Anda di halaman 1dari 7

Dosen : Dr. Dingot Hamonangan Sitanggang, M.

Si
Judul : Gaya kepemimpinan Dan Kemampuan Mengelola Risiko
File Materi : /0328077001-33221-231205092001.pdf
Tanggal Unggah : 2023-12-05 09:20:01
Tanggal Publish : 2023-12-05
Tanggal Expired : 2023-12-12
Pengunggah : Dosen Pengampu
RESUME MATERI
Dibuat Oleh :
Nama : Arief Nurul Firdaus
NPM : BC231120074

PEMIMPIN DAN MANAJEMEN RESIKO

A. Pemimpin dan manajemen risiko.


Pemimpin dan manajemen risiko merupakan dua konsep yang saling terkait dalam
konteks pengelolaan organisasi atau proyek. Berikut adalah penjelasan singkat
tentang keduanya:
1. Pemimpin:
Pemimpin adalah seseorang yang memimpin, mengarahkan, dan mengelola
orang-orang dalam mencapai tujuan tertentu. Pemimpin memiliki peran
penting dalam mengambil keputusan, memotivasi tim, dan menciptakan visi
yang jelas bagi organisasi atau proyek. Dalam konteks manajemen risiko,
pemimpin perlu memahami betapa pentingnya identifikasi, penilaian, dan
penanganan risiko untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.
2. Manajemen Risiko:
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi,
menilai, dan mengelola risiko yang mungkin mempengaruhi pencapaian tujuan
suatu organisasi atau proyek. Ini melibatkan proses sistematis untuk
mengidentifikasi risiko, menilainya dalam hal dampak dan probabilitas, serta
mengembangkan strategi untuk mengelolanya. Manajemen risiko dapat
membantu organisasi mengantisipasi masalah potensial, mengurangi
ketidakpastian, dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan.
Pentingnya hubungan antara pemimpin dan manajemen risiko adalah bahwa
pemimpin perlu memimpin upaya dalam mengintegrasikan manajemen risiko ke
dalam budaya organisasi dan keputusan strategis. Pemimpin juga harus
mendorong inovasi dan responsibilitas di tingkat individu dan tim untuk
memastikan bahwa organisasi dapat menghadapi risiko dengan efektif.Beberapa
langkah yang dapat diambil oleh pemimpin dalam konteks manajemen risiko
melibatkan:
1. Penetapan Visi dan Misi: Pemimpin perlu menetapkan visi dan misi
organisasi yang memperhitungkan risiko dan keberlanjutan jangka panjang.
2. Keterlibatan Tim: Melibatkan tim dalam proses identifikasi risiko dan
pengembangan strategi pengelolaannya dapat meningkatkan kesadaran dan
keterlibatan.
3. Pengambilan Keputusan Berbasis Risiko: Pemimpin harus membuat
keputusan strategis dengan mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang
terkait.
4. Pemantauan dan Evaluasi: Melakukan pemantauan terus-menerus terhadap
lingkungan risiko dan mengevaluasi efektivitas strategi manajemen risiko.
5. Komitmen terhadap Pembelajaran dan Perbaikan: Pemimpin harus
menciptakan budaya organisasi yang mendorong pembelajaran dari
pengalaman, baik yang sukses maupun yang tidak berhasil, untuk terus
meningkatkan kemampuan organisasi dalam mengelola risiko.
Dengan menggabungkan kepemimpinan yang efektif dan manajemen risiko yang
baik, organisasi dapat lebih siap menghadapi tantangan dan mencapai tujuan
mereka dengan lebih baik.
B. PEMIMPIN SEBAGAI ICON KEMAJUAN ORGANISASI
Seorang pemimpin yang efektif memiliki peran yang sangat penting dalam menjadi
ikon kemajuan bagi suatu organisasi. Berikut adalah beberapa cara di mana
seorang pemimpin dapat menjadi icon kemajuan bagi organisasi:
1. Visi yang Jelas:
Seorang pemimpin yang menjadi ikon kemajuan memiliki visi yang jelas
mengenai arah yang diinginkan untuk organisasi. Mereka mampu
menggambarkan tujuan jangka panjang dan memberikan gambaran yang
memotivasi untuk seluruh anggota organisasi.
2. Inovasi dan Kreativitas:
Pemimpin yang menjadi ikon kemajuan cenderung mendorong inovasi dan
kreativitas dalam organisasi. Mereka memberikan dorongan kepada tim untuk
mencari solusi baru, mengadopsi teknologi terkini, dan terus menerus
meningkatkan cara kerja.
3. Kepemimpinan Berbasis Nilai:
Seorang pemimpin yang menjadi simbol kemajuan biasanya memimpin
berdasarkan nilai-nilai yang kuat. Mereka memastikan bahwa tindakan
organisasi selaras dengan prinsip-prinsip etika dan tanggung jawab sosial.
4. Pendorong Perubahan Positif:
Pemimpin sebagai ikon kemajuan tidak takut untuk menghadapi perubahan.
Mereka melihat perubahan sebagai peluang untuk meningkatkan dan
mengembangkan organisasi. Kemampuan untuk memandang perubahan
dengan positif dan merancang strategi untuk mengelolanya adalah kunci
dalam peran ini.
5. Keterlibatan dan Keterbukaan:
Pemimpin yang menjadi icon kemajuan aktif terlibat dengan anggota tim dan
seluruh organisasi. Mereka mendengarkan dan memberikan respon yang
konstruktif, menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru dipersilakan, dan
memberikan umpan balik yang membangun.
6. Pengembangan Karyawan:
Seorang pemimpin yang menjadi simbol kemajuan memahami pentingnya
pengembangan karyawan. Mereka berinvestasi dalam pelatihan dan
pengembangan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi anggota
tim.
7. Responsibilitas Sosial dan Lingkungan:
Pemimpin sebagai ikon kemajuan juga peduli terhadap tanggung jawab sosial
dan lingkungan. Mereka memimpin organisasi dengan mempertimbangkan
dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan, menciptakan organisasi
yang berkelanjutan.
8. Keteladanan:
Pemimpin yang menjadi icon kemajuan memberikan keteladanan. Mereka
menunjukkan integritas, dedikasi, dan semangat kerja keras yang
menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak mereka.
Dengan menggabungkan semua elemen ini, seorang pemimpin dapat menjadi
icon kemajuan yang memotivasi, mengilhami, dan mengarahkan organisasi
menuju prestasi yang lebih baik.

