Musyarofa Lengkap
Musyarofa Lengkap
SKRIPSI
Oleh
Musyarrofa
NIM. C96219059
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu
Ilmu Syariah dan Hukum
Oleh
Musyarrofa
NIM. C96219059
i
PERNYATAAN KEASLIAN
Nama : Musyarrofa
NIM : C96219059
Fakultas/Prodi : Syariah dan Hukum/ Ilmu Falak
Judul : Studi Perhitungan Gerhana Bulan dalam Buku
Explanatory Supplement to The Astronomical
Almanac 1961
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Materai
10.000
Musyarrofa
NIM. C96219059
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Musyarrofa
NIM. : C96219059
Judul : Studi Perhitungan Gerhana Bulan dalam Buku
Explanatory Supplement to The Astronomical Almanac
1961
telah diberikan bimbingan, arahan, dan koreksi sehingga dinyatakan layak, serta
disetujui untuk diajukan kepada Fakultas guna diujikan pada sidang munaqasah.
iii
PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
______________________ ______________________
NIP. NIP.
Penguji III Penguji IV
______________________ ______________________
NIP. NIP.
Surabaya, _______
Mengesahkan,
Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Dekan,
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
vi
tidak ringan ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para dosen
pengajar yang telah membagi dan berbagi pengetahuan dan pengalaman akademik
selama saya menempuh studi. Terima kasih juga kepada kedua orang tua yang telah
memberikan dukungan moril ataupun materiil kepada penulis, dan doa-doa yang
dipanjatkan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Serta
teman-teman yang telah memberikan semangat motivasi dan memberikan
informasi kepada penulis baik melalui diskusi ataupun whatsapp.
Betapapun saya mengakui jasa-jasa berbagai pihak yang disebutkan di sini,
kekurangan dan ketidaksempurnaan yang ditemukan dalam skripsi ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab penulis pribadi.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB IV PERHITUNGAN DAN AKURASI HASIL GERHANA BULAN
DALAM BUKU EXPLANATORY SUPPLEMENT TO THE
ASTRONOMICAL ALMANAC 1961 .................................................. 52
A. Perhitungan Gerhana Bulan dalam Buku Explanatory
Supplement To The Astronomical Almanac 1961 ....................... 52
B. Komparasi Hasil Perhitungan Gerhana Bulan dalam buku
Explanatory Supplement to The Astronomical Almanac 1961
dengan Website NASA ............................................................... 61
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 81
A. Kesimpulan ................................................................................. 81
B. Saran ........................................................................................... 82
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 1. Gambaran titik simpul naik dan turun pada saat gerhana Bulan.......... 22
Gambar 2. Geometri pada saat gerhana Bulan ...................................................... 27
Gambar 3 Geometri saat terjadi gerhana Bulan total ............................................ 28
Gambar 4. Geometri saat terjadi gerhana Bulan parsial ........................................ 29
Gambar 5. Geometri saat terjadi gerhana Bulan Penumbra................................... 30
Gambar 6. Kontak Gerhana Bulan......................................................................... 31
Gambar 7. Sampul dalam dan Cover Buku Explanatory Supplement to The
Astronomical Almanac 1961 ............................................................... 33
Gambar 8. Informasi Nilai T0 Pada Website eclipsewise.com ............................. 44
Gambar 9. Data Ephemeris Bulan dari Horizon NASA Untuk Gerhana Bulan 08
November 2022.................................................................................... 53
Gambar 10. Data Hasil Gerhana Bulan Total 08 November 2022 Menurut NASA 63
Gambar 11. Data Hasil Gerhana Bulan Penumbra 05 Mei 2023 Menurut NASA .. 64
Gambar 12 Data Hasil Gerhana Bulan Parsial 28 Oktober 2023 Menurut NASA . 65
Gambar 13. Data Hasil Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024 Menurut NASA 66
Gambar 14. Data Hasil Gerhana Bulan Parsial 18 September 2024 Menurut NASA
............................................................................................................. 67
Gambar 15. Data Hasil Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025 Menurut NASA ....... 68
Gambar 16. Data Hasil Gerhana Bulan Total 07 September 2025 Menurut NASA 69
Gambar 17. Data Hasil Gerhana Bulan Total 03 Maret 2026 Menurut NASA ....... 70
Gambar 18. Data Hasil Gerhana Bulan Parsial 28 Agustus 2026 Menurut NASA . 71
Gambar 19. Data Hasil Gerhana Bulan Penumbra 20 Februari 2027 Menurut
NASA .................................................................................................. 72
DAFTAR TABEL
x
Tabel 1. Data Ephemeris Bulan dan Matahari Untuk Gerhana Bulan 08 November
2022 Pada Jam 09 – 13 UT ....................................................................... 54
Tabel 2. Nilai α dan d Untuk Gerhana Bulan 08 November 2022 Pada Jam 09 –
13 UT ........................................................................................................ 54
Tabel 3. Nilai x dan y Untuk Gerhana Bulan 08 November 2022 Pada Jam 09 –
13 UT ........................................................................................................ 55
Tabel 4 Nilai f1 dan f2 Untuk Gerhana Bulan 08 November 2022 Pada Jam 09 –
13 UT ........................................................................................................ 55
Tabel 5 Nilai πm, πs, dan Ss Untuk Gerhana Bulan 08 November 2022 Pada Jam
09 – 13 UT ................................................................................................ 56
Tabel 6 Nilai Sm Untuk Gerhana Bulan 08 November 2022 Pada Jam 09 – 13 UT
.................................................................................................................. 56
Tabel 7 Nilai Polynomial Elemen Bessel Untuk Gerhana Bulan Total 08
November 2022......................................................................................... 57
Tabel 8. Hasil Jadwal Gerhana Bulan Menurut NASA .......................................... 75
Tabel 9. Hasil Jadwal Gerhana Bulan Menurut Perhitungan dalam Buku
Explanatory Supplement to The Astronomical Almanac 1961................. 76
Tabel 10. Selisih Hasil Jadwal Gerhana Bulan dalam Satuan Detik Waktu Menurut
Perhitungan dalam Buku Explanatory Supplement to The Astronomical
Almanac 1961 dengan Hasil Publikasi NASA ......................................... 76
DAFTAR TRANSLITERASI
xi
Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis
(technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin. Pedoman
transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut:
A. Konsonan
No Arab Indonesia No. Arab Indonesia
1. ا ’ 16. ط ṭ
2. ب b 17. ظ ẓ
3. ت t 18. ع ‘
4. ث th 19. غ gh
5. ج j 20. ف f
6. ح ḥ 21. ق q
7. خ kh 22. ك k
8. د d 23. ل l
9. ذ dh 24. م m
10. ر r 25. ن n
11. ز z 26. و w
12. س s 27. ه h
13. ش sh 28. ء ’
14. ص ṣ 29. ي y
15. ض ḍ
Sumber: Kate L. Turabian, A Manual of Writers of Term Papers, Disertations
(Chicago and London: The University of Chicago Press, 1987).
