Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENGELOLAAN KAS TERHADAP KONDISI KEUANGAN

PT. Z BATAM

Erni
E-mail: erni.marsvenus@gmail.com
Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Terbuka

ABSTRAK
Kas sebagai sumber pembiayaan utama perusahaan mempunyai peranan
penting dalam menjaga kelangsungan berjalannya operasi perusahaan.
Pengelolaan kas yang efektif sangat penting bagi perusahaan, khususnya dalam
menyehatkan kondisi keuangan perusahaan. Cara yang efektif dalam mengelola
kas dapat dengan menyusun anggaran kas. Anggaran kas menggambarkan posisi
kas perusahaan pada periode tertentu di masa yang akan datang sehingga dapat
perusahaan dapat mempunyai backup plan terhadap gambaran kondisi keuangan
yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Pengelolaan yang baik terhadap
piutang, persediaan dan hutang perusahaan juga dapat berpengaruh terhadap
kondisi keuangan perusahaan.

Kata Kunci: Kas, Kondisi Keuangan, Pengelolaan Kas

PENDAHULUAN
Kesulitan kas merupakan masalah yang pernah dialami oleh hampir semua
perusahaan, baik perusahaan tersebut baru beroperasi maupun perusahaan yang
telah lama berdiri. Perusahaan terjebak dalam kondisi kesulitan kas sering bukan
dikarenakan perusahaan sedang dalam keadaan merugi, tetapi karena secara
keuangan perusahaan tidak mampu menghasilkan kas yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan kas dalam membiayai kegiatan opersional dan kewajiban
finansial perusahaan. Kesulitan kas yang dialami perusahaan mencerminkan
bahwa perusahaan tidak efektif dalam mengelola kas perusahaan.
PT. Z Batam adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan
barang elektrik. PT. Z Batam merupakan perusahaan yang termasuk dalam
kategori perusahaan besar dengan nilai omset tahunan sebesar 129,8 miliar rupiah
dan laba bersih tahunan 981,5 juta rupiah serta nilai aset yang tidak kecil, tetapi
hal tersebut tidak menggambarkan kemampuan keuangan perusahaan. Secara
keuangan, PT. Z Batam sering mengalami defisit kas sehingga hal ini
menyebabkan PT. Z Batam harus mengandalkan dana dari pinjaman untuk
menutupi defisit kas yang terjadi agar kelangsungan operasi perusahaan tidak
terganggu.
Seperti yang dikemukakan di atas kesulitan kas dikarenakan PT. Z Batam
tidak efektif dalam mengelola kas. Dengan latar belakang ini penulis ingin
menyusun karya ilmiah mengenai “Pengaruh Pengelolaan Kas terhadap
Kondisi Keuangan PT. Z Batam” dengan harapan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi manajemen PT. Z Batam untuk memperbaiki dan lebih efektif
pengelolaan kas sehingga dapat terbebas dari kesulitan kas.

PEMBAHASAN
Kas
Kas adalah salah satu komponen utama dalam aktiva lancar perusahaan
yang sifatnya paling likuid yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
finansial perusahaan dan memberikan keuntungan paling rendah sehingga
membutuhkan pengelolaan yang efektif untuk menghindari kelebihan kas pada
saat tidak digunakan atau kekurangan kas pada saat dibutuhkan. (Husnan, 2012)
Selanjutnya Nafarin (2011:5.4) menyatakan bahwa “penyusunan anggaran
kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan arus
kas, memperkirakan keperluan kas, dan secara efektif menggunakan kas yang
berlebih (surplus) maupus kas yang kurang (defisit).”
Anggaran Kas
Menurut Nafarin (2011:5.3), “anggaran kas adalah anggaran yang
menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut
dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus
kas dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo
kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.”
Menurut Munandar, dalam Supiandi (2012) “anggaran kas adalah anggaran yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan
dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa
penerimaan kas maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran kas merupakan suatu
gambaran atas perencanaan terperinci mengenai perubahan posisi kas yang disebabkan
oleh penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan pada periode tertentu di masa yang
akan datang.
Dalam hal PT. Z Batam tidak pernah menyusun anggaran kas
menyebabkan PT. Z Batam tidak dapat memprediksi akan kapan akan terjadi
kelebihan (surplus) atau kekurangan (defisit) kas
Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
Menurut Nafarin (2011:5.4), tujuan penyusunan anggaran kas antara lain untuk:
1. Menentukan saldo kas akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang
dijalankan. Saldo kas akhir diperoleh dari saldo kas awal ditambah kas masuk
dikurang kas keluar pada periode yang sama.
2. Mengetahui kelebihan (surplus) atau kekurangan (deficit) kas pada waktunya.
Kelebihan kas terjadi bila kas masuk lebih besar daripada kas keluar, sebaliknya
defisit terjadi bila kas masuk lebih kecil daripada kas keluar. Dalam keadaaan
kelebihan kas dapat digunakan untuk membayar utang agar beban bunga dapat
diperkecil, dan/atau diinvestasikan pada surat berharga jangka pendek untuk
mendapatkan laba dari investasi tersebut. Dalam keadaan kekurangan kas,
manajemen harus segera menutupi kekurangan kas tersebut dengan cara mencari
sumber dana pinjaman, menambah modal pemilik, dan menjual harta yang
menganggur.
3. Menyelaraskan kas dengan harta lancar, harta tak lancar, utang, modal,
pendapatan, beban
4. Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh selama satu periode dan
digunakan untuk apa sumber kas masuk tersebut, hal ini tampak pada arus kas
keluar. Mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar penting bagi kreditor
jangka pendek karena dapat diketahui kebijakan manajemen dalam mengelola
kas.
5. Mengetahui kapan utang yang diterima dibayar kembali.
6. Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar agar dapat diketahui selisih realisasi
dengan anggaran, selisih menguntungkan atau selisih merugikan.
7. Memperkirakan sumber kas masa akan datang dari arus kas masuk dan ke mana
kas tersebut digunakan dari arus kas keluar.
8. Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
Biasanya laba bersih bergerak bersama. Tingginya tingkat laba menyebabkan
peningkatan kas.”
Kegunaan Anggaran Kas
Nafarin (2011:5.5) mengatakan bahwa anggaran kas berguna bagi manajamen
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai
keperluan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Berikut kegunaan anggaran
kas menurut Nafarin:
1. Menggunakannya sebagai dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara
terus-menerus.
2. Menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan pinjaman berjangka
pendek atau pinjaman berjangka panjang; atau dengan tambahan modal sendiri
untuk menutupi defisit kas. Dicari sumber dana yang paling menguntungkan.
3. Menggunakannya sebagai dasar kebijakan pemberian kredit. Dengan anggaran
kas dapat diketahui kemampuan perusahaan mengangsur/membayar kredit.
4. Menggunakannya sebagai dasar otorisas kas. Kas masuk dan kas keluar
diotorisasi berdasarkan mekanisme anggaran agar tidak mengganggu likuiditas.
5. Menggunakannya dalam menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden
kepada pemegang saham.
6. Menggunakannya dalam meningkatkan kemampuan membayar kewajiban jangka
pendek.
7. Menggunakannnya dalam memperkuat posisi dalam penawaran.
Dengan menyusun anggaran kas maka perusahaan akan dapat mengetahui posisi kas
pada periode tertentu, akan mengalami kelebihan (surplus) atau kekurangan (defisit)
sehingga dapat melakukan keputusan yang paling menguntungkan bagi perusahaan dan
dapat memantau posisi kas secara terus-menerus dengan membandingkan selisih antara
realisasi dengan anggaran kas yang disusun sehingga dapat semakin akurat dalam
menentukan saldo kas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan kas perusahaan.
Tahap-tahap Penyusunan Anggaran Kas
Menurut Riyanto dalam Julianti dkk (2014), tahap-tahap dalam penyusunan
anggaran kas yaitu :
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana-rencana
operasional perusahaan, transaksi-transaksi disini merupakan operasi (operation
transactions) pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit/surplus karena rencana
operasi perusahaan.
