Anda di halaman 1dari 32

-1-

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2023
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL MELALUI
JALUR PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung transformasi sumber


daya manusia aparatur melalui percepatan
peningkatan kapasitas pegawai berbasis kompetensi,
perlu dilakukan pengembangan pegawai melalui jalur
pendidikan dalam bentuk pemberian tugas belajar yang
dilakukan dengan selektif, objektif, efisien, akuntabel,
dan transparan, serta mempertimbangkan kemampuan
keuangan negara;
b. bahwa pengembangan kompetensi melalui jalur
pendidikan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan
antara standar kompetensi dan/atau persyaratan
jabatan dengan kompetensi pegawai yang akan mengisi
jabatan, memenuhi kebutuhan tenaga yang memiliki
keahlian atau kompetensi tertentu dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi, pengembangan
organisasi, peningkatan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, sikap, dan kepribadian profesional
pegawai sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam
pengembangan karier;
c. bahwa Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional
Nomor 5 Tahun 2020 tentang Tugas Belajar dan Izin
Belajar perlu dilakukan penyesuaian dengan
kebutuhan organisasi dan perkembangan hukum,
maka perlu dilakukan penggantian terhadap peraturan
dimaksud;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu
menetapkan Peraturan Kepala Badan Narkotika
Nasional Pengembangan Kompetensi Bagi Pegawai
Negeri Sipil Melalui Jalur Pendidikan di Lingkungan
Badan Narkotika Nasional;
-2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang


Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5062) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta
Kerja Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6477);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar;
5. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Badan Narkotika Nasional sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 23
Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 128);
6. Peraturan Badan Narkotika Nasional Nomor 5 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Narkotika Nasional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 288) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Badan Narkotika Nasional Nomor 1
Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Badan
Narkotika Nasional Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
195);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN DI
LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan:
-3-

1. Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya disingkat


BNN adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden.
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil
Negara secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
3. Pegawai Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya
disebut Pegawai BNN adalah Pegawai yang berdasarkan
Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian
melaksanakan tugas dan fungsi pada Badan Narkotika
Nasional.
4. Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh
pejabat yang berwenang kepada Pegawai untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
atau yang setara baik di dalam atau di luar negeri dan
bukan atas biaya sendiri, dengan meninggalkan tugas
dan fungsinya sebagai Pegawai.
5. Pegawai Tugas Belajar adalah Pegawai dalam status
mendapat Tugas Belajar.
6. Beasiswa adalah biaya yang diberikan kepada Pegawai
Tugas Belajar yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara, anggaran pendapatan dan
belanja daerah, dan/atau sumber lain yang sah dan
tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
7. Perjanjian Tugas Belajar yang selanjutnya disebut
Perjanjian adalah suatu kesepakatan yang
ditandatangani antara Peserta Tugas Belajar dengan
Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan
Organisasi dengan atas nama Kepala Badan Narkotika
Nasional.
8. Surat Tugas Belajar Biaya Mandiri yang selanjutnya
disingkat STBBM adalah surat izin yang dikeluarkan
oleh pejabat yang berwenang kepada Pegawai yang akan
melanjutkan pendidikan formal dan diberikan sebelum
pendidikan dimulai.
9. Surat Keterangan Memiliki Pendidikan Lebih Tinggi
yang selanjutnya disingkat SKMPT adalah surat
keterangan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang
kepada Pegawai yang telah memiliki surat Tanda Tamat
Belajar/Ijazah lebih tinggi dari formasi yang dilamar,
diperoleh sebelum yang bersangkutan diangkat menjadi
Calon Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 2
Tujuan pemberian pengembangan kompetensi bagi PNS
melalui jalur Pendidikan:
a. memberikan peluang dan kesempatan bagi PNS untuk
mengembangkan potensi diri melalui peningkatan
kapasitas dan kapabilitas;
b. memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang
memiliki keahlian atau kompetensi tertentu dalam
-4-

rangka pelaksanaan tugas dan fungsi untuk


pengembangan dan peningkatan kinerja organisasi; dan
c. meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan sikap serta kepribadian yang
profesional sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dalam pengembangan karir sebagai Pegawai BNN.

BAB II
TUGAS BELAJAR
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 3
(1) Setiap Pegawai BNN memiliki kesempatan untuk
mengikuti Tugas Belajar sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan ini.
(2) Pengembangan kompetensi bagi PNS melalui jalur
Pendidikan dilaksanakan melalui Tugas Belajar.
(3) Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
antara lain:
a. reguler dalam negeri;
b. reguler luar negeri; dan
c. pertautan.
(4) Program reguler dalam negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf a, dilaksanakan bagi Pegawai BNN
yang akan mengikuti program gelar:
a. diploma;
b. sarjana;
c. magister;
d. doktor; atau
e. profesi atau spesialis.
(5) Program reguler luar negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf b, dilaksanakan bagi Pegawai BNN
yang akan mengikuti program gelar magister dan/atau
doktor.
(6) Program pertautan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf c, dilaksanakan bagi Pegawai BNN yang akan
mengikuti program gelar magister atau doktor yang
diselenggarakan sebagian oleh Lembaga Pendidikan di
dalam negeri dan sebagian diselenggarakan oleh
Lembaga Pendidikan di luar negeri.
Bagian Kedua
Persyaratan Tugas Belajar

Pasal 4
Tugas belajar diberikan kepada pegawai sesuai dengan
rencana kebutuhan tugas belajar Instansi, dengan
persyaratan:
a. memiliki masa kerja paling singkat 2 (dua) tahun
terhitung mulai tanggal pengangkatan sebagai PNS dan
paling singkat 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal
alih status/mutasi antar instansi;
b. bagi Anggota Polri dan Prajurit TNI memiliki masa kerja
paling singkat 2 (dua) tahun terhitung sejak
diterbitkannya Surat Keputusan;
-5-

c. memiliki sisa masa kerja pegawai dengan


mempertimbangkan masa pendidikan dan masa ikatan
dinas, dengan ketentuan paling kurang 3 (tiga) kali
waktu normatif program studi sebelum batas usia
pensiun jabatan;
d. memiliki penilaian kinerja dalam 2 (dua) tahun terakhir
paling rendah dengan predikat baik;
e. sehat jasmani dan rohani;
f. tidak sedang:
1) dalam pemeriksaan pelanggaran disiplin dan/ atau
tindak pidana;
2) menjalani pidana penjara atau kurungan dan/atau
hukuman disiplin sedang atau hukuman disiplin
berat; atau
3) menjalani cuti di luar tanggungan negara
dan/atau menjalani pemberhentian sementara
sebagai PNS.
g. tidak pernah:
1) dijatuhi hukuman disiplin paling kurang tingkat
sedang dalam 1 (satu) tahun terakhir;
2) dijatuhi pidana penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap dalam 1 (satu) tahun
terakhir; atau
3) dibatalkan atau dihentikan Tugas Belajar sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, dalam waktu 2 (dua) tahun terakhir.
h. bagi jabatan administrasi harus berkaitan dengan
lingkup tugas dan fungsi jabatan pada unit kerja dan
bagi Jabatan Fungsional harus sesuai dengan
Peraturan Jabatan Fungsional masing-masing
i. memenuhi persyaratan lain dan lulus seleksi yang
diselenggarakan oleh Kepala Biro Sumber Daya
Manusia Aparatur dan Organisasi, pemberi bantuan/
lembaga penyedia beasiswa, dan/atau perguruan
tinggi;
j. menandatangani perjanjian terkait pemberian Tugas
Belajar;
k. pengecualian persyaratan pemberian Tugas Belajar
dapat diberikan pada jabatan yang diperlukan dalam
mencapai tujuan organisasi dan prioritas
pembangunan nasional;
l. jabatan sebagaimana dimaksud pada huruf k
ditetapkan berdasarkan persetujuan dari Menteri yang
meyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi; dan
m. bagi pegawai penugasan dari Kepolisian Negara
Republik Indonesia atau Tentara Nasional Indonesia
mengikuti persyaratan dan ketentuan instansi asal,
bersedia tidak mengikuti pendidikan pengembangan di
instansi asal selama Tugas Belajar dengan mengetahui
Pejabat Pembina Kepegawaian di instansi asal.
-6-

