Picot Journal Hazard Biologi
Picot Journal Hazard Biologi
KELOMPOK 2
yang menerapkan K3
rumah sakit sebanyak
45.5%, lebih kecil
dibandingkan dengan
tidak menerapkan K3
Secara
keseluruhan,
perbandingan
intervensi di
seluruh jurnal yang
dianalisis
menggarisbawahi
pentingnya
pelatihan,
pengendalian
infeksi, penilaian
risiko, dan
kepatuhan
terhadap protokol
keselamatan dalam
mendorong
lingkungan kerja
yang aman dan
sehat bagi para
profesional
layanan kesehatan,
khususnya perawat
di rumah sakit.
5. Populasi Penelitian ini Jurnal ini untuk diketahui bahwa umur Novembe
penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi responden terbanyak r 2022
terdiri dari mengidentifikas risiko kesehatan adalah > 35 tahun
26 perawat i risiko dan keselamatan
yaitu 16 orang (61,6%)
yang kesehatan dan perawat di Rumah
bekerja di keselamatan Sakit X. Populasi dan paling sedikit
Rumah perawat di penelitian terdiri responden dengan
Sakit X Rumah Sakit X. dari 26 perawat umur < 35 tahun yaitu
Populasi yang bekerja di 10 orang (38,4%),
penelitian rumah sakit, dan masa kerja responden
terdiri dari 26 seluruh populasi terbanyak adalah ≤ 12
perawat yang dijadikan sampel.
tahun yaitu sebanyak
bekerja di Studi ini
rumah sakit, menemukan bahwa 18 orang (69,3%) dan
dan seluruh sebagian besar sisanya responden
populasi perawat dengan lama bekerja >
dijadikan mempunyai 12 tahun yaitu 8 orang
sampel. Studi pendidikan (30,7%), responden
ini menemukan Diploma, menunjukkan bahwa
bahwa sebagian sedangkan paling
besar perawat sedikit mempunyai responden kebanyakan
mempunyai gelar Sarjana. merupakan Diploma
pendidikan Risiko yang
sebanyak 15 orang
Diploma, teridentifikasi bagi
sedangkan perawat mencakup (57,7%) dan paling
paling sedikit bahaya biologis sedikit adalah
mempunyai seperti nyeri responden dengan
gelar Sarjana. punggung, cedera pendidikan sarjana
Risiko yang tertusuk jarum sebayak 11 orang
teridentifikasi suntik, dan
(42,3%). teridentifikasi
bagi perawat paparan darah dan
mencakup cairan pasien. yang paling banyak
bahaya fisik, Studi ini juga dialami oleh perawat
ergonomis, dan menyoroti adalah bahaya
biologis seperti pentingnya Psikososial yaitu
nyeri punggung, keselamatan dan kelelahan kerja dan
cedera tertusuk kesehatan kerja
jarum suntik, dalam mencegah mengantuk (76,9%).
dan paparan kecelakaan dan Aktivitas mobilisasi
darah dan menjamin dan perubahan posisi
cairan pasien. kesejahteraan
pasien risiko bahaya
Studi ini juga pekerja.
menyoroti yang teridenfikasi
pentingnya Temuan ini pada responden adalah
keselamatan menunjukkan tangan tertimpa atau
dan kesehatan perlunya intervensi
terjepit dan sakit
kerja dalam untuk mengatasi
mencegah risiko yang punggung (69,2%).
kecelakaan dan teridentifikasi dan
Risiko bahaya yang
menjamin meningkatkan
kesejahteraan kesehatan dan terindentifikasi untuk
pekerja. keselamatan aktivitas pemasangan
perawat di Rumah
Sakit X. Hal ini infus yaitu terkena
dapat mencakup cipratan atau cairan
penerapan darah pasien dan
pelatihan tertusuk jarum
ergonomis, (38,4%). Pada
menyediakan aktivitas oksigenasi
peralatan
risiko bahaya yang
pelindung yang
tepat, dan teridentifikasi yaitu
membuat protokol nyeri tangan dan
untuk
meminimalkan punggung karena salah
risiko cedera cara mengangkat
tertusuk jarum (15,3%) dan aktivitas
suntik dan paparan melakukan
terhadap pasien.
cairan. Selain itu, pengambilan sampel
langkah-langkah darah risiko bahaya
untuk mengatasi yang dialami yaitu
risiko psikososial,
tertusuk jarum bekas
seperti kelelahan
dan kantuk, harus pasien (7,6%)
dipertimbangkan
untuk menjamin
kesejahteraan staf
perawat secara
keseluruhan.
Penilaian risiko
secara rutin dan
pelatihan
berkelanjutan serta
dukungan bagi
perawat juga dapat
berkontribusi
terhadap
lingkungan kerja
yang lebih aman
dan sehat.
Secara
keseluruhan,
temuan penelitian
ini menggaris
bawahi pentingnya
memprioritaskan
kesehatan dan
keselamatan
perawat di rumah
sakit dan
menerapkan
intervensi yang
ditargetkan untuk
mengurangi risiko
yang
teridentifikasi.