Anda di halaman 1dari 11

Nama: Muhammad Shafiq Wahyudi

NIM: 215211008
Rangkuman Dasar Dasar Perencanaan dan Penganggaran Perusahaan
Perencanaan

Tujan utama perencanaan adalah untuk memberikan proses umpan (Genderwand) agar
dapat memberikan arahan kepada setiap manajer dalam pengambila keputusan operasional
sehari-hari. Penganggaran merupakan tahap keempat dala sistem manajemen strategis. Tahap ini
merupakan tahap terpendek jangka waktunya di atas tahap yang lain dalam proses perencanaan
Proses perencanaan sebelas tahag penganggaran iperumusan strategi, perencanaan strategis, dan
penyusunan program) emiliki jangka waktu ke depan yang jauh lebih panjang dibandingkan
dengan puk waktu yang dibutuhkan oleh penganggaran.

Perencanaan Penganggaran (budgeting) merupakan proses menyusun anggaran sehingga


anggaran adalah hasil(bagian) dari penganggaran. Penganggaran digunakan baik oleh perusahaan
maupun nonperusahaan .Penganggaran untuk nonperusahaan disebut dengan penganggarin
nilaba (nonprofit bugeting), yaitu penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan untuk
mencari laba. Sedangkan pengamggaranuntuk perusahaan merupakan penganggaran organisasi
yang bertujuan untuk mencari laba.

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran perusahaan adalah proses penting dalam manajemen keuangan yang


melibatkan perencanaan, alokasi, dan pengendalian sumber daya finansial perusahaan. Tujuan
utama dari penganggaran perusahaan adalah untuk merencanakan penggunaan dana dengan
efisien guna mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Rangkuman penganggaran
perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Penganggaran perusahaan melibatkan serangkaian langkah, termasuk:

1. Penetapan Tujuan: Perusahaan menetapkan tujuan dan sasaran keuangan untuk


periode tertentu, yang dapat mencakup peningkatan pendapatan, pengendalian biaya,
dan pencapaian laba bersih.
2. Pengumpulan Informasi: Data historis dan informasi lainnya dikumpulkan untuk
membuat proyeksi pendapatan, biaya, dan pengeluaran yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
3. Penyusunan Anggaran: Anggaran dibuat berdasarkan proyeksi tersebut, yang
mencakup alokasi dana untuk berbagai departemen, proyek, dan aktivitas perusahaan.
4. Persetujuan dan Pelaksanaan: Anggaran disetujui oleh manajemen senior atau dewan
direksi perusahaan. Setelah disetujui, perusahaan mulai melaksanakan rencana yang
telah disusun.
5. Pemantauan dan Kontrol: Selama tahun anggaran, perusahaan secara teratur
memantau kinerja aktual dan membandingkannya dengan anggaran. Ini
memungkinkan pengidentifikasian perbedaan dan pengambilan tindakan korektif jika
diperlukan.
6. Pelaporan dan Evaluasi: Pada akhir tahun anggaran, perusahaan mengevaluasi kinerja
sesuai dengan anggaran. Ini membantu dalam mengevaluasi apakah tujuan keuangan
telah tercapai.

Tujuan dan Manfaat Anggaran

Terdapat beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain:

1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana
2. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan
3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat
mempermudah pengawasan
4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal
Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran menjadi lebih
jelas dan nyata terlihat. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan
yang berkaitan dengan keuangan

Penganggaran perusahaan memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi organisasi.


Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penganggaran perusahaan: Perencanaan Keuangan:
1. Penganggaran membantu perusahaan merencanakan penggunaan sumber daya keuangan
dengan baik. Ini melibatkan penetapan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka
panjang serta perencanaan cara mencapainya.
2. Alokasi Sumber Daya yang Efisien: Dengan menganggarkan dana untuk berbagai
departemen dan proyek, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya finansial dengan
efisien. Ini membantu menghindari pemborosan dan mendukung proyek-proyek yang
strategis.
3. Pengendalian Biaya: Penganggaran memungkinkan perusahaan memantau dan
mengendalikan biaya secara efektif. Hal ini membantu mengidentifikasi sumber biaya
yang tidak perlu dan mengambil tindakan korektif.
4. Penilaian Kinerja: Dengan membandingkan kinerja aktual dengan anggaran, perusahaan
dapat mengevaluasi sejauh mana tujuan keuangan telah tercapai. Ini membantu dalam
menilai kinerja departemen dan individu.
5. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Anggaran menyediakan pandangan yang jelas
tentang proyeksi keuangan dan kebutuhan perusahaan. Ini membantu manajemen dalam
mengambil keputusan yang lebih baik terkait dengan investasi, ekspansi, atau
penghematan.
6. Motivasi Karyawan: Karyawan dapat diberikan target dan sasaran yang terukur melalui
penganggaran. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan kinerja mereka karena mereka
memiliki pemahaman yang lebih baik tentang peran mereka dalam mencapai tujuan
perusahaan.

Fungsi Anggaran

fungsi manajemen dimulai dari fungsi perencanaan (planning), kemudian diactakan


pelaksanaan (actuating) dan perencanaan memberikan proses umpan maju dalam pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari: setelah dilakukan pelaksanaan, barulah diadakan pengawasan (controlling)
dan pengawasan memberikan proses umpan balik dalam perencanaan, artinya pengawasan
melakukan evaluasi dengan cara membandingkan rencana dengan realisasi (apakah pekerjaan
sudah dilaksanakan sesuai rencana).
SESUAI dengan fungsi manajemen (yaitu fungsi perencanaan, pelaksan pengawasan),
anggaran pun demikian Hal ini disebabkan karena anggotan selag manajemen dalam
melaksanakan fungsinya

Jenis Anggaran

Dilihat dari segi dasar penyusunan

1. Anggaran variabel (variable budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval
(kisaran) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran
yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. Contoh: anggaran
penjualan disusun berkisar antara 500 unit sampai 1.000 unit. Anggaran variabel disebut
juga dengan anggaran fleksibel.
2. Anggaran tetap (fixed budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat
kapasitas tertentu. Contoh: penjualan direncanakan sebanyak 1.000 unit, dengan
demikian anggaran lainnya dibuat berdasarkan anggaran penjualan 1.000 unit tersebut.
Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis.

Dilihat dari segi cara penyusunan

1. Anggaran periodik (periadic budget) adalah anggaran yang disusun untuk satu periode
tertentu, Pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode
anggaran
2. Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan
perbaikan atas anggaran yang pernah dibuat. Misalnya tiap bulan diadakan perbaikan
sebongga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan

Segi jangka waktu

1. Anggaran jangka pendek (short-range budget) adalah anggaran yang dibuat denga jangka
waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kera merupakan
anggaran jangka pendek.
2. Anggaran jangka pendek disebut juga denga nggaran taktis. Anggaran jangka panjang
(long-range budget) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waken lebih dari satu
tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka
panjang yang disebut dengan anggaran modal (capital budget) Anggaran jangka panjang
tidak mesti berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar
penyusunan anggaran jangka pendek. Anggaran jangka pendek disebut juga dengan
anggaran strategis.

Dilihat dari segi bedanguya

1. Anggaran operasional (operational budget) adalah anggaran untuk menyusun anggaran


laba rugi. Conton anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran biaya bahan
baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik, dan
anggaran beban usah
2. Anggaran keuangan (nancial budget) adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca.
Contoh: anggaran kas, anggaran piutang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan
anggaran neraca

Segi kemampuan menyusun

1. Anggaran komprehensif (comprehensive budger) adalah rangkaian dari berbagai


anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpak dari
anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap
2. Anggaran parsial (partially budger) adalah anggaran yang disusun care lengkap atau
enggatan yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. karena keterbatasan
kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran operasional.

