Anda di halaman 1dari 5

NAMA: AZIZAH M.

NUR

NIM: 23111162

KELAS: E

PERADABAN ISLAM DI ANTARA PERADABAN MASA SILAM

Reformasi industri di Eropa memiliki keterkaitan yang tidak dapat diabaikan dengan pengaruh
peradaban Islam dalam bidang ilmu pengetahuan. Peradaban Islam telah meluas ke seluruh dunia, dan
konsep-konsep seperti Hak Asasi Manusia (HAM), yang kemudian diadopsi oleh PBB, sudah
diperkenalkan oleh Islam. Meskipun demikian, disadari bahwa umat Muslim sendiri seringkali kurang
memahami ajaran Islam, sehingga terkadang terbentuk persepsi bahwa kemajuan peradaban berasal
semata-mata dari Barat.

Penting untuk diakui bahwa tanpa kontribusi umat Islam, teknologi zaman sekarang mungkin tidak
dapat dinikmati, terutama di Indonesia. Di Indonesia, jejak peradaban Islam terlihat dalam berbagai
aspek, mulai dari bahasa, kesenian, kebudayaan, hingga filsafat. Islam telah meresapi berbagai lapisan
masyarakat Indonesia, termasuk dalam sistem hukum, semangat, aktivitas jual beli, dan kehidupan
keluarga. Bahkan, kemerdekaan Indonesia juga memiliki hubungan yang tidak terelakkan dengan
nilai-nilai Islam.

Dengan demikian, peradaban Islam telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam membentuk
wajah Indonesia saat ini, melibatkan aspek-aspek seperti hukum, budaya, dan kehidupan sehari-hari.
Penting bagi umat Muslim dan masyarakat secara keseluruhan untuk lebih menghargai dan
memahami warisan peradaban Islam yang turut membentuk jati diri bangsa Indonesia.

Pengertian peradaban dan kebudayaan seringkali dianggap memiliki arti yang sama dalam bahasa
Indonesia, tetapi dalam bahasa Inggris terdapat perbedaan antara civilization (peradaban) dan culture
(kebudayaan). Dalam bahasa Arab, perbedaan tersebut tercermin dalam kata tsaqofah (kebudayaan),
hadlarah (kemajuan), dan tamaddun (peradaban). "Peradaban Islam" dalam bahasa Arab disebut al-
Hadharah al-Islamiyyah dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai "Kebudayaan Islam."

Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan memiliki beberapa pengertian, termasuk sebagai
keseluruhan kompleks dari unsur-unsur yang berbeda, warisan sosial atau tradisi, cara hidup manusia,
penyesuaian manusia terhadap alam sekitarnya, hasil perbuatan atau kecerdasan manusia, serta hasil
pergaulan atau perkumpulan manusia.
Definisi peradaban, menurut uraian di atas, mencakup segala hasil kegiatan manusia yang dianggap
memiliki nilai tinggi dalam kehidupan manusia. Misalnya, perkembangan mesin tik, komputer, laptop,
HP sebagai alat komunikasi, kompor gas, dan mobil, semuanya dianggap sebagai bagian dari
peradaban karena memberikan manfaat besar dalam kehidupan manusia. Pendekatan kajian peradaban
dapat mencakup aspek semangat, sikap, serta cara-cara yang membimbing kehidupan sosial dan
perilaku masyarakat, seperti dijelaskan oleh Voltaire dan Buchardt.

Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah SWT melalui utusan-Nya, Muhammad saw.
Ajaran-ajarannya terdapat dalam kitab suci al-Quran dan Sunah, yang berisi perintah-perintah,
larangan-larangan, dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
Harun Nasution menegaskan bahwa Islam membawa ajaran yang melibatkan berbagai aspek
kehidupan manusia, termasuk akidah/teologi, ibadah, hukum, tasawuf/mistisisme, filsafat, politik, dan
pembaruan.

Islam, sebagai agama yang melengkapi proses kesinambungan wahyu, memiliki tujuh karakteristik
ajaran. Pertama, ajarannya sederhana, rasional, dan praktis. Kedua, terdapat kesatuan antara
kebendaan dan kerohanian dalam ajarannya. Ketiga, Islam memberikan petunjuk bagi seluruh segi
kehidupan manusia, meskipun sebagian petunjuk bersifat umum. Keempat, terdapat keseimbangan
antara individu dan masyarakat. Kelima, ajarannya bersifat universal dan kemanusiaan. Keenam,
Islam mencakup ketetapan dan perubahan. Ketujuh, Al-Quran sebagai pedoman suci umat Islam, yang
telah berusia lima belas abad, tetap terjamin kesucian dan kemurniannya.

