BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS 2021 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Hasil /Biji iklim (Cuaca) kedelai • Suhu Tanaman • Kelembaban 1. Karakteristik • Penyinaran Kedelai • Angin • Curah hujan 2. Syarat Tumbuh TANAH 3. Stadia • SIFAT FISIK Pertumbuhan • SIFAT KIMIA Kedelai • SIFAT BIOLOGI KEDELAI Hasil = Tanaman – Tanah – Iklim (Cuaca) Δ Interaksinya SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Syarat Tumbuh 1. Ketinggian tempat 0,5-300 m dpl. Tumbuh baik pada ketinggian 500 m dpl 2. Curah hujan antara 100-200 mm/bulan 3. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 22-27°C. 4. Kelembaban udara yang optimal bagi tanaman kedelai berkisar antara RH 75-90% 5. Memerlukan air saat perkecambahan (0 – 5hari setelah tanam), stadium awal vegetatif (15 – 20 hari), masa pembungaan dan pembentukan biji (35 – 65 hari) : SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Fase Tumbuh
SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Fase dan umur tanaman kedelai
R5-R8 fase pengisian polong, pemasakan, masak fisiologis
SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id HAMA UTAMA DAN PERIODE KRITIS PADA TANAMAN KEDELAI Umur tanaman (hari) Jenis hama <10 11-30 31-50 51-70 >70 Ophiomyia phaseoli +++ + Melanagromyza sojae +++ +++ M. dolichostigma + Aphis glycines & A. gossypii +++ +++ ++ Bemisia tabaci +++ +++ ++ + Phaedonia inclusa +++ +++ +++ ++ Spodoptera litura ++ +++ Chrysodeixis chalcites + ++ ++ + Lamprosema indicata ++ +++ + + Helicoverpa armigera +++ ++ ++ Etiella zinckenella +++ +++ + Riptortus linearis +++ +++ ++ Nezara viridula +++ +++ ++ Piezodorus hybneri +++ +++ ++ SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id TEKNOLOGI BUDIDAYA KEDELAI 1. Persiapan/pembersihan lahan 2. Pengolahan Lahan dan Draenase 3. Pengapuran 4. Perlakuan Benih 5. Penanaman 6. Pemulsaan 7. Penyiangan 8. Pemupukan 9. Pengairan DEVON 2 DETAP 1 ANJASMORO 10.Pengendalian OPT 11.Panen DETAP 1 BIOSOY 1 SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS 12. Sortasi biji Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Pengapuran Fungsi kapur bagi tanah pertanian :• Koreksi Keasaman tanah • Menyediakan Ca dan Mg untuk tanaman • Kegiatan jasad renik • Perbaikan struktur tanah
SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Bentuk kapur • Kapur Karbonat (CaCO3) • Kapur Oksida (CaO) • Kapur Hidroksida (Ca(OH)2) • Dolomit (CaMg(CO3)2)
SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Rata rata kebutuhan kapur untuk daerah tropis pH Jumlah dolomit pH Jumlah dolomit (ton/ha) (ton/ha)
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id • Sumber: Amri (2002) SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Cara pengapuran 1. Taburkan kapur secara merata setelah pengolahan tanah pertama 2. Pemberian di lakukan 2 minggu sebelum tanam dan sebaiknya di lakukan pada awal musim penghujan supaya reaksi dapat berjalan dengan baik. 3. Pencampuran secara merata kapur dengan tanah melalui pengolahan tanah kedua. 4. pemberian kapur cukup untuk jangka waktu 5 th, oleh karenanya pemberian kapur selalu diperhitungkan 2 - 3 kali dari takaran yang di butuhkan.dan selanjutnya pemberian berikut pada tahun ke 6 dengan jumlah 0.25 dari takaran SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Perlakuan Benih (Untuk lahan yang sama sekali belum pernah dilakukan penanaman kedelai) Upaya yang dilakukan agar tanaman kedelai dapat menghasilkan bintil akar yang bermanfaat sebagai penambat nitrogen. Melindungi benih dari serangan hama tanah dan mengendalikan serangan hama lalat bibit (Ophiomya phaseoli). endemik a). Inokulasi Rhizobium 1. Legin 30 gram/10 kg benih, Rhizogin 37,5 gram/10 kg benih atau menggunakan Rhizoplus 20 gr/kg benih. 2. Basahi benih dengan air bersih sebelum Inokulan dicampur dengan benih. 3. Pencampuran benih dilakukan secara bertahap agar benih yang telah diinokulasi segera habis tertanam. 4. Benih dikering anginkan dan hindari sinar matahari langsung. 5. Benih harus tertanam jangan melebih dari 6 jam. SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS . Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id b). Inokulasi dengan tanah bekas penanaman 1. Diperlukan 2 – 3 kg tanah/10 kg benih kedelai. 2. Basahi benih dengan air bersih sebelum Inokulan dicampur benih. 3. Pencampuran benih dilakukan secara bertahap agar benih yang telah diinokulasi segera habis tertanam. 4. Selain tanaman kedelai, tanaman kacang tanah, kacang merah, kacang koro, buncis terdapat bintil akar yang mengandung bakteri Rhizobium dengan strain yang berbeda
SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Legin 30 gram/10 kg benih kedelai, Rhizogin 37,5 gram/10 kg benih Rhizoplus 20 gr/kg benih
2 – 3 kg tanah/10 kg benih kedelai
SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Lanjutan…… Penanaman Pemulsaan Penyiangan- …Roguing Pemupukan Pengairan Pengendalian OPT Panen Sortasi biji
SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id SCIENCE – INNOVATION – NETWORKS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id