Segi fungsi

1. Anggaran tertentu (appropriation badger) adalah anggaran yang diperuntukkan bag tuan
tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat laip. Contoh: hasil menja barang
sebesar Rp 100.000 dianggarkan untuk melunasi utang usaha sebagai akibe membeli
barang secara kredit sebesar Rp 100.000. Dengan demikian hasil menjual barang sebesar
Rp 100.000 ricak boleh dianggarkan keperluan apa pun, selain unk melunasi utang usaha
tersebut.
2. Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan jungsi
kegiatan yang diakukan dalam organisasi (perusahaan), misalnya untuk menila apakah
biaya (beban) yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampan batas.

Segi metode penentuan harga pokok

1. Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran konvensional (conventional


budget) terdiri atas anggaran berdasar fungsional dan anggaran berdasar fungsional.
Anggaran berdasar fungsional (functional based budget) adalah anggaran yang dibuat
dengan menggunakan metode penghargapokokan penuh (full costing) dan berfungsi untuk
menyusun anggaran induk atau anggaran tetap. Anggaran berdasar sifat (characteristic
based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode
penghargapokokan variabel (variable costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran
variabel.
2. Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan
menggunakan metode penghargapokokan berdasar kegiatan (activity based costing) dan
berfungsi untuk menyusun anggaran variabel dan anggaran induk.

Kerancuan Istilah dalam Akuntansi

Kerancuan istilah dalam akuntansi adalah masalah yang sering dihadapi karena
banyaknya istilah teknis yang digunakan dalam disiplin ini. Istilah-istilah tersebut mungkin
memiliki arti yang berbeda-beda dalam konteks yang berbeda, yang dapat menyebabkan
kebingungan.

Kerancuan istilah dalam akuntansi adalah situasi di mana istilah-istilah khusus dalam
akuntansi sering kali memiliki arti yang ambigu atau berubah tergantung pada konteksnya. Ini
dapat membingungkan bagi pemula dalam akuntansi dan bahkan bagi praktisi yang
berpengalaman.

Misalnya, istilah "biaya" dalam akuntansi dapat mengacu pada berbagai hal seperti biaya
produksi, biaya overhead, biaya variabel, atau biaya tetap. Begitu juga, istilah "pendapatan"
dapat merujuk pada pendapatan operasional, pendapatan non-operasional, atau bahkan
pendapatan yang dihasilkan dari investasi.
Istilah dalam Neraca

Neraca adalah salah satu laporan keuangan utama yang digunakan dalam akuntansi untuk
menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Istilah-istilah
yang umumnya digunakan dalam neraca meliputi:

1. Aset (Assets): Aset adalah semua sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan
yang memiliki nilai ekonomi dan dapat diukur dalam satuan uang. Ini termasuk kas,
piutang, persediaan, investasi, dan aset tetap seperti tanah dan bangunan. Liabilitas
2. (Liabilities): Liabilitas adalah kewajiban finansial atau hutang perusahaan kepada pihak
ketiga. Ini mencakup hutang kepada pemasok, hutang bank, obligasi, dan liabilitas
lainnya.
3. Ekuitas (Equity): Ekuitas (atau modal sendiri) adalah klaim sisa atas aset perusahaan
setelah pengurangan semua liabilitas. Ini mencakup modal pemilik (saham), laba ditahan,
dan elemen lain yang menggambarkan kepemilikan perusahaan.
4. Aktiva Lancar (Current Assets): Aktiva lancar adalah aset yang diharapkan akan
dicairkan atau digunakan dalam periode satu tahun atau siklus operasional perusahaan.
Ini mencakup kas, piutang, persediaan, dan aset lancar lainnya.
5. Aktiva Tetap (Fixed Assets): Aktiva tetap adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan
untuk digunakan dalam operasinya dan tidak diharapkan akan dicairkan dalam waktu
dekat. Ini mencakup tanah, bangunan, mesin, dan peralatan.
6. Hutang Lancar (Current Liabilities): Hutang lancar adalah kewajiban finansial yang harus
dibayar dalam periode satu tahun atau siklus operasional perusahaan. Ini mencakup
hutang kepada pemasok, hutang bank, dan liabilitas lancar lainnya.
7. Hutang Jangka Panjang (Long-Term Liabilities): Hutang jangka panjang adalah
kewajiban finansial yang jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Ini
mencakup obligasi, pinjaman jangka panjang, dan liabilitas jangka panjang lainnya.
8. Modal Saham (Stockholder's Equity): Modal saham adalah bagian dari ekuitas yang
mewakili investasi pemilik atau pemegang saham dalam perusahaan. Ini termasuk saham
biasa, saham preferen, dan laba ditahan.
9. Laba Ditahan (Retained Earnings): Laba ditahan adalah akumulasi laba bersih yang tidak
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Laba ditahan dapat digunakan untuk
investasi perusahaan atau distribusi dividen di masa mendatang.
10. Nilai Kini (Present Value): Nilai kini adalah nilai saat ini dari arus kas masa depan yang
diharapkan, disesuaikan dengan tingkat diskon yang sesuai.
11. Nilai Nominal (Face Value): Nilai nominal adalah nilai nominal atau nilai tercetak suatu
instrumen keuangan seperti obligasi atau saham preferen.
12. Amortisasi (Amortization): Amortisasi adalah pengurangan nilai aset tetap (seperti
goodwill) secara berkala selama masa manfaatnya.

