Per 3
Per 3
TUJUAN PERCOBAAN
Memahami prinsip-prinsip dan cara pemisahan campuran senyawa
organik menjadi senyawa tunggal dengan menggunakan metode ekstraksi
cair-cair.
B. LANDASAN TEORI
D. URAIAN BAHAN
1. ACETONUM (Depkes RI, 1995 : 27)
E. SKEMA KERJA
F. HASIL
Gambar Hasil
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan perconaan ekstraksi senyawa
organik. Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat daricampurannya
dengan menggunakan pelarut, pelarut yang digunakan harus dapat
mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya
(Wilson dkk, 2000). Ekstraksi yang digunakan pada percobaan ini adalah
ekstraksi cair-cair. Ekstraksi cair-cair atau yang dikenal dengan ekstraksi
solvent merupakan proses pemisahan fasa cair yang memanfaatkan
perbedaan kelarutan zat terlarut yang akan dipisahkan antara larutan asal
dan pelarut pengekstrak (solvent) campuran (Khopkar, 2010). Prinsip dari
ekstraksi ini adalah memisahkan zat campuran berdasarkan perbedaan dari
sifat fisik suatu senyawa. Senyawa organik yang akan dipisahkan pada
percobaan ini adalah kafein yang ada pada teh celup. Kafein dalam dunia
farmasi dapat digunakan pengobatan jantung,stimulant pernapasan dan
juga sebagai peluruh kencing (Tahir, 2013).
Dalam praktikum kali langkah pertama yang dilakukan adalah
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian menimbang
serbuk teh sebanyak 10 gr lalu masukkan ke dalam erlenmeyer, tambahkan
20 gram natrium karbonat dan 225 ml aquades mendidih, tungguh hingga
7 menit, lalu dekantasi campuran kedalam erlenmeyer lainnya. Setelah itu,
erlenmeyer yang berisi serbuk teh ditambahkan kembali 50 ml aquades
mendidih lalu didekantasi secepatnya kedalam campuran yang pertama.
Kemudian lakukan ekstraksi dalam corong pisah dengan penambahan 30
ml diklorometana, kocok corong pisah secara perlahan hingga tidak
terbentuk emulsi, sambil membuka keran corong pisah untuk
mengeluarkan tekanannya. Setelah itu, diamkan hingga terbentuk 2 fasa,
lalu pisahkan filtrat yang mengandung senyawa kafein dan pelarut
diklorometana. Lakukan destilasi menggunakan bunsen untuk
menguapkan diklorometana hingga menyisakan senyawa kafein.
Kemudian rekristalisasi ekstrak tersebut menggunakan 5 ml aseton panas
lalu tambahkan n-heksan beberapa tetes, tunggu hingga terbentuk kristal,
jika tidak terbentuk, dinginkan dengan es batu. Setelah itu ambil kristal
dan timbang berapa gram jumlah kristal ekstrak teh yang dihasilkan.
Setelah melakukan percobaan tersebut di peroleh hasil kristal seberat 0,59
gram.
Adapun kegunaan bahan yang digunakan pada praktikum hari ini
yaitu, natrium karbonat digunakan agar kandungan tanin dalam teh dapat
diserap (bereaksi) dan masuk ke dalam fasa cair sehingga membentuk
garam tanin atau anion fenolik. Kegunaan diklorometana yaitu melarutkan
kafein yang merupakan senyawa organik nonpolar dapat larut pada
diklorometana yang juga merupakan senyawa organik nonpolar.
Kegunaan kalsium klorida anhidrat yaitu agar air yang masih terdapat pada
fasa diklorometana dapat diserap oleh kalsium klorida. Kegunaan aseton
adalah berfungsi menarik pengotor polar yang mudah menguap. Kegunaan
N-heksana yaitu berguna dalam penarikan aseton karena ligroin bersifat
non polar (Ammar, 2014).
H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa prinsip
kerja dari ekstraksi yang digunakan adalah memisahkan senyawa
campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik dari senyawa, terutama pada
perbedaan kelarutan dari pelarut organik dengan senyawa yang terekstrak.
I. SARAN
Sebaiknya praktikan lebih teliti dan berhati-hati dalam melakukan
praktikum, agar kegiatan praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR REFERENSI
Ammar, A.G. 2014. Pemisahan Senyawa Organik: Ekstrak Daun dan Isolasi
Kafein dari Daun Teh Serta Uji Kaloid. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Bandung.
Bombardelli, E., 1999, The Medical Plant Industry. Florida: CRC Press Inc.