Bab Ii Tinjauan Pustaka
Bab Ii Tinjauan Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang ada kaitannya
dalam penelitian ini adalah asosiatif dengan teknik analisis regresi berganda
instrument tersebut diukur dengan skala interval dengan teknik penilaian skala
komponen TQM yang dijadikan variabel dalam penelitian yaitu fokus pada
7
8
peneitian yaitu fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim,
analisis yang dilakukan adalah dengan menentukan faktor serta level dari
faktor TQM berupa obsesi terhadap kualitas terkait dengan biaya produksi
menunjang efisiensi biaya produksi yakni sebesar -0,242 atau mereka masih
menganggap biaya yang dikeluarkan masih belum sesuai dengan produk yang
9
menunjang efisiensi biaya produksi yakni sebesar 0,242. Hal ini menunjukkan
merupakan konteks TQM yang menarik bagi karyawan untuk diperhatikan oleh
perusahaan.
Keunggulan Bersaing Produk Susu Sapi Pada Peternakan Sapi Perah Di Kec.
Lembang Dan Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat. Dilihat dari segi cara
atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data yang digunakan
pengumpulan data yang diperoleh berupa persepsi, sikap dan pendapat. Dalam
bersaing berupa pernyataan sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju
kualitas produk susu sapi pada peternak di Kec. Parongpong dan Kec.
Lembang sudah baik meskipun untuk tindakan pada proses produksi susu sapi
Kec. Parongpong dan Lembang memiliki hubungan searah yang sangat erat.
Susu Pada Perusahaan Pie Susu Barong Di Kota Denpasar, desain penelitian
dilakukan di Perusahaan Pie Susu Barong masih belum optimal karena hasil
aktual lebih besar dari biaya kualitas optimal, untuk mengantisipasi empat
karyawan terutama bagi karyawan baru secara kontinu agar dapat tercapai
11
memberikan instruksi kerja dengan jelas kepada karyawan, hal ini bisa
dilakukan pada saat awal sebelum proses produksi dimulai ataupun pada saat
mesin tidak hanya dilakukan ketika mesin mengalami kerusakan, namun harus
melakukan penataan alat – alat produksi agar lebih rapi dan bersih, sehingga
tersedia tempat yang lebih luas untuk meletakkan hasil produksi selain itu
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
1 Abi Hamdani Pengaruh Penerapan X1: Total Quality - Secara parsial Total
dan Irsutani, Total Quality Management quality management
S.E., M.Acc., Management (TQM) tidak berpengaruh
X2: Presepsi signifikan terhadap
Ak. / 2015 Terhadap Efisiensi
Karyawan efisiensi biaya kualitas
Biaya
- Secara simultan Total
Y : Biaya Kualitas quality management
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
efisiensi biaya kualitas
diantara variabelnya.
variabelnya berbeda yaitu variabel bebas yang digunakan adalah Total Quality
gunakan adalah Efisiensi Biaya (Y), teknik analisis data yang digunakan oleh
peneliti adalah Regresi linier Berganda karena untuk mengetahui pengaruh Total
Biaya yang mana ketiga variabel tersebut membutuhkan tingkat ketelitian yang
Performasi secara terus-menerus pada setiap level operasi atau proses, dalam
setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber
daya manusia dan modal yang tersedia (Gaspersz, 2001:4). Sedangkan Menurut
dan filosofi yang didisain untuk menciptakan budaya perusahaan yang memiliki
(Purnama,2006:51).
Quality Management (TQM) pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan oleh
mendapatkan efisiensi produk yang sesuai standart yang telah ditentukan oleh
yang dikembangkan oleh Goetsch dan Davis (1994) dijelaskan sebagai berikut :
berhubungan dengan produk atau jasa dengan diarahkan pada satu tujuan
organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan
tersebut.
3. Pendekatan Ilmiah
TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu
dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen
persaingan antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut agar daya
saing terdongkrak. dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerja sama tim,
kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina baik antar karyawan perusahaan
sekitarnya.
karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar
Saat ini, masih terdapat perusahaan yang tidak peduli terhadap pentingnya
baik.
9. Kesatuan tujuan
Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki
kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan
yang sama.
empat prinsip utama dalam Total Quality Management Menurut Hensler dan
Brunellin yang dikutip oleh Tjiptono (2003:14-15) Keempat prinsip tersebut ialah:
a. Kepuasan pelanggan
c. Perbaikan berkesinambungan
dua, yaitu :
17
management adalah :
hingga menjadi produk akhir menghasilkan produk yang baik tanpa ada
menghasilkan produk secara efektif dan efisien dan pada akhirnya dapat
manajemen.
d. Karyawan baru, terlepas dari latar belakang dan orientasinya, dengan mudah
akan menyesuaikan diri pada budaya mutu yang telah terbentuk dalam
organisasi.
terhadap sasaran.
Pelatihan.
Hasil : bagaimana mengerjakan apa yang penting dan apa yang akan
dicapai.
Hasil : sikap karyawan yang dapat memilih untuk memenuhi apa yang
penting.