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau
sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutupi defisit kas, karena
rencana operasinya perusahaan juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit
tersebut beserta waktu pembayaran kembali. Transaksi-transaksi tersebut
merupakan transaksi finansial (financial transactions)
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi finansial dan anggaran kas yang final merupakan gabungan dari
transaksi operasional dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi
penerimaan dan pengeluaran kas secara keseluruhan.
Penyebab Kesulitan Kas PT. Z Batam
Kas selalu berkaitan dengan Piutang, Persediaan dan Hutang. Kas
diperoleh dari penagihan piutang, kas digunakan untuk membeli persediaan dan
membayar hutang. Piutang yang banyak dan macet, persediaan yang terlalu
banyak, dan pembayaran hutang yang terlalu cepat terminnya merupakan
penyebab perusahaan mengalami kesulitan kas, sehingga selain dapat mengelola
kas dengan efektif, perusahaan juga harus dapat mengelola tiga faktor besar
tersebut dengan baik agar dapat menghindarkan perusahaan terjebak dalam
kondisi kesulitan kas.
Piutang Dagang
Dalam persaingan pasar yang kompetitif, agar tetap mempertahankan
posisi perusahaan di pasar PT. Z Batam melakukan penjualan secara kredit
dengan tujuan dapat meningkatkan omset penjualan perusahaan sehingga dapat
meningkatkan laba yang diperoleh juga.. PT. Z Batam melakukan penjualan
secara kredit mencakup hampir 90% dari total penjualan bersih. Tingkat penjualan
kredit yang tinggi juga mengindikasikan akan piutang yang besar.
Piutang dagang merupakan nilai aktiva lancar terbesar dalam laporan
neraca PT. Z Batam. Piutang dagang yang besar di PT. Z Batam dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut:
1. Volume Penjualan Kredit
Seperti yang dikemukakan sebelumnya, penjualan kredit yang dilakukan di
PT. Z Batam mencakup hampir 90% dari total penjualan bersih. Hal
tersebut merupakan alasan utama besarnya piutang dagang di PT. Z
Batam.
2. Syarat dan Jangka Waktu Kredit
Dalam mempertahankan daya saing di pasar PT. Z Batam menawarkan
termin kredit kepada pelanggannya mulai dari 30 hari sampai dengan 120
hari terhitung mulai faktur penjualan diterima pelanggan serta tidak
membebankan sanksi jika pelanggan tersebut terlambat membayar.
3. Pembatasan Kredit
Sebagai supplier kategori besar dan upaya memperbesar omset penjualan,
PT. Z Batam menentukan pembatasan kredit yang cukup tinggi bagi
pelanggannya.
4. Kebijakan Penagihan Piutang
PT. Z Batam menggunakan sistem penagihan aktif, yaitu dengan menagih
langsung kepada pelanggan yang telah jatuh tempo dan bukan menunggu
pelanggan melakukan pembayaran sendiri.
5. Kebiasaan Pembayaran Pelanggan
Meskipun telah melakukan penagihan aktif, tetapi masih terdapat
pelanggan yang menunda pembayaran sehingga menyebabkan piutang
dagang tetap tinggi.
Dari penguraian faktor yang mempengaruhi piutang dagang di PT. Z
Batam dapat diketahui bahwa PT. Z Batam besanya piutang dagang dikarenakan
syarat pembayaran yang cukup lama dan adanya pelanggan yang terlambat
membayar.
Hutang Dagang
Hutang dagang merupakan kebalikan dari piutang dagang. Hutang dagang
terjadi karena PT. Z Batam mendapatkan fasilitas kredit atas pembelian barang
dagangannya. Berkebalikan dengan piutang dagang PT. Z Batam, hutang dagang
yang tertera di laporan neraca PT. Z Batam selalu lebih kecil. Hutang dagang yang
lebih kecil di PT. Z Batam disebabkan alasan sebagai berikut:
1. Termin Lebih Pendek
Termin yang ditawarkan oleh para pemasok selalu berkisar diantara 7 hari
sampai dengan 45 hari sejak faktur diterbit oleh pemasok. Waktu
pengiriman yang dibutuhkan hingga barang sampai di gudang biasanya
memakan waktu 5 hari sampai 7 hari. Hal tersebut tentu semakin
memperpendek batas waktu pembayaran, karena PT. Z Batam mengakui
pembelian ketika barang sampai di gudang, bukan sejak barang dikirim.
2. Membayar Lebih Cepat
PT. Z Batam selalu berusaha melakukan pembayaran tepat waktu, bahkan
akan membayar lebih cepat daripada termin yang telah diberikan. Hal ini
dikarenakan adanya motivasi manajemen untuk memelihara citra
perusahaan dengan cara selalu membayar lebih cepat daripada waktu yang
telah ditentukan.
Dari yang dikemukakan di atas, telah jelas menggambarkan penyebab
pengeluaran PT. Z Batam yang lebih besar dari penerimaan. Hal tersebut
dikarenakan jangka waktu pembayaran selalu lebih cepat dari penerimaan
perusahaan, sehingga selisih antara waktu penerimaan dan pengeluaran kas
menyebabkan perusahaan terjebak dalam kondisi kesulitan kas.
Persediaan
Persediaan merupakan aktiva lancar terbesar kedua setelah piutang dagang
di laporan neraca PT. Z Batam. Persediaan yang besar di PT. Z Batam
dikarenakan oleh faktor sebagai berikut :
1. Persaingan Pasar
Untuk dapat mempertahankan posisi pemimpin dan mampu bersaing
dalam pasar, PT. Z Batam termotivasi untuk menyediakan persediaan
yang lebih banyak untuk memenuhi keanekaragaman permintaan dari
pelanggan sehingga perusahaan selain menyediakan persediaan dalam
jumlah banyak juga dalam beraneka macam.
2. Target Pembelian dari Pemasok
Selain sebagai supplier, PT. Z Batam juga sebagai distributor dari
beberapa pemasok dan sering dipasangkan batas pencapaian target
pesanan. Hal ini tentu menyebabkan PT. Z Batam harus membeli lebih
banyak demi pencapaian target distributornya.
Dari penguraian tiga besar di atas, telah jelas bahwa penyebab utama
kesulitas kas di PT. Z Batam tidak disebabkan karena perusahaan mengalami
kemunduran bisnis maupun kerugian, melainkan dikarenakan terlalu banyak kas
yang terserap dalam piutang dagang yang terlalu besar dan lambat tertagih, hutang
yang terlalu cepat terbayar serta persediaan yang terlalu besar.
Menghindari Kesulitan Kas
Dari penyebab utama kesulitas kas di atas, dapat disusun teknik untuk
menghindari kesulitan kas yang disebabkan faktor di atas:
1. Piutang Dagang
Menurut Nafarin (2011:5.46), menjual barang secara kredit mempunyai
risoko, seperti risiko tertanam harta dalam piutang, risiko tidak tertagih
sebagian piutang, risiko tidak tertagih piutang sepenuhnya. Oleh karena
itu, perlu ditentukan besarnya piutang yang tidak tertagih dengan cara
menyediakan cadangan penghapusan piutang sebagai akibat kemungkinan
tidak tertagih. Dengan demikian kerugian piutang tidak tertagih tidak
dianggap sebagai hal yang tidak terduga.
Selanjutnya, Nafarin (2011:5.46) juga menekankan bahwa untuk
memperkecil risiko kerugian piutang perlu dilakukan penyaringan
pelanggan yang akan diberikan kredit.
Memotivasi pelanggan untuk membeli secara tunai atau membayar lebih
cepat dengan memberikan alternative potongan harga. Memberi potongan
akan mengurangi laba dan kas yang akan diterima tetapi dengan
mempercepat penerimaan kas perusahaan akan lebih menguntungkan
perusahaan jika dibandingkan dengan kekurangan kas karena diskon.
2. Hutang Dagang
Memanfaatkan fasilitas kredit yang diberikan dan tawaran potongan untuk
pembayaran lebih cepat dengan cermat. Menunda pembayaran dari termin
yang ditentukan tentu akan merusak citra perusahaan dipandangan
pemasok, namun membayar tepat pada waktu jatuh tempo tidak akan
merusak citra perusahaan karena perusahaan tidak mengingkari penjanjian
termin antara perusahaan dengan pemasok. Membayar lebih awal hanya
jika ditawarkan potongan untuk pembayaran tersebut. Potongan yang
diberikan akan menjadi pengurang kas yang seharusnya dikeluarkan untuk
membayar kepada pemasok.
