Strategi Lokasi Dan Tata Letak - Convert - Compress 2
Strategi Lokasi Dan Tata Letak - Convert - Compress 2
DISUSUN OLEH :
2023
STRATEGI LOKASI DAN TATA LETAK
A. PENDAHULUAN
Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan
yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang
bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif
sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling
ekonomis.
Menurut James M. Apple perencanaan tata letak didefinisikan
sebagai perencanaan dan integrasi aliran komponen-komponen suatu produk
untuk mendapatkan intelerasi yang paling efektif dan efisien antar operator,
peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke
bagian pengiriman produk jadi.
Littlefield dan Peterson (1956) lebih dulu menjelaskan tentang pengertian
layout. Menurut mereka layout merupaan penyususnan perabotan dan
perlengkapan kantor pada luas lantai yang tersedia.
Tata Letak bertujuan untuk :
1. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
2. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
3. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
4. Meminimumkan hambatan pada kesehatan
5. Meminimumkan usaha membawa bahan
Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang strategi
lokasi dan tata letak mengenai pentingnya lokasi yang strategis, faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan lokasi, metode alternatif evaluasi lokasi, strategi
lokasi pelayanan jasa, pentingnya desain tata letak, jenis tata letak, serta
penggunaan manajemen mutu terpadu dalam penentuan kebijakan perusahaan.
B. PEMBAHASAN
Dimana :
Dix = koordinat x lokasi i Diy = koordinat y lokasi i
Qi = kuantitas barang yang dipindahkan kea tau dari lokasi i
Model Transportasi
Tujuan dari metode ini adalah untuk menentukan pola pengangkutan yang
terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa
titik
permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya
transportasi. Setiap perusahaan dengan suatu jaringan titik pasokan dan
permintaan menghadapi permasalahan yang sama. Jaringan pasokan Volkswagen
yang rumit memberikan sebuah ilustrasi. Sebagai contoh VW meksiko
mengirimkan mobil dan suku cadangnya untuk dirakit di Nigeria, dan
mengirimkan hasil rakitan ke Brazil, sementara VW meksiko sendiri menerima
suku cadang dan hasil rakitan dari kantor pusat di Jerman.
Walaupun teknik pemrograman linear dapat digunakan untuk
menyelesaikan jenis masalah ini, algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien
telah dikembangkan untuk aplikasi transportasi. Model transportasi memberikan
solusi awal yang pantas dan kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga
solusi optimal dicapai.
Fungsi inventory
1. Memisahkan berbagai material untuk proses produksi
2. Menyediakan material untuk pilihan pelanggan
3. Mengambil keuntungan diskon
4. Menjaga pengaruh inflasi
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk
menemukan titik optimal antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan luas ruang dalam gedung. Sebagai konsekuansinya adalah
memaksimalkan penggunaan sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu
memanfaatkan kapasitas secara penuh dengan biaya perawatan material rendah.
Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan tranfortasi
material masuk, penyimpanan, dan transformasi bahan keluar untuk dimasukkan
dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya
pengawasan, asuransi, dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga
meminimalkan kerusakan material dalam gudang.
Intinya gudang diharapkan berfungsi untuk memaksimalkan penggunaan
sumber daya dan memaksimalkan pelayanaan terhadap pelanggan dengan sumber
yang terbatas. Maka dalam perencanaan gudang dan sistem pergudangan
diperlukan hal-hal berikut ini :
1. Memaksimalkan penggunaan ruangan
2. Memaksimalkan penggunaan peralatan
3. Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja
4. Memaksimalkan kemudahan dalam penerimaan seluruh material
dan pengiriman material
5. Memaksimalkan perlindungan terhadap material
Jenis Inventory
1. Raw material (Bahan baku)
2. Work-in-progress (Setengah Jadi)
3. Maintenance/repair/operating supply
4. Finished goods (Barang Jadi)
Dari beberapa jenis gudang di atas, penyimpanannya dilakukan dengan
beberapa cara. Antara lain dengan masa waktu penyimpanan, yang
dibedakan menjadi dua yaitu gudang temporare yang berarti material yang
disimpan hanya untuk sementara, dan gudang semi permanent yaitu tempat
untuk penyimpanan material yang kemudian siap untuk dilakukan pengiriman
material.
Penyimpanan Sementara
Suatu proses produksi yang dilakukan dengan melewati beberapa proses
akan menghasilkan material setengah jadi, yaitu material yang harus menunggu
dilakukan proses berikutnya.
Barang setengah jadi ini yang telah diproses pada suatu proses harus
disimpan dahulu untuk melaksanakan proses berikutnya. Untuk material
setengah jadi proses penyimpanan dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama,
material tersebut disimpan dalam tempat tertentu yang agak lama untuk proses
berikutnya sampai material tersebut diperlukan kembali. Kedua, menaruh
barang setengah jadi tersebut dengan berada dekat mesin atau tempat kerja.
Fungsi penerimaan
Untuk kelancaran proses penerimaan maka beberapa fasilitas diperlukan
departemen penerimaan yaitu :
1. Area yang cukup untuk penempatan angkutan.
2. Dock door atau pintu dermaga sesuai dengan alat angkut yang keluar
masuk pabrik.
3. Dockboard : suatu alat sebagai jembatan penghubung antara lantai dock
dan lantai trailer, untuk memudahkan perpindahan material dari trailer ke
dock.
4. Area untuk pallet atau peti kemas material produk.
5. Area untuk penempatan produk sebelum dilakukan pengiriman.
6. Suatu kantor untuk kegiatan administrasi.
7. Fasilitas lain : area untuk gang, jalan masuk, dan sebagainya.
Fungsi Pengiriman
Terdapat beberapa faktor yang harus diperhitungkan dalam proses
pengiriman. Pertama, kondisi material yang akan didistribusikan. Kedua,
sifat fisik dari material tersebut. Ketiga, metode penanganan/pemindahan
material termasuk alat pengangkutannya. Keempat, beban kerja: jumlah
pengiriman per satuan waktu, volume yang dibawa tiap kali pengiriman, jumlah
dan jadwal kedatangan alat angkut. Terakhir adalah lokasi daerah pengiriman,
dll.
CROSS- DOCKING
Cross-docking adalah menghindari penempatan material atau barang-
barang dalam gudang dengan langsung memprosesnya saat diterima.
Artinya bahan dipindahkan langsung dari penerima untuk pengiriman dan tidak
ditempatkan dalam penyimpanan di gudang. Dalam sebuah fasilitas manufaktur,
produk diterima langsung pada lini perakitan. Pada sebuah pusat distribusi,
muatan yang telah diberi label dan disusun sebelumya tiba pada dok
pengiriman
untuk dirute ulang sehingga menghindari aktivitas penerimaan secara formal,
perhitungan stok/penyimpanan, dan pemilihan pesanan. Karena aktivitas ini
tidak menambah nilai pada produk, jika dihapuskan, penghematan biayanya
akan sebesar 100%. Walaupun Cross-Docking mengurangi biaya penanganan
bahan, persediaan, dan fasilitas, namun hal ini memerlukan penjadwalan yang
ketat dan juga identifikasi produk yang datang secara akurat dengan sistem
barcode.
RANDOM STOCKING
Automatic Identification System (AIS) biasanya berbentuk barcode,
mengerjakan identifikasi barang secara akurat dan cepat. Jika AIS
dipadukan dengan sistem informasi manajemen yang efektif, maka manajer
operasi dapat mengetahui jumlah dan lokasi setiap unit yang ada. Informasi ini
dapat digunakan dengan operator manusia atau dengan ASRS untuk memuat unit
di mana pun di dalam gudang-secara acak. Jumlah dan lokasi persediaan yang
akurat berarti pemanfaatan fasilitas keseluruhan secara potensial karena ruang
tidak perlu dipersiapkan untuk unit penjaga persediaan (stock-keeping unit-
SKU) atau keluarga komponen. Sistem random stocking yang terkomputasi
meliputi tugas- tugas berikut:
1) Membuat daftar lokasi “terbuka” atau yang
tersedia.
2) Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juga
lokasinya.
3) Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk
meminimalkan
waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk “mengambil” pesanan.
4) Menggabungkan pesanan untuk mengurangi waktu
penjemputan.
5) Menugaskan barang atau sekumpulan barang tertentu, seperti barang-
barang yang sering digunakan pada wilayah gudang tertentu sehingga jarak
tempuh total dalam gudang dapat diminimalkan.
Secara acak, sistem perhitungan persediann dapat meningkatkan
pemanfaatan fasilitas dan menurunkan biaya, tenaga kerja, tetapi membutuhkan
catatan yang akurat.
Customizing
Walaupun gudang diharapkan dapat menyimpan produk sekecil mungkin
dan menyimpannya dalam waktu sesingkat mungkin, sekarang, permintaan yang
ada adalah bagaimana gudang dapat mengustomisasikan produk. Gudang dapat
menjadi tempat di mana nilai produk ditambahkan melalui kustomisasi.
Kustomisasi gudang biasanya merupakan cara yang baik dalam
menghasilkan keunggulan bersaing pada pasar di mana terdapat perubahan
produknya terjadi sangat cepat. Sebagai contoh, gudang dapat menjadi tempat di
mana komponen computer dipasang, peranti lunaknya dimuat, dan
perbaikannya dilakukan. Gudang juga menyediakan label dan pengemasan yang
terkostumisasi untuk pedagang eceran sehingga barang yang datang dapat
langsung dipajang.
Saat ini, semakin banyak gudang yang ditempatkan bersebelahan dengan
bandara besar, seperti dalam fasilitas yang dimiliki oleh terminal Federal
Express di Memphis. Menambahkan nilai gudang yang bersebelahan dengan
bandara besar memungkinkan dilakukannya pengiriman dalam satu malam.
Sebagai contoh, jika terminal komputer Anda rusak, penggantinya dapat
dikirimkan kepada anda dari sebuah gudang untuk diantarkan keesokan paginya.
Saat terminal lama Anda tiba kembali ke gudang, terminal itu akan diperbaiki
dan dikirim kepada orang lain lagi. aktivitas penambahan nilai seperti ini pada
“gudang semu” mengontribusikan strategi-strategi kustomisasi, biaya rendah, dan
respons cepat.
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu
lini pabrikasi dan perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat
komponen seperti ban mobil dan komponen logam sebuah kulkas pada beberapa
mesin. Lini perakitan (assembly line) meletakan komponen yang dipabrikasi
secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan
proses yang berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus “seimbang”, yaitu
waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan harus sama atau
seimbang dengan waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada
mesin berikutnya pada lini pabrikasi, sebagaimana waktu yang dihabiskan pada
satu stasiun kerja oleh seoarang pekerja di lini perakitan harus “seimbang”
dengan waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya yang dikerjakan
oleh pekerja berikutnya.
Keuntungan utama dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1. Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan
produk yang terstandarisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan yang rendah.
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah.
5. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
SARAN
Perusahaan harus memikirkan dengan baik strategi dan tata letak
yang akan digunakan, karena penempatan tata letak sangat berpengaruh terhadap
keuntungan perusahaan.