Bpiskesenatan
st
SUA AL
KoordinasiPelayanan dan Klin
RSUD Sultan FATAH,
Trwutan
BPJS Kesehatan
&}
“Administra: penagihan hai sat episode R lc ha yang sama, sat episode RI I eda hai dongs
_rencana Tindaka operas; kalengkapanbuktipengambilan SH, pemertsaan penujang belum terampir
Us. 0 panoramic, r0 genve, ctscan lumbal). scan berkas tidak ada, UPE/-sUratkronolog! belum
ilamprkan, resco pernat dagikan tidak Kelas 3, salah ent dp.
Koding : kesesusian kode diagnosa & tndskan, sepert = Indust
perstinan 733, kode stomatitis seharsn7a 120, | hands komplitasi tau
enjuit dalam persalinan, kode els biopsy dengan PA, digunakan sbg DU (PNK 26/2021), dbl koding
‘neonatal infection dan neonatal peur.
Sarana Presarana : inital kegawatan, dasar penegakan KPO, dasa penegatan- diagnose ARDS" pads
beyi bp, serotirus, dem pulmo,
jak ada perbaikan setelah 3x
catatan maka akan terdapat “surateperingatan=untuk perbaikan
administrasi
Penyamaan persepsi untuk dapat ditagihkan bersih di bulan
Desember 23
n
BPJS Kesehatan
‘Sadan Pemeenes'sJonn=yp@Payanan di FKTP Pelayanan di FKRTL
Pelayanan Kesehatan yang Holistik dalam skemma rujukan FRTP-FKRTL
reer ac D1 IMENKEST TCU
&
eon
Con ae
‘Melakukan panapisan penerbtan surat kontrol. Surat kontrol
‘hanya citrbitkan paca area permasalahan yang divar 14a
goss (cluar KNS)- KNS tidak terbthan surat ontrl,
ERTL dapat menerbikan eujvkan internal Pad penal satu
rumpun mag uyukan interna tidak pers ryan >
a ore ee eee
‘Metakukan penapisanrjukan, hanya memberikan rjukansesuat
Iindkasimedisyaitu permasalahan Kesehatan diuarkompetensiya
{eluar 148 agnosis, tau dg TACCygbenar)
Memberian rujukan pad sat diagnosis induk permasalhan
meds
ada penyatit kon sat umpun (stu CP) (nial DMT dan
Stoke) eutup satu rujukan saa.
“Minta rjukon” am WAQTB dihindant
‘angsung memberkan rujukan pada pasion tana penapisan Karena
‘AS fterdapat surat Kone dari RS
‘asus PRB yang dterbitkan SRB yang dterbthan oleh FKRTL namun
tidak tepat 38 maka caja FTP pads 8PI Kesehatan unt
‘nflagzing dengan disertai bu alan pengahuan unlgingmya
Rujukan tepat Poli
Katimat evlasi “untuk perks dl FKTP dan FKTP akan momeriks,
‘saat pormasalahanheschatan dapat eibati i FKTP maka kan
‘Stuntaskan oleh FATP naman ita dar kompetens!FKTP mak
‘akan drjuk oh FKTP”
‘ia ero eslshon dapat moninta extrujan Alu llakan
nro (sot episode depo vg salah jan isl yuan ke1. Memastikan peserta JKN baik pada sisi keaktifan maupun kebenaran serta elgibiliias peserta JKN yang
diberikan pelayanan.
2, Memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis pasien sesuai dengan kompetensi RS.
3. Kasus Non’ Spesialistke(KNS)'akan dirujukcbalikcke"FKTP: Pada asus 9:diagnosis PRB maka pasien akan di
terbitkan Surat Rujuk Balik (SRB). Pada kasus non spesialistik diluar PRB maka diterbitkan rujuk balk ke
FKTP.
4, Relayanan"Kesehatan:-yangemasitedalam-kompetensisRS (terdapat pada Kewenangan Kiinik dokter di RS)
maka
5. Pada kasus RS memiliki SDM dengan kompetensinya namun tidak terdapat sarana maka dilakukan rujukan
Parsial, Rujukan parsial tidak diterbitkan rujukan v-claim pada faskes tujuan rujukan. Rujukan parsial dapat di
akomodir pada faskes lain yang telah terdapat Perjanjian Kerjasama dengan RS Nasional Diponegoro. Dalam
PS tersebut tertuang dengan jelas detail pemeriksaan apa yang dikerjasamakan. Selain tu, dalam Kerjasama
terdapat alur pasien yang dirujuk dalam mendapatkan pelayanan penunjang parsial tersebut. Dalam alur
tersebut pembiayaan rujukan parsial ini dibayarkan oleh RS pada faskes tujuan rujukan (bukan dengan
dibayarkan oleh peserta JKN diawal). Kasus yang seharusnya dilakukan rujukan parsial namun terbit rujukan
penuh maka SEP pasien pada faskes tujuan rujukan akan menjadi tanggung jawab RS yang merujuk.
6. Pada kasus yang memerlukan rujukan intemal secara indikasi medis, dimana terdapat poli tujyan rujukan
intemal pada hari yang sama, maka dilakukan pelayanan di hari tersebut. Rujukarrinternat ditujukan pada poli
_bukan berdasarkan nama DPJP tertentu.
7. Pelayanan yang dapat dilakukan secara one day-care/one'day surgery yang telah terprogram maka ditagihkan
sebagai klalmrawatyjalan (misal EVLA, ESWL, aff DJ sten, pasang av shunt, colonoscopy, dll).
8. Penjaminan gawat darurat sesuai dengan PMK no 47 th 2018. Kriteria Kegawatdaruratan pada PMK tersebut adalah:
‘a, mengancam nyawa, membahayakan din dan orang laiingkungan,
b. adanya gangguan pada jalan nafas, pemafasan, dan sirkulasi,
% aan nara an ata
(Gerkas Kaim diampitriase)
8. Pasien dengan Kasus Non Spesialstk (Kompetensi FKTP dan dapat juga dirawat nap di FKTP jka diperiukan rawat inap) yang
datang ke RS diberikan pelayanan sesuai Kebutunan medisnya, Jka kasus dapat dipantau paca rawal jalan maka dilakukan
ppelayanan i rawat jalan, Jka terdapat kebutuhan medis dengan indikasidiperiukan rawat inap maka kontrol pertama oleh RS