Anda di halaman 1dari 11

A.

TUJUAN PERCOBAAN
Memahami prinsip-prinsip dan cara pemisahan campuran senyawa
organik menjadi senyawa tunggal dengan menggunakan metode ekstraksi
cair-cair.

B. LANDASAN TEORI

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan


perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang
berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik. Terdapat dua jenis
ekstraksi, yaitu ekstraksi cair-cairdan ekstraksi padat-cair. Ekstraksi cair-
cair yaitu zat yang diekstraksi terdapat didalam campuran yang berbentuk
cairan. Sementara ekstraksi padat-cair yaitu zatyang diekstraksi terdapat
dalam campuran yang berbentuk padatan. Dalam ekstraksi, berlaku hukum
distribusi atau partisi yang dirumuskan bila suatu zat terlarut terdistribusi
antara dua pelarut yang tidak dapat campur, maka suatu temperatur yang
konstan untuk tiap spesi molekul terdapat angka banding berubah dengan
sifat dasar kedua pelarut dan angka banding distribusi tidak bergantung
pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada. Harga
angka bandingberubah dengan sifat dasar kedua pelarut, sifat dasar
zat terlarut, dan temperatur. Hal ini didasarkan tepatnya pada bagaimana
analit berpindah dari air kelapisan organik (Fahrudy,2015).
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu
padatan atau cairan dengan bantuan pelarut cair sebagai separating agen
(agen pemisah). Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang
berbeda dari komponen-komponen dalam campuran. Ekstraksi pelarut
cair-cair merupakan satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran
yang dipisahkan dengan bantuan pelarut (Bombardelli, 1999). Prinsip kerja
pemisahan senyawa dengan metode ekstraksi adalah dengan memisahkan
suatu zat berdasarkan perbedaan sifat dari suatu zat, terutama pada
perbedaan kelarutan suatu zat yang akan dipisahkan (Sembiring, 2007).
Ekstraksi cair-cair atau yang dikenal dengan ekstraksi solvent
merupakan proses pemisahan fasa cair yang memanfaatkan perbedaan
kelarutan zat terlarut yang akan dipisah kanantara larutan asal dan pelarut
pengekstrak (solvent). Aplikasi ekstraksi cair-cair terbagi menjadi dua
kategori yaitu aplikasi yang bersaing langsung dengan operasi pemisahan
lain dan aplikasi yang tidak mungkin dilakukan oleh operasi pemisahan
lain. Apabila ekstraksi cair-cair menjadi opersai pemisahan yang bersaing
dengan operasi pemisahan lain, maka biaya akan menjadi tolak ukur yang
sangat penting. Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari
suatu zat padat atau zat cair dengan bantuan pelarut. Ekstraksi juga
merupakan proses pemisahan antara satu atau lebih komponen dari suatu
campuran homogen yang biasanya menggunakan pelarut cair (solven)
sebagai separating agen. Pemisahan ini terjadi atas dasar kemampuan larut
yang berbeda dari komponen-komponen dalam suatu campuran (Khopkar,
2010).
Senyawa organik adalah senyawa molekuler dengan kandungan
utama dalam senyawa tersebut adalah atom karbon dan atom hidrogen.
Contoh senyawa organik adalah kafein. Kafein adalah alkaloid, satu khas
dari senyawa yang terjadi di alam yang mengandung nitrogen dan
mempunyai sifat basa amina organik. Kafein biasanya terkandung dalam
daun teh, dimana kandungan kafein dalam daun teh sekitar 2%-5%.Kafein
adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat di daun teh (Camelia
sinensis), biji kopi, (Coffea arabica), dan biji coklat (Theobromacacao).
Kafein bekerja dengan menstimulasi SSP (sistem saraf pusat), dengan efek
menghilangkan rasa letih, lapar dan mengantuk.Kafein dapat
meningkatkan daya konsentrasi dan kecepatan reaksi serta prestasi otak
dan suasana jiwa diperbaiki. Kafein juga dapat memperkuat daya
konstraksi dari jantung, vasodilatasi perifer dan diuretis (Tjay dan
Rahardja,2007). Kafein (1,3,7-Trimethylxanthine) adalah kerabat
mehylxantin yang secaraluas tersebar di banyak jenis tumbuhan. Kafein
juga dimanfaatkan manusia sebagai produk makanan dan minuman seperti
teh, kopi dan coklat. Dalam bidang farmasi, kafein biasanya digunakan
untuk pengobatan jantung,stimulant pernapasan dan juga sebagai peluruh
kencing. Kafein dalam farmasi dapat dipisahkan dengan metode ektraksi
(Tahir, 2013).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Timbangan digital
b. Timbangan analitik
c. Gelas beker
d. Gelas ukur
e. Erlenmeyer
f. Pipet tetes
g. Batang pengaduk
h. Corong pisah
i. Sendok tanduk
j. Statif
k. Hotplate
l. Bunsen
m. Panci
n. Kaca arloji
o. Gegep
p. Pipet volum
q. Korek
2. Bahan
a. Teh serbuk
b. Aquades
c. Aseton
d. N-heksan
e. Natrium Karbonat
f. Kertas saring
g. Kertas perkamen

D. URAIAN BAHAN
1. ACETONUM (Depkes RI, 1995 : 27)

Nama resmi : ACETONUM


Sinonim : Asetan/aseton
Rumus molekul : CH3COCH3
Rumus struktur :-
Berat molekul :58,08
Pemerian : Cairantransparan, tidak berwarna, mudahmenguap;
bau khas. Larutan (1 dalam 2) netral terhadap
kertas lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol, dan
dengan eter dan dengan kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauhkan dari api.
K/P : Sebagai pelarut.
2. AQUA DESTILLATA (Depkes RI, 1979 : 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA


Sinonim : Air suling
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur :-
Berat molekul :18,02
Pemerian : Cairan jernih ; tidak berwarna ; tidak berbau ; tidak
mempunyai rasa.
Kelarutan :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
K/P : Sebagai pelarut.
3. DIKLOROMETANA ( Depkes RI, 1979 : 668)
Nama resmi : DIKLOROMETANA
Sinonim : Metilen klorida
Rumus molekul : CH2Cl2
Rumus struktur :-
Berat molekul :-
Pemerian : Cairan mudah bergerak, jernih, tidak berwarna.
Kelarutan :-
Penyimpanan :-
K/P : Sebagai pelarut.
4. HEXAMINUM (Depkes RI, 1979 : 283)
Nama resmi : HEXAMINUM
Sinonim : Heksamina / Metenamina / n-Heksan
Rumus molekul : C6H12N4
Rumus struktur : -
Berat molekul : 140,15
Pemerian : Hablur mengkilap tidak berwarna atau serbuk
hablur putih ; tidak berbau; rasa membakar dan
manis kemudian agak pahit. Jika dipanaskan pada
suhu lebih kurang 260̊ menyublim.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 1,5 bagian air, dalam
12,5 ml etanol (95%) P dan dalam lebih kurang 11
bagian kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
K/P : Sebagai pelarut.
5. NATRII CARBONAS (Depkes RI, 1979 : 400)
Nama resmi : NATRII CARBONAS
Sinonim : Natrium karbonat
Rumus molekul : Na2CO3H2O
Rumus struktur : -
Berat molekul : 124,00
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air
mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
K/P : Sebagai penyerap tanin.

E. SKEMA KERJA

Siapkan Alat dan Bahan.

Masukkan 10 gram serbuk teh ke dalam erlenmeyer dan


tambahkan 20 gr natrium karbonat dan air mendidih
sebanya 225 ml.

Biarkan campuran selama 7 menit lalu dekantasi


campuran ke dalam erlemeyer lainnya.

Erlenmeyer yang mengandung kantong teh, tambahkan 50 ml


air panas dan segera dekantasi ekstrak teh, kemudian gabung
dengan ekstrak teh sebelumnya.

Masukkan ekstrak teh ke dalam corong pisah tambahkan


30 ml diklorometana

Kocok corong pisah secara perlahan selama


5 menit sambil membuka keran untuk
mengeluarkan tekanan udara/gas dari dalam
corong pisah.

Diamkan campuran dalam corong pisah


hingga terbentuk 2 lapisan.
Ambil filtrat dan lakukan distilasi
menggunakan hotplate magnetic stirrer
untuk menguapkan diklorometana.

Lakukan rekristalisasi menggunakan 5 ml aseton panas lalu


tambahkan n-heksan tetes demi tetes sampai terbentuk kristal
putih kehijauan.

Jika belum terbentuk kristal, dinginkan


menggunakan es batu sampai terbentuk
kristal.

Timbang kristal yang didapatkan.

F. HASIL

Gambar Hasil

Terbentuk kristal berwarna coklat


Berat kristal : 0,59 gram

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan perconaan ekstraksi senyawa
organik. Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat daricampurannya
dengan menggunakan pelarut, pelarut yang digunakan harus dapat
mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya
(Wilson dkk, 2000). Ekstraksi yang digunakan pada percobaan ini adalah
ekstraksi cair-cair. Ekstraksi cair-cair atau yang dikenal dengan ekstraksi
solvent merupakan proses pemisahan fasa cair yang memanfaatkan
perbedaan kelarutan zat terlarut yang akan dipisahkan antara larutan asal
dan pelarut pengekstrak (solvent) campuran (Khopkar, 2010). Prinsip dari
ekstraksi ini adalah memisahkan zat campuran berdasarkan perbedaan dari
sifat fisik suatu senyawa. Senyawa organik yang akan dipisahkan pada
percobaan ini adalah kafein yang ada pada teh celup. Kafein dalam dunia
farmasi dapat digunakan pengobatan jantung,stimulant pernapasan dan
juga sebagai peluruh kencing (Tahir, 2013).
Dalam praktikum kali langkah pertama yang dilakukan adalah
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian menimbang
serbuk teh sebanyak 10 gr lalu masukkan ke dalam erlenmeyer, tambahkan
20 gram natrium karbonat dan 225 ml aquades mendidih, tungguh hingga
7 menit, lalu dekantasi campuran kedalam erlenmeyer lainnya. Setelah itu,
erlenmeyer yang berisi serbuk teh ditambahkan kembali 50 ml aquades
mendidih lalu didekantasi secepatnya kedalam campuran yang pertama.
Kemudian lakukan ekstraksi dalam corong pisah dengan penambahan 30
ml diklorometana, kocok corong pisah secara perlahan hingga tidak
terbentuk emulsi, sambil membuka keran corong pisah untuk
mengeluarkan tekanannya. Setelah itu, diamkan hingga terbentuk 2 fasa,
lalu pisahkan filtrat yang mengandung senyawa kafein dan pelarut
diklorometana. Lakukan destilasi menggunakan bunsen untuk
menguapkan diklorometana hingga menyisakan senyawa kafein.
Kemudian rekristalisasi ekstrak tersebut menggunakan 5 ml aseton panas
lalu tambahkan n-heksan beberapa tetes, tunggu hingga terbentuk kristal,
jika tidak terbentuk, dinginkan dengan es batu. Setelah itu ambil kristal
dan timbang berapa gram jumlah kristal ekstrak teh yang dihasilkan.
Setelah melakukan percobaan tersebut di peroleh hasil kristal seberat 0,59
gram.
Adapun kegunaan bahan yang digunakan pada praktikum hari ini
yaitu, natrium karbonat digunakan agar kandungan tanin dalam teh dapat
diserap (bereaksi) dan masuk ke dalam fasa cair sehingga membentuk
garam tanin atau anion fenolik. Kegunaan diklorometana yaitu melarutkan
kafein yang merupakan senyawa organik nonpolar dapat larut pada
diklorometana yang juga merupakan senyawa organik nonpolar.
Kegunaan kalsium klorida anhidrat yaitu agar air yang masih terdapat pada
fasa diklorometana dapat diserap oleh kalsium klorida. Kegunaan aseton
adalah berfungsi menarik pengotor polar yang mudah menguap. Kegunaan
N-heksana yaitu berguna dalam penarikan aseton karena ligroin bersifat
non polar (Ammar, 2014).

H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa prinsip
kerja dari ekstraksi yang digunakan adalah memisahkan senyawa
campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik dari senyawa, terutama pada
perbedaan kelarutan dari pelarut organik dengan senyawa yang terekstrak.
I. SARAN
Sebaiknya praktikan lebih teliti dan berhati-hati dalam melakukan
praktikum, agar kegiatan praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR REFERENSI

Ammar, A.G. 2014. Pemisahan Senyawa Organik: Ekstrak Daun dan Isolasi
Kafein dari Daun Teh Serta Uji Kaloid. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Bandung.

Bombardelli, E., 1999, The Medical Plant Industry. Florida: CRC Press Inc.

Depkes, R.I., 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen


Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes, R.I., 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Fahrudy, A.H., 2015. Laporan praktikum kimia organik 1" Pemisahan Kafein
Dari Daun Teh Dengan Metode Ekstraksi". Bandung: Uin Sunan Gunung
Djati.
Khopkar, S. M., 2010. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta:Universitas
Indonesia.
Sembiring . B., 2007. Teknologi Penyiapan Simplisia Terstandar Tanaman Obat.
Warta Puslitbangbun. Vol 13 (12).
Tahir, M.Z, 2013. Penentuan Kandungan Alkaloid Kafein Dalam daun Teh
Secara Ekstraksi Pelarut. Kendari : Universitas Halu Oleo.
Tjay, T. H. dan Rahardja, K., 2007. Obat-Obat Penting Edisi VI. Jakarta : Elex
Media Komputindo.
Wilson I D, Michael C, Colin F. P, dan Edward, R A. 2000. Encyclopedia of
Separation Science. Academic Press. 118-119.

Anda mungkin juga menyukai