S1 1404020111 2021 Skripsi
S1 1404020111 2021 Skripsi
Oleh:
HENDRIKUS DAMBA
1404020111
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Tim Penguji
iii
DEKLARASI
Kupang, Penulis
HENDRIKUS DAMBA
1404020111
iv
MOTO
v
RIWAYAT HIDUP
vi
ABSTRAK
Sistem Komunikasi Penyuluhan Dalam Pengembangan Budidaya
Tomat Di Desa Bangka Jong Kecamatan Wae Ri’i Kabupaten
Manggarai Nusa Tenggara Timur,
Hendrikus Damba *) Tomycho. Olviana**) Leta R. Levis**)
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
ix
Mely, Ervi, Sam, Marbo, Bobby, Mario, Khafidh, Rahma, Soleman, Jou
darling‟s, Romi, Rafli, Doka, Dion, Willy, Andika, Yana, Imel, Yani, Ismi,
Celti, Fanny dan Erni.
9. Rekan-rekan seperjuangan Jurusan Agrotek yang selalu membantu dan
memberikan suport, Vinox, Toyk, Kamel, Igen, Patris, Efen, Reta, Rista, Berta,
Vony, Santy, Serta seluruh Keluarga Besar Himawari Kupang dan Ikumsari
Kupang.
10. Keluarga yang telah mendukung penuh sejak penulis masuk pada Universitas
Nusa Cendana Bapak Yosep Abar, Mama Romana Dawul (Alm), Kakak Faty,
Kakak Til, Kakak Bas, Kakak Remy, Adik Tian Serta seluruh Keluarga Besar
yang tidak bisa sebut satu persatu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Segala kritik dan saran sangat penulis butuhkan. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kupang, Penulis
HENDRIKUS DAMBA
1404020111
x
NO HAL
SAMPUL...............................................................................................................................i
LEMBARAN PENGESAHAN.............................................................................................ii
DEKLARASI........................................................................................................................iv
MOTO...................................................................................................................................v
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................................vi
ABSTRAK...........................................................................................................................vii
ABSTRACT........................................................................................................................viii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ix
DAFTAR ISI........................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
PERUMUSAN MASALAH.................................................................................................3
a. TUJUAN............................................................................................................................... 4
b. MANFAAT PENELITIAN................................................................................................. 4
xi
2.6 USAHATANI TOMAT................................................................................................... 13
3.2 HIPOTESIS...................................................................................................................................... 18
...........................................................................................................................46
xii
4.4.4 HUBUNGAN TANGGUNGAN KELUARGA DENGAN SISTEM KOMUNIKASI (X4)
...........................................................................................................................47
5.1 KESIMPULAN............................................................................................................... 49
5.2 SARAN........................................................................................................................... 49
Daftar Pustaka........................................................................................................50
Lampiran…...........................................................................................................52
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
xv
hortus yang berarti kebun tanaman yang diusahakan adalah jenis-jenis tanaman
makanan.Usaha terutamaditunjukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari, usahatani sifatnya swaembada dalam keperluan pokok dari keluarga
petani.Karena itu maka usahatani yang demikian sifatnya itu disebut dengan nama
(subsistance farming)” usahatani swasembada” (Tohir,1991).Sektor pertanian
memiliki peranan penting dalam memajukan perekonomian Kabupaten
Manggarai.Tercatat kontribusi sektor pertanian menyumbang 24,07% terhadap
produk Domestic Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Manggarai tahun 2016.Dengan
mayoritas penduduk Kabupaten Manggarai bermata pencaharian petani, maka
peluang usahatanidisektor pertanian akan terus berkembang. (BPS Kabupaten
Manggarai 2017-2018)
Tomat merupakan salah satu produk hortikultura yang potensial untuk
dibudidayakan. Tomat telah lama dikembangkan di berbagai daerah, termasuk di Ke
camatan Wae Ri‟i Kabupaten Manggarai. Desa Bangka Jong merupakan salah satu
Desa yang ada di Kecamatan Wae Ri”i Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur
( NTT).Desa Bangka Jong memiliki 8 kelompok tani yaitu :1) Golo Ri‟i 2) Perintis 3)
Karya Mandiri 4) Sumber Hidup 5) Lando jaya 6) Wela Woja 7) Wohe jaya 8) Jari
Laing. Kegiatan penyuluhan pertanian adalah suatu kegiatan penyampaian informasi
kepada orang lain, dengan harapan orang tersebut dapat berubah perilakunya dengan
mau melaksanakan informasi yang disampaikan. Seseorang berubah perilakunya
dapat disebabkan setelah berinteraksi dengan orang lain. Bila kita ingin berinteraksi
dengan orang lain, maka komunikasi amat diperlukan. Sehinggga informasi apa yang
ingin dapat diterima oleh mereka.
Berbicara penyuluhan, penyuluhan adalah proses pendidikan nonformal,
yang intinya ingin merubah perilaku dari sasaran penyuluhan itu. Perubahan perilaku
dapat terjadi apabila terjadi interaksi penyuluh yang akan menyampaikan informasi
baru dengan sasaran dengan melakukan komunikasi dengan baik (Alvin Goldberg,
Carl Larson,2006)
xvi
Persoalan komunikasi dalam konteks pengembangan pertanian perlu dipahami
dalam paling tidak dua pengertian besar yaitu komunikasi biasa dalam pengertian
sekedar menyambungkan informasi, media dan pesan, namun juga masuk ke ranah
yang lebih luas sebagai komunikasi pembangunan yang dalam komunikai informasi
dan pesan tersebut juga melibatkan secara aktif semua stakeholders dan sekaligus
menilai situasi (Mefalopulos, 2008). Usahatani tomat akan berhasil dengan baik jika
penyuluh melakukan komunikasi informasi inovasi secara baik, sebab komunikasi
akan memberikan informasi, tetapi juga dapat memberikan kerja sama dengan baik
. Kecamatan Wae Ri‟i memiliki 112 (seratus dua belas) kelompok tani yang
menyebar disetiap Desa di Kecamatan Wae Ri‟i Kabupaten Manggarai (NTT).
Tujuan yang ingin dicapai serta meningkatakan ushatani tomat yang semaksimal
mungkin dan mensejahterahkan kehidupan masyarakat yang melakukan usahatani
tomat.
Oleh sebab itu maka peran penyuluhan dalam meningkatkan usahatani tomat di
Bangka Jong Kecamatan Wae Ri‟i Kabupaten Manggarai sangat penting demi
tercapanya tujuaan yang ingin dicapai serta meningkatakan usahtani tomat yang
semaksimal mungkin dan mensejaterahkana kehidupan masyarakat yang melakukan
usahatani tomat. Dengan adanya sistem informasi inovasi yang baik akan membantu
petani untuk meningkatkan produktivitas petani yang melakukan usahatani tomat.
Berdasarakan urain tersebut di atas, penulis sangat tertarik untuk meneliti
tentang “Sistem Komunikasi Penyuluhan Dalam Pengembangan Budidaya
Tomat Di Desa Bangka Jong Kecamatan Wae Ri’i Kabupaten Manggarai”
xvii
2) Bagaimana hubungan faktor sosial ekonomi petani dengan system
komunikasi dalam pengembangan usahatani tomat Di Desa Bangka
Jong Kecamatan Wae Ri‟i Kabupaten Maggarai Nusa Tenggara Timur
(NTT)
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1) Mengetahui sistem komunikasi penyuluhan dalam pengembangan
usahatani tomat Di Desa Bangka Jong Kecamatan Wae Ri‟i Kabupaten
Manggarai (NTT)
2) Mengetahuhi hubungan faktor sisoal ekonomi petani dengan system
komunikasi dalam pengembangan usahatani tomat Di Desa Bangka
Jong Kecamatan Wae Ri‟i Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur
(NTT)
xviii
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Levis L.R (2017), dalam penelitain yang berjudul struktur perilaku petani
dan model komunikasi penyuluhan pertanian untuk meningkatkan adptasi dan
kecepatan adopsi agribisnis jagung oleh petani di Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur,menyimpulkan bawah penerapan model komunikasi
penyuluhan pertanian di bawah sistem laku di NTT tergolong
tidak efektif, dengan rata -rata 2,3 atau 46 %.
Ditinjau dari sumber komunikasi, sebanyak 70.04% petani mengikuti
bawah PPL sebagai sumber komunikasi yang masih disenangi. Dari unsur
pesan, sebanyak 62,75% petani mengatakan bawah pesan yang dibawah di
beriakan cukup efektif atau hanya sekitar 38% petani menyatakan pesan yang
diberikan cukup efektif.
Dari unsur media, sebanyak 225 (91,1%) petani mengaku bawah
penyuluh menggunakan media lisan dan kelompok di mana PPL memberikan
pesan secara lisan dalam wadah kelompok. Dari unsur metode komunikasi,
bawah respon petani terhadap efektifitas metode hanya 40.48% petani yang
menganggap metode komunikasi yang diterapkan sudah efektif. Dari unsur
unsur petani atau penerima pesan bawah petani jagung di lokasi penelitian
memiliki ciri-ciri yang patut diketahui untuk menjadi preferensi dalam
melakukan komunikasi. Misalnya, tingakt pendidikan retrata Sekolah
Dasar, memiliki lahan sempit, rerata tergolong late majorlity dalam kaategori
adopter, tidak lancar membaca dan menulis, memiliki sifat konformitas yang
tinggi. Dari unsur efek atau feed beck yang diberikan oleh petani, sebanyak 98
orang (39.68%) yang mengatakan bawah manajemen pelaksanaan
menyebabkan komunikasi tidak efektif sebab seringkali petani tidak
memperoleh informasi saat pelaksanaan penyuluhan oleh penyuluh.
xix
Nabuasa (2016) dalam penelitianya berjudul model komunikasi
penyuluhan dalam agribisnis jagung di Desa Pukdale Kecamatan Kupang
Timur Kabupaten Kupang dan Desa Nusa Kecamatan Amanuban Barat
Kabupaten Timor Tengah Selatan, menyimpulkan bawah, Tingakat efektifitas
model komunikasi penyuluhan pada lokasi penelitian tergolong tidak efektif
dengan rata-rata skor model komunikasi sebesar 2,23 dan presentase pencapain
skor maksimum 44,67. Sedangkan fator-faktor sosial ekonomi yang
berhubungan nyata denagn efektifitas komunikasi penyuluhan adalah
pendidikan, sumber komunikasi, kategori adptor, media, komunikasi, presepsi,
pronones dan metode komunikasi.
Hasil penelitian Zikri Fachrul Nurhadi, Achmad Wildan Kurniawan
(2007) menyatakan, pesan merupakan elemen yang paling mendasar dalam
komunikasi. Berhasilnya program komunikasi apabila pesan yang disampaikan
komunikator dapat merubah pengetahuan, sikap maupun perilaku komunikan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan adanya strategi komunikasi,
jangkauan pesan komunikasi, perencanaan pesan komunikasi, dan etos
komunikator.
Menurut Kamaruzzaman (2016) menyatakan, metode penyuluhan
pertanian yang dilaksnakan oleh PPL kelompoktani Gemah Riifah I mengacu
pada peroses perubahan kognitif (pengetahuan) perubahan afektif (sikap),
perubahan psikomotorik (keterampilan). Untuk itu, PPL menggunakan
komunikasi dengan pendekatan kelompok, yaitu kegiatan pertemuan rutin
sangat efektif untuk pengembangan agribisnis petani.
xx
2.2 Model- model Komunikasi
a. Model Aristoteles
Aristoteles adalah filosofi yunani. Aristoteles adalah pertama yang merumuskan
model komunikasi verbal pertama. Peroses komunikasi terjadi ketika ada
seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalyak lain dalam rangka
merubah sikap mereka.
Menurut Aristoteles dalam Barlo (1960), mempelajarai komuikasi berarti mem
pelajarai segala sesuatu tentang alat untuk membujuk. Jadi segala sesuatu yang
bersifat membujuk termasuk dalam ruang lingkup komunikasi. Aristoteles
mengemukan tiga unsur pokok dalam komunikasi,yaitu .1) Th e speaker
(pembicaraan), The speech (isi pembicaraan), 3) Audience ( pendengar ). Salah
satu kelemahan model ini adalah bawah proses komunikasi dipandang sebagai
sesuatu yang statis dan tidak mempedulikan saluran, umpan balik, efek dan
kendala-kendala Levis L.R (2008).
xxi
2.4 Model Berlo
Menurut Berlo (1960), model ini hanya memperlihatkan komunikasi satu
arah dan terdiri dari enem unsur,yaiyu : 1) Source (S), 2), Encorder ( E), 3)
Message (M), 4) Channel, (C), 5),Decorder, (D) dan 6) Reciver (R) atau
disingkat dengan SEMCDR.Akan tetepi model ini secara umum lebih dikenal
dengan SMCR yaitu perubahan dari 6 unsur menjadi 4 unsur, dimana unsur S
dan E menjadi S, unsur M tetap, unsur C tetap, dan unsur D dan unsur R
menjadi R (Levis, L. R 2008). Menurut model ini, bahwa faktor-faktor yang
menentukan efektifitas keberhasilan komunikasi (juga dalam penyuluhan)
ditentukan oleh unsur-unsur yang berperan dalam komunikasi adalah sebagai
berikut :
1. Sumber ( source)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal sumber komunikasi menurut berlo
adalah sebagai bebagai berikut
a) Pengetahuan yang meliputi:
1. Pengetahuan penyuluhan tentang petani, media komunikasi yang
sesuai dan baik, metode pendekatan yang sesuai, dan inovasi itu
sendiri.
2. Pengetahuan petani tentang penyuluh atau sumber, media komunikasi
dan inovasi itu sendiri.
3. Sistem sosial budaya. Hal ini sangat kuat kaitanya denagn sitem
pengambilan keputusan dalam masyarakat, yaitu :
a. Apakah diambil secarah musyawarah atau kolektif, secara
otoritas, atau secara optimal, atau perindividu.
b. Bagaimana peranan tokoh nonformal dan tokoh formal dalam
suatu masyarakat tertentu
c. Bagaiman fungsi legitimator dalam masyarakat desa dalam
kaitanya dengan adopsi suatu inovasi.
xxii
d. Pemahaman sistem sosial budaya juga bermanfaat bagi kita
untuk mengetahui nilai hidup,norma sosial, serta pandangan
hidup masyarakat yang sangat besar pengaruhnya terhadap
pengabilan keputusan oleh petani untuk mengadopsi suatu
inovasi.
xxiii
menerjemakan pesan tersebut harus dimengerti baik oleh sumber maupun
oleh penerima. Misalnya dalam dalam bentukan tulisan atau komunikasi
secara iter-personal
xxiv
5) Saluran yang cocok dengan inovasi yang bersangkutan artinya
setiap inovasi bias saja tidak memiliki media yang sama. dalam
pemilihan saluran ini, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah a)
Pengelihatan,b) Pendengaran c) Perabaan (touching), d) Pembau,
dan e) Rasa.
4. Sasaran (Receiver)
Recever atau penerima pesan ini merujuk pada individu yang menerima
pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Sebagaimana sender/source,
maka receiver penerima pesan juga memiliki berbagai elemen yang
dipengaruhi oleh beberapa factor.
xxv
2.5 Konsep Model Komunikasi Penyuluhan
Komunikasi dalam penyuluhan
Secara faktual, pelaksanaan penyuluhan pertanian merupakan
Oprasional konsep komunikasi informasi inovasi dari penyuluhan
kepadapetani. Oleh karena itu, pemahaman teori komunikasi dalam
tulisan ini tidak bermaksud memisahkan komunikasi dengan
penyuluhan tetapi komunikasi dipahami sebagai bagian dari
pelaksanan penyuluhan (Robbins, 1996;85)
Komunikasi adalah suatu pernyataan antara manusia, baik secara
perorangan maupun secara berkelompok, yang sifatnya umum
dengan menggunakan lambang-lambang tertentu, sehingga dalam
komunikasi akan terjadi proses interkasi antara duaindividu atau
lebih di dalam hal saling memberikan informasi. Secara umum
komunikasi memiliki ruang lingkup yaitu memberi informasi,
persuasi dan enterment. Ada dua hal utama yang harus dilakukan
agara komunikasi berhasil yaitu membangun relasi dan memberikan
isi pesan dalam suatu system interaksi (Soekartawi, 1988).
Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bawah komunikasi pertanian
sebagai interaksi antara komunikasi (para petani) dengan komunikator
(penyuluh pertanian), dimana komunikator memberikan pesan (inovasi) kepada
komunikan dalam batas dalam batas waktu dan ruang tertentu dengan
menggunakan media, metode dan pendekatan tertentu pula sehingga terjadi
perubahan perilaku pada sasaran ( petani).
Sedangkan penyuluhan pertanian merupakan jenis pendidikan nonformal
yang ditinjauh bagi petani serta keluarganya agar mereka mau dan mampu
merubah pengetahuan, sikap serta keterampilan sehinggamampu memanfaatkan
potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan produksi pendapatan serta
kesejateraannya (Levis dan Serman 2008). Jadi penyuluhan pertanian
merupakan kegiatan pendidikan yang diberikan kepada petani atau orang
xxvi
dewasa dipedesaan.
2.6 Usahatani Tomat
2.6.1 Pengolahan Lahan / tanah
Pengelolaan tanah untuk tanaman tomat dapat dilakukan
dengan pembersihan lahan dan pembajakan atau pencangkulan atau
pembedengan untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai tujuan yang di
harapkan:
1. Pembentukan Bedengan.
Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 1,2 m, panjang disesuiakan dengan
keadanya lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika penanaman tomat dilakukan
pada musim penghujan bedengan dapat dibuat tinggi yaitu 40-45 cm.Sedangkan
ukuran parit dibuat lebar 20-30 cm dan dalamnya 30 cm. Kemudian pada
sekeliling petak-petak bedengan dibuat saluran pembuangan air dengan ukuran
lebar 50 cm,dan kedalamnya 50 cm.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Bedengan yang telah dipersiapkan untuk penanaman bibit, sehari
sebelumnya hendaknya diairi terlebih dahulu supaya tanahnya tetap
basah. Kemudian pada bedengan yang telah ditutup mulsa plastik dibuat lubang
tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 meter.
xxvii
2.6.3 Penanaman
Apabila lahan sudah siap, maka bibit dapat segera ditanam. Perlu
diperhatikan dalam penanaman adalah waktu tanam dan jarak tanam. Waktu
tanam berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok ditanam dimusim
penghujan, sedangkan jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tanaman dan
tingkat kesuburan tanahnya. Mengatur jarak tanah berarti memberi ruang
lingkup hidup sama merata bagi setiap tanaman. Dengan mengatur jarak tanam
ini akan diperoleh barisan-barisan tanaman teratur sehingga mudah dalam
melakukan pengelolahan tanaman selanjutnya.
Bibit yang sudah siap ditanam dicabut dari persemaian beserta akarnya
jika bibit berasal dari persemaian plastik atau try 25-30 hari setelah semai bibit
langsung ditanam pada lubang tanaman dengan jarak 70x60 cm. Sewaktu
penanaman bibit diusahakan tanaman tomat tidak menyentuh tanah agar
tanaman tidak membusuk dan tidak membusuk akibat disebabkan oleh
tanah, saat yang paling tepat untuk penanaman tomat adalah 2-4 minggu
sebelum hujan terakhir. Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman
tidak layu dan dapat beradaptasi pada lahan yang ditanam.
2.6.4 Penyiangan/Pembumbunan
Penyiangan harus dilakukan manakala tampak bawah telah tumbuh gulma
yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Biasanya pelaksanaan penyiangan
dibarengi dengan pembumbunan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dapat
dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai dengan kondisi lapang. Penyiangan
dilakukan dengan cara dicabut menggunakan tangan dan yang sulit dicabut
menggunakan cangkul atau kored. (Turgiyono Herry, 2002)
2.6.5 Pemupukan
Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. Dapat
diberikan pada tanah atau lewat daun atau bagian tanaman lain. Sebagai pupuk
dasar bisa digunakan pupuk kandang atau kompos. Pupuk susulan berupa
xxviii
pupuk NPK yang diberikan 2-3 kali selama pertumbuhannya dengan cara
ditugal kan pada setiap tanaman pupuk NPK 15-15-15 sebanyak dosis 2
gram/tanaman, (Sastrahidayat, 1992.)
2.6.6 Pengairan
Cara yang paling baik untuk pemberian air pada tanaman tomat adalah
pada pagi dan sore hari tujuannya adalah agar tanaman tomat tetap segar dalam
mencari mkanan didalam tanah
2.6.7 Pemberantasan hama dan penyakit.
Layu fusarium biasanya menyerang buah tomat baik yang masih muda
didataran tinggi yang memiliki kelembaban tinggi dimusim hujan. Langkah
yang dapat mencegah serangan penyakit layu fusarium, sebagai berikut:
1. Lakukan pemupukan yang berimbang
2. Pilih dan tanam bibit yang tahan terhadap segala penyakit
3. Pilih lokasi penanaman yang berdrainse cukup baik.
4. Pilih daerah yang bersikulasi udara lancar
5. Pilih lokasi penanaman yang mendapatkan sinar matahari penuh .
6. Pilih tanaman yang masih sehat
7. Rendam bibit ke dalam larutan benomil 0,1% sebelum penanaman
2.6.8 Ciri dan Umur panen
Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur
60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Kriteria masak petik
yang optimal dapat dilihat dengan warna kulit buah kekuningan, ukuran
buah, bagian tepi dan daun telah tua mengering tanaman dan batang tanaman
menguning /mengering.
1. Waktu pemetikan tomat yang baik adalah pada pagi atau sore hari dan
keadaan cuaca cerah.
2. Cara pemanenan buah tomat, cara memetik buah tomat cukup
dilakukan dengan memutar buah secara hati-hati hingga tangkai buah
terputus
xxix
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
memberikan pesan kepada komunikan. Dan batas waktu dan ruang tertentu
dan efek komunikasi. Efektif atau tidak tergantung dari kempuan penyuluh
xxx
komunikasi penyuluhan seperti umur petani, pendidikan petani, tanggungan
Kelompok Tani
Sistem Komunikasi
Sangat
efektif
xxxi
3.2 Hipotesis
Berdasarkan gambar dalam kerangka berpikir diatas, maka hipotesis yang
Dimana
n: besar sampel yang diinginkan
N: ukuran populasi
xxxii
d: tingkat kepercayaan terhadap α yang diinginkan
Sehingga besar sampel dalam penelitian ini adalah :
n = 65 orang
Tahap kedua dalam menentukan jumlah responden adalah menentukan
jumlah responden dari masing-masing Poktan,dengan ditentukan secara
Proportional Random Sampling yaitu :
Dimana :
Ni= Besar Sampel poktan ke-1
mi= Besar populasi poktan ke-1
m=Jumlah populasi secara keseluruhan
n=Besar sampel secara keseluruhan
Tabel 3.1 Jumlah responden petani pada lokasi penelitian
xxxiii
3.5 Metode pengumpulan data
Pengumpulan data meliputi tahapan berikut :
d) Kategori adopter adalah sitem sosial yang dibagi yang dibagi dalam
xxxiv
f) Sumber komunikasi adalah orang yang memberikan atau membawa
dan media visual dan media yang disepakati atas dasar musawarah
xxxv
Likert, metode 1) ceramah, 2) diskusi 3) dokumentasi 4) pelatihan 5)
kosultasi pribadi.
k) Efek atau tanggapan balik (feed beck) merupakan salah satu bentuk hasil
xxxvi
4/5 x 100 % =80; tertinggi = 5/5 x100%.
Karena terdapat lima kelas maka dibuat pembagian kelas dengan nilai “i”
yang sama. Untuk mengetaahui nilai interval antara kelas maka digunakan
persamaan:
n = 16
xxxvii
Tabel 3.2 Pencapain skor Maksimum untuk Tingkat Efektifitas
Penaerapan Komunikasi Penyuluhan
̅̅̅ ∑ ............................(Rumus 1)
Dimana:
̅ ̅̅
=Skor rata-rata untukper sepsirespondenke-i
∑ = Jumlahdaripertanyaan 1- n
1,2,3,4,5 = Skala Likert
n = Jumlahpertanyaan
xxxviii
Untuk mengetahui pada kategori manakalah kelas kemampuan efektifitas
penerapan model komunikasi penyuluhan maka dapat menggunakan rumus
( Levis,L.R, 2013):
̅ ̅̅
(darirumus 1) n =jumlahresponden
Keterangan :
rs = Koefisien Korelasi Spearman
di= Jumlah Pasangan Rank
n = Jumlah Pengamatan
xxxix
Karena sampelnya ˃ 30 maka untuk melihat hubungan karateristik
anggota kelompok yang meliputi Hubungan Faktor sosial ekonomi dengan
sistem komunikasi maka dilajutkan dengan uji T table dengan rumus untuk
mencari T hitung adalah sebagai berikut:
√
t = rs
xl
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan Wae Ri‟i terdiri dari 17 (Tujuh Belas) Desa dengan luas 72,
Kurang lebih 60% Wilayah Kecamatan Wae Ri‟i terdiri dari daerah
xli
Tabel 4.1 Jumlah Desa Produksi Tomat Kecamatan Wae Ri’i
Desa Bangka Jong adalah satu Desa dari 17 Desa di Kecamatan Wae
Ri‟i Kabupaten Manggarai. Luas Desa Bangka Jong yaitu 4,02 km2. Dengan
Wae Ri’i
keriting. Hal pertama yang harus dilakukan adalah pesemaian benih dalam
media tanam polybag. Biji tomat dimasukkan ke dalam polybag yang telah diisi
tanah dan pupuk kandang. Persemaian ini berlangsung selama 25 hari hingga
bibit tanaman muncul ke permukaan tanah dalam polybag. Sebelum bibit tomat
xlii
menggemburkan tanah, dan membuat bedengan. Penggemburan tanah
dilakukan agar akar tanaman mudah menyerap nutrisi dari dalam tanah.
tinggi 50 cm. Selanjutnya, tanah diberi kapur dolomit, dan kemudian dibuat
cm. Pada lubang tanam diberi pupuk kandang dan pupuk kimia. Tahap ketiga
adalah penanaman bibit. Bibit ditanam dengan memindahkan dari polybag pada
lubang tanam yang telah dibuat. Jarak tanam tanaman tomat adalah 40 cm x 60
cm. Penanaman dilakukan pada sore hari agar bibit tidak terkena sinar matahari
pemeliharaan tomat yang dilakukan sama seperti yang dilakukan pada tanaman
yang mati dan pertumbuhannya lamban dengan bibit baru dari persemaian yang
agar tanaman terhindar dari kerusakan akibat hama dan penyakit tanaman.
Tahap terakhir adalah panen dan pasca panen. Pada umumnya, tanaman tomat
dapat dipanen pada saat tanaman sudah berusia 65 hari. Frekuensi pemanenan
xliii
mampu mencapai 10-14 kali hingga tanaman berusia tiga bulan. Satu tanaman
1279 jiwa yang terdiri dari laki-laki 637 jiwa dan perempuan 642 jiwa
sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 296 kk (Wae Ri‟i Dalam Angka
2019).
dari ekonomi peratanian dan perkebunan yaitu: Ubi, Pisang, Kopi Serta sayur –
xliv
4.1.5 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Bangka Jong
perempuan 5 orang diikuti SMP sebesar 15 orang, laki- laki sebanyak 5 orang
dan perempuan 5 orang.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4
dibawah ini:
dewasa, yaitu dengan rata- rata umur responden 44 tahun, dan umur tertinggi
xlv
usahataninya mampu menjalankan secara optimal, karena mempunyai kondisi
fisik prima dan interaksi dalam masyarakat yang baik. Keadaan ini didasari
masa pertengahan kedewasaan (middle age), dimana pada masa ini manusia
keluarga merupakan jumlah seluruh anggota keluarga yang terdiri dari diri
sendiri, istri, anak dan anggota keluarga lainnya yang seluruh kebutuhan
tenaga kerja yang penting bagi kepala keluarganya, oleh karena itu, anggota
xlvi
Dari Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa terdapat 52 petani yang
memiliki tanggungan keluarga 1-3 orang (80,00%), dan terdapat 13 petani yang
Tomat. Semakin besar luas lahan yang digunakan untuk berusahatani Tomat,
maka semakin tinggi hasil produksi dan pendapatan petani Tomat. Namun
semakin besar luas lahan yang digunakan dalam usahatani maka semakin besar
adalah 0,5 ha/are dengan kisaran terluas 07 ha/are dan terkecil 0,2 ha/are. Hal
ini menunjukan bahwa biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani juga akan
semakin besar seiring dengan pertambahan luas lahan yang digunakan untuk
xlvii
4.2.4 Tingkat Pendidikan Formal
pada umumnya sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimiliki, baik
Dari Tabel 4.4 Terlihat bahwa sebagian besar responden berada dalam
rendah. Dari hasil wawancara terlihat bahwa para responden memiliki visi yang
baik dalam menjalankan usahataninya. Namun demikian, hal ini juga perlu
xlviii
diperoleh dari pendidikan formal dalam menunjang usahataninya
xlix
perubahan perilaku yang diingnkan oleh komunikator. Jadi komunikasi adalah
waktu dan ruang tertentu dengan menggunakan media dan metode tertentu pula.
pencapaian skor maksimum dari setiap unsur komunikasi disajikan pada table
berikut ini:
l
Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem komunikasi dalam
sumber, saran dan efek yang disampaikan oleh penyuluh Di Daerah penelitian
li
belum dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh setiap masyarakat di Desa
Bangka Jong.
Sumber Komunikasi
pengarah dalam usaha mengubah sikap dan tingka laku orang lain.
komunikasi adalah 3,68 atau 56,92%. Hal ini berarti sumber komunikasi berada
dalam Kategori “ efektif” hal ini berarti sumber komunikasi berada dalam
kategori “efektif”
Model Komunikasi.
lii
kategori efektif yaitu 37 orang atau (56,92%) dan terendah yaitu 7 orang atau
10,77%. Hal ini disimpulkan bahwa peran komunikasi sebagai sumber berada
Pesan Komunikasi
komunikasi.
komunikasi adalah 3,68 atau 46,15%. Hal ini berarti pesan komunikasi berada
orang ( 46,15%) dan terendah yaitu 1 orang (1,54%) hal ini disimpulkan bahwa
liii
sitem komunikasi sebagai pesan berada pada kategori “Kurang Baik”.
Media Komunikasi
komunikasi adalah 3,54 atau 56,52%. Hal ini berarti sumber komunikasi berada
orang (56,52%) dan terendah yaitu 6 orang (10,77%) hal ini disimpulkan
liv
bahwa peran komunikasi sebagai media berada pada kategori kurang efektif.
adalah berbagai hal yang ingi dicapai. Jika mengenai hasil yang ingin diperoleh
Komunikasi adalah 3,64 atau 58,46%.Hal ini berarti sasaran komunikasi berada
lv
Skor maksimum tertinggi untuk sistem komunikasi sebagai saran yaitu 39
orang ( 58,46%) dan terendah yaitu 2 orang (3,08%) hal ini disimpulkan bahwa
Efek Komunikasi
perubahan yang terjadi pada diri penerima pesan komunikasi, pesan – pesan
Skor maksimum tertinggi untuk sistem komunikasi sebagai efek yaitu 22 orang
(61,00%) dan terendah yaitu 3 orang (4,62%) hal ini disimpulkan bahwa sitem
lvi
komunikasi sebagai efek berada pada kategori baik.
nilai thitung dan ttabel dengan tingkat kepercayaan 95% α = 0,05). Apabila t hitung
lebih besar dari ttabel maka terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-
faktor social ekonomi dengan sistem komunikasi.Jika t hitung lebih kecil dari ttabel
maka sebaliknya tidak ada hubungan yang signifikan antara antara faktor-faktor
lvii
Tabel 4.13 Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman Untuk Menguji
Hubungan Antara Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Petani dengan
Sistem Komunikasi Di Desa Bangka Jong
No Faktor-faktor Sistem Komunikasi Penyuluh Ket
sosial ekonomi Pertanian (Y)
(X) Koefisien thitung ttabel
Korelasi
(rs)
1 Umur (X1) 1,137 5,87 1,674 S
4
2 Pendidikan 1,517 3,92 1,674 S
Formal (X2) 9
3 Pendidikan Non 1,098 1,64 1,674 N
Formal (X3) 6 S
4 Jumlah 1,077 3,52 1,674 S
Tanggungan 3
Keluarga (X4)
5 Adapter (X5) 0,448 1,41 1,674 N
1 S
6 Inovasi (X6) 1,211 2,50 1,674 S
4
Sumber: Analisis Data Primer 2020
Keterangan:
Berdasarkan Tabel 4.13 Diatas dapat dilihat bahwa terdapat variabel tidak
berikut:
lviii
4.4.1 Hubungan Antara Umur Dengan Sistem Komunikasi (X1)
(rs) antara umur sistem komunikasi dengan nilai (rs) 1,137dan nilai t hitung
adalah 5,874 lebih besar dari t tabel 1,674. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang nyata antara umur dengan sistem komunikasi, karena
nilai thitung yang diperoleh dari hasil analisis Rank Sperman lebih besar dari nilai
ttabel. Levis,L.R (2017), dalam penelitain yang berjudul struktur perilaku petani
kecepatan adopsi agribisnis jagung oleh petani di Timor Barat Provinsi Nusa
bawah PPL sebagai sumber komunikasi yang masih disenangi. Dari unsur
beriakan cukup efektif atau hanya sekitar 38% petani menyatakan pesan yang
lix
4.4.2 Hubungan Antara Pendidikan Formal Dengan Sitem Komunikasi
(X2)
Komunikasi (X3)
Berdasarkan hasil analisis data yang tercantum pada Tabel 4.7 diketahui
bahwa pendidikan non formal dengan sistem komunikasi di Desa Bangka Jong
1,098 dan (t hitung < t tabel) atau (1,646< 1,674). Hal tersebut menunjukkan
pendidikan Non formal tidak menjadi salah satu faktor sosial ekonomi yang
lx
4.4.4 Hubungan Antara Jumlah Tanggungan Keluarga Dengan Sistem
Komunikasi (X4)
Berdasarkan hasil analisis data yang tercantum pada Tabel 4.7 diketahui
hubungan yang signifikan dimana koefisien korelasi (Rs) 1,077 dan (t hitung >
t tabel) atau (3,523> 1,674). Jadi semakin banyak anggota keluarga yang
tinggi.
Jumlah anggota keluarga yang banyak dengan susunan umur yang sudah
yang banyak dengan susunan umur yang sebagian besar anak-anak, dari segi
komsumsi merupakan beban tanggungan yang cukup berat bagi petani yang
lxi
4.4.6 Hubungan Antara Inovasi Dengan Sistem Komunikasi Di Desa
Bangka Jong (X6)
Berdasrkan Tabel 5 terdapat hubungan yang nyata antara Adapter
lxii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
tomat di Desa Bangka Jong Kecamatan Wae Ri‟i berada pada kategori
1.1 Saran
lxiii
DAFTAR PUSTAAKA
Levis, L. R dan Serman Nikolaus, 2008. Proses dan Model Komunikasi. Dasar
Komunikasi Pertanian.
lxiv
Levis, L. R dan Serman Nikolaus, 2008. Dasar penyuluhan dan Komunikasi
Word Bank.
Penyuluhan.
lxv
LAMPIRAN
lxvi
LAMPIRAN I. KARAKTERISTIK RESPONDEN
No Umur Jenis Pendidikan Pendidikan Luas Tanggungan Pengalaman Status
(Tahun) Kelamin Formal Nonformal Lahan Keluarga Berusahatani Kepemilikan
(L/P) (Ha) (Jiwa) (Tahun)
1 54 L SD 1 0,5 2 25 Tahun Milik Sendiri
2 46 L S1 1 0,5 3 15 Tahun Milik Sendiri
3 54 L SD 1 0,5 2 25 Tahun Milik Sendiri
4 41 P SMA 1 0,5 4 13 Tahun Milik Sendiri
5 30 P SMP 1 0,5 2 5 Tahun Milik Sendiri
6 50 P SD 1 0,5 2 25 Tahun Milik Sendiri
7 55 L SD 0 0,5 6 25 Tahun Milik Sendiri
8 56 P SD 1 0,5 3 30 Tahun Milik Sendiri
9 60 L SD 0 0,5 4 30 Tahun Milik Sendiri
10 48 P S1 2 0,5 2 18 Tahun Milik Sendiri
11 55 L SD 1 0,5 3 25 Tahun Milik Sendiri
12 41 P SMP 2 0,5 2 15 Tahun Milik Sendiri
13 37 L SMP 1 0,5 3 8 Tahun Milik Sendiri
14 63 P 0 1 0,5 4 35 Tahun Milik Sendiri
15 35 L SMA 1 0,5 2 5 Tahun Milik Sendiri
16 65 P 0 0 0,5 3 37 Tahun Milik Sendiri
17 49 P SD 1 0,5 2 20 Tahun Milik Sendiri
18 40 P SD 0 0,5 4 15 Tahun Milik Sendiri
19 47 L SMA 1 0,5 2 18 Tahun Milik Sendiri
20 45 P SD 2 0,5 3 20 Tahun Milik Sendiri
21 62 L SD 1 0,5 4 30 Tahun Milik Sendiri
22 48 L SMA 0 0,5 2 15 Tahun Milik Sendiri
23 64 L SD 2 0,5 3 35 Tahun Milik Sendiri
24 55 L SMP 1 0,5 4 25 Tahun Milik Sendiri