C. Peran Pemimpin dalam Manajemen Risiko ISO 31000:2018


ISO 31000:2018 adalah standar internasional untuk manajemen risiko yang
memberikan panduan umum dan prinsip-prinsip bagi organisasi dalam mengelola
risiko secara efektif. Dalam konteks ini, peran seorang pemimpin sangat penting
untuk memastikan implementasi yang berhasil dari manajemen risiko ISO 31000.
Berikut adalah beberapa peran utama pemimpin dalam konteks standar ini:
1. Penetapan Kebijakan dan Strategi Risiko:
Pemimpin bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan strategi risiko
organisasi. Mereka perlu memastikan bahwa kebijakan ini sejalan dengan
tujuan organisasi dan memberikan kerangka kerja untuk identifikasi, penilaian,
pengelolaan, dan pemantauan risiko.
2. Integrasi Manajemen Risiko dalam Proses Bisnis:
Pemimpin harus memastikan bahwa konsep manajemen risiko diintegrasikan
ke dalam semua tingkatan organisasi dan proses bisnis. Ini mencakup
memasukkan langkah-langkah manajemen risiko ke dalam perencanaan
strategis, pengambilan keputusan, dan operasional sehari-hari.
3. Mendukung Keterlibatan Semua Pihak:
Pemimpin perlu mendukung keterlibatan semua pihak terkait, termasuk
pimpinan tingkat tinggi, manajer, karyawan, dan pihak-pihak eksternal yang
dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh risiko organisasi.
4. Mendorong Budaya Keamanan dan Kesadaran Risiko:
Pemimpin bertanggung jawab untuk membangun budaya organisasi yang
memprioritaskan keamanan dan kesadaran risiko. Hal ini mencakup
mempromosikan sikap proaktif terhadap risiko dan menghilangkan ketakutan
atau stigma terkait melaporkan atau mengatasi risiko.
5. Memberikan Sumber Daya untuk Manajemen Risiko:
Pemimpin perlu memastikan bahwa organisasi menyediakan sumber daya
yang cukup untuk mendukung kegiatan manajemen risiko, termasuk teknologi
informasi, pelatihan, dan personel yang memadai.
6. Pengukuran dan Pemantauan Kinerja Risiko:
Pemimpin harus terlibat dalam proses pengukuran dan pemantauan kinerja
risiko. Ini melibatkan pemahaman terhadap metrik risiko, evaluasi efektivitas
strategi pengelolaan risiko, dan membuat perubahan yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja.
7. Pengambilan Keputusan Berbasis Risiko:
Pemimpin perlu memastikan bahwa keputusan organisasi, terutama yang
berkaitan dengan tujuan strategis, proyek besar, atau perubahan signifikan,
dibuat dengan mempertimbangkan aspek risiko.
8. Pelaporan dan Komunikasi Risiko:
Pemimpin harus memastikan bahwa ada proses pelaporan dan komunikasi
risiko yang efektif di seluruh organisasi. Hal ini melibatkan menyampaikan
informasi risiko yang relevan kepada semua pihak terkait.
Melalui peran-peran ini, pemimpin dapat membantu organisasi mengadopsi
pendekatan yang sistematis dan terstruktur terhadap manajemen risiko sesuai
dengan ISO 31000:2018.