Pasal 5
Penyelenggaran Tugas Belajar dan Persyaratan Program
Studi antara lain:
a. Tugas Belajar dapat diselenggarakan pada perguruan
tinggi dalam dan/atau perguruan tinggi luar negeri.
b. perguruan tinggi dalam negeri sebagaimana dimaksud
pada huruf a terdiri atas:
1) perguruan tinggi negeri;
2) perguruan tinggi kedinasan; dan/ atau
3) perguruan tinggi swasta.
c. Tugas belajar yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi dapat dilakukan secara jarak jauh, kelas malam
dan/ a tau sabtu-minggu sepanjang telah memiliki izin/
persetujuan penyelenggaraan program studi yang
diterbitkan oleh kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pendidikan sesuai
Ketentuan Perundang-undangan;
d. Perguruan tinggi luar negeri sebagaimana dimaksud
pada huruf a merupakan perguruan tinggi luar negeri
yang diakui oleh negara yang bersangkutan dan
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang Pendidikan;
e. Program studi yang dipilih dalam penyelenggaraan
tugas belajar di perguruan tinggi harus memenuhi
persyaratan:
1) sesuai perencanaan kebutuhan Tugas Belajar
instansi;
2) penyelenggaraannya dalam jenis akademik, vokasi,
atau profesi;
3) memiliki akreditasi paling kurang:
a) B atau baik sekali dari lembaga yang
berwenang bagi program studi perguruan
tinggi dalam negeri; atau
b) C atau baik dari lembaga yang berwenang bagi
program studi perguruan tinggi dalam negeri
yang belum memiliki akreditasi B atau baik
sekali atas persetujuan Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang Pendayagunaan dan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi;
4) diakui oleh kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pendidikan bagi
program studi perguruan tinggi luar negeri.
f. pegawai yang memenuhi persyaratan dan lolos seleksi
Tugas Belajar diberikan penugasan untuk
melaksanakan Tugas Belajar dan ditetapkan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sebagai pegawai
tugas belajar.
Pasal 6
(1) Dalam hal Tugas Belajar dilaksanakan pada perguruan
tinggi yang memiliki akreditasi C, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf e perlu mendapatkan
persetujuan Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang Pendayagunaan dan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.
-7-

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


disampaikan oleh Kepala BNN melalui Kepala Biro
Sumber Daya Manusia Aparatur dan Organisasi.
Pasal 7
Selain Persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 Pegawai BNN harus melengkapi dokumen
pendukung antara lain:
a. surat permohonan Tugas Belajar dari Kepala Satuan
Kerja setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama;
b. surat keputusan pengangkatan sebagai Calon PNS;
c. surat keputusan pengangkatan sebagai PNS;
d. surat keputusan mutasi antar instansi dari Badan
Kepegawaian Negara bagi PNS yang alih status;
e. surat penugasan bagi Anggota Polri dan Prajurit TNI;
f. surat keputusan jabatan terakhir;
g. surat keputusan pangkat terakhir;
h. Sasaran Kinerja Pegawai 2 (dua) tahun terakhir;
i. surat pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja
pada unit kerja bagi Pegawai Tugas Belajar setelah
menyelesaikan Program Studi, dibuat sesuai dengan
format pada Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini;
j. surat pernyataan bersedia diberhentikan dari
jabatannya dalam hal Pegawai menduduki Jabatan
Struktural, dibuat sesuai format pada Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Kepala Badan ini;
k. surat pernyataan bersedia diberhentikan dari
jabatannya dalam hal Pegawai menduduki Jabatan
Fungsional, dibuat sesuai format pada Lampiran III
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Kepala Badan ini;
l. surat keterangan tidak sedang:
1) dalam pemeriksaan pelanggaran disiplin dan/atau
tindak pidana;
2) menjalani pidana penjara atau kurungan dan/atau
hukuman disiplin sedang atau hukuman disiplin
berat; atau
3) menjalani cuti di luar tanggungan negara
dan/atau menjalani pemberhentian sementara
sebagai PNS.
surat keterangan tidak pernah:
1) dijatuhi hukuman disiplin paling kurang tingkat
sedang dalam 1 (satu) tahun terakhir;
2) dijatuhi pidana penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap dalam 1 (satu) tahun
terakhir; atau
3) dibatalkan atau dihentikan Tugas Belajar sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, dalam waktu 2 (dua) tahun terakhir.
yang ditanda tangani oleh Kepala Satuan Kerja dibuat
sesuai format pada lampiran IV yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini;
-8-

m. surat keterangan sehat jasmani dan rohani dan surat


keterangan bebas narkoba sesuai dengan Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan;
n. sertifikat akreditasi program studi minimal “B” atau
“Baik Sekali” yang masih berlaku dari lembaga yang
berwenang menerbitkan akreditasi;
o. Ijazah dan transkrip nilai pendidikan terakhir;
p. persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh
negara/lembaga pemberi Beasiswa sepanjang tidak
bertentangan dengan Ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
Bagian Ketiga
Pendanaan Tugas Belajar
Pasal 8
(1) Pendanaan Tugas belajar dapat bersumber dari:
a. anggaran pendapatan dan belanja negara;
b. anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/
atau
c. sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Pendanaan Tugas Belajar yang bersumber dari sumber
lain yang sah diatur lebih lanjut oleh PPK.
(3) Pendanaan Tugas Belajar dapat berasal lebih dari 1
(satu) sumber dana, sepanjang tidak membiayai
komponen biaya Tugas Belajar yang sama.
(4) Ketentuan/rincian biaya yang diperoleh peserta Tugas
Belajar berdasarkan ketentuan yang berlaku dari pihak
pemberi beasiswa/penyandang dana.
Bagian Keempat
Kedudukan, Hak dan Kewajiban
Pegawai Tugas Belajar
Pasal 9
(1) PNS yang menjalani tugas belajar diberhentikan dari
jabatan.
(2) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama
menjalani tugas belajar berkedudukan pada unit kerja
yang melaksanakan fungsi di bidang kepegawaian di
satuan kerja masing-masing atau ditempatkan sesuai
rekomendasi Kepala Biro Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Organisasi sampai dengan masa Tugas
Belajar berakhir.
Pasal 10
(1) PNS yang sedang menjalani Tugas Belajar diberikan
penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) PNS yang telah menjalani Tugas Belajar dan
diberhentikan dari jabatannya, melaksanakan sharing
knowledge.
(3) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan
jabatan sebagai pelaksana dan mendapatkan
penghasilan sesuai dengan jabatannya.
(4) PNS yang telah menyelesaikan Tugas Belajar dapat
-9-

mengusulkan peningkatan pendidikan sesuai dengan


ketentuan perundang-undangan.
(5) PNS yang mengusulkan peningkatan pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), tidak berhak
menuntut kenaikan pangkat yang lebih tinggi kecuali
terdapat formasi.
Pasal 11
Kewajiban Pegawai Tugas Belajar antara lain:
a. menaati seluruh Ketentuan Peraturan Perundang-
undangan;
b. menjaga nama baik Negara dan Badan Narkotika
Nasional;
c. berkoordinasi dengan unit kerja yang membidangi kerja
sama di lingkungan BNN untuk mendapatkan Surat
Persetujuan Negara yang dikeluarkan oleh instansi
terkait bagi Tugas Belajar yang dilaksanakan di luar
negeri;
d. menyelesaikan program studi untuk:
1) S1 (strata satu) dengan nilai Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) paling rendah minimal 3.00 (tiga
koma nol nol) dari skala 4.00 (empat koma nol nol);
2) S2 (strata dua) dan S3 (strata tiga) dengan nilai
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah
minimal 3.25 (tiga koma dua lima) dari skala 4.00
(empat koma nol nol);
e. menanggung secara penuh dan mandiri biaya hidup
anggota keluarga yang turut serta dalam Tugas Belajar,
kecuali ditentukan lain oleh negara dan/atau lembaga
pemberi Beasiswa dan/atau lembaga pendidikan;
f. mengirimkan alamat tempat tinggal, nomor telepon,
alamat surat elektronik (e-mail), serta nama penasehat
akademik berikut nomor telepon, alamat surat
elektronik (e-mail) kepada Kepala Biro Sumber Daya
Manusia Aparatur dan Organisasi paling lama 1 (satu)
bulan setelah memulai program studi;
g. mengirimkan laporan nilai akademis yang telah
diselesaikan kepada Kepala Biro Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Organisasi secara periodik setiap
tahunnya sebagai dasar penilaian kinerja Pegawai BNN;
h. melaporkan secara berkala kepada Keduataan Besar
Republik Indonesia setempat bagi Pegawai yang
melaksanakan Tugas Belajar di luar negeri;
i. memberitahukan akan berakhirnya masa Tugas Belajar
kepada Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur
dan Organisasi paling lama 2 (dua) bulan sebelum
Tugas Belajar berakhir;
j. melaporkan kepada Kepala Biro Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Organisasi paling lama 15 (lima belas)
hari kerja setelah selesai melaksanakan Tugas Belajar;
k. menyampaikan laporan hasil studi Tugas Belajar
kepada Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur
dan Organisasi paling lama 1 (satu) bulan setelah
selesai melaksanakan Tugas Belajar dengan
melampirkan:
1) softcopy Ijazah program gelar terakhir yang
-10-

dilegalisir;
2) softcopy transkip nilai Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) yang dilegalisir; dan
3) hardcopy dan softcopy skripsi / tesis / disertasi /
makalah penelitian dengan tema/topik yang
terkait dengan tugas pokok dan fungsi Badan
Narkotika Nasional.
Pasal 12
(1) PNS yang telah selesai menjalani tugas belajar, wajib
melaksanakan ikatan dinas selama 2 (dua) kali masa
pelaksanaan tugas belajar, bagi PNS yang menjalani
tugas belajar yang diberhentikan dari jabatannya.
(2) Selama menjalani ikatan dinas, PNS tidak
diperkenankan mengajukan pengunduran diri sebagai
PNS.
(3) Ikatan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilaksanakan di instansi pemerintah yang lain
sepanjang memenuhi persyaratan yang diatur masing-
masing PPK atas persetujuan Menteri.
(4) Kewajiban melaksanakan ikatan dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berakhir pada saat:
a. jangka waktu ikatan dinas telah terpenuhi;
b. mencapai batas usia pensiun; atau
c. diberhentikan sebagai PNS sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(5) PNS yang telah selesai menjalani tugas belajar
berkelanjutan, wajib melaksanakan ikatan dinas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara kumulatif.
(6) PNS yang tidak memenuhi kewajiban melaksanakan
ikatan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
wajib mengembalikan biaya yang dikeluarkan oleh
negara selama masa tugas belajar kepada kas negara
sesuai peraturan perundang-undangan.
(7) PNS dapat melaksanakan tugas belajar berkelanjutan
secara berturut-turut untuk paling banyak 1 (satu) kali
jenjang Pendidikan di atasnya, setelah memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. mendapat persetujuan PPK;
b. prestasi pendidikan berpredikat paling rendah
cumlaude atau setara;
c. tidak pernah menjalani perpanjangan jangka
waktu tugas belajar; dan
d. mempertimbangkan sisa masa kerja setelah
menyelesaikan tugas belajar.
(8) Persetujuan PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
huruf a, didasarkan pada rencana kebutuhan tugas
belajar Instansi.
Pasal 13
(1) kewajiban kerja bagi Pegawai Tugas Belajar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (7),
diakumulasikan setelah selesai melaksanakan Tugas
Belajar pada jenjang pendidikan terakhir.
(2) Pegawai Tugas Belajar tidak berhak menuntut
penyesuaian Ijazah ke dalam pangkat yang lebih tinggi,
kecuali terdapat formasi.
-11-

Bagian Kelima
Jangka Waktu Tugas Belajar
Pasal 14
(1) Tugas belajar diselenggarakan untuk jangka waktu
tertentu, sesuai dengan batas waktu normatif program
studi yang berlaku pada masing-masing perguruan
tinggi.
(2) Jangka waktu tugas belajar diperhitungkan sebagai
masa kerja PNS.
Bagian Keenam
Perpanjangan Tugas Belajar

Pasal 15
(1) Jangka waktu Tugas Belajar dapat diperpanjang paling
banyak 2 (dua) semester atau 1 (satu) tahun.
(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
diberikan berdasarkan kriteria:
a. perubahan kondisi sistem studi/perkuliahan;
b. keterlambatan penerimaan dana biaya Tugas
Belajar; dan/ atau
c. penyelesaian tugas akhir membutuhkan tambahan
waktu karena terdapat situasi dan kondisi di luar
kemampuan PNS yang sedang menjalani Tugas
Belajar.
(3) Perpanjangan jangka waktu Tugas Belajar dapat
dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, dalam hal terjadi keadaan
kahar yang dinyatakan oleh pejabat/ instansi yang
berwenang.
(4) Perpanjangan jangka waktu Tugas Belajar ditetapkan
oleh PPK dan diperhitungkan sebagai keseluruhan
jangka waktu Tugas Belajar.
(5) Dalam hal PNS tidak dapat menyelesaikan Tugas
Belajar setelah diberikan perpanjangan, maka PPK
mencabut status Tugas Belajar PNS yang
bersangkutan.
(6) Keputusan pencabutan status Tugas Belajar PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan oleh
Kepala BNN.

