Anda di halaman 1dari 15

No

Konsep Hubungan Total Pemohon Kredit


1

Penetapan Batas Wewenang Persetujuan Kredit


2

Tanggung Jawab Pejabat Pemutus Kredit


3

Proses Persetujuan Kredit


Permohonan Kredit
4

Analisa Kredit
7
8

10

11
12

Rekomendasi persetujuan kredit


12

Pemberian Persetujuan Kredit


13

14

Perjanjian Kredit.
15

16

17

Persetujuan Pencairan Kredit


18

19

Prosedur Realisasi Kredit


20

21

22

23

24
25
26
27

28

29

30

Penolakan Permohonan Kredit.


31

32

Dokumentasi kredit
Jenis Dokumen Kredit
33

Penyimpanan dan Penggunaan Dokumen Kredit


34

Prosedur Pengambilan Barang Jaminan (Nasabah datang langsung)


35

36

37

Prosedur Pengambilan Barang Jaminan (Via AO)


38

39

40

Administrasi Kredit
Penatausahaan kredit
41

Tata cara pengadministrasian kredit


Tata cara pengadministrasian kredit harus mencakup unsur dalam sistem pengendalian intern yang paling sedikit,
terdiri atas:
42

43

44

45
46
47

48

Pengawasan Kredit
Prinsip pengawasan kredit
49

50

51
52

53

Objek Pengawasan Kredit


54

55

Cakupan Pengawasan Kredit


56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

Terhadap Ekstern BPR


66

67

68

69
70

Audit Intern Perkreditan


71

72

73

74
75
SOP PENGAJUAN KREDIT

Konsep Hubungan Total Pemohon Kredit


Persetujuan pemberian kredit harus didasarkan atas penilaian menyeluruh terhadap semua fasilitas kredit
yang diberikan secara bersamaan kepada nasabah baik itu perorangan maupun secara kelembagaan
(perusahaan), yang tertuang dalam analisa kredit.

Penetapan Batas Wewenang Persetujuan Kredit


Penetapan pengaturan batas wewenang persetujuan kredit didasarkan pada SK Direksi antara lain plafond
kredit, keterkaitan nasabah dengan BPR, nasabah berisiko tinggi, dll sesuai dengan tingkatan level pejabat
kredit yang ditunjuk oleh Direksi.

Tanggung Jawab Pejabat Pemutus Kredit


Tanggung jawab pemutus kredit merupakan suatu proses yang memastikan bahwa pemberian kredit itu
didasarkan pada analisa, kejujuran, keobyektifan, kecermatan, serta terlepas pada kepentingan petugas,
dan itu dilakukan dari mulai tingkat AO sampai tingkat komisaris, sesuai dengan batas dan wewenangnya.

Proses Persetujuan Kredit


Permohonan Kredit
Permohonan kredit dilakukan secara tertulis baik untuk kredit baru, perpanjangan jangka waktu,
tambahan kredit maupun permohonan perubahan persyaratan kredit.

Permohonan kredit sebagaimana dimaksud pada angka 1), harus memuat informasi yang lengkap dan
memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pada prosedur perkreditan, termasuk
riwayat perkreditan pada BPR.

Data, informasi, dan dokumen yang disampaikan dalam permohonan kredit harus diverifikasi untuk
memastikan kelengkapan dan kebenarannya.

Analisa Kredit
Bentuk format analisis kredit disesuaikan dengan jumlah dan jenis kredit.
Analisis kredit harus menggambarkan konsep hubungan total pemohon kredit apabila pemohon telah
mendapat fasilitas kredit atau dalam waktu bersamaan mengajukan permohonan kredit lainnya.

Petugas membuat data debitur/calon debitur meliputi aspek 5 C (Capital, Character, Capacity, Collateral,
Condition of Economy)
Menyusun analisa ekonomis untuk melihat sejauh mana pengaruh terhadap perkembangan usaha debitur.

Membuat analisa keuangan debitur baik secara kualitatif dan kuantitatif.


Mencari sumber data debitur untuk menyusun analisa ekonomis dengan: hasil survey lapangan dan
investigasi, serta data dari instansi dan media massa
Rekomendasi persetujuan kredit
Rekomendasi persetujuan kredit harus disusun secara tertulis berdasarkan hasil analisis kredit yang telah
dilakukan. Isi rekomendasi kredit harus sejalan dengan kesimpulan analisis kredit.
Pemberian Persetujuan Kredit
Setiap pemberian persetujuan kredit harus memperhatikan analisis dan rekomendasi persetujuan kredit.

Setiap pemberian persetujuan kredit yang berbeda dengan isi rekomendasi harus dijelaskan secara
tertulis.
Perjanjian Kredit.
Bentuk, format, dan isi perjanjian kredit paling sedikit memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum yang
dapat melindungi kepentingan BPR dan debitur
Setiap kredit yang telah disetujui harus dituangkan dalam perjanjian kredit (akad kredit) secara tertulis
yang memuat jumlah, jangka waktu, suku bunga, tujuan penggunaan, tata cara pembayaran kembali
kredit serta persyaratan-persyaratan kredit lainnya sebagaimana ditetapkan dalam keputusan persetujuan
kredit dimaksud

Perjanjian kredit minimum dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan salah satunya disampaikan kepada debitur.

Persetujuan Pencairan Kredit


Pencairan kredit hanya disetujui dalam hal seluruh syarat-syarat yang ditetapkan dalam surat persetujuan
pemberian kredit dan perjanjian kredit telah dipenuhi oleh pemohon kredit.
Sebelum pencairan kredit dilakukan, harus dipastikan bahwa seluruh aspek hukum yang berkaitan dengan
kredit telah diselesaikan dan telah memberikan perlindungan yang memadai bagi BPR maupun debitur.

Prosedur Realisasi Kredit


Bagian administrasi kredit menerima berkas permohonan kredit yang sudah disetujui dari bagian kredit
dengan syarat administrasi lengkap.
Apabila kredit menggunakan pengikatan pengikatan jaminan, persyaratan dibuat rangkap 3, bila tidak
menggunakan pengikatan jaminan, persyaratan dibuat rangkap 2.
Oleh bagian administrasi kredit disiapkan surat persetujuan realisasi kredit.
Apakah ada pengukuran yang digunakan apabila tidak ada pengikatan jaminan ?
Kalau IYA, apa pengukurnya ?
Bila ada pengikatan jaminan, maka dibuatkan surat pengantar kepada pihak terkait (notaris, asuransi, BPN,
dkk) oleh bagian administrasi kredit.
Didaftar pada buku register realisasi pinjaman oleh staff administrasi kredit.
Untuk nasabah baru, dimintakan register untuk tabungan ke CS
Dibuatkan surat perjanjian kredit beserta kelengkapannya oleh staff administrasi kredit.
Diverifikasi oleh Kasie Administrasi Kredit dan atau Kabag Administrasi Kredit untuk Kantor Pusat, Kepada
Unit untuk kantor pelayanan kas, sedangkan untuk kantor cabang oleh Kasie Administrasi dan Umum atau
Pemimpin Cabang/Wakil Pemimpin Cabang.

Staff Administrasi kredit membacakan isi perjanjian kredit serta memintakan tanda tangan nasabah.

Setelah ditandatangai nasabah, kemudian diverifikasi oleh Kasie Administrasi Kredit dan atau Kabag
Administrasi Kredit untuk Kantor Pusat, Kepala Unit untuk Kantor Pelayanan Kas, sedangkan untuk Kantor
Cabang oleh Kasie Administrasi dan Umum atau Wakil Pemimpin Cabang.

Kwitansi dan kartu angsuran pinjaman diserahkan ke teller untuk dilakukan pembayaran/pencairan.

Penolakan Permohonan Kredit.


Keputusan penolakkan permohonan pengajuan kredit disampaikan secara tertulis dan atau lisan kepada
nasabah dengan atau tidak disertai alasan penolakan.
Dalam penolakan permohonan pengajuan kredit, maka jika diminta semua berkas permohonan bisa
dikembalikan kepada mepohon kecuali: formulir permohonan, lampiran analisa bank, laporan SID.

Dokumentasi kredit
Jenis Dokumen Kredit
Jenis dokumen kredit yang harus didokumentasikan disesuaikan dengan kredit yang diberikan, antara lain
dokumen pengajuan kredit, dokumen analisis kredit, perjanjian kredit, dan warkat pencairan kredit

Penyimpanan dan Penggunaan Dokumen Kredit


Setiap dokumen kredit harus disimpan dengan aman dan tertib sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai dokumen perusahaan. Tata cara penggunaan atau
pengambilan dokumen kredit dari tempat penyimpanannya harus diyakini memiliki pengamanan yang
memadai.

Prosedur Pengambilan Barang Jaminan (Nasabah datang langsung)


Nasabah datang langsung ke bank dengan menunjukkan kartu angsuran, bukti pelunasan, dan identitas
asli.
Bagian administrasi kredit mengecek kebenaran pelunasan, kemudian diserahkan kepada Kasie/Kabag
Administrasi Kredit untuk Kantor Pusat dan Kasie Bagian Administrasi dan Umum atau Pemimpin Cabang
untuk kantor cabang, untuk selanjutnya diproses pengambilan barang jaminan tersebut.

Nasabah dan debitur menandatangani dan mencantumkan nama lengkap pada buku pengambilan barang
jaminan dan menerima barang jaminan tersebut.
Prosedur Pengambilan Barang Jaminan (Via AO)
AO mengisi blangko pengambilan barang jaminan kemudian diserahkan ke KasiE atau Kabag Administrasi
Kredit.
Kasie/ Kabag administrasi Kredit untuk Kantor Pusat dan Kasie Administrasi dan Umum atau Pemimpin
Cabang untuk kantor cabang mengecek kebenaran pelunasan, selanjutnya menyerahkan barang jaminan
tersebut kepada AO atau petugas kredit dengan melampirkan tanda terima untuk dimintakan tandan
tangan nasabah.

AO menandatangani buku pengambilan barang jaminan, kemudian menyerahkan kepada nasabah dengan
bukti tanda terima dan atau meminta kartu angsuran dari nasabah untuk diarsip Bagian Administrasi
Kredit.

Administrasi Kredit
Penatausahaan kredit
Seluruh kredit yang diberikan oleh BPR, harus dicatat dan dibukukan secara benar, lengkap, dan akurat
serta mencakup seluruh informasi yang diperlukan.
Jika IYA, data apa yang diadministrasikan ?
Permohonan Kredit, Penilaian Analisa Kredit, Pemutusan (Persetujuan/Penolakan) Permohonan Kredit,
Pelaksanaan Kredit, Dokumen Jaminan Kredit, Pengawaan Kredit, Pengikatan Jaminan/Asuransi Kredit

Tata cara pengadministrasian kredit


Tata cara pengadministrasian kredit harus mencakup unsur dalam sistem pengendalian intern yang paling sedikit,
terdiri atas:
Penetapan pegawai dan/atau unit kerja yang bertanggung jawab dalam pengadministrasian perkreditan.

Jenis dokumen yang harus ditatausahakan paling sedikit meliputi dokumen pengajuan kredit, dokumen
analisis kredit, perjanjian kredit, warkat pencairan kredit, dokumen yang terkait dengan debitur, dan
dokumen terkait dengan agunan serta pengikatannya.

Seluruh data yang berhubungan dengan debitur mulai dari data permohonan kredit, persetujuan kredit
pengawasan sampai dengan pelunasan diadministrasikan dalam folder-folder khusus kredit

Dokumen yang sifatnya asli diamankan dalam lemari besi dalam khasanah
Seluruh laporan terkait dengan data kredit debitur dimasukkan dalam folder khusus tersebut.
Petugas yang bertanggung jawab di khasanah barang jaminan adalah Kabag Administrasi Kredit/
Pemimpin Cabang dan Kasie Administrasi Kredit/ Kasie Administrasi dan Umum.
Tata cara penatausahaan, kodifikasi dokumen, masa retensi dokumen selama 10 (sepuluh) tahun.

Pengawasan Kredit
Prinsip pengawasan kredit
Fungsi pengawasan kredit harus diawali dengan upaya yang bersifat pencegahan dini terhadap
kemungkinan atas terjadinya praktik pemberian kredit yang tidak sehat dan/atau hal-hal lain yang dapat
merugikan BPR.

Jika ada pelanggaran terhadap PKPB dan prosedur pelaksanaan kredit dapat segera diketahui dan
dilaporkan kepada pejabat yang berwenang, direksi, dan/atau dewan komisaris.
Bagi pihak yang diawasi diberikan kesempatan menjelaskan permasalahannya.
Pengawasan sehari-hari oleh direksi dan/atau pejabat yang berwenang yaitu Kanit/Kasie/Kabag Kredit
secara berjenjang atas setiap pelaksanaan.
Pengawasan yang dilakukan SPI atau Direksi dalam menangani audit intern terhadap semua aspek
perkreditan
Objek Pengawasan Kredit
Pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur pemberian kredit serta pejabat atau pegawai
BPR yang terkait dengan perkreditan.
Pengawasan terhadap semua jenis kredit dan debitur, terutama kredit kepada pihak terkait dengan BPR,
debitur grup, dan/atau debitur besar. Pengawasan terhadap pihak-pihak tersebut harus dilakukan secara
intensif.

Cakupan Pengawasan Kredit


Memantau dan mengawasi kesesuaian proses pemberian kredit dan penagihan dengan kebijakan,
prosedur, dan ketentuan yang berlaku.
Memastikan bahwa jumlah kredit yang diberikan tidak melanggar atau melampaui BMPK sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Memantau dan mengawasi kesesuaian penanganan kredit bermasalah (restrukturisasi kredit, hapus buku,
hapus tagih, dan pengambilalihan agunan) dengan PKPB, ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Memantau kesesuaian pelaksanaan pengadministrasian dokumen perkreditan dengan ketentuan yang


berlaku.
Memantau penetapan kualitas kredit dan kecukupan jumlah penyisihan penghapusan kredit sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Memberikan peringatan dini kepada unit kerja atau pegawai terkait dalam hal kualitas kredit debitur atau
seluruh portofolio kredit di unit kerja atau pegawai tersebut berpotensi mengalami penurunan.

Mengevaluasi kesesuaian penetapan pegawai yang menempati jenjang jabatan di bidang perkreditan
dengan kompetensinya.
Mengawasi perilaku pegawai perkreditan dan melaporkan kepada pejabat di atasnya, kepada direksi
dan/atau dewan komisaris dalam hal terjadi pelanggaran atau penyimpangan yang dilakukan oleh pegawai
perkreditan.

Mengevaluasi kebijakan, prosedur, organisasi, dan manajemen perkreditan secara menyeluruh.

Memantau pelaksanaan pengadministrasian dokumen kredit dan pengikatan agunan apakah sudah sesuai
dengan ketentuan BPR dan ketentuan yang berlaku.
Terhadap Ekstern BPR
Mengawasi penggunaan kredit sesuai dengan tujuan penggunaan kredit sebagaimana tercantum dalam
perjanjian kredit.
Memantau perkembangan usaha debitur termasuk pemantauan melalui kegiatan kunjungan ke lokasi
usaha dan agunan debitur sewaktu-waktu dengan didasarkan pada kriteria antara lain jumlah fasilitas
kredit, jenis debitur, jenis usaha, dan/atau kualitas kredit.

Memberikan peringatan dini secara tertulis kepada debitur apabila terjadi penurunan kualitas kredit
debitur yang diperkirakan memiliki risiko bagi BPR.
Laporan kunjungan pembinaan dan pemantauan nasabah
Memantau pembayaran angsuran kredit debitur dan mencocokkan saldo kredit debitur dengan saldo
kredit yang ada di pembukuan.
Audit Intern Perkreditan
Pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan PKPB, prosedur pemberian kredit dan ketentuan intern
BPR yang berlaku serta ketentuan dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya

Kualitas kredit dan kecukupan jumlah penyisihan penghapusan kredit telah sesuai dengan ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai kualitas aset produktif dan pembentukan penyisihan
penghapusan aset produktif

Pemberian kredit kepada pihak terkait dengan BPR, debitur grup, dan/atau debitur besar telah sesuai
dengan PKPB dan ketentuan yang mengatur mengenai BMPK
Pemantauan pelaksanaan administrasi dokumen perkreditan sesuai dengan ketentuan terkait
Penanganan kredit bermasalah, yaitu restrukturisasi kredit, hapus buku, hapus tagih, dan pengambilalihan
agunan, telah sesuai dengan PKPB dan ketentuan terkait lain

Apakah ada kalkulasi pendapatan bunga atas kredit ?


TIDAK
YA TIDAK
RELEVAN

P
P

P
P
P

P
P

P
P
P

P
P

Dibuat Direview

Yoma Achmad F. Abram S.

Anda mungkin juga menyukai