D. GAYA KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN RISIKO


Gaya kepemimpinan dapat memiliki dampak signifikan pada cara organisasi
mengelola risiko. Berikut adalah beberapa gaya kepemimpinan yang umum dan
cara kaitannya dengan manajemen risiko:
1. Kepemimpinan Transaksional:
a. Deskripsi: Pemimpin transaksional cenderung menggunakan
penghargaan dan hukuman untuk memotivasi karyawan. Mereka fokus
pada tugas dan pencapaian tujuan.
b. Pengaruh pada Manajemen Risiko: Gaya ini mungkin mengarah pada
pendekatan manajemen risiko yang lebih formal dan terstruktur, dengan
aturan dan prosedur yang jelas.
2. Kepemimpinan Transformasional:
a. Deskripsi: Pemimpin transformasional menginspirasi dan memotivasi
karyawan mereka untuk mencapai tujuan melalui visi dan inovasi. Mereka
menciptakan perubahan positif dan mengembangkan potensi individu.
b. Pengaruh pada Manajemen Risiko: Gaya ini dapat mendorong budaya
organisasi yang responsif terhadap perubahan dan lebih terbuka terhadap
inovasi dalam mengelola risiko.
3. Kepemimpinan Situasional:
a. Deskripsi: Pemimpin situasional menyesuaikan gaya kepemimpinan
mereka dengan kebutuhan dan situasi khusus. Mereka mungkin
mengadopsi pendekatan yang berbeda tergantung pada tingkat
keterampilan dan motivasi anggota tim.
b. Pengaruh pada Manajemen Risiko: Dalam konteks manajemen risiko,
pemimpin situasional dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan
tingkat kesiapan organisasi dalam mengelola risiko.
4. Kepemimpinan Berbasis Hubungan:
a. Deskripsi: Pemimpin berbasis hubungan menekankan pada hubungan
interpersonal dan kesejahteraan tim. Mereka mendukung dan memotivasi
karyawan melalui keterlibatan dan perhatian terhadap kebutuhan individu.
b. Pengaruh pada Manajemen Risiko: Gaya ini dapat menciptakan
lingkungan di mana anggota tim merasa nyaman untuk berbagi informasi
mengenai risiko dan berkontribusi pada proses manajemen risiko.
5. Kepemimpinan Otoriter:
a. Deskripsi: Pemimpin otoriter memberikan petunjuk yang jelas dan
memegang kendali penuh. Mereka mengambil keputusan tanpa banyak
keterlibatan tim.
b. Pengaruh pada Manajemen Risiko: Pendekatan ini mungkin
menghasilkan manajemen risiko yang lebih sentral dan terpusat, di mana
keputusan dibuat oleh pemimpin tanpa melibatkan banyak kontribusi dari
tim.
6. Kepemimpinan Partisipatif:
a. Deskripsi: Pemimpin partisipatif mengajak anggota tim untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Mereka mencari masukan
dan kontribusi dari seluruh tim.
b. Pengaruh pada Manajemen Risiko: Gaya ini dapat meningkatkan
pengidentifikasian risiko karena melibatkan berbagai perspektif dan
pengetahuan dari berbagai anggota tim.
Penting untuk dicatat bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang tepat dalam
konteks manajemen risiko. Kepemimpinan yang efektif dalam mengelola risiko
seringkali melibatkan kombinasi elemen dari berbagai gaya kepemimpinan
tergantung pada situasi dan kebutuhan organisasi. Pemimpin yang fleksibel dapat
menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka dengan dinamika organisasi dan
tantangan risiko yang dihadapi.

