Anda di halaman 1dari 3

31S1202 Praktikum Kimia Organik

ISOLASI PIGMEN DARI


TOMAT

Warna merah dari buah tomat (Lycopersicum pyriforme) berasal dari pigmen golongan karotenoid yaitu
likopen. Kandungan likopen dalam buah tomat berkisar antara 70 – 130 mg/kg dan bergantung pada daerah,
tehnik panen, kondisi cuaca dan tingkat kematangan. Senyawa karotenoid lain yang ada pada tomat adalah
β-karoten dan xantofil.

Likopen banyak digunakan sebagai pewarna alami dan pada industri farmasi likopen digunakan sebagai
suplemen makanan karena memiliki sifat antioksidan.

-
karote
n

Xantofil

Likopen

Gambar 1. Pigmen pada buah tomat

Perbedaan warna likopen dan β-karoten ditentukan oleh ikatan rangkap yang terdapat pada strukturnya.
Likopen merupakan senyawa hidrokarbon alifatik dengan rumus molekul C 40H56 dan mengandung 13 ikatan
rangkap. Likopen lebih larut di dalam kloroform, benzena, dan pelarut organik lainnya daripada di dalam air.
Kelarutan likopen di dalam minyak sekitar 0.2 g/L pada suhu ruang. Larutan likopen dalam n-heksana
memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 472 nm.

Karena likopen mengandung ikatan ganda tak jenuh maka sensitif terhadap oksidasi dan akan terdegradasi
ketika terpapar cahaya dan panas.
31S1202 Praktikum Kimia Organik

Metode ekstraksi likopen dari buah tomat dapat dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi cair- cair.
Pada percobaan ini dilakukan ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana:aseton:etanol (2:1:1) dengan
perbandingan ekstrak:pelarut (1:1).

II. Tujuan Percobaan

Isolasi pigmen dari tomat dengan metode ekstraksi.

III. Alat dan Bahan

1. Baker gelas 100 mL dan 250 mL 9. n-Heksana


2. Gelas ukur 10. Aseton
3. Corong kaca 11. Etanol
4. Batang pengaduk 12 NaCl 10%
5. Corong pisah 13. MgSO4 anhidrat
6. Erlenmeyer 100 mL 14. Pasta tomat
7. Kertas saring
8. Aluminium foil

IV. Prosedur Percobaan

Kenakan sarung tangan dan kaca mata goggle selama melakukan percobaan.
Semua alat gelas yang digunakan dalam percobaan ini harus benar-benar
kering.

a. Timbang sebanyak 25 g pasta tomat dalam baker gelas 250 mL kemudian tambahkan 30 mL
aseton dan homogenkan campuran dengan cara mengaduknya menggunakan batang pengaduk
selama 5 menit.
b. Dekantasi cairan yang ada kemudian pindahkan pasta tomat ke atas kertas saring, lipat kertas
saring sehingga pasta terbungkus oleh kertas saring lalu tekan-tekan dengan hati- hati di antara
kertas saring lain untuk mengeluarkan cairan yang tersisa.
c. Pindahkan pasta tomat ke dalam gelas kimia 250 mL lalu tambahkan pelarut n-
heksana:aseton:etanol (2:1:1) sebanyak 40 mL, kemudian tutup seluruh baker gelas dengan
aluminium foil untuk menghindari paparan cahaya. Kocok pada orbital shaker (kecepatan 50 -
100 rpm) selama 30 menit.
d. Setelah 30 menit, saring campuran dengan kertas saring ke dalam corong pisah (ingat untuk
menutup keran corong pisah terlebih dahulu sebelum menuang cairan) lalu tambahkan 40 mL
air dan 10 ml NaCl 10%, lalu dikocok.
e. Biarkan campuran sampai terpisah menjadi dua lapisan, lalu keluarkan lapisan air kemudian
lapisan organik ditampung ke dalam labu Erlenmeyer.
f. Tambahkan 1 g MgSO4 anhidrat ke dalam fasa organik kemudian dekantasi cairan ke dalam
baker gelas 100 mL.
31S1202 Praktikum Kimia Organik

g. Tutup seluruh baker gelas dengan aluminium foil agar cairan tidak terpapar cahaya. Beri
lubang-lubang kecil pada aluminum foil dan uapkan di lemari asam sampai volume kira- kira 5
– 7 mL.
h. Simpan larutan pigmen anda dalam tabung reaksi yang dibungkus aluminium foil kemudian
simpan di dalam kulkas untuk dianalisis dengan kromatografi pada praktikum berikutnya.

REFERENSI
Donald L. Pavia, Gary M. Lampman, George S. Kriz, Randall G. Engel, 2013, A Microscale Approach
to Organic Laboratory Techniques 5th ed, Brooks/Cole, USA.

Anda mungkin juga menyukai