25 38 P SD 1 0,5 2 10 Tahun Milik Sendiri
26 50 L SD 2 0,5 2 20 Tahun Milik Sendiri
6
27 42 P SD 1 0,5 3 15 Tahun Milik Sendiri
28 36 L SMA 1 0,5 4 7 Tahun Milik Sendiri
29 54 L SMP 1 0,5 5 25 Tahun Milik Sendiri
30 45 L SMA 2 0,5 4 15 Tahun Milik Sendiri
31 55 P SD 1 0,5 3 25 Tahun Milik Sendiri
32 48 L SD 1 0,5 4 20 Tahun Milik Sendiri
33 65 L SD 1 0,5 3 36 Tahun Milik Sendiri
34 51 L SMA 2 0,5 5 20 Tahun Milik Sendiri
35 53 L SD 2 0,5 4 20 Tahun Milik Sendiri
36 58 L SD 1 0,5 5 25 Tahun Milik Sendiri
37 60 L SD 2 0,5 3 30 Tahun Milik Sendiri
38 39 L SD 1 0,5 2 10 Tahun Milik Sendiri
39 45 P SMA 2 0,5 1 17 Tahun Milik Sendiri
40 34 L SD 2 0,5 2 5 Tahun Milik Sendiri
41 40 P SD 1 0,5 4 14 Tahun Milik Sendiri
42 46 P SD 0 0,5 3 18 Tahun Milik Sendiri
43 56 L SMA 1 0,5 4 25 Tahun Milik Sendiri
44 54 L SD 1 0,5 5 25 Tahun Milik Sendiri
45 46 P SD 2 0,5 3 20 Tahun Milik Sendiri
46 60 P SD 0 0,5 2 35 Tahun Milik Sendiri
47 29 P SMP 1 0,5 1 3 Tahun Milik Sendiri
48 62 P 0 1 0,5 5 35 Tahun Milik Sendiri
49 59 L SD 2 0,5 4 30 Tahun Milik Sendiri
50 45 P SMA 2 0,5 2 15 Tahun Milik Sendiri
51 61 P SD 0 0,5 4 35 Tahun Milik Sendiri
52 50 L SD 1 0,5 3 21 Tahun Milik Sendiri
53 56 L SD 2 0,5 4 25 Tahun Milik Sendiri
54 47 L SD 0 0,5 3 18 Tahun Milik Sendiri
55 71 L SD 2 0,5 6 40 Tahun Milik Sendiri
56 53 L SD 1 0,5 5 22 Tahun Milik Sendiri
6
57 48 P S1 1 0,5 4 17 Tahun Milik Sendiri
58 50 P SMP 0 0,5 4 22 Tahun Milik Sendiri
59 44 P SD 1 0,5 3 15 Tahun Milik Sendiri
60 37 P SMP 1 0,5 3 10 Tahun Milik Sendiri
61 41 L SMA 0 0,5 3 12 Tahun Milik Sendiri
62 66 L SD 1 0,5 4 35 Tahun Milik Sendiri
63 48 P SD 1 0,5 3 20 Tahun Milik Sendiri
64 46 P SMA 0 0,5 2 18 Tahun Milik Sendiri
65 62 L SD 1 0,5 3 30 Tahun Milik Sendiri
6
LAMPIRAN II. KATEGORI PENCAPAIAN SKOR MAKSIMUM KOMUNIKASI
No. Jumlah Pertanyaan
7
25 5 5 4 3 3 3 3 5 3 5 4 4 47 3,4 67 E
26 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 5 49 3,5 70 E
27 1 5 2 4 3 5 1 2 1 3 4 2 33 2,4 47 KE
28 5 3 1 3 1 3 1 3 2 3 5 1 31 2,2 44 TE
29 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 46 3,3 66 E
30 4 2 3 2 3 1 3 2 3 2 1 3 29 2,1 41 TE
31 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 47 3,4 67 E
32 4 4 3 2 4 4 2 4 4 2 4 4 41 2,9 59 E
33 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 5 4 47 3,4 67 E
34 5 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 3 44 3,1 63 E
35 1 1 4 4 2 3 4 1 3 2 1 3 29 2,1 41 TE
36 3 5 5 1 3 2 3 2 3 2 3 2 34 2,4 49 KE
37 1 1 5 5 3 5 5 3 5 3 3 3 42 3,0 60 E
38 5 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 3 44 3,1 63 E
39 1 1 4 4 2 3 4 1 3 2 1 3 29 2,1 41 TE
40 3 5 5 1 3 2 3 2 3 2 3 2 34 2,4 49 KE
41 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 44 3,1 63 E
42 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 51 3,6 73 SE
43 1 3 4 2 3 4 2 1 5 3 5 1 34 2,4 49 KE
44 3 4 1 4 1 3 1 2 5 1 1 3 29 2,1 41 KE
45 3 4 3 3 4 2 4 5 3 5 5 1 42 3,0 60 E
46 3 3 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 29 2,1 41 KE
47 3 1 1 3 1 1 2 1 1 3 1 1 19 1,4 27 STE
48 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 4 4 39 2,8 56 KE
49 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 44 3,1 63 E
50 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 43 3,1 61 E
51 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 49 3,5 70 E
52 1 3 1 4 4 4 1 2 1 3 4 2 30 2,1 43 KE
53 5 5 5 3 1 5 4 5 5 5 5 3 51 3,6 73 SE
54 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 46 3,3 66 E
7
55 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 59 4,2 84 SE
56 4 5 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 27 1,9 39 TE
57 3 4 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 41 2,9 59 E
58 1 2 1 3 2 3 5 1 3 2 5 3 31 2,2 44 TE
59 3 1 5 1 3 1 3 1 2 3 1 3 27 1,9 39 TE
60 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 51 3,6 73 E
61 4 4 3 4 3 4 3 4 5 5 5 5 49 3,5 70 E
62 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 44 3,1 63 E
63 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 45 3,2 64 E
64 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47 3,4 67 E
65 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 50 3,6 71 E
Jumlah 205 217 211 217 198 209 213 228 246 219 232 219 2614 186,7143 3734,286
Rata2 3,154 54,3 42,2 43 49,5 52 53,3 57 49 54,8 58 73 40,215 2,872527 57,45055
7
LAMPIRAN III. ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI
No Umur Jenjang Skor Jenjang Di Di2 Pendidikan Jenjang Skor Jenjang Di Di2
Formal
(Th) (Dx) Efektivitas (Dx) (Dy- No (Tahun) (Dx) Efektivitas (Dy) (Dx-
Sistem Di) Sistem Dy)
Komunikasi Komunikasi
1 34 27,5 83 10 17,5 306,25 1 Tamat SMA 48 83 43,5 4,5 20,25
2 19 27,5 67 10 17,5 306,25 2 Tamat SMA 48 67 24,5 23,5 552,25
3 50 27,5 67 56 -28,5 812,25 3 Tamat SMP 36,5 67 24,5 12 144
4 21 27,5 83 10 17,5 306,25 4 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
5 48 27,5 50 10 17,5 306,25 5 Tamat SMP 39 50 8,5 30,5 930,25
6 25 27,5 50 10 17,5 306,25 6 Tamat SD 18 50 8,5 9,5 90,25
7 42 27,5 83 56 -28,5 812,25 7 Tamat SMP 36,5 83 43,5 -7 49
8 40 27,5 50 33 -5,5 30,25 8 Tamat SMP 36,5 50 8,5 28 784
9 46 27,5 50 33 -5,5 30,25 9 Tidak Tamat 2,5 50 8,5 -6 36
SD
10 41 27,5 67 33 -5,5 30,25 10 Tamat SMP 39 67 24,5 14,5 210,25
11 25 27,5 83 10 17,5 306,25 11 Tamat SMA 48 83 43,5 4,5 20,25
12 40 27,5 67 33 -5,5 30,25 12 Tamat SMP 36,5 67 24,5 12 144
13 25 27,5 33 56 -28,5 812,25 13 Tamat SMP 36,5 33 8,5 28 784
14 50 27,5 83 56 -28,5 812,25 14 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
15 28 27,5 67 33 -5,5 30,25 15 Tamat 48 67 24,5 23,5 552,25
SMA
16 27 27,5 50 33 -5,5 30,25 16 Tamat 48 50 8,5 39,5 1560,3
SMA
17 49 27,5 50 33 -5,5 30,25 17 Tidak Tamat 1,5 50 8,5 -7 49
SD
18 50 27,5 83 33 -5,5 30,25 18 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
19 58 27,5 83 56 -28,5 812,25 19 Tamat SD 17 83 43,5 -27 702,25
20 30 27,5 50 10 17,5 306,25 20 Tamat SMP 36,5 50 8,5 28 784
7
21 61 27,5 50 10 17,5 306,25 21 Tamat 48 50 8,5 39,5 1560,3
SMA
22 53 27,5 67 56 -28,5 812,25 22 Tamat SD 18 67 24,5 -6,5 42,25
23 39 27,5 67 10 17,5 306,25 23 Tamat SD 18 67 24,5 -6,5 42,25
24 46 27,5 100 56 -28,5 812,25 24 Tamat 48 100 43,5 4,5 20,25
SMA
25 54 27,5 67 33 -5,5 30,25 25 Tamat SD 18 67 24,5 -6,5 42,25
26 31 27,5 83 33 -5,5 30,25 26 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
27 38 27,5 67 33 -5,5 30,25 27 Tamat Smp 36,5 67 24,5 12 144
28 50 27,5 83 33 -5,5 30,25 28 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
29 27 27,5 50 33 -5,5 30,25 29 Tamat SD 18 50 8,5 9,5 90,25
30 48 27,5 67 33 -5,5 30,25 30 Tamat SD 18 67 24,5 -6,5 42,25
31 39 27,5 83 56 -28,5 812,25 31 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
32 46 27,5 83 10 17,5 306,25 32 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
33 30 27,5 83 56 -28,5 812,25 33 Tamat SMP 36,5 83 43,5 -7 49
34 53 27,5 83 33 -5,5 30,25 34 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
35 30 27,5 33 33 -5,5 30,25 35 Tamat SD 18 33 8,5 9,5 90,25
36 39 27,5 67 33 -5,5 30,25 36 Tamat SD 18 67 24,5 -6,5 42,25
37 53 27,5 50 56 -28,5 812,25 37 Tamat SD 18 50 8,5 9,5 90,25
38 39 27,5 83 33 -5,5 30,25 38 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
39 53 27,5 83 33 -5,5 30,25 39 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
40 39 27,5 67 33 -5,5 30,25 40 Tamat SD 18 67 24,5 -6,5 42,25
41 40 27,5 50 56 -28,5 812,25 41 Tamat SMP 36,5 50 8,5 28 784
42 39 27,5 83 56 -28,5 812,25 42 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
43 48 27,5 67 33 -5,5 30,25 43 Tamat SD 18 67 24,5 -6,5 42,25
44 39 27,5 33 56 -28,5 812,25 44 Tamat 48 33 8,5 39,5 1560,3
SMA
45 40 27,5 67 33 -5,5 30,25 45 Tamat SMP 36,5 67 24,5 12 144
46 39 27,5 83 10 17,5 306,25 46 Tamat SMP 36,5 83 43,5 -7 49
47 45 27,5 50 56 -28,5 812,25 47 Tamat SMA 48 50 8,5 39,5 1560,3
48 39 27,5 83 10 17,5 306,25 48 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
7
49 42 27,5 83 10 17,5 306,25 49 Tidak Tamat 2,5 83 43,5 -41 1681
SD
50 39 27,5 67 56 -28,5 812,25 50 Tamat SMA 48 67 24,5 23,5 552,25
51 54 27,5 67 56 -28,5 812,25 51 Tamat SD 18 67 24,5 -6,5 42,25
52 37 27,5 50 10 17,5 306,25 52 Tamat SD 18 50 8,5 9,5 90,25
53 36 27,5 83 10 17,5 306,25 53 Tidak Tamat 2,5 83 43,5 -41 1681
SD
54 61 27,5 83 17 10,5 110,25 54 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
55 39 27,5 83 10 17,5 306,25 55 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
56 48 27,5 67 33 -5,5 30,25 56 Tamat SD 18 67 24,5 -6,5 42,25
57 39 27,5 50 10 17,5 306,25 57 Tamat SMP 36,5 50 8,5 28 784
58 40 27,5 83 33 -5,5 30,25 58 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
59 39 27,5 67 10 17,5 306,25 59 Tamat SD 18 67 24,5 -6,5 42,25
60 45 27,5 33 56 -28,5 812,25 60 Tamat 48 33 8,5 39,5 1560,3
SMA
61 39 27,5 67 10 17,5 306,25 61 Tamat SMP 36,5 67 24,5 12 144
62 42 27,5 83 10 17,5 306,25 62 Tamat SMP 36,5 83 43,5 -7 49
63 39 27,5 83 10 17,5 306,25 63 Tamat SD 18 83 43,5 -26 650,25
64 39 27,5 83 10 17,5 306,25 64 Tidak Tamat 2,5 83 43,5 -41 1681
SD
65 40 27,5 67 33 -5,5 30,25 65 Tamat SMA 48 67 24,5 23,5 552,25
21412 33156
7
No Pendidikan Jenjang Skor Jenjang Di Di2 No Tanggungan Jenjang Skor Jenjang Di Di2
Nonformal Keluarga
Dx Efektivitas (Dy) (Dx- (Jiwa) (Dx) Efektivitas (Dy) (Dx-
Sistem Dy) Sistem Dy)
Komunikasi Komunikasi
1 1 22 83 43,5 -22 462,25 1 2 21,5 83 43,5 -22 484
2 3 46 67 24,5 21,5 462,25 2 3 21,5 67 24,5 -3 9
3 2 22 67 24,5 -2,5 6,25 3 3 21,5 67 24,5 -3 9
4 1 22 83 43,5 -22 462,25 4 1 21,5 83 43,5 -22 484
5 3 46 50 8,5 37,5 1406,25 5 4 48,5 50 8,5 40 1600
6 2 22 50 8,5 13,5 182,25 6 3 21,5 50 8,5 13 169
7 3 46 83 43,5 2,5 6,25 7 2 21,5 83 43,5 -22 484
8 2 22 50 8,5 13,5 182,25 8 1 21,5 50 8,5 13 169
9 3 46 50 8,5 37,5 1406,25 9 4 48,5 50 8,5 40 1600
10 1 22 67 24,5 -2,5 6,25 10 4 48,5 67 24,5 24 576
11 1 22 83 43,5 -22 462,25 11 3 21,5 83 43,5 -22 484
12 1 22 67 24,5 -2,5 6,25 12 5 48,5 67 24,5 24 576
13 1 22 33 8,5 13,5 182,25 13 4 48,5 33 8,5 40 1600
14 2 22 83 43,5 -22 462,25 14 2 21,5 83 43,5 -22 484
15 3 46 67 24,5 21,5 462,25 15 3 21,5 67 24,5 -3 9
16 2 22 50 8,5 13,5 182,25 16 2 21,5 50 8,5 13 169
17 1 22 50 8,5 13,5 182,25 17 5 33,5 50 8,5 25 625
18 2 22 83 43,5 -22 462,25 18 4 48,5 83 43,5 5 25
19 1 22 83 43,5 -22 462,25 19 3 21,5 83 43,5 -22 484
20 3 46 50 8,5 37,5 1406,25 20 2 21,5 50 8,5 13 169
21 1 22 50 8,5 13,5 182,25 21 4 48,5 50 8,5 40 1600
22 2 22 67 24,5 -2,5 6,25 22 3 21,5 67 24,5 -3 9
23 3 46 67 24,5 21,5 462,25 23 2 21,5 67 24,5 -3 9
24 1 22 100 43,5 -22 462,25 24 1 21,5 100 43,5 -22 484
