Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dudi Suhendra, S.

Pd
No.UKG : 201500788927
Tugas : LK. 2.1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab


No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Masalah
1 Hanya 50% motifasi Dikutip dari acm.ac.id menyebutkan 1. Guru tidak banyak
Peserta didik dalam bahwa Proses belajar mengajar yang mengetahui strategi
mengukuti proses pembelajaran untuk menarik
dilakukan di kelas selama ini
pembelajaran PJOK perhatian Peserta didik
seringkali satu arah dimana siswa 2. 50% Peserta didik malu
hanya mendengarkan apa yang untuk bertanya
disampaikan guru. Oleh karenanya, 3. Guru tidak mengetahui
siswa lebih dilibatkan secara aktif karakter Peserta didik
untuk berinteraksi dengan guru atau
antar siswa. Prosentase kemampuan
siswa dalam memahami dan mengingat
materi apa yang telah dipelajari
sebelumnya hanya 5% jika mereka
sekadar mendengarkan penjelasan
guru.

https://www.umy.ac.id/interaksi-
guru-dan-siswa-penting-dalam-
proses-belajar-mengajar

Sumber Wawancara kepada Siswa :


Irwansyah Azizi
 Peserta didik hanya menerima
saja apa yang di jelaskan guru
 Peserta didik tidak banyak
berlatih bersama teman atau
mandiri dan lebih banyak
Bermain
 Tidak adanya program literasi. 1. Perpustakaan yang tidak
 Hanya sedikit Peserta didik menarik dan tidak ada
yang berkunjung jadwal kunjungan kelas ke
keperpustakaan perpustakan
 Masih ada peserta didik 2. Peserta didik tidak
yang tidak tahu Gerakan membaca materi di buku
dalam Roll Belakang paket karena kurangnya
walaupun sudah di minat membaca
paparkan informasi berupa
video dan gambar dari Roll
Belakang.
2 Kesulitan belajar Peserta didik Dikutip dari sumber 1. Kurangnya latihan Roll
termasuk Peserta didik radarsemarang.jawapos bahwa Depan Dan Belakang,
berdasarkan pengalaman guru Hasil evaluasi pembelajaran guling
mengajar di Kelas VI belakang pada pertemuan pertama,
ternyata peserta didik banyak yang
kurang percaya diri dan mengalami
kesulitan untuk melakukan dorongan
tangan ke belakang sehingga karena
kurang besarnya daya dorong tangan
akhirnya guling belakang yang
dilakukan tidak berhasil.
https://radarsemarang.jawapos.com/
untukmu-guruku/721382542/matras-
bidang-miring-solusi-mengatasi-
kesulitan-belajar-materi-senam-
lantai-guling-belakang

Sumber Wawancara kepada Guru :


Dedek Kurniawan, S.Pd
 Peserta didik kesulitan
mengahafal gerakan Roll
Belakang
 Peserta didik tidak melakukan
gerakan Roll Belakang
dengan benar
3 Relasi / hubungan guru dengan Dikutip dari sumber akupintar.id 1. Guru penjas jarang
Orang tua terkait anak didik menyebutkan melibatkan orang tua dalam
pembelajaran masih sangat proses pembelajaran
terbatas 1. Kedekatan Guru dan Orang Tua 2. Orang tua tidak
untuk Mengenali Karakter dan bertanya kepada Peserta
Kebutuhan Siswa didik apa yang
2. Bersikap Sabar dan Terbuka dipelajari di sekolah
dalam Menjalin Komunikasi mengenai PJOK.
3. Menunjukkan Semangat dan
Antusiasme terhadap Ilmu
Pengetahuan
4. Manfaatkan Hal-Hal yang
Disukai Siswa dalam
Pembelajaran
5. Menghargai Usaha dan
Pencapaian Siswa

https://akupintar.id/info-pintar/-/
blogs/membangun-kedekatan-dan-
hubungan-baik-antara-guru-dengan-
siswa

Sumber Wawancara kepada Orangtua:


Armansyah
 Jarang melibatkan orang
tua dalam pembelajaran
PJOK
 Orang tua siswa tidak dilibatkan
dalam kegiatan proses
pembelajaran di sekolah.
4 Guru belum maksimal Dikutip dari sumber perpusteknik.com 1. Guru tidak terlalu memiliki
mengimplementasikan model bahwa Salah satu faktor utamanya pengetahuan metode
model pembelajaran inovatif pembelajaran.
adalah keterbatasan pengetahuan dan 2. Guru jarang mendapatkan
pemaham an guru mengenai model pelatihan pembelajaran
model pembelajaran inovatif ini. inovatif
Banyak guru yang masih merasa lebih
nyaman dengan metode pengajaran
konvensional yang sudah lazim
digunakan sejak lama. Mereka
mungkin menganggap model-model
inovatif terlalu rumit atau
membutuhkan waktu dan usaha ekstra
yang tidak mereka siapkan.

Tidak hanya itu, kurangnya akses dan


dukungan dari pihak sekolah juga
menjadi kendala dalam penerapan
model pembelajaran inovatif.
Beberapa sekolah, terutama di daerah
terpencil, masih kurang mendapatkan
sumber daya yang cukup untuk
menerapkan model-model ini. Mereka
mungkin tidak memiliki akses yang
memadai terhadap teknologi atau
perpustakaan yang lengkap. Hal ini
membuat guru kesulitan untuk
menerapkan pembelajaran inovatif
dengan baik.

https://perpusteknik.com/penerapan-
model-pembelajaran-inovatif-belum-
maksimal/

Sumber Wawancara kepada Kepala


Sekolah : Ainun, S.Pd
 Guru belum memahami setiap
karakteristik dari model-
model pembelajaran yang
inovatif
 Guru jarang menggunakan
model pembelajaran inovatif
5 Penyampaian konsep materi  Adanya materi ajar yang 1. Guru kurang literasi dalam
yang keliru dilewatkan karena guru masih pembelajaran.
belum memahami 2. Kemampuan guru yang
kurang dalam menyajikan
 Pembelajaran yang diterapkan
materi soal HOTS
guru masih lots atau kurangnya 3. Karena kurang nya Latihan
bahan mengajar. dalam memahami Roll
 Peserta didik tidak kurang mampu Belakang, sehingga siswa
Memahami, karena konteks dalam cendrung gagal ketika
melakukan roll Belakang itu sulit. melakukan gerakan Roll
Belakang dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai