Anda di halaman 1dari 27

SISTEM PERNAFASAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

BIOLOGI MANUSIA

Dosen Pengampuh:

Dr. Wilma., S.Kep., Ns., M.Kep

OLEH :

KELOMPOK 1

MUTHIARA QISTHI AULIA NIM A1D123001

CHRISTINE ANGGRIANI PABUARAN NIM A1D123009

JOVANCA SALSABILA NIM A1D123011

HASMAWATI NIM A1D123012

MOH.ALVARES UPIAH NIM A1D123013

DEVIANY DIRGIANTARY NIM A1D123015

NUR WARDA NIM A1D123019

SERLI MARNIAR NIM A1D123022

ADLYA HIJRANA TAHIR NIM A1D123024

WIDYA HARDINA NIM A1D123028

NUNIK NIM A1D123034

ADYA NINGSI HASAN NIM A1D123035

AINUN JARIA NIM A1D123039


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini
dengan baik dan tanpa kendala apapun.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini.

Makalah berjudul “SISTEM PERNAFASAN” ini disusun untuk memenuhi tugas semester
awal mata kuliah Biologi Manusia

Penulis memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik
secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Penulis juga menerima kritik serta
saran dari pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.

Makassar, 26 Oktober 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pernapasan adalah organ yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
oksigen tubuh. Fungsi sistem pernapasan sangat penting untuk kehidupan dan aktivitas
seseorang. Menurut Syaifuddin (2002), pernapasan adalah proses menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen ke dalam tubuh dan menghembuskan udara yang mengandung
karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi ke luar tubuh. Selama proses pernafasan, terjadi dua
proses: pertukaran gas terjadi di dalam jaringan, dikenal sebagai pernafasan dalam/respirasi
internal, dan di dalam paru-paru, dikenal sebagai pernafasan luar/respirasi eksternal. Saat
bernafas, udara masuk ke dalam paru-paru melalui menarik nafas (disebut inspirasi), dan udara
dikeluarkan dari paru-paru melalui ekspirasi. Sebagai. Dalam proses pernapasan, udara melewati
beberapa organ pernapasan, termasuk hidung, faring, dan laring, yang mencakup saluran
pernapasan bagian atas, dan saluran pernapasan bagian bawah, masing-masing (somantri, 2008).
Secara umum, saluran pernapasan dibagi menjadi dua, yaitu pernapasan dalam (internal) dan
pernapasan luar (eksternal).

Pernapasan adalah kumpulan proses yang dimulai dengan pengambilan udara dan gas.
Mereka memecah zat, mengeluarkan gas yang dihasilkan dari sisa metabolisme, dan
menggunakan energi yang dihasilkan. Bernafas adalah proses menghirup dan mengeluarkan
udara. Tubuh membutuhkan oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) dari udara, yang
dimasukkan ke dalamnya melalui pernapasan, yang juga mengeluarkan karbon dioksida (CO2)
dari tubuh. Pernapasan makhluk hidup dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.
Pernapasan tidak langsung terjadi jika belum ada organ pernapasan khusus. Untuk melindungi
sistem pernapasan manusia, penting untuk mempelajari organ, proses, dan gangguan pernapasan.
Makalah ini akan membahas lebih lanjut tentang sistem pernapasan manusia, termasuk proses,
instrumen, dan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang


pembuatan makalah ini, maka
rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa beberapa organ
pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses
pernapasan pada manusia?
Berdasarkan latar belakang
pembuatan makalah ini, maka
rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa beberapa organ
pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses
pernapasan pada manusia?
Berdasarkan latar belakang
pembuatan makalah ini, maka
rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa beberapa organ
pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses
pernapasan pada manusia?
Berdasarkan latar belakang
pembuatan makalah ini, maka
rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa beberapa organ
pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses
pernapasan pada manusia?
Berdasarkan latar belakang
pembuatan makalah ini, maka
rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa beberapa organ
pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses
pernapasan pada manusia?
Berdasarkan latar belakang
pembuatan makalah ini, maka
rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa beberapa organ
pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses
pernapasan pada manusia?
Berdasarkan latar belakang
pembuatan makalah ini, maka
rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa beberapa organ
pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses
pernapasan pada manusia?
Berdasarkan latar belakang
pembuatan makalah ini, maka
rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa beberapa organ
pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses
pernapasan pada manusia?
Berdasarkan latar belakang
pembuatan makalah ini, maka
rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa beberapa organ
pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses
pernapasan pada manusia?
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup
adalah dengan bernapas, semua
makhluk hidup
melakukan proses ini, demikian
juga manusia. Pernapasan
merupakan rangkaian
proses sejak pengambilan udara
dan gas. Penggunaannya
untuk memecah zat,
mengeluarkan gas yang
dihasilkan dari sisa
metabolisme, dan
memanfaatkan
energi yang dihasilkan.
Bernafas adalah kegiatan
menghirup udara dan
mengeluarkan udara. Udara
mengandung berbagai
komponen gas, salah satunya
adalah oksigen (O2) dan karbon
dioksida (CO2). Oksigen inilah
yang diperlukan
oleh tubuh, oksigen masuk
ke dalam tubuh melalui
pernapasan. Selanjutnya,
pernapasan menghasilkan
karbon dioksida (CO2) yang
dikeluarkan dari dalam
tubuh.
Pernapasan makhluk hidup
dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu dengan cara
langsung dan tidak
langsung. Pernapasan secara
langsung terjadi pada organ
pernapasan khusus, sedangkan
pernapasan tidak langsung
terjadi jika belum ada
organ pernapasan khusus.
Pernapasan manusia dan
sebagian besar makhluk hidup
vetebrata lainnya, termasuk
pernapasan tidak langsung,
artinya udara pernapasan
yang diperlukan tubuh, tidak
langsung masuk ke dalam sel
melalui permukaan
tubuh, tetapi melalui selaput
tipis yang terdapat di dalam
saluran pernapasan, yaitu
gelembung paru-paru.
Pentingnya untuk mempelajari
sistem pernapasan manusia
terkait dengan organ
pernapasannya, prosesnya
dan gangguan yang harus
dihindari untuk menjaga sistem
pernapasan. Pada makalah ini,
akan dibahas lebih
lanjut mengenai sistem
pernapasan manusia tentang
proses, alat, dan beberapa hal
yang mempengaruhinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
pembuatan makalah ini, maka
rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa beberapa organ
pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses
pernapasan pada manusia?
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini, maka rumusan masalah pada makalah
adalah sebagai berikut:

 Apa saja organ pernapasan pada manusia?


 Bagaimana proses pernapasan bagi manusia
 Apa fungsi utama system pernapasan pada manusia?
 Apa penyebab umum gangguan pernapasan bagi manusia?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui proses pernapasan manusia
 Untuk mengetahui fungsi dari system pernapasan
 Untuk mengetahui gangguan penyakit pada system pernapasan manusia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Organ Pernapasan pada Manusia


Organ-organ dan struktur sistem pernapasan manusia termasuk mengambil oksigen dari
udara, mengirimkannya ke dalam tubuh, dan membuang karbon dioksida yang dihasilkan oleh
metabolisme. Organ organ pernapasan meiputi :

1. Hidung

2. Faring

3. Laring

4. Trakea

5. Bronkus

6. Paru paru

1. Hidung

Hidung memasuki udara pernapasan pertama kali. Alat pernapasan yang terletak di luar dan
terdiri dari tulang rawan disebut hidung. Lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidup
membentuk hidung. Setiap hari, sekitar 15.000 liter udara melewati hidung (Endang dan Idun,
2009: 231). Dalam rongga hidung, rambut kecil (silia) dan selaput lendir yang berguna
menyaring udara untuk menghilangkan debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung,
mengontrol suhu udara pernapasan, dan mengidentifikasi bau.

Fungsi hidung adalah sbagai berikut:

a. Penyaringan Udara
Rambut halus dan selaput lendir hidung menyaring udara yang masuk. Ini melakukannya

dengan mengumpulkan debu, partikel kecil, dan mikroorganisme dari udara dan

mencegahnya masuk ke dalam sistem pernapasan lebih dalam.

b. Pemanasan Udara

Hidung membantu memanaskan udara yang dihirup sebelum mencapai paru-paru. Udara

yang lebih hangat akan lebih baik untuk pertukaran gas di paru-paru.

c. Pengenalan Bau (Olfaksi)

Hidung juga berfungsi sebagai organ penciuman (olfaktori). Hidung memiliki saraf dan

reseptor khusus yang memungkinkan kita mendeteksi berbagai bau, yang merupakan bagian

penting dari sensasi penciuman manusia.

2. Faring

Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang menghubungkan
nasal dan rongga mulut kepada larings pada dasar tengkorak. Faring dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu:

1) Nasofaring, yang terletak di bawah dasar tengkorak, belakang dan atas palatum molle.
Pada bagian ini terdapat dua struktur penting yaitu adanya saluran yang menghubungkan
dengan tuba eustachius dan tuba auditory.

