Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 4

AKSI NYATA – FPI


Nama : Rafidah Amalia Syahrani
NIM : 23101960049

Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk
menguatkan pemahaman tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam
Pendidikan Abad ke-21 dengan mengacu pada panduan berikut:
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada
Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Identitas
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah
(kelas).
Jawab:
1. Tantangan mengahayati Pancasila pada abad 21 adalah bagaimana pendidikan
harus menyesuaikan arus globalisasi. Pada abad ini seseorang dapat dengan mudah
terpengaruh oleh budaya asing dari berbagai penjuru dunia. Apabila tidak terfilter
dengan baik maka hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila
akan semakin berkembang dan menganggu tananan hidup bangsa sehingga Pancasila
tidak akan tercermin lagi bagi entitas dan identitas bangsa. Pendidikan juga harus
mampu mengakomodasi perkembangan teknologi dimana seseorang akan dituntut
untuk menguasai teknologi terbaru. Penguasaan teknologi terbaru ini penting untuk
mengembangkan kemajuan bangsa dan bersaing secara global. Pendidikan
harus semakin berkembang untuk menyesuaikan perkembangan teknologi sehingga
bangsa Indonesia tidak diremehkan karena ketidakmampuan dalam mengikuti
perkembangan zaman. Untuk mewujudkan semua hal itu diperlukan kerja sama
antara semua pihak, termasuk orang tua peserta didik untuk melakukan
mengarahkan, membimbing, dan memfilter hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
luhur Pancasila.
2. Guru dapat melakukan kegiatan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
melalui enam elemen yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
a.Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak yang mulia dapat
diimplementasikan. Hubungan dengan Tuhan dapat diimplementasikan melalui membiasakan
peserta didik dengan doa sebelum dan sesudah pembelajaran, sholat dhuhur berjamaah,
pelaksanaan berbagi di jum'at berkah, infaq jum'at dan lain sebagainya. Hubungan dengan
sesama manusia dapat dilakukan dengan menyapa dan menghormati guru, bertegur sapa
dengan sesama teman, tidak melakukan tindakan kekerasan dan bullying. Hubungan dengan
alam dapat diimplementsikan dengan senantiasa merawat tanaman-tanaman yang ada
disekolah, menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan kelas, tidak merusak tanaman dan lain
sebagainya.
b. Berkebhinekaan global, dapat diimplementasikan dengan mengenalkan berbagai budaya
lokal pada peserta didik melalui mendalami budaya dan identitas budaya seperti dengan
memberikan pemahaman pada siswa untuk menggunakan bahasa lokal saat dirumah dan
menggunakan bahasa nasional saat disekolah, meskipun adakalanya guru juga perlu
membiasakan bahasa lokal yang sopan pada siswa. Selain itu guru juga dapat mengenalkan
berbagai adat dan budaya Indonesia tetapi tetap mau terbuka dengan budaya asing dengan
syarat menyaring hal-hal positif saja yang boleh diambil.
c. Mandiri, dapat diimplementasikan dengan membiasakan anak untuk mengerjakan tugasnya
sendiri dengan baik dengan tidak mencontek pekerjaan temannya, menerapkan kedisplinan dan
tanggung jawab seperi memberikan kepercayaan sebagai anggota pengurus kelas melalui
struktur organisasi, memberi kepercayaan melalui piket kelas atau bisa juga memberi
kepercayaan dengan memberikan tugas pekerjaan rumah. Supaya hal ini dapat terwujud
dengan baik maka guru perlu memberikan kepercayaan pada peserta didik serta memberikan
motivasi dan semangat untuk mengatakan bahwa peserta didik tersebut pasti bisa.
d.Bergotong royong, dapat diimplementasikan dengan memberikan kegiatan berdiskusi pada
saat pembelajaran berlangsung, membuat piket kelas, membiasakan kegiatan jum’at bersih
dengan melakukan kebersihah bersama dilingkungan sekolah. Hal ini nantinya akan
menumbuhkan jiwa rasa semangat dan bekerjasama pada peserta didik.
e. Bernalar kritis, dapat diberikan dengan memberikan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran yang berbasis masalah, memberi kesempatan peserta didik untuk mengambil
keputusan serta membiasakan peserta didik untuk meningkatkan jiwa literasi melalui
penyediaan pojok baca. Dengan pembiasaan tersebut maka secara tidak langsung guru
mampu mengantarkan pola pikir kritis peserta didik.
f. Kreatif, dapat dapat di implementasikan dengan memberikan wadah kepada peserta didik
untuk menyalurkan minat dan bakat melalui program sekolah, mengajak mereka untuk
berinovasi serta mengajak mereka untuk membuat dan menghasilkan karya khas mereka.

Anda mungkin juga menyukai