7
25 1 22 67 24,5 -2,5 6,25 25 3 21,5 67 24,5 -3 9
26 2 22 83 43,5 -22 462,25 26 3 21,5 83 43,5 -22 484
27 1 22 67 24,5 -2,5 6,25 27 2 21,5 67 24,5 -3 9
28 2 22 83 43,5 -22 462,25 28 3 21,5 83 43,5 -22 484
29 2 22 50 8,5 13,5 182,25 29 1 21,5 50 8,5 13 169
30 2 22 67 24,5 -2,5 6,25 30 1 21,5 67 24,5 -3 9
31 1 22 83 43,5 -22 462,25 31 2 21,5 83 43,5 -22 484
32 2 22 83 43,5 -22 462,25 32 3 21,5 83 43,5 -22 484
33 1 22 83 43,5 -22 462,25 33 1 21,5 83 43,5 -22 484
34 1 22 83 43,5 -22 462,25 34 2 21,5 83 43,5 -22 484
35 2 22 33 8,5 13,5 182,25 35 3 21,5 33 8,5 13 169
36 3 46 67 24,5 21,5 462,25 36 2 21,5 67 24,5 -3 9
37 2 22 50 8,5 13,5 182,25 37 2 21,5 50 8,5 13 169
38 1 22 83 43,5 -22 462,25 38 1 21,5 83 43,5 -22 484
39 2 22 83 43,5 -22 462,25 39 4 48,5 83 43,5 5 25
40 1 22 67 24,5 -2,5 6,25 40 2 21,5 67 24,5 -3 9
41 1 22 50 8,5 13,5 182,25 41 1 21,5 50 8,5 13 169
42 1 22 83 43,5 -22 462,25 42 2 21,5 83 43,5 -22 484
43 2 22 67 24,5 -2,5 6,25 43 1 21,5 67 24,5 -3 9
44 3 46 33 8,5 37,5 1406,25 44 2 21,5 33 8,5 13 169
45 1 22 67 24,5 -2,5 6,25 45 4 48,5 67 24,5 24 576
46 1 22 83 43,5 -22 462,25 46 1 21,5 83 43,5 -22 484
47 1 22 50 8,5 13,5 182,25 47 3 21,5 50 8,5 13 169
48 1 22 83 43,5 -22 462,25 48 1 21,5 83 43,5 -22 484
49 1 22 83 43,5 -22 462,25 49 3 21,5 83 43,5 -22 484
50 1 22 67 24,5 -2,5 6,25 50 1 21,5 67 24,5 -3 9
51 1 22 67 24,5 -2,5 6,25 51 5 48,5 67 24,5 24 576
52 3 46 50 8,5 37,5 1406,25 52 1 21,5 50 8,5 13 169
53 3 46 83 43,5 2,5 6,25 53 2 21,5 83 43,5 -22 484
54 2 22 83 43,5 -22 462,25 54 5 48,5 83 43,5 5 25
7
55 2 22 50 8,5 13,5 182,25 55 2 21,5 83 43,5 -22 484
56 2 22 67 24,5 -2,5 6,25 56 3 21,5 83 43,5 -22 484
57 1 22 83 43,5 -22 462,25 57 1 21,5 83 43,5 -22 484
58 2 22 83 43,5 -22 462,25 58 2 21,5 83 43,5 -22 484
59 1 22 83 43,5 -22 462,25 59 3 21,5 33 8,5 13 169
60 1 22 83 43,5 -22 462,25 60 2 21,5 67 24,5 -3 9
61 2 22 33 8,5 13,5 182,25 61 2 21,5 50 8,5 13 169
62 3 46 67 24,5 21,5 462,25 62 1 21,5 83 43,5 -22 484
63 2 22 50 8,5 13,5 182,25 63 4 48,5 83 43,5 5 25
64 1 22 83 43,5 -22 462,25 64 2 21,5 67 24,5 -3 9
65 2 22 83 43,5 -22 462,25 65 1 21,5 50 8,5 13 169
24006,3 23537
No Adapter Jenjang Skor Jenjang Di Di2 No Inovasi Jenjang Skor Jenjang Di Di2
7
12 5 16 67 24,5 -8,5 72,25 12 22 30,5 67 24,5 6 36
13 4 16 33 8,5 7,5 56,25 13 22 30,5 33 8,5 22 484
14 3 16 83 43,5 -28 756,25 14 22 30,5 83 43,5 -13 169
15 4 16 67 24,5 -8,5 72,25 15 46 50,5 67 24,5 26 676
16 4 16 50 8,5 7,5 56,25 16 22 30,5 50 8,5 22 484
17 8 43 50 8,5 35 1190,3 17 22 50,5 50 8,5 42 1764
18 4 16 83 43,5 -28 756,25 18 22 30,5 83 43,5 -13 169
19 6 43 83 43,5 -0,5 0,25 19 22 30,5 83 43,5 -13 169
20 1 16 50 8,5 7,5 56,25 20 46 7,5 50 8,5 -1 1
21 7 43 50 8,5 35 1190,3 21 22 50,5 50 8,5 42 1764
22 5 16 67 24,5 -8,5 72,25 22 22 30,5 67 24,5 6 36
23 1 16 67 24,5 -8,5 72,25 23 46 7,5 67 24,5 -17 289
24 5 16 100 43,5 -28 756,25 24 22 7,5 100 43,5 -36 1296
25 6 43 67 24,5 19 342,25 25 22 30,5 67 24,5 6 36
26 4 16 83 43,5 -28 756,25 26 22 30,5 83 43,5 -13 169
27 10 43 67 24,5 19 342,25 27 22 50,5 67 24,5 26 676
28 6 43 83 43,5 -0,5 0,25 28 22 50,5 83 43,5 7 49
29 10 43 50 8,5 35 1190,3 29 22 50,5 50 8,5 42 1764
30 8 43 67 24,5 19 342,25 30 22 30,5 67 24,5 6 36
31 4 16 83 43,5 -28 756,25 31 22 7,5 83 43,5 -36 1296
32 20 43 83 43,5 -0,5 0,25 32 22 50,5 83 43,5 7 49
33 2 16 83 43,5 -28 756,25 33 22 7,5 83 43,5 -36 1296
34 5 16 83 43,5 -28 756,25 34 22 30,5 83 43,5 -13 169
35 2 16 33 8,5 7,5 56,25 35 22 7,5 33 8,5 -1 1
36 20 43 67 24,5 19 342,25 36 46 50,5 67 24,5 26 676
37 3 16 50 8,5 7,5 56,25 37 22 30,5 50 8,5 22 484
38 6 43 83 43,5 -0,5 0,25 38 22 30,5 83 43,5 -13 169
39 8 43 83 43,5 -0,5 0,25 39 22 30,5 83 43,5 -13 169
40 7 43 67 24,5 19 342,25 40 22 30,5 67 24,5 6 36
41 20 43 50 8,5 35 1190,3 41 22 30,5 50 8,5 22 484
7
42 1 16 83 43,5 -28 756,25 42 22 30,5 83 43,5 -13 169
43 2 16 67 24,5 -8,5 72,25 43 22 30,5 67 24,5 6 36
44 2 16 33 8,5 7,5 56,25 44 46 30,5 33 8,5 22 484
45 18 43 67 24,5 19 342,25 45 22 30,5 67 24,5 6 36
46 4 16 83 43,5 -28 756,25 46 22 7,5 83 43,5 -36 1296
47 4 16 50 8,5 7,5 56,25 47 22 30,5 50 8,5 22 484
48 5 16 83 43,5 -28 756,25 48 22 30,5 83 43,5 -13 169
49 3 16 83 43,5 -28 756,25 49 22 30,5 83 43,5 -13 169
50 1 16 67 24,5 -8,5 72,25 50 22 7,5 67 24,5 -17 289
51 1 16 67 24,5 -8,5 72,25 51 22 7,5 67 24,5 -17 289
52 8 43 50 8,5 35 1190,3 52 46 30,5 50 8,5 22 484
53 10 43 83 43,5 -0,5 0,25 53 46 50,5 83 43,5 7 49
54 2 16 83 43,5 -28 756,25 54 22 30,5 83 43,5 -13 169
55 5 16 83 43,5 -28 756,25 55 22 30,5 83 8,5 22 484
56 2 16 33 8,5 7,5 56,25 56 22 30,5 33 24,5 6 36
57 20 43 67 24,5 19 342,25 57 22 30,5 67 43,5 -13 169
58 3 16 50 8,5 7,5 56,25 58 22 30,5 50 43,5 -13 169
59 6 43 83 43,5 -0,5 0,25 59 22 30,5 83 43,5 -13 169
60 8 43 83 43,5 -0,5 0,25 60 22 30,5 83 43,5 -13 169
61 7 43 67 24,5 19 342,25 61 22 30,5 67 8,5 22 484
62 20 43 50 8,5 35 1190,3 62 46 50,5 50 24,5 26 676
63 1 16 83 43,5 -28 756,25 63 22 30,5 83 8,5 22 484
64 2 16 67 24,5 -8,5 72,25 64 22 30,5 67 43,5 -13 169
65 2 16 33 8,5 7,5 56,25 65 22 30,5 33 43,5 -13 169
25238 26458
8
LAMPIRAN IV. Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman Antara Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Petanidengan Sistem
Komunikasi Di Desa Bangka Jong