Sistem Pernafasan 01
Sistem Pernafasan 01
BIOLOGI MANUSIA
Dosen Pengampuh:
OLEH :
KELOMPOK 1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini
dengan baik dan tanpa kendala apapun.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini.
Makalah berjudul “SISTEM PERNAFASAN” ini disusun untuk memenuhi tugas semester
awal mata kuliah Biologi Manusia
Penulis memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik
secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Penulis juga menerima kritik serta
saran dari pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pernapasan adalah kumpulan proses yang dimulai dengan pengambilan udara dan gas.
Mereka memecah zat, mengeluarkan gas yang dihasilkan dari sisa metabolisme, dan
menggunakan energi yang dihasilkan. Bernafas adalah proses menghirup dan mengeluarkan
udara. Tubuh membutuhkan oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) dari udara, yang
dimasukkan ke dalamnya melalui pernapasan, yang juga mengeluarkan karbon dioksida (CO2)
dari tubuh. Pernapasan makhluk hidup dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.
Pernapasan tidak langsung terjadi jika belum ada organ pernapasan khusus. Untuk melindungi
sistem pernapasan manusia, penting untuk mempelajari organ, proses, dan gangguan pernapasan.
Makalah ini akan membahas lebih lanjut tentang sistem pernapasan manusia, termasuk proses,
instrumen, dan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui proses pernapasan manusia
Untuk mengetahui fungsi dari system pernapasan
Untuk mengetahui gangguan penyakit pada system pernapasan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Paru paru
1. Hidung
Hidung memasuki udara pernapasan pertama kali. Alat pernapasan yang terletak di luar dan
terdiri dari tulang rawan disebut hidung. Lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidup
membentuk hidung. Setiap hari, sekitar 15.000 liter udara melewati hidung (Endang dan Idun,
2009: 231). Dalam rongga hidung, rambut kecil (silia) dan selaput lendir yang berguna
menyaring udara untuk menghilangkan debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung,
mengontrol suhu udara pernapasan, dan mengidentifikasi bau.
a. Penyaringan Udara
Rambut halus dan selaput lendir hidung menyaring udara yang masuk. Ini melakukannya
dengan mengumpulkan debu, partikel kecil, dan mikroorganisme dari udara dan
b. Pemanasan Udara
Hidung membantu memanaskan udara yang dihirup sebelum mencapai paru-paru. Udara
yang lebih hangat akan lebih baik untuk pertukaran gas di paru-paru.
Hidung juga berfungsi sebagai organ penciuman (olfaktori). Hidung memiliki saraf dan
reseptor khusus yang memungkinkan kita mendeteksi berbagai bau, yang merupakan bagian
2. Faring
Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang menghubungkan
nasal dan rongga mulut kepada larings pada dasar tengkorak. Faring dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu:
1) Nasofaring, yang terletak di bawah dasar tengkorak, belakang dan atas palatum molle.
Pada bagian ini terdapat dua struktur penting yaitu adanya saluran yang menghubungkan
dengan tuba eustachius dan tuba auditory.
2) Orofaring merupakan bagian tengah farings antara palatum lunak dan tulang hyodi.
Pada bagian ini traktus respiratory dan traktus digestif menyilang dimana orofaring
merupakan bagian dari kedua saluran ini.
3. Laring
Pangkal tenggorok dan kotak suara adalah nama lain dari laring. Faring adalah bagian atas
laring yang memiliki panjang sekitan lebih dari atau kurang dari 4 cm. Kepingan tulang rawan
berikut membentuk struktur laring.
b. Tulang rawan tiroid berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang terletak disebelah
anterior dari laring. Perbedaan antara pria dan wanita yakni pada prialebih besar dan
menonjol yang membentuk jakun (Endang dan Idun, 2009:232).
e. Tulang rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara epiglotis danaritenoid.
Katup pangkal tenggorokan (epiglotis) dapat menutup pangkal tenggorok. Epiglotis melipat ke
bawah menutupi laing saat menelan makanan, mencegah makanan masuk ke laring. Sementara
itu, saat bernapas, epiglotis membuka. Akibatnya, menghirup udara secara bersamaan dengan
menelan makanan tidak mungkin.
4. Trakea
Trakea, atau batang tenggorokan, panjangnya sekitar sembilan sentimeter dan membentang
dari laring sampai ketinggian vertebra torakalis. Ini terdiri dari 16–20 lingkaran tak lengkap
cincin. Selaput lendir yang menutupi trakea yaitu epitelium bersilia dan sel cangkir. Tulang
rawan yang mempertahankan agar trakea tetap tebuka dan di sebelah belakangnya tidak
tersambung, ituadalah tempat trakea menempel pada esophagus yang memisahkan dari tulang
belakang.
5. Bronkus
Bronkus adalah dua bagian trakea yang bercabang. Jika debu masuk ke area ini, penyempitan
saluran pernapasan terjadi, yang menyebabkan kesulitan bernapas dan bersin. Hal ini terjadi jika
benda asing masuk ke saluran pernapasan mereka dan mengganggu pernapasan mereka (Endang
dan Idun, 2009:233). Bronkus kanan dan kiri terdiri dari dua percabangan, dan keduanya lebih
tinggi daripada yang kiri. Karena strukturnya, bronkus kanan lebih mudah kemasukan benda
asing, yang menyebabkan penyakit bronkhitis pada paru-paru kanan (Endang dan Idun, 2009:
234). Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, dan bronkus kiri bercabang menjadi
dua. Asma menyebabkan otot bronkus menyempit. Hal ini dilakukan untuk mencegah lebih
banyak benda asing masuk, yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
6. Paru paru
Paru-paru adalah struktur elastis sperti spons. Paru-paru berada dalam rongga torak, yang
terkandung dalam susunan tulang-tulang iga dan letaknya di sisi kiri dan kanan mediastinum (struktur
blok padat yang berada di belakang tulang dada. Paru-paru menutupi jantung, arteri dan vena besar,
esophagus dan trakea). Paru-paru memilki :
1) Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula.
1) Arteri bronchial yang membawa zat-zat makanan pada bagian conduction portion, bagian
paru yang tidak terlibat dalam pertukaran gas. Darah kembali melalui venavena bronchial.
2) Arteri dan vena pulmonal yang bertanggungjawab pada vaskularisasi bagian paru yang
terlibat dalam pertukaran gas yaitu alveolus
Di dalam paru terdapat peredaran darah ganda. Darah yang miskin oksigen dari ventrikel kanan masuk
ke paru melalui arteri pulmonalis. Selain system arteri dan vena pulmonalis, terdapat pula arteri dan
vena bronkialis, yang berasal dari aorta, untuk memperdarahi jaringan bronki dan jaringan ikat paru
dengan darah kaya oksigen. Ventilasi paru (bernapas) melibatkan otot-otot pernapasan, yaitu diafragma
dan otot-otot interkostal. Selain ini ada otot-otot pernapasan tambahan eperti otot-otot perut.
Pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah disebut pernapasan luar. Dalam
pernapasan luar, oksigen dari udara bebas atau luar berdifusi ke dalam darah kapiler paru-paru,
dan sebagian besar karbon dioksida diangkut sebagai ion bikarbonat melalui kapiler paru-paru
(Slamet dan Sri, 2007:198).