Anda di halaman 1dari 4

Khutbah I

‫اْلْي ه‬ ‫هه ه‬ ‫ه‬ ‫ اَلحغَهه َّ ه ه‬،‫ان‬ ‫اْلحس ه‬ ‫ف ح ه ه ه ه ه ه‬ ‫اع ه‬ ‫ضه‬ ‫اْلحس ه‬ ‫اَ حْلم ُد هلِله و هاس هع الح َف ح ه‬
‫ات ُك َّل‬ َ ‫ب ُج حوده تَس ُّح حَح‬ ُ ‫ن الذ حي ََل تَ َزحل َس َحائ‬ ِّ َ ‫اْلَ َسنَات ل َذوي حاْل حْيَان َو ح ح‬ َ ‫ َوُم‬،‫ان‬ َ ‫ض هل َو ح ح‬ َ ‫َح‬
‫ه‬ ‫ه‬
‫ اَلح َك هرحهْي الَّذ حي ََتَذَّ َن‬،‫ُّه حوهر َو حاْل حَزَمان‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ٍ ٍ
ُ ‫ اَ حْلَ هِّي الح َقيُّ حوم الَّذ حي َْلتَغحي‬،‫اْلَنَان‬
ُ ‫ض نَ َف َقاتُهُ ِبَِّهر الد‬ ‫العلحي هم الَّذ حي َْل ََيح َفى َعلَحيه َخ َواطُر ح‬ َ ،‫َوقحت َوأ ََوان‬
‫ض َوا هن‬
‫ب الِّهر ح‬ ‫ه‬ ‫ وأَ حش ُكره ُشكحرا نَنَ ُ هه ه‬،‫ان‬ ‫َْح ُده ْحُح ًدا ي ُفو ُق الحع َّد و ح ه‬ ‫هِبلحم هزي هد له َذ هوي ُّ ه‬
َ ‫ال به محنهُ َم َواه‬ ً ُُ َ َ‫اْلُ حسب‬ َ َ ‫َح‬ ُ َ ‫ أ ح‬.‫الشكَحران‬ ‫َح‬
‫اه هر َوَما انحطََوى‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫ عاَل الظَّ ه‬،‫ وم هْبز ُك هل من هسواه همن الحع َدهم ا ََل الح هوج َد هان‬،‫ان‬ ‫ك و ُّ ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
َُ ‫ح‬ َ َ ُ َ ‫السلحطَ َ ُ ح ُ ِّ َ ح‬ َ ‫ك لَهُ َدائ ُم الح ُملح‬ َ ‫ا حش َه ُد أَ حن َْلالَهَ اَّْل هللا َو حح َدهُ َْل َش هريح‬
َ‫ص هِّل َو َسلهِّ حم َعلَى‬ َ ‫ اللهم‬.‫استَ بَا َن‬ ‫َّض َح َو ح‬ َ ‫اْلَ َّق َح ََّّت ات‬‫ِب َرفَ َع هللاُ بههه ح‬ٌّ ‫ نَه‬،‫ان‬‫اْلنحس ه‬ ‫ه‬ ‫ه ه‬
َ ‫َن ُُمَ َّم ًدا َعحب ُدهُ َوَر ُس حولُهُ َوخ ح َْيتُهُ م حن نَ حوهع ح‬
‫اْلنَ ه‬
َّ ‫ َوأَ حش َه ُد أ‬.‫ان‬ ‫ه‬
َ‫َعلَحيه ح‬
‫ هِب حمتهثَ هال أَو هام هره‬،‫اعته هه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫سيه هد ََن ُُمَ َّم ٍد وعلَى أَلههه وأَصحابههه أ حَه هل ه ه ه ه‬
َ َ َ‫ي بهتَ حق َوى هللا َوط‬ َ ‫ أَيُّ َها حاْل حخ َوا ُن أُحوصحي ُك حم َوا ََي‬،‫ أ ََّما بَ حع ُد‬.‫الص حدق َو حاْل حح َسان‬ ِّ َ‫َ ح‬ ََ ِّ َ
‫الِلَ َح َّق تُ َقاتههه َوْل َتَُوتُ َّن إهْلَّ َوأَنحتُ حم ُم حسله ُمو َن‬
َّ ‫ين َآمنُوا اتَّ ُقوا‬ ‫َّ ه‬ ‫ قَ َال هللا تَع َاَل ه ه هه‬.‫اب نَو هاهي هه‬
َ ‫ ََي أَيُّ َها الذ‬:‫ِف كتَابه الح َك هرحهْي‬ ‫ُ َ ح‬ ‫اجتنَ ه َ ح‬
‫و ه‬
‫َ ح‬
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Segala puji bagi Allah swt Tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan kehidupan di muka bumi ini
sekaligus memberikan nikmat rezeki kepada makhluk-Nya. Kita sebagai makhluk sekaligus hamba-Nya
yang diamanahi menjadi pemimpin di muka bumi ini harus terus memanjatkan syukur atas kesempurnaan
kita diciptakan dan menyampaikan rasa syukur agar segala kebaikan yang telah dianugerahkan kepada kita
akan senantiasa ditambah oleh Allah swt. Alhamdulillahi rabbil alamin, menjadi ucapan yang patut
membasahi lisan kita setiap saat atas nikmat-nikmat yang terus mengalir sampai kita tidak mampu untuk
menghitungnya. Allah telah menegaskan hal ini dalam firman-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an surat
An-Nahl Ayat 18,

‫الِلَ لَغَ ُف حوٌر َّرهححي ٌم‬ ‫واه حن ت عدُّوا نهعمة هالِله َْل ُُت ۗ ه‬
ِّ‫ص حوَها ا َّن ه‬
ُ ‫َ َ ُ ح ح َ َ ِّ ح‬
Artinya: “Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak kufur dan mendustakan nikmat nyata dan melimpah yang telah
dianugerahkan-Nya. Hal ini juga diingatkan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rahman melalui sebuah
ayat yang diulang-ulang sebanyak 31 kali agar kita tidak ingkar kepada nikmatnya yang agung.
ۤ
‫ي اهَْل هء َربهِّ ُك َما تُ َك ِّهذبه هن‬ ‫ه‬
ِّ‫فَباَ ه‬
Artinya: “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Di antara sekian banyak nikmat yang perlu kita syukuri saat ini adalah telah dianugerahkannya nikmat
kepada kita bisa bertemu bulan Ramadhan, menjalankan kewajiban ibadah di dalamnya, dan bisa bertemu
dengan bulan Syawal di mana kita bisa menikmati kebahagiaan bersama orang-orang yang kita cintai
dalam suasana Idul Fitri. Tidak semua orang mampu menikmati hal ini. Dan untuk bisa mempertahankan
agar nikmat ini tidak pergi, maka syukur harus kita tanamkan dalam hati, ucapkan oleh lisan, dan
diwujudkan dalam tindakan. Dalam suasana Syawal ini, kita juga perlu bersyukur dan berharap bisa meraih

1
2 predikat anugerah yang menjadi buah dari ibadah puasa Ramadhan. 2 anugerah yang telah Allah janjikan
akan diberikan kepada yang menjalankan ibadah puasa dengan keimanan dan mengharap ridha Allah swt.

2 predikat mulia yang harus kita rawat dan pertahankan itu adalah ketakwaan dan kesucian.

Pertama adalah merawat anugerah ketakwaan.

Allah swt berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 183:

َ‫َالصيا ُمَكماَ ُكتِبَعلىَالَّذِينَمِ ْنَق ْب ِل ُك ْمَلعلَّ ُك ْمَتتَّقُون‬


ِ ‫ياَأيُّهاَالَّذِينَآمنُواَ ُكتِبَعل ْي ُك ُم‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Pada ujung ayat ini, jelas disebutkan bahwa muara atau
tujuan disyariatkan dan diwajibkannya ibadah puasa adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa. Ini
kita alami dan rasakan bersama, bagaimana di bulan Ramadhan kita dilatih untuk senantiasa menjalankan
perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Sikap dan prilaku inilah yang memang menjadi
esensi dari takwa yakni:

‫اب نَو هاهي هه هسًّرا وع ََلنهيَّةً ظَ ه‬


‫اهًرا َوَِب هطنًا‬ ‫ال أَو هام هر هللاه و ه‬ ‫ه‬
ََ ‫اجتنَ ه َ ح‬ ‫َ ح‬ َ ُ َ‫حامتث‬
“Mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, baik dalam suasana sunyi maupun
ramai, dalam dhahir maupun dalam batin.”

Saat Ramadhan kita bisa menjalankan perintah Allah yakni puasa dan tidak melanggar perintah-Nya
dengan tidak tergoda pada makanan dan minuman apapun yang ada di sekitar kita. Begitu juga kita
mampu menjauhi segala hal yang dapat membatalkan puasa dan menghilangkan pahala puasa. Sikap ini
berhasil kita lakukan, baik ada orang di sekitar kita maupun saat tidak ada siapapun yang melihat kita.
Tentu sikap ini harus terus kita rawat dan pertahankan dimulai dari bulan Syawal ini. Bagaimana caranya?
Kita harus terus menanamkan kesadaran bahwa apapun yang kita lakukan tidak akan terlepas dari
pantauan Allah swt. Rasulullah bersabda:

‫ فَهإ حن ََلح تَ ُك حن تَ َراهُ فَهإنَّهُ يََر َاك‬, ُ‫َّك تَ َراه‬


َ ‫أَ حن تَ حعبُ َد هللاَ َكأَن‬
Artinya: “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya,
sesungguhnya Dia pasti melihatmu.” (HR. Muslim)

Jika nilai-nilai ketakwaan sudah tertancap dalam diri kita maka secara otomatis kita akan menyadari Allah
selalu mengawasi hati dan prilaku kita. Allah berfirman:

‫ه‬ ‫واتَّ ُقوا هالِل و حاعلَمْٓوا اَ َّن ه ه‬


ٌ‫الِلَ ِبَا تَ حع َملُ حو َن بَص حْي‬
ِّ ‫َِّ َ ُ ح‬ َ
Artinya: “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.

2
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Kedua adalah merawat kesucian

Predikat ini secara tersirat dan tersurat telah diungkapkan oleh Rasulullah dalam sebuah haditsnya yang
diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim yang sangat masyhur:

‫َّم هم حن ذَنحبه هه‬ ‫ه‬ ‫ضا َن حإْيَا ًَن و ه‬


َ ‫احت َس ًاِب غُفَر لَهُ َما تَ َقد‬
‫َ ح‬ َ ‫ص َام َرَم‬
َ ‫َم حن‬
Artinya: “Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka
akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Dalam hadits ini, yang akan dihapus dosa-dosa sebelumnya adalah mereka yang berpuasa karena iman
dan mengharap pahala dari Allah swt. Dalam kitab Maqâshid al-Shaum halaman 15 disebutkan bahwa
yang dimaksud dengan iman di sini adalah meyakini bahwa puasa adalah kewajiban dan kita yakin dalam
melaksanakannya. Sementara ihtisaban (mengharapkan pahala) adalah merendahkan diri memohon
balasan dari dari Allah sebagai bentuk penyerahan diri, pernyataan keimanan dan menyatakan kelemahan
di hadapan-Nya. Jika kita bisa benar-benar lakukan hal ini saat berpuasa, maka insyaallah kita akan
diampuni dosa-dosa kita terdahulu dan kita akan kembali kepada kesucian seperti bayi yang terlahir
kembali. Kesucian ini pun semakin lengkap dengan gugurnya dosa kita kepada sesama manusia yang kita
lakukan melalui saling maaf-memaafkan pada momentum Idul Fitri di bulan Syawal. Sehingga predikat
kesucian ini pun harus kita rawat dan pertahankan dengan berjuang agar noda-noda dosa tidak menempel
lagi di lembaran putih kehidupan baru kita mulai bulan Syawal ini.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Demikianlah dua predikat yang mudah-mudahan kita bisa raih setelah puasa kali ini dan harus kita rawat
dan pertahankan mulai bulan Syawal ini. Semoga kita diberikan kekuatan, perlindungan, anugerah, taufik
dari Allah swt untuk dapat meraih dua predikat tersebut dan bisa kita pertahankan sampai ajal menjemput
kita. Amin.

