasista.

“Wow. Sensasional! Indonesia kamu punya Bintang Baru, Bilqis Prasista (Peringkat
333) dengan kemenangan atas peringkat 1 dunia Akane Yamaguchi,” tulis BWF di

13. Apriyani Rahayu


Foto: Apriyani Rahayu

Foto: Instagram.com/r.apriyanig

Apriyani Rahayu mengawali karier sebagai atlet bulutangkis pada tahun 2011, saat
mulai berlatih di Klub Pelita Bakrie, Jakarta. Di klub tersebut, Apriyani diberi
kesempatan selama tiga bulan untuk menunjukkan kemampuannya.

Jika tidak ada kemajuan, ia terpaksa harus mengundurkan diri. Akhirnya, Apriyani
mampu memperlihatkan kemampuannya dengan kesempatan pertama tampil di
ajang Sirnas Djarum 2012 di Banjarmasin.

Wanita kelahiran Lawulo, Sulawesi Tenggara, ini tampil di nomor tunggal putri, tapi
sayang ia harus tersingkir di babak pertama. Toto Sunarto sebagai pelatih,
memberikan arahan untuk Apriyani beralih ke nomor ganda.

Ternyata Apriyani Rahayu lebih memiliki kemampuan bermain di nomor ganda.


Akhirnya, nama Apriyani mulai bersinar kembali saat berpasangan dengan Jauza
Fadhillah Sugiarto yang merupakan putri bungsu, Icuk Sugiarto

Di usia yang baru menginjak 23 tahun, ia sudah menoreh sejumlah prestasi yang
mengharumkan nama Indonesia. Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Apriyani
Rahayu, di antaranya Kejuaraan Dunia Junior di Malaysia 2014 (perak), Kejuaraan
Dunia Junior 2015 di Peru (perunggu), Kejuaraan Asia Junior 2015-2016 (2 perunggu),
BWF International 2015-2016, BWF Grand Prix 2017, BWF Superseries 2017, BWF
World Tour (2018-2021), Kejuaraan Dunia 2018 di Tiongkok (perunggu), Asian Games
2018 (perunggu), dan Kejuaraan Dunia 2019 di Swiss (perunggu).

14, SITI FADIA


Siti Fadia merupakan atlet bulu tangkis yang lahir di Bogor, Jawa Barat pada 16
November 2000.

Di tahun 2014, Siti Fadia bergabung dengan klub bulu tangkis Djarum. Dua
tahun setelahnya, Fadia memenangkan turnamen Jakarta Open Junior
International di nomor ganda putri U-17 yang dipasangkan dengan Agatha
Imanuela. Masih di tahun yang sama, dia berkompetisi di Kejuaraan Junior
Badminton Asia U-17 dan memenangkan medali emas ganda putri bersama
Agatha Imanuela. Tak hanya itu, ia juga berhasil meraih medali perunggu ganda
campuran dengan Rehan Naufal Kusharjanto. Di tahun 2017, Siti Fadia
bergabung dengan Tim Junior Indonesia.

Siti Fadia dan rekannya, Ribka Sugiarto tampil di Uber Cup 2020. Hingga saat
ini, Siti Fadia dan Ribka Sugiarto telah mengalahkan perwakilan Prancis dengan
skor 4-1 dalam matchday kedua Grup A Piala Uber 2020.

Namun, saat melawan Jepang mereka gagal menyamakan kedudukan di partai


kedua. Kabar terbaru, Siti Fadia dan Ribka Sugiarto berhasil mengalahkan tim
Thailand Puttita Supajirakul dan Sapsiree Taerattanachai dalam pertandingan
yang berlangsung di Ceres Arena, Denmark pada Jumat, 15 Oktober 2021.

Siti Fadia dan rekannya, Ribka Sugiarto tampil di Uber Cup 2020. Hingga saat
ini, Siti Fadia dan Ribka Sugiarto telah mengalahkan perwakilan Prancis dengan
skor 4-1 dalam matchday kedua Grup A Piala Uber 2020.

Namun, saat melawan Jepang mereka gagal menyamakan kedudukan di partai


kedua. Kabar terbaru, Siti Fadia dan Ribka Sugiarto berhasil mengalahkan tim
Thailand Puttita Supajirakul dan Sapsiree Taerattanachai dalam pertandingan
yang berlangsung di Ceres Arena, Denmark pada Jumat, 15 Oktober 2021.
15 . Agatha Imanuela
Agatha Imanuela adalah salah satu atlet PB Djarum yang berhasil memperkuat tim bulutangkis Indonesia di Pelatnas PBSI. Gadis
kelahiran kota Tangerang tahun 2000 ini bergabung di nomor ganda putri pratama bersama dengan 6 rekannya di klub Djarum. Menurut
anak dari Agus Sujanto mantan pemain PB Djarum era 80an, bahwa masuk pelatnas adalah awal perjalanan baginya menjadi pemain
dunia kelak.
"Ya, setiap atlet bulutangkis pastinya ingin jadi penghuni di Pelatnas. Ini menjadi awal perjalanan untuk membentuk kita menjadi pemain
dunia kelak. Walau punya keahlian jika tidak mau berlatih dan tidak disiplin, maka cita-cita tidak akan tercapai. Pokoknya fokus pada
tujuan dan tetap berusaha, " Jelas atlet yang bergabung di PB Djarum 2011 lalu ini.
Agatha menceritakan kalau dirinya tidak tahu bakal masuk Pelatnas. Tetapi pelatihnya di PB Djarum (Rudi H Gunawan) memberikan
kabar baik itu. Agatha pun sempat kaget dan tak percaya kalau ia terpilih menjadi penghuni di pelatnas.
“Pastinya senang dan bersyukur aja. Semoga saya bisa mencapai cita-cita dan bisa membanggakan orang tua, klub Djarum serta negara
nanti,” sahut Agatha.
Agatha berjanji tidak akan menyia-yiakan kesempatan ini. Bahkan ia berharap karirnya bisa seperti idolanya yaitu Chen Qing Chen
pemain asal China. Menurutnya, pemain China ini bermain sangat bagus dan bisa mengukir perestasi di kancah dunia.(ds)

3. Christian Hadinata

Christian Hadinata menjadi salah satu dari legenda atlet bulutangkis Indonesia yang berhasil
mencatatkan namanya sebagai peraih dua gelar sekaligus dalam kejuaraan bulutangkis dunia.
Beliau pernah berpasangan dengan beberapa atlet lain, sebut saja ada Ade Chandra, Imelda
Wiguna, Atik Jauhari, Retno Kustiyah, Lius Pongoh, Regina Masli, Icuk Sugiarto, Liem Swie King,
Ivana Lie, Bobby Ertanto, dan Hadiwibowo Susanto. Bahkan setelah pensiun, Beliau masih
berada dalam lingkup dunia bulutangkis, yakni sebagai pelatih sekaligus pengurus utama dari
PBSI.

Pada masanya, Christian Hadinata dielu-elukan sebagai pebulutangkis terbaik sepanjang masa
dan menjuarai Thomas Cup. Dari 6 kejuaraan sejak tahun 1973 hingga 1986, Beliau hanya kalah
satu kali saja. Beliau juga banyak berkontribusi dalam kejuaraan bulutangkis atas nama Indonesia
dengan membawa 4 piala Thomas Cup!
Rudy Hartono

Nama Rudy Hartono juga masuk dalam jajaran atlet bulutangkis Indonesia yang paling disegani.
Beliau pernah memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 1980 dan All England selama 8 kali
berturut-turut. Bahkan dirinya juga mengalahkan Liem Swie King pada partai final dengan skor
15-9, 15-9.

Atas kemampuannya yang berhasil memenangkan kejuaraan All England selama 8 kali beruntun
itulah, namanya masuk dalam Guinness Book of Records. Tidak hanya dalam kejuaraan All
England saja, tetapi juga pada kejuaraan Thomas Cup dalam 4 kali beruntun!
Meskipun sudah mundur dari atlet bulutangkis Indonesia, tetapi Beliau masih sering menengok
para atlet muda yang tengah latihan dan tetap memberikan motivasi kepada mereka supaya tetap
semangat demi nama harum bangsa Indonesia.

Liliyana Natsir

Liliyana Natsir disebut-sebut sebagai spesialis ganda campuran satu-satunya di dunia yang juga
sukses meraih 4 gelar dalam kejuaraan dunia. Salah satu diantaranya adalah Olimpiade Rio de
Janeiro pada 2016 yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad dan berhasil menyumbang medali
emas untuk bangsa Indonesia.

Tidak hanya dalam pagelaran olahraga Olimpiade saja, Liliyana Natsir yang kerap disapa dengan
nama Butet ini juga sukses memenangkan Piala Sudirman dan Piala Uber.

9. Ricky Soebagdja

Ricky Soebagdja juga menjadi salah satu atlet bulutangkis Indonesia yang namanya kian
melegenda ketika berpasangan dengan Rexy Mainaky dan berhasil meraih medali emas dalam
berbagai turnamen olahraga dunia. Sebut saja ada All England, Asian Games, Juara Dunia,
hingga Olimpiade 1996. Setelah gantung raket, saat ini Ricky Soebagdja menjadi presenter
olahraga di sebuah channel televisi.

10. Kevin Sanjaya

Satu lagi nama atlet bulutangkis Indonesia yang melegenda adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Sebelumnya menjadi atlet Indonesia, dirinya sudah bergabung dalam klub bulutangkis Djarum
yang ada di Kudus sejak tahun 2007. Bersama dengan rekan-rekan sesama atlet bulutangkis,
dirinya pun berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali emas dalam
turnamen Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015.

Kevin Sanjaya terkenal akan permainannya yang agresif, cepat, dan full attack terhadap lawan.
Dirinya juga pernah mendapatkan penghargaan dari BWF sebagai pemain bulutangkis terbaik di
seluruh dunia selama dua tahun berturut-turut!

11. Jonathan Christie

Nama atlet bulutangkis Jonathan Christie atau yang kerap disapa dengan nama Jojo ini kian
melambung setelah dirinya masuk dalam jajaran atlet yang bermain di Asian Games 2018 lalu.
Sebelum menjadi atlet seperti saat ini, Jonathan Christie telah melewati banyak rintangan.
Meskipun dalam debut pertamanya, dirinya berhasil menjuarai Indonesia International Challenge
2013 di usia ke-13, tetapi dalam turnamen yang sama di tahun depannya, dirinya kalah.

Tahun 2015 hingga 2016 dapat disebut sebagai tahun yang memilukan baginya karena gagal
menjuarai turnamen apapun, bahkan tak jarang tumbang di babak pertama. Namun, setelah
mendapatkan motivasi dan dukungan dari ayahnya, dirinya semakin semangat. Akhirnya pada
Sea Games 2017 dan Asian Games 2018 lalu, Jojo berhasil menyabet medali emas. Setelah itu,
dewi fortuna seolah berpihak kepadanya dan mengantarkan dirinya sebagai perwakilan Indonesia
dalam kemenangan Piala Thomas 2021!

Anda mungkin juga menyukai