Anda di halaman 1dari 6

RUANG LINGKUP FARMASI KLINIS

Nurlatifah amanda gultom


233307030175
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
C. Tujuan .................................................................................................................... 5

2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Farmasi klinis adalah bidang dalam farmasi yang berkaitan dengan
penggunaan obat secara optimal dalam pengobatan pasien. Ini melibatkan
penilaian, pemilihan, pemantauan, dan penggunaan obat dengan tujuan
untuk mencapai hasil terapi yang aman dan efektif. Ruang lingkup farmasi
klinis luas dan mencakup berbagai aspek yang berkontribusi pada
permasalahan kompleks dalam praktik farmasi.
Salah satu permasalahan utama dalam ruang lingkup farmasi klinis
adalah keselamatan pasien. Sebagai bagian dari tim perawatan kesehatan,
farmasis klinis bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penggunaan
obat-obatan yang diberikan kepada pasien aman dan efektif. Mereka harus
memperhatikan interaksi obat, dosis yang tepat, dan pemantauan efek
samping obat. Kesalahan dalam pengobatan obat dapat memiliki
konsekuensi serius bagi pasien, seperti efek samping yang berbahaya atau
interaksi obat yang merugikan. Oleh karena itu, farmasis klinis harus
memastikan bahwa obat yang diresepkan sesuai dengan kebutuhan pasien
dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mencegah
kesalahan dalam penggunaan obat.
Selain itu, permasalahan lain yang terkait dengan ruang lingkup farmasi
klinis adalah penggunaan rasional obat. Ini mencakup pemilihan obat yang
tepat berdasarkan diagnosis pasien, pemantauan respons terapi, dan

3
pemilihan dosis yang sesuai. Farmasis klinis harus memastikan bahwa
pasien menerima obat yang paling efektif dalam mengobati kondisi medis
mereka, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti keamanan,
efektivitas, dan biaya. Hal ini dapat melibatkan kolaborasi dengan dokter dan
tim perawatan kesehatan lainnya untuk mengoptimalkan terapi obat. Selain
itu, ruang lingkup farmasi klinis juga mencakup pemantauan dan manajemen
efek samping obat. Beberapa obat dapat memiliki efek samping yang
berpotensi berbahaya atau mempengaruhi kualitas hidup pasien. Farmasis
klinis harus memantau pasien secara teratur untuk mengidentifikasi efek
samping yang mungkin terjadi dan memberikan intervensi yang diperlukan.
Mereka juga harus memberikan informasi yang tepat kepada pasien
mengenai efek samping yang mungkin mereka alami dan cara mengatasinya.
Selain itu, masalah lain dalam ruang lingkup farmasi klinis adalah
penggunaan obat yang tidak rasional atau penyalahgunaan obat. Hal ini
dapat mencakup penggunaan obat yang tidak sesuai indikasi, penggunaan
obat dengan dosis yang tidak tepat, atau penggunaan obat dalam jangka
waktu yang tidak diperlukan. Farmasis klinis harus memastikan bahwa pasien
menggunakan obat sesuai dengan petunjuk yang diberikan dan memberikan
edukasi yang tepat mengenai penggunaan obat yang rasional. Mereka juga
dapat berperan dalam program pengendalian obat yang ketat untuk
mencegah penyalahgunaan obat.
Terakhir, ruang lingkup farmasi klinis juga mencakup pengembangan dan
penelitian obat yang inovatif. Farmasis klinis terlibat dalam penelitian dan
pengembangan obat baru, serta evaluasi efektivitas dan keamanan obat
yang ada. Mereka berperan penting dalam memastikan bahwa obat-obatan
yang digunakan dalam praktek klinis didukung oleh bukti ilmiah yang kuat
dan dipantau secara terus-menerus untuk mendeteksi perubahan dalam profil
keamanan dan efektivitasnya. Secara keseluruhan, ruang lingkup farmasi
klinis mencakup berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan
obat yang optimal dalam pengobatan pasien. Keselamatan pasien,

4
penggunaan rasional obat, manajemen efek samping, pengendalian obat
yang ketat, dan pengembangan obat inovatif adalah beberapa permasalahan
yang penting dalam ruang lingkup farmasi klinis. Melalui kolaborasi dengan
tim perawatan kesehatan lainnya, farmasis klinis berperan penting dalam
memastikan penggunaan obat yang aman, efektif, dan rasional untuk
meningkatkan hasil terapi pasien.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam ruang lingkup farmasi klinis dapat difokuskan
pada beberapa aspek, antara lain:
1. Bagaimana memastikan keselamatan pasien dalam penggunaan
obat-obatan?
2. Bagaimana menerapkan penggunaan obat yang rasional dalam
pengobatan pasien?
3. Bagaimana mengidentifikasi, memantau, dan mengelola efek
samping obat yang mungkin terjadi?
4. Bagaimana mencegah penggunaan obat yang tidak rasional atau
penyalahgunaan obat?
5. Bagaimana mengembangkan dan meneliti obat-obatan inovatif yang
aman dan efektif?

C. Tujuan
Tujuan penelitian dalam ruang lingkup farmasi klinis berdasarkan umusan
masalah yang telah disebutkan dapat difokuskan pada beberapa aspek,
antara lain:
1. Meningkatkan sistem pengawasan dan pemantauan obat guna
memastikan keselamatan pasien dalam penggunaan obat-obatan.
Tujuan ini dapat mencakup pengembangan metode identifikasi
dan pelaporan efek samping obat yang lebih efektif, serta

5
implementasi sistem pemantauan pasien secara terus-menerus
untuk mengidentifikasi risiko potensial yang terkait dengan
penggunaan obat.
2. Mengembangkan pedoman dan prosedur untuk menerapkan
penggunaan obat yang rasional dalam pengobatan pasien. Tujuan
ini melibatkan penyusunan panduan praktik klinis yang berbasis
bukti untuk membantu memilih obat yang tepat berdasarkan
diagnosis pasien, memantau respons terapi, dan mengoptimalkan
dosis obat.
3. Meningkatkan sistem pemantauan dan manajemen efek samping
obat untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat
terapi. Tujuan ini mencakup pengembangan metode lebih lanjut
untuk mengidentifikasi, melaporkan, dan memantau efek samping
obat yang mungkin terjadi, serta pengembangan strategi
manajemen yang efektif untuk mengurangi dampak negatif efek
samping pada pasien.
4. Mengembangkan program edukasi dan intervensi yang ditujukan
untuk mencegah penggunaan obat yang tidak rasional atau
penyalahgunaan obat. Tujuan ini melibatkan penyusunan program
pendidikan pasien dan masyarakat tentang penggunaan obat yang
tepat, serta penerapan kebijakan pengendalian obat yang ketat
untuk membatasi akses dan penggunaan obat yang tidak sesuai
indikasi.
5. Mendorong penelitian dan pengembangan obat-obatan inovatif
yang aman dan efektif. Tujuan ini mencakup mendukung penelitian
klinis untuk menguji efektivitas dan keamanan obat baru, serta
mendorong kolaborasi antara industri farmasi, institusi akademik,
dan lembaga penelitian untuk menghasilkan terobosan dalam
pengembangan obat-obatan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai