KASUS PUSKESmas RINDA
KASUS PUSKESmas RINDA
KASUS PUSKESmas RINDA
STUDI KASUS
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA)
di
MEDAN
Disusun oleh :
RINDA RAMADANI, S.Farm
NIM 222130084
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................................2
1.3 Manfaat.......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Pengertian Penyakit ISPA............................................................................3
2.2 Gejala-Gejala Penyakit ISPA.......................................................................3
2.3 Cara Penularan Penyakit ISPA.....................................................................5
2.4 Cara Mencegah Penyakit ISPA....................................................................6
2.5 Penanganan/Pengobatan Penyakit ISPA......................................................8
BAB III METODE PELAKSANAAN................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................13
BAB V PENUTUP................................................................................................15
3.1 Kesimpulan .............................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
LAMPIRAN.........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan tidak dapat terlepas dan selalu berkaitan dengan prilaku masyarakat.
dapat dicegah dan diobati secara mudah, disebabkan keadaan kesehatan lingkungan yang
kurang baik, prilaku kesehatan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yang kurang,
akhirnya penyakit yang ringan menjadi lebih berat dan dapat berakibat kematian (Widodo
et al.,2020)
ISPA yang terjadi pada saluran pernapasan atas sering ditemui sebagai common
cold, influenza, sinusitis, tonsilitis, bahkan dapat meluas hingga menyebabkan otitis
media. Sementara ISPA yang menyerang saluran pernapasan bawah adalah bronchitis
dan pneumonia (Saputri,I.W. 2016). Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam
waktu berapa jam sampai beberapa hari. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering
juganyeri tenggorokan, coryza (pilek), sesak napas, mengi, atau kesulitan bernapas.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut sering disingkat dengan ISPA, istilah tersebut
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah
ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernapasan dan akut, dengan pengertian
b. Saluran Pernapasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit ISPA
2. Untuk mengetahui gejala-gejala dari penyakit ISPA
3. Untuk mengetahui cara penularan penyakit ISPA
4. Untuk mengetahui cara pencegahan ISPA
5. Untuk mengetahui penanganan/pengobatan penyakit ISPA
1.4 Manfaat
Dapat mengetahui dan memahami mengenai penyakit ISPA, sehingga dapat
mencegah terpaparnya penyakit ISPA.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi yang menyerang saluran
pernapasan baik itu saluran pernapasan atas ataupun saluran pernapasan bawah. Saluran
pernapasan atas dimulai dari bagian lubang hidung, pita suara, laring, sinus parasanal,
sehingga telinga tengah, dan saluran pernapasan bawah terdiri dari trakea, bronkus,
bronkiolus, dan alveoli (Saputri,I.W. 2016). Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat
menimbulkan berbagai spectrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau
infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen,
penyebabnya faktor lingkungan, dan faktor pejamu. Namun demikian, sering juga ISPA
didefinisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen
ISPA yang terjadi pada saluran pernapasan atas sering ditemui sebagai common
cold, influenza, sinusitis, tonsilitis, bahkan dapat meluas hingga menyebabkan otitis
media. Sementara ISPA yang menyerang saluran pernapasan bawah adalah bronchitis
dan pneumonia (Saputri,I.W. 2016). Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam
waktu berapa jam sampaibeberapa hari. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering
juganyeri tenggorokan, coryza (pilek), sesak napas, mengi, atau kesulitan bernapas.
2.2 Gejala - Gejala Penyakit
Tanda dan gejala ISPA biasanya muncul dengan cepat yaitu dalam beberapa jam
sampai beberapa hari. Penyakit ISPA pada balita dapat menimbulkan bermacam -
macam tanda dan gejala. Tanda dan gejala ISPA seperti batuk, kesulitan bernafas, sakit
Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau
1) Batuk
2) Serak, yaitu anak bersuara perau pada waktu mengeluarkan suara (misal
4) Panas atau demam, suhu badan lebih dari 370C atau jika dahi anak diraba.
1) Pernapasan lebih dari 50 kali per menit pada anak yang berumur kurang
dari satu tahun atau lebih dari 40 kali per menit pada anak yang berumur
tangan.
ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala sebagai berikut:
bernapas.
6) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
Transmisi droplet
Droplet berasal dari orang (sumber) yang telah terinfeksi atau yang telah
menderita ISPA. Droplet dapat keluar selama terjadinya batuk, bersin dan berbicara.
dalam jarak dekat (<1m) melalui udara dan terdeposit di mukosa mata, mulut,
hidung, tenggorokan, atau faring orang lain. Karena droplet tidak terus melayang di
udara.