Bagian Ketujuh
Pembatalan dan Penghentian
Pasal 16
(1) Pimpinan unit kerja dapat mengusulkan pembatalan
penetapan tugas belajar PNS di lingkungan unit
kerjanya kepada PPK, sebelum keberangkatan ke
tempat pelaksanaan tugas belajar dengan disertai
alasan pembatalan dan data dukung yang diperlukan.
(2) Alasan pengusulan pembatalan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, antara lain:
a. PNS yang bersangkutan terbukti tidak memenuhi
syarat pemberian tugas belajar;
b. PNS yang bersangkutan sedang menjalani pidana
penjara atau kurungan, dan/ atau sedang dalam
-12-

penjatuhan hukuman disiplin paling kurang


tingkat sedang;
c. PNS yang bersangkutan sedang menjalani proses
pemeriksaan atas dugaan tindak pidana
penyalahgunaan kewenangan jabatan yang
mengakibatkan kerugian keuangan negara;
d. PNS yang bersangkutan tidak berangkat ke tempat
pelaksanaan tugas belajar sesuai jadwal yang telah
ditentukan tanpa alasan yang sah;
e. PNS yang bersangkutan mengajukan permohonan
pengunduran diri sebagai PNS tugas belajar; dan/
atau
f. Alasan lain yang ditetapkan oleh PPK.
(3) Dalam hal PNS yang sedang menjalani proses
pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf c hasil pemeriksaannya dinyatakan tidak
bersalah, maka PNS yang bersangkutan dapat
melanjutkan tugas belajar.

Pasal 17
(1) Pimpinan unit kerja dapat mengusulkan penghentian
pemberian tugas belajar bagi PNS di lingkungan unit
kerjanya kepada PPK, dengan disertai alasan
penghentian dan data dukung yang diperlukan.
(2) Alasan penghentian sebagaimana dimaksud pada huruf
a, antara lain:
a. PNS tidak dapat melaksanakan tugas belajar
karena keadaan kahar;
b. PNS dinyatakan tidak sehat jasmani dan rohani
oleh tim penguji kesehatan sehingga tidak
memungkinkan menyelesaikan tugas belajar
sesuai dengan batas waktu yang ditentukan;
c. PNS dinyatakan tidak mampu menyelesaikan
tugas belajar berdasarkan hasil evaluasi
perguruan tinggi penyelenggara tugas belajar;
d. PNS tidak melaporkan perkembangan pelaksanaan
tugas belajarnya dan telah diberi peringatan
tertulis oleh instansinya;
e. PNS terbukti melakukan tindakan melawan
hukum; dan/ atau
f. Alasan lain yang ditetapkan oleh PPK.
(3) PNS yang tidak dapat menyelesaikan tugas belajar
sesuai jangka waktu, wajib mengembalikan biaya yang
dikeluarkan oleh negara selama masa tugas belajar
kepada kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 18
(1) PPK melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas belajar di instansinya masing-
masing.
(2) hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud
pada huruf a digunakan sebagai bahan penyusunan
kebijakan pengembangan kompetensi.
-13-

Pasal 19
(1) PNS yang telah melaksanakan tugas dan izin belajar
sebelum diterbitkannya Peraturan ini, dinyatakan tetap
berlaku dan jika terdapat kewajiban atas tugas belajar
yang belum dilaksanakan maka pelaksanaannya
berdasarkan ketentuan yang menguntungkan bagi PNS
yang bersangkutan.
(2) PNS yang telah memiliki ijazah dengan bidang studi
yang sesuai dengan rencana kebutuhan tugas belajar
instansi dan belum dilakukan penyesuaian, dapat
mengusulkan penyesuaian ijazah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan-undangan.
(3) PNS yang telah memiliki ijazah dan belum dilakukan
pencantuman gelar, dapat mengusulkan pencantuman
gelar sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Kepala
Badan ini.

Bagian Kedelapan
Tata Cara Pengusulan, Tahapan Seleksi, Penetapan dan Pengaktifan

Pasal 20
(1) Calon Pegawai Tugas Belajar yang memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4,
dapat mengajukan permohonan tugas belajar kepada
Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan
Organisasi.
(2) Permohonan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diajukan secara berjenjang kepada Kepala
Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan Organisasi
melalui Kepala Satuan Kerja setingkat Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama.
(3) Dalam hal Tugas Belajar akan dilaksanakan di luar
negeri, maka usulan diajukan kepada Kepala BNN.

Pasal 21
(1) Seleksi calon peserta Tugas Belajar dilaksanakan oleh
Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan
Organisasi.
(2) Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan
Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melakukan verifikasi kelengkapan berkas persyaratan
administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.
(3) Hasil verifikasi kelengkapan berkas persyaratan
administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berdasarkan hasil sidang tim seleksi.
(4) Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), terdiri
dari perwakilan:
a. Inspektorat Utama;
b. Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama;
c. Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan
Organisasi;
d. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan
e. unit kerja lainnya dalam hal dibutuhkan.
-14-

(5) Calon Pegawai Tugas Belajar yang lolos verifikasi


administrasi dapat mengikuti seleksi yang
diselenggarakan oleh pihak penyelenggara
beasiswa/penyandang dana.

Pasal 22
Calon Pegawai Tugas Belajar yang yang dinyatakan lolos
seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, ditetapkan
oleh Kepala BNN sebagai Pegawai Tugas Belajar.

Pasal 23
(1) Dalam hal Pegawai Tugas Belajar telah menyelesaikan
Tugas Belajarnya, Kepala Biro Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Organisasi menerbitkan Surat Perintah
Melaksanakan Tugas (SPMT) untuk pengaktifan
kembali bekerja.
(2) Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai
format pada Lampiran VI yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.

BAB III
TUGAS BELAJAR BIAYA MANDIRI

Pasal 24
(1) Ketentuan pemberian Tugas Belajar dengan biaya
mandiri berlaku mutatis mutandis terhadap ketentuan
pemberian Tugas Belajar yang diatur dalam Peraturan
Kepala Badan ini.
(2) Pegawai harus mengajukan permohonan Tugas Belajar
dengan biaya mandiri sebelum masa studi dimulai.
(3) Tugas Belajar dengan biaya mandiri diberikan kepada
Pegawai BNN yang mengikuti program reguler yang
dilaksanakan sepenuhnya di dalam negeri dengan
mempertimbangkan kebutuhan organisasi.
(4) Program reguler sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi program gelar dan/atau yang sederajat
meliputi:
a. diploma;
b. sarjana;
c. magister;
d. doktor; dan/atau
e. profesi atau spesialis.