Istilah dalam Anggaran Laba Rugi

Anggaran laba rugi (income statement budget) adalah bagian penting dari proses penganggaran
perusahaan. Ini menguraikan estimasi pendapatan dan biaya perusahaan dalam periode tertentu.
Berikut adalah beberapa istilah yang umum digunakan dalam anggaran laba rugi:

1. Pendapatan (Revenue): Pendapatan adalah jumlah uang yang diperkirakan akan diterima
oleh perusahaan dari penjualan produk atau layanan. Ini mencakup penjualan bersih,
pendapatan bunga, dan pendapatan non-operasional lainnya.
2. Biaya Penjualan (Cost of Goods Sold - COGS): Biaya penjualan adalah biaya langsung
yang terkait dengan produksi barang atau layanan yang dijual oleh perusahaan. Ini
mencakup bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya produksi terkait.
3. Marjin Kotor (Gross Margin): Marjin kotor adalah selisih antara pendapatan dan biaya
penjualan. Ini mencerminkan profitabilitas operasional sebelum mempertimbangkan
biaya operasional lainnya.
4. Biaya Operasional (Operating Expenses): Biaya operasional adalah biaya yang tidak
langsung terkait dengan produksi, tetapi terkait dengan operasi sehari-hari perusahaan. Ini
mencakup biaya penjualan, biaya pemasaran, biaya administrasi, dan lain-lain.
5. Laba Operasional (Operating Income): Laba operasional adalah selisih antara pendapatan
dan biaya operasional. Ini mencerminkan profitabilitas operasional perusahaan setelah
mempertimbangkan biaya operasional.
6. Pendapatan Non-Operasional (Non-Operating Income): Pendapatan non-operasional
adalah pendapatan yang berasal dari sumber-sumber di luar operasi inti perusahaan,
seperti pendapatan investasi atau penjualan aset.
7. Biaya Non-Operasional (Non-Operating Expenses): Biaya non-operasional adalah biaya
yang tidak terkait dengan operasi inti perusahaan, seperti bunga pada hutang atau
kerugian dari penjualan aset.
8. Laba Bersih (Net Income): Laba bersih adalah selisih antara semua pendapatan dan
biaya, termasuk pendapatan non-operasional dan biaya non-operasional. Ini adalah laba
atau rugi bersih yang diperoleh oleh perusahaan dalam periode tertentu.
9. Pajak Penghasilan (Income Tax): Pajak penghasilan adalah pajak yang harus dibayarkan
perusahaan atas laba yang diperolehnya. Ini biasanya dihitung berdasarkan laba bersih
sebelum pajak.
10. EPS (Earnings Per Share): EPS adalah ukuran laba bersih yang dihasilkan perusahaan per
saham yang beredar. Ini adalah indikator kinerja keuangan per saham.
11. Depresiasi (Depreciation): Depresiasi adalah alokasi biaya aset tetap (seperti tanah atau
bangunan) selama masa manfaatnya. Ini digunakan untuk mengurangi beban dalam
anggaran laba rugi.
12. Amortisasi (Amortization): Amortisasi adalah alokasi biaya aset tak berwujud (seperti
goodwill) selama masa manfaatnya.