B. Vokal
1. Vokal Tunggal (monoftong)
Tanda dan
Nama Indonesia
Huruf Arab
ــــــَــ fatḥah a
ــــــِــ kasrah i
ــــــُــ ḍammah u
Catatan: Khusus untuk hamzah, penggunaan apostrof hanya berlaku
jika hamzah ber-ḥarakat sukun atau didahului oleh huruf yang ber-
ḥarakat sukun. Contoh: iqtiḍā’ ()اقتضاء
xii
: mawḍū‘ )(مـوضـوع
C. Tā’ Marbūṭah
Transliterasi untuk tā’ marbūṭah ada dua:
1. Jika hidup (menjadi muḍāf) transliterasinya adalah “t”.
2. Jika mati atau sukun, transliterasinya adalah “h”.
Contoh: sharī‘at al-Islām (اإلسالم)شريعة
: sharī‘ah Islāmīyah ()شريعة إسالمية
D. Penulisan Huruf Kapital
Penulisan huruf besar dan kecil pada kata, phrase (ungkapan) atau kalimat
yang ditulis dengan translitersi Arab-Indonesia mengikuti ketentuan penulisan yang
berlaku dalam tulisan. Huruf awal (initial latter) untuk nama diri, tempat, judul
buku, lembaga dan yang lain ditulis dengan huruf besar.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
antara Bulan dan Matahari. Ada dua jenis gerhana yang dapat terjadi
diantaranya Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan, gerhana dapat terjadi ketika
saat posisi ijtimak atau istiqbal Bulan berada dekat di titik simpul naik
kali dalam satu periode tertentu, fenomena ini disebabkan pergerakan Bulan
dan Matahari. Dengan adanya fenomena ini merupakan salah satu bukti tanda
Kebesaran Allah Swt. yang telah menetapkan pergerakan Bulan dan Matahari,
ار ۚ َو ُكل ِفي َ س َي ْن َب ِغي لَ َها أ َ ْن تُد ِْركَ ْالقَ َم َر َو َل اللَّ ْي ُل
ِ سا ِب ُق ال َّن َه ُ ش ْم َّ َل ال
َفَلَك َي ْس َب ُحون
“Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak
dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya
(orbit).” (Q.S. Yasin 36: ayat 40)2
1
Muhammad Farid Azmi, “Prediksi Pergerakan Bayangan Bumi Saat Terjadi Gerhana Bulan
Menggunakan Ephemeris Hisab Rukyat,” Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu
Berkaitan 4, no. 2 (December 1, 2018), accessed June 13, 2023,
https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad/article/view/2140.
2
Al Qur’an Indonesia (Aplikasi Android)
1
2
dijelaskan dalam hadis nabi dan ijmak para ulama. Oleh karena itu mempelajari
fenomena gerhana bagi umat Islam jelas sekali urgensinya. Di kalangan umat
Islam ilmu yang mempelajari benda langit termasuk fenomena gerhana disebut
langsung diblokir oleh Bumi. Hal ini menyebabkan Bulan masuk ke dalam
dapat diamati dari Bumi. Untuk memprediksi kapan dan bagaimana gerhana
gerhana dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Salah
satu peran penting dalam perhitungan gerhana bulan adalah peran astronom.
3
Watni Marpaung, Pengantar Ilmu Falak (Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri, 2015), 3.
4
Norma Reis, “EclipseWise - Eclipses of History: Part 1,” accessed June 13, 2023,
https://eclipsewise.com/extra/LEhistoryReis.html.
3
antara keduanya, serta efek gravitasi dari benda langit lainnya yang dapat
fenomena astronomi. Dengan resolusi yang lebih tinggi dan sensitivitas yang
lebih baik, pengamatan gerhana bulan dapat dilakukan dengan lebih detail dan
gerhana bulan juga dapat terlihat dalam ketersediaan informasi yang lebih luas.
Dengan adanya internet, informasi tentang gerhana bulan dapat diakses oleh
siapa saja di seluruh dunia. Situs web, aplikasi, dan sumber daya online lainnya
5
Oliver Montenbruck and Thomas Pfleger, Astronomy on the Personal Computer (Berlin: Springer,
2000), 2.
4
gerhana Bulan yang ada dalam buku Astronomical Algorithms karya Jean
dan Bulan pada setiap tanggal terjadinya gerhana Bulan, kemudian dilakukan
Naval Observatory.
data Matahari dan Bulan, karena data Matahari dan Bulan dihitung secara
otomatis berdasarkan referensi nomor lunasi bulan pada saat purnama. Dalam
metode Jean Meeus dihitung berdasarkan besaran nilai umbra rata-rata dan
6
Jean Meeus, Astronomical Algorithms (Mill Valey: Willmann Bell inc, 1998), 11.
5
dilakukan dengan data Matahari dan Bulan pada saat itu juga dan tidak
gerhana “The algorithms given in this Chapter are not intended to give highly
accurate results. Still, for lunar eclipse the results will be precise enough for
historical research, or when high accuracy is not needed” atau dalam bahasa
gerhana Bulan, hasilnya akan cukup akurat untuk penelitian sejarah, atau ketika
akurasi yang tinggi tidak diperlukan.9 Dari penjelasan tersebut bisa diambil
kesimpulan bahwa metode dari Jean Meeus memang bisa digunakan untuk
yang tinggi.
7
Ibid., 382-383
8
Nautical Almanac Office, United States Naval Observatory, and Royal Greenwich Observatory,
Explanatory Supplement to The Astronomical Almanac (London: Her Majesty’s Stationery Office,
1961), 257.
9
Meeus, Astronomical Algorithms, 387.
6
Kerajaan Inggris, website Time and Date, U.S. Naval Observatory, untuk
juga menyebutkan bahwa beliau bertanggung jawab penuh atas keakuratan dari
publikasi gerhana yang ada di NASA.10 Maka dari itu penulis membandingkan
NASA.
dengan website NASA. Dari permasalahan ini maka penulis mengangkat judul
10
“NASA Eclipse Web Site,” accessed June 13, 2023, https://eclipse.gsfc.nasa.gov/.
7
sebagai berikut:
Bulan.
C. Rumusan Masalah
website NASA?
D. Tujuan Penelitian
website NASA.
E. Manfaat Penelitian
1. Aspek teoritis
2. Aspek praktis
dengan akurasi yang tinggi. Informasi ini penting untuk perencanaan acara
gerhana bulan.
10
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah bahan yang tertulis, bahan ini dapat berupa
jurnal ataupun buku yang mengkaji tentang topik yang hendak diteliti.11
diketahui bahwa tidak ada penelitian yang sama denga napa yang akan diteliti
Pertama, skripsi yang ditulis oleh Wahyu Fitria dengan judul “Studi
Almanac 1961.12
Kedua, skripsi yang ditulis oleh Miftach Rizcha Afifi dengan judul
11
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, Dan Keunggulannya (Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010), 104.