‫ َوتَ َقبَّ َل هم هِّحن‬،‫ات‬


‫َجي هع الطَّاع ه‬ ‫الص ََلةه و َّ ه ه ه ه ه‬ ‫ه ه هه ه‬ ‫ه‬
َ ‫الص َدقَة َوت ََل َوة الح ُق حراَن َو َ ح‬ َ َّ ‫ َونَ َف َع ه حن َوا ََي ُك حم ِبَا فحيه م َن‬،‫َِب َرَك هللاُ ه حِل َولَ ُك حم ه حِف َه َذا الحيَ حوم الح َك هرحهْي‬
‫ه‬
َّ ‫ انَّهُ ُه َو الحغَ ُف حوُر‬،ُ‫استَ حغ هف ُرحوه‬
‫الرهححي ُم‬ ‫ أَقُو ُل قَوهِل ه َذا وأ ه‬،‫اْل هكيم الحعلهيم‬ ‫ه‬
‫َومحن ُك حم ََجحي َع أ حَع َمالنَا إهنَّهُ ُه َو حَ ح ُ َ ح ُ ح ح ح َ َ ح‬
‫ فَ ح‬،‫َستَ حغف ُر هللاَ ه حِل َولَ ُك حم‬
‫ه‬ ‫ه‬

3
‫‪Khutbah II‬‬

‫ك لَهُ‪ ،‬اهلَهٌ ََلح يََزحل َعلَى ُك هِّل َش حي ٍء َوكهحي ًَل‪َ .‬وأَ حش َه ُد أ َّ‬
‫َن ُُمَ َّم ًدا َعحب ُدهُ َوَر ُس حولُهُ‬
‫ه ه‬
‫ي‪ .‬أَ حش َه ُد أَ حن َْلالَهَ اَّْل هللا َو حح َدهُ َْل َش هريح َ‬ ‫ه‬
‫ب ٱلح َعالَم َ‬
‫ح هه‬
‫ٱْلَ حم ُد هَّلِل َر هِّ‬
‫َص َحابههه َوَم حن َكا َن ََلُحم‬ ‫ث ر حْحةً لهلحعالَ همي‪ .‬اللهم ص هل وسلهِّم علَى سيه هد ََن ُُم َّم ٍد وع هه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه ه‬ ‫ه‬
‫لى أَله َوأ ح‬ ‫َ ِّ َ َ ح َ َ ِّ َ َ َ َ‬ ‫ي َو حاْلَخ هريح َن‪ ،‬اَلح َمحب عُ حو َ َ َ ح َ‬ ‫َو َحبهحي بُهُ َو َخلحي لُهُ‪ ،‬أَ حكَرم حاْل ََّول ح َ‬
‫ش َما ظَ َهَر همحن َها َوَما‬ ‫ه‬ ‫هه‬ ‫اْل ه‬
‫اض ُرحو َن اتَّ ُقوا َّ‬ ‫ه‬ ‫همن التَّابهعهي‪ ،‬ص ََلةً دائهمةً به َدو هام َّ ه‬
‫الِلَ َح َّق تُ َقاته َوذَ ُرحوا الح َف َواح َ‬ ‫ي‪ .‬أ ََّما بَ حع ُد‪ :‬فَيَا أَيُّ َها حَ‬ ‫الس َم َوات َو حاْل حَرض ح َ‬ ‫حَ َ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫َن هللاَ أ ََمَرُك حم هِب حَم ٍر بَ َدأَ بهنَ حف هس هه‪َ .‬وثَ ََن‬
‫ات‪َ .‬و حاعلَ ُم حوا أ َّ‬ ‫ات والحو هاجب ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫اْلماع هة و َّ ه‬ ‫ضوهر ح ه‬ ‫بطَن‪ .‬وحافهظُوا علَى الطَّ ه‬
‫الص حوم َو ََجحي هع الح َمأح ُم حوَر َ َ َ‬ ‫اْلُ حم َعة َو حَ َ َ َ‬ ‫اعة َو ُح ُ ح‬ ‫َ‬ ‫َ َ ََ ح َ‬
‫ص هِّل َعلَى َسيهِّ هد ََن‬ ‫ه‬ ‫ه ه‬
‫صلُّوا َعلَحيه َو َسلِّ ُموا تَ حسليماً اللهم َ‬ ‫ين َآمنُوا َ‬
‫َّ ه‬
‫َِّب ََي أَيُّ َها الذ َ‬ ‫ه‬
‫صلو َن َعلَى الن هِّ‬
‫الِلَ َوَمَلئه َكتَهُ يُ َ ُّ‬‫هِبَََلئه َك هة الح ُم َسبهِّ َح هة به ُق حد هس هه‪ .‬إه هِ َّن َّ‬
‫ٍ‬ ‫ه‬ ‫ه ه‬ ‫ه ه ه‬ ‫ه ه ه‬ ‫ٍ‬ ‫ه ه‬ ‫ٍ‬
‫ت‬ ‫ت َعلَى َسيهِّد ََن ابح َراهحي َم َو َعلَى أ هَل َسيهِّد ََن ابح َراهحي َم َوَِب هرحك َعلَى ابح َراهحي َم َو َعلَى أ هَل َسيهِّد ََن ُُمَ َّمد َك َما َِب َرحك َ‬ ‫صلَّحي َ‬‫ُُمَ َّمد َو َعلَى أَل َسيهِّد ََن ُُمَ َّمد َك َما َ‬
‫َحيَ هاء‬ ‫ه ه‬ ‫هه‬ ‫ه ه‬ ‫ه ه هه‬ ‫علَى سيه هد ََن اهب ر هاهيم وعلَى أ هَل سيه هد ََن اهب ر هاهيم هِف العالَ همي اهن َ ه ه‬
‫ي َوالح ُم حؤمنَات اَحْل ح‬ ‫ي َوالح ُم حسل َمات َوالح ُم حؤمن ح َ‬ ‫َّك َْححي ٌد ََمحي ٌد‪ .‬اللهم ا حغف حر ل حل ُم حسلم ح َ‬ ‫َ ِّ ح َ ح َ ح َ ح َ‬ ‫َ َ ِّ ح َ ح َ َ َ‬
‫َّدائه َد َوالح هم َح َن‪َ ،‬ما ظَ َهَر همحن َها‬ ‫ف الح ُم حختَله َفةَ َوالش َ‬ ‫السيُ حو َ‬
‫ات‪ .‬اللهم حادفَ حع َعنَّا الحبَ ََلءَ َوالحغَ ََلءَ َوالح َوَِبءَ َوالح َف حح َشاءَ َوالح ُمحن َكَر َوالحبَ حغ َي َو ُّ‬ ‫همحن هم هو حاْلَمو ه‬
‫ُ ح حَ‬
‫ان َواهيحتَ هاء‬ ‫اْلحس ه‬ ‫ه ه ه‬ ‫ٍ ه ه ه ه‬
‫َّك َعلَى ُك هِّل َش حيء قَديحٌر عبَ َاد هللا‪ ،‬ا َّن هللاَ ََيح ُمُرُك حم ِبلح َع حدل َو ح ح َ‬
‫ه‬
‫ي َع َامةً‪ ،‬ان َ‬ ‫هه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫اصةً َوم حن بُلح َدان الح ُم حسلم ح َ‬
‫ه ه‬
‫َوَما بَطَ َن‪ ،‬م حن بَلَد ََن َه َذا َخ َ‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫ذ حي الح ُق حرََب َويَحن َهى َع هن الح َف حح َشاء َوالح ُمحن َك هر َوالحبَ حغ هي‪ ،‬يَعظُ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم تَ َذ َّك ُرحو َن‪ .‬فَاذح ُك ُرحوا هللاَ الح َعظحي َم يَ حذ ُك ُرُك حم َولَذ حك ُر هللا أَ حك َْبُ‬

‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai