Makalah Kelompok 1 Simple Random Sampling
Makalah Kelompok 1 Simple Random Sampling
Dosen Pengampu :
Dr. Abdullah, SKM.,MPH
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam suatu penelitian, seringkali tidak mungkin melakukan
pengamatan pada semua elemen populasi. Karna itu, perlu dilakukan
pengambilan sample yang akan digunakan untuk menaksir parameter
populasi. Jika sample mewakili populasi, maka taksiran parameter yang
didapat semakin baik. Suatu taksiran parameter dikatakan baik, jika
merupakan taksiran yang tak bias dan variansi taksirannya paling kecil
diantara taksiran yang tak bias lainnya. Oleh karna itu, untuk mendapatkan
sample yang mewakili populasi diperlukan suatu teknik pengambilan
sample yang tepat sesuai dengan keadaan populasi. Salah satu teknik
pengambilan sample yaitu dengan metode simple random sampling.
Berdasarkan permasalahan di atas kami tertarik untuk menulis makalah
tentang “Simple Random Sampling”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi simple random sampling?
2. Apakah keuntungan simple random sampling?
3. Kekurangan simple random sampling?
4. Apa saja jenis metode simple random sampling?
5. Bagaimana langkah-langkah simple random sampling?
6. Bagaimana contoh penerapan simple random sampling?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan definisi simple random sampling.
2. Menjelaskan keuntungan simple random sampling.
3. Menjelaskan kekurangan simple random sampling.
4. Menjelaskan jenis metode simple random sampling.
5. Menjelaskan langkah-langkah simple random sampling.
6. Menyebutkan contoh penerapan simple random sampling.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
C. KEKURANGAN SIMPLE RANDOM SAMPLING
1. Pengambilan sampel secara acak sederhana membutuhkan waktu, tenaga
dan biaya yang sangat besar.
2. Harus tersedia daftar kerangka sampling ( sampling frame ). Apabila
kerangka sampling belum tersedia, maka harus dibuat terlebih dahulu.
Proses ini mungkin akan memakan waktu sehingga akan lama dalam
praktiknya.
3. Sifat individu harus homogen, kalau tidak memungkinkan akan terjadi
“bias” dimana apabila karakteristik sampel berbeda dengan populasi
akhirnya sampel menjadi tidak representatif menggambarkan subyek
penelitian.
4
e. Melakukan pemilihan angka dengan berjalan zig zag ke arah atas dan
bawah atau ke arah kanan dan kiri. Lakukan terus sampai
jumlah n terpenuhi.
Contoh 2:
Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan di SD Muara Batu yang memiliki
populasi siswa sebanyak 500 orang. Sang peneliti akan menentukan jumlah
sampel dengan berdasarkan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat
kesalahan adalah 5%, sehingga jumlah sampelnya adalah 205 siswa. Jumlah
sampel 205 ini selanjutnya akan diambil secara acak, tanpa memperhatikan
kelas, usia, dan jenis kelamin siswa.
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengambilan sampel dengan metode Simple Random Sampling setiap
anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Cara
menentukan siapa saja yang bisa menjadi sampel adalah dilakukan dengan
cara acak tanpa ada stratifikasi, kluster atau teknis secara sistematis.
B. SARAN
Materi yang kami sajikan dalam makalah ini sangatlah terbatas, jadi kritikan
dan saran dari para pembaca sangat kami perlukan untuk memperluas
pengetahuan kami dan pembaca juga. Materi simple random sampling ini
sangat penting dipelajari untuk bagaimana pengambilan sampel dalam
populasi.