Pasal 25
(1) Persyaratan pemberian Tugas Belajar dengan biaya
mandiri antara lain:
a. memiliki masa kerja paling singkat 2 (dua) tahun
terhitung mulai tanggal pengangkatan sebagai PNS
dan paling singkat 2 (dua) tahun terhitung mulai
tanggal alih status/mutasi antar instansi;
b. bagi Anggota Polri dan Prajurit TNI memiliki masa
kerja paling singkat 2 (dua) tahun terhitung sejak
diterbitkannya Surat Keputusan;
-15-

c. memiliki sisa masa kerja pegawai dengan


mempertimbangkan masa pendidikan, dengan
ketentuan paling kurang 3 (tiga) kali waktu
normatif program studi sebelum batas usia
pensiun jabatan;
d. bersedia melaksanakan kegiatan pendidikan di
luar jam kerja dengan tidak mengganggu tugas
kedinasan, tidak diberhentikan dari jabatan, dan
bersedia untuk menanggung biaya pendidikan
secara mandiri, sesuai format pada Lampiran VII
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Kepala Badan ini;
e. memiliki penilaian prestasi kerja dalam 2 (dua)
tahun terakhir paling rendah dengan predikat
baik;
f. tidak sedang:
1) dalam pemeriksaan pelanggaran disiplin
dan/atau tindak pidana;
2) menjalani pidana penjara atau kurungan
dan/atau hukuman disiplin sedang atau
hukuman disiplin berat; atau
3) menjalani cuti di luar tanggungan negara
dan/atau menjalani pemberhentian
sementara sebagai PNS.
g. tidak pernah:
1) dijatuhi hukuman disiplin paling kurang
tingkat sedang dalam 1 (satu) tahun terakhir;
2) dijatuhi pidana penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap dalam 1 (satu)
tahun terakhir; atau
3) dibatalkan atau dihentikan Tugas Belajar
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dalam waktu 2 (dua)
tahun terakhir.
(2) Penyelenggaran Tugas Belajar dengan biaya mandiri
dan Persyaratan Program Studi antara lain:
a. diselenggarakan hanya pada perguruan tinggi
dalam negeri;
b. diselenggarakan oleh perguruan tinggi dan tidak
dilakukan secara jarak jauh, tidak dilakukan di
luar wilayah kerja, tidak dilaksanakan pada kelas
malam dan/atau sabtu-minggu kecuali telah
memiliki izin/ persetujuan penyelenggaraan
program studi yang diterbitkan oleh kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. Program studi yang dipilih dalam harus memenuhi
persyaratan:
1) sesuai perencanaan kebutuhan Tugas Belajar
instansi;
2) bagi jabatan administrasi harus berkaitan
dengan lingkup tugas dan fungsi jabatan pada
unit kerja dan bagi Jabatan Fungsional harus
-16-

sesuai dengan Peraturan Jabatan Fungsional


masing-masing;
3) penyelenggaraannya dalam jenis akademik,
vokasi, atau profesi;
4) memiliki akreditasi paling kurang:
a) B atau baik sekali dari lembaga yang
berwenang; atau
b) C atau baik dari lembaga yang
berwenang bagi program studi perguruan
tinggi yang belum memiliki akreditasi B
atau baik sekali atas persetujuan Menteri
yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendayagunaan
aparatur negara dan reformasi birokrasi.
d. pegawai yang memenuhi persyaratan dan lolos
seleksi diberikan Surat Tugas Belajar Biaya
Mandiri untuk melaksanakan Tugas Belajar
dengan biaya mandiri dan surat dimaksud akan
digunakan sebagai salah satu persyaratan
pencantuman gelar ke Badan Kepegawaian Negara
jika sudah selesai studi.
(3) Selain Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) Pegawai harus melengkapi dokumen
pendukung antara lain:
a. surat permohonan Tugas Belajar dengan biaya
mandiri dari Kepala Satuan Kerja setingkat Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama;
b. surat keputusan pengangkatan sebagai Calon PNS;
c. surat keputusan pengangkatan sebagai PNS;
d. surat keputusan alih status/mutasi antar instansi
dari Badan Kepegawaian Negara jika ada;
e. surat penugasan bagi Anggota Polri dan Prajurit
TNI;
f. surat keputusan pangkat terakhir;
g. surat keputusan jabatan terakhir;
h. penilaian kinerja Pegawai dalam 2 (dua) tahun
terakhir;
i. surat pernyataan bersedia melaksanakan kegiatan
pendidikan di luar jam kerja dengan tidak
mengganggu tugas kedinasan, tidak diberhentikan
dari jabatan, dan bersedia untuk menanggung
biaya pendidikan secara mandiri, dibuat sesuai
format pada Lampiran VII yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan
ini;
j. surat keterangan tidak sedang:
1) dalam pemeriksaan pelanggaran disiplin
dan/atau tindak pidana;
2) menjalani pidana penjara atau kurungan
dan/atau hukuman disiplin sedang atau
hukuman disiplin berat; atau
3) menjalani cuti di luar tanggungan negara
dan/atau menjalani pemberhentian
sementara sebagai PNS.
surat keterangan tidak pernah:
1) dijatuhi hukuman disiplin paling kurang
-17-

tingkat sedang dalam 1 (satu) tahun terakhir;


2) dijatuhi pidana penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap dalam 1 (satu)
tahun terakhir; atau
3) dibatalkan atau dihentikan Tugas Belajar
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dalam waktu 2 (dua)
tahun terakhir.
yang ditanda tangani oleh Kepala Satuan Kerja
dibuat sesuai format pada lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Kepala Badan ini;
k. sertifikat akreditasi program studi minimal “B”
atau “Baik Sekali” yang masih berlaku dari
lembaga yang berwenang menerbitkan akreditasi;
l. untuk sertifikat akreditasi program studi “C” wajib
melampirkan surat persetujuan dari Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi yang diusulkan oleh Satuan Kerja
kepada Kepala Biro Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Organisasi;
m. ijazah dan transkrip nilai pendidikan terakhir;
n. jadwal kuliah di luar jam kerja yang menerangkan
hari dan jam pelaksanaan kuliah dari kampus;
o. bagi pegawai yang waktu kerjanya berdasarkan
waktu kerja shift, melampirkan jadwal waktu kerja
shift.

Pasal 26
Pendanaan Tugas Belajar dengan biaya mandiri bersumber
dari pembiayaan mandiri Pegawai yang melaksanakan Tugas
Belajar.

Pasal 27
(1) Calon Pegawai Tugas Belajar dengan biaya mandiri yang
telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
Pasal 25, dapat mengajukan permohonan kepada
Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan
Organisasi.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan secara berjenjang kepada Kepala Biro Sumber
Daya Manusia Aparatur dan Organisasi melalui Kepala
Satuan Kerja setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama.
(3) Kepala Satuan Kerja sebagaimana dimaksud ayat (2)
menyampaikan usulan dengan melampirkan dokumen
administrasi sebagaimana dimaksud pada pasal 25 ayat
(3).

Pasal 28
(1) Seleksi calon peserta Tugas Belajar dengan biaya
mandiri dilaksanakan oleh Kepala Biro Sumber Daya
Manusia Aparatur dan Organisasi.
-18-

(2) Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan


Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melakukan verifikasi kelengkapan berkas persyaratan
administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
ayat (3).
(3) Hasil verifikasi kelengkapan berkas persyaratan
administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berdasarkan hasil sidang Tim Seleksi dengan
mempertimbangkan kesesuaian program studi yang
akan diambil dengan melihat kebutuhan organisasi.
(4) Pegawai yang akan melaksanakan Tugas Belajar
dengan biaya mandiri yang dinyatakan lolos verifikasi
administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Organisasi, dengan menerbitkan Surat
Tugas Belajar dengan biaya mandiri, dibuat sesuai
contoh pada Lampiran VIII yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.

Pasal 29
Selama menjalankan Tugas Belajar dengan biaya mandiri,
Pegawai tidak meninggalkan tugas kedinasan.

Pasal 30
Pegawai BNN yang telah menyelesaikan Tugas Belajar
dengan biaya mandiri tidak dapat secara langsung menuntut
penyesuaian Ijazah ke dalam pangkat yang lebih tinggi dan
pencantuman gelar.

Pasal 31
Pegawai Tugas Belajar dengan biaya mandiri memiliki hak
antara lain:
a. gaji;
b. kenaikan gaji berkala;
c. kenaikan pangkat; dan
d. hak kepegawaian lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 32
Pegawai Tugas Belajar dengan biaya mandiri memiliki
kewajiban, antara lain:
a. melaksanakan tugas kedinasan sesuai dengan
Ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. menjaga nama baik Badan Narkotika Nasional;
c. mengikuti program studi dan mematuhi peraturan
yang berlaku di lembaga pendidikan;
d. menyampaikan hasil perkembangan studinya secara
periodik setiap tahunnya kepada Kepala Biro Sumber
Daya Manusia Aparatur dan Organisasi; dan
e. membuat laporan hasil pelaksanaan Tugas Belajar
Biaya Mandiri pada akhir pelaksanaan Tugas Belajar
Biaya Mandiri disertai hasil Ijazah dan transkrip nilai
serta penilaian kinerja selama menempuh pendidikan
kepada Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur
dan Organisasi.
-19-

BAB IV
SANKSI
Pasal 33
(1) Pegawai Tugas Belajar yang dibiayai oleh BNN wajib
mengembalikan seluruh biaya pendidikan kepada Kas
Negara, apabila:
a. terjadi kegagalan studi;
b. mengundurkan diri selama masa tugas berjalan
berlangsung; dan
c. mengundurkan diri dari instansi kerja selama
masa tugas belajar berlangsung.
(2) Pegawai Tugas Belajar yang dibiayai oleh pemerintah
Indonesia/pemerintah luar negeri, perguruan tinggi
dalam negeri/luar negeri, atau organisasi swasta dalam
negeri/luar negeri yang melanggar perjanjian Tugas
Belajar dapat dikenakan sanksi sesuai dengan
Perjanjian Tugas Belajar.
(3) Pegawai Tugas Belajar yang mengundurkan diri, tidak
akan diberikan kesempatan untuk permohonan
pengajuan lain waktu, selama 2 (dua) tahun.
(4) Pegawai Tugas Belajar tidak diperkenankan pindah
program studi sesuai Perjanjian Tugas Belajar.

BAB V
PENCANTUMAN GELAR
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 34
Setiap Pegawai BNN memiliki kesempatan untuk mengikuti
Pencantuman Gelar dengan mempertimbangkan
persyaratan dan kebutuhan organisasi sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan
ini.

Pasal 35
(1) Pegawai yang mendapatkan gelar melalui Izin
Belajar/Tugas Belajar dapat diberikan Pencantuman
Gelar apabila pangkat yang yang dimiliki sesuai dengan
Pendidikan yang diperoleh berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Pejabat Fungsional yang memperoleh ijazah lebih tinggi
agar terlebih dahulu diusulkan Pencantuman Gelar
sebelum dilakukan penilaian/Penetapan Angka Kredit.

Bagian Kedua
Persyaratan Pencantuman Gelar

Pasal 36
Pegawai BNN yang akan dicantumkan gelarnya harus
memenuhi persyaratan:
a. umum; dan
b. khusus.
-20-

Pasal 37
(1) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal
36 huruf a meliputi:
a. peserta adalah PNS organik BNN;
b. memiliki Izin Belajar/ Tugas Belajar Biaya Mandiri
dari Pejabat berwenang, baik berupa SIB/STBBM,
SKMPT atau Tugas Belajar baik berupa Surat
Perintah atau Surat Keputusan Tugas Belajar;
c. memiliki Ijazah dan Transkrip Nilai yang
dilegalisasi asli dari perguruan tinggi yang
bersangkutan, bukan Ijazah Sementara atau Surat
Tanda Lulus Sementara;
d. program studi dan/atau lembaga pendidikan
dalam ijazah sesuai dengan yang tertera dalam
SIB/STBBM, SKMPT, Surat Perintah atau Surat
Keputusan Tugas Belajar;
e. peserta hanya dapat dicantumkan gelarnya apabila
program studi mendukung tugas dan fungsi
organisasi dan sesuai kebutuhan organisasi
dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. menempuh pendidikan dalam jangka waktu
belajar yang dapat dipertanggungjawabkan;
g. diusulkan oleh Kepala Satuan Kerjanya setingkat
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama;
h. penilaian prestasi kerja 2 (dua) tahun terakhir
bernilai baik; dan
i. tidak sedang dijatuhi hukuman disipin sedang
atau berat dalam 2 (dua) tahun terakhir dibuktikan
dengan surat pernyataan dari Kasatker minimal
JPT Pratama.
(2) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 huruf b meliputi:
a. pegawai yang memiliki ijazah S-1 pangkat
Pengatur Tk. I golongan ruang II/d dan sudah 4
tahun dalam pangkat.
b. pegawai yang memiliki ijazah S-2 pangkat Penata
Muda golongan ruang III/a dan sudah 4 tahun
dalam pangkat
c. pegawai yang memiliki ijazah S-3 pangkat Penata
Muda Tk.I golongan ruang III/b dan sudah 4 tahun
dalam pangkat
d. pegawai yang memiliki ijazah setingkat lebih tinggi
dan sudah dalam jenjang pangkat terendah sesuai
dengan Pendidikan yang dimiliki serta memenuhi
syarat.
(3) Bagi Pejabat Fungsional agar terlebih dahulu dilakukan
penilaian/penetapan angka kredit oleh tim penilai
Badan Kepegawaian Negara / Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara yang akan melakukan verifikasi
terhadap linearitas ijazah yang diperoleh dengan tugas
Jabatan Fungsionalnya dan persyaratan lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
serta dapat memberikan rekomendasi peninjauan
kembali Penetapan Angka Kreditnya.
-21-

Pasal 38
Bagi pegawai yang memiliki ijazah setingkat lebih tinggi dan
sudah dalam jenjang pangkat terendah atau lebih tinggi
dalam jenjang Pendidikan yang dimiliki dapat mengajukan
usul Pencantuman Gelar, sebagai berikut:
a. sudah memenuhi syarat kenaikan pangkat bersamaan
dengan pengusulan kenaikan pangkat;
b. belum memenuhi syarat kenaikan pangkat diajukan
diluar periode kenaikan pangkat, yang terbagi dalam 4
(empat) periode dalam 1 (satu) tahun:
1) periode I pada bulan Februari tahun berjalan,
surat usulan dari instansi paling lambat diterima
akhir Desember tahun sebelumnya, surat usulan
dari Kasatker ke Biro Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Organisasi paling lambat diterima
akhir Oktober tahun sebelumnya, verifikasi berkas
dan seleksi administrasi pada bulan November
tahun sebelumnya;
2) periode II pada bulan April tahun berjalan, surat
usulan dari instansi paling lambat diterima akhir
Februari tahun berjalan, surat usulan dari
Kasatker ke Biro Sumber Daya Manusia Aparatur
dan Organisasi paling lambat diterima akhir
Desember tahun sebelumnya, verifikasi berkas dan
seleksi administrasi pada bulan Januari tahun
berjalan;
3) periode III pada bulan Juli tahun berjalan, surat
usulan dari instansi paling lambat diterima akhir
Mei tahun berjalan, surat usulan dari kasatker ke
Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan
Organisasi paling lambat diterima akhir Maret
tahun berjalan, verifikasi berkas dan seleksi
administrasi pada bulan April tahun berjalan; dan
4) periode IV pada bulan Oktober tahun berjalan,
surat usulan dari instansi paling lambat diterima
akhir Agustus tahun berjalan, surat usulan dari
kasatker ke Biro Sumber Daya Manusia Aparatur
dan Organisasi paling lambat diterima akhir Juni
tahun berjalan, verifikasi berkas dan seleksi
administrasi pada bulan Juli tahun berjalan.

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 39
(1) Pegawai BNN yang telah melaksanakan Izin Belajar
dan/atau Tugas Belajar dengan biaya mandiri sebelum
diterbitkannya Peraturan Kepala Badan ini, dinyatakan
tetap berlaku dan jika terdapat kewajiban yang belum
dilaksanakan maka pelaksanaannya berdasarkan
ketentuan yang menguntungkan bagi yang
bersangkutan.
-22-

(2) Pegawai BNN yang telah memiliki ijazah dengan bidang


studi yang sesuai dengan rencana kebutuhan tugas
belajar instansi dan belum dilakukan penyesuaian,
dapat mengusulkan penyesuaian ijazah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan-undangan dan
kebutuhan organisasi.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 40
Pada saat Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku,
Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 5 Tahun
2020 tentang Tugas Belajar dan Izin Belajar dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 41
Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 November 2023

Paraf: KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL


1. Anpeg Madya Biro SDMAO : ...... REPUBLIK INDONESIA,
2. Karo SDMAO : ........
3. Direktur Hukum : .......
4. Deputi Hukker : ........
5. Kabag Tu RoUm : ........ TTD
6. Kepala Biro Umum : …....
7. Sekretaris Utama : ........
PETRUS R. GOLOSE
-23-

LAMPIRAN I
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2023
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN DI
LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA DITEMPATKAN DI MANA SAJA PADA UNIT


KERJA BAGI PEGAWAI TUGAS BELAJAR

SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA DITEMPATKAN DI MANA SAJA PADA UNIT KERJA BAGI
PEGAWAI TUGAS BELAJAR

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : .......................................................................
NIP : .......................................................................
Pangkat/Gol : .......................................................................
Jabatan : .......................................................................

Dengan ini saya menyatakan bahwa, sebagai Pegawai Tugas Belajar


maka saya bersedia untuk ditempatkan di mana saja pada Unit Kerja
Badan Narkotika Nasional setelah saya menyelesaikan Program Studi
dan mengakhiri masa Tugas Belajar saya. Apabila saya tidak mematuhi
pernyataan ini, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk
dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ……………………….
Yang membuat pernyataan,

Meterai Rp.10.000,-

(…….…………………………)
-24-

LAMPIRAN II
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2023
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN DI
LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA DIBERHENTIKAN DARI JABATAN


PIMPINAN TINGGI PRATAMA, JABATAN ADMINISTRATOR DAN JABATAN
PENGAWAS BAGI PEGAWAI TUGAS BELAJAR

SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA DIBERHENTIKAN DARI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA,
JABATAN ADMINISTRATOR DAN JABATAN PENGAWAS BAGI PEGAWAI
TUGAS BELAJAR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :..........................................................................................
NIP :..........................................................................................
Pangkat/Gol :...........................................................................................
Jabatan :..........................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa sebagai Pegawai Tugas Belajar pada


program …, maka saya bersedia diberhentikan dari jabatan sebagai
(Pimpinan Tinggi Pratama/Administrator/Pengawas*).
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk
dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ……………………….
Yang membuat pernyataan,

Meterai Rp. 10.000,-

(......................................)

*) coret yang tidak perlu


-25-

LAMPIRAN III
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2023
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN DI
LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA DIBEBASKAN SEMENTARA DARI


JABATAN FUNGSIONAL BAGI PEGAWAI TUGAS BELAJAR

SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA DIBEBASKAN SEMENTARA DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGI
PEGAWAI TUGAS BELAJAR

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :.......................................................................................
NIP :.......................................................................................
Pangkat/Gol :…….................................................................................
Jabatan :.......................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa sebagai Pegawai Tugas Belajar pada


program …, maka saya bersedia dibebaskan sementara dari jabatan
fungsional…
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk
dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ……………………….
Yang membuat pernyataan,

Meterai Rp. 10.000,-


(…………………………………………….)
-26-

LAMPIRAN IV
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2023
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN DI
LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SURAT KETERANGAN TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


(NATIONAL NARCOTICS BOARD REPUBLIC OF INDONESIA)
Jl. MT. Haryono No. 11 Cawang Jakarta Timur
Telepon : (62-21) 80871566, 80871567
Faksimili : (62-21) 80885225, 80871591, 80871592, 80871593
e-mail : info@bnn.go.id website : www.bnn.go.id

SURAT KETERANGAN TIDAK SEDANG DALAM PEMERIKSAAN DAN/ATAU TIDAK


PERNAH DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
(UNTUK PEGAWAI YANG MENGIKUTI SELEKSI TUGAS BELAJAR)
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : …………………………….
NIP / NRP : …………………………….
Pangkat/Golongan : …………………………….
Jabatan : …………………………….
Satuan Kerja : …………………………….
Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menyatakan
bahwa:
Nama : …………………………….
NIP : …………………………….
Pangkat/Golongan : …………………………….
Jabatan : …………………………….
Satuan Kerja : …………………………….
tidak sedang:
1. dalam pemeriksaan pelanggaran disiplin dan/ atau tindak pidana;
2. menjalani pidana penjara atau kurungan dan/ atau hukuman disiplin sedang atau
hukuman disiplin berat; atau
3. menjalani cuti di luar tanggungan negara dan/ atau menjalani pemberhentian
sementara sebagai PNS;
tidak pernah:
1. dijatuhi hukuman disiplin paling kurang tingkat sedang dalam 1 (satu) tahun terakhir;
2. dijatuhi pidana penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap dalam 1 (satu) tahun terakhir; atau
3. dibatalkan atau dihentikan tugas belajarnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dalam waktu 2 (dua) tahun terakhir.
Demikian keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dengan mengingat
sumpah jabatan. Apabila dikemudian hari ternyata isi surat ini tidak benar, maka kami
bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jakarta , 20…

Jabatan Kepala Satuan Kerja

Meterai Rp. 10.000,-

Nama Pejabat

NIP/NRP
-27-

LAMPIRAN V
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2023
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN DI
LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SURAT KETERANGAN TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


(NATIONAL NARCOTICS BOARD REPUBLIC OF INDONESIA)
Jl. MT. Haryono No. 11 Cawang Jakarta Timur
Telepon : (62-21) 80871566, 80871567
Faksimili : (62-21) 80885225, 80871591, 80871592, 80871593
e-mail : info@bnn.go.id website : www.bnn.go.id

SURAT KETERANGAN TIDAK SEDANG DALAM PEMERIKSAAN DAN/ATAU TIDAK


PERNAH DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
(UNTUK PEGAWAI YANG MENGIKUTI SELEKSI TUGAS BELAJAR BIAYA MANDIRI)
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : …………………………….
NIP / NRP : …………………………….
Pangkat/Golongan : …………………………….
Jabatan : …………………………….
Satuan Kerja : …………………………….
Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menyatakan
bahwa:
Nama : …………………………….
NIP : …………………………….
Pangkat/Golongan : …………………………….
Jabatan : …………………………….
Satuan Kerja : …………………………….

tidak sedang:
1. dalam pemeriksaan pelanggaran disiplin dan/ atau tindak pidana;
2. menjalani pidana penjara atau kurungan dan/ atau hukuman disiplin sedang atau
hukuman disiplin berat; atau
3. menjalani cuti di luar tanggungan negara dan/ atau menjalani pemberhentian
sementara sebagai PNS;
tidak pernah:
1. dijatuhi hukuman disiplin paling kurang tingkat sedang dalam 1 (satu) tahun terakhir;
2. dijatuhi pidana penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap dalam 1 (satu) tahun terakhir; atau
3. dibatalkan atau dihentikan tugas belajarnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dalam waktu 2 (dua) tahun terakhir.
Demikian keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dengan mengingat
sumpah jabatan. Apabila dikemudian hari ternyata isi surat ini tidak benar, maka kami
bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jakarta , 20…
Jabatan Kepala Satuan Kerja
Meterai Rp. 10.000,-
Nama Pejabat

NIP/NRP
-28-

LAMPIRAN VI
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2023
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN DI
LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS

BADAN NARKOTIKA NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA

SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS


Nomor: SPMT/ …………….

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama : ...................................
2. NRP : ...................................
3. Pangkat / golongan ruang : ...................................
4. Jabatan : ...................................

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Nama : ...................................
2. NIP : ...................................
3. Golongan ruang : ...................................
4. Surat keputusan pemberian tugas belajar:
a. Pejabat yang memberi tugas : Kepala BNN
b. Nomor : Kep/................
c. Tanggal : .......................
d. Tanggal selesai tugas belajar : .......................

Telah secara nyata melaksanakan tugasnya sejak tanggal …………………….


Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya, untuk dapat
digunakan seperlunya.

..............., ..... ........... 20....


Yang membuat pernyataan
Kepala Biro Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Organisasi Settama
BNN

..........................
-29-

LAMPIRAN VII
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2023
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN DI
LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SURAT PERNYATAAN PEGAWAI TUGAS BELAJAR BIAYA MANDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : .............................................................................................
NIP : ………....................................................................................
Pangkat/Gol : ………………………………………….….......................................
Jabatan : .............................................................................................

dengan ini menyatakan bahwa sebagai Pegawai Izin Belajar pada


program…......, maka saya bersedia untuk:
1. Mengikuti kegiatan pendidikan di luar jam kerja dan tidak mengganggu
tugas-tugas kedinasan;
2. Tidak diberhentikan dari jabatan;
3. Menanggung secara mandiri seluruh biaya pendidikan yang dibebankan;
4. Menyampaikan laporan akademik pada setiap periode perkuliahan yang
telah diselesaikan; dan
5. Apabila saya tidak memenuhi pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ………………………..
Yang membuat pernyataan,

Meterai Rp. 10.000,-


( ..................................... )
-30-

LAMPIRAN VIII
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2023
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN DI
LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SURAT TUGAS BELAJAR BIAYA MANDIRI


NOMOR: STBBM/ ….

Rujukan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pengembangan Kompetensi bagi Pegawai Negeri Sipil melalui
Jalur Pendidikan.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ................................................................................
NIP/NRP : ................................................................................
Pangkat/ Gol : ................................................................................
Jabatan : ................................................................................
Satuan Kerja : ................................................................................
Dengan ini memberikan tugas belajar biaya mandiri kepada :

Nama : ................................................................................
NIP/NRP : ................................................................................
Pangkat/ Gol : ................................................................................
Jabatan : ................................................................................
Satuan Kerja : ................................................................................

Untuk melanjutkan Pendidikan pada :


Program Studi : ........................................................................................
Lembaga Pendidikan : .........................................................................................
Keputusan Akreditasi : A / B * Nomor .................. Tanggal ...............................
Lokasi/Tempat Pendidikan : ........................................................................................
Jangka waktu :. …..............................................................................
Dengan ketentuan :
1. Tidak meninggalkan tugas pekerjaan sehari-hari sebagai PNS dan akan mentaati
ketentuan jam kerja sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
2. Melaporkan perkembangan pendidikan setiap semester kepada pimpinan unit kerja,
dengan tembusan Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan Organisasi Settama
BNN.
-31-

3. Setelah menyelesaikan pendidikan, melaporkan kepada pimpinan unit kerja dengan


tembusan kepada Sekretaris Utama BNN.
4. Setelah lulus tidak berhak untuk menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat, apabila
formasi belum memungkinkan.

Demikian surat ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ......................... 20 ………….


a.n. Kepala Badan Narkotika Nasional
Sekretaris Utama
u.b.
Kepala Biro SDM Aparatur dan
Organisasi

…………………………………………
-32-

LAMPIRAN IX
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2023
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN DI
LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SURAT KETERANGAN MEMILIKI PENDIDIKAN LEBIH TINGGI


NOMOR: SKMPT/ ….

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi
Settama BNN menerangkan bahwa:
Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Tempat, Tanggal Lahir : .........................................................
Pangkat, Gol/Ruang : ..........................................................
Jabatan : ..........................................................
Unit Kerja : …………………………………………
Jenjang Pendidikan Saat Menjadi CPNS : …………………………………
Jenjang Pendidikan Yang telah Dimiliki : …………………………………
Nomor Ijazah : ………………………………………….
Nama Perguruan Tinggi : ………………………………………….
Akreditasi : ………………………………………….

Pegawai dengan nama tersebut di atas telah mengikuti program pendidikan ……..
di ………….. dan dinyatakan LULUS pada tanggal ……………….. sebelum menjadi
CPNS pada Badan Narkotika Nasional. Surat keterangan ini diterbitkan dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Tidak menuntut biaya pendidikan;
2. Tidak menuntut Penyesuaian Kenaikan Pangkat;
3. Tidak dilaksanakan dengan Kelas Jauh atau Kelas Sabtu dan Minggu;
4. Program Studi memiliki akreditasi paling kurang B atau Baik Sekali dari lembaga
yang berwenang menerbitkan akreditasi

Jakarta, 20…
Kepala Biro SDM Aparatur dan Organisasi
Settama BNN

…………………………………………
NIP/NRP. ……………………………

KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA,
Paraf:
1. Anpeg Madya Biro SDMAO : ......
2. Karo SDMAO : ........
3. Direktur Hukum : ....... TTD
4. Deputi Hukker : ........
5. Kabag Tu RoUm : ........ PETRUS R. GOLOSE
6. Kepala Biro Umum : …....
7. Sekretaris Utama : ........

Anda mungkin juga menyukai