Anda di halaman 1dari 16
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN SE PENYAKIT DBD we No. Dokumen — : 16/PDM/UKM/2021 Wp No. Revisi 00 Tanggal Terbit_ : 13 Januari 2027 POM Halaman 16 PUSKESMAS dr. Maria Refianti, M.Kes| KAMPUS NIP.197903092007012020 DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG PUSKESMAS KAMPUS TAHUN 2021 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang ‘Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang Ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, dan menjangkit luas di banyak negara di Asia Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue masing-masing dapat menyebabkan demam berdarah, baik ringan maupun Fatal .Demam berdarah yang lebih parah ditandai dengan demam tinggi yang bias mencapai suhu 40-41-C selama dua sampai tujuh hari, ‘wajah kemerahan, dan gelaja lainya yang menyertai demam berdarah ringan .Berikutnya dapat muncul Kecenderungan pendarahan,seperti memar, hidung dan gusi berdarah, dan juga pendarahan dalam tubuh.Pada kasus yang sangat parah, mungkin berlanjut pada kegagalan saluran pernapasan, shock dan kematian. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes!SKIX/2004) Demam berdarah dengue merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, upaya promosi kesehatan pada prinsipnya terarah pada proses perubahan perilaku individu, keluarga, kelompok serta masyarakat umum, agar mau dan ‘mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan upaya pemberantasan penyakit demam berdarah di puskesmas,melakukan pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah hal ini dimaksudkan sebagai strategi acuan bagi pengelola program DBD dalam ‘melakukan peningkatan kualitas dan pengembangan pelayanan puskesmas. B. Tujuan Pedoman 4. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan upaya pemberantasan penyakit DBD di Puskesmas 2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan strategi upaya pemberantasan penyakit DBD C. Sasaran Polayanan Upaya pemberantasan penyakit DBD 4. Seluruh masyarakat yang ada di kelurahan Lorok Pakjo baik yang sehat maupun yang menderita DBD 2. Penanggung jawab program dan pelaksana program Lintas program dan lintas sektor D. Ruang Lingkup Pelayanan Pemborantasan ponyakit DBD Pelayanan Pemberantasan Penyakit Demam berdarag dengue meliputl 1. Kegiatan Pemberantasan Penyakit DBD di dalam gedung Puskesmas adalah: + Melakukan pemeriksaan fisik pasien dan pemeriksaan laboratorium. ‘+ Membuat surat rujukan, ‘= Pencatatan dan pelaporan 2. Kegiatan Pemberantasan Penyakit Demam berdarah dengue di Ivar gedung Puskesmas ‘Adalah: ‘+ Deteksi dini/ Buru Jentik Bersama Masyarakat ( BUTIK MAMA) * Pemeriksaan Jentik Berkala + Penyelidikan Epidemologi (PE) = Penyuluhan kepada masyarakat dan Anak sekolah melalui kegiatan yang ada didesal kelurahan/sekolah setempat «Kampung Bebas Jentik Fogging focus Batasan Operasional Batasan operasional Upaya pemberantasan penyakit DBD di puskesmas adalah : ‘a. Penemuan kasus secara dini/pelacakan kasus di masyarakat adalah pemeriksaan epidemologi ( PE ) untuk memeriksa jentik nyamuk DBD dirumah penderita DBD dan di ‘tempat penampungan air tempat umum tb. Butik Mama adalah Suatu Upaya atau salah satu cara untuk mencegah atau menurunkan ~angka kesakitan penyakit Demam Brdarah melalui PSN dengan Pemeriksaanl Pemberantasan jentik yang mengacu pada kegiatan GIRIJ (Gerakan Satu Rumah Satu sJumantik) ¢ Penyuluhan kesehatan Demam Berdarah Dengue (DBD) Dikenal dengan stan lain pendidikan Kesehatan atau sekarang sering disebut KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukas). Penyuluhan Kesehatan dapat dilaksanakan secara individu, kelompok dan massal DEFINISI OPERASIONALNYA VARIABEL PROGRAM INOVATIFIPENGEMBANGAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pomberantasan ponyaklt domam berdarah dengan Kegiatan Buruh jentik Borsama Masyarakat (BUTIK MAMA) 4) Jumlah rumah yang dilakukan pomorikeaan Jontik berkala (PUB) adalah jumlah rumah yang dilakukan pemerikasaan jentiknya secara facak dan berkala dalam Kurun waktu tertentu (3 bulanan ) di wilayah kerjanya, Cara Perhitungan/rumus : jum Target rumahyang 2) Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah jumlah yang bebes jentik dibandingkan dengan jumiah rumah yang diperiksa jentiknya dalam periode yang sama wilayah kerja puskesmas Cara Perhitungan/rumus : Jumfah rumah yang bebas enti jumlah rumah yang dipertksa | yentiknya® 100% 3) Penderita DBD ditangani : adalah jumlah kasus DBD yang ditemukan berdasarkan kriteria WHO dan ditangani sesuai standart tatalaksanna Target : 2024 100 % 4) Cakupan penyelidikan Epidemiologi ( PE ) kasus DBD adalah kegiatan penyelidikan epidemiologi yang dilakukan terhadap setiap kasus DBD di wilayah kerja puskesmas, meliputi kegiatan pemeriksaan jentik , pencarian kasus DBD yang lain serta_menentukan tindakan penanggulangan focus selanjutnya. Target : 2021 100% 5) Pelaksanaan penanggulangan focus ( FC ) adalah pelaksanaan kegiataan penanggulangan focus dilokasi penderita DBD untuk mencegah penularan lebih lanjut Meliputi kegiatan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk dan bila pertu foging focus. Target : 2021 100% 2. INDIKATOR DAN TARGET NO | INDIKATOR TARGET [ANGKARIIL | TARGET PENCAPAIAN KINERJA PKPISPM PUSKESMAS T__ | linsidens kasus 700% 2 12730554X100 DBD <49/100.000 | 000=39% Padk 2, | Prosentase penderita DBD di | 100% 2 100s - tangani 3, | Case fatality rate 0 0 0 0 kasus (CDR) 4, _ | Angka bebas jentik 205% 95% 295% 95% (ABS) 5, _| Jumiah wilayah KLB 0 0 0 0 DBD 4 3. INDIKATOR MUTU NO INDIKATOR TARGET | CAPAIAN ] KESENJA NGAN ‘Case fatality rate kasus (CDR) F. Landasan Hukum 4. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 20089 tentang Kesehatan 2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017 BABII STANDAR KETENAGAAN A. Kualifiks umber Daya Manusia ‘Seorang tenaga program DBD yang profesional memilki cir 4. Fisik, mental, dan spiritual optimal Hikmat Berpengetahuan luas Mendengarkan dengan nalar dan hat Memelihara dan menjaga reputasi profesi Memberikan pelayanan yang terbaik oa hen Kompetensi seorang tenaga pemberantasan penyakit DBD di Puskesmas yaitu memiliki kemampuan dalam 1. Perencanaan upaya pemberantasan penyakit DBD 2. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) antar pribadi, kelompok, publik via media massa termasuk publikasi poster, brosur, profil puskesmas dan program puskesmas, mengisi cara kesehatan di radio dan televisi lokal 3. Perluasan jejaring kemitraan dan jejaring koalisi 4, Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan 5. Pemantauan dan penilaian upaya Pemberantasan penyakit DBD Pemantauan dan penilaian upaya Pemberantasan penyakit DBD Penanggung jawab upaya dan pelaksanan upaya pemberantasan penyakit DBD merupakan tenaga kesehatan yang memiliki persyaratan kompetensi sebagai berikut No ‘SDM Kompetensiijazah__ Kompetensi tambahan 1 Penanggung Dill Kesling - Jawab Upaya Pemberantasan penyakit DBD B. Distribusi Ketenagaan Semua karyawan puskesmas wajib berpattisipasi dalam kegiatan pemberantasan penyakit DBD mulai di Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas adalah petugas DBD Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya pemberantasan penyakit DBD dikoordinir oleh Petugas DBD sesual dengan kebutuhan dan kesepakatan / . Jadwal Kegiatan. Jadwal pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit DBD disepakati dan disusun bersama dengan lintas program dan lintas sektor terkalt Penyulunan kepada ‘masyarakat 2 | Kegiatan Kampung Bebas Jentik Melakukan | pencarian kesus Pelacakan PE —— vilvdy ly fy fy fy fy fy fv fe fy Berkala Fogging Focus » BABII i STANDAR FASILITAS ‘a. Denah Ruang: Koordinasi pelaksanaan kegiatan Upaya pemberantasan penyakit DBD ditakukan oleh Penanggung jawab UKM DBD yang menempati ruang UKM (Promkes) dari gedung Puskesmas. Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di aula/Gazebo Puskesmas Kampus 'B. Standar Fasilitas Ruang Upaya Peberantasa penyakit Demam Derdah 4. Set alatkesehatan + Tensimenter & stetoskop: + Thermometer + Timbangan + Tinggi Badan * Senter ». Set Alat perlengkapan fogging 1) Alat fogging 2) abatesasi ©. Perlongkapan kantor 1) Computer dan printer 2) LeafletJeatiet 3) Poster-poster + seoual kebutuhen 4) Kursi keg > Guan 6) Lemar arsip buan 4. Poncatatan dan Poleporan 1) Buku register DBD +: Sesual Kebutuhan 2) Formu dan Surat Keterangan lain sosual kebutuhan pelayanan yang diberikan : Sosval Kebut 3) Kartu Status Pasion : a et ncn BABIV TATALAKSANA PELAYANAN A. Lingkup Kegiatan Upaya pemberantasan penyakit DBD Puskesmas Sugio berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas, termasuk Puskesmas Kawasan Pedesaan sehingga kegiatan dalam Upaya Pengendalian Penyakit DBD yang dilaksanakan meliputi : Kegiatan upaya pencegahan penyakit DBD di dalam Gedung. No. Upaya 5 Pemberantasan ry penyakit DBD 1. | Pemeriksaan © Anamnesa keluhan pasien kesehatan © Pemeriksaan fisik/tanda & gejala + Pemeriksaan laboratorium + Tatalaksana (pengobatan & perwatan) 2. | Melakukan rujukan | Mempersiapkan surat rujukan dan . ppasien yang akan dirujuk Naat bicsdizegeni {* Menentukan tempat rukan yang akan di puskesmas bee Mensiapkan transportasi untuk rujukan Petugas kesehatan yang akan merujuk 3) peneren + .Memberikan Konseling kepada keluarga tentang 7 penyebab penyakit DBD dan cara pencegahanya 4 | Metakukan pencatatan dan |* Melakukan pencatatan dan pelaporan dan seluruh kasus pelaporan DBD yang ditemukan diwilayah kerja puskesmas Sugio fen setiap bulan dan dilaporkan ke Dinas kesehatan lamongan / *° | pemberartasan Kegiatan penyakit DBD +. | weaken T. Pengumpulan Data pelacakankasus | 2. Mendeteksi kunjungan rumah 3, Melakukan pemeriksaan epidemologi di rumah penderita DBD dan rumah sekitamya dalam radius sekurang — kurangnya 100 meter serta disekolah jika kasus DBD adalah anak sekolah 4. Mendokumentasikan semua kegiatan 2. | BUTIKMAMA | @) Merencanakan waktu dan tempat pelaksanaan b) Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sector ©). Melakukan pemeriksaan dan pemberantasan jentik 4). Melakukan pencatan dan pelaporan €). Melakukan evaluasi kegiatan 2 | Penyuiunan paga | ® Merencanakan waktu dan tempat pelaksanaan masyarakat b) Mengundang kader atau tokoh masyarakat ©) Melaksanakan penyuluhan tentang DBD 4) Diskusi dan tanya jawab e) Pencatatan dan pelapor 3. | Penyulunan pada | ® Merencanakan waktu dan tempat pelaksanaan anak sekolah/ b. Mengundang kader atau tokoh masyarakat Roadshow DBO | ¢. Melaksanakan penyuluhan tentang Kesehatan jiwa 4. Diskusi dan tanya jawab .Evaluasi, dan renncana tindak lanjut f. pencatatan dan pelaporan 4. | Fogging Focus Kegiatan upaya pencegahan penyakit DBD di luar Gedung. 41, Petugas melakukan Penyelidikan epidemiologi (PE) Dari hasil PE diketahul apakah daerah tersbutpertu di foging atau tidak (ka di tomukan >2 penderita) Pelugas mengirikan hasil PE ke pengelola program P2 DBD Dinkes Kota Palembang untuk di laksanakan Fogging Pelugas menghubungl pengelola program P2DBD Dinkes dan Tim Fogging Petugas melakukan ersiapan pelaksanaan kegiatan fogging / g. Strategi Upaya pemberantasan penyakit DBD Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya kesehatan DBD Secara utuh yang meliputi 1.Profesional 2.Transparansi 3.Disiplin dan Tanggung Jawab 4.Kerjasama C. Langkah Kegiatan Upaya pemberantasan penyakit DBD 1. Perencanaan ‘Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan penyakit DBD yaitu : @. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas program di puskesmas Kajian kebujakan publik berwawasan Kesehatan yang sudah ada maupun yang peru dibuat dalam mengatasi masalah Kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas, Lokakaryamini di puskesmas yang membahas DBD yang terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat, melalui kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan serta ‘meningkatkan status kesehatannya, ‘Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan kecamatan untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik berwawaskan Kesehatan dalam mengatasi masala kesehatan termasuk penanganan kejadian luar biasa, dengan mengoptimalkan potensi dan peran jejaring kemitraan. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi masalah kesehatan seria ‘meningkatkan status kesehatan masyarakat. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Dilaksanakan dengan memperhatikan : .Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada dan memperbaiki program yang masih bermasalah b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan Pada periode sebulumnya ‘dengan kondisi kesehatar wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas aan Contoh matrik ea | Tara Kebutuian Somber | Tndiaior | Samm i . “ Daya Keberhasit |e an | Bia Dana | ABT [Tena =. sa ae 10 / 3, Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan kegiatan Demam berdarah dengue berdasarkan RUK Contoh matrik : Upaya | Kegiatan | Sasar | Target ] Val. | Rinclan | Lok] Tena | Jad] Total | Sumb © | Keseh en Kog | Polokson | osi | ga | wal | Angg | or atan aan aran | Biaya 1, Pelaksanaan Melaksanaan kegiatann Demam berdarah dengue sesuai dengan jadwal yang telah disusun bersama ‘Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan DBD 2. Pemantauan Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap pelaksanaan rogram DBD dengan tujuan memberikan umpan balk pada pengelolaan upaya pemberantasan penyakit DBD untuk perbaikan dan optimalisasi pelaksanaan upaya Pemberantasan penyakit DBD. Dilakukan untuk : @. Menetapkan masalah dan situasi b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi ‘¢. Merumuskan dan merevisi upaya solusi 3. Penilaian dan Evaluasi Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran upaya Pemberantasan penyakit DBD sebagai upaya meningkatkan kualitas rancangan perencanaan dan pelaksanaan keg baru. IN upaya pemberantasan penyakit DBD yang Rentang waktu : @, Evaluasi pra kegiatan pemberantasan penyakit DBD b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan pemberantasan bertangsung Evaluasi seteiah upaya pemberantasan penyakit DBD dilakukan penyakit DBD sedang BAB VI KESELAMATAN SASARANIPASIEN Pelaksanaan pelayanan UKM disolengg Keselamatan pasien’ sasaran program melalui mekanisme pelaporan sesuai dengan Indeks Keselamatan Pasien (IKP) yang telah ditetapkan, ‘Mutu pelayanan Kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tngkat kesempumaan pelayanan kesehatan, yang disalu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuar dengan tingkat Kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya ‘sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan B. Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan upaya Pemberantasan penyakit DBD adalah: 1. Risiko yang terkait dengan pelayanan sasaran/ pasien 2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana 3. Risiko financial “4, Risko lain (yang Iain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraanialat transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb) ‘Untuk mencegah terjadinya kasus diatas maka pelayanan puskesmas dalam meiaksanakan petayanannya harus senantiasa mempernatikan Keselamatan pasien (patient safety). Upava ‘Keselamatan Pasien adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman éalam sistem pelayanan Kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapal Maran Karis yang optimum, ¢. Sssaran Keselamatan Sasaran! Pasion meliputl : 1. Ketepatan identifkasi sasaran/ pasion; 2. Peningketan komunikasl yang efekti; 3, Peningkatan keamanan obat yang porlu diwaspadal, 4. Kepastian tepat-Jokasi, tepal-prosedur, lepat sasarany pasion 5, Pengurangan risiko infeksi terkail polayanan kesehatan; 6. Cara penanganan pasien DBD yang tepat BAB VII KESELAMATAN KERJA A. Keselamatan Kerja Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petuga puskesmas tersebut mempunyai resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit menular, dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai transmisi beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial sebagai media penularan penyakit yang lain. B. Tujuan Keselamatan Kerja 1) Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah sekehatan kerja divilayah kerja puskesmas. Teridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja dilingkungan Puskesmas 2) Teridentiikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas kawasan 3) Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualita. 4) _Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan 5) Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sector C. Strategi Keselamatan Kerja 1) Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja 2) Membantu petugas menyesuaikan dri dengan pekerjaannya, 3) Memelinara atau memperbaiki keadaan fist, mental, maupun sosial 4) Paka APD pada tindakan tertentu 5) Senantiasa metaksanakan pelayanan sesuai dengan SOP D._Pengelolaan Kesehatan Petugas Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Kampus diselenggarakan dengan ‘senantiasa memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan, E, Pencatatan dan Pelaporan ‘Semua kejadian yang berkaitan dengan program P2 DBD di catat dan dilaporkan kepada pimpinan 1. Pelaporan PE; Setiap ada Kasus 2. Butlk Mama: Trwulan 3. PUB : Trhwulan 4 BAB Vill PENGENDALIAN MUTU Pengendalian Mutu Upaya Pomberantasan ponyakit DBD Pengendalian mutu dilaksanakan dengan cara menentukan Indikator mutu. yang Gitetapkan berdasarkan standart kinerja/ standart pelayanan minimal yang meliputi indikator enyelenggaraan upaya puskesmas, Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan sasaran, hak dan kewajiban sasaran, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan. Tujuan Pengendalian Mutu Upaya Pemberantasan penyakit DBD 1) Terwujudnya pelayanan berkualitas 2) Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di puskesmas 3) Untuk meningkatkan cakupan pelayanan Jenis Kegiatan Pengendalin Mutu Upaya Pemberantasan penyakit DBD 1) Melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan program upaya pemberantsan penyaki DBD 2) Pelaksanaan kegiatan berdasarkan SOP 3) Menentukan Indikator Mutu upaya pemberantasan penyakit DBD 4) Audit Internal 15 BAB IX PENUTUP Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam Pelaksanaan upaya pemberantasan penyakit DBD dengan tetap memperhatikan prinsip proses Ppembelajaran dan manfaat, Keberhasilan kegiatan upaya pemberantasan penyakit DBD tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran ‘serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan. Penanggungjawab Program P2 DBD AMM ‘Salmah AMKL Nip.197903092007012020 Nip.19720917 1995052001 16

Anda mungkin juga menyukai