12
Wahyu Fitria, “Studi Komparatif Hisab Gerhana Bulan Dalam Kitab Al-Khulashah al-Wafiyyah
Dan Ephemeris” (Skripsi, UIN Walisongo, 2011).
11
Almanac 1961 dan penelitian dari Miftach Rizcha Afifi menggunakan software
Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Sukarni dengan judul “Metode Hisab
Keempat, skripsi yang ditulis oleh Nur Fadhila dengan judul “Studi
Komparasi Hisab Gerhana Bulan 28 Juli 2018 (Antara kitab Irsha>d al-
Kelima, Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Nizom dengan judul “Uji
13
Miftach Rizcha Afifi, “Akurasi Perhitungan Gerhana Bulan Menurut Jean Meeus Menggunakan
Software Matlab” (Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019), accessed June 13, 2023,
http://digilib.uinsa.ac.id/34333/.
14
Sukarni Sukarni, “Metode Hisab Gerhana Bulan Ahmad Ghizali Dalam Kitab Irsha>d Al-Muri>d”
(Skripsi, UIN Walisongo, 2014).
15
Nur Fadhila, “Studi Komparasi Hisab Gerhana Bulan 28 Juli 2018; Antara Kitab Irshad al-Murid
Dengan Astronomical Algorithms” (Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2021), accessed June 13,
2023, http://digilib.uinsby.ac.id/cgi/users/home?screen=EPrint%3A%3AView&eprintid=53185.
12
tidak membuat program dengan excel terkait perhitungan gerhana Bulan yang
dilakukan.16
Keenam, Skripsi yang ditulis oleh Yusrifal Fais Abdillah dengan judul
program dengan visual basic 6.0 terkait perhitungan gerhana Bulan yang
dilakukan.17
diketahui bahwa tidak ada penelitian yang sama dengan apa yang akan diteliti
oleh penulis. Artinya penelitian yang dilakukan penulis adalah orisinil, dan
16
Muhammad Nizom, “Uji Evaluasi Dan Verifikasi Pemrograman Excel Katalog Gerhana Bulan
Tahun 610 M Sampai 3000 M Metode Bessel Menggunakan Algoritma Jean Meeus” (Skripsi, UIN
Sunan Ampel Surabaya, 2022), accessed June 13, 2023, http://digilib.uinsa.ac.id/52711/.
17
Yusrifal Fais Abdillah, “Algoritma Pemrograman Gerhana Bulan Metode Al-Durr al-Anīq
Menggunakan Software Visual Basic 6.0” (Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019), accessed
June 13, 2023, http://digilib.uinsa.ac.id/32569/.
13
G. Definisi Operasional
dijadikan acuan dalam menelusuri, menguji atau megukur variabel yang dibuat
dalam peneitian.18 Dalam penelitian ini diharapkan karya ini dapat dipahami
1. Gerhana Bulan
posisi yang tepat untuk terhalang oleh bumi.19 Gerhana bulan yang
yang ada dalam buku The Nautical Almanac dan Astronomical Ephemeris)
dan The American Ephemeris and Nautical Almanac. Di mana dalam buku
18
Fakultas Syariah dan Hukum, Petunjuk Penulisan SKripsi (Surabaya: UINSA Press, 2017), 9.
19
Fred Espenak, “EclipseWise - Lunar Eclipse Basics,” accessed June 13, 2023,
https://eclipsewise.com/lunar/LEhelp/LEbasics.html.
14
Greenwich Observatory.20
H. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
20
Nautical Almanac Office, United States Naval Observatory, and Royal Greenwich Observatory,
Explanatory Supplement to The Astronomical Almanac.
21
Sugiyono Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2013), 39.
15
3. Sumber data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan oleh penulis ada
penulis dalam penelitian ini. Dalam hal ini, sumber primer yang
astronomi, dan ilmu falak yang berkaitan erat dengan penelitian ini.
penelitian ini.
https://eclipse.gsfc.nasa.gov/.
22
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), 274.
17
I. Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan penelitian ini terdiri atas lima bab,
l l l l l l l l l l l
Bab Pertama berisi pendahuluan. Bab ini akan digunakan penulis sebagai
l l l l l l l l l l
serta menggambarkan secara luas mengenai penelitian ini melalui latar belakang,
l l l l l l l l l l
sistematika penelitian.
l
gerhana Bulan dan konsep dasar terjadinya gerhana Bulan, dasar hukum dari
website NASA. Di dalam bab ini akan dipaparkan terkait selisih hasil
18
atau eclipse (Inggris). Dalam bahasa Arab, istilah untuk gerhana matahari
istilah ini muncul karena gerhana matahari dan bulan memiliki makna
karena titik pusat geometri bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu
garis lurus dan bumi berada di tengahnya". Dalam Bahasa Inggris, sering
kali digunakan istilah Lunar Eclipse untuk merujuk pada gerhana bulan.
19
20
atmosfer Bumi.1
geometris tertentu antara Bulan, Bumi, dan Matahari. Titik pusat geometri
ketiganya harus berada dalam satu garis lurus, dengan Bumi berada di
umbra, dan bayangan lebih ringan yang dikenal sebagai penumbra. Jika
Bulan masuk ke dalam umbra, maka terjadi gerhana Bulan total. Jika
hanya sebagian dari Bulan yang masuk ke dalam umbra, maka terjadi
dan bayangan yang rumit antara tiga komponen utama: Matahari, Bumi,
1
Qomarus Zaman, “Gerhana Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Astronomi,” Empirisma; Jurnal
Pemikiran dan Kebudayaan Islam 25, no. 2 (2016): 3, accessed August 9, 2023,
https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/empirisma.
2
Espenak, “EclipseWise - Lunar Eclipse Basics.”
21
dan Bulan. Fenomena ini telah menjadi sumber keajaiban dan minat
Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, yang terjadi pada saat
Pada saat itu, Bulan berada pada salah satu titik simpulnya, sedangkan
Matahari berada sejauh 180 derajat bujur astronomi dari posisi Bulan.
Namun, tidak setiap kali Bulan berada dalam posisi berlawanan dengan
perpotongan yang disebut node. Gerhana Bulan akan terjadi ketika Bulan
berada di salah satu dari node-node tersebut. Untuk bergerak dari satu
3
Fitria, “Studi Komparatif Hisab Gerhana Bulan Dalam Kitab Al-Khulashah al-Wafiyyah Dan
Ephemeris,” 51.
4
Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu Falak: Pedoman Lengkap Tentang Teori Dan Praktik
Hisab, Arah Kiblat, Waktu Salat, Awal Bulan Qamariah & Gerhana (Jakarta: Pustaka al-Kautsar,
2015), 234.