3. Persediaan
Efektif dalam pengelolaan persediaan, meminimalkan persediaan yang
rusak dan hilang karena setiap kerusakan atau kehilangan persediaan sama
dengan kehilangan kas. Selalu sediakan persediaan dalam jumlah yang
cukup dan tidak berlebihan. Persediaan yang berlebihan mengindikasikan
semakin banyak kas yang terikat.
4. Biaya Operasional
Kas dalam perusahaan tidak hanya terikat pada piutang, persediaan dan
hutang, tetapi biaya operasional yang terlalu besar akan menghabiskan kas
perusahaan juga. Penekanan terhadap biaya operasional yang tidak
diperlukan dan bisa dihindari akan membantu dalam menghemat kas.
5. Menginvestasikan Kelebihan Kas
Seperti yang dijelaskan sebelumnya dengan bantuan penyusunan anggaran
kas, perusahaan akan dapat memprediksi penerimaan dan kebutuhan kas
periode tertentu di masa yang akan datang. Jika terdapat kas yang
menganggur dan belum ditentukan kegunaannya, sebaiknya kas tersebut
diinvestasikan dalam hal tersebut investasi jangka pendek resiko rendah
seperti mendepositokan kelebihan kas tersebut. Dengan mendepositokan
kas akan memperoleh pendapatan bunga, dari pendapatan bunga tersebut
dapat digunakan untuk pembiayaan sehari-hari operasional.
PENUTUP
Kesimpulan
Di samping mementingkan peningkatan penjualan pada PT. Z Batam,
pengelolaan kas terlihat lebih penting bagi PT. Z Batam pada saat ini. Manajemen
PT. Z Batam yang tidak efektif dalam mengelola kas menyebabkan perusahaan
mengalami kesulitan keuangan karena tidak mampu memproyeksi kondisi
keuangan yang akan dihadapi perusahaan. Melalui penyusunan anggaran kas akan
meningkatkan efektivitas perusahaan dalam pengelolaan kas, serta pengelolaan
yang baik terhadap piutang, persediaan dan hutang perusahaan akan membantu
dalam kesulitan kas yang dialami perusahaan.
Saran
Posisi kas yang tertera dalam anggaran kas berupa suatu perkiraan, bukan
merupakan suatu kepastian akan posisi kas pada periode tertentu dalam anggaran.
Oleh karena itu, PT. Z Batam dalam menyusun anggaran kas hendaknya dibuat
serealistis mungkin untuk menghindar penyimpangan yang terlalu jauh antara
anggaran yang dibuat dan realisasi yang terjadi, serta dipantau dan dilakukan
penyesuaian terus agar anggaran yang tersusun akan semakin akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad. (2012). Manajemen Keuangan, Edisi 2. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
Julianti, Suwarna, dan Yulianthini, (2014). Penyusunan Anggaran Kas untuk
Menetapkan Likuiditas dan Rentabilitas pada Perusahaan Tahun 2013. e-
Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Vol.
2, No. 1). Singaraja
Monalisa, Lastiur. (2012). Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang
Terhadap Likuiditas Studi Kasus pada PT. PINDAD (Persero). Bandung
Nafarin, M., (2011). Penganggaran, Edisi 1. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rumengan, Jemmy. 2012. Metodologi Penelitian dengan SPSS. Penerbit UNIBA
PRESS. Batam
Sadalia, Isfenti. 2010. Manajemen Keuangan. Penerbit USU Press. Medan
Sjahrial, Dermawan. 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi ketiga.
Penerbit Mitra Wacana Media. Jakarta
Sakking. 2011. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 05 Tahun ke 2. Jakarta:
Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
Supiandi. (2012). Pengaruh Anggaran Kas Terhadap Tingat Likuiditas pada PT.
PLN (Persero) Jawa Barat. Bandung : Universitas Pasundan.

Anda mungkin juga menyukai