Gambar 2.1
Organizational Practices
Quality Principles
Employee Fulfillment
Customer Statisfaction
untuk aktivitas-aktifitas produksi, berikut tujuh macam alat TQM yang paling
yang sedikit tetapi kritis tertentu dibandingkan dengan masalah yang banyak
Adalah diagram belok yang secara grafis menerangkan sebuah proses atau
sistem.
f) Histogram
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan
operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan dan apabila
corrective responses, the act guiding, or the state of process in which the
Juran (Tjiptono 2003: 53) adalah sebagai fitness for use, yang mengandung
pengertian bahwa suatu produk atau jasa harus dapat memenuhi apa yang
diantaranya:
harapan pelanggan.
23
kualitas adalah standar yang harus dicapai oleh seseorang, kelompok, atau
lembaga organisasi mengenai kualitas SDM, kualitas cara kerja, serta barang dan
barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah
berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan, dan bukan berfokus pada upaya
produk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah
ditetapkan.
a. Kemampuan Proses
proses yang ada. Tidak ada gunanya mengendalikan suatu proses dalam
Spesifikasi hasil produksi yang ingin dicapai harus dapat berlaku, bila
ditinjau dari segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan konsumen
yang ingin dicapai dari hasil produksi tersebut. Dalam hal ini haruslah dapat
dipastikan dahulu apakah spesifikasi tersebut dapat berlaku dari kedua segi
yang telah disebutkan diatas sebelum pengendalian kualitas pada proses dapat
dimulai.
d. Biaya Kualitas
salah satunya dengan melalui penerapan PDCA (paln – do – check - action) yang
kinerja produk, proses atau suatu sistem di masa yang akan datang.
26
Gambar 2.2
Siklus PDCA
4. Act 1. Plan
3. Check 2. Do
berkesinambungan.
skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan
ditentukan oleh perusahaan dalam upaya menjaga output barang hasil produksi
diantaranya:
melaksanakannya).
Yaitu dengan mengambil contoh atau sampel produk pada jarak waktu yang
proses dimulai dengan baik atau tidak. Apabila mulainya salah, maka
dari proses, mungkin tidak ada artinya bila tidak diikuti dengan pengawasan
pada bagian lain. Pengawasan terhadap proses ini termasuk pengawasan atas
tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak atau
kurang baik ataupun tercampur dengan hasil yang baik. Untuk menjaga
supaya hasil barang yang cukup baik atau paling sedikit rusaknya, tidak
keluar atau lolos dari pabrik sampai ke konsumen/ pembeli, maka diperlukan
dialokasikan secara optimal dan baik untuk mencapai output yang menggunakan
mencerminkan ukuran moneter dari suatu sumber daya yang digunakan untuk
dan setara kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang
atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan dimasa
yang akan datang. Pendapat lain mengatakan biaya adalah kas atau nilai ekuivalen
kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa
keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi (Hansen dan Mowen,
2005:38).
Jadi berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat dikatakan bahwa biaya
adalah pengorbanan sejumlah nominal yang dapat diukur dan dihitung satuannya
sebagai berikut :
biaya produksi (input) dengan realisasi biaya produksi (output) (Syahu Sugian,
2006:76).
a. Fungsi produksi
b. Fungsi pemasaran
dibebankan
4. Penggolongan biaya sesuai dengan objek atau pusat biaya yang dibiayai
32
1. Biaya Bahan Baku, adalah harga perolehan berbagai macam bahan baku
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung, adalah balas jasa yang diberikan oleh
3. Biaya Overhead Pabrik, adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan
bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi dan
amortisasi aktiva tetap pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
pabrik, biaya listrik dan air pabrik, biasanya asuransi pabrik, biaya overhead
pabrik lain-lain.
33
akhirnya akan berpengaruh pada jumlah produk yang akan dihasilkan nantinya.
Oleh karean itu penerapan Total Quality Management harus dilaksanakan secara
baik dan benar dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar tercapai tujuan
mulai dari sebelum proses produksi berjalan, pada saat proses produksi, hingga
kualitas dilakukan agar dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang
kualitas produk yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan
dikendalikan, supaya barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan rencana yang
ada dan baik, serta peluang pun tersedia. Sebaliknya jika pengendalian kualitas
hubungan antara penerapan total quality mangement terhadap efisiensi biaya dan
juga adanya hubungan atara pengendalian kualitas terhadap efisiensi biaya maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat suatu hubungan antara penerapan total quality
35
teori dimana peneliti memakai dua variabel yaitu Total Quality Management
(TQM) (X1) dan Pengendalian Kualitas (X2) dan satu variabel terikat yaitu
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
Standart Kualitas
TQM
Efisiensi Biaya
Keterangan:
= alur kegiatan
Gambaran : Kerangka Pemikiran
36
antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti,
Gambar 2.4
Kerangka Konseptual
H1
TOTAL QUALITY
MANAGEMENT (TQM) (X1)
Fokus Pada Pelanggan
Obsesi Terhadap Kualitas
Kerja Sama Tim
Perbaikan Sistem Secara
Berkesinambungan
Pendidikan Dan Pelatihan EFISIENSI BIAYA
Kesatuan Tujuan
Adanya Keterlibatan Dan H3 (Y)
Pemberdayaan Karyawan
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Biaya Overhead Pabrik
PENGENDALIAN KUALITAS
(X2)
Kemampuan Proses
Spesifikasi Yang Berlaku
H2
Tingkat Ketidaksesuaian Yang Dapat
Diterima
Biaya Kualitas
2.8 Hipotesis
terdahulu dan kerangka konseptual yang seperti di uraikan di atas, maka hipotesis