22
Gambar 1. Gambaran titik simpul naik dan turun pada saat gerhana
Bulan5
bulan masuk ke dalam bayangan kerucut inti bumi yang disebut umbra.
menjadi redup sebagian atau bahkan sepenuhnya, dan fenomena ini terjadi
saat bulan berada dalam posisi berlawanan dengan matahari atau dalam
kondisi istiqbal. Namun, fenomena ini tidak terjadi setiap kali bulan
terkait dengan posisi bulan saat beroposisi dengan matahari, di mana bulan
berada di dekat atau pada titik simpul naik (ascending node) atau titik
5
Time and Date, “What Is a Total Lunar Eclipse?,” accessed August 9, 2023,
https://www.timeanddate.com/eclipse/total-lunar-eclipse.html.
23
Saat terjadi gerhana Bulan, semua orang yang berada di sisi malam
kasus gerhana adalah tipe penumbra yang sangat sulit terdeteksi, bahkan
mata tanpa perangkat bantu. Sedangkan 35% sisanya, atau bahkan lebih,
Matahari agar tidak mencapai Bulan. Jika seorang astronot berada di Bulan
Matahari. Di sisi lain, Bulan tetap berada dalam area bayangan umbra
warna merah tua atau oranye, dan akan lebih redup daripada sinar Matahari
menarik dan indah karena adanya efek penyaringan dan pembiasan dalam
atmosfer Bumi.7
6
Espenak, “EclipseWise - Lunar Eclipse Basics.”
7
Ibid.
24
kuning, oranye, atau bahkan cokelat. Ini terjadi karena berbagai jenis
a. Jika |𝛽Bulan| > 1° 36' 38" maka tidak ada gerhana penumbra
b. Jika 1° 26' 19" < |𝛽Bulan| < 1° 36' 38" dimungkinkan terjadi gerhana
penumbra
c. Jika 1° 03' 46" < |𝛽Bulan| < 1° 26' 19" terjadi gerhana penumbra. Tidak
d. Jika 0° 53' 26" < |𝛽Bulan| < 1° 03' 46" terjadi gerhana penumbra.
8
Ibid.
9
Nautical Almanac Office, United States Naval Observatory, and Royal Greenwich Observatory,
Explanatory Supplement to The Astronomical Almanac, 258.
25
beberapa nash Alquran dan Hadis, berikut beberapa nash yang dijadikan dasar
hukum:
1. Dasar Alquran
ض َيا ٓ ًء َّوا ْلقَ َم َر نُ ْو ًرا َّوقَد ََّره َمنَا ِز َلِ سَ ش ْمَّ ي َجعَ َل ال ْ ه َُو الَّ ِذ
ِ ّللاُ ٰذلِكَ ا َِّل ِبا ْل َح
ـق ٰ َب ۗ َما َخلَق َ الس ِنيْنَ َوا ْل ِح
َ سا ِ َعدَد َ ۚ ِلتَ ْعلَ ُم ْوا
َت ِلقَ ْوم َّي ْعلَ ُم ْونِ ال ٰي ٰ ْ ص ُلِ َيُف
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat
orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian
10
“Al-Qur’an,” n.d., v. Fus}ilat: 37.
11
“Al-Qur’an,” Al-Anbiya>’: 33.
26
2. Dasar Hadis
َ سلَّ َم نُود
ِي َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ ُّللا ِ َّ سو ِل
َ ّللا َ علَى
ُ ع ْه ِد َر َ س
ُ ش ْمَّ ت الْ َسف َ لَ َّما َك
ِ ص ََلة َ َج
امعَة َّ إِ َّن ال
"Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, maka panggilannya dengan seruan, 'Ashshalaatul
jaami'ah (Marilah mendirikan salat secara bersama-sama) '."15
gerhana adalah sunah muakkad. Hanya saja, Imam Malik dan Abu
12
“Al-Qur’an,” Yu>nus: 5.
13
Muhammad bin Ismail al-Bukhari>, S}ahi>h Al-Bukhari>, Juz 1 (Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyah, 1992), 189.
14
Ibid., 432.
15
Ibid., 434.
27
penumbra dan umbra. Zona luar bayangan, atau penumbra, adalah wilayah di
mana cahaya Matahari terhalang sebagian. Sebaliknya, zona dalam atau umbra,
jenis ini dipengaruhi oleh sudut elongasi yang terbentuk oleh posisi Matahari,
Bumi, dan Bulan selama gerhana berlangsung. Klasifikasi jenis gerhana Bulan
permukaan Bulan.
16
Abu> Zakariyya> Yah}ya ibn Sharaf al-Nawawi>, Al-Majmu’ Sharh al-Muhadhab (Kairo: Darul
Hadis, 2010), 106.
17
Espenak, “EclipseWise - Lunar Eclipse Basics.”
28
Matahari, Bumi, dan Bulan. Kondisi ini membuat Bumi mampu menciptakan
terjadinya gerhana. Ketika Matahari, Bumi, dan Bulan tersusun dalam garis
lurus yang sejajar, maka gerhana Bulan total akan terjadi. Ketika ketiga benda
langit ini terletak dalam posisi yang memungkinkan Bagian dari Bulan
tertutupi oleh bayangan umbra Bumi, maka terjadi gerhana Bulan sebagian.
Di sisi lain, ketika hanya bagian luar dari bayangan Bumi yang
menutupi Bulan, maka yang terjadi adalah gerhana Bulan penumbra. Penting
untuk diingat bahwa bayangan umbra Bumi, yang merupakan wilayah paling
Karena hal ini, bayangan antumbra Bumi tidak memiliki pengaruh dalam
pada gambar 2, gerhana Bulan memiliki tiga jenis yang berbeda. Adapun
jenisnya yakni:
1. Gerhana Bulan Total. Gerhana bulan total yakni saat bulan sepenuhnya
warna bulan tampak hitam kemerahan. Ini dikenal sebagai gerhana bulan
18
Time and Date, “What Is a Total Lunar Eclipse?”
29
3. Gerhana Bulan Penumbra. Pada saat gerhana bulan penumbra bulan hanya
19
Ibid.
30
waktu, yakni menentukan kapan atau pukul berapa terjadinya kontak gerhana
Bulan. Dalam kasus gerhana Bulan yang sempurna atau total, akan ada tujuh
c. U2 : Kontak awal total, adalah waktu di mana Bulan memasuki area dalam
20
Sean E. Urban and P. Kenneth Seidelmann, Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac
(California: University Science Books, 2012), 461.
21
Ibid.
22
Fred Espenak, “EclipseWise - Explanation of Lunar Eclipse Contact Tables,” accessed August 9,
2023, https://eclipsewise.com/lunar/LEhelp/LEcontactskey.html.
31
e. U3: Kontak akhir total, adalah waktu di mana saat Bulan terakhir kali
f. U4: Kontak akhir umbra, adalah waktu di mana saat Bulan terakhir kali
g. P4: Kontak akhir penumbra, adalah waktu di mana saat Bulan terakhir kali
adalah:24
1. Durasi gerhana penumbra (P4 – P1), waktu yang diperlukan (jam, menit,
detik) antara kontak penumbra P1 dan P4; ini adalah durasi fase penumbra
untuk gerhana penumbra; untuk gerhana sebagian dan total, periode ini
23
Ibid.
24
Ibid.
32
total)
2. Durasi gerhana sebagian (U4 – U1), waktu yang diperlukan (jam, menit,
detik) antara kontak umbra U1 dan U4; ini adalah durasi fase sebagian
untuk gerhana sebagian; untuk gerhana total, periode ini mencakup seluruh
3. Durasi gerhana total (U3 – U1), waktu yang diperlukan (jam, menit, detik)
antara kontak umbra U2 dan U3; ini adalah durasi fase total untuk gerhana
total
BAB III
GERHANA BULAN DALAM BUKU EXPLANATORY SUPPLEMENT TO
THE ASTRONOMICAL ALMANAC 1961
adalah hasil dari penambahan materi baru yang memerlukan penjelasan rinci
33
34
ephemeris astronomi; dan banyak yang lebih bersifat permanen daripada sifat
diatasi, dan lebih dari satu orang mengusulkan pemisahan tabel dan penjelasan
besar posisi tampak bintang dalam edisi tahun 1941, akibat diperkenalkannya
“Dimaksudkan bahwa pada masa depan, dimulai dari edisi ini, almanak
pelayaran pada umumnya hanya akan mencakup, selain data ephemeris
yang akan terus dicetak dalam bentuk yang telah ditetapkan, hanya
tabel-tabel tambahan dan penjelasan yang diperlukan bagi pengguna
untuk mengambil data ephemeris dalam bentuk yang dibutuhkan. Pada
edisi sebelumnya, tabel-tabel tambahan dan penjelasan yang lebih rinci
dari yang dibutuhkan untuk tujuan ini telah diberikan, dan meskipun ini
memberikan manfaat yang besar bagi beberapa pengguna, hal ini telah
mengurangi kenyamanan Almanak bagi sebagian besar pengamat dan
penghitung rutin. Karena tidak mungkin untuk menyertakan semua
tabel dan penjelasan tambahan yang diperlukan dalam penggunaan data
1
Nautical Almanac Office, United States Naval Observatory, and Royal Greenwich Observatory,
Explanatory Supplement to The Astronomical Almanac, 1.
2
Ibid.
35
Almanac untuk tahun 1952, dan banyak pekerjaan yang benar-benar dilakukan,
substansial dalam Almanak tidak dapat ditunda lebih lama. Pandangan ini
ephemeris disepakati, yang akan berlaku mulai tahun 1960. Keuntungan dari
3
Ibid., 1-2.
4
Ibid., 2.
36
sistem baru sebagai satu kesatuan utuh, tanpa kompleksitas penjelasan rinci
Almanac; dan ini akhirnya mengarah pada penyatuan lengkap keduanya mulai
dan tabel tambahan; dan karena Suplemen ini akan berlaku juga untuk
bersama.6
Oleh karena itu, Suplemen ini akhirnya disiapkan secara bersama oleh
Almanac Office. Meskipun yang terakhir ini secara paksa menerima tanggung
jawab editorial, dan pekerjaan umum kompilasi dibagi, para penulis utamanya
a. H. Sadler
c. J. G. Porter
5
Ibid.
6
Ibid.
7
Ibid.
37
d. G. A. Wilkins
e. H. W. P. Richards
a. G. M. Clemence
b. E. W. Woolard
c. Simone D. Gossner
d. A. Thomas.
Astronomical Almanac 1961" adalah hasil kerja sama antara Nautical Almanac
Office, U.S. Naval Observatory, dan H.M. Nautical Almanac Office dalam
merespon kebutuhan akan penjelasan dan tabel tambahan yang lebih rinci dan
1. Edisi pertama, dicetak pada tahun 1961 di London oleh Her Majesty
Stationery Office
2. Edisi kedua, dicetak pada tahun 1999 di California oleh University Science
Books.
8
Ibid.
38
3. Edisi ketiga, dicetak pada tahun 2012 di California oleh University Science
Books
konstanta astronomi yang terbaru. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar buku
ini senantiasa relevan dan akurat sesuai dengan kemajuan ilmu astronomi yang
terus berkembang dari waktu ke waktu. Kondisi alam semesta dan pemahaman
berfungsi sebagai referensi penting bagi para ilmuwan, astronom amatir, dan
teratur, buku ini menjadi sumber pengetahuan yang dapat diandalkan dan
Almanac 1961
Almanac 1961”. Karya ini mencapai 525 halaman yang sarat dengan
referensi yang tak tergantikan bagi para ilmuwan dan peneliti di bidang
bagaimana karya ini mampu memberikan panduan yang sangat berharga dalam
akurat, dan melakukan interpolasi data. Pemaparan ini tidak hanya berfokus
1. Introduction
4. Fundamental Ephemerides
10. Occultations
12. Satellites
Astronomical Almanac 1961 bisa dijumpai pada bab 9 Eclipses and Transits,
yang terletak di sub bab E. Lunar Eclipses pada halaman 257. Adapun data
utama yang dibutuhkan untuk menghitung gerhana Bulan dalam buku ini
dengan garis yang menghubungkan Matahari dan Bumi pada saat tertentu.
Ini adalah cara untuk menentukan posisi utara atau selatan Matahari di
langit saat dilihat dari Bumi. Deklinasi diukur dalam derajat (°) dan bisa
rekta") adalah sudut antara bidang meridian lokal (garis utama dari utara
dengan titik vernal (titik permulaan Aries) pada saat tersebut. Ini adalah
cara untuk menentukan posisi timur atau barat Matahari di langit saat
dilihat dari Bumi. Asensio rekta diukur dalam satuan waktu, seperti jam
3. Jarak antara Bumi dan Matahari atau yang disingkat dengan (Rs)
Adalah jarak yang diukur dari titik pusat Bumi ke titik pusat
deklinasi (lingkaran ini merupakan lingkaran yang ditarik dari kedua kutub
9
Kementrian Agama RI, Ephemeris 2022 (Jakarta: Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam,
2022), 1.
10
Ibid.
11
Ibid., 2.
42
langit dan memotong tegak lurus ekuator) yang dimulai dari ekuator
6. Jarak antara Bumi dan Bulan atau yang disingkat dengan (Rm)
Adalah jarak yang diukur dari titik pusat Bumi ke titik pusat
berikut ini:
maksimum
puncak purnama, namun tidak semua fase purnama bisa terjadi gerhana
Bulan. Hal ini bisa kita keahui dengan mudah dengan melihat nilai absolut
lintang ekliptika dari Bulan. Adapun ketentuan yang diberikan dalam buku
a. Jika |𝛽Bulan| > 1° 36' 38" maka tidak ada gerhana penumbra
12
Ibid.
13
Ibid.
43
b. Jika 1° 26' 19" < |𝛽Bulan| < 1° 36' 38" dimungkinkan terjadi gerhana
penumbra
c. Jika 1° 03' 46" < |𝛽Bulan| < 1° 26' 19" terjadi gerhana penumbra. Tidak
d. Jika 0° 53' 26" < |𝛽Bulan| < 1° 03' 46" terjadi gerhana penumbra.
Bulan, nilai T0 merupakan nilai jam dalam satuan UT pada saat elongasi
puncak elongasi tertinggi pada tanggal 5 Juni 2020 adalah di jam 19 UT.
poin Z di mana pusat bayangan Bumi mengarah, atau dinamakan titik anti
solar point (titik kebalikan arah Matahari).14 Nilai α dan d dapat dihitung
sebagai berikut:
d = – δs
x = (αm – α) cos δm
14
Nautical Almanac Office, United States Naval Observatory, and Royal Greenwich Observatory,
Explanatory Supplement to The Astronomical Almanac, 258.
45
dan umbra dari Chauvenet, adopsi ini digunakan dalam publikasi gerhana
Bulan dalam buku Nautical Almanac, Bao-Lin Liu dan Alaf D. Fiala dalam
Jean Meeus dan Fred Espenak dalam Five Millennium Catalog of Lunar
Di mana:
15
Fred Espenak and Jean Meeus, “NASA - Enlargement of Earth’s Shadows,” accessed August 12,
2023, https://eclipse.gsfc.nasa.gov/LEcat5/shadow.html.
16
E. Urban and Seidelmann, Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac, 426–434.
46
Ss = 959.63'' / Rs
kapan piringan Bulan memasuki wilayah penumbra dan umbra Bumi. Data
fase parsial, fase total, serta akhir dari masing-masing fase tersebut. Semi
Nilai 0.2725076 adalah nilai rasio radius Bulan terhadap radius equatorial
Internasional).17
6. Menghitung nilai variasi dua hingga tiga jam dari elemen Bessel dengan
model interpolasi. Nilai yang dihitung adalah x0, x1, x2, x3, y0, y1, y2,
y3, f10, f11, f12, f20, f21, f22, Sm0, Sm1, Sm2.
17
Fred Espenak, “Mean Lunar Radius,” accessed August 12, 2023,
https://eclipse.gsfc.nasa.gov/SEmono/reference/radius.html.
47
18
E. Urban and Seidelmann, Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac, 568.
48
n2 = x12 + y12
t = –(x0 x1 + y0 y1 ) / (n2)
Max = T0 + t – (∆T/3600)
8. Menghitung jari – jari sudut penumbra dan umbra saat puncak gerhana
9. Menghitung jarak sudut antara titik pusat Bulan dengan titik pusat
Bayangan
L1 = F1 + Sdb
L2 = F2 + Sdb
L3 = F2 – Sdb
10. Menghitung jarak antara titik pusat Bulan dengan titik pusat bayangan
x = x0 + x1 t + x2 t2 + x3 t3
y = y0 + y1 t + y2 t2 + y3 t3
m = (x 2 + y 2)1/2
mencapai puncaknya
Ketentuan:
yang terjadi, yakni kontak awal penumbra, kontak awal parsial, kontak
awal total, kontak akhir total, kontak akhir parsial, dan kontak akhir
penumbra
x1 = x1 + (2 x2 t) + (3 x3 t2)
y1 = y1 + (2 y2 t) + (3 y3 t2)
T1 = √(|𝐿12 − 𝑚2 |)⁄𝑛
T2 = √(|𝐿22 − 𝑚2 |)⁄𝑛
T3 = √(|𝐿32 − 𝑚2 |)⁄𝑛
P1 = Max – T1
U1 = Max – T2
U2 = Max – T3
U3 = Max + T3
U4 = Max + T2
P4 = Max + T3
untuk mencapai tingkat presisi yang lebih tinggi. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa pada setiap tahap kontak gerhana, mulai dari awal
penumbra (P1) hingga akhir penumbra (P4), nilai Axis harus setara dengan
sudut jarak antara pusat Bulan dan bayangan saat Bulan memasuki wilayah
Durasi Penumbra = P4 – P1
51
Durasi Parsial = U4 – U1
Durasi Total = U3 – U2
BAB IV
PERHITUNGAN DAN AKURASI HASIL GERHANA BULAN DALAM
BUKU EXPLANATORY SUPPLEMENT TO THE ASTRONOMICAL
ALMANAC 1961
sangat akurat karena telah diterbitkan dalam versi terbaru di tahun 2021 dan
terkait data posisi Matahari dan Bulan dan nilai Elongasi atau fraksi iluminasi
Bulan untuk mencari nilai T0. Untuk mencari T0 penulis menggunakan website
1
Ryan S. Park et al., “The JPL Planetary and Lunar Ephemerides DE440 and DE441,” The
Astronomical Journal 161, no. 3 (February 2021): 105.
52
53
Horizon dari NASA, sedangkan untuk data Matahari dan Bulan versi JPL-
Pertama penulis mencari nilai T0 atau waktu pada saat nilai elongasi
Bulan atau fraksi iluminasi Bulan mencapai titik maksimum pada tanggal 08
November 2023 dengan satuan waktu universat atau universal time (UT).
Penulis mencari nilai T0 dari website Horizon NASA, sehingga diperoleh data
sebagai berikut:
pada jam 11 UT nilai fraksi iluminasi bulan 99.99956% dan nilai elongasi
2
Solar System Dynamics Group, Horizons On-Line Ephemeris System, Jet Propulsion Laboratory,
“Horizons System,” accessed August 12, 2023, https://ssd.jpl.nasa.gov/horizons/app.html#/.
54
sebagai berikut:
55
Di mana :
x = (αm – α) cos δm
Danjon. Nilai Jari – jari sudut penumbra dan umbra diperoleh hasil:
Jam f1 f2
9 1.2170911 0.6790202
10 1.2167289 0.6786525
11 1.2163668 0.6782850
12 1.2160049 0.6779176
13 1.2156432 0.6775504
Di mana :
Tabel 5 Nilai πm, πs, dan Ss Untuk Gerhana Bulan 08 November 2022
Pada Jam 09 – 13 UT
Jam πm πs Ss
9 0.936227908 0.00246547 0.26903546
10 0.93586655 0.00246549 0.2690382
11 0.935505324 0.00246552 0.26904094
12 0.935144263 0.00246554 0.26904367
13 0.934783392 0.00246557 0.26904641
Di mana :
Ss = 959.63'' / Rs
Nilai semi diameter Bulan bila dihitung dengan data dari tabel
Jam Sm
9 0.25511871
10 0.255020249
11 0.254921825
12 0.254823445
13 0.254725117
Di mana :
sebagai berikut:
n2 = 0.4548023292 + 0.1882063152
= 0.242266776
t = –(-0.094704618 0.454802329 + 0.221009572 0.188206315)
/ (0.242266776)
= 0.006094454
Dengan melakukan dua kali pengulangan, nilai akhir dari t
Max TD = 11 + 0.006095788
= 11:00:22 TD
Max UT = 11 + 0.006095788 – (70.73 / 3600)
= 10:59:11 UT
Nilai ∆T diperoleh sebagai berikut ini, dengan mengacu pada rumus
plynomial yang diberikan oleh Fred Espenak:
y = Tahun + (Bulan – 1)/12 + Tanggal / 365
= 2022.855251
t = y – 2015
= 7.855251142
ΔT = 67.62 + 0.3645 t + 0.0039755 t2
= 70.73d
58
h. Nilai jari – jari sudut penumbra dan umbra saat puncak gerhana
𝑓t = α0 + α1t + α2t2
t = 0.006095788
F1 = 1.216364625
F2 = 0.678282719
Sm = 0.254921225
i. Jarak sudut antara titik pusat Bulan dengan titik pusat Bayangan
L1 = 1.216364625 + 0.254921225
= 1.47128585
L2 = 0.678282719 + 0.254921225
= 0.933203944
L3 = 0.678282719 – 0.254921225
= 0.423361494
j. Menghitung jarak antara titik pusat Bulan dengan titik pusat bayangan
𝑓t = α0 + α1t + α2t2
x = -0.091932245
y = 0.222156832
m = (-0.0919322452 + 0.2221568322)1/2
= 0.240427111
59
= 2.414194306
= 1.358805712
𝑓t 1 = α1 + 2 α2 t + 3 α3 t2
x1 = 0.454800486
y1 = 0.188204114
= 0.492203485
= 2.949000812
= 1.831967607
= 0.707974935
P1 = 10:59:11 – 2.949000812
= 08:02:15 UT
U1 = 10:59:11 – 1.831967607
60
= 09:09:16 UT
U2 = 10:59:11 – 0.707974935
= 10:16:43 UT
U3 = 10:59:11 + 0.707974935
= 11:41:40 UT
U4 = 10:59:11 + 1.831967607
= 12:49:06 UT
P4 = 10:59:11 + 2.949000812
= 13:56:08 UT
penumbra.
= -2.942905024
t = 0.000235
= 08:02:16 UT
61
P1 = 08:02:16
U1 = 09:09:13
U2 = 10:16:41
U3 = 11:41:40
U4 = 12:49:06
P4 = 13:56:13
Bulan parsial menghasilkan kontak P1, U1, Max, U4, dan P4.
Astronomical Almanac 1961." Buku ini adalah salah satu referensi klasik
gerhana bulan, serta sumber daya dan panduan yang berguna bagi para
dengan sumber informasi terbaru dari situs web NASA. Kita akan melihat
pemahaman kita tentang gerhana bulan, serta bagaimana kedua sumber ini
sumber klasik dan sumber modern, kita dapat menghargai evolusi ilmu
63
pengetahuan dan pengamatan kita tentang gerhana bulan, serta mengakui peran
penting dari kedua sumber ini dalam memajukan pemahaman kita tentang alam
semesta.
Gambar 10. Data Hasil Gerhana Bulan Total 08 November 2022 Menurut
NASA
U3 = 11:41:37
U4 = 12:49:03
P4 = 13:56:08
2. Gerhana Bulan penumbra 05 Mei 2023
Gambar 11. Data Hasil Gerhana Bulan Penumbra 05 Mei 2023 Menurut
NASA
diantaranya:
P1 = 18:01:47
U1 = 19:35:18
Max = 20:14:04
U4 = 20:52:39
P4 = 22:26:20
66
Gambar 13. Data Hasil Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024 Menurut
NASA
diantaranya:
P1 = 04:53:11
Max = 07:12:45
P4 = 09:32:18
67
diantaranya:
P1 = 00:41:02
U1 = 02:12:48
Max = 02:44:11
U4 = 03:15:35
P4 = 04:47:18
68
Gambar 15. Data Hasil Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025 Menurut
NASA
diantaranya:
P1 = 03:57:24
U1 = 05:09:33
U2 = 06:25:59
Max =06:58:42
U3 = 07:31:23
U4 = 08:47:48
P4 = 10:00:01
69
Gambar 16. Data Hasil Gerhana Bulan Total 07 September 2025 Menurut
NASA
diantaranya:
P1 = 15:28:21
U1 = 16:27:02
U2 = 17:30:41
Max =18:11:43
U3 = 18:52:47
U4 = 19:56:26
P4 = 20:55:00
70
Gambar 17. Data Hasil Gerhana Bulan Total 03 Maret 2026 Menurut
NASA
diantaranya:
P1 = 08:44:22
U1 = 09:50:00
U2 = 11:04:26
Max =11:33:37
U3 = 12:02:45
U4 = 13:17:10
P4 = 14:22:59
71
Gambar 18. Data Hasil Gerhana Bulan Parsial 28 Agustus 2026 Menurut
NASA
diantaranya:
P1 = 01:23:55
U1 = 02:33:48
Max = 04:12:49
U4 = 05:51:55
P4 = 07:01:41
72
diantaranya:
P1 = 21:12:20
Max = 23:12:51
P4 = 01:13:19
P1 = 08:02:13
U1 = 09:09:11
U2 = 10:16:39
Max = 10:59:09
U3 = 11:41:37
U4 = 12:49:04
P4 = 13:56:11
P1 = 15:14:03
Max = 17:22:51
P4 = 19:31:45
P1 = 18:01:41
U1 = 19:35:16
Max = 20:14:03
U4 = 20:52:39
P4 = 22:26:23
P1 = 04:53:11
Max = 07:12:46
74
P4 = 09:32:22
P1 = 00:41:01
U1 = 02:12:48
Max = 02:44:12
U4 = 03:15:37
P4 = 04:47:22
P1 = 03:57:22
U1 = 05:09:32
U2 = 06:25:59
Max = 06:58:42
U3 = 07:31:23
U4 = 08:47:49
P4 = 10:00:04
P1 = 15:28:18
U1 = 16:27:01
U2 = 17:30:41
Max = 18:11:43
U3 = 18:52:47
U4 = 19:56:27
P4 = 20:55:03
75
P1 = 08:44:20
U1 = 09:50:00
U2 = 11:04:26
Max = 11:33:37
U3 = 12:02:45
U4 = 13:17:11
P4 = 14:23:00
P1 = 01:23:54
U1 = 02:33:48
Max = 04:12:49
U4 = 05:51:55
P4 = 07:01:41
P1 = 21:12:18
Max = 23:12:49
P4 = 01:13:18
Tabel 10. Selisih Hasil Jadwal Gerhana Bulan dalam Satuan Detik
Waktu Menurut Perhitungan dalam Buku Explanatory Supplement to
The Astronomical Almanac 1961 dengan Hasil Publikasi NASA
Tanggal P1 U1 U2 MAX U3 U4 P4
8/11/2022 4 1 0 0 0 1 3
5/5/2023 7 --- --- 1 --- --- 4
28/10/2023 6 2 --- 1 --- 0 3
77
Dari data tabel 10 kita dapat mengetahui ternyata terdapat selisih yang
Hasil Publikasi NASA. Selisih rata – rata dari tiap kontak gerhana adalah
sebagai berikut:
P1 = 3 detik
U1 = 1 detik
U2 = 0 detik
Max = 1 detik
U3 = 0 detik
U4 = 1 detik
P4 = 3 detik
berikut ini:
P1 = 7 detik
U1 = 2 detik
U2 = 0 detik
Max = 2 detik
U3 = 0 detik
78
U4 = 2 detik
P4 = 4 detik
Almanac 1961 bila dibandingkan dengan hasil dari publikasi NASA. Selisih
rata-rata dari total 10 data gerhana yang diambil sebagai contoh, menghasilkan
akhir penumbra pada kasus gerhana Bulan total 26 Mei 2021 sebesar 75 detik.3
Hisab Gerhana Bulan dalam Kitab Tibyanul Murid 'Ala Ziijil Jadid Karya Ali
Mustofa dengan menguji gerhana Bulan total 28 Juli 2018, gerhana Bulan
Hisab Gerhana Bulan dalam Kitab Maslak Al-Qasid Ila 'Amal Ar-Rasid Karya
3
Baiq Anggi Andini, Siti Rabi’atul Adawiyah, and Arino Bemi Sado, “Implementasi Algoritma
Jean Meeus Dalam Penentuan Gerhana Bulan Dan Matahari,” AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan
Astronomi 5, no. 1 (June 14, 2023): 74.