2) Orofaring merupakan bagian tengah farings antara palatum lunak dan tulang hyodi.
Pada bagian ini traktus respiratory dan traktus digestif menyilang dimana orofaring
merupakan bagian dari kedua saluran ini.

3) Laringofaring terletak di belakang larings. Laringofaring merupakan posisi terendah


dari farings. Pada bagian bawah laringofaring system respirasi menjadi terpisah dari
sitem digestif. Udara melalui bagian anterior ke dalam larings dan makanan lewat
posterior ke dalam esophagus melalui epiglottis yang fleksibel.

3. Laring
Pangkal tenggorok dan kotak suara adalah nama lain dari laring. Faring adalah bagian atas
laring yang memiliki panjang sekitan lebih dari atau kurang dari 4 cm. Kepingan tulang rawan
berikut membentuk struktur laring.

1. Tulang rawan epiglotis


berjumlah satu dan terletak di
puncak laring berbentuk
daun.
2. Tulang rawan tiroid
berjumlah satu, berbentuk
seperti perisai yang terletak di
sebelah anterior dari laring.
Perbedaan antara pria dan
wanita yakni pada pria
lebih besar dan menonjol yang
membentuk jakun (Endang dan
Idun, 2009:
232).
3. Tulang rawan krikoid
berjumlah satu dan
membatasi bagian bawah
laring
berbentuk cincin.
4. Tulang rawan aritenoid
berjumlah dua dan terletak
di atas krikoid yang
berhubungan dengan pita suara
5. Tulang rawan kuneiformis
berjumlah dua dan terletak di
antara epiglotis dan
aritenoid.
6. Tulang rawan kornoculatum
berjumlah dua dan terletak di
atas aritenoid
1. Tulang rawan epiglotis
berjumlah satu dan terletak di
puncak laring berbentuk
daun.
2. Tulang rawan tiroid
berjumlah satu, berbentuk
seperti perisai yang terletak di
sebelah anterior dari laring.
Perbedaan antara pria dan
wanita yakni pada pria
lebih besar dan menonjol yang
membentuk jakun (Endang dan
Idun, 2009:
232).
3. Tulang rawan krikoid
berjumlah satu dan
membatasi bagian bawah
laring
berbentuk cincin.
4. Tulang rawan aritenoid
berjumlah dua dan terletak
di atas krikoid yang
berhubungan dengan pita suara
5. Tulang rawan kuneiformis
berjumlah dua dan terletak di
antara epiglotis dan
aritenoid.
6. Tulang rawan kornoculatum
berjumlah dua dan terletak di
atas aritenoid
1. Tulang rawan epiglotis
berjumlah satu dan terletak di
puncak laring berbentuk
daun.
2. Tulang rawan tiroid
berjumlah satu, berbentuk
seperti perisai yang terletak di
sebelah anterior dari laring.
Perbedaan antara pria dan
wanita yakni pada pria
lebih besar dan menonjol yang
membentuk jakun (Endang dan
Idun, 2009:
232).
3. Tulang rawan krikoid
berjumlah satu dan
membatasi bagian bawah
laring
berbentuk cincin.
4. Tulang rawan aritenoid
berjumlah dua dan terletak
di atas krikoid yang
berhubungan dengan pita suara
5. Tulang rawan kuneiformis
berjumlah dua dan terletak di
antara epiglotis dan
aritenoid.
6. Tulang rawan kornoculatum
berjumlah dua dan terletak di
atas aritenoid
a. Tulang rawan epiglotis berjumlah satu dan terletak di puncak laring berbentukdaun.

b. Tulang rawan tiroid berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang terletak disebelah
anterior dari laring. Perbedaan antara pria dan wanita yakni pada prialebih besar dan
menonjol yang membentuk jakun (Endang dan Idun, 2009:232).

c. Tulang rawan krikoid berjumlah satu dan membatasi bagian bawah


laringberbentuk cincin.

d. Tulang rawan aritenoid berjumlah dua dan terletak di atas krikoid


yangberhubungan dengan pita suara

e. Tulang rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara epiglotis danaritenoid.

f. Tulang rawan kornoculatum berjumlah dua dan terletak di atas arytenoid

Katup pangkal tenggorokan (epiglotis) dapat menutup pangkal tenggorok. Epiglotis melipat ke
bawah menutupi laing saat menelan makanan, mencegah makanan masuk ke laring. Sementara
itu, saat bernapas, epiglotis membuka. Akibatnya, menghirup udara secara bersamaan dengan
menelan makanan tidak mungkin.

4. Trakea

Trakea, atau batang tenggorokan, panjangnya sekitar sembilan sentimeter dan membentang
dari laring sampai ketinggian vertebra torakalis. Ini terdiri dari 16–20 lingkaran tak lengkap
cincin. Selaput lendir yang menutupi trakea yaitu epitelium bersilia dan sel cangkir. Tulang
rawan yang mempertahankan agar trakea tetap tebuka dan di sebelah belakangnya tidak
tersambung, ituadalah tempat trakea menempel pada esophagus yang memisahkan dari tulang
belakang.

5. Bronkus

Bronkus adalah dua bagian trakea yang bercabang. Jika debu masuk ke area ini, penyempitan
saluran pernapasan terjadi, yang menyebabkan kesulitan bernapas dan bersin. Hal ini terjadi jika
benda asing masuk ke saluran pernapasan mereka dan mengganggu pernapasan mereka (Endang
dan Idun, 2009:233). Bronkus kanan dan kiri terdiri dari dua percabangan, dan keduanya lebih
tinggi daripada yang kiri. Karena strukturnya, bronkus kanan lebih mudah kemasukan benda
asing, yang menyebabkan penyakit bronkhitis pada paru-paru kanan (Endang dan Idun, 2009:
234). Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, dan bronkus kiri bercabang menjadi
dua. Asma menyebabkan otot bronkus menyempit. Hal ini dilakukan untuk mencegah lebih
banyak benda asing masuk, yang dapat menyebabkan reaksi alergi.

6. Paru paru

Paru-paru adalah struktur elastis sperti spons. Paru-paru berada dalam rongga torak, yang
terkandung dalam susunan tulang-tulang iga dan letaknya di sisi kiri dan kanan mediastinum (struktur
blok padat yang berada di belakang tulang dada. Paru-paru menutupi jantung, arteri dan vena besar,
esophagus dan trakea). Paru-paru memilki :

1) Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula.

2) Permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada

3) Permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.

4) Basis, Terletak pada diafragma.


Paru-paru juga di lapisi oleh pleura yaitu parietal pleura (dinding thorax) dan visceral pleura (membrane
serous). Di antara rongga pleura ini terdapat rongga potensial yang disebut rongga pleura yang
didalamnya terdapat cairan surfaktan sekitar 10-20 cc cairan yang berfungsi untukmenurunkan gaya
gesek permukaan selama pergerakan kedua pleura saat respirasi. Tekanan rongga pleura dalam keadaan
normal ini memiliki tekanan -2,5 mmHg. Paru-paru divaskularisasi dari dua sumber, yaitu:

1) Arteri bronchial yang membawa zat-zat makanan pada bagian conduction portion, bagian
paru yang tidak terlibat dalam pertukaran gas. Darah kembali melalui venavena bronchial.

2) Arteri dan vena pulmonal yang bertanggungjawab pada vaskularisasi bagian paru yang
terlibat dalam pertukaran gas yaitu alveolus

Di dalam paru terdapat peredaran darah ganda. Darah yang miskin oksigen dari ventrikel kanan masuk
ke paru melalui arteri pulmonalis. Selain system arteri dan vena pulmonalis, terdapat pula arteri dan
vena bronkialis, yang berasal dari aorta, untuk memperdarahi jaringan bronki dan jaringan ikat paru
dengan darah kaya oksigen. Ventilasi paru (bernapas) melibatkan otot-otot pernapasan, yaitu diafragma
dan otot-otot interkostal. Selain ini ada otot-otot pernapasan tambahan eperti otot-otot perut.

2.2 Proses Pernapasan pada Manusia


Ada perbedaan tekanan antara udara luar dan udara dalam paru-paru. Perubahan besar dan
kecil dalam rongga udara, rongga perut, dan alveolus memungkinkan masuk dan keluar udara
dari paru-paru. Rongga hidung-faring (rongga tekak), laring-trakea (batang tenggorok), bronkus-
alveolus, dan sel-sel tubuh adalah jalur pernapasan manusia menuju sel-sel tubuh (Purnomo et
al., 2009: 222). Pernapasan manusia terdiri dari dua tahap, pernapasan luar (eksternal) dan
pernapasan dalam (internal). Proses pernapasan manusia melibatkan mekanisme pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida. Berikut penjelasannya,

Pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah disebut pernapasan luar. Dalam
pernapasan luar, oksigen dari udara bebas atau luar berdifusi ke dalam darah kapiler paru-paru,
dan sebagian besar karbon dioksida diangkut sebagai ion bikarbonat melalui kapiler paru-paru
(Slamet dan Sri, 2007:198).

Anda mungkin juga menyukai