E. STUDI KASUS
Kepemimpinan Strategis dalam Manajemen Risiko di Perusahaan Teknologi
"TechSolutions"

1. Latar Belakang:
"TechSolutions" adalah perusahaan teknologi yang beroperasi di pasar global.
Dalam menghadapi ketidakpastian dan kompleksitas industri, perusahaan ini
memutuskan untuk mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam kebijakan
dan praktik kepemimpinan untuk memastikan pertumbuhan yang
berkelanjutan.

2. Tujuan:
Membangun budaya organisasi yang responsif terhadap risiko,
mengidentifikasi peluang inovasi, dan mengelola ancaman secara efektif
untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.

3. Langkah-langkah yang Diambil:


a. Pemahaman Risiko:
Pemimpin utama dan tim eksekutif mendalam memahami risiko-risiko yang
mungkin mempengaruhi industri teknologi, seperti perubahan regulasi,
ancaman keamanan siber, dan perubahan tren pasar.
b. Budaya Risiko:
1) Pemimpin mengkomunikasikan pentingnya pemahaman risiko dan
tanggung jawabnya kepada seluruh tim.
2) Melibatkan karyawan dalam membangun budaya risiko, di mana
penghargaan terhadap inisiatif dan transparansi dalam melaporkan
risiko didorong.
c. Identifikasi Risiko dan Peluang:
1) Mengadakan sesi identifikasi risiko dan peluang dengan melibatkan tim
lintas-fungsional.
2) Fokus pada peluang inovasi yang mungkin muncul dari risiko tertentu.
d. Pendekatan Proaktif:
1) Pemimpin mempromosikan pendekatan proaktif terhadap risiko,
dengan merangkul perubahan dan inovasi sebagai bagian dari strategi
pertumbuhan.
2) Mendorong tim untuk mengidentifikasi dan melaporkan risiko secara
dini.
e. Penetapan Toleransi Risiko:
1) Pemimpin bersama dengan tim manajemen menetapkan toleransi risiko
yang sesuai dengan tujuan dan nilai perusahaan.
2) Pemahaman yang jelas tentang batas-batas risiko membimbing
pengambilan keputusan.
f. Pelatihan dan Peningkatan Keterampilan:
1) Memberikan pelatihan reguler kepada karyawan tentang konsep dan
praktek manajemen risiko.
2) Mendorong pengembangan keterampilan analisis risiko di seluruh
organisasi.
g. Teknologi Dukungan:
1) Mengimplementasikan sistem manajemen risiko berbasis teknologi
untuk membantu pemantauan, pelaporan, dan analisis risiko.
2) Memastikan bahwa teknologi mendukung proses pengambilan
keputusan berdasarkan informasi risiko yang terbaru.
h. Pelaporan dan Evaluasi:
1) Pemimpin mendirikan mekanisme pelaporan yang efektif untuk
memastikan bahwa informasi risiko tersedia di semua tingkatan
organisasi.
2) Secara berkala melakukan evaluasi terhadap efektivitas strategi
pengelolaan risiko.

4. Hasil dan Pembelajaran:


Melalui pendekatan ini, "TechSolutions" berhasil menciptakan budaya yang
responsif terhadap risiko, mengidentifikasi peluang inovatif, dan memitigasi
ancaman yang muncul. Pemimpin yang terlibat aktif dalam manajemen risiko,
mendorong kolaborasi lintas-fungsional, dan menciptakan lingkungan di mana
keberanian untuk mengambil risiko diimbangi dengan pemahaman yang
matang tentang konsekuensinya. Hal ini telah membantu perusahaan untuk
tetap kompetitif dan menghadapi perubahan pasar dengan lebih tangguh.

REFERENSI
Ismail, DH. 2023. Gaya kepemimpinan Dan Kemampuan Mengelola Risiko Bahan Ajar
Mata Kuliah Kepemimpinan. Jakarta. Institut STIAMI.

Anda mungkin juga menyukai