Periode Tertentu Dan saat tertentu

Laporan Laba Rugi (Income Statement):

1. Periode Tertentu: Laporan laba rugi menyajikan informasi tentang kinerja keuangan
perusahaan selama periode tertentu, yang biasanya mencakup satu periode akuntansi
seperti kuartal atau tahun fiskal. Ini mencakup pendapatan, biaya, laba bersih, dan laba
operasional selama periode tersebut.
2. Pada Saat Tertentu: Laporan laba rugi juga dapat digunakan untuk mencari informasi
pada saat tertentu. Misalnya, Anda dapat melihat pendapatan dan biaya perusahaan pada
akhir tahun fiskal untuk menilai kinerja perusahaan pada titik waktu tersebut.

Neraca (Balance Sheet):


1. Periode Tertentu: Neraca adalah laporan keuangan yang mencerminkan posisi keuangan
perusahaan pada akhir periode tertentu, biasanya pada akhir tahun fiskal. Ini mencakup
aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada saat itu.
2. Pada Saat Tertentu: Neraca juga memberikan gambaran tentang posisi keuangan
perusahaan pada saat tertentu. Anda dapat melihat berapa banyak kas dan investasi yang
dimiliki perusahaan, berapa banyak hutang yang harus dibayarkan, dan berapa banyak
ekuitas yang dimiliki oleh pemilik perusahaan pada titik waktu tersebut.

Anggaran Kas dan Anggaran Perubahan Modal Kerja

Anggaran kas (cash budget) dan anggaran perubahan modal (budgeted statement of
changes in equity) adalah dua komponen penting dalam proses penganggaran perusahaan.
Keduanya digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan penggunaan sumber daya
keuangan perusahaan.

Anggaran Kas (Cash Budget):

1. Tujuan: Anggaran kas adalah alat perencanaan yang digunakan untuk


memproyeksikan masuk dan keluarnya uang dalam periode tertentu, biasanya dalam
jangka waktu bulanan atau kuartalan.
2. Komponen Utama: Anggaran kas mencakup semua sumber dan penggunaan kas
dalam perusahaan. Ini mencakup penerimaan kas dari penjualan, penerimaan hutang,
investasi, dan sumber lainnya, serta pengeluaran untuk pembayaran hutang, biaya
operasional, investasi, dan lainnya.
3. Manfaat: Anggaran kas membantu perusahaan merencanakan dan mengendalikan
likuiditasnya. Ini membantu dalam memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup
kas untuk memenuhi kewajiban finansialnya dan menghindari masalah likuiditas.

Anggaran Perubahan Modal (Budgeted Statement of Changes in Equity):

1. Tujuan: Anggaran perubahan modal adalah alat perencanaan yang digunakan untuk
memproyeksikan bagaimana ekuitas perusahaan (modal pemilik) akan berubah
selama periode tertentu. Ini mencakup perubahan modal yang disebabkan oleh laba
bersih, investasi pemilik, dividen, dan perubahan ekuitas lainnya.
2. Komponen Utama: Anggaran perubahan modal mencakup estimasi laba bersih yang
diharapkan selama periode tertentu, investasi pemilik, dividen yang akan dibayarkan
kepada pemilik, dan perubahan lain dalam modal pemilik.
3. Manfaat: Anggaran perubahan modal membantu pemilik dan manajemen memahami
bagaimana modal pemilik akan berubah seiring waktu. Ini juga membantu dalam
perencanaan dividen dan penggunaan laba yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Garrison, R. H., Noreen, E. W., & Brewer, P. C. (2006). Managerial Accounting. Penerbit
McGraw-Hill Irwin

Libby, R., Libby, P., & Short, D. G. (2004). Financial Accounting. Penerbit McGraw-Hill Irwin.

Nafarin, Muhammad (2007). Penganggaran Perusahaan. Penerbit Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai