Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: Arham, S.Pd.,M.Pd
Asal Institusi: SMA Negeri 3 Makassar

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


telah penyebab masalah
diidentifikasi

1 Literasi KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan


(Kurangnya Berdasarkan jurnal Renjana pendidikan analisis terhadap hasil
minat baca dasar Volume 3 Nomor 1, Februari 2023 kajian literatur dan
dengan judul RENDAHNYA MINAT hasil wawancara,serta
peserta didik)
BACA ANAK SMA (Hadi et al., 2023) dikonfirmasi melalui
Terdapat beberapa faktor yang observasi dapat
menyebabkan rendahnya minat baca diketahui bahwa
siswa : penyebab munculnya
1. Kurangnya dukungan orang tua masalah rendahnya
2. Kurangnya buku yang tersedia minat baca siswa saya
3. Gaya pembelajaran yang tidak adalah :
sesuai
4. Faktor Kreatifitas guru dalam 1. Kurangnya
merancang metode pembelajaran dukungan dan
5. Faktor teman sebaya perhatian orang tua
Link: https://prospek.unram.ac.id/ dirumah serta
index.php/renjana/article/vi ew/303 adanya faktor
lingkungan sekitar
Hasil Wawancara Langsung yang
Teman Sejawat (Senin, 20-11-2023) mempengaruhi
1. Faktor lingkungan anak. Peran orang
tua bagi anak
2. Sarana yang belum memadai
sangat besar
3. Kurangnya perhatian orang tua termasuk minat
4. (Sarbi, S.Pd) baca. Anak
KEPALA SEKOLAH (Senin, biasanya akan
20-11-2023) menirukan
kebiasaan orang
1. Guru tidak merancang
tuanya. Oleh karena
pembelajaran dengan baik itu, kebiasaan
2. Guru kurang memberi motivasi membaca harus
kepada siswa diperhatikan orang
3. Faktor lingkungan sekitar tua.
kurangnya motivasi orang tua. 2. Siswa lebih tertarik
(Drs. Nasriadi, M.Pd) bermain sehingga
tidak konstrasi
4.
dalam belajar.
5. Guru (Senin, 20-11-2023) 3. Faktor dari dalam
diri sendiri
1. Siswa lebih banyak bermain
2. Siswa lebih sering main hp
ketimbang membaca buku
pelajaran
(Ftriani, S.Pd.)
PAKAR (Senin, 20-11-2023)

Pada umumnya ada pengaruh dari


lingkungannya dan yang paling dominan
sekarang adanya game melalui hp.
(Dr. Ifa Safira, M.Pd)
2 Masalah Belajar Kajian Literatur Setelah dilakukan
yaitu hambatan anilisi terhadap hasil
Kongnitif pada Nadiyah Abdullah (2013) : Anak berkbutuhan kajian literatur dan
khusus adalah anak yang mempunyai hasil wawancara serta
anak Auitis
kelainan/penyimpangan dari kondisi rata-rata anak konfirmasi melalui
normal dalam hal fisik, metal maupun karakteristik obeservasi dapat
diketahui bahwa
perilaku sosialnya. Anak berkebutuhan khusus tentu
masalah belajar yaitu
akan menghadapi berbagai masalah yang hambatan kognitif
berhubungan dengan kekhususannya. pada anak autis adalah
mereka masih
Link: https://jurnalfkip.samawa- mempunyai ingatan
university.ac.id/khusus/artic yang cukup baik,
namun guru belum
/view/1 melakukan
pendampingan secara
Hasil Wawancara: KEPALA SEKOLAH GURU khusus untuk siswa
(Senin, 20-11-2023) berkebutuhan khusus
dan menyamaratakan
1. Guru sulit merubah atau merancang model gaya belajar siswa.
pembelajaran inovatif Dan guru belum mampu
menerapkan
2. Belum adanya guru pendamping khusus di pembelajaran
sekolah reguler Berdiferensiasi
 Disekolah tidak
(Drs. Nasriadi, M.M.Pd.) memiliki guru
pendamping khusus
Rekan Sejawat (Senin, 20-11-2023)  Belum mampu
menerapkan
1. Kurangnya motivasi yang diberikan guru
pembelajaran
2. Siswa kurang fokus dalam belajar berdiferensiasi
 Tidak melakukan
(Sarbi, S.Pd) asesmen awal /
Diagnostik untuk
memetakan
PAKAR GURU (Senin, 20-11-2023) kebutuhan belajar
peserta didik.
1. kesulitan guru merubah atau merancang  Guru kurang
model pembelajaran inovatif dan Belum memotivasi
adanya guru pendamping khusus di sekolah peserta didik.
reguler.  Guru mengajar
tanpa media yang
(Dr. Ifa Safira) menarik.
 Suasana kelas kurang
menarik
 Metode mengajar
kurang bervariasi
3 Model KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan
pembelajaran analisis terhadap hasil
tidak inovatif Berdasarkan Jurnal Literasi dan Pembelajaran kajian literatur dan
Indonesia Vol.1 No. 1. 2021: 1-5 dengan judul hasil wawancara,serta
Analisis Tantangan Guru Dalam Menerapkan dikonfirmasi melalui
Pembelajaran Yang Inovatif di SMAN Tundung observasi dapat
diketahui bahwa
Kecamatan Batukliang Tahun Ajaran 2020/2021
penyebab munculnya
(Rahma & Dafit, 2021). Berdasarkan observasi di Model pembelajaran
SMAN Tundung Batukliang, peneliti menemukan inovatif masih sangat
permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran terbatas dikarenakan :
inovatif pada pembelajaran Sejarah, dibuktikan para guru rata-rata
dengan adanya : mengalami tantangan
atau kesulitan seperti
1. Para guru yang masih belum memahami pemanfatan teknologi ,
tentang pembelajaran inovatif. siswa yang kurang
fokus dalam belajar
2. Pembelajaran yang dilaksanakan juga ,siswa sulit mengerti
kurang bervariatif karena guru kurang menguasai tentang pembelajaran
karna merasa
berbagai macam model pembelajaran inovatif.
pembelajaran yang
3. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru membosankan.
kurang melakukan improvisasi sarana dan  Perlunya pelatihan
terhadap Guru
prasarana sumber belajar seperti alat dan bahan,
mengenai metode
serta model pembelajaran. pembelajaran
4. Guru hanya mengajar apa adanya, sehingga  Kurangnya
pemahaman guru
dalam pembelajaran matematika masih terdapat
terkait model-model
kecendrungan guru jarang menggunakan pembelajaran
 Kurangnya motivasi
metode, media/alat peraga, sehingga
guru dalam
kemampuan matematika guru yang
pengembangan diri
rendah tetapi unggul di mata pelajaran
yang lain.
Link: https://jurnalfkip.samawa-
university.ac.id/JLPI/article
/view/1
Hasil Wawancara: KEPALA SEKOLAH
GURU (Senin, 20-11-2023)
1. Guru belum memahami
pembelajaran inovatif
2. Guru sulit merubah atau merancang
model pembelajaran inovatif
3. Kurang menguasai materi,
pemahaman model pembelajaran
inovatif yang masih terbatas
(Drs. Nasriadi, M.M.Pd.)
Rekan Sejawat (Senin, 20-11-2023)
1. Kurangnya sarana dan prasarana
disekolah
2. Kurangnya motivasi yang diberikan
guru
3. Minat belajar siswa menurun
4. Siswa kurang fokus dalam belajar
(Sarbi, S.Pd)
PAKAR GURU (Senin, 20-11-2023)
kesulitan guru merubah atau merancang
model pembelajaran inovatif karena
perencanaan pembelajaran sudah di
tentukan dari dinas pendidikan.
(Dr. Ifa Safira)

4 Asesmen 1. Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis


(Kesulitan dalam Penyebab utama siswa mengalami kesulitan terhadap hasil kajian
menjawab soal dalam menjawab soal HOTS adalah karena literatur dan hasil
mereka tidak memahami materi. Berdasarkan
hots). wawancara serta
wawancara dengan beberapa siswa diperoleh
informasi bahwa mereka tidak paham dengan komfirmasi dapat
materi yang sudah diajarkan oleh guru. Hal ini 1. sulit dipahami dan
terungkap antara lain dari hasil wawancara dengan dimengerti.
siswa. 2. Kurangnya
Di antara siswa tersebut adalah Rehan perhatian peserta
Ramadhani, yang menyatakan “Dalam belajar saya didik terhadap
kurang mengerti dengan materi yang disampaikan
materi yang
oleh guru, karena saat guru mengajar di kelas
terlalu cepat menjelaskan materi sehingga saya disampaikan oleh
kesulitan memahami materi” (Wawancara tanggal guru.
20-11-2023). 3. Cara mengajar guru
Hal yang sama juga diungkapkan oleh sulit dipahami karena
Ferdi Juliano Putra sebagai berikut ; dalam penyampaian
“Guru ketika mengajar menggunakan bahasa materi terkadang tidak
sulit saya pahami, sehingga materi yang diajarkan
tidak dapat saya pahami dengan baik.” terlalu jelas
(Wawancara tanggal 20-11-2023)
Selanjutnya, wawancara 6 November dengan
Muhammad Syafrirullah juga mengatakan; “Cara
mengajar guru sulit saya pahami karena dalam
penyampaian materi terkadang tidak terlalu jelas
terdengar.”( Wawancara tanggal 20-11-2023).

Rizki Pratama Dalman dan Junaidi Junaidi 107


Naradidik: Journal of Education & Pedagogy
Siswa Tidak Memahami Materi
Link :
https://naradidik.ppj.unp.ac.id/index.php/nara/article/
vi ew/12

Penyebab siswa kesulitan menjawab soal


HOTS dalam pembelajaran adalah disebabkan
karena siswa yang tidak memahami materi dan
siswa yang tidak mengerti perintah soal. Masalah
tidak hanya terjadi dari siswanya tetapi juga
disebabkan oleh guru yang tidak menjelaskan dan
tidak membiasakan siswa dalam mengerjakan soal.
Link :
https://naradidik.ppj.unp.ac.id/index.php/nara/article/
vi ew/12

2. Hasil Wawancara Langsung


 Teman Sejawat (Senin, 20-11-2023)
 Penyebab sehingga tidak bisa
mengerjakan soal hots karena
materinya tidak dimengerti dan
pejelasannya menggunakan bahasa
sulit dimengerti dan dipahami.
(Sarbi, S.Pd)
 Kepala Sekolah (Senin, 20-11-2023)
 Berdasarkan wawancara kepala
sekolah bahwa penyebab siswa sulit
mengerjakan soal hots disebabkan
karena kurang dipahami materi yang
disampaikan oleh guru. (Drs.
Nasriadi, M.M.Pd)
 Pakar (Senin, 20-11-2023)
 Berdasarkan hasil wawancara
pengawas bahwa penyebab peserta
didik sulit mengerjakan soal hots
adalah karena kurangngnya perhatian
peserta didik ketika guru
menyampaikan materi hots oleh
karena itu pesrta didik kewalahan
ketika mengerjakan soal hots.
(Dr. Ifa Safira,M.Pd)

Anda mungkin juga menyukai