Anda di halaman 1dari 8

Bauran Pemasaran

Definisi Bauran Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 75), bauran pemasaran merupakan


seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai
tujuan perusahaannya di pasar sasaran. Sedangkan menurut Lamb, Hair, Mc Daniel
(2001:55) bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi, promosi
dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran
yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Jadi dari pengertian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa bauran pemasaran merupakan himpunan variabel yang dapat
dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen
dalam pasar sasarannya. Perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai pasar yang akan
dituju dan memuaskan keinginan konsumen.1

Marketing Mix (Bauran Pemasaran) merupakan serangkaian alat


pemasaran yang digunakan perusahaan (dalam hal ini rumah sakit) terus menerus
untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Dengan Marketing
Mix, pihak rumah sakit akan dapat mengembangkan kegiatan pemasaran lebih
luas dan spesifik untuk rumah sakit karena lebih rinci, upaya yang dilakukan akan
lebih jelas dan terarah.2

Tujuan Bauran Pemasaran

Bauran pemasanan biasanya digunakan untuk strategi pemasaran suatu


perusahaan. Namun saat ini tidak demikian, fasilitas pelayanan kesehatan pun
memerlukan sebuah strategi perencanaan untuk memasarkan atau
mempromosikan suatu produk barang atau jasa yang dimiliki. Sehingga
terciptanya loyalitas dari konsumen atau pelanggan (Diniaty & Agusrinal, 2014).3

Bauran pemasaran diharapkan dapat meningkatkan Perceived quality pasien yaitu


penilaian pasien terhadap suatu jasa. Bila persepsi pasien terhadap mutu pelayanan yang
diberikan oleh rumah sakit sudah baik, maka image pasien (corporate image) terhadap
rumah sakitpun akan menjadi positif. Kondisi ini dapat meningkatkan kepuasan pasien
(customer satisfaction), yang berlanjut pada pembentukan loyalitas pasien (Customer
Loyality). Informasi dari pasien yang loyal akan menguntungkan pihak manajemen rumah
sakit, karena membantu pemberian informasi yang positif kepada masyarakat. 4

Strategi Bauran Pemasaran

1. Produk (Product)
Menurut Philip Kotler, produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
dapat ditawarkan atau dijual ke pasar untuk memuaskan suatu keinginan sesuai
dengan kebutuhan konsumen berupa barang atau jasa. Produk yang dijual ke
pasar adalah sesuatu yang dapat dimiliki atau dirasakan bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk dalam bidang jasa
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh penjual jasa untuk diketahui,
diperhatikan, dicari dan dibeli oleh calon konsumen.5
Menurut Kotler & Armstrong (2018) beberapa karekteristik dari atribut
produk adalah sebagai berikut :
a. Product quality (kualitas produk) merupakan kemampuan produk meliputi
daya tahan produk, kehandalan produk, tingkat akurasi yang dihasilkan oleh
produk, kemudahan dalam mengoperasikan dan memperbaiki produk, dan
lain sebagainya.
b. Product features (fitur produk) merupakan alat pembeda produk perusahaan
terhadap produk pesaing yang sejenis.
c. Product style and desain (gaya dan desain produk) menjelaskan penampilan
produk yang sensasional dan bernilai seni akan mendapat perhatian
komsumen
d. Product variety (varian produk) merupakan varian tipe atau jenis produk
yang dibuat dan ditawarkan suatu perusahaan kepada konsumen.
e. Brand name (nama produk) merupakan nama produk yang dibuat
perusahaan untuk membedakan produk mereka dengan produk pesaingnya.
f. Packaging (kemasan) merupakan desain kreatif dari wadah atau kemasan
untuk produk yang dihasilkan.
g. Sizes (ukuran) merupakan bentuk atau berat produk yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk menarik perhatian konsumen.
h. Services (layanan) merupakan layanan yang diberikan oleh perusahaan
untuk mendukung keberlangsungannya penjualan produk.
i. Returns (pengembalian) merupakan pembatalan transaksi yang diberikan
perusahaan kepada konsumen apabila menerima produk gagal atau rusak.6

Produk rumah sakit adalah jenis pelayanan yang ditawarkan oleh pihak
rumah sakit yang meliputi pelayanan preventif, diagnostik, terapeutik, dan
sebagainya. Rumah sakit dengan pelayanan produk yang lengkap mampu
memicu minat pasien untuk menggunakan fasilitas pelayanan rumah sakit
tersebut (Reni dkk, 2018). Selain itu, adanya produk unggulan juga dapat
menjadi daya tarik untuk rumah sakit yang dapat menarik minat pelanggan.
Selanjutnya, pendekatan produk juga dapat dilakukan untuk
membandingkan keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen
dapat memilih produk yang lebih baik. Produk yang dihasilkan oleh rumah
sakit berupa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien, untuk
tercapainya harapan sembuh pada pasien yag dirawat di rumah sakit tersebut. 4,5

2. Harga (Price)
Harga merupakan sejumlah uang dimana konsumen membayar untuk
memperoleh produk maupun jasa atau sejumlah uang yang ditukarkan
konsumen atas nilai dari suatu produk guna memperoleh manfaat atau
kepemilikan atau penggunaan atas produk. Harga merupakan elemen bauran
pemasaran yang paling fleksibel yang dapat berubah dengan cepat dalam
jangka pendek dibandingkan dengan elemen bauran pemasaran lainnya. atau
jasa tersebut.
Kotler dan Amstrong (2018) menjelaskan ada beberapa indikator dalam
menetapkan harga yaitu:
a. Keterjangkauan harga, adalah kemampuan konsumen dalam menjangkau
harga produk yang ditetapkan oleh perusahaan.
b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, konsumen cenderung memilih
harga yang lebih tinggi dengan adanya perbedaan kualitas.
c. Daya saing harga merupakan keputusan konsumen dalam membeli suatu
produk apabila manfaat yang dirasakan lebih tinggi atau sama dengan yang
telah dikeluarkan untuk mendapatkan produk tersebut.
d. Kesesuaian harga dengan manfaat merupakan perbandingan harga suatu
produk dengan produk lainnya, dimana dalam hal ini mahal murahnya suatu
produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen terkait dengan manfaat yang
dirasakan konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.6
Dalam menentukan suatu tarif pelayanan, rumah sakit harus
memperhitungkan antara perhitungan, biaya yang dikeluarkan dengan
pelayanan yang diberikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa dalam
penetapan tarif harus diperhitungkan secara benar dan terperinci antara biaya
yang telah dikeluarkan dengan pelayanan yang diberikan.2

3. Promosi(Promotion)

Promosi dilakukan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon


pembeli, yang merupakan bagian dari komunikasi. Communication mix berupa
kegiatan penyampaian pesan pesan perusahaan/produsen kepada calon
pembeli. Kegiatannya beragam antara lain dalam bentuk Advertising (iklan)
dan word to mouth (informasi dari mulut ke mulut). Iklan (Advertising), yaitu
bentuk presentasi atau promosi berupa komunikasi impersonal (impersonal
communication) yang digunakan oleh perusahaan tertentu melalui media yang
dibayar oleh sponsor tertentu. Sedangkan pemasaran dari mulut ke mulut,
merupakan informasi seorang pelanggan kepada orang lain, dengan cara
menceriterakan pengalamannya pada saat menggunakan jasa tersebut. Dengan
dasar pengalaman masing-masing pengguna jasa, maka informasi yang
disampaikan bisa positif ataupun negatif.4

4. Tempat(Place)

Lokasi adalah letak rumah sakit dan jarak jangkauan yang harus ditempuh,
sehingga berdampak pada perhitungan waktu tempuh untuk mencapainya.
Untuk rumah sakit, variabel ini penting, karena berhubungan dengan kondisi
kesehatan pasien yang mungkin memburuk secara tiba-tiba. Biasanya lokasi
lebih menekankan pada tempat layanan perawatan pasien yang membutuhkan
pertolongan dalam rangka penyembuhan penyakit. Persepsi pasien terhadap
jasa dapat dipengaruhi oleh atsmosfir (suasana) yang dibentuk oleh eksterior
dan interior fasilitas tempat tersebut. Suasana lingkungan yang tenang dan
nyaman akan membuat pasien merasa senang, serta mampu memotivasi
penyembuhan dari penyakitnya.4

5. Orang(People)

People adalah semua aktor yang berpartisipasi dalam proses penyajian jasa
atau penyampaian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Segala
tindakan dan sikap pegawai di rumah sakit, seluruh pegawai medis dan non
medis, cara berpakaian dan penampilan berpengaruh terhadap persepsi pasien
terhadap rumah sakit. Dalam penelitian Mahyardiani menjelaskan bahwa
manusia adalah semua sumber daya manusia yang terlibat dalam memberikan
pelayanan kepada konsumen. SDM rumah sakit terdiri dari dokter, perawat,
karyawan, dan seluruh aspek rumah sakit. Semua tindakan dari SDM akan
mempengaruhi kepuasan pengguna layanan kesehatan, mulai dari cara
berpakaian, cara berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya Orang-orang
dalam bauran pemasaran di sektor jasa adalah orang-orang yang terlibat
langsung dalam melakukan semua kegiatan, dan sangat penting dalam
mempengaruhi kualitas produk/jasa yang ditawarkan.4

Orang (people) atau partisipan adalah semua pelaku yang terlibat di dalam
penyajian jasa, sehingga mempengaruhi persepsi pembeli. Yang dimaksud
dengan people yaitu keahlian karyawan rumah sakit. Adanya Orang (keahlian
karyawan atau dokter) dalam rumah sakit, merupakan elemen penting dalam
proses produksi jasa dan penyelenggaraan pelayanan yang dapat menjadi nilai
tambah dan lebih kompetitif bagi rumah sakit yang bersangkutan.4

6. Proses (process)
Semua prosedur, mekanisme, dan aktivitas aktual untuk menyediakan
layanan dimana layanan disampaikan kepada pelanggan. Proses juga mencakup
semua prosedur dan mekanisme kegiatan dalam memberikan layanan dengan
kata lain juga semua kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Prosesnya adalah ketika produsen mengirimkan produk ke
konsumen. Penelitian Sawitri (2016) menyatakan bahwa di rumah sakit proses
pelayanan meliputi lama saat memberikan pelayanan, lama mendapatkan
pelayanan dari dokter, dan lama mendapatkan obat. Proses ini berpengaruh
pada peningkatan loyalitas pasien dan kepuasan pasien terhadap pelayanan
yang diberikan. Lu’luatul et al, Tamtomo, dan Sulaeman (2019) menyatakan
bahwa proses merupakan faktor utama dalam memberikan pelayanan karena
konsumen akan memandang sistem penyampaian pelayanan sebagai bagian
dari pelayanan. Jika proses tersebut dilakukan dengan baik, maka pasien akan
memiliki tingkat kepuasan yang tinggi.4

7. Bukti Fisik (Physical Evidence)


Bukti Fisik / Physical evidence yang merupakan bentuk nyata yang
ditawarkan kepada nasabah. Hurriyati, 2005 menjelaskan bahwa Bukti Fisik
adalah sesuatu yang secara signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen
untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan, juga dikenal sebagai
lingkungan fisik dimana penyedia dan penerima jasa berinteraksi.
Zeithmal dan Berry dalam Tjiptono (2014) dalam penelitian Yuliantine,
Indasah, dan Siyoto (2018) menyebutkan aspek kepuasan pasien. Termasuk di
dalamnya estetika berupa pelayanan yang berkaitan dengan tata ruang dan
ruangan. Bukti fisik adalah ruang di mana layanan dapat berinteraksi langsung
dengan konsumen. Di rumah sakit, bukti fisik meliputi fasilitas fisik rumah
sakit, gedung dan peralatan rumah sakit.4

Kekurangan Bauran Pemasaran


Kekurangan Konsep Bauran Pemasaran Constantinides (2006) menyatakan
bahwa secara umum kritik terhadap kekurangan konsep bauran pemasaran adalah
menyangkut modifikasi terkait konsep bauran pemasaran dengan menambahkan
elemen-elemen pada parameter-parameter tradisional dari bauran pemasaran.
Kekurangan dari konsep bauran pemasaran dikemukakan oleh beberapa pakar
sebagaimana diuraikan berikut ini:

1. Kekurangan orientasi internal (lack of internal orientation) yaitu kekurangan


utama dari konsep bauran pemasaran adalah kurangnya orientasi kepada
pelanggan
2. Kekurangan interaksi dengan konsumen yaitu bauran pemasaran mengabaikan
kondisi alamiah bahwa tidak semua konsumen meminta nilai yang lebih tinggi
namun lebih pada proses transaksi dan komunikasi yang terkendali oleh
pemasar mengingat interaksi yang lebih baik antara konsumen dengan pemasar
dapat mengurangi tingkat beralihnya konsumen pada pesaing dan akan
meningkatkan kepercayaan konsumen.
3. Kekurangan elemen-elemen strategis yaitu ketidak sesuaian antara bauran
pemasaran dengan rencana strategis perusahaan mengingat faktor-faktor
lingkungan eksternal dan faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan akan menjadi ancaman dan peluang bagi perusahaan.6

DAFTAR PUSTAKA
1. Syaputra, D., Marsih, Y. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Optik Humaira di Sekayu.
2. Putri, PS., Fajar, NA., Misnaniarti. Penerapan Marketing Mix Melalui
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2011.
3. Nurlina, F., Sasari, M. Marketing Mix, Implementation of Marketing Strategies
in Health Services : Literature Review. Healtcare Nursing Journal.
Tasikmalaya. Vol.4.No.1. 2022.
4. Kafa, R. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pasien Dalam
Memilih Jasa Rumah Sakit.EKBISI. 2013
5. Mutia, M. Penerapan 7P Mix Marketing Pada Pasien Kepuasan di Rumah
Sakit. FKM UI. 2022
6. Hartini. Manajemen Pemasaran.Media Sains Indonesia. 2021.
7. Handayani, M., Istiqamah, NF. Analisis Manajemen Pemasaran di Bidang
Pelayanan Kesehatan(Literature Review).Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan
Akuntansi. Makassar. 2022.

Anda mungkin juga menyukai