Ali Mustofa Bab Ii
Ali Mustofa Bab Ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tim ICCE (Indonesia Center for Civic Education) dari Universitas Islam
diwakili oleh Winaputa dkk dari Tim CICED (Center Indonesia for Civic
11
foundational course work in the school designed to prepare young citizens for
adalah:
peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan
masyarakt untuk membangun masa depan bersama dibawah satu negara yang
golongannya.
yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
bahwa negara aktif terlibat dalam pemerintahannya sendiri mereka tidak hanya
2001:158) :
yang baik dan patriotik, maka batasan pengertian PKn dapat dirumuskan
siswa sadar akan politik, sikap demokratis dan sebagai mata pelajaran yang
siswa memilih sistem nilai yang dipilihnya dan mengembangkan aspek afektif
mengemukakan bahwa:
masyarakat baik tingkat lokal, negara, dan nasional. Tujuan pembelajaran PKn
berikut:
warga negara, yaitu warga negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain.
kewarganegaraan adalah :
agara menjadi warga negara yang baik, yang dapat di lukiskan “ warga negara
yang patiotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis
sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan
Upaya agar tujuan PKn tersebut tidak hanya bertahan sebagai slogan
saja, maka harus dirinci menjadi tujuan kurikuler (Somantri, 1975:30 ), yang
meliputi:
program pengajaran yang tidak hanya sosok programan pola KBM yang
mengaju pada aspek kognitif saja, melainkan secara utuh dan menyeluruh
1) Civics (1790)
2) Community Civics (1970, A.W.Dunn)
3) Civic Education (1901, Harold Wilson)
4) Civic-citizenship Education (1945, John mahoney)
5) Civic-citizenship Education (1971, NCSS)
pula karena pelajaran civics pada waktu itu hanya mempelajari konstitusi
PKn lebih luas, karena bahannya selain mencakup program sekolah juga
yang dapat menjadi acuan bagi para pelajar, antara lain: mengetahui,
diketahui.
dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibanya dalam
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Persekolahan
hasil belajar.
(Depdiknas, 2006:49) :
Nilai Moral VCT dan Games dalam VCT, bahwa metode merupakan
a. Ceramah
sehingga tidak benar pernyataan bahwa metode ini jelek dan harus
ceramah selama satu jam pelajaran penuh terus menerus dengan memakai
imperatif.
dari benar-salah)
perguruan/sekolah
adalah:
b) Latihan soal untuk tatap muka dan etika dengan dan bicara
10) Mampu mengangkat hal yang tidak ada dalam buku atau belum
adalah:
mengantuk.
berekspresi.
b. Ekspositorik
KBM dan khususnya KBS yang terarah dan terkendali menuju target
1) Data adalah realita yang ada, kejadian atau hal baik fisik-non fisik,
Metode tanya jawab ini memiliki kadar CBSA yang tinggi, karena
e. Partisipatori
kegiatn bakti sosial, magang, modeling atau simulasi dan studi proyek.
orang serta tidak ada dominasi seseorang, memiliki indikator CBSA yang
tinggi karena memiliki daya analisis dan evaluatif terhadap masalah yang
siswa dialogistik secara intra potensi orang lain serta potensi dunia
dengan afektif dan psikomotor, antara potensi diri kita dengan orang
lain:
1) Diskusi kelas
2) Diskusi kelompok
3) Diskusi panel
4) Seminar
5) Lokakarya
6) Diskusi penjaring
yang sehat, dalam arti pasangan yang ada, tidak mendidik siswa untuk
bersifat individualis.
antara lain:
4) Mensosialisaikan siswa
merupakan tempat di mana butir mata pelajaran dan media bisa dilihat,
dan perannya.
yang berwawasan luas, efektif dan bertanggung jawab antara lain adalah
kesamaan itu akan dapat dicapai apabila semua orang tanpa kecuali ikut
berpartisipasi”.
sesuatu yang tidak berwujud seperti nilai-nilai ideal bangsa, cita-cita dan
sistem hukum, maka mereka akan memiliki kemampuan yang lebih baik
membedakan antara fakta dengan opini atau antara cara dengan tujuan.
dan privat, atau antara tanggung jawab para pejabat – baik yang dipilih
penilaian mereka dengan orang lain dalam masalah privat dan publik.
dalam masyarakat.
dan peristiwa aktual, dan fakta yang berkaitan dengan substansi dan
membahasan kesadran politik, kita lihat dahulu apa yang di maksud dengan
kesadarn dan apa yang di maksud dengan politik. Kesadaran menurut Kamus
serta melaksanakanya dalam tingkah laku serta perbuatan yang didasari oleh
pola hidup bangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pola hidup yang mencerminkan kesadaran politik dapat dilihat dari ciri-ciri,
dua kreteria untuk mengukur dimensi kesadaran politik. Kedua kreteria yang
di maksud adalah :
menggunakan ciri-ciri, watak dan kepribaian dari generasi muda inonesia yang
terdapat dalam Impres No. 12 tahun 1982 tentang pendidikan politik bagi
generasi muda sebagai tolak ukur kesadaran politik . Ciri-ciri, watak dan
yang berlaku.
bersumber dari ideologi lain di luar Pancasila UUD‟45 atas dasar pada
sadar politik. Sadar politik merupakan sikap dan perilaku yang perlu di
manifestasi dari rasa tanggung jawab yang tinggi atas kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara . Sadar politik bukan hanya harus dimiliki oleh
politikus, oleh pemimpin dan anggota partai politik saja, melainkan harus
mendarah daging bagi seluruh rakyat. Hal ini sangat penting sebab tegak atau
runtuhnya suatu negara, kuat atau lemahnya suatu bangsa pada akhirnya
terletak pada kesadarn bangsa itu sendiri. Sadar politik yang tinggi sangat
penting artinya bagi yang memelihara stabilitas nasional yang dinamis dan
untuk menjamin kelestarian cita-cita bangsa. Selain itu sadar politik juga
kesadaran politik siswa adalah dengan cara indoktrinasi politik yaitu dengan
di lakukan sedini mungkin karena hal itu merupakan salah satu langkah yang
tubuh akan memilih jenis ransangan yang paling dikehendaki. Keadaan sadar
normal, adalah keadaan di mana seseorang sadar/ tahu akan segala sesuatu
lihat, dan memberikan reaksi secara eksplisit. Karakteristik dari keadaan sadar
kognitif.
internal maupun eksternal yang di terima oleh otak melalui mekanisme sistem
saraf. Dengan kata lain, Segala sesuatu yang di ketahui atau dirasakan dari
atau isyarat yang di mengerti oleh otak yang memiliki kemampuan mengingat
atau menyimpan informasi yang di terima dari sesuatu obyek. Oleh karena itu,
ketidak sesuaian antara dasar sahnya sistem politik yang diatur dalam
sejalan dengan ide tentang kesadaran warga masyarakat sebagai dasar sahnya
dalam masyarakat yang sadar politik , oleh karena itu sadar politik erat
didalam diri manusia mengenai politik, taat hukum dan norma-norma yang
sebagai akibat dari proses interaksi sosial yang kontineu; senantiasa harus
selalu diisi dan bersifat dinamis, karena didasarkan pada interaksi sosial yang
manusia.
keadilan;perasaan perlu dan butuh akan jasa-jasa politik, dan karena itu
sehingga timbul sikap penghayatan terhadap sistem politik tersebut. Bila telah
ketaatan dan kepatuhan terhadap sistem politik terwujud. Jika kondisi yang
demikian sudah tercipta berarti kesadaran politik telah terbina di dalam suatu
masyarakat.
derajat kesadaran politik masyarakat, karena teladan dari elit politik dan
tinggal.(Nurhayani,2003:41).
Indikator yang selanjutnya yaitu pola prilaku politik, dan ini yang
mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Kesadaran politik bermula
dari adanya pengetahuan seseorang tentang politik, dan sistem politik yang
atau mematuhi sistem politik tersebut, dia akan berprilaku sesuai dengan
tingkat kesadaran politik seseorang yang tinggi dapat, dapat di lihat dari
jelas dasar dan alasan atau orientasinya. Tentunya ini yang paling rendah
berganti-ganti. Ini pun kurang baik, sebab mudah berubah oleh keadaan
peroleh seseorang tentang politik, dari pengetahuan ini akan lahir suatu
politik terlihat bila konstitusi dan sistem politik yang berlaku warga
yang berurusan dengan motif dan gagasan yang menurut friedman dapat
orang menaati hukum, dan apabila tidak di ikuti justru akan akan
takut akan sanksnyai, karena dia mengetahui bahwa sanksi hukum atau
memaksa agar peraturan tadi harus ditaati, setiap orang mau tidak mau
Namun, untuk unsur yang lain seperti: sensitif terhadap sanksi, tanggap
dilihat kesadaran politik itu dari indikator sebagai berikut; 1.Patuh/ sadar
dan hukum serta untuk ketertiban (law and order oriented).5. Taat karena
ketakutan dari orang yang bersangkutan, dia mematuhi aturan karena takut
akan sanksinya dan ini yang sering terjadi, dia merasa terpaksa. Ada pula
Negara
dapat sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku secara sosial. Dalam hal
ini dapat terlihat bahwa pendidikan politik tidak hanya mempelajari sikap
mengaitkan sikap dan tingkah laku individu tersebut dengan stabilitas dan
sistem pendidikan harus selalu berada dalam kerangka sistem politik yang
sedang dijalankan oleh pemerintah masa itu. Oleh karena itu, segala
memecahkanya.
Dari dua definisi yang tertera diatas, dapat kita ambil dua tujuan
setiap individu tidak hanya sekedar tahu saja tapi juga lebih jauh dapat
dengan pendidikan politik adalah suatu upaya sadar yang dilakukan antara
generasi selanjutnya.
pembelajaran PKn. Pendapat tersebut telah dipertegas oleh salah satu misi
PKn yang di kemukakan oleh Maftuh dan Sapriya ( 2005: 321) bahwa:
keyakinan akan adanya hubungan yang tak terpisahkan antara politik dan
unless the country plans to generate „illiterate politicans‟ who could not
sangat tidak bisa di pisahkan, kecuali jika negeri ini ingin memiliki
education).
paham secara tidak langsung mengenai seluk beluk politik. Begitu pula
pendidikan. Para siswa tidak dapat acuh tak acuh terhadap segala sesuatu
terdapat hubungan yang erat dan tak dapat dipisahkan antara pendidikan
dan membentuk tata perilaku seseorang agar sesuai dengan tujuan politik
politik dalam arti yang lebih luas yaitu untuk membentuk suatu tatanan
untuk mengerti mengenai perananya dalam sistem politik serta agar dapat
dan kedurjanaan.
masyarakat.
dengan sikap dan prilaku politik yang lebih luas dalam usahanya untuk
dalam Inpres No. 12 Tahun 1982 tentang Pendidikan Politik bagi Generasi
politik adalah agar generasi muda saat ini memiliki kemampuan untuk
bidang politik.
sebagai berikut:
1. Mata Pelajaran
luhur dan moral yang berlaku pada budaya bangsa indonesia yang di
pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan
a. OSIS
adalah menyadarkan para siswa akan pentingnya sikap dan prilaku saling
remaja lebih sesuai dengan sikap dan prilaku umum yang terdapat dalam
hidup itu pada hakekatnya menumbuhkan makna yang dinamis dan rasa
lingkungan hidup dan sebagainya yang aktual dan faktual. Dengan media
masa cetak ini para siswa membaca dan memahami isi tulisan itu.
1) Kontak perorangan.
konsep politik yang memiliki tujuan akhir untuk membuat warga negara
menjadi lebih sadar politik. Warga negara yang sadar politik adalah warga
negara yang sadar akan hak dan kewajiban sehingga dapat ikut serta dalam
generasi muda saat ini yang nantinya akan menjadi penerus generasi
bangsa.
dalam era ini. Sadar akan hal tersebut, pemerintah mecoba untuk
membangun tameng yang dapat melindungi generasi muda saat ini dari
dengan wawasan berfikir yang luas hanya akan membawa generasi muda
bangsa ini ke dalam kehidupan yang lepas kendali. Oleh karena itu,
memberikan arah pada generasi muda saat ini agar memiliki pemahaman
seorang siswa dalam mencapai target yaitu kesadaran politik yang ditandai
yaitu:
dan ekonomi. Dalam artian bahwa mata pelajaran lain tersebut sebagai
Brownhill di atas telah cukup lengkap. Seperti kita lihat, Brownhill tidak
hanya memasukan unsur materi politik namun juga terdapat unsur etika,
sejarah.
dalam Inpres No. 12 Tahun 1982 tentang Pendidikan Politik bagi Generasi
c) Motivasi berprestasi;
materi agama yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam bahan
Pendidikan Politik.
Pancasila dan UUD 1945, dan berbagai makna yang dipetik dari