4
Rizqi Raukhillahi, “Analisis Metode Hisab Gerhana Bulan Dalam Kitab Tibyanul Murid ’Ala Ziijil
Jadid Karya Ali Mustofa” (Skripsi, UIN Walisongo Semarang, 2019).
79
penumbra dalam kasus gerhana Bulan total 04 April 2015, gerhana bulan
menghasilkan nilai rata-rata yang hanya memiliki selisih sekitar 1 detik dari
data publikasi NASA. Keunggulan ini tercermin dalam konsistensi hasil yang
prediksi yang akurat pada berbagai kasus gerhana bulan. Meskipun jumlah
5
Hanik Maridah, “Studi Analisis Hisab Gerhana Bulan Dalam Kitab Maslak Al-Qasid Ila ’Amal
Ar-Rasid Karya KH. Ahmad Ghozali Muhammad Fathullah” (Skripsi, UIN Walisongo Semarang,
2015).
6
Elly Uzlifatul Jannah, “Analisis Pemikiran Sa’adoeddin Djambek Tentang Waktu Salat Di Kutub
Dalam Perspektif Astronomi Dan Fikih” (Skripsi, UIN Walisongo, 2014).
80
NASA, sehingga menunjukkan pendekatan yang lebih tepat dan cermat dalam
A. Kesimpulan
1. Ada kurang lebih lima belas langkah dalam menghitung gerhana Bulan
publikasi NASA. Di sisi lain, penelitian lain memiliki variasi yang lebih
dari 70 detik. Tidak hanya konsistensi yang menonjol, buku ini juga
81
82
B. Saran
ataupun hasil yang dipublikasi oleh NASA. Buku ini dapat dijadikan
dan verifikasi perhitungan dalam buku dengan penelitian terbaru dan hasil
perbedaan yang mungkin timbul, serta memastikan bahwa buku ini tetap
Afifi, Miftach Rizcha. “Akurasi Perhitungan Gerhana Bulan Menurut Jean Meeus
Menggunakan Software Matlab.” Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya,
2019. Accessed June 13, 2023. http://digilib.uinsa.ac.id/34333/.
Andini, Baiq Anggi, Siti Rabi’atul Adawiyah, and Arino Bemi Sado.
“Implementasi Algoritma Jean Meeus Dalam Penentuan Gerhana Bulan
Dan Matahari.” AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi 5, no. 1
(June 14, 2023): 57–80.
al-Bukhari>, Muhammad bin Ismail. S}ahi>h Al-Bukhari>. Juz 1. Beirut: Dar al-
Kutub al-Ilmiyah, 1992.
83
84
Fadhila, Nur. “Studi Komparasi Hisab Gerhana Bulan 28 Juli 2018; Antara Kitab
Irshad al-Murid Dengan Astronomical Algorithms.” Skripsi, UIN Sunan
Ampel Surabaya, 2021. Accessed June 13, 2023.
http://digilib.uinsby.ac.id/cgi/users/home?screen=EPrint%3A%3AView&e
printid=53185.
Fitria, Wahyu. “Studi Komparatif Hisab Gerhana Bulan Dalam Kitab Al-Khulashah
al-Wafiyyah Dan Ephemeris.” Skripsi, UIN Walisongo, 2011.
Maridah, Hanik. “Studi Analisis Hisab Gerhana Bulan Dalam Kitab Maslak Al-
Qasid Ila ’Amal Ar-Rasid Karya KH. Ahmad Ghozali Muhammad
Fathullah.” Skripsi, UIN Walisongo Semarang, 2015.
Meeus, Jean. Astronomical Algorithms. Mill Valey: Willmann Bell inc, 1998.
Nautical Almanac Office, United States Naval Observatory, and Royal Greenwich
Observatory. Explanatory Supplement to The Astronomical Almanac.
London: Her Majesty’s Stationery Office, 1961.
Park, Ryan S., William M. Folkner, James G. Williams, and Dale H. Boggs. “The
JPL Planetary and Lunar Ephemerides DE440 and DE441.” The
Astronomical Journal 161, no. 3 (February 2021): 105.
Raukhillahi, Rizqi. “Analisis Metode Hisab Gerhana Bulan Dalam Kitab Tibyanul
Murid ’Ala Ziijil Jadid Karya Ali Mustofa.” Skripsi, UIN Walisongo
Semarang, 2019.
Reis, Norma. “EclipseWise - Eclipses of History: Part 1.” Accessed June 13, 2023.
https://eclipsewise.com/extra/LEhistoryReis.html.
Sukarni, Sukarni. “Metode Hisab Gerhana Bulan Ahmad Ghizali Dalam Kitab
Irsha>d Al-Muri>d.” Skripsi, UIN Walisongo, 2014.
Time and Date. “What Is a Total Lunar Eclipse?” Accessed August 9, 2023.
https://www.timeanddate.com/eclipse/total-lunar-eclipse.html.
“Al-Qur’an,” n.d.