Kontak Langsung
Yaitu kontak langsung atau bersentuhan dengan bagian tubuh yang terdapat
Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar, bibit
penyakit masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, oleh karena itu, maka penyakit
ISPA ini termasuk golongan Air Borne Disease. Penularan melalui udara
dimagsudkan adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan penderita
dapat pula menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang
Keberadaan virus atau bakteri memang tidak bisa kita tebak. Meski begitu, ada
beberapa cara yang dapat Anda terapkan agar terhindar dari ISPA, berikut di
antaranya:
Seringlah mencuci tangan dengan bersih, terlebih setelah beraktivitas di tempat
umum
Menghindari kebiasaan merokok
Meminimalisir sentuhan tangan pada wajah, terutama bagian mulut dan hidung
Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat
Mengonsumsi vitamin untuk menambah kekebalan tubuh
Olahraga secara teratur, minimal 150 menit per minggu (untuk olahraga ringan)
Dengan pengobatan :
B. Pneumonia berat: jika anak tidak membaik setelah pemberian benzil penisilin
kemudian periksa adanya komplikasi dan ganti dengan kloramfenikol. Jika anak
C. Pneumonia: coba untuk melihat kembali anak setelah 2 hari dan periksa adanya
membaik). Nilai kembali dan kemudian putuskan jika anak dapat minum,
terdapat, terdapat penarikan dinding dada atau tanda penyakit sangat berat maka
lakukan kegiatan ini yaitu rawat, obati sebagai pneumonia berat atau pneumonia
sangat berat. Jika anak tidak membaik sama sekali tetapi tidak terdapat tanda
pneumonia berat atau tanda lain penyakit sangat berat, maka ganti antibiotik dan
ISPA yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh dalam waktu 1-2
minggu, sehingga tidak diperlukan pengobatan yang intensif, kecuali dokter
menemukan indikasi penyakit berbahaya.
Beberapa penanganan yang biasa dilakukan pada pasien pengidap ISPA adalah:
PEMBAHASAN
Sari mutiara Indonesia tentang penyuluhan kesehatan tentang penyakit ISPA berjalan
dengan lancar. Pegawai UPT. Puskesmas Kedai Durian ikut serta membantu dan
kesehatan merupakan kelompok ibu-ibu senam dan pasien yang datang kepuskesmas.
dahulu dan membagi leaflet ISPA kepada peserta penyuluhan, kemudian mencoba
beberapa pertanyaan mengenai pengertian, gejala dan cara pencegahan agar terhindar
dari penyakit ISPA. Setelah menggali pengetahuan dasar kemudian pemateri mulai
berlangsung kurang lebih selama 30 menit dan akhir sesei pemateri memberikan
kesempata kepada peserta penyuhan untuk mengajukan pertanyaan terkait materi yang
Promosi kesehatan ini dilakukan setelah mendapatkan izin dari pihak Puskesmas
untuk melakukan promkes kepada lansia dan pasien yang datang di Puskesmas Kedai
Durian yang akan didampingi langsung oleh preseptor. Pelaksanaan promkes tentang
penyakit ISPA ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 01 Desember 2023, penyuluhan
dilakukan setelah kegiatan senam lansia yang rutin diadakan di Puskesmas Kedai Durian
setiap Jum’at pagi. Peserta yang hadir pada kegiatan ini yakni sebanyak 5 orang yang
PKPPA yang akan melakukan promosi kesehatan sembari membagikan leaflet kepada
para peserta promkes dan menanyakan apa yang diketahui oleh para peserta tentang
penyakit ISPA, pemateri memberikan kesempatan tanya-jawab kepada para peserta untuk
menanyakan apa yang sekiranya belum ataupun kurang mereka ketahui tentang ISPA
sehingga membuat mayoritas para peserta menjadi sangat antusias dan bersemangat
untuk mengajukan pertanyaan kepada para pemateri. Setelah semua pertanyaan dari para
peserta sudah terjawab dan mereka merasa puas dengan jawaban yang mereka terima,
pemateri menutup kegiatan promkes ini dengan mengucapkan terima kasih dan
memberikan semangat untuk menjalani pola hidup sehat kepada para peserta promkes.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Kegiatan promosi kesehatan ini adalah kegiatan yang memiliki dampak positif
karena dapat meningkatkan rasa antusias dan pengetahuan para lansia dan orang tua
peserta promkes tentang penyebab hingga pencegahan penyakit ISPA (infeksi saluran
pernapasan atas ) karena metode ceramah yang dilakukan pada kegiatan ini
menghadirkan sesi tanya-jawab sehingga membuat para peserta promkes pada kegiatan
ini menjadi sangat antusias dan bersemangat, dan dari kegiatan ini diharapkan dapat
merubah kebiasaan pola hidup sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup para
peserta promkes.
5.2 Saran
merupakan penyakit yang dapat mengancam nyawa dan tetap menjaga kebersihan
lingkuhan dan menerapkan pola hidup sehat bagi pasien dengan ISPA agar tetap rutin
Dwiprahasto, I., Suryawati, S., dan Santoso, B., 1998, Pemakaian dan Pengelolaan Obat
WHO, 2013. Tatalalaksana Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Anak :
Jakarta
Kesehatan
LAMPIRAN
PUSKESMAS KEDAI
DURIAN