Dengan karakteristik-karakteristik tersebut, Islam membawa ajaran yang holistik dan mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia, menunjukkan sifatnya yang komprehensif dan relevan dalam
berbagai konteks zaman.

Pada masa pra-Islam, dunia mengalami penyimpangan dari ketentuan Allah, dan terdapat dua
kekuatan peradaban dunia yang dominan, yaitu Peradaban Romawi Timur dan Peradaban Persia.
Peradaban Romawi Timur mencapai puncak kejayaannya pada masa Kaisar Yustianus (527-565)
setelah terjadinya perpecahan dengan Kerajaan Romawi Barat. Agama yang dominan di wilayah
Kerajaan Romawi Timur adalah Nasrani, terbagi dalam berbagai aliran seperti Yaaqibah, Nasathirah,
dan Mulkaniyah.

Dalam konteks kebudayaan Romawi, perlu memahami keterkaitannya dengan kebudayaan Yunani.
Kebudayaan Romawi pada dasarnya merupakan kelanjutan dari kebudayaan Yunani. Keduanya
memiliki sejarah perkembangan yang saling terkait, dengan periode keemasan yang mencakup sastra,
filsafat, dan seni. Bahkan, saat daerah wilayah Yunani jatuh ke dalam kekuasaan Romawi Timur,
kebudayaan Yunani tetap berlanjut dan menjadi inti dari kegemilangan pusat peradaban di
Konstantinopel.

Secara umum, kebudayaan Romawi dapat dilihat sebagai kelanjutan dan pengembangan dari
kebudayaan Yunani, dan ini mencakup aspek dongeng mitologi, kepahlawanan, perasaan (lyric),
keemasan, masa Iskandary, periode Yunani-Romawi, hingga masa Bizantium. Pusat peradaban di
Konstantinopel menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Yunani di bawah kekuasaan Romawi Timur.
Dengan demikian, peradaban Romawi dapat dianggap sebagai kelanjutan dan pewarisan dari
peradaban Yunani.

Pada masa itu, Kerajaan Persia bersaing dengan Kerajaan Romawi Timur, dan konflik berkepanjangan
terjadi karena keduanya berusaha merebut daerah kekuasaan dan pengaruh satu sama lain. Saat
Yustianus menjadi Maharaja Romawi Timur, Kerajaan Persia dipimpin oleh Maharaja Anusyarwan
dari Dinasti Sasanid yang dikenal sangat adil. Anusyarwan melancarkan serangan dengan pasukan
berkuda dan pejalan kaki, berhasil menaklukkan beberapa daerah Romawi Timur.

Konflik berlanjut selama 20 tahun (541-461 M) dengan perlawanan yang sengit di bawah pimpinan
Yustianus dan panglimanya, Belisarius. Perang berakhir dengan perdamaian, di mana Yustianus setuju
membayar upeti kepada Anusyarwan setiap tahun sebanyak 30.000 dinar.

Dalam aspek agama, masyarakat Persia cenderung menyembah berbagai elemen alam sebagai tuhan,
dengan api sebagai simbol utama tuhan baik. Api dianggap sebagai sumber ilham bagi para penyair.
Sementara dalam seni, Peradaban Persia mencapai puncaknya selama Dinasti Sasanid dengan karya
seni seperti keramik, patung, perabot dari perunggu, seni lukis, dan arsitektur bergaya iwan. Dinasti
Akhaeminid, Seleukos, dan Arsacid juga meninggalkan jejak seni yang kaya, dengan istana bergaya
iwan, gambar-gambar timbul di Persepolis, dan berbagai barang perak yang anggun.

1. Mesir
Mesir dianggap sebagai negara tertua di dunia, dengan Dinasti pertama berdiri sekitar 3100
SM. Mesir modern terbentuk pada tahun 1953 setelah Revolusi Mesir tahun 1952.

2. India
Orang-orang menetap di India sekitar 3300 SM, tetapi pembentukan negara dimulai selama
periode Veda (1500 SM-600 SM). India modern meraih kemerdekaan dari Inggris pada tahun
1947.

3. Afghanistan
Terduduki sejak awal 3000 SM, Afghanistan melihat perkembangan dari kota pertama di
dunia, Mundi Gak, dekat Kandahar. Darius I dari Persia dan Alexander Agung menaklukkan
Afghanistan pada masa berikutnya.

4. Tiongkok
Dinasti pertama Tiongkok adalah Dinasti Xia (2070 SM-1600 SM). Dinasti Tiongkok
berlangsung hingga tahun 1912, dan Republik Rakyat Tiongkok didirikan pada tahun 1949.

5. Georgia
Georgia, di Eropa Timur, memiliki sejarah panjang dari zaman Kerajaan Colchis dan
Karlti/Iberia (sekitar 1500 SM). Georgia merdeka pada tahun 1991.

6. Ethiopia
Kerajaan pertama D'mt di Ethiopia muncul sekitar 980 SM-400 SM, diikuti oleh Kerajaan
Aksumite (100 M-940 M).

7. Yunani
Yunani menjadi pusat ilmu pengetahuan di Eropa, terutama selama periode Archaic Yunani
(sekitar 800 SM). Periode ini membentuk fondasi peradaban Eropa modern.

8. Jepang
Kaisar pertama Jepang, Kaisar Jimmu, didirikan sekitar 660 SM. Orang-orang bermigrasi ke
Jepang dari daratan Asia sekitar 13.000 SM.

9. Iran
Iran kuno, dikenal sebagai Persia, berdiri sekitar 550 SM di bawah Kekaisaran Achaemenid.

10. San Marino


San Marino, negara terkecil kelima di dunia, dianggap sebagai kota tertua dan resmi berdiri
pada 3 September 301 M ketika Saint Marinus membangun sebuah gereja di Monte.

Dasar-dasar Peradaban Islam yang diletakkan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah
melibatkan beberapa aspek kunci:

1. Pembangunan Masjid
Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pemerintahan, pembinaan, dan
pengembangan masyarakat. Fungsi masjid meliputi pembinaan spiritual, pendidikan,
musyawarah, serta menangani berbagai persoalan sosial.

2. Ukuwah Islamiyah
Ukhuwah Islamiyah, atau persaudaraan Islam, merupakan konsep keterikatan hati dan
jiwa berdasarkan aqidah. Nabi Muhammad mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar,
menegaskan persaudaraan berdasarkan iman daripada darah.

3. Hubungan dengan Non-Islam


Saat di Madinah, Nabi Muhammad menjalin perjanjian dengan komunitas Yahudi dan
non-Muslim lainnya. Doktrin Islam menekankan toleransi, saling menghormati, dan
memelihara keberagaman keyakinan dalam kerangka dialog dan toleransi.

Rasulullah, sebagai kepala negara, memadukan kekuasaan spiritual dan sekuler, memastikan
kebebasan beragama, dan mengimplementasikan prinsip-prinsip universal Islam dalam
membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Peradaban Islam memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari peradaban
sebelumnya. Dengan landasan Al Qur'an, Sunnah Nabawiyah, Ukhuwah Islamiyah, dan
Ukhuwah Insaniyah, peradaban Islam memiliki keistimewaan sebagai berikut:

1. Universalitas
Peradaban Islam dikenal karena ajaran dan risalahnya yang toleran dan universal,
mencakup seluruh umat manusia. Dasar universalitas ini terkandung dalam prinsip-
prinsip Al Qur'an yang menegaskan kesatuan manusia.

2. Tauhid
Peradaban Islam menonjolkan keesaan Allah secara mutlak, mengakui peran yang
transenden dalam membentuk segala aspek kehidupan. Tauhid menciptakan dasar yang
kuat untuk keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap kemanusiaan.

3. Adil dan Moderat


Keadilan dan sikap moderat (wasathan) menjadi ciri khas peradaban Islam. Peradaban ini
mencapai keselarasan antara rohaniah dan jasmani, ilmu syariat dan ilmu umum, serta
mengedepankan keadilan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Sentuhan Akhlak
Akhlak memainkan peran sentral dalam peradaban Islam, menciptakan pagar yang
membatasi dan dasar kejayaan Islam. Sumber akhlak ini berasal dari wahyu dan
pengawasan Allah, memastikan peradaban yang berkelanjutan dan mencegah
penyimpangan.

Peradaban Islam menunjukkan esensi yang universal, seimbang, dan memiliki nilai-nilai
akhlak yang mendalam. Ketauhidan mutlak, tauhid, keadilan, dan akhlak merupakan fondasi
yang membentuk peradaban Islam sebagai peradaban yang mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia.

Sumber: Nasution, S., 2013. Sejarah Peradaban Islam. 3 penyunt. Pekanbaru: Yayasan Pusaka
Riau

Anda mungkin juga menyukai