Aisyah - Reesume Akuntasi Biaya Untukwirausaaha
Aisyah - Reesume Akuntasi Biaya Untukwirausaaha
MBS – 210310006
Tugas Resume
Akuntansi Biaya untuk Wirausaha
Pengggolongan biaya
1. Objek pengeluarannya
Nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya
Ex. Objek pengeluarannya adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yg berhubungan
dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”
2. Fungsi pokok dalam perusahaan
Jenis-jenisnya
Biaya produksi = BBB, BTKL, BOP
Biaya pemasaran, Ex. Biy iklan, angkutan, sampel
Biaya adm dan umum, Ex. Biy gaji karyawan bag keuangan, akuntansi, personaia, biy photo
copy, dll
3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
Biaya Langsung adalah Biaya yang terjadi karena ada sesuatu yg dibiayai
Biaya Tidak Langsung adalah Biaya yg terjadi tdk hanya disebabkan oleh sesuatu yg dibiayai
Metode harga pokok proses sangat berguna dalam menghitung biaya produksi dalam
lingkungan manufaktur yang melibatkan proses produksi yang kompleks dan melibatkan
beberapa tahap produksi. Metode ini membantu perusahaan dalam mengelola biaya produksi,
menentukan harga jual yang sesuai, dan mengidentifikasi efisiensi dalam proses produksi.
Dengan demikian, akuntansi biaya overhead pabrik memiliki peran krusial dalam
menjaga keseimbangan keuangan perusahaan manufaktur dan mendukung
pengambilan keputusan yang tepat guna mencapai tujuan keuangan dan operasional
perusahaan.
Penting untuk diingat bahwa biaya bahan baku adalah biaya yang terkait dengan bahan
mentah atau bahan langsung yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang jadi. Akuntansi biaya bahan baku mencakup proses pencatatan dan pelaporan
biaya bahan baku dalam setiap tahap produksi.
Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam akuntansi biaya bahan
baku:
Pengukuran Bahan Baku: Pada tahap awal, bahan baku yang dibeli akan diukur, baik
dalam satuan fisik (seperti kilogram) maupun satuan moneter (seperti dollar).
Pencatatan Pembelian: Setiap kali bahan baku dibeli, transaksi tersebut akan dicatat
dalam buku pembelian dengan mencatat jumlah, harga per unit, tanggal pembelian, dan
informasi lain yang relevan.
Pengendalian Persediaan: Dalam sistem akuntansi biaya bahan baku, penting untuk
mengendalikan persediaan bahan baku. Ini mencakup pencatatan masuk dan keluarnya
bahan baku dari gudang dan pemantauan persediaan yang tersedia secara teratur.
Pengalokasian Biaya Bahan Baku ke Produksi: Ketika bahan baku digunakan dalam
proses produksi, biaya bahan baku tersebut akan dialokasikan ke produk yang sedang
diproduksi. Metode pengalokasian biaya bahan baku dapat bervariasi, tergantung pada
sistem akuntansi yang digunakan oleh perusahaan.
Pencatatan Biaya Produksi: Selain biaya bahan baku, ada juga biaya tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik lainnya yang harus dicatat dalam sistem akuntansi biaya
untuk menghitung total biaya produksi.
Pelaporan: Pada akhir periode akuntansi, laporan biaya bahan baku akan disusun dan
digunakan untuk evaluasi kinerja, pengambilan keputusan, dan perencanaan anggaran
untuk periode berikutnya.
Akuntansi biaya bahan baku memainkan peran kunci dalam membantu perusahaan dalam
mengelola biaya produksi, menentukan harga jual produk, dan meningkatkan efisiensi
operasional secara keseluruhan.
6. Biaya Tenaga Kerja
Akuntansi biaya tenaga kerja adalah bagian dari sistem akuntansi biaya yang
mengkaji dan mencatat semua biaya yang terkait dengan tenaga kerja dalam suatu
perusahaan. Tujuan dari akuntansi biaya tenaga kerja adalah untuk menghitung dan
mengontrol biaya-biaya yang timbul dari penggunaan tenaga kerja dalam proses
produksi atau penyediaan jasa.
Beberapa hal yang termasuk dalam akuntansi biaya tenaga kerja antara lain:
a. Penggajian: Mencatat dan menghitung gaji serta upah pekerja yang terlibat dalam
proses produksi atau pemberian jasa.
b. Tunjangan dan bonus: Mencatat tunjangan dan bonus yang diberikan kepada pekerja
berdasarkan kriteria tertentu.
c. Biaya lembur: Menghitung dan mencatat biaya yang timbul ketika pekerja harus
bekerja lembur melebihi jam kerja biasa.
d. Biaya sosial dan kesehatan: Mencatat biaya kesehatan dan sosial (seperti asuransi
kesehatan atau pensiun) yang dibayarkan oleh perusahaan untuk karyawan.
e. Pajak dan potongan lain: Mencatat pajak yang ditanggung oleh perusahaan atas gaji
karyawan dan potongan lain yang berlaku.
f. Biaya pelatihan dan pengembangan karyawan: Menghitung biaya yang terkait dengan
pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Pengelolaan akuntansi biaya tenaga kerja dapat memberikan manfaat bagi perusahaan
dalam beberapa cara:
a. Membantu dalam pengambilan keputusan: Informasi yang akurat tentang
biaya tenaga kerja membantu manajemen dalam mengambil keputusan tentang
efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
d. Evaluasi kelayakan produk atau jasa: Dengan mengetahui biaya tenaga kerja
yang terlibat dalam produksi suatu produk atau penyediaan jasa, perusahaan
dapat mengevaluasi kelayakan produk atau jasa tersebut.
Dalam prakteknya, akuntansi biaya tenaga kerja dapat diintegrasikan dengan sistem
akuntansi biaya keseluruhan perusahaan untuk memberikan gambaran lengkap
tentang biaya produksi atau penyediaan jasa dan membantu perusahaan dalam
mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Penting untuk menjaga pemisahan akuntansi yang jelas antara produk utama dan produk
sampingan. Penghitungan biaya yang akurat dan alokasi yang tepat dari biaya produksi
bersama dan pendapatan dari produk sampingan akan mempengaruhi laporan keuangan
perusahaan dan analisis kinerja bisnis.